• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi deskriptif kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi deskriptif kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja - USD Repository"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU PADA

MAHASISWA YANG BEKERJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Krisna Pertiwi

NIM : 089114036

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU PADA

MAHASISWA YANG BEKERJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Krisna Pertiwi

NIM : 089114036

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

(3)
(4)
(5)

Motto :

“Sukses berjalan

dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita

kehilangan semangat.”

-Abraham Lincoln-

“Ujian bagi orang sukses bukan pada kemampuannya

untuk mencegah munculnya masalah, melainkan

bagaimana ia menghadapi dan menyelesaikan masalah

yang muncul.”

-David J. Schwartz-

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan

perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya

itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap

syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”

-Kolose 3:17-

(6)

SKRIPSI ini kupersembahkan untuk, Tuhan Yesus Kristus,

Serta orang-orang yang ku sayangi dan sangat berharga dalam hidupku,

(Alm.) Papa, Mama, Kak Nina, Kak Iwan dan Bint.

(7)
(8)

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU PADA MAHASISWA YANG BEKERJA

Krisna Pertiwi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja dengan jumlah subyek sebanyak 80 orang. Alat ukur yg digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen waktu adalah skala kemampuan manajemen waktu. Pembuatan skala berdasarkan 4 aspek yaitu, menerapkan tujuan dan prioritas, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan mengendalikan waktu, dan preferensi untuk terorganisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Keseluruhan aitem penelitian berjumlah 60 item. Skala tersebut memiliki reliabilitas sebesar 0,800. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teortis. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subyek penelitian kelompok data lebih tinggi dari nilai rata-rata teoritik yang berarti subyek penelitian secara umum memiliki kemampuan manajemen yang baik.

Kata Kunci : Kemampuan Manajemen Waktu, Mahasiswa bekerja

(9)

A DESCRIPTIVE STUDY OF TIME MANAGEMENT SKILLS IN WORKING STUDENTS

Krisna Pertiwi

ABSTRACT

The objective of this studi to describe the time management skills in working students. with the number ofparticipants are 80 students. The instrument used to measure the time management skills is time management scale.The scale was made based on 4 aspects, namely setting goals and prioritias, planning and scheduling, perceived control of time and preference for organization. The method which was used in this study was quantitative descriptive. The number of the whole items used in this study were 60 items. The reliability of the scale was 0,800. The research findings showed that the value of the empirical mean was greater than the value of theoretical mean. The result indicated that the mean of the research subject group was higher than be the theoretical mean which can be concluded that the research subjects in this research had good.

Key word: Time Management Skills, Working students

(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul, “Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu dan Kemandirian Pada Mahasiswa yang

Bekerja“ ini dapat diselesaikan dengan baik.

Selama menulis Skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, bimbingan, dukungan dan doa dari beberapa pihak, sehingga Skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Christina Siwi H., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik.

2. Ratri Sunar Astuti, M. Psi., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. H. Wahyudi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan, motivasi dan bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah membagikan ilmu-ilmunya selama penulis menempuh kuliah.

5. Ibu Nanik, Mas Gandung, Pak Gie, Mas Muji dan Mas Doni yang ramah dan membantu penulis dalam segala hal yang ada di Fakultas Psikologi.

6. Alm. Papa Ir. Kalpin W. Pieter, M. Si yang selalu ada untuk memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta sebagai sosok panutan

(12)

dan kebanggaan penulis. Terima kasih Pah, Papa selalu ada di hati sampai kapanpun.

7. Mama Sentosa Nury, SE yang selalu memberikan perhatian, doa, nasihat, kasih sayang dan semangat yang tiada habisnya untuk putri bungsunya hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Mah, Tiwi akan jaga dan lindungi mama menggantikan Papa.

8. Sista Nina Utari dan Brota Irwan serta Kak Dian yang telah menjaga, mendukung dan memberikan bantuan dalam segala hal untuk penulis. Terima kasih ya kakak-kakakku tersayang atas perhatian, nasihat, dan doa yang kalian berikan selama ini.

9. S.Riadi, SP yang selalu ada waktu, menjaga dan memberi semangat untuk penulis hingga sekarang. Terima kasih untuk kasih sayang dan cintamu dalam kebersamaan selama ini. You’re my everything too. Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku, berdua kita hadapi dunia..

10. Abu Sanusi, Om Ila, Mina Ede, Mina Ecek, Mina Unsu dan Mina Rose yang selalu memberikan semangat, perhatian, nasihat dan doa yang tiada hentinya untuk penulis hingga bisa menyelesaikan kuliah.

11. Seluruh keluarga yang selalu mendoakan penulis. Terima kasih terutama untuk Om-om dan Tante-tante semua atas kasih sayang, perhatian, doa, nasihat serta dana yang kalian berikan. Tiwi sayang kalian semua.

12. Bray Meilissa Adelia Riani yang ada dan menjadi soulmate di saat suka dan duka selama penulis di Yogya. Sukses selalu untuk kita ya, baik dalam kerja dan keluarga. Ntar kita reunian, jangan lupa bawa suami dan anak2..hihihi

(13)

13. Sahabat-sahabat semasa kuliah (Meili, Heni, Anis, Pauline, Nursih, Mitha, Lusi, Adita, Aix, Nursih, Siska Mace, Desi, Irin, Rimpi, Winaz, Vita, Inez, Puput, Anggun, Kika, Nita, Martha, dll). Terima kasih untuk persahabatan yang indah mewarnai hidupku selama di Yogya. Keceriaan dan perhatian kalian akan selalu aku ingat selalu. Terima kasih neng-nengku tersayang, senang sekali bisa mengenal kalian.. 

14. Sahabat-sahabat seksi Pendaftaran Insadha 2010 ( Sista Tia, Sista Esy, Lusi, Anin, Abang Heri Bakpao, Dendy, Mbak Pipit, Aga dan Dhyta). Terima kasih atas kerja sama, perhatian, bantuan, kekompakkan dan persahabatan kita dalam kepanitian pendaftaran hingga sekarang. Sukses ya teman-teman terhebatku, senang sekali bisa mengenal kalian.

15. Teman-teman Psikologi angkatan 2008 yang sudah lulus maupun yang sedang menyelesaikan skripsi. Semangat dan sukses selalu ya teman-teman.

16. Teman-teman dan mbak penjaga Kost Ceria dan Kost Nuvi yang ramah dan selalu membantu selama di Yogya. Terima kasih untuk penghuni Kost Ceria dan Mbak Siwi yang menjadi tempat pertama penulis menjalani kehidupan kuliah. Kebersamaan, keceriaan dan kegembiraan yang kita lakukan selama penulis tinggal di Kost Ceria akan menjadi kenangan yang terindah. Terima kasih juga untuk Kost Nuvi dengan kamar penulis yang nyaman, besar dan paling special diantara kamar-kamar kost yang lainnya..hehe

17. Keluarga besar Angkringan Jentik (Romo, Tante Yuli, Bunda, Mas Dony, Kak Friska, Tio, dll) yang sudah menjadi tempat naungan dan keluarga sendiri

(14)

selama di Yogya. Terima kasih banyak atas bantuan dan perhatiannya untuk penulis.

