• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DENGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

NAUFAL FADLURROHMAN (171011500086)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA FAKULTAS KEGURUAN

(2)

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.

Seiring dengan berlakunya kurukulum tingkat satuan pendidikan atau yang lebih dikenal dengan sebutan KTSP dimana penerapan desentralisasi pengambilan keputusan, memberikan hak otonimi penuh terhadap setuap tingkat satuan pendidikan, untuk mengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang undangan pendidikan nasional yang berlaku.

(3)

B.Ruang Lingkup Kajian

Pada makalah ini saya hanya membahas kajian-kajian yang berhubungan dengan sarana dan prasarana dalam MBS, dalam penulisan masih ada kekurangan karna keterbatasan saya baik itu berupa kata-kata maupun kalimat yang sulit dipahami bagi pembaca.

C.Tujuan

1. Menjabarkan pengertian dan ruang lingkup. 2. Mengetahui pengadan Sarana dan Prasarana.

(4)

I. PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 1.Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasana

Sarana pendidikan adalah peralatan atau perlengkapan yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prsarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah , jalan menuju sekolah, tetapi jika di manfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, separtai taman sekolah untuk pelajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas menggatur dan menjaga sarena dan prasarana pendidikan agar dapat membrtikan konstribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasa, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.

Menejemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih,rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang mamadai serta kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secata optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murud-murud sebagai pelajar1.

2. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana

Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah

memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan

(5)

dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien (Bafadol 2003)[8]. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.

2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien. 3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga

keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/ sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk murid dan masyarakat yang berada di sekolah .

Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.

3. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana

Fungsi Manajemen sarana dan prasarana sebagai berikut: 1. Perencanaan/Analisis Kebutuhan

Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan dan perlengkapan yang dibutuhkan sekolah untuk kegiatan pembelajaran peserta didik dan penunjang lainnya. Kegiatan ini di laksanakan terus menerus selama kegiatan sekolah berlangsung. Perencanaan dapat di lakukan oleh kepala sekolah, guru kelas, guru bidang studi dan di bantu oleh staf sarana dan prasarana.

(6)

1. Mengadakan analisa materi dan alat/media yang dibutuhkan 2. Seleksi terhadap alat yang masih dapat di manfaatkan 3. Mencari dan menetapkan dana

4. Menunjuk seseorang yang akan di serahkan untuk mangadakan alat dengan pertimbangan keahlian dan kejujuran.

2. Pengadaan

Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana yang dapat dilakukan dengan cara membeli, menyumbang,hibah,dan lain-lain. Pengadaan sarana dan prasarana dapat berbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan bangunan.

3.Penginvetarisasian

Penginvetarisasian adalah kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan, pengaturan,dan pencatatan barang- barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuannya adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang di punyai satu organisasi.

4.Penggunaan Atau Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

(7)

kebudayaan telah panduan menejemen sekolah perawatan preventif di sekolah dengan cara membuat tim pelaksana, daftar sarana dan prasaran.Cara-cara untuk melaksanakan program perawatan preventif di sekolah antara lain memberi arahan kepada Tim pelaksana mengupayakan pemantawan bulanan ke lokasi sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventif kepada seluruh warga sekolah terutama guru dan peserta didik.

5.Penghapusan

Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari kepemilikan dan tanggung jawab pengurus oleh pemerintah ataupun swasta.Penghapusan barang dapat dilakukan dengan leleng dan pemusnahan.

6.Pertanggung jawaban

Penggunaan barang-barang sekolah harus di pertanggung jawabkan dengan cara membuat laporan penggunaan barang-barang tersebut yang di ajukan pada pimpinan2. 4. Manfaat Manajemen Sarana dan Prasarana.

Manajemen sarana dan prasarana memiliki beberapa manfaat antara lain;

1. Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentuhkan dan menyusun rencana kebutuhan barang.

2. Memberikan data dan informasi untuk di jadikan bahan atau pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.

3. Memberikan data dan informasi untuk di jadikan bahan atau pedoman dalam penyaluran barang.

4. Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang( tua,rusak, atau lebih) sebagai dasar di tambah atau di kuranginya barang.

Memberikan data dan informasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian sarana dan prasarana dalam sebuah lembaga tersebut3.

2 Aditya Chandra, Manajemen sarana dan Prasarana pendidikan dan Keuangan Pendidikan, diakses dari

(8)

5. Proses Menejemen Sarana dan Prasarana Sekolah.

NManajemen sarana dan prasarana sekolah merupakan proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien, satuhal yang perlu di tegaskan dalam difinisi tersebut adalah bahwa menejemen sarana dan prasarana sekolah merupakan suaru proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan perlengkapan lainnya, menejemen perlengkapan sekolah itu terwujud sebagai suatu proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis4. Secara sederhana menejemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah mencangkup kegiatan sebagai berikut:

a) Pengadaan

Cara melakukan pengadaan yaitu melalui proses dan langkah- langkah di bawah ini: Analisis => Analisis terhadap materui pelajaran yang membutuhkan

Seleksi skala prioritas => Seleksi berdasarkan skala prioritas dalam pengadaan Inventarisasi => Inventarisasi terhadap perlengkapan yang telah ada

Seleksi kualitas => seleksi terhadap kualitas perlengkapan yang telah ada Pencarian dana => Mencari dana apabila belum ada dana

b) Pendistribusian

Proses pendistribusian terbagi menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung, Pendistribusian langsung yaitu barang langsung di salurkan tanpa proses penyimpanan sedangkan pendistribusian yang tidak langsung barang tidak langsung di salurkan tapi di simpan dulu di gudang.

c) Penggunaan Dan Pemeliharaan,

3 Ahmad Irfan, Sudut Pendidikan, diakses dari

(http//sampingkuliah.blogspot.com/2017/04/manajemen-sarana-dan-prasarana.html) pada tanggal 26 April 2017 Pukul 21.13

4 Ella Fihi Ma Fihi, Manajemen Sarana dan Prasarana, di akses dari (

(9)

Pemeliharaan sarana dan prasarana dapat di tinjau dari dua sisi yaitu:

Di tinjau dari sifatnya : Pengecekan, Pencegahan, Perbaikan ringan dan Perbaikan berat.

Di tinjau dari waktu perbaikan : 1) pemeliharaan sehari-hari seperti menyapu lantai. 2) Pemeliharaan berkala seperti perbaikan atap dan lainya.

d) Inventarisasi

Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana meliputi dua hal, yakni: 1. Berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode barang 2. Berhubungan dengan pembuatan laporan.

6.Peran Guru Dalam Administrasi Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlikan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar mempunyai manfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas, serta pangatahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang di gunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan administrasi sarana dan prasarana meliputi: (1) perencanaan kebutuhan, (2) pengadaan, (3) penyimpanan, (4) inventarisasi, (5) pemeliharaan, dan (6) penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

(10)

Peran guru dalam administrasi prasarana dan sarana dimulai dari perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawansan penggunaan prasarana dan sarana yang di maksud.

1. Perancanaan

Guru sekolah menengah di tuntut untuk memikirkan sarana dan prasarana pendidikan yang di butuhkan oleh sekolah,supaya hal tersebut fungsional dalam menunjang keguatan belajar-mengajar. Perencanaan pengadaan barangmenuntut keterlibatan guru karena semua barang yang di pergunakan dalam proses belajar mengjar harus sesuai dengan rancangan kegiatan belajar-mengajar itu. Perencanaan pengadaan barang yang menuntut keterlibatan guru di antaranya adalah pengadaan alat pengajaran dan media pengajaran. Dalam hal ini, guru harus merencanakan pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan proses belajar-mengajar dalam kurun waktu tertentu. Dalam pengadaan perabot kelas, guru juga perlu memikirkan manfaat perabot-perabot itu dalam menunjangproses belajar mengajar. Perabot tersebut seperti papan tempel majala dindiang,papan rencana kegiatan kelas, dan tempat penyimpanan alat-alat pelajaran atau alat peraga milik kelas.

2. Pemanfaatan dan Pemeliharaan

Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana seoptimal mungkin dan bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakayan sarana dan prasarana pengajaran yang ada. Juga bertanggung jawab terhadap penempatan sarana dan prasarana tersebut di kelas di mana dia mengajar. Perawatann sarana dan prasarana secara sederhana, yang tidak harus membutuhkan keahlian profesional,dapat dilakukan oleh guru. Dalam hal pemerliharaan atau perbaikanyang lebih kompleks, misalnya berkaitan dengan alat-alat elektronik, petugas atau ahli media atau teknisi pendidikan lebih berkompeten untuk melakukan pemeliharaan itu.

3. Pengawasa Penggunaan

(11)

siswa dapat menggunakan atau memakai sarana dan prasarana pendidikan itu sebagaimana mestiny5.

B.Standar Nasional Pendidikan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007. Selain itu, juga harus memenuhi dari ketentuan pembakuan sarana dan prasarana pendidikan yang telah dijabarkan dalam:

(1) Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan;

(2) Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama Tahun 2004 dari Direktorat Pembinaan SMP; dan (3) Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis Program Subsidi Imbal Swadaya: Pembangunan Ruang Laboratorium Sekolah Tahun 2007 dari Direktorat Pembinaan SMP. Standar sarana dan prasarana pendidikan yang dimaksudkan di sini baik mengenai jumlah, jenis, volume, luasan, dan Iain-lain sesuai dengan kategori atau tipe sekolah masing-masing. Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan:

1. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan berbunyi:

(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. (2) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

(12)

2. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007, tanggal 28 juni 2007 tentang standar sarana dan prasarana yang berbunyi:

Pasal 1

(1)Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria

minimum prasarana.

(2) Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini6.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Berdasarkan PP No.24 tahun 2007, beberapa kriteria minimum standar sarana dan prasarana7.

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Penyusunan standar sarana dan prasarana diharapkan mampu memberikan motivasi dalam mendukung dan meningkatkan pendidikan di setiap jenjang pendidikan. Namun penerapan atau implementasinya secara keseluruhan tidak mudah, meskipun standar nasional merupakan kreteria minimum tidak setiap sekolah mampu memenehuinya. Implementasinya pun dilakukan secara bertahap dan diutamakan

6 Ikbal Barlian, Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi, Erlangga Group,2013,

h.100-101

(13)

kebutuhan yang benar-benar diperlukan dalam proses pembelajaran. Setiap sarana dan prasarana yang disiapkan mewakili kebutuhan utama dari sebuah sekolah baik dasar dan menengah dengan kreteria minimum.

Pada dasarnya dengan standar nasional pendidikan diharapkan mampu memeratakan segala kegiatan maupun sarana pendukung dalam pendidikan yang meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Namun selalu ada implikasi dari setiap penerapan sebuah kebijakan, dan tidak pula dengan standar sarana dan prasaran, karena implikasi dari penerapannya menimbulkan kendala-kendalan dan permasalahan baru yang pemecahannya tidaklah mudah karena akan berkaitan dengan standar nasional yang lain. Misalkan saja kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, Peserta didik dan kelulusannya, penilaian dan pengelolaan maupun pelaksanaan pembiayaan yang sesuai dan merata.

Implikasi berkaitan dengan akibat dari implementasi sebuah program atau kegiatan, dalam implementasi standar sarana dan prasarana tidak menutup kemungkinan terjadi sebuah implikasi dari penerapan tersebut. Bila setiap sarana dan prasaran yang di adakan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam standar, maka akibat yang mungkit terjadi seperti yang diuraikan diatas adalah munculnya kebijakan lain yang berkaitan dengan pilihan untuk memenuhi terlebih dahulu kebutuhan utama dari sebuah sekolah ataupun satuan pemdidikan. Lahan dan bagunan dari sekolah yang akan didirikan tidak selamanya mengikuti ketentuan minimum sarana prasarana tapi disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar sekolah tersebut. Demikian pula dengan perlengkapan setiap ruang selalu di lakukan dengan bertahap dan berkelanjutan. Apabila dilakukan dengan secara langsung yang sesuai dengan ketentuan hambatan yang paling utama adalah pemeliharaan maupun pembiayaan yang tidak mencukupi dan memadai bagi sarana dan prasarana yang disiapkan.

(14)
(15)

II. PENUTUP A. Kesimpulan

Sarana pendidikan adalah peralatan atau perlengkapan yang secara langsung di pergunakan dan menunjang proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prsarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah , jalan menuju sekolah,

Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, secara umum adalah memberikan fasilitas dan pelayanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana dalam rangka mewujudkan proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien, Manajemen sarana dan prasarana sekolah merupakan proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien, satuhal yang perlu di tegaskan dalam difinisi tersebut adalah bahwa menejemen sarana dan prasarana sekolah merupakan suaru proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan perlengkapan lainnya, menejemen perlengkapan sekolah itu terwujud sebagai suatu proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang di gunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan administrasi sarana dan prasarana meliputi: (1) perencanaan kebutuhan, (2) pengadaan, (3) penyimpanan, (4) inventarisasi, (5) pemeliharaan, dan (6) penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

(16)

B. Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2012. Manajemen Berbasis Seolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soetjipto, dan Raflis Korasi. 2007. Profesi keguruan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Barlian, Ikbal. 2013.Menejemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Yang Berprestasi.

Jakarta: Erlangga Grup

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah perlengkapan dasar/fasilitas dasar yang secara tidak langsung menunjang jalannya

Pemenuhan fasilitas/sarana dan prasarana disuatu sekolah akan sangat menunjang dalam menciptakan pembelajaran yang bermutu, meskipun dalam pengelolaannya terdapat

Prasarana pendidikan merupakan struktur pendukung tidak langsung bagi proses pendidikan, seperti pekarangan, lapangan, kebun dan sebagainya (Fatmawati et al., 2019).

Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan merupakan semua komponen

 Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi,. tetapi dapat pula

Standar Nasional Pendidikan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan. pendidikan,

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diamana dalam PP tersebut juga mengatur mengenai standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada bab VII

Dalam sebuah lembaga pendidikan, perpustakaan tidak berbeda dengan lembaga yang lain yang tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang