AKHLAK TASAWUF
Defenisi dan Tujuan Tasawuf
Putri Wiwin Indah Syafira Saragih
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Sistem Informasi
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
2017
I. Pendahuluan
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan artikel ini yang berjudul “Defenisi dan Tujuan Tasawuf”. Artikel ini berisikan tentang informasi Defenisi Tasawuf dan Tujuan Tasawuf. Artikel ini menggunakan analisis deskriptif yang diambil dari buku yang berjudul “Gerbang Tasawuf”.
II. Pembahasan
A. Defenisi Tasawuf
Dalam kitab Kasyf al-Mahjub, al Hujwin telah menjelaskan asal usul kata tasawuf.
Pertama, istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf (فوصلا ), yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba.
terhadap-Nya dan tinggalnya bagian-bagian rahasia dalam diri mereka di hadapan-Nya.
Ketiga, istilah tasawuf berasal dari kata ahl al-shuffah ( ةفصلا لها ) karena para sufi mengaku sebagai golongan ahl al-shuffah yang diridai Allah. Mereka disebut sufi karena sifat sifat mereka menyamai sifat sifat orang yang tinggal di serambi masjid (shuffah) yang hidup pada masa Nabi Muhammad Saw.
Keempat, istilah tasawuf berasal dari kata al-shafa(ءافصلا ) yang artinya kesucian, sebagai makna bahwa para sufi telah menyucikan akhlak mereka dari noda noda bawaan, dan karena kemurnian hati dan kebersihan tindakan mereka. Kaum sufi menjaga moral dan menyucikan diri mereka dari kejahata dan keinginan duniawi, sebab itulah mereka disebut sufi.
Menurut Abd al-Qadir al-Jailani yang cukup dikenal sebagai pendiri tarekat qadiriyah menyatakan bahwa sesorang dikatakan sebagai sufi karena tiga alasan. Pertama, terjadinya proses penjernihan terhadap hati mereka berkat cahaya makrifat. Kedua, ia dinisbahkan kepada ashhab al-shuffah, yakni para sahabat yang meninggalkan segala sesuatu karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, ia memakai shuf (pakaian dari bulu), dimana untuk sufi tingkat pemula mengenakan pakaian dari bulu biri-biri, sedangkan untuk sufi tingkat pertengahan dari bulu kambing, untuk sufi tingkat puncak dari bulu mir’izza (bulu halus kambing).
Abu Bakar al-Kalabazi dalam al-Ta’arruf li Mazhab Ahl al-Tashawwuf dan Abu al-Qasim al-Qusyairi dalam risalah al-Qqusyairiyah menyebut sejumlah
Dari artikel diatas tasawuf dapat diartikan sebagai pembersihan diri, memperbaiki hati, akhlak pikiran dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dan mencapai keridoan-Nya. dengan kata lain tasawuf dapat diartikan sebagai perubahan. Berakhlak yang baik dan meninggalkan akhlak yang buruk atau yang keji.
B. Tujuan Tasawuf
Sebagaimana dijelaskan dalam ajaran islam. Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan suatu tujuan tertentu seperti syahadah, ibadah, khalifah, dan hasanah. Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dsebutkan hadis mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan. Hadis tersebut menjelaskan bahwa ketiga istilahnya menbentuk suatu hierarki beragama. Seorang muslim tidak saja dituntut untuk menjalankan al-islam dan al-iman, tetapi juga merealisasikan al-ihsan sebagai hierarki paling tinggi.
Para sufi telah merumuskan tujuan dari tasawuf. Sekadar pemetaan, ibn khaldun menjelaskan bahwa puncak perjalanan spritual para penempuh jalan tasawuf setelah melewati baragam tingkatan spritual (al-maqamat) adalah kemantapan tauhid dan makrifat. Karya karya para sufi menguatkan pernyataan trsebut. Seperti disebut al-Qusyairi, Ruwaim bin Ahmad pernah menyatakan bahwa kewajiban pertama dari Allah Swt kepada hamba-Nya adalah makrifat sebagaimana disebut dalam QS.Al-Zariyat/51:56 bahwa jin dan manusia diciptakan untuk li ya’bubun yang diartikan Ibn Abbas sebagai li ya’riffun (makrifat kepada Allah). Junaid al-Bagdadi mengatakan bahwa makrifat merupakan awal dari kebutuhan hamba dari hikmah. Dua sumber ajaran islam, Al-Quran dan Hadis memberikan sinyal kuat bahwa manusia berpotensi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, bertauhid dan bermakrifat kepada-Nya. dalam QS.Al-Baqarah/2:186, Allah Swt berfirman yang artinya:
Dari artikel diatas dapat dipahami bahwa tujuan tasawuf untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan tujuan untuk memperoleh hubungan langsung kepada-Nya sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-kepada-Nya
III. Kesimpulan