Dengan penuh kesadaran diri, penulis menyadari bahwa Skripsi ini bisa berjalan berkat bantuan kalian. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk semua bantuannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi sederhana ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Yogyakarta, 14 Maret 2013 Penulis

(Krisna Pertiwi)

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 7

C. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ... 9

A. Kemampuan Manajemen Waktu ... 9

(16)

1. Pengertian Kemampuan Manajemen Waktu ... 9

2. Aspek-aspek Kemampuan Manajemen Waktu ... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Manajemen Waktu ... 12

B. Mahasiswa Bekerja ... 13

1. Pengertian Mahasiswa Bekerja ... 13

C. Dinamika Kemampuan Manajemen Waktu pada Mahasiswa Bekerja ... 14

D. Kerangka Berpikir ... 17

BAB III. METODE PENELITIAN... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Variabel Penelitian ... 18

C. Sampel dan Subyek Penelitian ... 18

D. Definisi Operasional... 19

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ... 20

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 21

1. Validitas ... 21

2. Seleksi Item ... 21

3. Reliabilitas ... 24

G. Metode Analisis Data ... 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Persiapan Pelaksanaan ... 26

B. Pelaksanaan Penelitian ... 26

(17)

C. Deskripsi Subyek Penelitian ... 27

D. Hasil Penelitian ... 28

1. Kategorisasi ... 28

2. Perbandingan Mean Teoritis dan Mean Empiris ... 29

3. Deskripsi Masing-masing Aspek Kemampuan Manajemen Waktu ... 30

E. Pembahasan ... 30

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Keterbatasan Penelitian ... 35

C. Saran ... 36

1. Bagi Subyek Penelitian ... 36

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 41

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Manajemen Waktu ... 21

Tabel 2 Blueprint Skala Manajemen Waktu Sebelum Uji Coba ... 22

Tabel 3 Blueprint Skala Manajemen Waktu Setelah Uji Coba ... 23

Tabel 4 Blueprint Skala Manajemen WaktuSetelah Penyusunan Ulang ... 24

Tabel 5 Data Demografi Subyek ... 27

Tabel 6 Data Demografi Jenis Pekerjaan Subyek ... 28

Tabel 7 Norma Kategorisasi Manajemen Waktu ... 29

Tabel 8 Deskripsi Data Penelitian Secara Umum ... 29

Tabel 9 Deskripsi Data Penelitian Masing-masing Aspek ... 30

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Skala Penelitian ... 41 Lampiran B Reliabilitas skala uji coba skala Manajemen Waktu... 50 Lampiran C Reliabilitas skala Manajemen Waktu setelah dilakukan seleksi

item ... ... 54 Lampiran D Statistik Deskripsi Penelitian ... 58 Lampiran E Statistik Deskripsi Masing-masing Aspek ... 60

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang memiliki kesibukan dengan berbagai aktivitas yang dijalaninya masing-masing. Dalam menjalani aktivitas seseorang selalu berhubungan dengan waktu. Waktu adalah bagian dari hidup kita yang paling penting, karena waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat dikembalikan. Bagi sebagian orang, waktu sangatlah penting, tapi tidak demikian untuk sebagian orang lainnya. Semakin banya pekerjaan atau aktivitas yang akan dikerjakan, maka waktu terasa lebih cepat berlalu dan semakin kurang kemungkinan untuk dapat menikmati waktu. Seseorang yang sudah biasa hidup teratur maka tidak sulit untuk mengatur jadwal untuk setiap aktivitas yang dijalaninya. Berbeda untuk orang-orang yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang tidak teratur, maka dalam mengatur jadwal kegiatan sesuai dengan yang harus dilakukan terasa memang tidak mudah.

Aktivitas dengan kesibukan yang padat tidak hanya dilakukan pada orang yang bekerja di kantoran saja, tetapi mahasiswa juga memiliki banyak aktivitas. Pada umumnya sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktunya untuk belajar atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan tujuan mencapai hasil belajar yang bagus. Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dituntut untuk menyelesakan pendidikannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

(21)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), pengertian mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi. Sebagian mahasiswa masuk ke dalam kategori remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun, akan tetapi sebagian pula terkategori sebagai dewasa awal pada periode pertama dengan rentang usia 22-28 tahun (Monks, 2001). Memasuki rentang umur tersebut seseorang mulai dalam persiapan memasuki masa dewasa, dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang berorientasi pada tugas kehidupan masa dewasa yaitu mencapai kemandirian, emosional, memiliki dan mempersiapkan karier, mengembangkan kemampuan dalam peran sosial

(Nurussa’adah dkk, 2000).

Pendidikan di bangku kuliah akan mendorong usaha mahasiswa untuk giat dan memiliki pengalaman untuk mengaplikasikan dan mengembangkan teori-teori yang didapatkan dari kampus. Salah satu bentuk mengembangkan dan mempersiapkan karir yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan kuliah sambil bekerja. Mahasiswa yang menjalani latihan bekerja akan membantunya dalam membangun karakter dirinya, mengenalkan kehidupan dunia nyata, dan membantu untuk mempersiapkan memasuki masa dewasa yang sebenarnya.

(22)

mahasiswa memiliki tuntutan yang berbeda dari orang tuanya, mereka harus bertanggung jawab terhadap pendidikan yang ia tempuh dengan memberikan hasil yang maksimal. Di samping itu mahasiswa yang aktif kuliah dan bekerja juga harus bisa memenuhi tanggung jawab dari pemimpin pekerjaan. Kedua tanggung jawab yang harus dipenuhi tersebut menjadi beban tugas tersendiri bagi mahasiswa yang kuliah dan bekerja. Kebutuhan lainnya yang juga dipenuhi adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan teman-teman sebaya serta melakukan apa yang menjadi kesenangan bersama. Mahasiswa yang kuliah dan bekerja terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena waktu mereka habis untuk aktivitas kuliah dan bekerja.

Mahasiswa yang aktif kuliah dan bekerja memiliki tuntutan dan tekanan yang lebih besar daripada mahasiswa yang menjalani kuliah. Mahasiswa yang hanya menjalani kuliah memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan tugas atau belajar. Berbeda dengan mahasiswa yang aktif kuliah dan bekerja memiliki waktu yang terbatas. Hal ini disebabkan karena mahasiswa yang kuliah dan bekerja juga memiliki beban tugas untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mahasiswa yang bekerja juga cenderung memiliki tingkat lelah yang lebih tinggi dikarenakan padatnya aktivitas kuliah dan bekerja.

(23)

sebagian mahasiswa yang menjalani kuliah sambil bekerja. Pekerjaan paruh waktu (part time job) biasanya memiliki jam kerjanya kurang dari jam kerja normal (40-48 jam dalam sepekan). Hal ini mengacu menurut Badan Pusat Statistik (BPS), dimana pekerja paruh waktu bekerja di bawah 35 jam sepekan. Biasanya bekerja paruh waktu memerlukan waktu 4-6 jam dalam satu shift. Jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel daripada jawal kerja penuh sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal bekerja dengan kuliah.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan mengungkapkan pengertian dari tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang /atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Dijelaskan pula bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Dalam hal ini mahasiswa memiliki pilihan untuk bekerja dan memperoleh penghasilan yang layak.

