• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

( Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Semester 6)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Wilda Shifa Fauziyah NIM : 1110015000037

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Tarbiyah dan Keguruan UNiverstitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK. Data dikumpulkan dari 50 mahasiswa Pendidikan IPS, 25 dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan 25 dari mahasiswa yang hanya kuliah saja. Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah motivasi belajar dan prestasi akademik (IPK). Untuk variabel motivasi belajar dengan menggunakan angket yang diberikan kepada 50 mahasiswa. Sedangkan variabel prestasi akademik (IPK) di dapat dari data IPK mahasiswa yang diambil dari data Akademik Pusat FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan r (hasil korelasi) mahasiswa yang kuliah sambil bekerja 0,128 dan motivasi mahasiswa yang hanya kuliah saja 0,08 maka dapat diinterpretasikan bahwa sumbangan motivasi belajar terhadap hasil belajar rendah dan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja lebih besar dibendingkan dengan mahasiswa yanh hanya kuliah saja.

(6)

ii ABSTRACT

Wilda Shifa Fauziyah (NIM:1110015000037). Correlation of Students Motivation between students who work and do not work through academic achievement index ( Study of research on Social Sciences Students Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Study of Economic Program/Accounting. Social Science Department Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research aimed to know the relation between students motivation who work and do not work through the academic achievement index. The data was collected from 50 students of Social Sciences. It divided into 2 groups between working and not working. Each group consisted 25 students.

The data was taken by using the purposive sample. The measured variables were learning motivation and academic achievement index. The data on variable of learning motivation was measured by using questioner that spread out to 50 students. While variable of academic achievement index was taken from academic achievement index of students in Academic Centre of Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. This research used quantitative method by designing descriptive correlation. The result of

this research shows “r” (Correlation Result) students who are work 0,128 and motivation of students who are not working are only 0,08. So, it can be interpreted that learning motivation of students through learning result was low and learning motivation of students who study while working was higher than the students who are only study.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap Prestasi Akademik (IPK) ”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS 3. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bu Tri Hajarwati, M.Si dan Pak Andri

Noor Andriansyah,yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

(8)

iv

dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari.

5. Ayahanda Muhammad Komarudin, Ibunda Khadijah yang kasih sayangnya tak terbatas, doa, didikan, nasihat dan semngat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu untuk menjadi lebih baik

6. Adik-adiku Sani Elida Fitri dan Ima Siti Fatimah yang selalu memotivasi dan memberikan cita, harapan dan suka cita

7. Teman-teman mahasiswa Pendidikan IPS semester 6 yang telah membantu mengisi kuesioner

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ekonomi yang telah memberikan dukungan kepada penulis

9. Teman-teman kahfi Motivator School yang selalu memberikan semangat dan membuat hari menjadi lebih bermanfaat. Terutama kepada Nur Aini AB yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini

10. Sahabat FACE (Forum Akhwat Ceria) yang telah berbagi canda tawa.

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT. meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Jakarta, 25 Juni 2015

Wilda Shifa Fauziyah

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTENSIS A. Deskripsi Teori ... 9

1. Hakikat Motivasi ... 9

2. Hakikat belajar ... 11

3. Hakikat motivasi belajar ... 15

4. Hakikat Mahasiswa ... 16

5. Hakikat bekerja ... 17

6. Hakikat mahasiswa yang bekerja ... 19

7. Hakikat prestasi akademik ... 20

B. Kerangka Berpikir ... 21

C. Perumusan Hipnotis ... 26

(10)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Waktu Penelitian ... 29

B. Metode dan Desain Penelitian ... 30

C. Populasi dan Simpati ... 30

D. Teknik Penyimpulan Data ... 32

E. Variabel Penelitian ... 33

F. Instrument Penelitian ... 33

G. Pengetahuan Data dan Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Data ... 43

B. Analisis Data dan Interpretasi Data... 69

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan ……… 27

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ……… 29

Tabel 3.2 Bobot Penilaian Skala Likert ……….. 34

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Angket ………... 39

Tabel 4.1 Deksripsi Statistik Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja…….. 44

Tabel 4.2 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja ………... 45

Tabel 4.3 Indeks tingkat Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja …………. 46

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Motivasi Mahasiswa yang kuliah saja………… 47

Tabel 4.6 Frekuensi Motivasi Mahasiswa yang Kuliah saja ……… 48

Tabel 4.7 Indeks Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja ……. 50

Tabel 4.8 Data Statistik IPK Mahasiswa yang bekerja ………. 52

Tabel 4.9 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang bekerja ………. 53

Tabel 4.10 Tingkat IPK Mahasiswa yang bekerja ……… 55

Tabel 4.11 Deskripsi Statistik IPK Mahasiswa yang kuliah saja ………. 56

Tabel 4.12 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja………. 56

Tabel 4.13 Tingkat nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja ……… 58

Tabel 4.14 Variabel Entrered/ Removed ………. 60

Tabel 4.15 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK ……61

Tabel 4.16 Variabel Entrered/Removed ……… 62

Tabel 4.17 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK …….63

Tabel 4.18 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa yang kerja ………..65

Tabel 4.19 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa kuliah saja ……….66

Tabel 4.20 Coefficients Motivasi belajar mahasiswa yang kerja ……….66

Tabel 4.21 Model Summary………. 67

Tabel 4.22 Coefficients Motivasi belajar yang kuliah saja ………..68

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Motivasi Belajar

(14)

1

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup yaitu diharapkan melalui proses tersebut manusia dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar.1 Oleh karena itu pendidikan merupakan langkah yang paling utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan kondisi Indonesia yang termasuk ke dalam negara berkembang tentunya meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan merupakan hal yang sangat penting, maka tidak mengeherankan jika dikatakan bahwa majunya suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana kondisi pendidikannya.

