• Tidak ada hasil yang ditemukan

ojl. Kayoon No. 20 J Surabaya P F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ojl. Kayoon No. 20 J Surabaya P F"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

:I)

AOE

SUDARHA.

THOMAS'. DEWI

R EGIS'ERZD-PUBLIC ACCOUI+TANTS

rJ

I

Dorowati

No

8 Malang

P 0341 326 91 3 F 0341 321 929

oJl. Kayoon No. 20 J

Surabaya

P 031 532 5753 F 031 547 4285

.

Ruko Golden Boulevard UlNo.9 BSD, Serpong. Tangerang P 021 5316 0705

F 021 5316 0704 t{o xEP-135/11t,. 5/2005

rrb-:

AI!,090/MTD/MLG Nt2014

Adi

Damawanfwanto,

CpA

Nomor Registrirsi Akuntan Publik * Ap.0388 Nomor lzin Kantor Akuntan Publik

-

KEp-435/KM.5/2005

Nomor Rekomendasi

-

0876Rek-pi I kada/tAptA/t201 2

LAPORAN

AKUNTAN

INDEPENDEN

ATAS

PENERAPAN PROSEDUR

YANC

DISEPAKATI

Ketua.

KOTilISI PEMILIHAIT UNNUM PUSAT

Kami

telah

melaksanakan prosedur yang disepakati seperti yang

diuraikan

dalam Lampiran dari

EqlJll

ini,

yang ditglaqtgq

atai

Laporan

Penerimaan dan-

eenget;iran

o"n,

Kampanye

("LPPDK")

dari

H. LALU

WIRATI,|AJA"

SH,

termasuk

buku

pelnOantu

fenerimaan

dan pengeluaran dana kampanye, Prosedur-prosedur tersebut

telah

disepakati oleh

komisi

pemilihan

lJmum

("KPU").

yang

bertujuan

untuk

membantu

KPU

dalam'memahami

dan

memantau ketaatan pencatatan, pengelolaan,

dan

pelaporan LPPDK

oleh

Calon

anggoii

opD

sehubungan

dengan

audit

dana

kampanye

seperti yang

disyaratkan

oleh perundanilun6"ngan, ketentlan

hukum, dan peraturan yang berlaku.

LPPDK merupakan suatu

laporan

dana kampanye

yang

menyajikan informasi

mengenai saldo

awal,

penerimaan, pengeluaran,

dan

saldo

akhir dlna-kampinye.

Lingkup

perikata-n prosedur

yang

disepakati hanya mencakup transaksi penerimaan

dan'pengeluarln

dana

kampany"

ying

tercatat dalam LPPDK, dan

tidak

mencakup saldo awal dan saldo

alhir tppor.

Kami

melaksanakan

perikatan

prosedur

yalrg.

-qjsepakati berdasarkan

standar

auditing

yang

ditetapkan

oleh

Asosiasi Profesi

Akuntari

Publik. kecukupan

dari

prosedur

yang

Ois6paratl

tersebut

merupakan_

tanggung

jawab

KPU.

Sebagai

konsekuensinya,

tami

iiaa-t< membuat representasi

tentang

kecukupan prosedur yang disepakati seperti yang diuraikan dalam Lampiran dari laporan ini, baik untuk

tujuan

pelaporan maupun

tujuan

lainnya.-Hasil penerapan prosedur yang disepakati (temuan-temuan) adalah sebagaimana disajikan dalam Lampiran dari laporan ini.

Kami

tidak

ditugasi dan

tidak

melakukan

perikatan

audit

berdasarkan standar

auditing

yang

ditetapkan

oleh Asosiasi Profesi

Akuntan

Publik dengan

tujuan untuk

menyatakan penOap-at

atai

kelrr.ajaran

penyajian

LPPDK

maupun efektivitas pengendalian

internal

jtas

pelaporan

LppDK.

Oleh

karena

itu.

kami

tidak

menyatakan

pendapat

atasnya. Seandainya

kami

diminta

untuk

melaksanakan prosedur tambahan, mungkin

terdapat

hal-h-al

lain

yang

iapat

kami

ketahui

dan kami laporkan kepada KPU.

Laporan

ini

hanya

dimaksudkan

untuk

digunakan

oleh

KPU

dan

tidak

diperkenankan untuk

digunakan

oleh

pihak-pihak

yang

tidak

menyepakati

prosedur tersebut

dan

yang

tidak

bertanggung jawab atas kecukupan prosedur untuk

tujuan

mereka.

Kami

tidak

bertanggung jawab

untuk

memutakhirkan laporan kami setelah tanggal laporan ini.

(2)

1 A. UMUM 1. 2. a) 1) 2) 3)

Keterangan Jumlah Penelusuran

Sumbangan Calon DPD 58.500.000 tidak ada di RKDK, tercatat di LPPDK

Transaksi penerimaan dana kampanye yang tercatat d LPPDK tetapi tidak dapat ditelusuri ke RKDK sebagai berikut:

LAPORAN

No PROSEDUR YANG DISEPAKATI TEMUAN

PADA LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

H. Lalu Wiratmaja, SH ATAS PROSEDUR YANG DISEPAKATI

5

Buat tanda terima untuk mencatat semua laporan dan dokumen yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Kami telah melakukan prosedur audit yang disepakati. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit terhadap laporan dan dokumen penerimaan dan pengeluaran dana kampanye calon DPD, kami menemukan ketidaklengkapan cakupan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye calon DPD yaitu tidak ada model DK 2, DK 4, DK 6, copy tagihan utang, dan pembukuan dari pihak lain.

2

Tentukan kelengkapan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilu dengan cara :

memilih 25% dari jumlah item transaksi, minimum 30 (tigapuluh) transaksi yang tercantum dalam rekening koran Rekening Khusus Dana Kampanye (yang mencakup penerimaan dan pengeluaran dana kampanye).

apabila jumlah keseluruhan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye yang tercantum dalam LADK & RKDK kurang dari 30 maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi.

Kami telah melaksanakan prosedur yang disepakati terhadap pencatatan transaksi dan pengeluaran dana kampanye calon DPD. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan tanggal pembukaan rekening RKDK pada tanggal 24 September 2013 tidak tercatat dalam laporan pembukaan rekening khusus dana kampanye (DK 8). Fotocopy transaksi/mutasi penerimaan dan pengeluaran rekenig tersebut tidak terlampir sehingga kami tidak dapat menelusuri kelengkapan transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye dalam RKPD ke LPPDK.

(3)

-b)

c)

Keterangan Jumlah Penelusuran

Pengeluaran 12.500.000 tidak ada bukti transaksi

Pengeluaran 4.750.000 tidak ada bukti transaksi

Pengeluaran 10.000.000 tidak ada bukti transaksi

Catatan: Pengeluaran 15.500.000 tidak ada bukti transaksi

Pengeluaran 5.750.000 tidak ada bukti transaksi

- Pengeluaran 10.000.000 tidak ada bukti transaksi

B. REKENING DANA KAMPANYE

3.

4. a)

b)

C. PENERIMAAN DANA KAMPANYE

5. a)

Transaksi pengeluaran dana kampanye dalam bentuk kas yang tercatat dalam LPPDK tetapi tidak dapat ditelusuri ke RKDK sebagai berikut:

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati terhadap kesesuaian nama pemilik RKDK. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan bahwa nama pemilik RKDP sesuai dengan nama calon anggota DPD yakni H. Lalu Wiratmaja

Menelusuri transaksi tersebut ke LPPDK untuk menentukan tercatat tidaknya transaksi tersebut dalam LPPDK.

Jika terdapat transaksi yang tercantum dalam RKDK tetapi tidak terdapat dalam LPPDK, cantumkan dalam temuan.

Untuk Calon Anggota DPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota pemilihan transaksi tersebut dilakukan terhadap 15 (lima belas) transaksi.

Tentukan kesesuaian status bank (umum atau bukan) di mana RKDK dibuka oleh Calon Anggota DPD dengan mencantumkan status bank tersebut dalam temuan.

Tentukan kesesuaian nama pemilik RKDK tersebut dengan nama Calon Anggota DPD, dengan mencantumkan dalam temuan nama Calon Anggota DPD dan nama yang tercantum dalam RKDK tersebut Apabila Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD bukan atas nama Calon Anggota DPD bersangkutan, wajib disertai surat keterangan/surat pernyataan yang menerangkan rekening tersebut dipergunakan sebagai Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD yang bersangkutan.

Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dalam bentuk penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk transaksi penerimaan dana kampanye dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan yang mencakup penerimaan dari pihak-pihak berikut :

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dana kampanye, dan keberadaan surat pernyataan pemberi sumbangan. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, klasifikasi sumber penerimaan dana kampanye calon anggota DPD sesuai dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan. Sumber penerimaan dana kampanye berasal dari calon anggota DPD sehingga prosedur audit atas keberadaan surat pernyataan pemberi sumbangan tidak dapat kami lakukan.

Kami telah melakukan prosedur audit yang disepakati untuk menentukan kesesuaian status bank. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, pembukaan RKDK oleh calon anggota DPD pada bank umum yakni pada PT. Bank Mandiri, tbk

(4)

-1) Calon Anggota DPD

2) Calon Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

3) Sumbangan Pihak Lain Keterangan Jumlah Penelusuran

a) Perseorangan Calon DPD 58.500.000

b) Kelompok Sumbangan:

c) Perusahaan/badan usaha non pemerintah Perseorangan -

-4) Lainnya (termasuk hutang dan diskon) Kelompok -

-Badan Usaha - -b) c) 1) Perseorangan 2) Kelompok 3) Perusahaan/badan usaha

4) Lainnya (termasuk utang dan diskon)

d)

6. a) Kami telah melakukan prosedur audit yang disepakati atas keakurasian matematis DSPDK calon anggota DPD. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, penjumlahan, pengurangan dan sebagainya untuk seluruh transaksi yang tercantum dalam DSPDKP secara matematis sudah benar keakurasiannya.

Periksa keberadaan surat pernyataan penyumbang untuk transaksi penerimaan dana kampanye dari Calon Anggota DPD yang memperlihatkan klasifikasi penerimaan sumbangan yang diterima dari pihak-pihak sebagai berikut:

Jika terdapat pemberi sumbangan yang tidak membuat surat pernyataan, laporkan dalam temuan.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan cara melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis tersebut.

Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dalam bentuk penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk transaksi penerimaan dana kampanye dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan yang mencakup penerimaan dari pihak-pihak berikut :

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dana kampanye, dan keberadaan surat pernyataan pemberi sumbangan. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, klasifikasi sumber penerimaan dana kampanye calon anggota DPD sesuai dengan klasifikasi penerimaan menurut ketentuan. Sumber penerimaan dana kampanye berasal dari calon anggota DPD sehingga prosedur audit atas keberadaan surat pernyataan pemberi sumbangan tidak dapat kami lakukan.

Jika Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD dan/atau LPPDK Calon Anggota DPD tidak memperlihatkan klasifikasi penerimaan tersebut atau berbeda dengan ketentuan atau klasifikasi dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye berbeda dengan klasifikasi dalam LPPDK Calon Anggota DPD, laporkan dalam temuan.

(5)

-b) Jika terdapat ketidakakuratan matematis, laporkan dalam temuan.

7. a)

b) Laporkan perbandingan jumlah penerimaan tersebut dalam temuan.

Keterangan Jumlah Hasil

Calon DPD 58.500.000 (DSPDK) 58.500.000 (LPPDK) c) d) 8. a) b)

Kami telah melakukan prosedur audit yang disepakati atas keakurasian matematis DSPDK calon anggota DPD. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, penjumlahan, pengurangan dan sebagainya untuk seluruh transaksi yang tercantum dalam DSPDKP secara matematis sudah benar keakurasiannya.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan cara melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis tersebut.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Laporkan dalam temuan perbedaan tersebut dan alasan perbedaan menurut peserta pemilu dan hasil pencocokan dengan bukti yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Tentukan keakurasian perhitungan jumlah sumbangan untuk setiap penyumbang secara akumulatif.

Jika terdapat perhitungan jumlah sumbangan kumulatif untuk tiap penyumbang tidak akurat, laporkan dalam temuan.

Bandingkan jumlah penerimaan menurut klasifikasi penyumbang antara nilai yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDKP) dengan nilai yang tercantum dalam LPPDK.

Kami telah melakukan prosedur audit yang disepakati atas pembandingan jumlah penerimaan menurut klasifikasi penyumbang. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan sumber penerimaan hanya berasal dari calon anggota DPD dan tidak terdapat sumber penerimaan yang berasal dari perseorangan, kelompok, dan badan usaha. Jumlah penerimaan dana kampanye dari anggota calon DPD yang tercantum dalam DSPDKP dan LPPDK sebesar Rp 58.500.000

Sesuai

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk menentukan keakurasian perhitungan jumlah sumbangan untuk setiap penyumbang secara akumulatif. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan sumber penerimaan dana hanya berasal dari calon anggota,dimana perhitungan secara matematis sudah akurat.

(6)

-9. a) b) 10. a) 1) Keterangan Jumlah Calon DPD 58.500.000 Perseorangan - Kelompok - 2) Badan Usaha - 3)

b) Melakukan prosedur di bawah ini atas transaksi yang dipilih tersebut

1)

Kami tidak dapat menelusuri ke identitas penyumbang dan tidak melakukan konfirmasi positif dikarenakan sumber penerimaan dana kampanya hanya berasal dari calon anggota DPD

Tentukan kepatuhan pencatatan transaksi penerimaan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK) dengan cara :

memilih 25% dari jumlah item transaksi penerimaan secara acak yang mewakili ketercakupan seluruh jenis penerimaan (kas dan bukan kas), klasifikasi penerimaan dan periode yang tercakup dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK).

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi.

apabila jumlah keseluruhan transaksi penerimaan secara acak yang mewakili ketercakupan seluruh jenis penerimaan (kas dan bukan kas), klasifikasi penerimaan, dan periode yang tercakup dalam DSPDK kurang dari 30, maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK) dengan surat pernyataan penyumbang tsb.

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk menentukan kepatuhan pencatatan transaksi penerimaan dalam DSPDK. Sehubungan pelaksanaan prosedur tersebut, kami menemukan sumber penerimaan dana kampanye hanya berasal dari calon anggota DPD. Tentukan kepatuhan terhadap sumber sumbangan yang diperolehkan

menurut ketentuan yang berlaku dengan cara menelusuri seluruh transaksi penerimaan yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye ke fotocopy identitas penyumbang.

Jika terdapat yang tidak sesuai dengan ketentuan, laporkan fakta tersebut berikut nama dan identitas penyumbang tersebut dalam temuan.

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk menentukan kepatuhan sumber sumbangan. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan sumber penerimaan dana hanya berasal dari calon anggota,sehingga kami tidak dapat melaksanakan prosedur audit untuk menelusuri seluruh transaksi penerimaan dalam DSPDK ke fotocopy identitas penyumbang.

(7)

-a) b) c) d) c) d) e) 1) tanggal transaksi 2) nilai transaksi 3)

4) jenis penerimaan (kas atau bukan kas) 5) klasifikasi penerimaan

f)

Jika terdapat penerimaan yang tidak terdapat dalam RKDK dan atau tidak memiliki bukti pendukung, laporkan dalam temuan.

Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercantum dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK) dengan surat pernyataan penyumbang tsb.

Identitas penyumbang perorangan dibuktikan dengan surat pernyataan penyumbang perseorangan dan bukti-bukti pendukung berupa foto copy KTP yang masih berlaku atau identitas lain yang sah, dan foto copy NPWP (apabila ada).

Identitas kelompok dibuktikan dengan surat pernyataan penyumbang kelompok dan bukti-bukti pendukung foto copy NPWP kekompok (apabila ada).

nama, alamat dan identitas (fotoccopy KTP, NPWP, akta pendirian perusahaan atau bukti identitas lainnya yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku) dari pihak yang memberikan sumbangan.

Untuk sumbangan yang diterima, kirim konfirmasi positif kepada pihak yang memberikan sumbangan untuk mengkonfirmasikan keakurasian identitas pemberi sumbangan, besaran sumbangan dan bentuk sumbangan (kas atau bentuk lainnya). Konfirmasi harus dikirim langsung oleh KAP.

identitas perusahaan, dan/atau badan usaha bukan pemerintah dibuktikan dengan surat pernyataan penyumbang perusahaan dan/atau badan usaha non pemerintah dan bukti-bukti pendukung foto copy akta pendirian dan foto copy NPWP.

Jika terdapat perbedaan laporkan perbedaan tersebut dalam temuan.

Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya serta ke RDKP untuk memastikan keberadaan dan keakurasian pencatatan transaksi tersebut.

Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa, dokumentasikan informasi atas transaksi tersebut dalam kertas kerja yang mencakup pada:

(8)

-g)

h)

i) Laporkan pembandingan jumlah penerimaan tersebut dalam temuan.

j)

k)

l)

m)

D. PENGELUARAN DANA KAMPANYE

11. a)

Untuk sumbangan yang diterima, kirim konfirmasi positif kepada pihak yang memberikan sumbangan untuk mengkonfirmasikan keakurasian identitas pemberi sumbangan, besaran sumbangan dan bentuk sumbangan (kas atau bentuk lainnya). Konfirmasi harus dikirim langsung oleh KAP.

Buat daftar konfirmasi terkait sebagai kertas kerja untuk mendokumentasikan pengiriman konfirmasi tersebut.

Periksa kesesuaian klasifikasi dan bentuk pengeluaran dalam Daftar Aktivitas dan Pengeluaran Dana Kampanye (DAPDK) Peserta Pemilu. Catatan : sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk pengeluaran dana kampanye dari Calon Anggota DPD memperlihatkan dengan bentuk pengeluaran (kas dan bukan kas) dan klasifikasi pengeluaran (pengeluaran operasi, modal dan lain-lain) menurut ketentuan.

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk memeriksa kesesuaian klasifikasi dan bentuk pengeluaran dalam DAPDK calon anggota DPD. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, DAPDK dan LPPDK memperlihatkan klasifikasi pengeluaran sesuai dengan ketentuan.

Bandingkan informasi antara yang diterima berdasarkan jawaban konfirmasi dengan informasi yang tercatat dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye.

Jika terdapat sumbangan dalam bentuk barang dan jasa yang dicatat Calon Anggota DPD tidak berdasarkan harga pasar berdasarkan tabel tersebut, laporkan dalam temuan.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan pencocokkan atas bukti-bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Laporkan dalam temuan perbedaan tersebut dan alasan perbedaan menurut Calon Anggota DPD dan hasil pencocokan dengan bukti yang diterima dari Peserta Pemilu.

Untuk sumbangan yang diterima dalam bentuk bukan kas, tentukan kesesuaian pencatatan nilai sumbangan berdasarkan harga pasar wajar yang berlaku pada saat sumbangan diterima berdasarkan tabel yang disediakan.

(9)

-b)

12. a)

b) Jika terdapat ketidakakuratan matematis, laporkan dalam temuan.

13. a)

b)

c)

Keterangan Jumlah Hasil

Pengeluaran 12.500.000 Pengeluaran 4.750.000 Pengeluaran 10.000.000 Pengeluaran 15.500.000 Pengeluaran 5.750.000 Pengeluaran 10.000.000

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk membandingkan klasifikasi pengeluaran antara nilai yang tercantum dalam DAPDKP dan LPPDKP. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, jumlah pengeluaran dalam bentuk kas sebesar Rp 58.500.000 dalam DAPDKP tidak diklasifikasikan sebagai pengeluara operasi, modal, dan lain-lain, sedangkan dalam LPPDKP pengeluaran tersebut diklasifikasikan sebagai pengeluaran operasi.

Jumlah keseluruhan pengeluaran kas yang dilaporkan dalam DAPDK

sesuai dengan jumlah

keseluruhan pengeluaran yang dilaporkan dalam LPPDK

Bandingkan jumlah pengeluaran menurut klasifikasi pengeluaran antara nilai yang tercantum dalam DAPDKP dengan nilai yang tercantum dalam LPPDKP.

Jika terdapat perbedaan antara keduanya, tindaklanjuti dengan melakukan prosedur yang menanyakan alasan terjadinya perbedaan tersebut kepada Calon Anggota DPD dan melakukan verifikasi atas bukti yang terkait berdasarkan penjelasan yang diterima dari Calon Anggota DPD.

Laporkan pembandingan jumlah pengeluaran tersebut dalam temuan.

Periksa kesesuaian klasifikasi dan bentuk pengeluaran dalam Daftar Aktivitas dan Pengeluaran Dana Kampanye (DAPDK) Peserta Pemilu. Catatan : sebagai pendukung LPPDK Calon Anggota DPD untuk pengeluaran dana kampanye dari Calon Anggota DPD memperlihatkan dengan bentuk pengeluaran (kas dan bukan kas) dan klasifikasi pengeluaran (pengeluaran operasi, modal dan lain-lain) menurut ketentuan.

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk memeriksa kesesuaian klasifikasi dan bentuk pengeluaran dalam DAPDK calon anggota DPD. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, DAPDK dan LPPDK memperlihatkan klasifikasi pengeluaran sesuai dengan ketentuan.

Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati untuk menentukan keakurasian matematis dari seluruh transaksi yang tercantum dalam DAPDK. Sehubungan dengan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami telah melakukan perhitungan kembali terhadap seluruh transaksi dalam DAPDK yang menunjukkan keakuratan dalam perhitungan matematis.

Jika DAPDK Calon Anggota DPD dan atau LPPDK Calon Anggota DPD tidak memperlihatkan klasifikasi pengeluaran tersebut atau berbeda dengan ketentuan atau klasifikasi dalam DAPDK Calon Anggota DPD berbeda dengan klasifikasi dalam LPPDK Calon Anggota DPD laporkan dalam temuan.

Tentukan keakurasian matematis (penjumlahan, pengurangan dan sebagainya) dari seluruh transaksi yang tercantum dalam DAPDK dengan cara melakukan perhitungan kembali atas keakurasian matematis tersebut.

(10)

58.500.000 ---> LPPDK

Keterangan Jumlah Penelusuran Pengeluaran 25.000.000 sesuai bukti

Pengeluaran 15.500.000 sesuai bukti

40.500.000

14.

a)

Keterangan Jumlah Bukti Transaksi Pengeluaran 12.500.000 tidak ada

b) Pengeluaran 4.750.000 tidak ada

Pengeluaran 10.000.000 tidak ada Pengeluaran 15.500.000 tidak ada Pengeluaran 5.750.000 tidak ada

c) Pengeluaran 10.000.000 tidak ada

d) Melakukan prosedur di bawah ini atas transaksi yang dipilih tersebut Keterangan Jumlah Bukti Transaksi 1) Telusuri transaksi tersebut ke bukti pendukungnya dan RKDK. Pengeluaran 25.000.000 ada

2) Pengeluaran 15.500.000 ada

3)

Kami juga menemukan dalam DAPDK terdapat pengeluaran non kas total nilai Rp 40.500.000 yang dilengkapi dengan bukti pesanan pembelian.

Kami juga menemukan pengeluaran modal dengan total nilai Rp 40.500.000 tidak diklasifikasikan kedalam pengeluaran operasi, modal, dan Kami telah melaksanakan prosedur audit yang disepakati atas keberadaan dan keakurasian pencatatan transaksi pengeluaran dalam DAPDKP. Sehubungan pelaksanaan prosedur audit tersebut, kami menemukan bahwa transaksi pengeluaran kas dalam DAPDK tidak terdapat pada RKDK dan tidak dilengkapi bukti transaksi. Pengeluaran kas tersebut tidak diklasifikasikan kedalam pengeluaran operasi, modal, dan lain-lain.

apabila 25% dari keseluruhan transaksi menghasilkan angka kurang dari 30 transaksi maka yang diaudit adalah sebanyak 30 transaksi

apabila jumlah keseluruhan transaksi pengeluaran dana kampanye yang tercantum dalam DAPDK kurang dari 30, maka pengujian kelengkapan tersebut dilakukan untuk seluruh transaksi tersebut.

Jika terdapat pengeluaran yang tidak terdapat dalam RKDK dan atau tidak memiliki bukti pendukung laporkan dalam temuan.

Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa, dokumentasikan informasi atas transaksi tersebut yang mencakup pada:

Tentukan keberadaan dan keakurasian pencatatatn transaksi pengeluaran dalam DAPDKP dengan cara :

memilih 25% dari seluruh jumlah item transaksi pengeluaran secara acak tetapi harus mewakili ketercakupan seluruh jenis pengeluaran (kas dan bukan kas), klasifikasi pengeluraan (pengeluaran operasi, modal dan lain-lain) dan periode yang tercakup dalam DAPDK.

(11)

-a) tanggal transaksi b) nilai transaksi

c) pihak menerima pembayaran dari Peserta Pemilu; serta d) sifat dan deskripsi dari transaksi

4)

5)

6)

7)

E. SURAT REPRESENTASI DARI PESERTA PEMILU KEPADA KAP

15.

Jika terdapat diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum, tentukan kepatuhan pencatatan diskon tersebut sebagai sumbangan dan dicantumkan dalam Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (DSPDK).

Selanjutnya tentukan kepatuhan pencatatan atas sumbangan tersebut berdasarkan kriteria batasan nilai dan sumber sumbangan yang telah disebutkan di atas.

Dapatkan surat representasi Calon Anggota DPD yang menyatakan hal yang telah diminta oleh KAP yang telah disampaikan oleh Peserta Pemilu kepada KAP.

Untuk transaksi pengeluaran dana kampanye dalam bentuk bukan kas, tentukan kesesuaian pencatan nilai pengeluaran tersebut berdasarkan harga yang berlaku di wilayah yang bersangkutan pada saat transaksi pengeluaran tersebut dilakukan.

Jika terdapat pengeluaran dalam bentuk barang dan jasa yang dicatat tidak berdasarkan harga pasar berdasarkan tabel tersebut, laporkan dalam temuan.

Kami telah mengirimkan surat permintaan untuk surat representasi calon anggota DPD, dan kami belum menerima surat representasi tersebut.

(12)

-1 A. UMUM 1. CAKUPAN 1) LAPORAN 2) 1) Model DK-1-DPD 2) Model DK-2-DPD 3) Model DK-3-DPD 4) Model DK-4-DPD 3) 5) Model DK-5-DPD 6) Model DK-6-DPD 7) Model DK-7-DPD 8) Model DK-8-DPD 9) Model DK-9-DPD 10) Model DK-10-DPD 11) Model DK-11-DPD 12) Model DK-12-DPD

13) Copy bukti tagihan/utang 14) 15) 2. PERIODE 1) PENCATATAN DAN PELAPORAN 2) B.

Pembukuan dana kampanye pihak lain Pasal 135 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 25 ayat (1), ayat (2) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 132 ayat (7) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Bukti-bukti transaksi penerimaan

dan transaksi pengeluaran

Calon Anggota DPD wajib melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye dimulai sejak 3 (tiga) hari setelah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu dan ditutup 1 (satu) minggu sebelum penyampaian Laporan Peneriamaan Dan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilu kepada KAP.

PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

HAL UNSUR KEPATUHAN

Model DK-10 DPD PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PEMILU Pasal 17 ayat (2), Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 5 4 3 2

Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) wajib menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tanggal pemungutan suara) berikut di bawah ini beserta laporan-laporan lainnya yang terkait . Dilengkapi dengan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye:

H. Lalu Wiratmaja, SH PATUH, dimana Calon anggota DPD telah menyerahkan Laporan Penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dimana laporan tersebut diserahkan kepada KPU Pusat pada pada tanggal 27 April 2014, dimana tanggal tersebut tidak melampaui batas akhir yag telah ditentukan oleh KPU berkaitan dengan pengumpulan Laporan Calon DPD. Laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye tidak dilengkapi model copy tagihan dan pembukuan dari pihak lain PATUH, dimana Calon DPD telah melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sesuai dengan waktu yang ditentukan.

(13)

-1

PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

HAL UNSUR KEPATUHAN

5 4 3 2 H. Lalu Wiratmaja, SH 3. RKDKP a) b) 4. BATASAN 1) MAKSIMUM SUMBANGAN 2) a. b. 5. KETEPATAN a) WAKTU PELAPORAN KE KPU (LP-1, LP-2 setor ke b) kas negara, a) lapor ke KPU) b)

c) Laporan awal dana kampanye

dilengkapi dengan :

Rp 500.000.000 untuk penyumbang kelompok dan/atau badan usaha non

Penerimaan Sumbangan Periode I dan Periode II

Pembukaan rekening khusus dana kampanye Pasal 9, Pasal 10 dan pasal 14 Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Calon Anggota DPD wajib melakukan

pencatatan Dana Kampanye berupa uang pada Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD pada Bank.

Calon Anggota DPD wajib menaati jumlah maksimum penerimaan sumbangan (mencakup uang, barang, dan/atau jasa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk hutang dan diskon pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum) yang dilaporkan dalam LPPDK tidak boleh melebihi jumlah di bawah ini:

Rp 250.000.000 untuk penyumbang perorangan

Calon Anggota DPD wajib mematuhi penyerahan laporan sebagai berikut sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan : Pasal 132 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 134 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 15 ayat (2), Pasal 20 ayat (5) dan Pasal 22 ayat (4) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 132 ayat (2) dan ayat (3) dan Pasal 133 ayat (1) dan ayat (2) dan ayat (3) undang-undang nomor 8 tahun 2012.

Pasal 12, Pasal 45

ayat (2) dan Pasal 46 Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014

PATUH, dimana calon anggota DPD telah melakukan

pencatatan Dana Kampanye berupa uang pada Rekening Khusus Dana Kampanye Calon Anggota DPD pada Bank. PATUH, Calon anggota DPD dalam menerima sumbangan dari pihak perorangan maupun kelompok tidak melebihi dari jumlah maksimum yang telah ditentukan.

PATUH, dimana calon anggota DPD telah menyerahkan

laporan berupa Penerimaan

sumbangan Periode I dan II, Pembukaan rekening khusus dana kampanye, serta laporan awal dana kampanye kepada KPU sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. A2 2

(14)

-1

PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

HAL UNSUR KEPATUHAN

5 4

3 2

H. Lalu Wiratmaja, SH

- berkas tanda terima dari KPU

- c)

- Model DK-8-DPD (lihat A-1) - Model DK-9-DPD (lihat A-1)

d) e) f) g) 6. a) b) a) b) c) *)

C. LAPORAN AWAL DANA KAMPANYE

DAN REKENING KHUSUS DANA KAMPANYE PEMILU 7. PERIODE a) LAPORAN PENERIMAAN AWAL b) a)

Dilarang menggunakan sumbangan tersebut Pasal 17 ayat (5), Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran Laporan rekening khusus dana kampanye yang dilaporkan terhitung sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai Calon Anggota DPD sampai dengan pembukaan rekening khusus dana kampanye. Melaporan sumbangan yang dilarang

Surat KPU No. 659/KPU/IX/2013 tanggal 27 September 2013 Pasal 132 ayat (6) dan ayat (7) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

daftar penerima sumbangan dana kampanye periode I dan periode II

Calon Anggota DPD wajib lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal Dana Kampanye dan Rekening Khusus Dana Kampanye Pemilu meliputi :

Surat KPU No. 811/KPU/XI/2013 tanggal 29 November 2013 Surat KPU No. 860/KPU/XII/2013 tanggal 24 Desember 2013 Surat KPU No. 69/KPU/II/2014 tanggal 7 Februari 2014 Pasal 15 ayat (2), Pasal 20 ayat (5) dan Pasal 22 ayat (4) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014

Surat KPU No. 658/KPU/IX/2013 tanggal 27 September 2013

Apabila terdapat Calon Anggota DPD menerima sumbangan yang dilarang maka wajib mematuhi ketentuan sebagai berikut :

Menyetorkan sumbangan yang dilarang ke kas Negara *) dan

Dilengkapi bukti lapor kepada KPU dan surat setoran penentuan penerimaan negara bukan pajak (SSPNBP) Pasal 131 ayat (4) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 13 ayat (2), dan ayat (3) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 PATUH, dimana Calon Anggota DPD tidak menerima sumbangan yang dilarang oleh ketentuan. PATUH, dimana lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye dan rekening khusus telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

PATUH, dimana calon anggota DPD telah menyerahkan

laporan berupa Penerimaan

sumbangan Periode I dan II, Pembukaan rekening khusus dana kampanye, serta laporan awal dana kampanye kepada KPU sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

(15)

-1

PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

HAL UNSUR KEPATUHAN

5 4 3 2 H. Lalu Wiratmaja, SH b) c) 8. a) TANGGAL a) PEMBUKAAN RKDKP b) NAMA BANK b)

NAMA PEMILIK c) Atas nama Calon Anggota DPD. RKDKP Catatan: 1) 9. CAKUPAN a) LAPORAN Pasal 17 ayat (5), Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran Laporan rekening khusus dana kampanye yang dilaporkan terhitung sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai Calon Anggota DPD sampai dengan pembukaan rekening khusus dana kampanye.

Lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye yang dilaporkan terhitung dari sejak pembukaan rekening khusus dana kampanye sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan pemilu dalam bentuk rapat umum.

Surat KPU No. 69/KPU/II/2014 tanggal 7 Februari 2014

Calon Anggota DPD wajib membuka Rekening Khusus Dana Kampanye :

Dimulai 3 (tiga) hari setelah Peserta Pemilu ditetapkan sebagai peserta Pemilu dan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadual pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.

Pada bank pemerintah atau bank bukan pemerintah yang mempunyai perwakilan di Provinsi dan/atau kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Pastikan rekening khusus Dana Kampanye terpisah dari rekening pribadi calon anggota DPD. Pasal 132 ayat (4) dan ayat (6), dan pasal 134 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 14 ayat (1), dan ayat (3) dan pasal 15 Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 133 ayat (3) dan Pasal 134 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Calon Anggota DPD wajib membuat

Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye yang dilaporkan mencakup:

PATUH, dimana lingkup waktu pencatatan

penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye dan rekening khusus telah sesuai dengan waktu yang ditetapkan. PATUH, dimana tanggal pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye Pemilu tidak melebihi batas yang telah ditetapkan, dimana RKDKP dibuka pada tanggal 24 September 2013, selain itu RKDKP dibuka pada Bank Mandiri atas nama Calon Anggota DPD tersebut. PATUH, dimana Calon anggota DPD telah membuat Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye, mencakup semua persyaratan yang telah ditetapkan, selain itu dalam laporannya juga telah dilengkapi model DK 8 DPD yang telah diserahkan kepada KPU. A2 4

(16)

-1

PERATURAN TERKAIT

NO. PATUH/ TIDAK

PATUH AUDIT KEPATUHAN

ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE CALON DEWAN PERWAKILAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

HAL UNSUR KEPATUHAN

5 4 3 2 H. Lalu Wiratmaja, SH b) a) b) c) Model DK-8- DPD Dilengkapi : 1) 10. CAKUPAN a) LAPORAN AWAL b) a) Informasi daftar penyumbang

b.

c) Model DK-9-DPD

c)

Dilengkapi : 1)

Calon Anggota DPD wajib membuat laporan awal dana kampanye yang dilaporkan mencakup :

Jumlah penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye berupa uang, barang dan/atau jasa setelah tanggal pembukaan rekening khusus sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan Kampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum.

Jumlah penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye sebagaimana tercatat dalam Rekening Khusus Dana Kampanye dari bank sejak dibuka sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan Kampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum.

Pasal 19 ayat (2) dan Pasal 21 ayat (1) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 16 ayat (1) Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2014 Pasal 133 ayat (3) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012

DK-9-DPD yang diserahkan kepada KPU

DK-8-DPD yang diserahkan kepada KPU.

sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan.

rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang sudah dilakukan sebelumnya apabila saldo awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukaan rekening khusus dana kampanye . PATUH, dimana Calon anggota DPD telah membuat Laporan Rekening Khusus Dana Kampanye, mencakup semua persyaratan yang telah ditetapkan, selain itu dalam laporannya juga telah dilengkapi model DK 8 DPD yang telah diserahkan kepada KPU. PATUH, dimana cakupan laporan awal berkaitan dengan informasi daftar penyumbang, jumlah penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye telah sesuai dengan jangka waktu yang ada, selain itu juga telah sesuai dengan DK 9 DPD.

(17)

-L

h-.

t-L

FI

h

h

t

L-l-I

h

H

tr

tr

H

H

F

trEt

h

H

b

b

H

b

l-r

r

l-f

t

tr

b

H

b

b

b

b

F

Narr"a

Calon Alrggota

DPD

z

No-a

Provinsi

-:

LAPORAN

PENTRIMAAI\I

DAN PENGEI,UARAN

MODTL DKIO.DPD

H. LALU WIRATMAJA, SH NUSATENGGARA AARAT DANA

KAMPANYE

SALDO PER

31

Agustus

2O13

Penerima.an

24

September 2O13

s.d

17

Aoril

2014

bangan Kelompok (kelompok organisasi non

pemerintah, kelompok

sosial, kelompok

keagamaan

58,500,OO0

10,ooo,oo0

luaran

24

September

s.d

17

April2Ol4.

b.

Pertemuan

tatap mukal8

c.

Media

rnassa

cetak dan media

massa

elektronikle

d.

Penyebaran

bahan kampanye dan

tatap

muka2o

alat

peraga

di

tempat

umum2l

f.

Pertemuan tataD

rn:uka22 g. Pertemuan tatap

muka

23

a.

Pembelian

Kendaraan2s

b.

Pembe4?4

Peralatan

{Komputer,Inv t:_

e.

I-ain-lain27

SALDO PER 17

Aoril2O14

Kas

di

Rekening Bank Maodiri No.161O001446850

rtl

2O\4

OTA DPD . .a;;1 : :;5fsJ i.:rl::l]ffii r Ii,::i*;rr .r.:,":.- ,--'#r*1.1{ ,'.i., . :r:E:1::

Referensi

Dokumen terkait

MICR reader biasanya digunakan untuk transaksi cek pada suatu bank, yang ditulis dengan tinta magnetic yang hanya bisa dibaca dengan perangkat MICR dan tidak bisa dibaca dengan

1) Kadar Asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin dalam darah yang diperiksa dengan fotometer dan hasilnya dinyatakan dalam mg/dl (Putra, 2009: 2555). 2) Usia

Kuesioner kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan mutu proses pembelajaran sebelum digunakan mengumpulkan data, terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui

Etika adalah niat, niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya Etiket ialah menetapkan cara,

Hasil penelitian menunjukkan Struktur Kepemimpinan sebesar - 0,661 dengan p value 0,511 yang berarti hipotesis 1 tidak didukung sedangkan hipotesis 2 menunjukkan hasil

Penelitian terdahulu yang memiliki hasil sama dilakukan Ritonga (2014) yang menyatakan secara parsial variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menciptakan suatu karya inovasi berupa Kartu Pintar “Smart Card” untuk membantu Siswa dalam memahami materi

Dan Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan variabel kecakapan manajerial, rasio leverage , dan ukuran perusahaan