(24)

mereka dapat merasakan peran orang dewasa. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa dengan bekerja paruh waktu pada remaja dapat meningkatkan self-esteem dan perasaan efficacy pada dirinya, mampu membantu dalam bidang akademik dan kemampuan kerja, meningkatkan partisipasi dalam lingkungan masyarakat, meningkatkan kesehatan mental, dan mengurangi problema kenakalan perilaku remaja (Johnson, Beebe, Mortimer, & Snyder, 1998; Stukas, Clary, & Snyder, 1999; dalam Steinberg, 2002).

Kuliah sambil bekerja kiranya sudah bukan hal baru dalam kehidupan masyarakat. Mahasiswa dapat membantu orang tua dengan menjadi mandiri tidak membebani dalam hal pemasukan biaya dengan cara mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil pekerjaannya. Akan tetapi kendala yang sering kali ditemukan pada mahasiswa bekerja adalah mereka kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah, belajar, bekerja dan istirahat karena padatnya aktivitas kuliah dan bekerja. Oleh karena itu diperlukan kemampuan manajemen waktu yang baik.

(25)

dan pemanfaatan hal-hal yang tersedia, menghindari, pengambilan keputusan, pengetahuan dan banyak lainnya.

Manajemen waktu merupakan mampu mengendalikan urut-urutan peristiwa, yaitu memiliki kendali atas apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kemampuan untuk memilih antara tugas yang penting dan tidak penting menjadi kunci yang menentukan keberhasilan seseorang dalam kehidupan dan pekerjaan. Manajemen waktu memungkinkan mahasiswa dapat menyelesaikan segala aktivitas yang ada, tanpa kehilangan salah satu atau lebih kewajiban-kewajiban yang lain. Kemampuan manajemen waktu yang baik akan membantu untuk membuat pembagian waktu yang adil antara kegiatan kuliah dan bekerjanya.

(26)

Ketika mahasiswa memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, maka mahasiswa yang bersangkutan telah memikirkan konsekuensi yang akan dihadapinya. Hal ini membuat mahasiswa dapat memutuskan mana yang lebih dahulu dipentingkan dan mengatur dirinya agar kuliah dan bekerja dapat berjalan dengan baik. Mahasiwa mampu membuktikan tanggung jawabnya dan berani menghadapi masalah dan resiko yang akan dihadapi.

Melihat fenomena masalah di atas, dapat dilihat bahwa mahasiswa yang bekerja memiliki tanggung jawab untuk dapat seimbang menjalani aktivitas kuliah dan bekerja. Namun bagaimanakah kemampuan manajemen waktu yang dimiliki oleh mahasiswa yang bekerja di Yogyakarta?

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja di Yogyakarta.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

1. Manfaat Teoritis

(27)

persiapan menjalani kehidupan kuliah dan bekerja dengan waktu yang terus berjalan dan bertanggung jawab.

2. Manfaat Praktis

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Manajemen Waktu

1. Pengertian Kemampuan Manajemen Waktu

Manajemen waktu merupakan proses mengelola waktu. Waktu sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : waktu bekerja, pemeliharaan diri dan waktu luang (Soeharso dalam Irianto, 1990). Waktu bekerja adalah waktu yang digunakan seseorang untuk mencari nafkah agar mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Waktu pemeliharaan diri adalah waktu untuk merawat diri agar dapat bertahan hidup dengan selayaknya. Waktu luang adalah waktu di luar aktivitas bekerja dan pemeliharaan diri.

Kemampuan menurut kamus bahasa Indonesia adalah kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Robbins (2008) adalah kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan dan praktek. Sedangkan manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Macan dalam Isworohadi, 1990).

(29)

Manajemen waktu juga dapat diartikan sebagai kemampuan kita dalam menentukan dan melaksanakan seluruh pekerjaan dengan tujuan yang jelas, juga dengan batasan waktu yang jelas, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi (Sanusi dalam Isworohadi, 2002).

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajemen waktu sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan pengaturan diri untuk menggunakan waktu seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi dalam kehidupan profesional maupun pribadi.

2. Aspek-aspek Kemampuan Manajemen Waktu

Macan (dalam Isworohadi, 1990), aspek-aspek dari kemampuan manajemen waktu dibagi menjadi 4 indikator, yaitu :

a. Menerapkan tujuan dan prioritas

(30)

b. Perencanaan dan penjadwalan

Perencanaan dilakukan setelah membuat prioritas dan sebaiknya dilakukan sebelum membuat penjadwalan. Indikator ini berisi tentang aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pengaturan waktu dan membuat daftar yang dikerjakan sehingga dapat membuat jadwal kerja untuk mingguan, mengecek buku agenda dan menyusun kertas catatan kerja.

c. Kemampuan mengendalikan waktu

Indikator ini mengarah pada keyakinan atau pandangan individu tentang bagaimana kemampuannya menggunakan waktu yang ada. Berkaitan pula dengan efikasi diri atau penilaian diri tentang kemampuannya dalam menghadapi situasi yang terjadi. Efikasi diri berkaitan dengan performansi dari individu ketika bertindak, seberapa besar usaha yang bisa dilakukannya dan berapa lama individu tersebut mampu bertahan dalam situasi tertentu.

d. Preferensi untuk terorganisasi

(31)

pekerjaannya dengan tepat waktu. Pencatatan dan pengecekan berguna untuk mengevaluasi berapa banyak waktu yang dihabiskan.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Manajemen Waktu

Macan dkk (dalam Taylor, 1990) menjelaskan adanya faktor-faktor dari kemampuan manajemen waktu adalah :

a. Jenis Kelamin

Manajemen waktu yang dimiliki mahasiswa wanita lebih baik daripada manajemen waktu pada mahasiswa pria. Hal ni terliat bahwa seorang wanita lebih suka mengisi waktu luangnya denga mengerjakan pekerjaan yang ringan daripada bersantai. Sedangkan pada laki-laki lebih suka mengisi waktu luang dengan tidur, bersantai dan lain-lain.

b. Usia

(32)

Selain faktor jenis kelamin dan usia, lebih lanjut dijelaskan Hoffer (2007) ada faktor lain yang juga memperngaruhi kemampuan manajemen waktu, yaitu :

a. Pengaturan Diri

Pengaturan diri dalam pribadi setiap orang sangat penting. Pada mahasiswa bekerja, pengaturan diri yang baik akan mampu mengatur waktunya dengan

baik pula.

b. Motivasi

Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi, memiliki kemampuan manajemen waktu yang tinggi pula.

c. Pencapaian Tujuan

Seseorang yang berusaha keras dalam memncapai tujuannya, maka dapat mengatur waktunya dengan baik.

B. Mahasiswa Bekerja

1. Pengertian Mahasiswa Bekerja

(33)

mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.

Bekerja menurut kamus bahasa Indonesia merupakan kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan berharap kerja yang dilakukannya dapat membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bekerja adalah anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi yang melakukan kegiatan lain untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya. Mahasiswa yang memiliki aktivitas bekerja di luar jam perkuliahan untuk memenuhi segala kebutuhannya akan memberikan kepuasan pada diri individu yang bersangkutan.

C. Dinamika Kemampuan Manajemen Waktu pada Mahasiwa Bekerja

Kemampuan manajemen waktu sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan pengaturan diri untuk menggunakan waktu seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi dalam kehidupan profesional maupun pribadi.

(34)

(dalam Santrock, 2003) bahwa mahasiswa yang bekerja memiliki pengaruh terhadap situasi tersendirinya. Pengaruh tersebut meliputi pengaruh positif yaitu ketika kuliah dan bekerja, seseorang mendapatkan pemahaman mengenai dunia kerja, cara mempertahankan pekerjaan dan cara mengatur uang. Selain pengaruh positif, ada juga pengaruh negative dimana mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki penurunan terhadap konsentrasi, jumlah waktu untuk tidur dan keberadaan di kampus salah satunya kuliah dan menyelesaikan tugas akhir. Penurunan ini dikarenakan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja.

Mahasiswa yang bekerja biasanya merupakan mahasiswa tingkat akhir, sehingga diharapkan mampu melakukan pembagian waktu yang baik. Dengan adanya kemampuan manajemen waktu, maka akan ada pembagian waktu yang adil antara kegiatan kuliah dan bekerja serta mampu secara mandiri mengatur dirinya untuk menentukan tindakan yang dilakukannya.

Mahasiswa yang bekerja menurut Papalia & Olds (1992) yang menentukan sendiri kapan ia harus belajar, kapan harus mengerjakan tugas, kapan harus bekerja, dan lain sebagainya. Kesempatan untuk belajar dalam menjalani kuliah dan bekerja dapat membantu mereka menjadi individu yang mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab.

(35)

studinya. Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sibuk dan kemampuan manajemen waktu juga sangat dibutuhkan. Mahasiswa yang mampu melakukan manajemen waktu dengan baik dapat mementukan prioritas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu sehingga tersusun dengan baik dan juga memiliki sasaran tujuan yang jelas.

(36)

D. Kerangka Berpikir

Tanggung jawab

yang dimiliki adalah

menyelesaikan

kuliah.

Tanggung jawab

yang dimiliki adalah

menyelesaikan

pekerjaan.

KEMAMPUAN

MANAJEMEN

WAKTU

MAHASISWA

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Faisal, 2007). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survai. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subyek yang diteliti secara tepat. Penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja di Yogyakarta.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel sebagai variabel utama, yaitu kemampuan manajemen waktu.

C.Sampel dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk mengumpulkan sampel. Peneliti menggunakan teknik sampling ini dengan memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan

(38)

sampelnya. Peneliti memilih subyek menggunakan dengan karakteristiknya yang sudah ditentukan berdasarkan ciri atau kriteria populasinya. Subyek dalam penelitian ini memiliki ciri atau kriteria sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang berada pada semester 7 ke atas, dengan alasan mahasiswa di semester ini masih aktif kuliah dan mulai menyusun tugas akhir.

2. Mahasiswa merupakan mahasiswa yang bekerja dan memiliki penghasilan dari bekerja yang dilakukannya. Pemilihan subyek ini dengan melihat ada dua peran yang dijalankan, yaitu sebagai mahasiswa yang harus menyelesaikan kuliah dan sebagai pekerja yang memiliki tanggung jawab pekerjaan.

D. Definisi Operasional

Kemampuan manajemen waktu adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan pengaturan diri untuk menggunakan waktu seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi dalam kehidupan professional maupun pribadi.

Kemampuan manajemen waktu akan diukur dengan skala manajemen waktu dengan aspek-aspek :

(39)

Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka menunjukkan bahwa subyek memiliki kemampuan manajemen waktu yang tinggi. Sedangkan semakin rendah skor yang diperoleh, maka menunjukkan bahwa subyek memiliki kemampuan manajemen waktu yang rendah.

E.Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala yang berisi serangkaian pernyataan-pernyataan dan akan diberikan respon. Skala adalah alat ukur psikologi yang mengungkapkan atribut tertentu (Azwar, 2010).

Peneliti menggunakan metode skala yang digunakan berdasarkan skala summated rating jenis Likert, dimana subyek diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap isi pernyataan. Setiap item akan diberikan empat pilihan jawaban, yakni SS (Sangat Setuju), S (setuju), TS (tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Peneliti menggunakan empat kategori jawaban saja dan tidak menggunakan pilihan jawaban netral. Hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya central tendency effect dimana subyek mungkin dapat memilih jawaban yang sifatnya di tengah atau netral (Hadi, 1991)

Pada soal dalam skala Likert terdapat pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable dengan penilaian skor bergerak dari nilai 4 sampai 1 dan

(40)

Adapun blueprint untuk skala kemampuan manajemen waktu disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1

Blueprint Skala Manajemen Waktu

Komponen Jumlah soal Bobot (%)

Menerapkan tujuan dan prioritas 15 25 %

Perencanaan dan penjadwalan 15 25%

Kemampuan mengendalikan waktu

15 25%

Preferensi untuk terorganisasi 15 25%

Total 60 100 %

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas adalah ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2010). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dalam suatu penelitian dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada penelitian ini, pengujian validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi atau content validity yaitu melakukan pengujian terhadap isi tes dengan melalui analisis rasional atau melalui penilaian profesional. Peneliti melakukan penilaian profesional dengan meminta pendapat pada dosen pembimbing.

2. Seleksi Item

(41)

diskriminasi item yang menghasilkan koefisien korelasi item total. Daya diskriminasi item menunjukkan sejauh mana item mampu membedakan antara individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2010).

Untuk memilih item berdasarkan korelasi item totalnya maka digunakan batasan rix ≥ 0,30. Setiap item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka item tersebut dianggap memuaskan (Azwar, 2010).

Tabel 2

Blueprint Skala Manajemen Waktu Sebelum Uji Coba

Aspek Pernyataan Jumlah

(42)

Tabel 3

Blueprint Skala Manajemen Waktu Setelah Uji Coba

Aspek Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable Menerapkan tujuan dan

prioritas

1, 2, 5, 6, 9, 11, 12,

14

3, 4, 7, 8, 10,

13,15 15

Perencanaan dan penjadwalan 16, 17, 20, 21,22,

23, 28, 29, 30

Preferensi untuk terorganisasi 47, 48, 49, 52, 53, 55, 57, 58, 59

46, 50, 51,

54, 56, 60 15

Total 60

Keterangan: Item yang diberi tanda cetak tebal warna hitam merupakan item

yang gugur dalam penelitian ini.

