E
E
x
x
e
e
c
c
u
u
t
t
i
i
v
v
e
e
S
S
u
u
m
m
m
m
a
a
r
r
y
y
K
K
A
A
J
J
I
I
A
A
N
N
K
K
E
E
B
B
U
U
T
T
U
U
H
H
A
A
N
N
D
D
A
A
N
N
K
KE
ET
TE
ER
RS
SE
ED
DI
IA
AA
A
N
N
M
MA
AT
TE
ER
RI
IA
AL
L
D
DA
AN
N
P
PE
ER
RA
AL
LA
AT
TA
AN
N
K
KO
O
NS
N
ST
TR
RU
UK
KS
S
I
I
D
DI
I
K
KE
EM
ME
EN
NT
TR
RI
IA
A
N
N
P
PE
EK
KE
ER
RJ
JA
AA
AN
N
U
U
M
M
U
U
M
M
Kajian Kebutuhan dan Ketersediaan Material dan Peralatan Konstruksi bertujuan untuk mendukung berbagai perumusan kebijakan dan rekomendasi strategi bertujuan untuk peningkatan kualitas berikut manfaat rencana investasi Pembangunan Infrastruktur di Kementrian Pekerjaan Umum (KPU) dimasa mendatang.
Sesuai Metodologi Kajian ini, Identifikasi profil Ketersediaan dan potensi material dan peralatan konstruksi termasuk kondisi produsen material dan peralatan konstruksi di dalam negeri dan diluar negeri yang diperlukan merupakan tugas awal yang dilaksanakan. Gambaran pola Kebutuhan Material dan Peralatan juga telah diperoleh dari Analisa pelaksanaan rencana Anggaran investasi infrastruktur dimasa lalu di KPU dan Dinas Pekerjaan Daerah (PU). Gambaran jelas juga diperoleh perihal tingkat serta kualitas kebutuhan dan ketersediaan material dan peralatan dari Analisa Pola alokasi yang berlaku dan baku bagi Pembangunan Tipologi Pekerjaaan Konstruksi (TPK) Anggaran Fisik di Satminkal Direktorat Jenderal Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber daya Air antara Tahun 2008-2011.
Sample populasi sebesar 98 juga telah diperoleh dari 8 Kelompok TPK Proyek Konstruksi bersumber Anggaran KPU dan PU Daerah antara Tahun 2008-2011 yaitu: 1)Bina Marga (1.Pembangunan Jalan Tol dan Jalan, 2.Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan, dan 3.Pembangunan dan Peningkatan Jembatan); 2)Cipta Karya (1.Pembangunan dan Peningkatan Bangunan, 2.Rehabilitasi dan Peningkatan Bangunan, dan
Dam, Irigasi, dan Air Baku; Rehabiilitasi dan 2.Peningkatan Bendungan, Cek Dam, Irigasi, dan Sumber Air Baku, Sungai, Pantai dan Pengendalian Banjir).
Hasil kajian ini pada akhirnya akan bermanfaat untuk memformulasi berbagai strategi dan kebijakan bertujuan memenuhi kebutuhan dan penyediaan (supply and demand) material dan peralatan konstruksi secara berimbang dalam menunjang peningkatan kegiatan investasi infrastruktur tersebut dimasa mendatang.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Sample tersebut pada akhirnya menggunakan suatu Algoritma berikut Asumsi2 khusus untuk Pembuatan sekaligus Validasi Sub-Model dan Model sehingga berbagai Analisa, Simulasi, Prediksi dan Perkiraan (Simulation, Prediction and Forecasting) Kebutuhan Material dan Peralatan atas dasar Investasi di Infrastruktur di KPU dimasa lalu dan mendatang dapat diperoleh bagi Kajian ini. Hasil Perkiraan utama tersebut menggambarkan Material Mayor Aspal dalam satuan Ton sebesar 2 juta yang kebutuhannya pada tahun 2016 dapat melampaui ketersediaan pasok hasil produksi dalam negeri yang diperkirakan kini terbatas pada jumlah sebesar 700 Ribu Ton per tahun tercatat pada tahun 2012. Kebijakan termasuk rekomendasi pengembangan dan pemanfaatan potensi Aspal Buton Nasional perlu segera diadakan yang dapat memperhatikan serta mengatasi perkiraan permintaan perkembangan yang akan melebihi daya Pasokan dalam negeri yang terbatas tersebut di KPU dimasa mendatang. Meskipun perkiraan Kebutuhan atas Material Baja 8 Juta dan Semen 9 Juta Ton menggunakan Sub-Model dan Model hasil Kajian ini pada 2016 tidak memperhatinkan, perlu terus diikuti perkembangan permintaannya kedepan.
Hasil perkiraan Kebutuhan Peralatan KPU dalam Satuan Unit dari sekitar 16,000 Unit pada Tahun 2011 diperkirakan akan mencapai jumlah sebesar 33,600 Unit pada Tahun 2016 akan dapat dipenuhi dengan rencana produksi dalam negeri oleh HINABI dari sebesar 10,000 Unit/Thn pada Tahun 2011 ke 13,600 Unit/Thn pada Tahun 2015 untuk kebutuhan KPU dan Sektor lainnya termasuk Pertambangan, Pertanian dan lainnya.
Evaluasi berbagai aplikasi Metoda Kajian ini juga telah memberi masukan serta arahan untuk pengembangan Database MPK ini selanjutnya kedepan bersama para Stakeholders terkait Internal maupun Eksternal KPU termasuk antara lain : 1) Peningkatan jumlah termasuk Kualitas Sample Populasi TPK di KPU,
2) Pembuatan dan Validasi Sub-Model dan Model sehingga dapat memberi gambaran secara lebih lengkap
dan akurat perihal Kebutuhan serta Ketersediaan Material dan Peralatan Pekerjaan Konstruksi,
3) Mendukung rencana investasi Pengelolaan Pembangunan serta Pemeliharaan Operasi Infrastruktur di
KPU khususnya dan Dinas PU Daerah dan Nasioanl pada umumnya dimasa mendatang.
