• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA LIPIDA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA LIPIDA INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM BIOKIMIA

LIPIDA

IDRIS AFFANDI

2031411024

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lemak dan minyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan lain-lain. Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang dinamakan trigliserida.

Lipida adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipida tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada praktikum ini akan menguji berbagai bahan yang mengandung lipid pada beberapa pelarut.

Tujuan

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga terikat pada plasma sebagai mekanisme transport dalam serum. Lipid dapat diekstraksi dengan pelarut organik seperti eter, benzene dan kloroform dan tetraklormetana. Lipid penting karena memilki nilai energi yang tinggi, bahan isolasi dan pelindung yang terdapat pada jaringan-jaringan dibawah kulit dan mengelilingi organ-organ tertentu misalnya jaringan syaraf (Riawan, 2009).

Fungsi lipid seperti minyak dan lemak yakni sebagai nutrisi dan juga merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati membran sel. Steroid senyawa-senyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol berperan dalam proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Estrogen dan testoleron berfungsi sebagai hormon kelamin: dehidroksikolestrol dan ergastrol berperan sebagai provitamin D (Sutresna, 2009).

Lipida merupakan komponen penting dalam membrane sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid, dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Fosfolipid mempunyai banyak kerangka gliserol( fosfogliserida) atau sfingosina (sfingomyelin). Serebrosida mengandung glukosa dan galaktosa dan dengan kerangka sfingosina termasuk dalam glikolipid. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam tubuh. Steroid tersebut adalah hormone-hormon yang penting seperti hormone korteks adrenal serta hormone seks, vitamin D, dan asam empedu.

Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting pada kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi (Sartika, 2008).

(4)

penting bagimanusia karena adanya sam-asam lemak esensial yang terkandung didalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A,D,E, dan K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kemudian, lemak dan minyak merupakan sumber energy yang lebih efisien dibandingakan karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal setiap gram

Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et al,2007)

Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Senyawa terbentuk dari hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Lipida dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan besar, Lipid sederhana yaitu senyawa ester asam lemak dan berbagai alcohol, contohnya lemak atau minyak dan lilin (wax). Kemudian, Lipid kompleks (gabungan) yaitu senyawa ester asam lemak yang mempunyai gugus lain disamping alcohol dan asam lemak, misalnya karbohidrat atau protein, beberapa contoh seperti fosfolipid, glikolipid dan lipoprotein. Dan terakhir adalah Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid Contoh , asam lemak, gliserol, aldehida lemak, keton, hodrokarbon, sterol, vitamin larut lemak dan beberapa hormon.

(5)

Derajat kelarutan merupakan kemampuan suatu zat terlarut untuk dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu.Tingkat polaritas berkaitan dengan polaritas dari pelarut tersebut. Senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik/ terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama. Hal ini sesuai dengan prinsip uji kelarutan yaitu berdasarkan pada kaidah like dissolves like yang mana senyawa polar akan larut dalam pelarut polar dan sebaliknya. Kelarutan lipid baik lemak maupun minyak diuji dengan berbagai jenis pelarut untuk mengetahui derajat kelarutannya (Rukmini dan Raghuram 1991)

(6)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2015 bertempat diLaboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, kertas lakmus, penjrpit tabung dan tabung reaksi. Sdangkan bahan yang digunakan, Alkohol 96%, Air, Kloroform, Minyak sayur bagus dantengik, Na2CO3 0,5%, dan NAOH 1N.

Cara Kerja

Uji Kelarutan Lipida

Tabung reaksi dipersiapkan terlebih dahulu, kemudian diteteskan secara bergantian larutan Air, Alkohol,Kloroform, NA2CO3 0,5%, dan NaOH 1N

masing-masing sebanyak 1ml sebanyak 2 botol reaksi tiaplarutan penguji. Setiap tabung reaksi yang berisikan larutan penguji ditambahkan minyak sayur bagus dan tengis sebanyak 2 tetes. Kemudian dihomogen dan diamati sifat kelarutannya.

Uji Keasaman Minyak

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN 2 Kloroform Larut, bening Larut, kuning benig 3 NaOH 1N Tidak larut, mengapung Tidak larut, keruh 4 Na2CO3 Tidak larut, keruh Tidak larut, sangat keruh

5 Alkohol 96% Tidak larut, beniing menggumpal

Dari tabel diatas didapatkan hasil pada uji kelarutan minyak, tabung 1 (air dan minyak sayur) menunjukkan bahwa untuk minyak sayur tengik tidak larut dalam air dan miyak sayur bagus memiliki hasil yang salah yakni minyak larut dalam air, hasil ini tidak sesuai dengan literatur. Menurut(),air tidak dapat tercampur dengan minyak karena air merupakan senyawa yang bersifat polar sedangkan minyak bersifat nonpolar. Faktor kesalahan ini diakibatkan akibat kelalaian praktikan yang kurang teliti dalam melakukan pengamatan larutan. Pada tabung 2 (kloroform dan minyak sayur) menunjukkan bahwa minyak kelapa baik yang minyak sayur bagus maupun tengik terlarut semupurna karena kloroform adalah senyawa nonpolar begitupun dengan minyak sayur. Tabung 3 yakni NaOH dengan Minyak sayur hasilnya baik pada minyak bagus ataupun tengik itu tidak larut karena NaOH merupakn senyawa polar sedangkan minyak sayur senyawa non polar. Pada tabung 4 yakni Na2CO3dengan minyak sayur hasilnya menunjukkan bahwa

(8)

membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-tetes minyak tersebar seluruhnya. Itulah yang dinamakan emulsi yang stabil. Dan pada tabung 5 yaitu Alkohol dengan minyak sayur menunjukan hasil minyak tidak dapat larut dalam alkohol karena sifat alkohol yakni semipolar.

(9)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kelarutan suatu zat ditentukan oleh banyak hal, diantaranya yaitu sifat kepolaran zat dan pelarutnya. Minyak tidak dapat larut dalam larutan polar maupun semipolar seperti air NaOH, dan Alkohol. Karena minyat sendiri yaitu larutan non polar. Untuk uji keasaman pH yang dihasilkan yakni 6 untuk minyak bagus dan 5 untuk minyak tengik. Minyak tengik pHnya lebih rendah karena sudah terhidrolisis dan oksidasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990. Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994.

Sutresna, Nana. Kimia. Bandung: Grafindo, 2009.

Taufik. 2010. Metabolisme Lipid. Blog Taufik Chemistry. http://Taufikchemistry. blogspot.com. (25 Desember 2013).

Yazid,Estien. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. Yogyakarta: ANDI

Referensi

Dokumen terkait

Minyak kelapa, minyak zaitun, mentega dan margari bersifat nonpolar sehingga pada uji larutan klorofrom dan dietyl eter keempat bahan uji tersebut terlarut dan pada

Pada uji ini telah kita ketahui bahwa tidak terdapat cincin ungu yang dimaksudkan akan tetapi terdapat endapan pada tabung reaksi yang disebabkan oleh penambahan

Pengujian pertama dilakukan dengan tabung pertama yang dicelup dalam air es, 5 menit setelah tabung tersebut di celup dalam air es , di tetesi saliva encer sebanyak 2 tetes

Ditetesi dengan minyak kelapa baru ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 10 tetes. Diamati tingkat kelarutan minyak pada

Percobaan 3 “uji Seliwanoff” 1mL pereaksi Seliwanoff - Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berbeda-beda - Ditambahkan ekstrak pisang yang berbeda pada masing-masing tabung reaksi

Lipid adalah segolongan senyawa organik yang terdapat di dalam alam dan mempunyai sifat-sifat: 1. Tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut-pelarut lemak seperti

Pada tabung III yang diisi dengan air atau aquadest lalu ditambahkan minyak zaitun, Na 2 CO 3 , serta larutan sabun mengalami emulsi tapi tidak. stabil karena ketiga

d Menyiapkan 3 tabung reaksi yaitu tabung I untuk uji enzim aktif, tabung II sebagai control-1 enzim inaktif, dan tabung III sebagai control-2 blanko/tanpa enzim e Pada tabung I dan II