Pada awalnya skala manajemen waktu terdiri dari 60 item yang didasarkan dari aspek-aspek kemampuan manajemen waktu. Dari hasil uji coba tersebut menunjukkan jumlah item yang lolos ternyata tidak mencukupi jumlah yang diinginkan. Item-item yang gugur lebih banyak daripada item-item yang valid. Hal ini dapat disebab oleh beberapa faktor yang tidak mendukung skala psikologi tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain : identifikasi kawasan ukur yang tidak cukup jelas, operasionalisasi konsep yang tidak tepat, penulisan item yang tidak mengikuti kaidah, administrasi skala yang tidak berhati-hati, pemberian skor yang tidak cermat dan interpretasi yang keliru (Azwar,2010).

(43)

skala dengan menggunakan kalimat yang berbeda untuk mewakili masing-masing indikator dengan pertimbangan bahwa agar keseluruhan aspek-aspek dapat diungkap melalui 60 item tersebut dan untuk kemudian diujikan kembali. Jumlah total item pada setiap indikator memiliki jumlah yang sama, karena setiap indikator memiliki kontribusi yang sama besar. Tidak ada indikator yang memiliki kontribusi lebih besar daripada indikator-indikator yang lainnya pada aspek skala manajemen waktu yang ingin diukur.

Setelah melakukan seleksi item pada skala kemampuan manajemen waktu dan melakukan proses perbaikan kalimat, peneliti melakukan penyusunan ulang item dan skala manajemen waktu final yang siap digunakan dalam penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Blueprint Skala Manajemen Waktu Setelah Penyusunan Ulang

Aspek Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable Menerapkan tujuan dan

prioritas

19, 20, 28, 29, 30, 37, 38, 53,

6, 10, 18, 22,

33, 39, 47 15 Perencanaan dan penjadwalan 2, 7, 8, 9, 15, 21,

49, 59, 60

Preferensi untuk terorganisasi 3, 12, 13, 26,36, 44, 45, 52, 56,

(44)

(Azwar, 2010).

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara rentang angka 0 sampai 1.00. Reliabilitas suatu tes dikatakan tinggi jika angka koefisien reliabilitasnya juga tinggi, yaitu mendekati angka 1.00. Sedangkan reliabilitas dikatakan rendah jika angka koefisien reliabilitasnya juga rendah, yaitu mendekati angka 0 (Azwar, 2010).

Nilai koefisien reliabilitas skala manajemen waktu setelah dilakukan uji coba adalah 0.800 dengan jumlah skala sebanyak 60 item setelah dilakukan perbaikan soal-soal pada item.

G. Metode Analisis Data

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Pelaksanaan

Sebelum peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya, peneliti melakukan tryout. Tryout ini dilakukan pada tanggal 26 Agustus sampai 13 September 2012. Tryout diberikan kepada sejumlah subyek yang memiliki kriteria yang kurang lebih sama dengan kriteria subyek yang ingin diukur. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 38 orang. Subyek yang digunakan merupakan mahasiswa semester 7 ke atas yang menjalani kuliah dari beberapa universitas dan bekerja di Yogyakarta. Seluruh subyek yang digunakan dalam penelitian ini, mampu memenuhi seluruh kriteria penelitian.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 8 Oktober 2012 sampai 31 Oktober 2012. Waktu untuk pengambilan data termasuk cukup lama karena peneliti kesulitan untuk mencari subyek yang sesuai dengan kriteria. Subyek yang digunakan sama halnya juga seperti kriteria subyek yang digunakan dalam melakukan try out. Subyek penelitian adalah mahasiswa aktif yang berada pada tingkat semester 7 ke atas dan menjalani dua aktifitas, yaitu kuliah sambil bekerja. Subyek berasal dari berbagai universitas dan menjalankan pekerjaan di daerah Yogyakarta.

(46)

Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan skala kepada 85 orang subyek dengan kriteria merupakan mahasiswa bekerja dengan mendatangi tempat kerja masing-masing subyek. Dari 85 skala yang disebar pada subyek, terdapat 5 skala yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti dan skala yang memenuhi kriteria berjumlah sekitar 80 buah.

C. Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini sekitar 80 orang. Subyek adalah mahasiswa aktif yang masih terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi dan juga aktif bekerja. Berikut tabel deskripsi subjek penelitian yaitu :

Tabel 5

Data Demografi Subyek

No Data Kategori Jumlah Persentase

(47)

Selain itu deskripsi data penelitian dilihat dari jenis pekerjaan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 6

Data Demografi Jenis Pekerjaan Subyek

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase

Operator Warnet 22 27,5%

Multi Level Marketing (MLM) 15 18,75%

Waiters 5 6,25%

Operator Rental Kaset 4 5%

Kasir 4 5%

Penjaga Toko Aksesoris 3 3,75%

Penjaga Distro 2 2,5%

Penjaga Warung Sushi 2 2,5%

Pengajar Les Privat 2 2,5%

Asisten P2TKP 2 2,5%

Pengajar Kursus Bahasa Asing 2 2,5%

Barista 2 2,5%

Humas PMB 2 2,5%

Penjaga Taman Bacaan 2 2,5%

Penjaga Warung Jus 1 1,25%

Asisten Perpustakaan 1 1,25%

Penjaga Warung Takoyaki 1 1,25%

Marketing Kantor 1 1,25%

Event Organizer (EO) 1 1,25%

Fotografer Studio Foto 1 1,25%

Administrasi Toko Taekwondo 1 1,25%

Sales Promotion Girl (SPG) 1 1,25%

Asisten Lembaga Psikologi 1 1,25%

Marketing Freelance 1 1,25%

Penjaga Fotocopy 1 1,25%

Total 80 100%

D. Hasil Penelitian

1. Kategorisasi

(48)

jumlah subyek dari setiap kategorisasi :

Tabel 7

Norma Kategorisasi Manajemen Waktu

Norma Kategori Jumlah Prosentase

( Tinggi 21 26,25%

( Sedang 59 73,75%

X < ( Rendah - -

Tabel di atas menunjukkan besarnya frekuensi dan prosentase tingkat kemampuan manajemen waktu. Dari subyek penelitian sebanyak 80 orang terdapat 21 orang (26,25%) yang berada dalam kategori tinggi dan 59 orang (73,75%) yang berada dalam kategori sedang.

2. Perbandingan Mean Teroritis dan Mean Empiris

Mean teoritis adalah rata-rata skor ideal hasil peneltian. Sedangkan mean empiris merupakan hasil rata-rata skor data penelitian. Berikut adalah hasil perbandingan mean teoritis dan mean empiris skala kemampuan manajemen waktu :

Tabel 8

Deskripsi Data Penelitian Secara Umum

MWaktu

(49)

3. Deskripsi Masing-masing Aspek Kemampuan Manajemen Waktu

Dalam penelitian ini menggunakan 4 aspek dari kemampuan manajemen waktu, oleh karena itu peneliti mengembangkan penelitian untuk mengetahui deskripsi tingkat kemampuan manajemen waktu dari masing-masing aspek. Hal ini diperlukan supaya diperoleh data yang lengkap mengenai aspek-aspek yang dominan pada tingkat kemampuan manajemen waktu dari subyek. Berikut adalah tabel hasil analisis deskriptif data total dan data masing-masing aspek :

Tabel 9

Deskripsi Data Penelitian Masing-masing Aspek

Teoritis Empiris

N Range Xmin Xmax Mean SD N Range Xmin Xmax Mean SD

TujuanPrioritas 80 45 15 60 37.5 7,5 80 17 36 53 43.72 3.600 RencanaJadwal 80 45 15 60 37,5 7,5 80 21 31 52 41.33 4.021 Kendali Waktu 80 45 15 60 37,5 7,5 80 15 35 50 43.90 3.108 Organisasi 80 45 15 60 37,5 7,5 80 16 34 50 42.30 3.227

Berdasarkan deskriptif data pada tabel diatas secara keseluruhan aspek menunjukkan mean empiris lebih besar daripada mean teoritis. Hal ini berarti secara umum subyek memiliki kemampuan manajemen waktu yang tergolong tinggi.

E. Pembahasan

(50)

besar daripada nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan secara keseluruhan bahwa nilai rata-rata subyek pada penelitian ini lebih besar dari nilai rata-rata teoritik yang berarti subyek secara umum memiliki kemampuan manajemen waktu yang tinggi.

Menurut Flavel (dalam Suci, 2007), pembagian waktu dalam menjalani aktivitas tergantung dari bagaimana seseorang mampu untuk mengatur dirinya agar tujuan dirinya tetap dapat tercapai. Secara keseluruhan subyek dalam penelitian yang berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta serta menjalani aktivitas kuliah dan bekerja sudah mampu melakukan pembagian waktu dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penelitian tingkat kemampuan manajemen waktu yang menunjukkan sebanyak 21 orang (26,25%) berada dalam kategori tinggi dan sebanyak 59 orang (73,75%) berada dalam kategori sedang.

(51)

tidak menjadi pekerjaan utama, melainkan untuk menambah pengalaman dan memperluas pergaulan. Mahasiswa kuliah dan bekerja mengetahui sasaran tujuan kegiatan yang dijalaninya sehingga dapat menargetkan tugas-tugas yang dimilikinya dapat selesai tepat waktu.

Menurut Papalia & Olds (dalam Suci, 2007) bahwa dalam perkuliahan tidak hanya mementingkan belajar dalam hal akademis saja tetapi penting pula untuk belajar dalam berhubungan sosial yang dijalin agar mencapai suatu keseimbangan. Mahasiswa tidak hanya belajar di bangku perkuliahan saja tetapi perlu menambah ilmunya dengan bersosialisasi dan mencari kegiatan lain, salah satunya bekerja paruh waktu.

Aspek yang kedua adalah perencanaan dan penjadwalan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil mean empiris lebih besar sebesar 41,33 dari mean teoritis sebesar 37,5. Hal ini menunjukkan bahwa subyek dalam penelitian sudah mampu melakukan perencanaan dan penjadwalan sehinga terdisiplin dengan baik. Mahasiswa yang kuliah dan bekerja mampu merencanakan, memperkirakan dan membuat daftar aktivitas yang akan dijalaninya. Selain itu subyek juga dapat memiliki strategi dan solusi apabila ada jadwal yang bertabrakan. Biasanya bekerja paruh waktu memerlukan waktu 4-6 jam dalam satu shift dan paling lama sekitar 30 jam perminggu. Jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel daripada jadwal kerja penuh sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal bekerja dengan kuliah.

(52)

43,90 dari mean teoritis sebesar 37,5. Hal ini menunjukkan bahwa subyek dalam penelitian memiliki kemampuan untuk mengendalikan waktunya dengan baik. Subyek mampu bertahan menjalani aktivitas kuliah dan bekerja yang dapat dikatakan tidak mudah karena menguras tenaga dan pikiran. Mahasiswa yang kuliah dan bekerja dalam penelitian berada pada semester 7 ke atas yang masih menjalani kuliah dan menyelesaikan tugas akhir. Subyek mampu memanfaatkan waktu yang ada dan menghadapi situasi yang terjadi untuk menyelesaikan tugas kuliah dan juga pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen waktu menurut Hoffer (2007), seperti pengaturan diri, motivasi dan pencapaian tujuan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan mahasiswa bekerja. Mahasiswa yang bekerja harus memperhatikan pengaturan dirinya dalam melakukan tugas-tugasnya dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menyeimbangkan keduanya. Motivasi juga berpengaruh dalam kemampuan manajemen waktu. Mahasiswa yang bekerja memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang bagus di kampus dan mendapatkan hasil yang baik dari pekerjaan yang dijalaninya. Pencapaian tujuan yang mahasiswa bekerja juga dilakukan dengan perencanaan dan mampu konsisten dengan apa yang sudah direncanakannya.

(53)

terorganisasi dengan baik. Mahasiswa yang kuliah dan bekerja mengetahui berapa banyak waktu yang dimilikinya sehingga menjadi lebih sistematis. Data penelitian menunjukkan pekerjaan yang paling banyak dilakukan adalah operator warnet yang biasanya memiliki shift pagi dan malam sehingga membutuhkan pembagian waktu yang tepat. Subyek membutuhkan evaluasi jadwal aktivitasnya sehingga tugas kuliah dan jam kerjanya dapat terorganisir dengan baik.

Dari aktivitas kuliah dan bekerja, mahasiswa dapat memperoleh beberapa manfaat penting, yaitu mampu berbuat praktis dan independen. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapatkan di kampus ke dalam pekerjaannya dan tidak tergantung pada orang lain. Mahasiswa yang bekerja memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dan pekerjaannya, sehingga diharapkan dapat secara produktif dan efektif memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya dan dapat tercapai tujuan yang diinginkannya.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak subyek termasuk dalam kategori yang memiliki kemampuan manajemen waktu dalam kategori tinggi sebanyak 21 orang (26,25%) dan sebanyak 59 orang (73,75%) berada dalam kategori sedang. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mean empiris kemampuan manajemen waktu lebih besar daripada mean teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subyek yang menjalani aktivitas kuliah dan bekerja sudah mampu melakukan pembagian waktu dengan baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menyadari kurang mendalami batas kawasan ukur. Hal ini terlihat dengan item pada skala manajemen waktu banyak yang gugur sehingga terbuang cukup banyak. Peneliti kemudian melakukan perbaikan kalimat pada skala yang diujikan untuk menghindari kemungkinan item yang banyak gugur lagi. Selain itu, peneliti kurang berhati-hati dalam penggunaan aspek yang berpengaruh dalam variabel penelitian ini.

(55)

C. Saran

1. Bagi Subyek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan agar subyek penelitian yang menjalani kuliah dan bekerja dapat memaksimalkan potensi dan kemampuannya aktivitas kuliah dan bekerja dapat seimbang sehingga dapat menyelesaikan semua kewajiban dan tugasnya dengan tepat waktu.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineke Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Covey, S. 2007. 7 Kebiasaan Remaja Yang Sangat Efektif (Penerjemah : Drs. Arvin Saputra). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Dharmawan, Kumala A. 2011. Manajemen Waktu Pada Mahasiswa Bekerja Ditinjau Dari Pengaturan Diri. Semarang: UNIKA Soegijapranata

Dudija, Nidya. 2011. Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa Yang Bekerja Dengan Mahasiswa Yang Tidak Bekerja. Skripsi. Bandung: Institut Manajemen Telkom

Hadi, Sutrisno. 1991. Statistika Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset

Hoffer, M, Schmid,S, Fries, S, Dietz, F, Clausen, M, Reinders, H. 2007. Individual Values, Motivational Conflicts and Learning for School.

Journal Learning and Instruction. Elsevier Ltd. Vol (17-18)

Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga

Faisal, Sanafiah. 2007. Format-format Penelitian Sosial : Dasar-dasar dan Aplikasi. Jakarta: CV Rajawali

Gustina, Aria. 2009. Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Prokratisnasi Akademik Mahasiswa Yang Bekerja. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Irianto, J. P. 1990. Olahraga Sebagai Alternatif Untuk Menghindari Frustasi Remaja. Cakrawala Pendidikan. Tahun IX. 3, 71-82

(57)

Isworohadi, B. 2010. Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Kartono,K. 2000. Manajemen Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Monk, F. J., Knoer, A. M. P. & Haditono, S. R. 1999. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Niosie, M. G. I. 2011. Insomnia Pada Mahasiswa Yang Tinggal Di Pondokan Ditinjau Dari Manajemen Waktu. Skripsi. Semarang: UNIKA Soegijapranata

Nurussa’adah dkk, 2000. Konsep Diri dan Persepsi Terhadap Pekerjaan Dalam Peran Gender Bagi Remaja SLTP Di Kecamatan Mijen Kodya Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan UNS

Patriana, Pradnya . 2007. Hubungan Antara Kemandirian Dengan Motivasi Bekerja Sebagai Pengajar Les Privat Pada Mahasiswa Di Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Putri, Anggia. & Budiani, Meita Santi. 2012. Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap Perilaku Belajar Pada Mahasiswa Yang Bekerja. Jurnal Ilmiah.

Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rice, F.P. 1992. Adolescent (Development, Relationship, and Culture). Seventh Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi buku 2. Jakarta: Salemba Empat

Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk psikologi: Dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

(58)

---. 2003. Adolesence: Perkembangan remaja 6th ed. Jakarta: Erlangga

Sari, A. N. 2010. Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berwirausaha. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Steinberg, L., 2002. Adolescence. Sixth Edition. New York: Mc Graw-Hill, Inc

Suci, R. R. (tanpa tahun). Perbedaan Self- Regulation Pada Mahasiswa Yang Bekerja dan Mahasiswa Yang Tidak Bekerja. Skripsi. Jakarta: Program Studi Psikologi Universitas Paramadina

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Sulisityawati, Murni. 2009. Manajemen Waktu: Mendapatkan yang Terbaik dari Waktu Kita

Supratiknya, A. 1998. Psikometri. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Taylor, H. L. 1990. Manajemen Waktu: Suatu Pedoman Pengelolaan Waktu Yang Efektif dan Produktif. Jakarta: Binarupa Aksara

Timpe, A. Dale. 1997. The Management of Time, The Art and Science of Business Management: KEND Publishing, Inc, New York

---. 2002. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia, Mengelola Waktu (terjemahan Susanto Boedidharmo): PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta

Ulfah, S. H. 2010. Efikasi Diri Mahasiswa Yang Bekerja Pada Saat Penyusunan Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

(59)

Lampiran A

(60)

SKALA PENELITIAN

Nama : Krisna Pertiwi

NIM : 089114036

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

Yogyakarta, Oktober 2012

Yth. Teman-teman yang turut

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Dengan hormat, dengan ini saya : Nama : Krisna Pertiwi NIM : 089114036

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memohon kepada teman-teman untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah disusun dalam skala ini guna membantu dalam menyelesaikan skripsi saya. Identitas diri dan seluruh tanggapan yang teman-teman berikan akan dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, teman-teman diharapkan dapat menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat Saya,

Krisna Pertiwi 4

(61)

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidah di bawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu akan tetapi dengan sukarela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.

Semua jawaban yang saya berikan merupakan murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan jawaban saya tersebut dipergunakan sebagai ata untuk penelitian ilmiah ini.

Jumlah jam kerja perminggu :

*) Lingkari jawaban yang menjadi pilihan Anda

PETUNJUK

Berikut ini ada beberapa pernyataan mengenai kondisi yang dialami oleh teman-teman ketika menjalani kegiatan-kegiatan saat ini. Teman-teman diminta untuk memberi pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman teman-teman pada saat menjalani kegiatan temna-teman tersebut. Adapun pilihan jawaban yang diberikan yaitu :

SS Jika penyataan SANGAT SESUAI dengan pengalaman teman-teman

S Jika penyataan SESUAI dengan pengalaman teman-teman

(62)

TS Jika pernyataan TIDAK SESUAI dengan pengalaman teman-teman

STS Jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI

dengan pengalaman teman-teman

Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternative jawaban yang dianggap sesuai dengan pengalaman teman-teman saat menjalani kegiatan-kegiatan tersebut.

Di sini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pengalaman teman-teman.

Berikut contoh cara menjawab pernyataan :

No PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya merasa mampu menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang sulit.

(63)

No PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya mengetahui berapa banyak waktu yang saya habiskan untuk menjalani aktifitas dalam sehari.

2 Saya selalu menulis rencana kegiatan dan tugas yang akan saya laksanakan di esok hari.

3 Saya membutuhkan evaluasi jadwal kegiatan saya dalam satu minggu setiap akhir pekan.

4 Saya kurang pandai mengontrol waktu pada setiap kegiatan saya.

5 Saya lebih suka kegiatan yang spontan daripada terencana. perkiraan waktu untuk menyelesaikannya aktifitas menganggu aktivitas rutin saya.

10 Saya merasa tidak yakin dengan tujuan utama dalam menjalankan kuliah dan bekerja.

11 Saya sering menghabiskan waktu untuk kegiatan yang saya sukai saja.

12 Saya bisa mengandalkan ingatan daripada buku agenda untuk semua kegiatan dan tugas.

(64)

No PERNYATAAN SS S TS STS

13 Saya merasa tenang setelah membuat jadwal kegiatan agar tidak saling

15 Saya menyiapkan strategi lain apabila jadwal yang saya buat bertabrakan. 16 Kadang-kadang saya merasa

tugas yang saya kerjakan tidak sesuai dengan jadwal yang ada.