Pada umumnya kondisi pendidikan di negara berkembang mengalami berbagai macam persoalan diantaranya sarana dan prasarana yang belum memadai, mahalnya biaya pendidikan, kurangnya kompetensi pendidik dan banyak hal lainnya. Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan tinggi di perkuliahan.Pendidikan sangat berperan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu komponen pembangunan SDM adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi dengan Tri Dharma merupakan cikal bakal pembangunan manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga cerdas secara spiritual dan akal. Namun biayanya yang relatif tinggi dan tidak di gratiskan oleh pemerintah menyebabkan banyak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tetapi ada juga yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena bantuan biaya orang tua, tetapi bagi seseorang yang sangat termotivasi

1

(15)

untuk kuliah maka ia akan berusaha mencari solusi agar ia bisa berkuliah tanpa memberatkan orang tua yaitu dengan kuliah sambil bekerja.

Setiap individu memiliki kondisi internal, yang disebut dengan motivasi sehingga dengan motivasi tersebut ia memiliki dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.2 Motivasi menurut Sumardi Suryabrata3 adalah keadaan dalam pibadi seseorang yang mendorong inividu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh kekuatan dalam diri orang itu, kekuatan inilah yang disebut dengan motivasi.

Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan kemananan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.4 Kebutuhan itulah yang menjadi motivasi bagi seseorang untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan itu diurutkan berdasarkan urutan Kebutuhan-kebutuhan yang paling rendah yaitu kebutuhan fisiologis, kemudian meningkat sampai tingkatan paling tinggi yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi maka seseorang akan termotivasi untuk memenuhi

2

Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1 3 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1984), h. 70

4

(16)

kebutuhan lain yang berada pada tingkat yang lebih tinggi yaitu kebutuhan keamanan dan begitu seterusnya. Hal itu juga berlaku saat kita belajar di jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang sangat diharapkan oleh banyak orang. Jenjang pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas diri seseorang terutama berkaitan dengan hal mendapatkan pekerjaan dan kesuksesan. Hal tersebut disebabkan karena melalui pendidikan, seseorang akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya pekerjaan dan kesuksesan itulah yang dijadikan sebagai motivasi dalam menuntut pendidikan tinggi. Namun dewasa ini, biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa relatif mahal sehingga memunculkan suatu fenomena yang berkembang yaitu banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

Menurut Motte dan Schwartz, 2009. Kuliah sambil bekerja juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi mahasiswa. Dampak positif kuliah sambil bekerja yaitu dengan bekerja mahasiswa dapat membantu orang tua dalam membiayai kuliah, memperoleh pengalaman kerja serta kemandirian ekonomis. Namun, disisi lain mahasiswa yang kuliah sambil bekerja perlu mewaspadai masalah yang akan muncul seperti melalaikan tugas utamanya yaitu belajar. Masalah ini muncul karena biasanya mahasiswa yang sudah bekerja merasa bahwa dirinya sudah dapat memperoleh uang dan kuliah hanya sebagai kewajiban agar lulus, memperoleh gelar dan ijazah, bahwa hal yang menjadi kendala dalam kuliah sambil bekerja yaitu tidak mudah membagi waktu antara kuliah, kerja, istirahat dan urusan lain.5

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.6 Belajar adalah perolehan pengalaman baru oleh sesorang dalam bentuk prubahan prilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan) atau

5

A iatul Hidayah, Ga bara otivasi belajar ahasis a Kepera ata UIN ya g kuliah sa bil bekerja “kripsi U iversitas Indonesia, Jakarta, 2012, h. 16

6

(17)

melalui suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.7 Jadi Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.8

Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai faktor yang menentukan kualitas mahasiswa dalam belajar sebab tanpa belajar mahasiswa akan tetap malas meskipun pengaturan waktu dan strategi belajar sudah dilaksanakan. Motivasi belajar inilah yang mendorong mahasiswa untuk melakukan aktivitas belajar penunjang lainnya.

Terdapat beberapa faktor lain yang lebih signifikan dalam mempengaruhi motivasi atau kecenderungan mahasiswa untuk belajar, selain karena faktor mahasiswa tersebut bekerja. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri mahasiswa (faktor intrinsik) dan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (faktor ekstrinsik). Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa dapat berupa motivasi mahasiswa untuk berprestasi, minat terhadap materi yang diajarkan, konsep diridan cara belajar yang digunakan oleh mahasiswa. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa misalnya status ekonomi dan dukungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat belajar (kampus) dan faktor pekerjaan.9

Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS Semester 6 yang bekerja mengatakan bahwa motivasi mereka untuk bekerja sambil kuliah adalah untuk menambah penghasilan, menambah pengalaman, membantu orang tua, mentransfer ilmu dan memenuhi gaya hidup. Dan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap mahasiswa yang hanya kuliah saja, mereka termotivasi untuk belajar karena orang tua dan terinspirasi dari orang yang sudah sukses serta ingin membanggakan

7

Ibid., h. 15 8 Ibid., h.23 9

(18)

orang-orang yang mereka cintai. Tetapi mahasiswa yang kuliah saja juga mempunyai permasalahan dalam hal motivasi, motivasi mereka menurun dan merasa malas jika mata kuliahnya tidak mereka sukai atau dosen yang mengajar cara mengajarnya kurang mereka pahami.

Namun, muncul permasalahan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja seperti menunda tugas yang diberikan, kurangnya keseriusan saat belajar dan tidak adanya keinginan untuk mempersiapkan atau pun mengulang materi yang sudah diajarkan harus segera diatasi. Jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan kualitas motivasi belajar mahasiswa menjadi semakin menurun. Hal ini akan berdampak pada perolehan IPK mahasiswa sebagai parameter penguasaan materi perkuliahan, apalagi mengingat mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dituntut untuk menjadi lulusan yang professional yang mampu bersaing secara nasional, regional maupun global. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran motivasi belajar mahasiswa, hubungan antara motivasi belajar dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) agar diperoleh masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

(19)

Hubungan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang Bekerja dan Tidak Bekerja terhadap IPK.

B. Identifikasi Masalah

1. Biaya perkuliahan yang relatif tinggi sehingga banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tingi.

2. Anggapan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja kesulitan membagi waktu menunda tugas kuliah dan tidak mengulang materi yang telah diajarkan.

3. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus bekerja.

4. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak menyukai mata kuliah tertentu atau dosen tertentu.

C. Batasan Masalah

1. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus bekerja.

2. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak menyukai mata kuliah tertentu dan dosen tertentu.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK?

E. Tujuan Penelitian

(20)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat minimal untuk tiga hal berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, sehingga penelitian ini merupakan wahan untuk mngembangkan ilmu yang dimiliki penulis.

b. Bagi para akademisi, penelitian ini digunakan sebagai referensi atau bahan kajian di bidang ilmu pengetahuan.

c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dekanat, agar lebih kebijakan dan peraturan yang diberlakukan ke mahasiswa dapat disesuaikan dengan kondisi mahasiswa.

(21)

8

A. DESKRIPSI TEORI

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.1 Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan prilaku.2 Motivasi menurut Sumardi Suryabrata3 adalah keadaan dalam pibadi seseorang yang mendorong inividu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh kekuatan dlam diri orang itu, kekuatan inilah yang disebut dengan motivasi.

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa ahli seperti Sumadi Suryabrata yang menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

1

Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1 2 Jeane Ellis Ormrod,

Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Erlangga) h.57 3

(22)

Teori-teori Motivasi 1) Teori kebutuhan

Maslow membuat hierarki kebutuhan hidup manusia dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Jika suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak lagi berfungsi sebagai motivator. Hierarki kebutuhan Maslow4 adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisik dan biologis (physiological needs), yaitu kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia seperti makanan, air, pakaian dan tempat tinggal. Menurut Maslow, jika kebutuhan fisiologis belum terpenuhi, maka kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia.

b. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (safety and security needs), yaitu kebutuhan untuk terbebas dari bahaya fisik dan rasa takut kehilangan. Keinginan kebutuhan kepuasan perilaku ketegangan.

c. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs), yaitu kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari yang lain.

d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status need), yaitu kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini akan menghasilkan kepuasan seperti kuasa, prestise, status dan kebanggaan akan diri sendiri.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan semua kemampuan dan potensi yang dimiliki hingga menjadi orang seperti yang dicita-citakan. Menurut Maslow,

4

(23)

kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan paling tinggi dalam hierarki kebutuhan.

2) Teori Harapan

Teori harapan memiliki fokus pada harapan seseorang untuk berperilaku. Teori ini menyatakan tentang cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku. Berdasarkan harapan, seseorang akan berpikir tentang adanya keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku. Pertimbangan keuntungan yang akan diperoleh dari tingkah laku, hal ini mendorong seseorang untuk memilih alternatif usaha yang paling baik. Teori ini meyakini bahwa seseorang termotivasi oleh hasil yang akan datang.

3) Teori Psikoanalitik

Setiap tindakan manusia terjadi karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego. Motivasi yang terdapat pada diri seseorang memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut antara lain tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal-hal yang sudah diyakini, serta senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

4) Teori Motivasi Berprestasi

(24)

belajar mengejar prestasi yang dicita-citakannya. Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Standar keunggulan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu standar keunggulan tugas, standar keunggulan diri dan standar keunggulan siswa lain. Standar keunggulan tugas adalah standar yang berhubungan dengan pencapaian tugas sebaik-baiknya.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Para ahli pendidikan telah merumuskan dan menjelaskan pengertian tentang belajar, namun selalu mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Dari keberagaman para ahli mengemukakan tentang pengertian belajar maka akan menambah wawasan untuk memahami arti belajar. Segala kemampuan atau potensi yang ada pada diri manusia tidak akan berfungsi jika tidak ada usaha untuk mengembangkannya. Potensi pada manusia dimulai dari hal-hal yang sifatnya kecil atau kurang berarti, kemudian sedikit demi sedikit dilatih atau dibiasakan yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan. Untuk mencapai hal tersebut diatas tidak terlepas dari kegiatan belajar.

(25)

Proses di sini maksudnya adalah adanya interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan dan keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah.

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Ada beberapa pendapat ahli mengenai belajar, di antaranya: 5

a. James O. Whittakel

“Belajar adalah sebagai proses yang menumbuhkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”.

b. Aoron Quinn Sartain dkk

“Belajar sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman”.

-W.S. Winkel

“Belajar adalah adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, dan nilai-sikap.”

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dan pengetahuan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya yang membawa perubahan, pemikiran, sikap, tindakan atau perbuatan dan perilakunya.

5

(26)

b. Tujuan Belajar

Tujuan berkaitan dengan arah atau sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan di mana tujuan belajar dikaitkan dengan perubahan tingkah laku.

Menurut Sudirman adapun tujuan belajar pada diri manusia mempunyai tujuan sebagai berikut :

c. Tujuan belajar mengubah tingkah laku ke arah yang lebih berkualitas.

d. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan pemahaman. e. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan nilai dan sikap. f. Tujuan belajar sebagai suatu pembentukan

keterampilan-keterampilan personal.

c. Teori-teori Belajar

1. Teori belajar Behaviorisme

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh

Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.6 Teori ini lalu berkembang menjadi aliran

psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah

pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

6

(27)

2. Teori Belajar kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir

sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda.Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.7

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan. Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa

7

(28)

dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsungdalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selain itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

3. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.8 Belajar adalah perolehan pengalaman baru oleh sesorang dalam bentuk prubahan prilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan) atau melalui suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.9Jadi Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk mnegadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.10

Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar

8

Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 1 9

(29)

e. Adanya keinginan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan belajar dengan baik

4. Mahasiswa

a. Pengertian Mahasiswa

Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi11. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri mengenai arti dari mahasiswa. Menyatakan bahwa mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa.12 Mahasiswa adalah suatu periode yang disebutnya dengan (masa belajar) yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk ke dalam dunia kerja yang menetap. 13

b. Ciri-ciri Mahasiswa

Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Pertama, mahasiswa mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia. Kedua, mahasiswa nantinya diharapkan dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin dalam masyarakat diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan professional 14

11http://repository.usu.ac.id/ diunduh 7 Maret2015 12

Susantoro,2003 13

A iatul Hidayah, Ga bara otivasi belajar mahasiswa Keperawatan UIN yang kuliah sambil

(30)

5. Bekerja

a. Pengertian bekerja

Bekerja merupakan kata kerja yang berasal dari kata benda kerja yang mendapat awalan ber-.Kerja mengandung arti kegiatan melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan bekerja memiliki arti melakukan suatu pekerjaan Bahwa kerja adalah beberapa aktivitas yang ditujukan untuk mendapat upah atau bayaran, tetapi ciri ini secara khas merujuk pada pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi dibanding satu orang saja. Badan Pusat Statistik Indonesia juga mendifinisikan bahwa bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam dalam seminggu (termasuk pekerja keluarga bekerja tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bekerja merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dalam kurun waktu tertentu.

b. Jenis-jenis Pekerjaan

Terdapat beberapa kategori untuk menentukan jenis-jenis pekerjan. Menurut Syadiash jenis-jenis dapat dibedakan berdasarkan hasil dari pekerjaannya, yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pekerjaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat15. jenis pekerjaan menjadi lima bagian.

15“yadish. Je is-je is Pekerjaa . http://syadiashare.com/jenis-jenis-pekerjaan.html diunduh 8

(31)

jenis pekerjaan itu antara lain professional, formal, informal, sektor jasa, dan ABK (Anak Buah Kapal). Jenis pekerjaan professional misalnya dokter, pengajar, pilot, pengusaha dan pramugari. Jenis pekerjaan formal misalnya perminyakan, pertambangan dan konstruksi. Jenis pekerjaan informal misalnya pembantu rumah rumah tangga, sopir dan cleaning service.Jenis pekerjaan sektor jasa misalnya perhotelan, agen perjalanan dan SPBU. Sedangkan jenis pekerjaan ABK misalnya pesiar, kargo dan tanker.16

c. Kondisi Lama Waktu Kerja Part Time

Jumlah jam kerja dalam satu minggu di Indonesia, pada umumnya 40 jam. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar jumlah jam kerja nominal (sebagaimana ditetapkan oleh peraturan) dengan jumlah jam kerja aktual (sebagaimana dijalankan oleh tenaga kerja). Membahas sebuah penelitian bahwa dari 5.000 lebih pekerja tata usaha dari sepuluh perusahaan yang berbeda-beda menunjukkan bahwa dari 37,5 jam kerja per minggu, tidak lebih dari 20 jam yang digunakan untuk benar-benar bekerja.

Keinginan untuk memiliki waktu luang atau waktu istirahat yang lebih banyak mendorong seseorang untuk bekerja part time. Bekerja dengan system kerja paruh waktu atau part time memiliki waktu kerja yang lebih sedikit dan lebih banyak waktu luang dan waktu untuk istirahat. Biasanya lama jam kerja part time sekitar 20 jam per minggu. Waktu ini mendekati waktu yang digunakan untukbekerja dengan efektif sesuai penelitian.

16

Harianto, G.(2010). Jenis-jenis Pekerjaan

(32)

6. Mahasiswa yang Bekerja

a. Definisi Mahasiswa yang Bekerja

Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang mengambil peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan tinggi sambil melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengan memberikan talenta mereka kepada majikan untuk mendapatkan imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiwa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part time work). Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.

b. Alasan Mahasiswa Bekerja

Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja sangat bervariasi. Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki alasan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keuangan. Kedua, mahasiswa bekerja karena ingin mencari pengalaman dan menambah keahlian yang nantinya akan digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga, mahasiswa bekerja karena memang terlibat dalam program magang yang termasuk dalam mata ajar perkuliahan mengemukakan beberapa alasan mahasiswa bekerja. Pertama, mahasiswa bekerja untuk membantu orang tua meringankan biaya kuliah. Alasan ini banyak dikemukakan oleh mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. Mahasiswa tersebut hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial dari keluarganya sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya pendidikan.

(33)

atas. Tujuan utama mahasiswa bekerja adalah mendapatkan penghasilan tambahan untuk membayar segala aktivitas waktu luang yang tidak berhubungan dengan biaya pendidikan. Alasan ketiga, mahasiswa bekerja sebagai suatu cara untuk hidup mandiri. Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa yang bekerja untuk mendapatkan kemandirian ekonomi dan tidak ingin bergantung pada penghasilan orang tua. Meskipun orang tua masih mampu membiayai perkuliahan. Alasan keempat, mahasiswa bekerja untuk mencari pengalaman. Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa agar dapat merasakan langsung semua hal yang berhubungan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Pengetahuan dan pengalaman langsung membuat mahasiswa lebih mudah memahami isi perkuliahan tersebut.17

7. Prestasi Akademik

Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam Kartu Rencana Studi (KRS). Perhitungan IP menggunakan rumus sebagai berikut:

IP = ∑KN

∑k

Keterangan:

K : besarnya SKS masing-masing mata kuliah N : nilai dari mata kuliah

17

(34)

IPK merupakan faktor utama dalam menentukan prestasi akademik

seseorang. Hal ini dapat dilihat bahwa “a major factor in determining

the positive or negative effects of employment on the academic

performance of students in their GPA”. prestasi akademik ditujukan oleh nilai IPK. Dengan demikian, prestasi akademik dikur dengan IPK. Prestasi akademik yang dicapai seseorang mahasiswa merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Prestasi akademik merupakan buah hasil dari kinerja seseorang setelah mengupayakan suatu usaha. Dalam konteks Universitas, prestasi akademik seseorang merupakan keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran yang telah dilaluinya. Sejatinya, mahasiswa harus berprestasi dalam dunia pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan besar dalam mengembangkan kemajuan bangsa.

B. KERANGKA BERPIKIR

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Teori motivasi terdiri dari : 1) Teori kebutuhan, yaitu kebutuhan hidup manusia dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Jika suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak lagi berfungsi sebagai motivator. 2) Teori Harapan, yaitu fokus pada harapan seseorang untuk berprilaku. 3) Teori Psikoanalitik, yaitu setiap tindakan manusia terjadi karena unsure pribadi pada diri manusia. 4) Teori Motivasi Berprestasi, yaitu kondisi psikologis dan fisiologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat pada diri seseorang (siswa/mahasiswa) yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan tertentu.

(35)

atau lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Tujuan belajar adalah untuk mengubah tingkah laku kea rah yang lebih berkualitas, pembentukan pemahaman, pembentukan nilai dan sikap, dan pembentukan keterampilan-keterampilan personal.

Teori-teori belajar diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Teori Behaviorisme, aliran ini menekankan pada terbentuknya prilaku yang tampak sebagai hasil belajar, 2) Teori Belajar Kognitif, memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menghubungkan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lama, 3) Teori Belajar Konstruktivisme, yaitu siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah dan member makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.18

Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) Adanya penghargaan dalam belajar, 5) Adanya keinginan yang menarik dalam belajar, 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan belajar dengan baik.

Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri mengenai arti dari mahasiswa. Mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sebagian mahasiswa ada yang memanfaatkan waktunya hanya untuk kuliah saja dan ada juga yang kuliah sambil bekerja.

18

(36)

Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang mengambil peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkap pendidikan tinggi sambil melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengan memberikan talenta mereka kepada majikan untuk mendapatkan imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiwa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part time work). Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.

Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja sangat bervariasi.Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki alasan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keuangan. Kedua, mahasiswa bekerja karena ingin mencari pengalaman dan menambah keahlian yang nantinya akan digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga, mahasiswa bekerja karena memang terlibat dalam program magang yang termasuk dalam mata ajar perkuliahan Beberapa alasan mahasiswa bekerja.Pertama, mahasiswa bekerja untuk membantu orang tua meringankan biaya kuliah.Alasan ini banyak dikemukakan oleh mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. Mahasiswa tersebut hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial dari keluarganya sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya pendidikan.

(37)

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan antara motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik/IPK.

(38)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikrir

Motivasi

Teori Motivasi

1. Teori kebutuhan 2. Teori Harapan 3. Teori Psikonalistik

4. Teori Motivasi Berprestasi

Teori Belajar

1. Behaviorisme 2. Kognitivisme 3. konstruktivisme

Motivasi Belajar:

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar

Adanya keinginan yang menarik dalam belajar

Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan belajar dengan baik

Mahasiswa Bekerja Mahasiswa Tidak Bekerja

IPK

(39)

C. PERUMUSAN HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, dapa diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik/IPK

Ha : Terdapat hubungan antara motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik/IPK

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian tentang motivasi belajar antara Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Aniatul Hidayah (2012) dengan judul Gambaran motivasi belajar mahasiswa keperawatan program S1 Reguler yang kuliah sambil bekerja. hasilnya adalah motivasi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja rendah.

b. Evina Sari Purba dengan judul Gambaran Belajar Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Reguler dan Eksekutif. Hasilnya adalah motivasi belajar mahasiswa regular tinggi, motivasi belajar mahasiswa eksekutif rendah.

c. Neng Sri Nuraeni (2010) dengan judul Hubungan antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasilnya adalah korelasi antara motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi di Jurusan Pendidikan IPS HIdayatullah Jakarta sebesar 0,968. Dari hasil tersebut menunjukan korelasi motivasi belajar terhadap hasil belajar sangat tinggi.

(40)

Tabel 2.1

Persamaan Perbedaan

1

Aniatul

Hidayah Gambaran Motivasi Meneliti tentang

Yang diteliti mahasiswa

Belajar mahasiswa motivasi belajar Program Keperawatan

Purba Gambaran Motivasi Meneliti motivasi

Yang diteliti mahasiswa

Belajar Mahasiswa

S1 Mahasiswa Program Keperawatan

(41)

Jurusan Pendidikan

IPS sedangkan penulis

FITK UIN Syarif meneliti hasil prestasi

Hidayatullah Jakarta

akademik mahasiswa/IPK

4

Sonia

Awalokita Hubungan antara

Meneliti motivasi

belajar Yang diteliti motivasi

motivasi belajar

dengan

belajar siswa sedangkan

hasil belajar siswa

peneliti meneliti motivasi

pada mata pelajaran belajar mahasiswa

Sosiologi baik yang bekerja

maupun yang kuliah saja

(42)

29

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Jurusan IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta, yang lokasinya di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tanggerang Selatan.

2. Waktu penelitian

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak Bulan Januari 2015 sampai dengan Bulan Juni 2015.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No

NAMA BULAN

KEGIATAN DES JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI

1 Penyusunan Proposal

2 Revisi Bab I,II,III

3

Penyusunan Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Penyusunan Bab VI dan V

7 Sidang Munaqosah

(43)

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dengan informan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan instrument kuesioner untuk melihat pengaruh dan fenomena yang berkembang pada setiap variabel dari subjek penelitian. Sebagaimana di kemukakan oleh Vandelen “bahwa survey merupakan bagian dari deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara melihat pengaruh antara variabel X dan variabel Y dengan standar yang telah ditentukan1 maka prosedur pemecahan masalah yang digunakan dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang ada, kemudian data-data tersebut dianalisis, di interprestasikan dan disimpulkan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik kesimpulannya. 2 populasinya adalah seluruh mahasiswa universitas UIN syarif Hidayatullah Jurusan Pendidikan IPS.

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, edisi Revisi ( Jakarta Renika Cipta, 1988) h,4

2

(44)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mmepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).3 Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Besar atau banyaknya sampel yang digunakan dengan menggunakan metode issac and Michael dengan rumus :

Keterangan:

X² : Nilai tabel chi squere pada df=1, CI=95%

N : Jumlah populasi yang akan diteliti (mahasiswa Pendidikan IPS FITK Semester 6)

P : Proposi Populasi sebagai dasar asumsi, P=0,5 D : Premisi mutlak d= 0,05

N = 49,620 (dibulatkan menjadi 50)

3

(45)

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa jumlah responden mahasiswa pendidikan IPS semester 6 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 50 orang responden.

D. Teknik pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini adalah: a. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y. teknik ini merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari hal-hal yang diketahuinya. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrument penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket digunakan dalam penelitian ini adalaha ngket tertutup, dalam arti alternative jawaban sudah tersedia, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi. 4

c. Data sekunder

Data sekunder pada penelitian ini adalah IPK dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS semester 6.

4

(46)

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

1) Variabel pertama berupa motivasi belajar mahasiswa, variabel ini di posisikan sebagai variabel independen (bebas) yaitu masukan yang memberi pengaruh motivasi terhadap IPK yang diberi simbol X

Dengan ketentuan motivasi belajar mahasiswa yang bekerja di beri keterangan X1dan Mahasiswa yang hanya kuliah diberi keterangan X2

2) Variabel kedua berupa implikasinya terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa/IPK di posisikan sebagai variabel (terikat) yang diberi symbol Y

F. Instrument penelitian

Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat serta akurat karena keabsahan hasil hipotesis bergantung kepada kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber data.

Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket diharapkan sebagai alat ukur penelitian yang digunakan unuk mencapai benaran atau mendekati kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan.

Teknik pengukuran dalam intrumen pada penelitian ini akan menggunakan skala Likert, dalam menjawab skala Likert ini, responden hanya member tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan.

(47)

Tabel 3.2

Bobot Penilain Skala Likert

Arah Pertanyaan

bobot penilaian

sangat setuju Setuju tidak setuju sangat tidak setuju

(SS) (S) (TS) (STS)

Posistif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Sumber : Sugiyono (2009-94)

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrument penelitian harus memiliki tingkat kesahihahn (validitas dan realibilitas).

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Setelah menentukan jenis intrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrument. Kisi-kisi intrumen memuat berbagai aspek yang akan diungkap memlalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah penelitian yang merujuk pada teori-teori pendukung seputar fenomena yang terjadi.

Kuesioner motivasi belajar

(48)

Dimensi Indikator Nomor Soal 4. Adanya penghargaan dalam belajar 9,13,30

5. Adanya keinginan yang menarik

untuk belajar 10,11,12,17

6. Adanya lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan belajar dengan baik

14,16,19,20, 22,23,24

a. Prestasi Belajar

Sumber data : daftar nilai IPK dari semester 6 Metode : dokumentasi

DAFTAR PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR RESPONDEN

Berikut ini adalah daftar pernyataan yang Anda rasakan terkait dengan motivasi belajar. Keterangan pengisian adalah sebagai berikut

SS : Sangat setuju S : setuju

(49)

No Pernyataan SS S TS STS

1

Saya memiliki keinginan untuk berhasil mencapai

tujuan yang saya inginkan melalui belajar

2

Saya berusaha menggerakan seluruh kemampuan

untuk memperoleh prestasi belajar

3

Saya berusaha lebih keras jika hasil prestasi

belajar belum sesuai target

4

Dorongan untuk sukses membuat saya semakin

giat dalam belajar

5

Saya termasuk mahasiswa yang memiliki dorongan untuk belajar terus dalam waktu yang

lama

6

Dengan mengutamakan belajar saya dapat

mencapai cita-cita saya

7

Dengan belajar saya dapat membahagiakan orang

tua

8

Nilai yang bagus adalah prestasi-prestasi yang

ingin saya kejar

9

Penghargaan atas prestasi belajar yang saya dapatkan semakin mendorong saya untuk lebih

giat dalam belajar

Mata kuliah yang tidak menarik bagi saya

membuat saya menjadi malas belajar

11

Dosen yang tidak menyenangkan dalam mengajar

membuat mata kuliah

tidak menarik untuk dipelajari

12

Adanya penghargaan dari orang terdekat ketika nilai saya tinggi, membuat saya lebih giat dalam

(50)

13 Saya masuk kuliah sering terlambat

14

Saya dapat konsentrasi belajar di lingkungan yang

sepi

15

Kemauan saya selalu diikuti dengan keingintahuan atau ketertarikan

Saya akan memaksakan belajar walaupun ruang kelas gaduh,

Karena pelajaran penting bagi saya

18

Saya tidak pernah mengulang pelajaran semalam sebelumnya dan tempat kerja saya lebih

memilih menyelesaikan tugas dari tempat kerja

Saya lebih senang belajar sendiri dibanding

belajar kelompok

24

Saya sulit membagi waktu antara belajar, bermain

(51)

G. Pengolahan Data dan Analisis Data 1) Pengolahan Data

Dari jawaban yang telah diberikan oleh responden kemudian dikompilasi secara sistematik dengan metode statistic, tentang judul skripsi yang penulis susun ini yang terdiri dari satu variabel pertanyaan yang berkenan dengan motivasi belajar mahasiswa dengan jumlah pertanyaan 30 soal, sedangkan hasil belajar mahasiswa diperoleh dari daftar nilai hasil kumulatif mahasiswa pendidikan IPS

Angka-angka yang diperoleh dari perhitungan jumlah skor yang telah ditentukan tersebut kemudian penulis susun dalam daftar nilai. Dari nilai-nilai yang ada, penulis membagi dua menjadi nilai variabel (X) motivasi belajar mahasiswa dan variabel (Y) adalah hasil nilai 25

Saya memiliki keinginan untuk berhasil mencapai tujuan

Yang saya inginkan melalui bekerja

26

Saya berusaha menggerakan seluruh kemampuan untuk

Memperoleh prestasi dalam bekerja

27

Saya termasuk mahasiswa yang memiliki dorongan untuk bekerja

Terus dalam waktu yang lama

28

Dengan mengutamakan bekerja saya dapat mencapai cita-cita saya

Dan dengan bekrja saya dapat membahagiakan

orang tua

29

tambahan penghasilan adalah prestasi-prestasi

yang ingin saya kejar

30

Penghargaan atas prestasi bekerja yang saya dapatkan semakin mendorong saya untuk lebih

(52)

kumulatif mahasiswa pendidikan IPS, nilai variabel X dan Y kemudian dioleh dan disajikan dalam bentuk susunan angka-angka sistematik.

2) Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing, ini berati bahwa semua angket harus terlebih dahulu satu persatu tentang kelengkapan, kejelasan dan kebenaran penelitian angket tersebut agar terhindar dari kesalahan dan dapat memperoleh data yang akurat.

b. Skoring

Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan (angket) diberi skor berdasarkan Kriteria penilaian yang telah ditentukan. Adapun criteria skor alternative jawaban pertanyaan angket dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

(53)

c. Analisi Satu Variabel

Untuk menganalisis setiap variael digunakan teknik analisa secara deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P= F x 100%

N

Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/Banyaknya individu) P = Angka presentase

Dalam analisis hasil penelitian bentuk tabel frekuensi dan presentansi dengan menggunakan software SPSS 20.00 For Windowa

Sedangkan untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus

product moment. Rumus tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

Rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

Xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y X : jumlah hasil skor X

Y : jumlah skor hasil Y

Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus product moment tersebut, juga dilakukan dengan Software SPSS 20.00 For Windows dengan entre method

(54)

a. Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana dengan pedoman:

Besarnya “r” Product Moment(rxy)

Interpretasi

0,00 sampai dengan 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi itu sangat lemah

0,20 sampai dengan 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 sampai dengan 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70 sampai dengan 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 sampai dengan 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

(55)

Untuk lebih memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa alternative (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) 2. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah

diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya( (db) atau

degree of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:

Df= N-nr Keterangan:

Df : degress of freedom

N : Number of Cases

Nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan

Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap Y penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

KD= r²x100% Keterangan:

KD :koefisien Determinasi ( Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y)

r² : koefisien korelasi antar variabel X terhadap varian untuk mengetahui besarnya koefisien diterminasi (KD) dan tingkat linieritas hubungan antara Variabel X dan Y juga menggunakan Software SPSS 20.00 For Window dengan

(56)

43

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu motivasi belajar mahasiswa, yang hanya kuliah saja dan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sebagai variabel X dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Pendidikan IPS sebagai variabel Y. Data yang dideskripsikan sebagai variabel X merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian angket yang telah penulis sebarkan kepada 50 orang mahasiswa, yang terdiri dari 25 orang yang kuliah sambil bekerja dan 25 orang yang hanya kuliah saja, dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk tabel distri frekuansi dan presentasi. Dalam deskripsi ini penulis akan menggambarkan data hasil penelitian tentang Hubungan motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS semsester 6 antara yang bekerja dan tidak bekerja terhadap IPK

1. Deskripsi data motivasi belajar (Variabel X)

(57)

Tabel 4.1

Deskripsi Statistik Motivasi Belajar

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja (Variabel X1)

N

Valid 25

Missing 0

Mean 93.2000

Std. Deviation 6.74537 Minimum 77.00

Maximum 103.00

berdasarkan tabel 1 tersebut, menunjukan bahwa perolehan skor dari 25 orang responden dengan data yang valid untuk variabel (X1)

motivasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK Semester 6 adalah nilai minimumnya 77.00 dan nilai maksimum 103.00 rata-ratanya 93.20 dengan standar devisiasi 6.74

(58)

Tabel 4.2

Frekuensi skor motivasi belajar (Variabel X)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

77.00 2 8.0 8.0 8.0

85.00 1 4.0 4.0 12.0

87.00 1 4.0 4.0 16.0

89.00 2 8.0 8.0 24.0

91.00 2 8.0 8.0 32.0

92.00 2 8.0 8.0 40.0

93.00 2 8.0 8.0 48.0

94.00 2 8.0 8.0 56.0

95.00 2 8.0 8.0 64.0

96.00 1 4.0 4.0 68.0

98.00 2 8.0 8.0 76.0

99.00 3 12.0 12.0 88.0

102.00 2 8.0 8.0 96.0

103.00 1 4.0 4.0 100.0

(59)

Jika dibuat tingkat atau level motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS sebanyak 25 orang adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3

Gambar 4.1

Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Tabel 4.3

Indeks tingkat motivasi belajar No Rentang Perolehan Skor

Motivasi Belajar

Level/ Tingkat Motivasi

Jumlah Mahasiswa

Persentase (%)

1 99-103 Sangat Tinggi 6 24%

2 94-98 Tinggi 7 28%

3 87-93 Sedang 9 36%

4 82-86 Rendah 1 4%

5 77-81 Sangat rendah 2 8%

Gambar

Gambar 2.1 kerangka berpikir ……………………………………………….25
Gambar 2.1
Gambaran Motivasi
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada aspek perencanaan program Adiwiyata kesenjangan yang dihadapi diantaranya: seluruh warga sekolah belumlah mengetahui program Adiwiyata yang direncanakan oleh

The researcher conducted the research about correlational research between students‟ experience as English tutor and their ability in translating text into Indonesian, a

Pada tugas akhir ini dibutuhkan perangkat keras untuk mengimplementasikan serta merupakan sebuah simulasi objek yang aktual dalam melakukan percobaan, agar memudahkan

Referen legalitas produk bukan menjadi acuan konsumen dalam membeli buah lokal dengan nilai -0,705 dikarenakan keyakinan normatif konsumen terhadap legalitas produk buah

“ANALISIS PELAKSANAAN RETRIBUSI SALAR PASAR PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2006- 2010”. 1.2

Based on these provisions, the delay in the implementation of the Decision of State Administration may be postponed on the grounds of 3 matters that if the

ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus. 3) Pada proses persalinan, ibu dapat di dampingi suami. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari. 1) Pemeriksaan neonatus

Untuk memperoleh Visa tinggal terbatas saat kedatangan bagi Orang Asing yang akan bergabung untuk bekerja di atas kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah