• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator PAUD

Dalam dokumen PROFIL ANAK INDONESIA 2017 (Halaman 65-70)

BAB IV LINGKUNGAN KELUARGA, PENGASUHAN ALTERNATIF DAN

4.3 Indikator PAUD

Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan anak persiapan dalam menghadapi masa depannya, terutama masa sekolah. β€œSaat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak yang mau mendaftar untuk bisa membaca dan berhitung. Di TK juga sudah mulai diajarkan bersosialisasi dan problem solving, karena kemampuan ini sudah dibentuk sejak usia dini, β€œjelas Byrnes. Selanjutnya

Profil Anak Indonesia 2017

34

Gambar 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016, BPS

Pendidikan anak usia dini sudah dilaksanakan di seluruh provinsi walaupun persentasenya relatif bervariasi antar provinsi (Lampiran L-4.1.3). Provinsi dengan angka partisipasi PAUD tertinggi adalah DI Yogyakarta yaitu sebesar 42,84 persen. Sedangkan provinsi dengan angka partisipasi PAUD terkecil adalah Provinsi Papua sebesar 8,52 persen.

Tabel 4.6 memperlihatkan jenis PAUD yang paling banyak diikuti oleh anak usia 0-6 tahun adalah TK dengan persentase sebesar 58,87 persen. Selain TK, jenis PAUD yang juga banyak diikuti oleh anak usia 0-6 tahun adalah Pos PAUD/PAUD terintegrasi BKB/Posyandu dengan persentase sebesar 34,40 persen dan RA/BA sebesar 4,56 persen. 22,28 22,88 22,57 19,35 20,19 19,76 20,83 21,54 21,18

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

Profil Anak Indonesia 2017

menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini sangatlah penting, karena di usia ini anak membentuk karakter pendidikannya. Di usia ini anak-anak harus membentuk dirinya untuk dapat menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan orang tua adalah persiapan pendidikan di usia dini.

Pendidikan yang diberikan untuk anak usia 3-6 tahun tidak hanya bertujuan mengenalkan anak pada bidang-bidang pelajaran, ataupun melatihnya berinteraksi dengan anak sebaya. Lebih jauh dari itu, PAUD memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.

Sustainable Development Goals (SDGs) pilar pendidikan menekankan bahwa

pada tahun 2030 semua anak perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga anak-anak siap menempuh pendidikan dasar. Indikator PAUD dalam sub bab ini adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan Angka Kesiapan Sekolah (AKS).

4.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang PAUD mengindikasikan partisipasi anak yang sedang PAUD tanpa melihat umur. APK PAUD digunakan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan PAUD yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan mengenyam pendidikan PAUD. APK PAUD merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang menempuh pendidikan pra sekolah (TK/BA/RA atau PAUD sejenis) terhadap jumlah penduduk usia 3 – 6 tahun.

𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀 𝐀𝐀𝐀𝐀𝐏𝐏𝐏𝐏 = Ξ£ anak yang terdaftar dalam program PAUD

Ξ£ penduduk usia 3 βˆ’ 6 tahun x 100 % Gambar 4.2 menunjukan APK PAUD Usia 3-6 Tahun menurut tipe daerah dan jenis kelamin. APK PAUD usia 3-6 tahun sebesar 34,69 persen. Rendahnya angka tersebut diduga berkaitan dengan pelaksanaan PAUD yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu juga ada sebagian anak usia 5-6 tahun yang sudah masuk SD/sederajat. Kesenjangan terjadi antar daerah kota dan desa. APK PAUD usia 3-6 tahun di perkotaan sebesar 37,31 persen lebih tinggi dibandingkan di perdesaan sebesar 32,07 persen. Hal ini diduga karena ketersediaan PAUD yang lebih banyak dan beragam di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di perdesaan. Selain itu juga

39

Profil Anak Indonesia 2017

37 untuk menitipkan anak saat mereka bekerja. Jika dibedakan menurut jenis kelamin, APK PAUD laki-laki dan perempuan relatif sama.

Gambar 4.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Usia 3-6 Tahun menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016, BPS

Gambar 4.3 menunjukkan provinsi dengan APK PAUD usia 3-6 tahun tertinggi adalah Provinsi DI Yogyakarta sebesar 65,54 persen. Sedangkan provinsi dengan APK PAUD usia 3-6 tahun terendah adalah Provinsi Papua sebesar 12,13 persen. Peringkat seperti ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun sebelumnya, dan ini menunjukkan perlu perhatian khusus bagi daerah-daerah dengan persentase peserta PAUD yang sedikit.

36,65 38,01 37,31

31,46 34,07 32,71 35,34 32,07 34,69

Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan

Perkotaan Perdesaan Perkotaan dan Perkotaan

Profil Anak Indonesia 2017

36

menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini sangatlah penting, karena di usia ini anak membentuk karakter pendidikannya. Di usia ini anak-anak harus membentuk dirinya untuk dapat menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan orang tua adalah persiapan pendidikan di usia dini.

Pendidikan yang diberikan untuk anak usia 3-6 tahun tidak hanya bertujuan mengenalkan anak pada bidang-bidang pelajaran, ataupun melatihnya berinteraksi dengan anak sebaya. Lebih jauh dari itu, PAUD memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.

Sustainable Development Goals (SDGs) pilar pendidikan menekankan bahwa

pada tahun 2030 semua anak perempuan dan anak laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan dan pendidikan anak usia dini, sehingga anak-anak siap menempuh pendidikan dasar. Indikator PAUD dalam sub bab ini adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan Angka Kesiapan Sekolah (AKS).

4.3.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang PAUD mengindikasikan partisipasi anak yang sedang PAUD tanpa melihat umur. APK PAUD digunakan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan PAUD yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan mengenyam pendidikan PAUD. APK PAUD merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang menempuh pendidikan pra sekolah (TK/BA/RA atau PAUD sejenis) terhadap jumlah penduduk usia 3 – 6 tahun.

𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀 𝐀𝐀𝐀𝐀𝐏𝐏𝐏𝐏 = Ξ£ anak yang terdaftar dalam program PAUD

Ξ£ penduduk usia 3 βˆ’ 6 tahun x 100 % Gambar 4.2 menunjukan APK PAUD Usia 3-6 Tahun menurut tipe daerah dan jenis kelamin. APK PAUD usia 3-6 tahun sebesar 34,69 persen. Rendahnya angka tersebut diduga berkaitan dengan pelaksanaan PAUD yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu juga ada sebagian anak usia 5-6 tahun yang sudah masuk SD/sederajat. Kesenjangan terjadi antar daerah kota dan desa. APK PAUD usia 3-6 tahun di perkotaan sebesar 37,31 persen lebih tinggi dibandingkan di perdesaan sebesar 32,07 persen. Hal ini diduga karena ketersediaan PAUD yang lebih banyak dan beragam di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di perdesaan. Selain itu juga aktivitas ibu orang tua yang bekerja membuat banyak di antara mereka memilih PAUD

Profil Anak Indonesia 2017

Gambar 4.3 Partisipasi Anak Usia 3-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD menurut Provinsi, 2016

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016, BPS

12,13 16,8 20,65 20,74 21,1824,36 24,61 24,99 25,53 25,7 26,59 27,24 28,29 28,31 28,3428,76 29,1 29,36 29,49 29,55 29,56 31,01 32,88 33,02 33,9934,69 35,8 37 38,92 41,6 42,77 44,2 45,6 51,95 65,54 Papua Kalimantan Barat Sumatera Utara Sumatera Selatan Maluku Bengkulu Riau Nusa Tenggara Timur

Maluku Utara Papua Barat Sumatera Barat Sulawesi Utara Kalimantan UtaraBanten Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Kepulauan Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Bali Jambi Aceh Lampung Kalimantan TengahKepulauan Riau Jawa Barat Indonesia Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat Kalimantan Selatan DKI Jakarta Gorontalo Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta

Chart Title

41

Profil Anak Indonesia 2017

39

4.3.2 Angka Kesiapan Sekolah (AKS)

Angka Kesiapan Sekolah (AKS) merupakan indikator pendidikan yang digunakan untuk melihat kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan dasar (SD/Sederajat). Secara konsep, angka kesiapan sekolah merupakan persentase jumlah anak yang sedang bersekolah di kelas 1 SD/Sederajat yang tahun ajaran sebelumnya pernah mengikuti pendidikan pra sekolah (TK/BA/RA atau PAUD) terhadap jumlah anak di kelas 1 SD/Sederajat.

𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀𝐀 =

Ξ£ anak kelas 1 SD/Sederajat

yang pernah mengikuti pendidikan usia dini

Ξ£ anak kelas 1 SD/Sederajat x 100 %

Kesiapan sekolah merupakan tahapan perkembangan di mana anak sudah memiliki kesiapan mengikuti perubahan/transisi kegiatan dari rumah ke sekolah. Pada dasarnya, kesiapan sekolah tidak hanya dilihat dari sudut pandang kesiapan anak semata, tetapi perlu juga kesiapan lingkungan keluarga dan sekolah.

Kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan dasar meliputi lima aspek kompetensi, yaitu kesehatan fisik dan perkembangan motorik, perkembangan sosial dan emosional, perkembangan bahasa, pendekatan untuk belajar, kognitif dan pengetahuan umum. Selain peran keluarga, keberadaan PAUD mampu memenuhi beberapa aspek kompetensi tersebut. Anak yang memiliki kesiapan untuk sekolah akan mampu beradaptasi di lingkungan sekolah dan berhasil dalam proses belajar mengajar.

Tabel 4.7 Persentase anak yang bersekolah di kelas 1 SD/Sederajat yang mengikuti PAUD menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2016

Tipe Daerah/ Keikutisertaan PAUD

Jenis Kelamin Pernah Tidak Total

(1) (2) (3) (4) Perkotaan Laki-laki 79,75 20,25 100,00 Perempuan 82,07 17,93 100,00 Laki-laki + Perempuan 80,88 19,12 100,00 Perdesaan Laki-laki 66,41 33,59 100,00 Perempuan 68,98 31,02 100,00 Laki-laki + Perempuan 67,65 32,35 100,00 Perkotaan + Perdesaan Laki-laki 72,93 27,07 100,00 Perempuan 75,44 24,56 100,00 Laki-laki + Perempuan 74,15 25,85 100,00

Profil Anak Indonesia 2017

38

Gambar 4.3 Partisipasi Anak Usia 3-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD menurut Provinsi, 2016

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016, BPS

12,13 16,8 20,65 20,74 21,1824,36 24,61 24,99 25,53 25,7 26,59 27,24 28,29 28,31 28,3428,76 29,1 29,36 29,49 29,55 29,56 31,01 32,88 33,02 33,9934,69 35,8 37 38,92 41,6 42,77 44,2 45,6 51,95 65,54 Papua Kalimantan Barat Sumatera Utara Sumatera Selatan Maluku Bengkulu Riau Nusa Tenggara Timur

Maluku Utara Papua Barat Sumatera Barat Sulawesi Utara Kalimantan UtaraBanten Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Kepulauan Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Bali Jambi Aceh Lampung Kalimantan TengahKepulauan Riau Jawa Barat Indonesia Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat Kalimantan Selatan DKI Jakarta Gorontalo Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta

Chart Title

Profil Anak Indonesia 2017

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016, BPS

Lebih dari 70 persen anak pada tahun 2016 sudah memiliki kesiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD/Sederajat). Tabel 4.7 menunjukkan angka kesiapan sekolah mencapai 74,15 persen, yang artinya 7 dari 10 anak yang duduk di kelas 1 SD/Sederajat sudah memiliki kesiapan untuk terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dilihat menurut jenis kelamin, angka kesiapan sekolah anak perempuan yaitu 75,44 persen relatif lebih tinggi dibandingkan laki-laki 72,93 persen. Sebaran AKS menurut provinsi dapat dilihat pada Lampiran L-4.3. Provinsi dengan AKS tertinggi adalah Provinsi DI Yogyakarta yaitu 98,43 persen. Sedangkan provinsi dengan AKS terendah adalah Provinsi Papua 33,26 persen, serupa dengan pola dari keikutsertaan anak pada PAUD.

Dalam dokumen PROFIL ANAK INDONESIA 2017 (Halaman 65-70)