17 Seringkali aktivitas saya akhir-akhir ini mengganggu aktifitas rutin saya.

18 Saya merasa bahwa tugas-tugas yang saya kerjakan ini sulit.

No PERNYATAAN SS S TS STS

19 Saya berusaha mengerjakan tugas-tugas yang tertunda di waktu luang.

20 Saya membagi tugas menjadi beberapa bagian agar mudah dikerjakan. 21 Saya selalu melaksanakan

aktifitas sesuai dengan jadwal yang saya buat. 22 Saya akan menggunakan

waktu luang saya untuk bersenang-senang

23 Saya sering merasa kewalahan dengan aktifitas yang saya lakukan. aktifitas saya tidak terlaksana dengan baik.

4

(65)

No PERNYATAAN SS S TS STS

26 Saya akan berusaha mengorganisir dengan baik semua kegiatan dan tugas yang saya jalani.

27 Saya merasa bahwa diri saya cukup memiliki performansi kerja yang baik.

28 Saya selalu memprioritaskan kuliah daripada bekerja. 29 Saya mengetahui sasaran

dari hasil akhir tugas saya. 30 Saya merasa perlu

mengetahui tujuan dari tugas yang saya kerjakan.

31 Saya merasa seakan-akan waktu yang saya miliki kurang untuk menjalani kuliah dan bekerja.

32 Saya termasuk orang yang mudah merasa bosan dengan aktifitas yang sudah terjadwal dan terencana.

No PERNYATAAN SS S TS STS

33 Saya sering membuang-buang waktu saya.

34 Saya merasa tidak mampu menghadapi kegiatan dan tugas yang berat.

35 Saya berharap saya dapat memiliki jeda istirahat yang

panjang dalam

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya. 38 Saya selalu menargetkan

kapan tugas-tugas mampu saya diselesaikan.

39 Setiap kali menyelesaikan tugas, saya merasa kebingungan.

(66)

No PERNYATAAN SS S TS STS

40 Terkadang saya jengkel dengan jadwal kegiatan yang saling bertabrakan.

41 Saya sering berpikiran untuk menghentikan semua mengontrol waktu saya apabila saya merasa waktu yang saya miliki terbatas. 44 Saya rasa penting untuk

selalu mengevaluasi jadwal kegiatan yang saya jalani. 45 Setiap mengevaluasi jadwal

kegiatan, saya mengetahui kegiatan mana yang berjalan sesuai dengan prioritas yang sudah saya buat.

No PERNYATAAN SS S TS STS

46 Saya merasa tidak puas dengan banyaknya waktu yang saya miliki sekarang. 47 Saya lebih sering menunda

tugas-tugas yang langsung diberikan pada saya.

48 Saya termasuk orang yang tangguh dalam menghadapi tugas yang berat.

49 Saya termasuk orang yang terencana dan disiplin terhadap jadwal yang saya buat.

50 Saya termasuk orang yang mampu bertahan dalam melaksanakan aktifitas yang menguras tenaga dan pikiran.

51 Menurut saya, saya tidak penting untuk membuat jadwal kegiatan dan kemudian mengevaluasinya.

4

(67)

No PERNYATAAN SS S TS STS

52 Saya mengetahui banyaknya waktu yang saya habiskan untuk kegiatan yang sesuai dengan tujuan saya.

53 Saya mampu menjalankan aktifitas kuliah dan bekerja dengan hati yang tentram. 54 Saya merasa nyaman dengan

lingkungan kerja dan kuliah yang saya jalani sekarang. 55 Apabila ada jadwal yang

bertabrakan, saya mengusahakan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. 56 Saya mampu melakukan

tugas-tugas walaupun waktu pengerjaannya terbatas. 57 Saya merasa sangat sulit

untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

No PERNYATAAN SS S TS STS

58 Saya lebih suka

menggunakan waktu yang berhubungan dengan tujuan dan prioritas utama. memiliki jadwal kegiatan yang pasti untuk satu minggu ke depan.

4

(68)

Lampiran B

(69)

Reliabilitas Skala Uji Coba Manajemen Waktu

a. Listwise deletion based on all variables in the

(70)
(71)

VAR00045 159.6842 55.952 -.427 .603

VAR00046 159.6053 53.489 -.172 .587

VAR00047 158.8684 48.063 .369 .536

VAR00048 159.1842 54.857 -.350 .593

VAR00049 158.9737 51.486 .035 .565

VAR00050 159.5263 55.229 -.418 .595

VAR00051 159.1842 51.235 .056 .564

VAR00052 159.5000 52.689 -.102 .578

VAR00053 158.5000 49.122 .380 .542

VAR00054 158.7368 49.010 .358 .542

VAR00055 158.6316 48.509 .501 .535

VAR00056 158.4474 52.146 -.035 .569

VAR00057 159.3421 54.447 -.331 .589

VAR00058 159.8158 53.019 -.154 .577

VAR00059 158.7368 49.821 .328 .547

(72)

Lampiran C

(73)

Reliabilitas Skala Manajemen Waktu Setelah Dilakukan Seleksi

a. Listwise deletion based on all variables in the

(74)
(75)

item_45 167.95 111.871 .548 .790

item_46 168.94 120.338 -.107 .807

item_47 168.64 116.588 .176 .799

item_48 168.14 114.373 .404 .794

item_49 168.34 109.290 .613 .786

item_50 168.06 119.199 -.024 .803

item_51 168.68 114.703 .279 .796

item_52 168.34 114.049 .429 .793

item_53 168.11 110.734 .506 .789

item_54 168.00 117.190 .217 .798

item_55 167.90 119.458 -.047 .803

item_56 168.35 117.370 .209 .798

item_57 168.65 113.218 .301 .795

item_58 168.06 115.072 .250 .797

item_59 168.00 118.886 .007 .802

(76)

Lampiran D

(77)

Statistik Deskripsi Penelitian

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

MWaktu 80 51 142 193 171.19 10.918 119.192

Valid N (listwise) 80

(78)

Lampiran E

(79)

Statistik Deskripsi Masing-masing Aspek

a. Menerapkan tujuan dan prioritas

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

TujuanPrioritas 80 17 36 53 43,72 3,600

Valid N (listwise)

b. Perencanaan dan penjadwalan

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

RencanaJadwal 80 21 31 52 41,33 4,021

Valid N (listwise) 80

(80)

c. Kemampuan mengendalikan waktu

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

KendaliWaktu 80 15 35 50 43,90 3,108

Valid N (listwise) 80

d.

Preferensi untuk terorganisasi

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Organisasi 80 16 34 50 42,30 3,227

Valid N (listwise) 80

Gambar

Tabel 1. Blueprint Skala Manajemen Waktu ..................................................
Tabel 1 Blueprint Skala Manajemen Waktu
Tabel 2 Blueprint Skala Manajemen Waktu Sebelum Uji Coba
Tabel 3 Blueprint Skala Manajemen Waktu Setelah Uji Coba
+6

Referensi

Dokumen terkait

Symbols as a Reflection of the Author’s Point of View toward Death In this part the writer will try to explain how Edgar Allan Poe’s short story “The Tell Tale Heart” reveals

yang peduli dengan kebudayaan mulai melakukan beberapa gerakan dalam bentuk. kegiatan-kegiatan dalam rangka melestarikan kebudayaan lokal dan

Meskipun perpustakaan bermanfaat sebagai salah satu sumber belajar untuk semua mata pelajaran (termasuk pelajaran sejarah), namun dalam kenyataan ada kecenderungan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada bagian kepala elektroskop, muatan yang berlainan jenis dengan muatan benda akan berkumpul di kepala elektroskop.. Muatan listrik di

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh