• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN BRANDING DAN PROMOSI HOTEL ANUGERAH PALACE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN BRANDING DAN PROMOSI HOTEL ANUGERAH PALACE"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir

PERANCANGAN BRANDING DAN PROMOSI

HOTEL ANUGERAH PALACE

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh

FARAH NUR RAHMAWATI C0707021

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

ABSTRAK

Farah Nur Rahmawati, 2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Branding dan Promosi Hotel Anugerah Palace. Branding merupakan rangkaian pembentukan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang membedakan dengan kompetitorya secara terintegrasi. Branding dan promosi sangat perlu dilakukan untuk membangun sebuah perusahaan yang kuat, stabil, kokoh dan dapat bertahan lama. Branding telah banyak dilakukan dan diterapkan oleh banyak pihak di beberapa segmen perindustrian nasional dan hal tersebut tentunya memberikan efek positif serta keuntungan seperti yang diharapkan.

Hotel Anugerah Palace pada mulanya merupakan hotel yang mengalami pergantian struktur manajemen yang sekaligus recovery dari hotel yang lama. Keberadaan serta nama Hotel Anugerah Palace kurang begitu terdengar oleh masyarakat Solo dan juga luar kota. Oleh karena itu diperlukan adanya perancangan branding dan promosi untuk meningkatkan awareness hotel dan juga membentuk branding hotel secara kuat, yang sebelumnya belum tergarap dengan baik.

(5)

commit to user

v

ABSTRACT

Farah Nur Rahmawati, 2011. This Final Project Introduction titled Branding and Promotion Design Hotel Anugerah Palace. Branding is the unity of building a name, term, sign, symbol design, or combination thereof that identifies a product/services and differentiates from other competitors by integrity. Branding and promotion are needed, to build a company that is strong, stable, sturdy and can last a long time. Branding has been widely performed and applied by many parties in some segments of national industry and it is certainly a positive effect as well as the expected benefits.

Hotel Anugerah Palace was originally a hotel that has a change of management structure and the restoration of the old hotel. The existence and the name of Hotel Anugerah Palace were not remained by Solo people and also the outsiders. Therefore it is necessary to design the branding and promotion to increase awareness of the hotel and also forms a strong brand of hotel, which previously has not been well explored.

(6)

commit to user

vi

MOTTO

“Ketika sudah ikhlas berkawan dengan kekalahan,

maka Allah akan mendekatkan kemenangan.”

(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan bagi: 1. Papi, Mami dan adik-adikku yang

kusayang

2. Teman-teman yang telah banyak memberi bantuan, motivasi dan saling berbagi

(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillahirabbil’alamiin kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Perancangan Branding dan Promosi

Hotel Anugerah Palace”.

Dalam penyusunan pengantar tugas akhir ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2. M. Suharto, M.Sn, selaku ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.

3. Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum, selaku Pembimbing Kolokium dan Tugas Akhir I.

4. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn, selaku Pembimbing Kolokium dan Tugas Akhir II.

5. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Penasehat Akademik dan Koordinator Kolokium dan Tugas Akhir.

6. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staf karyawan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Manager/Consultant Hotel Anugerah Palace Solo.

8. Segenap staf, karyawan dan pihak Hotel Anugerah Palace Solo.

9. Keluarga tercinta (Ayah, Ibu, dan Adik-adik) yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk selalu berusaha mencapai hasil yang terbaik.

10. Teman-teman di Deskomvis khususnya angkatan 2007, M. Arief Fathurochman, Dwi, Haning, Fahriza dan teman-teman lainnnya, juga seluruh warga Deskomvis dan Fakultas Seni Rupa.

11. Maria Grace yang telah menjadi model, Alan, Mas Dofir, Rizqi Larosia yang telah membantu sesi pemotretan.

(9)

commit to user

ix

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih ada kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga pengantar tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Surakarta, 29 November 2011

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………..……….……….………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….….……… ABSTRAK.………..……… ABSTRACT.……….……… HALAMAN MOTTO ……… HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iii

KATA PENGANTAR ………...…….… iv A. Latar Belakang Masalah ……….…… 1

B. Rumusan Masalah ………..…… 3

C. Tujuan Perancangan ………....………… 3

D. Target Visual………...…… 4

E. Target Market dan Target Audience………...……… 5

1. Target Market ………...……….. 2. Target Audience ………...…… F. Metode Pengumpulan Data……… 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan……… B. Brand ……….… 8

1. Pengertian Brand ……….… 2. Sekilas Mengenai Emotional Branding ……… 3. Brand Equity ……… 4. Brand Awareness ……….……… C. Promosi ……… 13

(11)

commit to user

xi

2. Bauran Promosi ……… D. Periklanan ……….…… 15

1. Pengertian Periklanan ……… 2. Penetapan Tujuan Periklanan ……….. 3. Penetapan Pesan Periklanan ……… 4. Penetapan Media Periklanan ……… 5. Strategi Kreatif……….……. 6. Formula AIDCA ……….…….

7. SUPER ‘A’………

E. Desain Grafis ……… 27 1. Elemen Dasar Desain Grafis ……… 2. Prinsip Dasar Desain Grafis ………2

F. Hotel ……….…… 3

1. Pengertian Hotel ……….. 2. Jenis Hotel ……….…..

3. Front Office Hotel ……….……

4. Housekeeping Hotel ……….……

5. Sumber Pemesanan Kamar ……… BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan ……….. 39 1. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan ………. 2. Lokasi Perusahaan ……….…….…. 3. Profil Perusahaan ………..… 4. Struktur Organisasi Perusahaan & Job Description ….….. B. Data Produk ……… 45

1. Akomodasi/Penginapan ……….… 2. Klub Eksekutif/Member Hotel Anugerah Palace ………….

(12)

commit to user

1. Tabel Analisis Komparasi Hotel Anugerah Palace

dengan Kompetitor ………

2. Tabel Analisis SWOT Hotel Anugerah Palace ……….

H. Unique Selling Preposition ……… 69

I. Positioning ……….…… 69

BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A. Metode Perancangan ………...………...….. 71 B. Konsep Kreatif ………..………... 72

1. Kartu Nama/Business Card ………

2. ID Card ………....

(13)
(14)

commit to user

xiv BAB V VISUALISASI KARYA

A.Perancangan Branding Hotel Anugerah Palace ………. 1. Logo beserta Graphic Standard Manual ……….……… 2. Kartu Nama/Business Card ………..

3. ID Card ……….………….….…...….

4. Letterhead ………..……….

5. Amplop ………...……. 6. Map/Clear Folder ……….……..

7. Name Board ……….………..….

8. Direction Board/Sign Board ……….…….………

9. Seragam Karyawan Hotel ……….….. 10. Sandal Hotel ……… 11. Handuk Hotel ………..………

12. Door Hanger ………..

B. Perancangan Promosi Hotel Anugerah Palace ………... 72

1. Katalog ………..

2. Brosur ………

3. Leaflet ………

4. Iklan Koran ………

5. Iklan Yellow Pages ……….……… 6. Amplop Tiket Kereta Api ………

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel Marketing Mix dan Promotion Mix ……..………...…. 16

2. Tabel Media Utama Periklanan ……….. 20

3. Tabel Komparasi Hotel Anugerah Palace dengan Kompetitor …….………. 66

4. Tabel Analisis SWOT Hotel Anugerah Palace ……….…….…. 5. Tabel Action plan branding Hotel Anugerah Palace ……….…….……. 6. Prediksi biaya branding dan promosi Hotel Anugerah Palace.…….…….

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR BAGAN

1. Bagan Piramida Brand Awareness ..………..………. 12 2. Bagan Tahapan Proses Manajemen Periklanan ……….……….. 17

3. Bagan Struktur Organisasi Hotel Anugerah Palace …………..……… 40

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Foto Papan Nama Hotel Anugerah Palace .………..……….……. 51

2. Gambar Foto Sign Board Hotel Anugerah Palace ……….………... 51

3. Gambar Foto Spanduk Hotel Anugerah Palace ………….………... 51

4. Gambar Foto Kartu Nama Hotel Anugerah Palace ………….….…..…... 52

5. Gambar Foto Marketing Map Hotel Anugerah Palace ………….……….… 52

6. Gambar Foto Brosur Hotel Anugerah Palace ……….……... 52

7. Gambar Foto Leaflet Hotel Anugerah Palace ………….……...….……... 53

8. Gambar Foto Katalog/Daftar Harga Hotel Anugerah Palace …………... 53

9. Gambar Screen Shot Website Agoda; Hotel Anugerah Palace ………... 53

10.Gambar Foto Brosur dan Leaflet Hotel Riyadi Palace ……...….….…..… 59

11.Gambar Foto Brosur dan Leaflet Solo Inn ……...…….…….…..…….…… 65

12.Gambar Contoh Iklan dengan Layout Picture Window ………. 79

13.Gambar Contoh Iklan dengan Layout Jumble ………..….. 80

(18)

PERANCANGAN BRANDING DAN PROMOSI HOTEL ANUGERAH PALACE

Farah Nur Rahmawati1

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Anugrah Irfan Ismail, S.Sn3

ABSTRAK

2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Branding dan Promosi Hotel Anugerah Palace. Branding merupakan rangkaian pembentukan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang membedakan dengan kompetitorya secara terintegrasi. Branding dan promosi sangat perlu dilakukan untuk membangun sebuah perusahaan yang kuat, stabil, kokoh dan dapat bertahan lama. Branding telah banyak dilakukan dan diterapkan oleh banyak pihak di beberapa segmen perindustrian nasional dan hal tersebut tentunya memberikan efek positif serta keuntungan seperti yang diharapkan.

Hotel Anugerah Palace pada mulanya merupakan hotel yang mengalami pergantian struktur manajemen yang sekaligus recovery dari hotel yang lama. Keberadaan serta nama Hotel Anugerah Palace kurang begitu terdengar oleh masyarakat Solo dan juga luar kota. Oleh karena itu diperlukan adanya perancangan branding dan promosi untuk meningkatkan awareness hotel dan juga membentuk branding hotel secara kuat, yang sebelumnya belum tergarap dengan baik.

Pada perancangannya, Hotel Anugerah Palace diposisikan sebagai hotel bisnis dengan konsep hotel yang modern minimalis. Dengan target audience para karyawan dan juga pebisnis, dalam perancangannya pesan yang akan ditanamkan dalam benak calon konsumen ialah bahwa hotel tersebut nyaman untuk menginap dan juga berbisnis. Dari pesan komunikasi tersebut, maka dirancanglah

1

Mahasiswa jurusan Desain komunikasi visual Dengan NIMC0707021 2

Dosen Pembimbing I 3

Dosen Pembimbing II

(19)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia bisnis dan pemasaran, untuk dapat membuat sebuah produk atau merek agar berhasil dan sukses diperlukan strategi marketing yang matang. Sebuah bisnis yang sukses, tidak hanya fokus pada bagaimana menjual produk atau memasarkan produknya kepada konsumen, namun juga bagaimana bisnis atau merek tersebut dapat menjadi sebuah produk dengan image yang kuat di masyarakat atau bisa disebut brand.

Dalam bisnis lokal dan konvensional, pembentukan brand sebuah perusahaan memang tidak diutamakan, mereka hanya mementingkan produk dan bagaimana dapat terjual. Padahal untuk dapat membangun sebuah bisnis atau perusahaan yang kuat dan dapat sukses dalam jangka waktu yang lama, diperlukan sebuah branding atau penciptaan image merek. Konsep branding ini dapat diterapkan pada berbagai macam aspek, dimulai dari perusahaan, perseorangan, tempat atau lokasi, organisasi dan berbagai obyek lain yang memerlukan identitas dan kepentingan tertentu.

Hotel Anugerah Palace merupakan salah satu hotel yang berada di kota Solo. Hotel yang terletak di Jalan Slamet Riyadi tersebut sebenarnya sudah lama didirikan, namun pada awalnya berupa hotel kelas melati dengan nama Hotel Putri Ayu. Setelah beberapa lama, hotel tersebut mengalami pergantian kepemilikan dan manajemen. Kemudian baru pada pertengahan tahun 2010, hotel tersebut

(20)

commit to user

dinamai ulang menjadi Hotel Anugerah Palace dan dengan manajemen yang baru.

Sebagai hotel yang mengalami pergantian manajemen dan nama baru, Hotel Anugerah Palace sudah berhasil mendapatkan pemesanan kamar atau occupancy yang memuaskan melebihi hotel-hotel lain yang sudah lama berdiri.

Namun hotel tersebut masih belum dikenal masyarakat secara luas. Hotel tersebut belum memiliki image yang kuat di benak masyarakat. Sehingga penjualan yang dilakukan hanya bersifat jangka pendek. Untuk itu diperlukan strategi promosi untuk dapat menciptakan brand dari Hotel Anugerah Palace sehingga meningkatkan awareness dari masyarakat.

Untuk itu perlu dilakukan riset mengenai hotel tersebut, target yang ingin dituju, dan juga riset kepada masyarakat atau calon konsumen untuk bisa menentukan branding yang sesuai dengan hotel tersebut.

Meskipun Hotel Anugerah Palace sedang dalam proses renovasi pembangunan, namun ditargetkan Hotel Anugerah Palace akan dijadikan hotel dengan kelas bintang tiga. Jika dilihat dari desain interior, Hotel Anugerah Palace mengusung konsep desain; simpel, modern, dan minimalis. Kemudian untuk jangkauan promosi yang akan dirancang tidak hanya di wilayah Solo dan sekitarnya, namun juga menjangkau wilayah kota, bahkan provinsi lain. Branding dan promosi yang akan dilakukan meliputi seluruh wilayah Pulau Jawa dan sekitarnya, tidak ada batasan pada wilayah, karena jasa hotel lebih ditujukan kepada para turis yang datang ke Kota Solo dengan berbagai kepentingan.

(21)

commit to user

sehingga hotel tersebut dapat meraih kesuksesan yang besar. Perancangan branding dan promosi yang dibutuhkan yaitu mulai dari perancangan logo, dan

juga promosi untuk menguatkan brand hotel tersebut. Logo yang dirancang haruslah sesuai dengan image dan konsep Hotel Anugerah Palace. Kemudian perlu dilakukan promosi melalui berbagai media yang dirasa efektif untuk mendukung branding tersebut.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang dan batasan masalah Hotel Anugerah Palace yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan perancangan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang branding yang tepat bagi Hotel Anugerah Palace agar bisa menciptakan awareness yang kuat bagi masyarakat terhadap Hotel Anugerah Palace?

2. Media promosi apa saja yang efektif untuk memperkuat branding Hotel Anugerah Palace?

C.

Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah dari Hotel Anugerah Palace, mengenai branding dari hotel tersebut dan masalah promosinya, maka dapat diambil tujuan

perancangan sebagai berikut:

(22)

commit to user

tersebut.

2. Menemukan dan merancang media promosi yang efektif untuk memperkuat branding Hotel Anugerah Palace.

D.

Target Visual

Target visual dari perancangan branding dan promosi ini adalah:

1. Corporate Identity

a. Logo

b. Kartu Nama/Business Card c. Kop Surat/Letterhead d. Amplop/Envelope e. Map/Clear Folder

f. ID Card

g. Hotel Uniform/Seragam Karyawan Hotel

2. Media Cetak a. Brosur b. Leaflet

c. Iklan Koran

(23)

commit to user

f. Roll Banner

h. Hanging Door

3. Merchandise

a. Mug b. Stiker

4. Name Board

5. Direction Board/Neon Box

6. Sandal Hotel

7. Handuk Kamar Mandi Hotel

E.

Target Market dan Target Audience

1. Target Market

Target market dari Hotel Anugerah Palace pada umumnya adalah seluruh masyarakat Indonesia. Segmentasinya adalah sebagai berikut:

a. Geografis : seluruh wilayah Indonesia b. Demografis

1) Usia : 25 tahun ke atas 2) Jenis kelamin : pria dan wanita

(24)

commit to user

2. Target Audience

Target audience dari promosi Hotel Anugerah Palace pada umumnya adalah seluruh masyarakat yang tinggal di Indonesia, khususnya yaitu masyarakat yang tinggal di Kota Solo, sekitarnya dan seluruh Pulau Jawa. Segmentasinya yaitu sebagai berikut:

a. Geografis : wilayah Pulau Jawa b. Demografis

1) Usia : 25 – 55 tahun 2) Jenis kelamin : pria dan wanita 3) Pendidikan : menengah ke atas 4) Sosial ekonomi : menengah ke atas c. Psikografis:

(25)

commit to user

F.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu antara lain: 1. Teknik Observasi

Yakni teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala obyek yang diselidiki. “Kegiatan observasi meliputi pencatatan secara sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang dilakukan” (Jonathan Sarwono, Hary Lubis, 2007: 100). Dalam hal ini penulis melakukan observasi secara umum terhadap Hotel Anugerah Palace.

2. Wawancara (In-depth Interview)

Wawancara dilakukan dengan narasumber terpercaya dari Hotel Anugerah Palace yaitu General Manager, untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dari hotel tersebut. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, namun hal itu hanya berfungsi sebagai pedoman. Untuk selanjutnya wawancara yang dilakukan bersifat mengalir, untuk itu maka penulis harus pandai merekonsiliasi data yang didapat. 3. Kajian Dokumen

(26)

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Perancangan

Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran -an. Sehingga terbentuklah kata perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, perbuatan merancang, merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927) Sedangkan dalam Bahasa Inggris yaitu design, yang artinya memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.

B.

Brand

1. Pengertian Brand

Pengertian brand (merek) adalah sebagai berikut: “A brand is a name, term, sign, symbol or special design, or some combination of these

elements, that is intended to identify the goods or services of one seller of

group of seller. A brand differentiates one seller’s products or services from

those of competitors” (Stanton, 1996: 219). Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. (Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001: 1)

(27)

commit to user

Dalam masyarakat umum, brand secara popular dianggap sama dengan logo, merek atau nama entitas yang bersifat fisik semata. Padahal sebenarnya brand lebih merupakan rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap sebuah entitas, jauh lebih mendalam dari sekedar fisik saja. Sedangkan yang dimaksud dengan branding adalah kegiatan membangun sebuah brand. (Surianto Rustan, 2009: 16)

2. Sekilas Mengenai Emotional Branding

Sedangkan dalam konsep Emotional Branding yang disusun oleh Marc Gobé, terdapat pengertian dari Joël Desgrippes mengenai branding sebagai berikut :

Branding (penciptaan merek) bukan hanya mengenai ubikuitas (berada di mana-mana), visibilitas, dan fungsi, namun mengenai penciptaan ikatan emosional dengan masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hanya jika sebuah produk atau jasa daspat memicu sebuah dialog emosional dengan para konsumen, barulah produk atau jasa ini memenuhi kualifikasi sebagai merek (Gobé, 2005: xvi).

Konsep emotional branding yang dikenalkan oleh Marc Gobé ini menekankan kepada hubungan antara brand dengan konsumen secara mendalam. Strategi branding tidak berkaitan dengan pangsa pasar, melainkan dengan pangsa pikiran dan emosi konsumen. (Gobé, 2005: xxvii)

3. Brand Equity

Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang

(28)

commit to user

Brand equity pada dasarnya merupakan nilai dari brand atau merek

itu sendiri, berdasarkan hal-hal tertentu. Kotler dan Armstrong menyebutkan tentang pengertian brand equity yaitu sebagai berikut:

“The value of a brand, based on the extend to which it has high

brand loyalty, name awareness, perceived quality, strong brand

associations, and other assets such as patents, trademarks, and channel

relationships.” (Kotler, Gary Armstrong, 1997: 246)

Seperti yang telah dikemukakan Kotler dan Armstrong di atas mengenai brand equity, hal serupa juga dikemukakan David Aaker mengenai pengelompokan brand equity ke dalam lima kategori, yaitu:

a. Brand awareness

Brand awareness atau kesadaran merek, yaitu menunjukkan

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan suatu kategori produk tertentu.

b. Brand association

Brand association atau asosiasi merek, yaitu mencerminkan

(29)

commit to user

c. Percieved quality

Percieved quality atau persepsi kualitas, yaitu mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenan dengan maksud yang diharapkan.

d. Brand loyalty

Loyalitas merek atau kesetiaan terhadap merek, yaitu mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu produk. e. Other proprietary brand assets

Merupakan aset-aset merek lainnya, di mana elemen yang ke-5 ini secara langsung akan dipengaruhi oleh keempat elemen utama di atas.

(Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001: 4)

4. Brand Awareness

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. (Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony, 2001: 54)

Peran brand awareness pada tingkatan pencapaian kesadaran di benak konsumen dibagi menjadi tingkatan tertentu. Tingkatan brand

awareness ini digambarkan dalam piramida brand awareness sebagai

(30)

commit to user

Bagan 1 : Bagan Piramida Brand Awareness

Sumber: Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001: 55

Dari gambar piramida di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Top of Mind

Top of Mind adalah brand awareness tertinggi yang

merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen. Yaitu merek yang pertama kali diingat oleh konsumen atau pertama kali disebut ketika disebutkan padanya tentang suatu kategori poduk.

b. Brand Recall

Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah tingkatan dimana merek bisa diingat kembali tanpa bantuan. Yaitu merek-merek yang dapat disebut atau diingat oleh konsumen setelah merek-merek yang pertama kali disebut.

(31)

commit to user

Brand recognition (pengenalan merek) yaitu tingkatan dimana merek dapat diingat oleh konsumen dengan menggunakan bantuan (aided recall). Bantuan yang dimaksud misalnya adalah dengan menyebutkan salah satu dari ciri-ciri produk tersebut sebelumnya.

d. Brand Unaware

Brand Unaware yaitu tingkatan di mana merek tidak diingat oleh konsumen walau menggunakan bantuan pengingat. Konsumen tidak menyadari keberadaan dari merek tersebut.

C.

Promosi

1. Pengertian Promosi

Pengertian promosi yaitu kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 898)

Berdasarkan asal kata promosi yaitu promovera atau dalam bahasa Inggris yaitu promotion, dapat diterjemahkan menjadi to move forward or advance. Terjemahan secara fungsional adalah merangsang pembelian di

(32)

commit to user

jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. 2. Bauran Promosi

Stanton menyebutkan dalam bukunya, pengertian dari bauran promosi, yaitu sebagai berikut: “Promotional mix—that is, the combination of advertising, personal selling, sales promotion, and other promotional

tools used to help reach the goals of the marketing program.” Bauran promosi adalah kombinasi dari periklanan, penjualan langsung, promosi penjualan, dan alat promosi lain yang digunkan untuk membantu meraih tujuan dari program pemasaran. (Stanton, 1996: 425)

Bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. (Kotler, Armstrong, 2008: 116)

Suatu kegiatan promosi terdiri dari lima variabel bauran promosi yang meliputi variabel sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.

(33)

commit to user

Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

d. Penjualan personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng, penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.

(Kotler, Armstrong, 2008: 117)

D.

Periklanan

1. Pengertian Periklanan

(34)

commit to user

421)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix), dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut:

MARKETING MIX PROMOTION MIX

Product

Tabel 1 : Tabel Marketing Mix dan Promotion Mix Sumber: Rhenald Kasali, 1995: 10

Sedangkan definisi iklan secara sederhana adalah sebuah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. (Rhenald Kasali, 1995: 9-10)

(35)

commit to user

Bagan 2: Tahapan Proses Manajemen Periklanan Sumber: Suyanto, 2004: 4

2. Penetapan Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan (advertising objective) adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. (Kotler, Armstrong, 2008: 151) Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu sebagai berikut:

a. Iklan informatif

Bertujuan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan produk baru, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.

b. Iklan persuasif

(36)

commit to user

pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.

c. Iklan pengingat

Bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan di mana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.

d. Iklan penambah nilai

Bertujuan menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.

e. Iklan aktivitas lain

Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (perkenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain.

(Suyanto, 2004: 5-8) 3. Penetapan Pesan Periklanan

(37)

commit to user

harus dicapai adalah merencanakan strategi pesan, yaitu memutuskan pesan umum yang akan dikomunikasikan kepada konsumen.

Strategi pesan cenderung menjadi kerangka manfaat dan titik positioning yang datar dan langsung yang ingin ditekankan pengiklan.

Selanjutnya pengiklan harus mengembangkan konsep kreatif atau ide besar yang akan menghidupkan strategi pesan dalam cara yang berbeda dan mudah diingat. (Kotler, Armstrong, 2008: 156-157)

Dalam pelaksanaan pesan, ada empat hal yang diperhatikan oleh tim kreatif, yaitu gaya, nada, kata, dan format. Gaya eksekusi iklan sendiri dapat diuraikan menjadi bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :

a. Potongan kehidupan (slice of life) b. Fantasi (fantasy)

c. Suasana atau citra (mood or image) d. Musik (musical)

e. Simbol kepribadian (personality symbol) f. Keahlian teknis (technical expertise) g. Bukti ilmiah (scientific evidence) h. Bukti kesaksian (testimonial evidence) i. Menjual langsung (straight sell) j. Demonstrasi (demonstration) k. Perbandingan (comparison) l. Animasi

(38)

commit to user

o. Kombinasi (Suyanto, 2004: 18-20)

4. Penetapan Media Periklanan

Dalam menyeleksi media untuk beriklan, langkah-langkah utama yang harus dilakukan yaitu:

a. Memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak b. Memilih jenis media utama

c. Menyeleksi wahana media tertentu d. Memutuskan penetapan waktu media (Kotler, Armstrong, 2008: 161)

Perencanaan media harus mengetahui jangkauan, frekuensi, dan dampak masing-masing tipe media utama. Dalam perencanaan media harus mempertimbangkan berbagai faktor, yaitu mengenai keefektifan dan efisiensi pesan iklan yang akan disampaikan pada sasaran. Berikut ini adalah beberapa jenis media utama besarta kelebihan dan keterbatasannya.

Media Kelebihan Keterbatasan

Televisi Liputan pemasaran massal yang baik; biaya rendah per paparan; menggabungkan waktu; liputan pasar lokal

(39)

commit to user

yang baik; penerimaan luas; tingkat kepercayaan tinggi kompetisi iklan dalam media yang sama; memungkinkan personalisasi

Biaya per paparan relatif tinggi; citra surat sampah

Majalah Selektivitas geografis dan demografis tinggi;

kredibilitas dan prestise; reproduksi kualitas tinggi; umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya

Jangka waktu pembelian iklan lama; biaya tinggi; tidak ada jaminan posisi

Radio Penerimaan lokal baik; selektivitas geografis dan Luar Ruang Fleksibilitas; pengulangan

paparan tinggi; biaya rendah; selektivitas posisi baik

Selektivitas pemirsa kecil, keterbatasan kreatif

Internet Selektivitas tinggi; biaya rendah; segera; kemampuan interaktif

(40)

commit to user

mengendalikan paparan Tabel 2: Media Utama Periklanan

Sumber: Kotler, Armstrong, 2008: 162 5. Strategi Kreatif

Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif yaitu sebagai berikut :

a. Strategi Generik

Pendekatan Generik ditemukan oleh Michael E. Porter. Pendekatan ini berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaan yang mencolok pada mereknya dengan merek pesaing tidak secara superior. Diferensiasi terdiri dari :

1) Diferensiasi produk 2) Diferensiasi pelayanan 3) Diferensiasi saluran 4) Diferensiasi citra b. Strategi Preemtive

Strategi preemtive serupa dengan pendekatan generik, tetapi menonjolkan superioritasnya. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang produknya kecil. Strategi ini merupakan strategi yang cerdik karena menonjolkan superioritasnya dan merupakan pernyataan yang unik.

(41)

commit to user

Strategi Unique Selling Preposition dikembangkan oleh Rosser Reeves. Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya.

d. Strategi Brand Image

Sebuah merek atau produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu melalui periklanan. Gagasannya adalah agar

konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah poduk (selain keuntungan fisik yang mungkin ada). Hal ini biasanya berorientasi pada symbol kehidupan. Pendekatan ini dipopulerkan oleh David Ogilvy dalam bukunya Confessions of an Advertising Man.

e. Strategi Inherent Drama

Strategi Inherent Drama atau strategi karakteristik produk yang membuat konsumen membeli. Inherent Drama menggunakan pendekatan yang menekankan filosofi periklanan dari Leo Burnett, yaitu iklan didasarkan pada landasan manfaat yang diperoleh konsumen dengan menekankan elemen dramatis yang diekspresikan pada manfaat tersebut.

f. Strategi Positioning

(42)

commit to user

(Suyanto, 2004: 107-119) 6. Formula AIDCA

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memperhatikan struktur iklan secara fisik, iklan juga harus mengandung elemen atau nilai-nilai yang harus dipenuhi yang biasa disebut rumus atau formula AIDCA. Formula AIDCA merupakan formula yang sering digunakan untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Attention (Perhatian)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk dapat menyita perhatian dari sasarannya, iklan memerlukan bantuan antara lain berupa ukuran media cetak yang sesuai atau durasi siar untuk media elektronik, warna, layout atau tata letak, jenis huruf atau tipografi, serta berbagai efek khusus (special effect) pada radio dan televisi.

b. Interest (Ketertarikan)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan berikutnya adalah bagaimana agar mereka berminat ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus ditingkatkan menjadi minat agar sehingga timbul rasa ingin tahu dalam diri calon pembeli.

c. Desire (Keinginan)

(43)

commit to user

merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan.

d. Conviction (Keyakinan)

Pada tahap ini, iklan harus bisa memberikan rasa percaya dan membuat konsumen terhadap produk atau jasa yang diiklankan tersebut. Calon pembeli yang sudah memiliki keinginan atau hasrat, dalam dirinya akan timbul keragu-raguan dan perlawanan terhadap apa yang diiklankan. Untuk itu pada tahap ini perlu ditimbulkan rasa percaya terhadap produk atau jasa yang diiklankan.

e. Action (Tindakan)

Pada tahap terakhir ialah upaya untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil contoh atau sampel, mengangkat telepon, mengisi formulir, atau setidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak.

(Rhenald Kasali, 1995: 83-86) 7. SUPER ‘A’

Selain penjelasan formula AIDCA di atas, yaitu proses atau tahapan efektifitas iklan, maka terdapat aspek atau nilai lain yang perlu diperhatikan untuk membuat sebuah iklan yang bagus, atau bahkan brilliant. Dalam bukunya, dijelaskan oleh Budiman Hakim yaitu mengenai rumusan dasar untuk menilai sebuah iklan, yaitu SUPER „A‟, berikut adalah penjelasannya:

(44)

commit to user

Sebuah iklan haruslah simple, yang biasa diartikan sebagai sesuatu yang sederhana, dapat dimengerti dengan sekali lihat. Pengertian tersebut mungkin lebih tepat untuk digunakan pada sebuah brand yang baru, sedangkan untuk brand yang sudah mapan, pengertian simple akan lebih tepat diartikan dengan tidak banyak elemen dan komunikatif. Komunikatif berarti mempunyai kekuatan untuk mengajak konsumennya berkomunikasi, sehingga konsumen dapat menemukan makna lain di balik makna yang terdapat di permukaan.

b. (U) Unexpected

Kemampuan sebuah iklan untuk menempatkan diri dalam otak konsumen atau masyarakat, dikarenakan idenya yang unik. Ide yang unik akan membuat sebuah iklan menjadi unpredictable. Ide yang unik, tidak disangka-sangka dan original, akan jauh diingat dan dihargai oleh konsumennya.

c. (P) Persuasive

Persuasive sering disebut juga dengan daya bujuk, yaitu

mempunyai pengaruh untuk menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan dengan daya bujuk yang kuat hampir pasti akan menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan kemudian akan tertarik untuk mencobanya.

d. (E) Entertaining

Entertaining tidak hanya berarti hiburan atau lucu, namun dalam

(45)

commit to user

Entertaining adalah faktor yang penting agar iklan yang dibuat tidak

mudah dilupakan konsumen, bahkan dapat diingat terus oleh konsumen. e. (R) Relevant

Ide yang unik dan kreatif bisa digunakan dalam iklan dan ide kreatif tersebut bisa saja melantur ke mana-mana, namun semelantur apapun, ide tersebut haruslah relevan. Ide kreatif harus tetap ada pertanggungjawaban, yaitu rasional dan harus menjaga korelasi dengan brand.

f. (A) Acceptable

Poin acceptable sengaja ditaruh di antara tanda kutip tunggal, karena poin ini lebih ditujukan pada penerimaan masyarakat pada iklan yang kita buat. Hal ini berhubungan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat sehingga tergantung pada masyarakat atau wilayah yang dituju oleh iklan tersebut.

(Budiman Hakim, 2005: 50-63)

E.

Desain Grafis

(46)

commit to user

1. Elemen Dasar Desain Grafis

Elemen-elemen dasar grafis dua dimensi terdiri dari garis, bentuk, warna, kontras nilai, tekstur, dan format.

a. Garis

Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Garis dikategorikan berdasarkan tipe, arah, dan kualitasnya.

1) Tipe garis

Berdasarkan tipenya, garis bisa berupa garis lurus, lengkung atau siku.

2) Arah garis

Arah garis dibedakan menjadi tiga yaitu: garis vertikal, garis horizontal, dan garis diagonal.

3) Kualitas garis

Menilai kualitas garis lebih menggunakan perasaan. Berdasarkan kualitasnya, garis dapat berupa garis putus-putus, garis tebal, tetap, atau berubah-ubah.

b. Bentuk

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang tertutup atau jalur yang tertutup. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, misalnya lingkaran, elip, persegi, atau yang lainnya.

(47)

commit to user

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Setiap warna yang ada memiliki nilai atau interpretasi tersendiri baik secara global maupun secara khusus pada budaya tertentu.

d. Kontras Nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antara satu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai.

e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan atau kualitas papan atau kertas atau halaman elektronik. Dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur visual atau semu.

f. Format

Format terdiri dari ukuran dan ilustrasi. Dan ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol.

(Suyanto, 2004: 34-54)

2. Prinsip Dasar Desain Grafis

(48)

commit to user

a. Hukum Kesatuan (Law of Unity)

Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout.

b. Hukum Keberagaman

Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan juga pengontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal (bold) dan medium, atau juga memanfaatkan ruang kosong alam keseluruhan layout. Iklan, selayaknya tidak menimbulkan kesan monoton.

c. Hukum Keseimbangan

Keseimbangan optis adalah sepertiga bagian bawah suatu ruang iklan, bukan setengahnya. Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu rancangan (design) dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama, seperempat bagian, dan seterusnya.

d. Hukum Ritme

Meski iklan cetak bersifat statis (diam), namun masih memungkinkan untuk meninmbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian iklan.

e. Hukum Harmoni

(49)

commit to user

Hal ini khususnya berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan untuk lebarnya naskah atau copy iklan.

g. Hukum Skala (Law of Scale)

Jarak penglihatan (visibility) tergantung pada skala nada serta warna, beberapa tampak kurang mencolok, sementara yang lain tampak terlalu mencolok.

h. Hukum Penekanan (Law of Emphasis)

Dalam hal ini aturan yang berlaku adalah “jika semua

ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan”. Sebuah iklan dapat dibuat sehingga tampak menarik jika ada penekanan seperti jenis huruf tebal atau misalnya kata-kata tertentu diberi penekanan dengan menggunakan warna lain. Ruang atau bidang yang kosong (white space) dan kecerahan juga dapat menjadi cara yang efektif untuk menghasilkan penekanan.

(Jefkins, 1996: 245-246)

F.

Hotel

1. Pengertian Hotel

(50)

commit to user

Dalam bukunya, Sulastiyono juga menyebutkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. tahun 1995, menyebutkan bahwa pengertian hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. (Agus Sulastiyono, 1999: 6)

Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Parpostel No.KM

94/HK103/MPPT 1987, menyebutkan bahwa Hotel merupakan salah satu

jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian

untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta

jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.

Sulastiyono juga menyebutkan bahwa usaha hotel seharusnya

adalah:

a. Suatu jenis akomodasi

b. Mengunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada

c. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya

d. Disediakan bagi umum

e. Dikelola secara komersial, yaitu memperhitungkan untung dan rugi, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan uang sebagai tolok ukurnya.

(51)

commit to user

2. Jenis Hotel

Berdasarkan surat keputusan menteri yaitu SK. No. KM 37/PW. 304/MPPT-86 yang dikeluarkan oleh Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi melalui Direktorat Jendral Pariwisata, disebutkan bahwa penggolongan hotel ditandai dengan bintang 1 sampai yang tertinggi hotel bintang 5. Penggolongan tersebut berdasarkan pada segi fisik atau bangunan hotel, manajemen dan juga pelayanannya. (Agus Sulastiyono, 1999: 11-12)

Penggolongan tingkat hotel di Indonesia berdasarkan jumlah kamar danpersyaratan lainnya dapat digolongkan ke dalam kelas hotel sebagai berikut :

a. Bintang 1

Jumlah kamar standar minimal 15 kamar, luas kamar standar minimal adalah 20 m2 dan memiliki kamar mandi dalam.

b. Bintang 2

Jumlah kamar minimal adalah 20 kamar standar dan 1 kamar suite, semua dilengkapi kamar mandi dalam. Sedangkan luas kamar

minimal adalah kamar standar 22 m2 dan kamar suite 44 m2. c. Bintang 3

Jumlah kamar minimal adalah 30 kamar standar dan 2 kamar suite. Semua dilengkapi kamar mandi dalam dengan luas kamar

minimal adalah kamar standar 24 m2 dan kamar suite 48 m2. d. Bintang 4

(52)

commit to user

suite. Semua dilengkapi kamar mandi dalam dengan luas kamar

minimal adalah kamar standar 24 m2 dan kamar suite 48 m2. e. Bintang 5

Jumlah kamar minimal adalah 100 kamar standar dan 4 kamar suite. Semua dilengkapi kamar mandi dalam dengan luas kamar

standar adalah kamar standar 26 m2 dan kamar suite 52 m2. f. Melati 1

Jumlah kamar minimal 5 buah kamar standar 14 m2 dengan kamar mandi dalam dan kamar standar 12 m2 tanpa kamar mandi dalam.

g. Melati 2

Jumlah kamar minimal 10 buah kamar standar 16 m2 dengan kamar mandi dalam dan kamar standar 14 m2 tanpa kamar mandi dalam.

h. Melati 3

Jumlah kamar minimal 15 buah kamar standar, 70% dari kamar tamu dilengkapi dengan kamar mandi dalam, sisanya setiap 4 kamar dilengkapi dengan satu kamar andi luar. Luas kamar standar 20 m2 dengan kamar mandi dalam dan kamar standar 14 m2 tanpa kamar mandi dalam.

(Endar Sugiarto, Sri Sulartiningsih, 1996: 13-14)

(53)

commit to user

a. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan

bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam

jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel

karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan

fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh

dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan

usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena

diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka

waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan

fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota

keluarga.

c. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel)

atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran

sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang

ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin

berekreasi.

d. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya

(54)

commit to user

pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota

besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara

bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan

kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini

menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Sedangkan berdasarkan ukurannya, dapat ditentukan dengan jumlah

kamar yang ada, hotel dapat digolongkan menjadi :

a. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia dibawah 150 kamar.

b. Medium Hotel

1) Avarage hotel, dengan jumlah kamar yang disediakan antara

150-299 kamar.

2) Above avarage hotel, dengan jumlah kamar yang disediakan

antara 300-600 kamar.

c. Large Hotel

Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 600 kamar.

(Endar Sugiarto, Sri Sulartiningsih, 1996: 14-15) 3. Front Office Hotel

Peran dan fungsi utama dari front office (kantor depan) hotel adalah menjual (menyewakan) kamar kepada para tamu. Front office hotel terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang mempunyai fungsi pelayanan masing-masing. Adapun sub-bagian tersebut adalah sebagai berikut :

(55)

commit to user

b. Pelayanan penanganan barang-barang tamu (porter atau bell captain desk service)

c. Pelayanan informasi (information service)

d. Pelayanan check-in dan check-out tamu (reception atau front desk) e. Kasir kantor depan (front office cashier)

(Agus Sulastiyono, 1999: 63) 4. Housekeeping Hotel

Housekeeping adalah salah satu bagian terpenting dari pelayanan

hotel, yaitu bertugas untuk memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel.

Tugas dan tanggung jawab housekeeping department adalah sebagai berikut:

a. Menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan seluruh area hotel.

b. Merawat dengan baik barang-barang milik hotel agar selalu bersih dan siap pakai.

c. Dapat menciptakan suasana yang indah, menarik, nyaman dan aman bagi para tamu selama tinggal di hotel.

d. Dapat melayani tamu tanpa membeda-bedakan suku, agama, bangsa atau ras.

e. Selalu menjaga penampilan diri (wellgrooming) dan memberikan greeting kepada para tamu setiap kali bertemu.

(56)

commit to user

g. Mempersiapkan keperluan hotel, misalnya pakaian seragam karyawan/karyawati, kebutuhan linen (baik untuk room maupun food and beverages department)

h. Dapat menjalin kerjasama yang baik dengan sesama karyawan/karyawati hotel.

5. Sumber Pemesanan Kamar

Yang dimaksud dengan sumber-sumber pemesanan kamar yaitu pihak yang hendak melakukan pemesanan kamar. Pihak tersebut antara lain yaitu:

a. Company (perusahaan)

b. Travel Agency (biro/agen perjalanan)

c. Airline Companies

d. Government Officer (pemerintahan)

e. Hotel representative

f. Hotel Guest

g. Car Rental Company

h. Central Reservation System

(57)

commit to user

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A.

Data Perusahaan

1. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan

Hotel Anugerah Palace merupakan salah satu hotel yang berada di Kota Solo. Pada awalnya hotel ini bernama Hotel Putri Ayu. Hotel Putri Ayu sudah didirikan sejak lama, berumur kurang lebih tiga puluh tahun. Pada tahun 2003 hotel tersebut dibeli oleh Bapak Hendri Agus Purnomo atas nama CV. HAP. Karena pergantian pemilik tersebut maka Hotel Putri Ayu diubah namanya menjadi Hotel Ayu Putri.

Setelah berjalan sekian lama, Hotel Ayu Putri mengadakan perombakan secara menyeluruh dan pergantian manajemen. Kemudian pada bulan September tahun 2010 hotel tersebut diganti namanya menjadi Hotel Anugerah Palace dan dikelola oleh Mad Management Consultant.

Dengan adanya pergantian nama dan perombakan sistem manajemen, Hotel Anugerah Palace mengalami peningkatan pengunjung daripada sebelumnya. Sampai sekarang Hotel Anugerah Palace sedang mengadakan renovasi yang rencananya akan bertambah hingga mencapai 100 kamar dan dijadikan hotel kelas bintang tiga yang diperkirakan akan tercapai pada akhir tahun 2011. Hotel Anugerah Palace mengusung konsep modern minimalis yang dapat dilihat secara keseluruhan pada interior hotel.

(58)

commit to user

2. Lokasi Perusahaan

Hotel Anugerah Palace terletak di jantung Kota Surakarta dengan alamat Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 331 Solo 57194, Jawa Tengah. Hotel ini mempunyai lokasi yang strategis, yaitu berada di dekat wilayah perkantoran, bisnis dan perdagangan di Kota Solo. Berada di antara dua mall terbesar di Solo, yaitu Solo Grand Mall dan Solo Square dan juga dekat dengan beberapa tempat wisata, salah satunya Kampoeng Batik Laweyan.

3. Profil Perusahaan

Nama Hotel : Hotel Anugerah Palace

Alamat : Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 331 Solo 57194, Jawa Tengah, Indonesia Telp. : (0271) 731218

Fax. : (0271) 711812

E-mail : anugerahpalace@yahoo.com

4. Struktur Organisasi Perusahaan & Job Description

Struktur organisasi atau struktur kerja dari Hotel Anugerah Palace dapat digambarkan dalam gambar bagan berikut:

(59)

commit to user

Adapun tugas dan masing-masing tanggung jawab dari setiap bagian atau departemen adalah sebagai berikut:

a. Owner

Kepemilikan Hotel Anugerah Palace yaitu di bawah CV. HAP yang dipimpin oleh Bapak Hendri Agus Purnomo. Pemilik atau owner bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan dan juga

mengawasi jalannya perusahaan. Pemilik hotel memiliki wewenang atau kuasa penuh atas pengambilan keputusan mengenai kebijakan yang berhubungan dengan hotel.

b. General Manager

General Manager Hotel Anugerah Palace yaitu Bapak

Sujatmiko yang berasal dari Mad Management Consultant. Tugas dan tanggung jawab dari General Manager Hotel adalah:

1) Merencanakan dan melaksanakan tahap usaha yang menyebaban kenaikan volume penjualan dan keuntungan bagi hotel.

2) Mencari sumber yang memungkinkan untuk mencari bahan penghasilan bagi hotel.

3) Senantiasa melaksanakan teknik-teknik manajemen yang efektif guna mencapai sasaran keuntungan maksimal dan perkembangan perusahaan

(60)

commit to user

5) Bertanggung jawab kepada pemilik hotel mengenai pengesahan aturan atau pengambilan kebijakan mengenai hotel.

c. Security

Bagian keamanan atau security dari Hotel Anugerah Palace terdiri dari empat orang satpam yang bertanggung jawab menjaga keamanan tamu dan lingkungan hotel. Selain itu security Hotel Anugerah Palace juga bertugas untuk mempersilahkan dan menanyakan maksud dan kepentingan pengunjung yang datang ke hotel, posisi tugas ini disebut juga sebagai doorman.

d. Front Office

Departemen Front Office pada Hotel Anugerah Palace terdiri dari empat orang karyawan, mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada General Manager. Tugas dan pekerjaan Front Office dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:

1) Telephone Operator, yang bertugas melayani dan menerima setiap panggilan telepon dengan sopan, cepat, jelas dan ramah. 2) Bellboy, bertugas mengantar tamu dan barang bawaannya ke

kamar pada waktu tiba (check in), mengambil barang bawaan tamu dari kamar pada waktu keluar (check out).

(61)

commit to user

4) Front Office Cashier, bertugas mengadakan penghitungan

jumlah rekening setiap tamu dan menerima segala transaksi keuangan yang menyangkut pelayanan dan fasilitas hotel. e. Food & Beverage

Untuk bagian Food & Beverage, Hotel Anugerah Palace memiliki dua orang karyawan yang bertugas khusus menangani bagian tersebut. Departemen ini bertanggung jawab dan memiliki tugas sebagai berikut:

1) Menetapkan standar menu makanan dan minuman, serta pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan tamu hotel 2) Menyiapkan keperluan restoran, makanan dan minuman juga

bertanggung jawab dalam penyajiannya.

3) Membuat laporan hasil bulanan yang dipertanggungjawabkan pada General Manager.

f. Housekeeping

Untuk bagian Housekeeping, Hotel Anugerah Palace memiliki 4 orang karyawan yang bertugas khusus menangani bagian tersebut. Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan kamar dan fasilitas tamu sehingga siap digunakan. Petugas departemen ini terdiri atas:

1) Houseman, bertugas melaksanakan pekerjaan pembersihan

(62)

commit to user

2) Roomboy, bertugas mempersiapkan serta memelihara kamar

tamu-tamu yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan standar dan anggaran yang telah ditentukan.

g. Account & Administrasi

Hotel Anugerah Palace memiliki satu orang yang mengurusi bagian keuangan/account dan administrasi. Bagian account ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Mengatur arus finance/keuangan hotel.

2) Menganalisa dan menyusun laporan perusahaan sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

3) Mempertanggungjawabkan tugas dan pekerjaannya pada General Manager.

h. Marketing (Pemasaran)

Hotel Anugerah Palace memiliki satu orang marketing yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Mengatur, mencatat dan mengurusi administrasi pemasaran dengan sebaik-baiknya.

2) Menyusun rencana strategi dan kebijaksanaan pemasaran yang dipertanggungjawabkan pada General Manager.

3) Melaksanakan kegiatan pemasaran langsung yaitu penawaran, presentasi dan yang lainnya ke kantor-kantor atau perusahaan yang dituju.

(63)

commit to user

B.

Data Produk

1. Akomodasi/ Penginapan

Jenis dan fasilitas kamar yang disediakan oleh Hotel Anugerah Palace terdiri atas beberapa pilihan, yaitu:

a. Standard Room

Standard Room yang dimiliki oleh Hotel Anugerah Palace adalah 15 kamar. Dengan tarif sewa adalah normal Rp 300.000,00. Namun untuk program promo yaitu mulai tanggal 3 Januari 2011 sampai tanggal 30 Juni 2011, konsumen dapat menikmati fasilitas Standard Room dengan tarif sewa Rp 180.000,00.

Fasilitas kamar yang bisa dinikmati adalah sebagai berikut: 1) Alat pendingin ruangan (AC)

2) Air panas dan dingin di kamar mandi 3) Sarapan untuk 2 orang

4) TV warna dengan lebih dari 10 program channel

5) Welcome drink (minuman selamat datang)

6) Fasilitas hotspot internet di ruang lobby dan restoran 7) Layanan kamar 24 jam

8) Tersedia single bed dan double bed

b. Superior Room

(64)

commit to user

adalah 9 kamar. Dengan tarif sewa normal/umum yaitu Rp 480.000,00. Namun selama masa promo, Hotel Anugerah Palace hanya mematok tarif sewa sebesar Rp 200.000,00.

Fasilitas/layanan kamar yang bisa dinikmati dari Superior Room adalah sebagai berikut:

1) Alat pendingin ruangan (AC)

2) Air panas dan dingin di kamar mandi 3) Sarapan untuk 2 orang

4) TV warna dengan lebih dari 10 program channel

5) Welcome drink (minuman selamat datang)

6) Fasilitas hotspot internet di ruang lobby dan restoran 7) Layanan kamar 24 jam

8) Tersedia single bed dan double bed

c. Moderate Room

Moderate Room yang dimiliki oleh Hotel Anugerah Palace adalah 4 kamar. Dengan tarif sewa normal/umum yaitu Rp 500.000,00. Untuk tarif promo yaitu mulai tanggal 3 Januari 2011 sampai 30 Juni 2011, tarif yang harus dibayarkan yaitu hanya Rp 250.000,00.

Fasilitas kamar yang bisa dinikmati dari Moderate Room adalah sebagai berikut:

(65)

commit to user

2) Air panas dan dingin di kamar mandi 3) Sarapan untuk 2 orang

4) TV warna dengan lebih dari 10 program channel

5) Welcome drink (minuman selamat datang)

6) Fasilitas hotspot internet di ruang lobby dan restoran 7) Layanan kamar 24 jam

8) Tersedia single bed dan double bed

9) Penjemputan dan pengantaran dari bandara atau stasiun 10)Laundry

Selain itu Hotel Anugerah Palace mempunyai beberapa kebijakan mengenai akomodasi kamar. Untuk batas check in yaitu dimulai pukul 13.00 WIB, dan untuk batas check out adalah pukul 12.00 WIB. Keterlambatan check out akan dikenai denda atau biaya tambahan yaitu setelah pukul 16.00 sebesar 30%, dan lebih dari pukul 18.00 yaitu 50% dari tarif sewa kamar.

Untuk anak-anak dengan usia di bawah 12 tahun yang menginap bersama orang tuanya dalam satu kamar, hanya dikenakan biaya tambahan hanya untuk penambahan kasur.

2. Klub Eksekutif/Member Hotel Anugerah Palace

Member atau Klub Eksekutif Hotel Anugerah Palace merupakan

(66)

commit to user

dan rencananya mulai diberlakukan setelah tarif promo berakhir.

Seluruh tamu Klub Eksekutif Hotel Anugerah Palace yang terdaftar berhak mendapatkan fasilitas tambahan tanpa harus menambah biaya, yaitu antara lain:

a. Check in dan check out lebih cepat dan nyaman

b. Buah segar yang disesediakan di kamar pada saat kedatangan c. Mantel mandi dan sandal tersedia di kamar

d. Dapat menikmati akses hotspot internet e. Layanan pengantaran dari hotel ke kantor 3. Restoran

Hotel Anugerah Palace menyediakan fasilitas restoran yang dapat dinikmati pada waktu sarapan atau makan pagi. Fasilitas ini dapat dinikmati tamu hotel tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Dalam penyediaan restoran ini pihak hotel bekerja sama dengan pihak katering dari luar.

Makanan dan minuman disajikan dengan pelayanan buffet atau pelayanan sendiri. Tamu hotel dapat mengambil makanan dan minuman sendiri sepuasnya sesuai dengan menu pilihan yang telah disajikan. Menu yang disajikan setiap harinya lengkap dan bervariasi.

4. Fasilitas Hotel Lainnya

(67)

commit to user

biaya tambahan. Beberapa fasilitas tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Lobby

b. Gazebo

c. Ruang Pertemuan

d. 24 jam In-Room Dining Service e. Pelayanan Valet

f. Penjemputan dan pengantaran dari bandara atau stasiun kereta api g. Spa & Pijat

h. Cuci Mobil i. Binatu/ Laundry j. Layanan Katering k. Persewaan Mobil l. Biro Perjalanan

m. Hotspot Koneksi Internet

Untuk layanan seperti spa, katering, cuci mobil, dan lainnya, Hotel Anugerah Palace bekerja sama dengan pihak luar dengan perjanjian tertentu untuk memberikan layanan tersebut kepada konsumen.

(68)

commit to user

C.

Data Konsumen

Konsumen Hotel Anugerah Palace kebanyakan berasal dari luar Kota Solo. Para konsumen datang ke Kota Solo dengan berbagai tujuan, di antaranya yaitu tujuan bisnis atau urusan pekerjaan, keperluan wisata, keperluan keluarga, atau yang lainnya. Namun kebanyakan yang menginap di Hotel Anugerah Palace yaitu para pegawai kantor atau mereka yang mempunyai urusan bisnis dan pekerjaan di Solo. Hotel Anugerah Palace memiliki beberapa pelanggan tetap, di antaranya adalah PT. Saba dan PT. Warna Agung dari Semarang.

D.

Data Pemasaran

Jangkauan pemasaran dari Hotel Anugerah Palace yaitu meliputi wilayah Kota Solo dan kota-kota besar lain di sekitarnya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Anugerah Palace yaitu penjualan keluar dan penjualan di dalam hotel.

Untuk penjualan keluar bisa disebut juga dengan kegiatan pemasaran langsung. Pemasaran dilakukan oleh bagian pemasaran atau marketing hotel dengan menawarkan, mempresentasikan, dan juga mengirimkan surat-surat penawaran ke pihak luar yang kebanyakan adalah kantor. Selain itu Hotel Anugerah Palace juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain seperti biro perjalanan untuk memasarkan jasa hotel tersebut.

(69)

commit to user

E.

Data Promosi

Hotel Anugerah Palace memiliki anggaran dana tersendiri untuk promosi, namun penggunaan dana tersebut untuk pengeluaran promosi belum dioptimalkan. Promosi yang dilakukan hanya sebagai pendukung pemasaran.

Beberapa material promosi Hotel Anugerah Palace antara lain yaitu : 1. Papan Nama (Nameboard)

Gambar 1: Foto Papan Nama Hotel Anugerah Palace

2. Sign Board

Gambar 2: Foto Sign Board Hotel Anugerah Palace

3. Spanduk

(70)

commit to user

4. Kartu Nama

Gambar 4: Foto Kartu Nama Hotel Anugerah Palace

5. Map

Gambar 5: Foto Marketing Map Hotel Anugerah Palace

6. Brosur

(71)

commit to user

7. Leaflet

Gambar 7: Foto Leaflet Hotel Anugerah Palace

8. Katalog

Gambar 8: Foto Katalog/Daftar Harga Hotel Anugerah Palace

9. Member situs web www.agoda.com

Gambar

Tabel Media Utama Periklanan …………………………………………….. 2020
Tabel 1 : Tabel Marketing Mix dan Promotion Mix
Tabel 2: Media Utama Periklanan
Gambar 1: Foto Papan Nama Hotel Anugerah Palace
+7

Referensi

Dokumen terkait

In translation, cultural differences between the source and target language cause major difficulties. Often, cultural differences are characterized by the absence of the

Pada penelitian serupa oleh (Boedi dan Tiara, 2013) terdapat 5 perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, disimpulkan 3 dari

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat penulis rumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah tindakan hukum yang tepat

Biskuit adalah produk makanan kering yang dibuat dengan memanggang adonan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa substitusinya, minyak atau lemak,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air herba kemangi dengan dosis I (1 mg/kg BB), II (10 mg/kg BB), dan III (100 mg/kg BB) tidak memberikan peningkatan yang

that the three most important buyer attributes for potato farmers in West Java were immediate cash payments, price premiums for sorting for quality, and buy- ers following through

Untuk kondisi beban sementara, atau untuk komponen beton prategang pada saat t.ansfer gaya prategang, tegangan tekan dalam penampang beton tidak boleh melampaui nilai 0,60r,',

Attending the age of 50, wedded to Sir Leicester Dedlock for many years, and “at the top of the fashionable tree” (Dabney, 1967, p. 57), Lady Dedlock is unexpectedly shocked out