• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL ANAK INDONESIA 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL ANAK INDONESIA 2017"

Copied!
364
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PROFIL ANAK INDONESIA

2017

ISSN : 2089-3523

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : xxvi + 334 halaman

Naskah :

Badan Pusat Sta�s�k

Gambar Kulit :

Badan Pusat Sta�s�k

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)

Diterbitkan oleh :

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)

Dicetak oleh :

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa

izin tertulis dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

C M Y CM MY CY CMY K

(5)

iii

Profil Anak Indonesia 2017

iii

TIM PENYUSUN

Pengarah :

Prof. DR. Yohana Susana Yembise, M.A., Dip.Apling Dr. Suhariyanto

Dr. Ir. Pribudiarta Nur Sitepu, MM M Sairi, MA

Dr. Dedi Walujadi SE, MA Penanggung Jawab :

Titi Eko Rahayu, SE, MAP Nurma Midayanti SSi, M.Enc.Sc Ir. Sri Indrayanti, MAP

Editor :

Dendi Romadhon SSi, MSE Dr. Indra Murty Surbakti, MA Mariet Tetty Nuryetty, MA Nur Sahrizal, SSi, MSi Awaludin Apriyanto, MSi Wachyu Winarsih, MSi Ir. FB. Didiek Santosa Penulis :

Diah Ikawati, MAPS Tri Windiarto, SSi, MSi Idha Sahara, SST, Msi Dr. Siti Muchlisoh, MSi Siti Latifah, SST, MA Al Huda Yusuf, SST, MSi Riyadi Solih, SST, MSi Heykal, SST

Anita Rahmawatiningsih, SST Lukmi Ana Purbasari, SST Indah Lukitasari, S.Si Pengolah Data :

Diah Ikawati, MAPS Idha Sahara, SST, Msi Dr. Siti Muchlisoh, MSi Siti Latifah, SST, MA

PROFIL ANAK INDONESIA

2017

ISSN : 2089-3523

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : xxvi + 328 halaman

Naskah :

Badan Pusat Statistik

Gambar Kulit :

Badan Pusat Statistik

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)

Diterbitkan oleh :

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)

Dicetak oleh :

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa

izin tertulis dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(Kemen PPPA)

(6)

Profil Anak Indonesia 2017

Al Huda Yusuf, SST, MSi Riyadi Solih, SST, MSi Heykal, SST

Anita Rahmawatiningsih, SST Lukmi Ana Purbasari, SST Joko Widiarto, SST, MT Eko Sriyanto, S.Kom

Dendi Handiyatmo, SST, Msi Theresia Parwati, SST Raden Sinang, SST, Msi Diyah Priyatni Idhawati, SE Agus Saryanto Desain Cover : Anita Rahmawatiningsih, SST Desain Layout : Anita Rahmawatiningsih, SST Sekretariat :

Dewi Budhi Cahyani Anugrah Pambudi R Lucia Yulianti Nadhira Aulia

(7)

Profil Anak Indonesia 2017

SAMBUTAN

Secara harfiah profil merupakan sebuah gambaran singkat yang dituangkan dalam grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Untuk itu Profil Anak Indonesia Tahun 2017 hadir untuk menampilkan wajah anak Indonesia dan pencapaiannya dalam berbagai kluster hak anak. Gambaran secara sekilas kondisi anak-anak di Indonesia yang dipilah menurut jenis kelamin, usia dan wilayah akan menjadi informasi dasar yang bisa ditangkap oleh pemangku kebijakan untuk pelaksanaan program pembangunan lanjutan.

Informasi yang dihasilkan dari Profil Anak Indonesia 2017 diharapkan dapat menggugah stakeholder (lingkungan Satker Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, K/L lainnya, Pemerintah Daerah serta Akademisi) untuk mendalami masalah yang muncul dan membuat kajian lebih lanjut. Analisis kedalaman permasalahan anak menjadi bagian penting dalam proses perencanaan, sehingga perencanaan program dan kegiatan akan sesuai dengan kondisi terkini dan lebih tepat sasaran.

Manfaat lainya dari statistik dan informasi yang dihadirkan dari publikasi ini adalah sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program,sehingga pemangku kepentingan dapat melihat efek dari kebijakan yang telah dilaksanakan apakah tepat dan telah menanggulangi masalah yang ada.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik yang telah menyajikan data terkini sesuai bidang Pembangunan Anak, serta berbagai pihak yang telah membantu dalam upaya penyajian informasi terkait anak Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan bersama,

Profil Anak Indonesia 2017

Al Huda Yusuf, SST, MSi Riyadi Solih, SST, MSi Heykal, SST

Anita Rahmawatiningsih, SST Lukmi Ana Purbasari, SST Joko Widiarto, SST, MT Eko Sriyanto, S.Kom

Dendi Handiyatmo, SST, Msi Theresia Parwati, SST Raden Sinang, SST, Msi Diyah Priyatni Idhawati, SE Agus Saryanto Desain Cover : Anita Rahmawatiningsih, SST Desain Layout : Anita Rahmawatiningsih, SST Sekretariat :

Dewi Budhi Cahyani Anugrah Pambudi R Lucia Yulianti Nadhira Aulia

(8)

Profil Anak Indonesia 2017

semoga kita selalu dapat bersinergi demi mewujudkan pemenuhan hak anak di seluruh Indonesia.

Jakarta, November 2017

(9)

Profil Anak Indonesia 2017

KATA PENGANTAR

Anak-anak adalah harapan para orang tua, baik sebagai penerus orang tuanya, juga harapan bangsa dan negara. Anak-anak merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa. Anak Indonesia harapan masa depan bangsa Indonesia. Di pundak anak-anak Indonesia nasib bangsa ini akan dipikul, berbagai masalah dan tanggungjawab bangsa siap menanti untuk dapat mereka pecahkan dan kendalikan. Sebagai generasi penerus bangsa, keberadaan anak Indonesia perlu mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat umum.

Penerbitan buku ini bertujuan mendeskripsikan dan menginformasikan kepada pemerintah yaitu kementerian/lembaga dan berbagai institusi swasta dan masyarakat tentang kondisi anak di Indonesia sekaligus sebagai masukan dalam rangka perencanaan dan evaluasi atas pembangunan anak yang telah dan sedang berlangsung. Kondisi anak di Indonesia yang disajikan dalam publikasi ini meliputi beberapa dimensi yaitu demografi, lingkungan keluarga, kesehatan dan kesejahteraan dasar, pendidikan, perlindungan anak terhadap masalah hukum, serta anak yang bekerja.

Publikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP&PA) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Profil Anak Indonesia 2017

semoga kita selalu dapat bersinergi demi mewujudkan pemenuhan hak anak di seluruh Indonesia.

Jakarta, November 2017

(10)

Profil Anak Indonesia 2017

Penghargaan dan ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini di masa mendatang.

Jakarta, November 2017 Kepala Badan Pusat Statistik

(11)

Profil Anak Indonesia 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF

Publikasi Profil Anak Indonesia 2017 memberikan gambaran umum tentang keadaan anak Indonesia berumur 0-17 tahun. Data yang disajikan merupakan indikator pembangunan anak yang dilihat dari berbagai aspek. Beberapa tabel tertentu menyajikan data pada tingkat provinsi dan internasional untuk melihat perbandingan antarwilayah dan antarnegara.

Objek pembangunan utama dari suatu bangsa adalah pembangunan manusia yang sekaligus sebagai pelaku pembangunan itu sendiri. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 258 juta jiwa pada tahun 2016, sepertiga diantaranya (32,24 persen) adalah anak-anak. Sehingga anak-anak harus dipersiapkan agar mampu bersaing dengan bangsa lain di masa yang akan datang.

Dalam rangka pembangunan anak, pemerintah telah menyiapkan berbagai macam strategi baik di tingkat pusat maupun daerah. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah salah satu Kementerian yang bertanggung jawab di dalamnya, setiap tahunnya secara rutin bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah menerbitkan Profil Anak Indonesia untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh mana pemenuhan hak anak Indonesia berlangsung. Terdapat lima (5) kluster pemenuhan hak anak yang dapat dicermati di publikasi ini. Pertama adalah aspek hak sipil anak, kondisi saat ini masih ada sekitar 18 persen anak berumur 0-17 tahun di Indonesia tidak memiliki dokumen akte kelahiran Jumlah ini menurun 1,79 persen dari tahun lalu, pencapaian ini cukup baik namun masih perlu upaya yang besar untuk dapat memenuhi hak kepimilikan akte bagi anak.

Sesuai Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 26 ayat 1 huruf c menyebutkan bahwa orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak. Namun faktanya masih cukup banyak anak yang menikah di usia kurang dari 16 tahun yaitu sebesar 18.78%.

Profil Anak Indonesia 2017

Penghargaan dan ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini di masa mendatang.

Jakarta, November 2017 Kepala Badan Pusat Statistik

(12)

Profil Anak Indonesia 2017

Penolong persalinan tertinggi tahun 2016 adalah bidan sebesar 63,53 persen. Selama periode tahun 1991-2015 angka kematian neonatal, bayi, dan balita mengalami penurunan. Angka kematian bayi dan balita terendah di tahun 2015 sebesar 22 anak dan 26 anak per 1.000 kelahiran hidup. Meskipun mengalami penurunan, angka kematian balita di Indonesia tahun 2015 masih lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Air susu ibu (ASI) adalah asupan makanan yang paling baik untuk bayi. Sebesar 93,96 persen anak usia di bawah dua tahun (baduta) pernah diberi Air Susu Ibu (ASI), sedangkan yang masih diberi ASI sebesar 83,53 persen.

Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional. Sebanyak 7 dari 10 anak umur 1-4 tahun di Indonesia sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

Fenomena merokok tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga sudah banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Tahun 2016 terdapat 0,29 persen dari anak umur 5-17 tahun yang merokok tidak setiap hari, sedangkan anak umur 5-17 tahun yang merokok setiap hari dalam sebulan terakhir sebanyak 1,07 persen.

Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit salah satunya dengan mencuci tangan dengan sabun. Pada tahun 2016 terdapat 83,45 persen anak umur 5-17 tahun mempuyai kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

Kualitas lingkungan dan rumah di sekitar anak-anak tinggal adalah faktor penting bagi tumbuh kembang anak. Di Indonesia pada tahun 2016 terdapat 29,59 persen anak tidak mempunyai akses air layak, sebesar 33,20 persen anak tinggal di rumah dengan sanitasi tidak layak, dan 9,95 persen anak tinggal di rumah tangga kumuh. Hal Ini tentunya akan berpengaruh pada angka kesakitannya.

(13)

Profil Anak Indonesia 2017

anak yang bersekolah di provinsi tersebut. Pada tahun 2016, pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) SD sebesar 96,82 persen, APM SMP sebesar 77,95 persen, dan APM SM sebesar 59,95 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan, terlihat bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah APM. Hal yang sama juga terjadi pada Angka Partisipasi Kasar (APK). Kemudian berkaitan dengan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM), dari 100 anak usia 7-17 tahun di Indonesia, ada sekitar 12 anak yang memperoleh PIP dan sekitar 10 anak memperoleh BSM. Dari 100 anak yang memperoleh PIP, sebanyak 91 anak di antaranya adalah anak yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selanjutnya, berdasarkan data Susenas 2016 ditemukan sebanyak 11,06 persen anak umur 5-17 tahun tidak bisa membaca dan menulis. Tingginya angka buta huruf pada anak umur 5-17 tahun dikarenakan tingginya angka buta huruf pada kelompok umur muda (5-6 tahun) yang mencapai sekitar 58 persen. Sementara itu, berkaitan dengan angka putus sekolah, sebanyak 1,47 persen anak usia 7-17 tahun adalah anak putus sekolah.

Dalam akses internet, sekitar 28,30 persen anak di Indonesia berumur 7-17 tahun pernah mengakses internet selama tiga bulan terakhir dengan tujuan paling banyak untuk mengerjakan tugas sekolah dan sosial media. Sedangkan anak yang mengakses internet pada kelompok umur 5-6 tahun mencapai 1,73 persen dengan tujuan paling banyak untuk hiburan.

Profil Anak Indonesia 2017

Penolong persalinan tertinggi tahun 2016 adalah bidan sebesar 63,53 persen. Selama periode tahun 1991-2015 angka kematian neonatal, bayi, dan balita mengalami penurunan. Angka kematian bayi dan balita terendah di tahun 2015 sebesar 22 anak dan 26 anak per 1.000 kelahiran hidup. Meskipun mengalami penurunan, angka kematian balita di Indonesia tahun 2015 masih lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Air susu ibu (ASI) adalah asupan makanan yang paling baik untuk bayi. Sebesar 93,96 persen anak usia di bawah dua tahun (baduta) pernah diberi Air Susu Ibu (ASI), sedangkan yang masih diberi ASI sebesar 83,53 persen.

Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional. Sebanyak 7 dari 10 anak umur 1-4 tahun di Indonesia sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

Fenomena merokok tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga sudah banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Tahun 2016 terdapat 0,29 persen dari anak umur 5-17 tahun yang merokok tidak setiap hari, sedangkan anak umur 5-17 tahun yang merokok setiap hari dalam sebulan terakhir sebanyak 1,07 persen.

Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit salah satunya dengan mencuci tangan dengan sabun. Pada tahun 2016 terdapat 83,45 persen anak umur 5-17 tahun mempuyai kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

Kualitas lingkungan dan rumah di sekitar anak-anak tinggal adalah faktor penting bagi tumbuh kembang anak. Di Indonesia pada tahun 2016 terdapat 29,59 persen anak tidak mempunyai akses air layak, sebesar 33,20 persen anak tinggal di rumah dengan sanitasi tidak layak, dan 9,95 persen anak tinggal di rumah tangga kumuh. Hal Ini tentunya akan berpengaruh pada angka kesakitannya.

Pendidikan anak di Indonesia yang pertama kali dibahas dalam publikasi ini berkaitan dengan partisipasi sekolah. Sebagian besar anak berumur 5-17 tahun berstatus masih bersekolah, yaitu sebesar 83,77 persen. Secara umum, di setiap provinsi di Indonesia, semakin tinggi kelompok umur maka semakin rendah persentase

(14)
(15)

Profil Anak Indonesia 2017

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ………. KATA SAMBUTAN ……… KATA PENGANTAR ………. RINGKASAN EKSEKUTIF ……….. DAFTAR ISI ………..………. DAFTAR TABEL ………..……… DAFTAR GAMBAR ………..………. BAB I PENDAHULUAN ……… 1.1 Latar Belakang ……….. 1.2 Tujuan ………... 1.3 Sumber Data ………... 1.4 Sistematika Penyajian ………. BAB II STRUKTUR PENDUDUK UMUR 0-17 TAHUN ……….. 2.1 Jumlah dan Tren Penduduk Umur 0-17 Tahun ……….……… 2.2 Rasio Jenis Kelamin ………..………..……… 2.3 Komposisi Penduduk Umur 0-17 Tahun ………. BAB III HAK SIPIL ANAK ………..………..………. BAB IV LINGKUNGAN KELUARGA, PENGASUHAN ALTERNATIF DAN

PERKAWINAN USIA ANAK .………. 4.1 Pengasuhan Alternatif ………..………. 4.1.1 Anak yang Tinggal dengan Bapak dan Ibu Kandung ... 4.1.2 Anak yang Tinggal dengan Bapak Kandung ... 4.1.3 Anak yang Tinggal dengan Ibu kandung ... 4.1.4 Anak yang tinggal dengan Keluarga Lain ... 4.2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ………. 4.3 Indikator PAUD ………..………. 4.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD ...

iii v vii ix xiii xvii xxi 3 3 6 6 7 11 11 12 14 19 29 29 29 31 32 33 33 37 38

(16)

Profil Anak Indonesia 2017

4.3.2 Angka Kesiapan Sekolah (AKS) ... 4.4 Perkawinan Usia Anak ……… BAB V KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN ANAK ………..…… ... 5.1 Penolong Persalinan ………. 5.2 Kematian Neonatal, Bayi dan Balita …..……….. 5.3 Air Susu Ibu (ASI)………. 5.4 Inisiasi Menyusi Dini (IMD)……… 5.5 Imunisasi ……….. 5.6 Kesehatan Anak ……….. 5.6.1 Berobat Jalan ………. 5.6.2 Rawat Inap ……… 5.7 Perilaku Merokok Anak ………. 5.8 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ……… 5.8.1 Cuci Tangan Pakai Sabun ……….. 5.8.2 Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan ……… 5.9 Berat Badan saat Lahir ……….. 5.10 Status Kepemilikan Rumah ………. 5.11 Akses Terhadap Air Layak ………. 5.12 Akses Terhadap Sanitasi Layak ………. 5.13 Rumah Tangga Kumuh ……… BAB VI PENDIDIKAN ANAK ……… 6.1 Partisipasi Sekolah ……… 6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni

(APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)……… 6.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) ……… 6.2.2 Angka Partisipasi Murni (APM) ……….

41 42 47 48 51 51 59 60 64 65 70 73 77 78 83 86 87 88 90 92 97 98 102 102 104

(17)

Profil Anak Indonesia 2017

Kasar (APK) di Negara-negara Anggota ASEAN ………….

6.3 Program Indonesia Pintar atau Bantuan Siswa Miskin ………… 6.4 Angka Buta Huruf ……….. 6.5 Angka Putus Sekolah ……… 6.6 Akses Internet ……….. BAB VII PERLINDUNGAN KHUSUS ……… 7.1 Upaya Perlindungan Anak di Indonesia ………. 7.2 Perlindungan Terhadap Anak yang Berhadapan dengan

Hukum ……… 7.2.1 Anak yang Berkonflik dengan Hukum ……… 7.2.2 Narapidana Anak ………. 7.3 Perlindungan Terhadap Anak yang Dieksploitasi Secara

Ekonomi ………... 7.3.1 Pekerja Anak ……… 7.3.1.1 Anak Bekerja menurut Kelompok Umur,

Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah……….. 7.3.1.2 Anak Bekerja menurut Provinsi ……….. 7.3.1.3 Anak Bekerja menurut Pendidikan ……… 7.3.1.4 Anak Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan 7.3.1.5 Anak Bekerja menurut Status Pekerjaan ….. 7.3.1.6 Anak Bekerja menurut Jam Kerja ……….. 7.3.1.7 Anak Bekerja menurut Upah/Gaji/ Pendapatan ……… 7.3.2 Anak Miskin ………. 7.4 Perlindungan Terhadap Anak Penyandang Disabilitas …... 7.5 Perlindungan Terhadap Anak Korban Penelantaran ………. 7.6 Perlindungan Terhadap Anak Korban Penyalahgunaan

Narkotika ………. 109 113 116 118 120 127 127 129 130 132 134 135 136 139 142 145 147 152 153 156 159 151 163

Profil Anak Indonesia 2017

4.3.2 Angka Kesiapan Sekolah (AKS) ... 4.4 Perkawinan Usia Anak ……… BAB V KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN ANAK ………..…… ... 5.1 Penolong Persalinan ………. 5.2 Kematian Neonatal, Bayi dan Balita …..……….. 5.3 Air Susu Ibu (ASI)………. 5.4 Inisiasi Menyusi Dini (IMD)……… 5.5 Imunisasi ……….. 5.6 Kesehatan Anak ……….. 5.6.1 Berobat Jalan ………. 5.6.2 Rawat Inap ……… 5.7 Perilaku Merokok Anak ………. 5.8 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ……… 5.8.1 Cuci Tangan Pakai Sabun ……….. 5.8.2 Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan ……… 5.9 Berat Badan saat Lahir ……….. 5.10 Status Kepemilikan Rumah ………. 5.11 Akses Terhadap Air Layak ………. 5.12 Akses Terhadap Sanitasi Layak ………. 5.13 Rumah Tangga Kumuh ……… BAB VI PENDIDIKAN ANAK ……… 6.1 Partisipasi Sekolah ……… 6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni

(APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)……… 6.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) ……… 6.2.2 Angka Partisipasi Murni (APM) ………. 6.2.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) ………. 6.2.4 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi

41 42 47 48 51 51 59 60 64 65 70 73 77 78 83 86 87 88 90 92 97 98 102 102 104 106

(18)

Profil Anak Indonesia 2017

DAFTAR PUSTAKA ……… LAMPIRAN ………

169 175

(19)

Profil Anak Indonesia 2017

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proyeksi Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun (Ribu),

2016-2025 ...……… 11 Tabel 2.2 Penduduk Indonesia, 2016 ... 13 Tabel 2.3 Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun (Ribu), 2016 ... 15 Tabel 4.1 Persentase Anak Umur 0-17 Tahun dan Belum Kawin yang

Tinggal Bersama Bapak dan Ibu Kandung menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2009, 2012, dan 2015 ... 30 Tabel 4.2 Persentase Anak Umur 0-17 Tahun dan Belum Kawin yang

Tinggal Bersama Bapak Kandung menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2009, 2012, dan 2015 ... 31 Tabel 4.3 Persentase Anak Umur 0-17 Tahun dan Belum Kawin yang

Tinggal Bersama Ibu Kandung menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2009, 2012, dan 2015 ... 32 Tabel 4.4 Persentase Anak Umur 0-17 Tahun dan Belum Kawin yang

Tinggal Bersama Keluarga Lain menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2009, 2012, dan 2015 ... 33 Tabel 4.5 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD

menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur, 2016 ... 35 Tabel 4.6 Persentase Anak Berumur 0-6 Tahun menurut Tipe Daerah,

Jenis Kelamin dan Jenis PAUD, 2016 ... 37 Tabel 4.7 Persentase anak yang bersekolah di kelas 1 SD/Sederajat yang

mengikuti PAUD menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 41 Tabel 5.1 Angka Kematian Balita di Negara ASEAN, 1990-2015 ... 53 Tabel 5.2 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut

Provinsi, Jenis Imunisasi, dan Tipe Daerah, 2016 ... 61 Tabel 5.3 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Mengalami

Keluhan Kesehatan Namun Tidak Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Alasan Tidak Berobat Jalan, dan Tipe Daerah, 2016 ... 68 Tabel 5.4 Sepuluh Provinsi Tertinggi berdasarkan Persentase Anak

Berumur 0-17 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan Namun Tidak berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir dengan

Profil Anak Indonesia 2017

DAFTAR PUSTAKA ……… LAMPIRAN ………

169 175

(20)

Profil Anak Indonesia 2017

Alasan Tidak Punya Biaya Berobat, 2016 ... 68 Tabel 5.5 Sepuluh Provinsi Terendah berdasarkan Persentase Anak

Berumur 0-17 Tahun yang Memiliki Jaminan Kesehatan menurut Tipe Daerah, 2016 ... 70 Tabel 5.6 Sepuluh Provinsi Tertinggi dalam Hal Persentase Anak

Berumur 5-17 Tahun yang Memiliki Kebiasaan Merokok Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2016 ... 75 Tabel 5.7 Sepuluh Provinsi Tertinggi dalam Hal Persentase Anak

Berumur 5-17 Tahun yang Memiliki Kebiasaan Merokok Tidak Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2016 ... 76 Tabel 5.8 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Merokok

Kadang-kadang dan Setiap Hari dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin, Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu, dan Tipe Daerah, 2016 ... 77 Tabel 5.9 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Waktu

Biasanya Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Tipe Daerah, 2016 80 Tabel 5.10 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Waktu

Biasanya Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Jenis Kelamin, 2016 ... 80 Tabel 5.11 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Jumlah Hari

Mengkonsumsi Buah-buahan dalam Seminggu Terakhir, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 84 Tabel 5.12 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Jumlah Hari

Mengkonsumsi Sayuran dalam Seminggu Terakhir, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 85 Tabel 5.13 Persentase Baduta menurut Berat Badan Waktu Dilahirkan

dan Tipe Daerah, 2016 ... 87 Tabel 5.14 Persentase Baduta menurut Berat Badan Waktu Dilahirkan

dan Jenis Kelamin, 2016 ... 87 Tabel 5.15 Sepuluh Provinsi Terendah dalam Persentase Anak Berumur

0-17 tahun yang Tinggal di Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak menurut Tipe Daerah, 2016 ... 89

(21)

Profil Anak Indonesia 2017

Tabel 5.17 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Jumlah Hari

Mengkonsumsi Buah-buahan dalam Seminggu Terakhir, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 93 Tabel 6.1 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe Daerah,

Jenis Kelamin dan Partisipasi Sekolah, 2016 ... 99 Tabel 6.2 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Kelompok

Umur dan Partisipasi Sekolah, 2016 ... 100 Tabel 6.3 Persentase Anak Usia Sekolah Dasar yang Tidak Bersekolah di

Negara-negara Anggota ASEAN, 2010-2015 ... 101 Tabel 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak dalam Pendidikan

Sekolah Dasar di Negara-negara Anggota ASEAN, 2010-2015 .. 109 Tabel 6.5 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak dalam Pendidikan

Sekolah Menengah di Negara-negara Anggota ASEAN, 2010-2015 ... 110 Tabel 6.6 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak dalam Pendidikan Sekolah

Dasar di Negara-negara Anggota ASEAN, 2010-2015 ... 111 Tabel 6.7 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak dalam Pendidikan Sekolah

Menengah di Negara-negara Anggota ASEAN, 2010-2015 ... 112 Tabel 6.8 Persentase Anak Usia 7-17 yang Memperoleh Program

Indonesia Pintar (PIP) atau Bantuan Siswa Miskin (BSM) Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 114 Tabel 6.9 Persentase Anak Usia 7-17 yang Memperoleh Program

Indonesia Pintar (PIP) menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), 2016 ... 115 Tabel 6.10 Angka Buta Huruf Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe

Daerah, Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Sekolah, 2016 ... 117 Tabel 6.11 Angka Putus Sekolah Anak Berumur 7-17 Tahun menurut Tipe

Daerah, Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan, 2016 ... 120 Tabel 6.12 Persentase Anak Berumur 7-17 Tahun yang Mengakses

Internet Selama Tiga Bulan Terakhir Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 121 Tabel 6.13 Persentase Anak Berumur 5-6 yang Mengakses Internet

Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 122 Tabel 7.1 Perkembangan Komposisi Hasil Pendampingan terhadap Anak

Berkonflik dengan Hukum (Persen), 2014-2016 ... 130 Tabel 7.2 Jumlah Narapidana dan Tahanan Menurut Kelompok Usia dan

Profil Anak Indonesia 2017

Alasan Tidak Punya Biaya Berobat, 2016 ... 68 Tabel 5.5 Sepuluh Provinsi Terendah berdasarkan Persentase Anak

Berumur 0-17 Tahun yang Memiliki Jaminan Kesehatan menurut Tipe Daerah, 2016 ... 70 Tabel 5.6 Sepuluh Provinsi Tertinggi dalam Hal Persentase Anak

Berumur 5-17 Tahun yang Memiliki Kebiasaan Merokok Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2016 ... 75 Tabel 5.7 Sepuluh Provinsi Tertinggi dalam Hal Persentase Anak

Berumur 5-17 Tahun yang Memiliki Kebiasaan Merokok Tidak Setiap Hari Selama Sebulan Terakhir menurut Jenis Kelamin, 2016 ... 76 Tabel 5.8 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Merokok

Kadang-kadang dan Setiap Hari dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin, Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu, dan Tipe Daerah, 2016 ... 77 Tabel 5.9 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Waktu

Biasanya Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Tipe Daerah, 2016 80 Tabel 5.10 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Waktu

Biasanya Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Jenis Kelamin, 2016 ... 80 Tabel 5.11 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Jumlah Hari

Mengkonsumsi Buah-buahan dalam Seminggu Terakhir, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 84 Tabel 5.12 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Jumlah Hari

Mengkonsumsi Sayuran dalam Seminggu Terakhir, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 85 Tabel 5.13 Persentase Baduta menurut Berat Badan Waktu Dilahirkan

dan Tipe Daerah, 2016 ... 87 Tabel 5.14 Persentase Baduta menurut Berat Badan Waktu Dilahirkan

dan Jenis Kelamin, 2016 ... 87 Tabel 5.15 Sepuluh Provinsi Terendah dalam Persentase Anak Berumur

0-17 tahun yang Tinggal di Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak menurut Tipe Daerah, 2016 ... 89 Tabel 5.16 Sepuluh Provinsi Terendah dalam Persentase Anak Berumur

0-17 tahun yang Tinggal di Rumah Tangga yang Memiliki Akses Sanitasi Layak menurut Tipe Daerah, 2016 ... 91

(22)

Profil Anak Indonesia 2017

Jenis Kelamin, 2015-2016 ... 133 Tabel 7.3 Jumlah Narapidana Anak Menurut Statusnya, 2016 ... 134 Tabel 7.4 Rata-rata Upah/Gaji/Pendapatan Selama Sebulan, Anak Umur

10-17 Tahun yang Bekerja menurut Kelompok Umur, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 154 Tabel 7.5 Angka Prevalensi Penyalahgunaan Narkotika Pelajar dan

(23)

Profil Anak Indonesia 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Persentase Penduduk Umur 0-17 Tahun menurut Kepemilikan Akte Kelahiran, 2016 ……… 22 Gambar 3.2 Persentase Penduduk Berumur 0-17 tahun yang Tidak

Memiliki Akte Kelahiran menurut Alasan Tidak Memiliki Akte, 2016 ... 23 Gambar 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD

menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 36 Gambar 4.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Usia 3-6 Tahun menurut

Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 39 Gambar 4.3 Jumlah partisipasi Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang

Mengikuti PAUD menurut Provinsi, 2016 ... 40 Gambar 4.4 Persentase Anak Perempuan Usia 10-17 Tahun menurut

Status Perkawinan, 2016 ... 43 Gambar 4.5 Persentase Anak Perempuan Usia 10-17 Tahun yang Berstatus

Kawin dan Cerai Menurut Umur Kawin Pertama, 2016 ... 44 Gambar 5.1 Persentase Perempuan Pernah Kawin (PPK) Berumur 15-49

Tahun yang Melahirkan Hidup dalam Dua Tahun Terakhir menurut Penolong Kelahiran Terakhir dan Tipe Daerah, 2016 .. 49 Gambar 5.2 Persentase Perempuan Pernah Kawin (PPK) Berumur 15-49

Tahun yang Melahirkan Hidup dalam Dua Tahun Terakhir menurut Tempat Melahirkan dan Tipe Daerah, 2016 ... 50 Gambar 5.3 Angka Kematian Neonatal Bayi dan Balita, 1991-2015 ... 52 Gambar 5.4 Persentase Anak Usia di Bawah Dua Tahun (Baduta) yang

Pernah Diberi Air Susu Ibu menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 54 Gambar 5.5 Persentase Anak Usia di Bawah Dua Tahun (Baduta) yang

Masih Diberi Air Susu Ibu menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 55 Gambar 5.6 Rata-rata lama pemberian Air Susu Ibu (dalam Bulan) pada

Baduta (Bayi 0-23 bulan) menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 56 Gambar 5.7 Rata-rata lama pemberian Air Susu Ibu (dalam Bulan) pada

Baduta (Bayi 0-23 bulan) menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 57

Profil Anak Indonesia 2017

Jenis Kelamin, 2015-2016 ... 133 Tabel 7.3 Jumlah Narapidana Anak Menurut Statusnya, 2016 ... 134 Tabel 7.4 Rata-rata Upah/Gaji/Pendapatan Selama Sebulan, Anak Umur

10-17 Tahun yang Bekerja menurut Kelompok Umur, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 154 Tabel 7.5 Angka Prevalensi Penyalahgunaan Narkotika Pelajar dan

(24)

Profil Anak Indonesia 2017

Gambar 5.8 Persentase Bayi Usia 0-5 Bulan menurut Jenis Makanan/Minuman yang Dikonsumsi dalam 24 Jam Terakhir, dan Tipe Daerah, 2016 ... 58 Gambar 5.9 Persentase Bayi 0-5 bulan yang Diberi ASI Eksklusif (Tidak

Diberi Makanan/Minuman Tambahan dalam 24 Jam Terakhir) menurut Tipe Daerah, 2016 ... 58 Gambar 5.10 Persentase Perempuan Pernah Kawin (PPK) Berumur 15-49

Tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup Terakhir menurut Lama Diletakkan di Dada Ibunya untuk Pertama Kali Sejak Dilahirkan/Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Tipe Daerah, 2016 59 Gambar 5.11 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis

Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 60 Gambar 5.12 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut jenis

Imunisasi dan Tipe Daerah, 2016 ... 62 Gambar 5.13 Persentase Anak Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat

Imunisasi Lengkap menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2016 .... 63 Gambar 5.14 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Memiliki Keluhan

Kesehatan dalam Sebulan Terakhir menurut Tipe Daerah, 2016 ... 64 Gambar 5.15 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Sakit dalam

Sebulan Terakhir menurut Tipe Daerah, 2016 ... 65 Gambar 5.16 Persentase Anak usia 0-17 Tahun yang Mengalami Keluhan

Kesehatan dan Berobat Jalan dalam sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 65 Gambar 5.17 Persentase Anak usia 0-17 Tahun yang Mengalami Keluhan

Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir menurut Tempat Berobat Jalan, dan Tipe Daerah, 2016 ... 67 Gambar 5.18 Persentase Anak Berumur 0-17 tahun yang Memiliki Jaminan

Kesehatan dan Anak yang Memiliki Jaminan Kesehatan dan Digunakan untuk Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 69 Gambar 5.19 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Rawat Inap dalam

(25)

Profil Anak Indonesia 2017

Setahun Terakhir dan Menggunakan Jaminan Kesehatan Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2016 ... 73 Gambar 5.22 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Merokok Tidak

Setiap Hari dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 74 Gambar 5.23 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Merokok Setiap

Hari dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 74 Gambar 5.24 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Biasa Mencuci

Tangan Pakai Sabun menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah 2016 ... 79 Gambar 5.25 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun yang Biasa Mencuci

Tangan Pakai Sabun menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah 2016 ... 82 Gambar 5.26 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tempat

Biasanya Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Jenis Kelamin, 2016 ... 82 Gambar 5.27 Persentase Anak Berumur 0-17 tahun Menurut Status

Kepemilikan Rumah, dan Tipe Daerah, 2016 ... 88 Gambar 5.28 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Tinggal di Rumah

dengan Fasilitas Air Layak Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 89 Gambar 5.29 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Tinggal di Rumah

dengan Fasilitas Sanitasi Layak Menurut Tipe Daerah, 2016 .... 91 Gambar 5.30 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Tinggal di Rumah

Tangga Kumuh menurut Tipe Daerah, 2016 ... 92 Gambar 6.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun

menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2016 ... 103 Gambar 6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun

menurut Kelompok Umur dan Tipe Daerah, 2016 ... 104 Gambar 6.3 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Jenjang

Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2016 ... 105 Gambar 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Jenjang

Pendidikan dan Tipe Daerah, 2016 ... 106 Gambar 6.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Jenjang

Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2016 ... 107 Gambar 6.6 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Jenjang

Pendidikan dan Tipe Daerah, 2016 ... 108

Profil Anak Indonesia 2017

Gambar 5.8 Persentase Bayi Usia 0-5 Bulan menurut Jenis Makanan/Minuman yang Dikonsumsi dalam 24 Jam Terakhir, dan Tipe Daerah, 2016 ... 58 Gambar 5.9 Persentase Bayi 0-5 bulan yang Diberi ASI Eksklusif (Tidak

Diberi Makanan/Minuman Tambahan dalam 24 Jam Terakhir) menurut Tipe Daerah, 2016 ... 58 Gambar 5.10 Persentase Perempuan Pernah Kawin (PPK) Berumur 15-49

Tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup Terakhir menurut Lama Diletakkan di Dada Ibunya untuk Pertama Kali Sejak Dilahirkan/Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Tipe Daerah, 2016 59 Gambar 5.11 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis

Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 60 Gambar 5.12 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut jenis

Imunisasi dan Tipe Daerah, 2016 ... 62 Gambar 5.13 Persentase Anak Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat

Imunisasi Lengkap menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2016 .... 63 Gambar 5.14 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Memiliki Keluhan

Kesehatan dalam Sebulan Terakhir menurut Tipe Daerah, 2016 ... 64 Gambar 5.15 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Sakit dalam

Sebulan Terakhir menurut Tipe Daerah, 2016 ... 65 Gambar 5.16 Persentase Anak usia 0-17 Tahun yang Mengalami Keluhan

Kesehatan dan Berobat Jalan dalam sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 65 Gambar 5.17 Persentase Anak usia 0-17 Tahun yang Mengalami Keluhan

Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir menurut Tempat Berobat Jalan, dan Tipe Daerah, 2016 ... 67 Gambar 5.18 Persentase Anak Berumur 0-17 tahun yang Memiliki Jaminan

Kesehatan dan Anak yang Memiliki Jaminan Kesehatan dan Digunakan untuk Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 69 Gambar 5.19 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Rawat Inap dalam

Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2016 ... 71 Gambar 5.20 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Mengalami

Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan dan Tipe Daerah, 2016 ... 72 Gambar 5.21 Persentase Anak Berumur 0-17 Tahun yang Rawat inap dalam

(26)

Profil Anak Indonesia 2017

Gambar 6.7 Angka Putus Sekolah Anak Berumur 7-17 Tahun menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 119 Gambar 6.8 Persentase Anak Berumur 7-17 Tahun yang Mengakses

Internet Selama Tiga Bulan Terakhir menurut Tujuan Mengakses Internet, 2016 ... 123 Gambar 7.1 Perkembangan Jumlah Narapidana Anak Per Bulan, Januari

2015 - Desember 2016 ... 134 Gambar 7.2 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun menurut Aktivitas

Bekerja, 2016 ... 137 Gambar 7.3 Perkembangan Persentase Anak Umur 10-17 yang Bekerja,

2012-2016 ... 137 Gambar 7.4

Gambar 7.5

Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Kelompok Umur, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 138 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Provinsi, 2016 ... 140 Gambar 7.6 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut

Kelompok Umur dan Provinsi, 2016 ... 141 Gambar 7.7 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Kelompok Umur dan Partisipasi Sekolah, 2016 ... 142 Gambar 7.8 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kelompok Umur, 2016 ... 143 Gambar 7.9 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 144 Gambar 7.10 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Kelompok Umur dan Lapangan Pekerjaan Utama, 2016 ... 145 Gambar 7.11 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Lapangan Pekerjaan Utama, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah, 2016 ... 146 Gambar 7.12 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Status Pekerjaan Utama, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah, 2016 ... 148

(27)

Profil Anak Indonesia 2017

Sektor Formal-Informal, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah,

2016 ... 150 Gambar 7.15 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Sektor Formal-Informal dan Kelompok Umur, 2016 ... 151 Gambar 7.16 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Kelompok Umur dan Jam Kerja, 2016 ... 152 Gambar 7.17 Rata-rata upah/gaji/pendapatan Anak Umur 10-17 Tahun

Menurut Provinsi (ribu rupiah), 2016 ... 155 Gambar 7.18 Persentase Penduduk Miskin (P0), Kedalaman Kemiskinan

(P1), dan Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Kelompok Umur, 2016 ... 157 Gambar 7.19 Persentase Anak Miskin (P0), Kedalaman Kemiskinan Anak

(P1), dan Keparahan Kemiskinan Anak (P2) Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2016 ... 158 Gambar 7.20 Persentase Anak Miskin Menurut Kelompok Pulau, 2016 ... 159 Gambar 7.21 Persentase Anak Penyandang Disabilitas Umur 0-17 Tahun

menurut Tipe Daerah, 2009 dan 2012 ... 160 Gambar 7.22 Persentase Anak Penyandang Disabilitas Umur 7-17 Tahun

menurut Partisipasi Sekolah, 2009 dan 2012 ... 161 Gambar 7.23 Persentase Anak Terlantar Menurut Tipe Daerah, 2009, 2012,

dan 2015 ... 162 Gambar 7.24 Persentase Anak menurut Kategori Ketelantaran, 2009, 2012,

dan 2015 ... 163 Gambar 7.25 Angka Prevalensi Penyalahgunaan Narkotika Pelajar dan

Mahasiswa menurut Penyalahgunaan Narkotika dan Kelompok Umur, 2016 ... 165

Profil Anak Indonesia 2017

Gambar 6.7 Angka Putus Sekolah Anak Berumur 7-17 Tahun menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016 ... 119 Gambar 6.8 Persentase Anak Berumur 7-17 Tahun yang Mengakses

Internet Selama Tiga Bulan Terakhir menurut Tujuan Mengakses Internet, 2016 ... 123 Gambar 7.1 Perkembangan Jumlah Narapidana Anak Per Bulan, Januari

2015 - Desember 2016 ... 134 Gambar 7.2 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun menurut Aktivitas

Bekerja, 2016 ... 137 Gambar 7.3 Perkembangan Persentase Anak Umur 10-17 yang Bekerja,

2012-2016 ... 137 Gambar 7.4

Gambar 7.5

Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Kelompok Umur, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 138 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Provinsi, 2016 ... 140 Gambar 7.6 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut

Kelompok Umur dan Provinsi, 2016 ... 141 Gambar 7.7 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Kelompok Umur dan Partisipasi Sekolah, 2016 ... 142 Gambar 7.8 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kelompok Umur, 2016 ... 143 Gambar 7.9 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan, Klasifikasi Daerah, dan Jenis Kelamin, 2016 ... 144 Gambar 7.10 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Kelompok Umur dan Lapangan Pekerjaan Utama, 2016 ... 145 Gambar 7.11 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Lapangan Pekerjaan Utama, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah, 2016 ... 146 Gambar 7.12 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Status Pekerjaan Utama, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Daerah, 2016 ... 148 Gambar 7.13 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

Status Pekerjaan Utama dan Kelompok Umur, 2016 ... 149 Gambar 7.14 Persentase Anak Umur 10-17 Tahun yang Bekerja menurut

(28)
(29)
(30)
(31)

Profil Anak Indonesia 2017

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Sustainable Development Goals

(SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tahun 2030 khususnya terkait pembangunan anak. Tujuan TPB adalah untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak-anak merupakan salah satu target dalam TPB. Dari 17 target yang ditetapkan dalam TPB, beberapa tujuan yang terkait dengan anak antara lain: penghapusan kemiskinan anak; tidak ada lagi anak-anak kekurangan gizi dan meninggal karena penyakit yang bisa diobati; menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak; memenuhi kebutuhan pendidikan anak khususnya pendidikan di usia dini; dan target lainnya. Nasib masa depan anak-anak di Indonesia pada kurun waktu 13 tahun ke depan ditentukan oleh sejauh mana strategi yang sudah disusun oleh pemerintah dapat diimplementasikan secara berkesinambungan sejak saat ini. Dengan demikian Pemerintah menyadari akan pentingnya ketersediaan berbagai indikator anak yang dibutuhkan.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa 32,24 persen atau 83,4 juta jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2016 adalah anak-anak berusia 0-17 tahun. Diprediksikan proporsi anak di Indonesia pada beberapa kurun waktu ke depan juga tidak akan mengalami perubahan signifikan. Ini artinya hampir satu diantara tiga penduduk Indonesia adalah anak-anak.

Visi pemerintah di masa mendatang adalah memperbaiki produktifitas penduduk dan meningkatkan daya saing di tingkat internasional dalam rangka memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Untuk mencapai hal tersebut, maka pemerintah perlu berinvestasi secara intensif pada kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia. Bagaimana dengan tumbuh kembang anak

(32)

Profil Anak Indonesia 2017

terkait dengan kesehatan dan nutrisi yang diperlukan, pendidikan dan kesejahteraan anak, lingkungan tempat anak- tumbuh dan berkembang dan faktor-faktor lainnya. Beberapa hal tersebut merupakan penentu masa depan anak. Untuk itu sangat penting mengetahui sejauh mana indikator-indikator tersebut mencapai kemajuan atau belum. Dari indikator-indikator yang disajikan, kita akan mendapatkan gambaran lebih akurat tentang kondisi anak di masa sekarang dan membuka peluang yang lebih besar bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa akan datang.

Profil Anak Indonesia tahun 2017 ini menggambarkan beberapa dimensi pembangunan anak di Indonesia. Buku ini diharapkan dapat melengkapi berbagai macam publikasi lainnya tentang anak. Sehingga pemerintah dan berbagai kementerian maupun lembaga terkait dapat memberikan manfaat lebih optimal terhadap pemenuhan hak anak. Optimalisasi berbagai macam anggaran di tiap-tiap kementerian maupun lembaga yang mempunyai program pemenuhan hak anak diharapkan mampu memberikan akselerasi tercapainya berbagai macam target yang ada dalam TPB, utamanya yang peduli anak.

Hingga saat ini salah satu masalah yang masih dihadapi oleh anak-anak di Indonesia adalah kesenjangan. Pemerintah sudah melakukan berbagai hal untuk mengatasi masalah tersebut. Namun demikian, hingga saat ini kesenjangan masih dialami oleh sebagian anak-anak di Indonesia. Pemerintah sebagai pengemban amanat pembangunan bangsa sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 berkewajiban menghapus kesenjangan tersebut. Data dan informasi tentang kesenjangan sosial ini bisa diagregasikan menurut provinsi, jenis kelamin, umur, daerah tempat tinggal dan lainnya. Dengan agregasi tersebut diharapkan pemetaan kesenjangan antar wilayah bisa dilihat dan menjadi prioritas program ke depan sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan berbagai macam kesenjangan yang ada antar anak di Indonesi.

Topik lain yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam beberapa tahun terakhir adalah tentang perlindungan anak. Pemerintah menyadari akan pentingnya menjamin hak-hak anak khususnya hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan, fisik, mental dan lainnya. Hal ini diterjemahkan oleh pemerintah dalam program unggulan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(33)

5

Profil Anak Indonesia 2017

5

Perdagangan Manusia), dan End Barriers To Economic Justice (Akhiri Kesenjangan

Ekonomi terhadap perempuan). Untuk mengakhiri atau paling tidak meminimalisir berbagai masalah di atas diperlukan kerjasama intensif antar berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, organisasi swasta, akademisi, filantropi, dan masyarakat sendiri.

Menurut catatan Bappenas, pada tahun 2010 terdapat tujuh belas (17) kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab dalam menjalankan program perlindungan anak. Tiga kementerian yang paling besar tugasnya adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Sosial, dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain itu juga ada program di Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perumahan dan lain lain. Masing-masing Kementerian mempunyai peranan dan tugas fungsi yang berbeda, namun dengan satu visi yang sama seperti yang telah disebutkan diatas.

Berbagai upaya pemerintah tersebut diatas merupakan beberapa langkah strategis yang dilakukan pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 28B Ayat (2). Dalam pasal itu disebutkan bahwa negara berkewajiban untuk menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta hak atas perlindungan dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Selain itu, instrumen yang digunakan adalah Undang-Undang, konvensi, peraturan menteri dan program-program pemerintah lainnya yang saling bersinergi satu sama lain. Diantaranya adalah Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang diganti dengan UU 35 Tahun 2014, ratifikasi Konvensi Hak Anak pada tahun 1990 melalui Keputusan Presiden Nomor 36. Dari sisi hukum, terlihat keseriusan pemerintah menangani pembangunan anak. Sisi legislasi adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh, karena peranannya juga sangat krusial dalam mewujudkan cita-cita anak-anak di Indonesia.

Untuk itu, BPS menyambut baik keinginan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk menyediakan data kondisi pemenuhan hak anak Indonesia bagi berbagai pengguna data baik di lingkungan KPP&PA maupun kementerian/lembaga lainnya dan institusi lainnya. Selain itu profil ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemerintah telah melakukan tugasnya atas pemenuhan hak anak, hal itu dapat terlihat dalam

Profil Anak Indonesia 2017

4

terkait dengan kesehatan dan nutrisi yang diperlukan, pendidikan dan kesejahteraan anak, lingkungan tempat anak- tumbuh dan berkembang dan faktor-faktor lainnya. Beberapa hal tersebut merupakan penentu masa depan anak. Untuk itu sangat penting mengetahui sejauh mana indikator-indikator tersebut mencapai kemajuan atau belum. Dari indikator-indikator yang disajikan, kita akan mendapatkan gambaran lebih akurat tentang kondisi anak di masa sekarang dan membuka peluang yang lebih besar bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa akan datang.

Profil Anak Indonesia tahun 2017 ini menggambarkan beberapa dimensi pembangunan anak di Indonesia. Buku ini diharapkan dapat melengkapi berbagai macam publikasi lainnya tentang anak. Sehingga pemerintah dan berbagai kementerian maupun lembaga terkait dapat memberikan manfaat lebih optimal terhadap pemenuhan hak anak. Optimalisasi berbagai macam anggaran di tiap-tiap kementerian maupun lembaga yang mempunyai program pemenuhan hak anak diharapkan mampu memberikan akselerasi tercapainya berbagai macam target yang ada dalam TPB, utamanya yang peduli anak.

Hingga saat ini salah satu masalah yang masih dihadapi oleh anak-anak di Indonesia adalah kesenjangan. Pemerintah sudah melakukan berbagai hal untuk mengatasi masalah tersebut. Namun demikian, hingga saat ini kesenjangan masih dialami oleh sebagian anak-anak di Indonesia. Pemerintah sebagai pengemban amanat pembangunan bangsa sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945 berkewajiban menghapus kesenjangan tersebut. Data dan informasi tentang kesenjangan sosial ini bisa diagregasikan menurut provinsi, jenis kelamin, umur, daerah tempat tinggal dan lainnya. Dengan agregasi tersebut diharapkan pemetaan kesenjangan antar wilayah bisa dilihat dan menjadi prioritas program ke depan sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan berbagai macam kesenjangan yang ada antar anak di Indonesi.

Topik lain yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam beberapa tahun terakhir adalah tentang perlindungan anak. Pemerintah menyadari akan pentingnya menjamin hak-hak anak khususnya hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan, fisik, mental dan lainnya. Hal ini diterjemahkan oleh pemerintah dalam program unggulan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

sejak tahun 2016 lalu Three Ends yaitu End Violence Against Women and Children

(34)

Profil Anak Indonesia 2017

berbagai indikator yang telah ditetapkan melalui Konvensi Hak Anak (KHA) yang sebagian akan disajikan dalam publikasi Profil Anak Indonesia 2017 ini.

1.2 Tujuan

Data tidak serta merta bisa merubah nasib anak-anak di Indonesia ke arah yang lebih baik dengan sendirinya. Tetapi data mampu membantu mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan data, kita bisa mengetahui apa saja yang menjadi aspirasi dan kesulitan guna menyediakan segala macam yang dibutuhkan, serta memantau bagaimana kemajuan yang sudah diperoleh.

Data selalu memberikan informasi yang krusial bagi pemerintah, khususnya di Indonesia. Data tentang anak-anak akan membantu pemerintah dengan menyediakan bermacam-macam fakta statistik tentang anak. Dengan fakta tersebut, pemerintah dapat mengkonstruksi apa saja program yang mampu memperbaiki kualitas hidup anak-anak di Indonesia khususnya.

Penerbitan buku ini bertujuan mendeskripsikan dan menginformasikan kepada pemerintah yaitu kementerian/lembaga dan berbagai institusi swasta dan masyarakat tentang kondisi anak di Indonesia sekaligus sebagai masukan dalam rangka perencanaan dan evaluasi atas pembangunan anak yang telah dan sedang berlangsung. Kondisi anak di Indonesia yang disajikan dalam publikasi ini meliputi beberapa dimensi yaitu demografi, lingkungan keluarga, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan dasar, perlindungan anak terhadap masalah sosial, hukum, kekerasan serta anak yang bekerja.

Metode-metode yang baru dalam pengumpulan dan penggunaan data terkait anak akan membantu investasi sekaligus intervensi program-program pembangunan terkait anak lebih tepat sasaran. Sehingga berbagai program yang dirancang akan tepat menyasar anak-anak yang sangat rentan dan sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah.

(35)

Profil Anak Indonesia 2017

a. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor dan Modul Perumahan dan Kesehatan (MPK), 2016;

b. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Modul Sosial, Budaya, dan pendidikan (MSBP) Tahun 2009, 2012, dan 2015;

c. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2015; d. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), 2016;

e. Sensus Penduduk 2010 dan Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010;

f. Survei Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), 1991-2012;

g. Lembaga Pemasyarakatan Republik Indonesia. 1.4 Sistematika Penyajian

Buku ini disajikan dalam tujuh bab. Pemilihan bab dalam buku “Profil Anak Indonesia 2017” ini disesuaikan dengan lima kelompok hak anak pada KHA yang telah diratifikasi pemerintah Indonesia melalui Keppres No.36 tahun 1990 yaitu: (1) hak sipil dan kebebasan; (2) lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; (3) kesehatan dan kesejahteraan dasar; (4) pendidikan, (5) pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya; dan (7) perlindungan khusus. Pengelompokan tentang isi KHA ke dalam lima klaster dari delapan klaster yang ditentukan oleh Komisi Hak Anak PBB dilakukan guna mempermudah pemahaman publik serta penyusunan laporan implementasinya kepada PBB. Dalam tiap klaster telah ditentukan indikator rinci, namun karena ketersediaan data, tidak semua indikator yang ada dalam kelompok tersebut dapat disajikan dalam buku ini.

Bab pertama yaitu pendahuhuan yang berisi latar belakang penyusunan publikasi, tujuan, sumber data, dan sistematika publikasi. Bab ke-dua berisi Struktur Penduduk 0-17 Tahun. Bab ke-tiga berisi Hak Sipil dan Kebebasan. Bab ke-empat berisi Lingkungan Keluarga, Pengasuhan Alternatif. Dan Perkawinan Anak. Bab ke-lima berisi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan. Bab ke-enam berisi Pendidikan Anak. Terakhir Bab ke-tujuh berisi Perlindungan Khusus yang meliputi Balita dan Anak telantar, Implementasi Penanganan Perlindungan Anak, Perlindungan Khusus, Anak Bermasalah dengan Hukum, dan Profil Anak yang Bekerja.

Profil Anak Indonesia 2017

berbagai indikator yang telah ditetapkan melalui Konvensi Hak Anak (KHA) yang sebagian akan disajikan dalam publikasi Profil Anak Indonesia 2017 ini.

1.2 Tujuan

Data tidak serta merta bisa merubah nasib anak-anak di Indonesia ke arah yang lebih baik dengan sendirinya. Tetapi data mampu membantu mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan data, kita bisa mengetahui apa saja yang menjadi aspirasi dan kesulitan guna menyediakan segala macam yang dibutuhkan, serta memantau bagaimana kemajuan yang sudah diperoleh.

Data selalu memberikan informasi yang krusial bagi pemerintah, khususnya di Indonesia. Data tentang anak-anak akan membantu pemerintah dengan menyediakan bermacam-macam fakta statistik tentang anak. Dengan fakta tersebut, pemerintah dapat mengkonstruksi apa saja program yang mampu memperbaiki kualitas hidup anak-anak di Indonesia khususnya.

Penerbitan buku ini bertujuan mendeskripsikan dan menginformasikan kepada pemerintah yaitu kementerian/lembaga dan berbagai institusi swasta dan masyarakat tentang kondisi anak di Indonesia sekaligus sebagai masukan dalam rangka perencanaan dan evaluasi atas pembangunan anak yang telah dan sedang berlangsung. Kondisi anak di Indonesia yang disajikan dalam publikasi ini meliputi beberapa dimensi yaitu demografi, lingkungan keluarga, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan dasar, perlindungan anak terhadap masalah sosial, hukum, kekerasan serta anak yang bekerja.

Metode-metode yang baru dalam pengumpulan dan penggunaan data terkait anak akan membantu investasi sekaligus intervensi program-program pembangunan terkait anak lebih tepat sasaran. Sehingga berbagai program yang dirancang akan tepat menyasar anak-anak yang sangat rentan dan sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah.

1.3 Sumber Data

Analisis yang disajikan dalam publikasi ini umumnya bersumber dari data Susenas tahun 2016, sebagian dari data survei dan sensus yang dilakukan oleh BPS, dan sebagian kecil dari luar BPS. Berikut ini adalah kegiatan survei dan sensus yang menyuplai data dalam publikasi Profil Anak Indonesia tahun 2017 :

(36)
(37)
(38)
(39)

Profil Anak Indonesia 2017

2

STRUKTUR PENDUDUK UMUR 0 – 17 TAHUN

2.1 Jumlah dan Tren Penduduk Umur 0-17 Tahun

Ada hal yang menarik jika mengamati data penduduk anak di Indonesia menurut pada periode 2016-2025 yang diperlihatkan oleh Tabel 2.1. Pada beberapa kelompok umur mulai terjadi penurunan dari tahun ke tahun tertentu. Secara umum diproyeksikan akan terjadi kenaikan jumlah penduduk 0-17 tahun mulai tahun 2016 hingga tahun 2022. Tiga tahun setelah itu, jumlah anak di Indonesia diproyeksikan mulai menurun. Ini diasumsikan sebagai akibat dari mulai menurunnya angka Total Fertility Rate (TFR) Indonesia pada masa-masa yang akan datang. Penurunan TFR merupakan salah satu target yang ingin dicapai Indonesia dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) atau TPB. Membaiknya kualitas pendidikan, semakin tingginya kesadaran akan kesetaraan gender adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab turunnya TFR Indonesia di masa akan datang.

Tabel 2.1 Proyeksi Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun (Ribu), 2016-2025

Kelompok Umur Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 0-4 23 960 23 848 23 730 23 605 23 476 23 340 23 194 23 040 22 878 22 711 5-9 23 559 23 734 23 878 23 974 23 955 23 853 23 744 23 628 23 505 23 378 10-14 22 577 22 713 22 879 23 057 23 279 23 508 23 683 23 828 23 924 23 907 15-17 13 315 13 369 13 409 13 424 13 469 13 585 13 724 13 827 13 905 14 035 Jumlah 83 412 83 665 83 895 84 060 84 179 84 285 84 345 84 323 84 214 84 032

(40)

Profil Anak Indonesia 2017

Tren peningkatan dan penurunan penduduk umur 0-17 di masa akan datang harus diantisipasi oleh pemerintah dengan merencanakan program-program yang tepat agar perubahan komposisi penduduk 0-17 tahun ini bisa menjadi pendukung jalannya pembangunan. Pada kelompok umur 0-4 tahun, tren menurun dimulai sejak tahun 2017. Sedangkan pada kelompok umur 5-9 tahun, penurunan jumlah penduduk kelompok ini terjadi pada tahun 2021. Pada kelompok umur 10-14 tahun jumlahnya mengalami penurunan pada tahun 2025. Sedangkan pada kelompok umur 15-17 belum terlihat penurunan jumlahnya hingga tahun 2025.

Penurunan jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu membawa implikasi kebijakan pada berbagai bidang. Di sektor pendidikan misalnya, pemerintah harus mengukur kebutuhan pendidikan pada tiap tingkatan. Pemerintah harus merencanakan bagaimana kebutuhan setiap anak di Indonesia akan terjamin. Selain itu peningkatan kualitas pendidikan juga masih harus ditingkatkan. Menurut catatan SUSENAS, rata-rata lama sekolah penduduk berumur 15 tahun keatas di Indonesia adalah sekitar 8 tahun. Ini artinya rata-rata penduduk Indonesia belum mampu menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMP. Ini dengan asumsi lama pendidikan dasar selama 6 tahun dan pendidikan menengah pertama 3 tahun. Dari komposisi anak menurut kelompok umur ini, pemerintah diharapkan mampu merumuskan berbagai strategi kebijakan terkait anak.

2.2 Rasio Jenis Kelamin

Informasi mengenai jumlah dan komposisi anak di Indonesia merupakan informasi dasar penting untuk keperluan para pengambil kebijakan, sektor usaha, serta lembaga masyarakat lainnya khususnya yang ada di Indonesia. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, lembaga internasional juga dapat menggunakan informasi jumlah dan komposisi anak di Indonesia untuk menjalankan berbagai macam misi pembangunan terkait anak di Indonesia. Pembangunan yang responsif anak di bidang pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan hak anak dan bidang lainnya dapat dimulai dari data jumlah anak di Indonesia terlebih dahulu. Melalui jumlah dan komposisi anak tersebut dapat diperkirakan berapa besarnya berbagai kebutuhan terkait anak.

(41)

Profil Anak Indonesia 2017

mempertaruhkan masa depan bangsa Indonesia di masa depan. Dengan mempersiapkan segala macam kebutuhan anak pada masa sekarang, kita mempersiapkan bangsa Indonesia untuk mampu bersaing di tataran global di masa yang akan datang.

Proporsi anak di Indonesia terhadap jumlah penduduk Indonesia menunjukkan tren menurun dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali diketahui proporsi anak-anak makin menurun. Pada Tahun 1990 proporsi anak Indonesia mencapai 43 persen dari total populasi, dan menjadi 37 persen pada tahun 2000, kemudian turun lagi menjadi 34 persen pada tahun 2010. Namun tidak dengan angka absolut jumlah anak-anak di Indonesia yang selalu meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2000 ada 74 juta, sedangkan pada tahun 2010 mencapai 81,3 juta jiwa.

Tabel 2.2 Penduduk Indonesia, 2016 Kelompok

Umur

Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan Rasio Jenis Kelamin

(RJK) Jumlah

(ribu) % Jumlah (ribu) % Jumlah (ribu) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

0-17 42 673 32,83 40 739 31,65 83 412 32,24 104,75 18+ 87 315 67,17 87 977 68,35 175 293 67,76 99,25 Jumlah 129 989 100,00 1 28 716 100,00 258 705 100,00 100,99

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasarkan Hasil SP2010, BPS

Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, pada tahun 2016 penduduk Indonesia yang berumur 0-17 tahun mencapai 83,4 juta atau sebesar 32,2 persen dari total penduduk. Rasio Jenis Kelamin (RJK) kelompok umur 0-17 tahun sebesar 104,7; artinya dari 100 penduduk perempuan, terdapat sekitar 105 penduduk laki-laki. Sedangkan pada kelompok umur yang lebih tua, RJK sebesar 99,2 yang artinya proporsi penduduk laki-laki berkurang, dari 100 penduduk perempuan, terdapat 99 penduduk laki-laki.

Sesuai target dalam Nawacita dan TPB, diharapkan persoalan terkait anak seperti: kelaparan dan kekurangan gizi, meninggal karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tidak memiliki akte kelahiran, tidak memperoleh pendidikan, serta

Profil Anak Indonesia 2017

Tren peningkatan dan penurunan penduduk umur 0-17 di masa akan datang harus diantisipasi oleh pemerintah dengan merencanakan program-program yang tepat agar perubahan komposisi penduduk 0-17 tahun ini bisa menjadi pendukung jalannya pembangunan. Pada kelompok umur 0-4 tahun, tren menurun dimulai sejak tahun 2017. Sedangkan pada kelompok umur 5-9 tahun, penurunan jumlah penduduk kelompok ini terjadi pada tahun 2021. Pada kelompok umur 10-14 tahun jumlahnya mengalami penurunan pada tahun 2025. Sedangkan pada kelompok umur 15-17 belum terlihat penurunan jumlahnya hingga tahun 2025.

Penurunan jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu membawa implikasi kebijakan pada berbagai bidang. Di sektor pendidikan misalnya, pemerintah harus mengukur kebutuhan pendidikan pada tiap tingkatan. Pemerintah harus merencanakan bagaimana kebutuhan setiap anak di Indonesia akan terjamin. Selain itu peningkatan kualitas pendidikan juga masih harus ditingkatkan. Menurut catatan SUSENAS, rata-rata lama sekolah penduduk berumur 15 tahun keatas di Indonesia adalah sekitar 8 tahun. Ini artinya rata-rata penduduk Indonesia belum mampu menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMP. Ini dengan asumsi lama pendidikan dasar selama 6 tahun dan pendidikan menengah pertama 3 tahun. Dari komposisi anak menurut kelompok umur ini, pemerintah diharapkan mampu merumuskan berbagai strategi kebijakan terkait anak.

2.2 Rasio Jenis Kelamin

Informasi mengenai jumlah dan komposisi anak di Indonesia merupakan informasi dasar penting untuk keperluan para pengambil kebijakan, sektor usaha, serta lembaga masyarakat lainnya khususnya yang ada di Indonesia. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, lembaga internasional juga dapat menggunakan informasi jumlah dan komposisi anak di Indonesia untuk menjalankan berbagai macam misi pembangunan terkait anak di Indonesia. Pembangunan yang responsif anak di bidang pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan hak anak dan bidang lainnya dapat dimulai dari data jumlah anak di Indonesia terlebih dahulu. Melalui jumlah dan komposisi anak tersebut dapat diperkirakan berapa besarnya berbagai kebutuhan terkait anak.

Pembangunan yang berkesinambungan juga harus melibatkan anak-anak di dalamnya. Membiarkan anak-anak untuk tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan sekarang pada masa yang akan datang artinya sama saja dengan

(42)

Profil Anak Indonesia 2017

adanya perlindungan khusus kepada anak-anak dengan disabilitas, korban bencana, perdagangan manusia dan lain-lain dapat diwujudkan.

Penyajian dalam profil anak Indonesia akan terpilhan menurut jenis kelamin. Salah satu tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana kesenjangan pembangunan antar sektor dilihat dari jenis kelamin anak. Salah satu cara mudah untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu target dalam pembangunan anak dapat dilihat melalui indikator yang terbagi menurut jenis kelamin. Selain itu ini dilakukan bagi para pengambil kebijakan untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dalam hal pendidikan misalnya, anak laki-laki dan perempuan seharusnya mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan seperti yang diamanahkan dalam undang-undang tanpa kecuali. Dari sudut pandang kesehatan, tiap anak dibawah lima tahun (balita) seharusnya mendapatkan imunisasi, mendapatkan asupan gizi yang cukup, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan lainnya terkait kebutuhan layanan kesehatan. Demikian juga kebutuhan-kebutuhan lainnya dalam berbagai sudut pandang harus memperhatikan kebutuhan anak menurut jenis kelaminnya. Inilah pentingnya melakukan disagregasi penduduk menurut jenis kelamin.

2.3 Komposisi Penduduk Umur 0-17 Tahun

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, penduduk di Indonesia adalah penduduk ke-empat terbesar di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Demikian juga jumlah anak-anak di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Menurut catatan terbaru UNICEF dalam halaman resminya, jumlah anak di Indonesia pada tahun 2015 adalah terbanyak keempat di dunia setelah India (451,99 juta), Tiongkok (282,86 juta), dan Nigeria (91,86 juta).

Pada periode 1990-2000, rata-rata angka pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah 1,4 persen per tahun. Sedangkan pada periode 2015 hingga 2030, diproyeksikan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia per tahun diproyeksikan 0,9

(43)

Profil Anak Indonesia 2017

daerah. Sejak era otonomi daerah, kebijakan pemerintah pusat bisa saja berbeda dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini, harus ada kesamaan bahasa antara pemerintah pusat dan daerah untuk dapat menjalankan program pembangunan anak. Sehingga berbagai macam strategi yang direncanakan bisa berjalan sesuai dengan lebih berdayaguna.

Tabel 2.3 Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun (Ribu), 2016 Umur Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-Laki+

(1) (2) (3) (4) 0 2 436 2 335 4 770 1 2 436 2 338 4 774 2 2 443 2 347 4 789 3 2 450 2 356 4 806 4 2 457 2 364 4 821 5 2 463 2 371 4 834 6 2 449 2 321 4 770 7 2 397 2 279 4 677 8 2 387 2 259 4 647 9 2 374 2 259 4 633 10 2 360 2 232 4 592 11 2 325 2 213 4 538 12 2 298 2 190 4 488 13 2 289 2 182 4 471 14 2 300 2 188 4 487 15 2 289 2 177 4 466 16 2 259 2 166 4 425 17 2 263 2 162 4 424 Jumlah 42 673 40 739 83 412

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasarkan Hasil SP2010, BPS

Pada Tabel 2.3 terlihat bahwa penduduk laki laki lebih banyak daripada penduduk perempuan pada semua umur. Komposisi penduduk anak terbanyak adalah pada umur 1 sampai 5 tahun. Dengan jumlah penduduk yang cukup berbeda antara anak laki-laki dan perempuan akan dilihat sejauh mana perbedaan pencapaian antara anak laki-laki dan perempuan di bab selanjutnya.

Profil Anak Indonesia 2017

adanya perlindungan khusus kepada anak-anak dengan disabilitas, korban bencana, perdagangan manusia dan lain-lain dapat diwujudkan.

Penyajian dalam profil anak Indonesia akan terpilhan menurut jenis kelamin. Salah satu tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana kesenjangan pembangunan antar sektor dilihat dari jenis kelamin anak. Salah satu cara mudah untuk melihat tercapai atau tidaknya suatu target dalam pembangunan anak dapat dilihat melalui indikator yang terbagi menurut jenis kelamin. Selain itu ini dilakukan bagi para pengambil kebijakan untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dalam hal pendidikan misalnya, anak laki-laki dan perempuan seharusnya mendapatkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan seperti yang diamanahkan dalam undang-undang tanpa kecuali. Dari sudut pandang kesehatan, tiap anak dibawah lima tahun (balita) seharusnya mendapatkan imunisasi, mendapatkan asupan gizi yang cukup, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan lainnya terkait kebutuhan layanan kesehatan. Demikian juga kebutuhan-kebutuhan lainnya dalam berbagai sudut pandang harus memperhatikan kebutuhan anak menurut jenis kelaminnya. Inilah pentingnya melakukan disagregasi penduduk menurut jenis kelamin.

2.3 Komposisi Penduduk Umur 0-17 Tahun

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, penduduk di Indonesia adalah penduduk ke-empat terbesar di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Demikian juga jumlah anak-anak di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Menurut catatan terbaru UNICEF dalam halaman resminya, jumlah anak di Indonesia pada tahun 2015 adalah terbanyak keempat di dunia setelah India (451,99 juta), Tiongkok (282,86 juta), dan Nigeria (91,86 juta).

Pada periode 1990-2000, rata-rata angka pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah 1,4 persen per tahun. Sedangkan pada periode 2015 hingga 2030, diproyeksikan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia per tahun diproyeksikan 0,9 persen. Hingga beberapa tahun ke depan, jumlah penduduk di Indonesia akan bertambah sekitar 4 juta orang per tahun. Pertambahan penduduk yang demikian besar harus direspon dengan baik oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun

(44)
(45)

Referensi

Dokumen terkait

HONORARIUM PANITIA PELAKSANA KEGIATAN; HONORARIUM PEGAWAI HONORER / TIDAK TETAP; BANTUAN TRANSPORT NARASUMBER DAN BANTUAN TRANSPORT PESERTA; HONORARIUM NARASUMBER; BELANJA

Saat ini kami membutuhkan tenaga- tenaga berpengelaman dan juga lulusan-lulusan baru dari berbagai bidang untuk ditempatkan di wilayah Operasi PT Chevron Indonesia..

digunakan ABK, pendokumentasian bagian- bagian kapal KM Satelit dan wawancara mendalam (deep interview) dengan semua ABK kapal tersebut. Jenis data yang dikumpulkan

Pelaksanaan abdimas di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan sesuai khalayak sasaran dan berdasarkan hasil analisis evaluasi menunjukkan bahwa: (1) di

- The Charterers shall have the option of subletting, assigning or loaning the Vessel to any person or company not competing with the Owners, subject to the Owners' prior approval

Terkait skala kualitas informasi dalam menggunakan aplikasi yang diharapkan bisa disediakan dalam sistem pembelian online yang digunakan menunjukkan skala prioritas

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Produksi dan reproduksi teks karya sastra puisi merupakan praktek pemaknaan yang dilakukan kalangan mahasiswa di Kota Surabaya sebagai suatu kesenangan yang beroperasi