Gambar 1 : Metodologi Kajian Kebutuhan dan Ketersediaan Material dan Peralatan
Prosedur menghasilkan Penerapan Konsep Algoritma Validasi Penentuan Pembuatan Sub-Model seperti Gambar 2. Flowchart dibawah ini :.
Gambar 2 : Algoritma Pembuatan Sub-Model & Model Material & Peralatan Konstruksi .
Studi Pendahuluan
Kerangka pemikiran
-Penentuan Hasil Kajian Diinginkan
Uji coba Kajian
( Try Out ) Prosedur Kajian Populasi & Sampling
Operasionalisasi Variabel Kajian
Uji Validitas & Reliabilitas Normalitas
Sub-Pengumpulan Data
Coding , Editing & Processing Data
Pembuatan & Analisa Model Linier
Kesimpulan Analisa kondisi saat ini
Identif ikasi , Rumusan , Tujuan dan Pembatasa
Masalah Stratifikasi Sampel Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Saran Pengembangan MPK Dimasa Mendatang Model Linier*
Pembuatan & Analisa Model Non-Linier
Simulasi Forecasting & Compare Pada Kondisi MPK Berlaku
Pembuatan & Analisa Model Proporsional Sederhana
Sub-Model & Model Material
Data Sample TPK Kelompok BM(1-3) CK(1-3) SDA(1-2)
Material
Data Sample TPK Kelompok BM(1-3) CK(1-3) SDA(1-2) Peralatan Material Iterasi 1 Material Iterasi 2 Material Iterasi 3 Proporsional Linier
Sub-Model & Model Peralatan
Peralatan Iterasi 1
Peralatan Iterasi 2
Peralatan Iterasi 5
Proporsional Linier Peralatan Iterasi 4 Peralatan Iterasi 3
Simulasi Prediksi Perkiraan Sub-Model & Model MPK Linier & Non-Linier dgn Bantuan Model Proporsional Linier sesuai Kebutuhan
Sub-Model & Model Material &Peralatan dgn Metoda Proporsional
Linier Berhasil Berhasil Gagal Berhasil Berhasil Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal Outlier Reject Outlier Reject Outlier Reject
Outlier Reject Outlier Reject
Hasil Pembuatan Sub-Model dengan Algoritma Penentuan Sub-Model2 Regresi Linier atau Non-Linier
Hasil Pembuatan Sub-Model2 Material dan Peralatan adalah sebagai berikut :
1. Model untuk BINAMARGA
a. Kelompok Pembangunan Jalan dan Jalan Tol Material dalam Ton
Aspal = 168.198 + (0.793 NKRpM) Baja = -1084.202 + (45.282 NKRpM) Semen = -3602.295 + (126.538 NKRpM) Peralatan dalam Jam
Dozer = -4682.427 + (76.631 NKRpM) Loader = 327.246 + (1.470 NKRpM) Excavator = 423.142 + (90.610 NKRpM) Grader = -1030.714 + (19.818 NKRpM) MobilCrane = 411.712 + (5.945 NKRpM) AlatPondTiang = -2811.559 + (52.803 NKRpM) Dumptruck = -174.880 + (333.875 NKRpM)
b. Kelompok Peningkatan Pemeliharaan Pelebaran Jalan Material dalam Ton
Aspal = 82.217 + (0.431 NK Rp M2)
Baja = 4.674 + (3.162 NK Rp M) – (0.040 NKRpM2)
Semen = 97.814 – (3.985 NK Rp M) + (3.963 NK Rp M2) – (0.049 NK Rp M3) Peralatan dalam Jam
Loader = -40.747 + (515.588 TotalAlatRpM) – (502.706 TotalAlatRpM2) + (97.968 Total Alat Rp M3)
Excavator = 37.186 – (213.814 TotalAlatRpM + (339.989 TotalAlatRpM2) – (63.486 Total Alat Rp M3)
Grader = -120.726 + (46.664 NK Rp M) Dumptruck = -99.817 + (243.597 NK Rp M)
c. Kelompok Pembangunan dan Penggantian Jembatan Material dalam Ton
Aspal = -34.507 + (45.078 NKRpM) + (0.455 NKRpM2) Baja = - 62.452 + (229.734 NKRpM) – (15.511 NKRpM2)
Peralatan dalam Jam
Loader = 9.903 + (748.945 TotalAlatRpM) - (4854.507 TotalAlatRpM2) + (12142.356 TotalAlatRpM3)
Excavator = 37.186 – (213.814 TotalAlatRpM) + (339.989 TotalAlatRpM2) – (63.486 TotalAlatRpM3)
Grader = -11.495+ (2473.459 TotalAlatRpM) – (14053.130 TotalAlatRpM2) + (31835.767 TotalAlatRpM3)
Mobil Crane = - 292.515+ (4705.075 TotalAlatRpM) – (12702.678 TotalAlatRpM2) – (1334.740 TotalAlatRpM3)
Alat Pond Tang = 126.902 – (5789.219 TotalAlatRpM) + (37253.973 TotalAlatRpM2) – (70877.575 TotalAlatRpM3)
Dump truck = 148.290 + (4468.733 TotalAlatRpM) – (22228.596 TotalAlatRpM2) + 62989.986 TotalAlatRpM3)
2. Model untuk CIPTAKRYA
a. Kelompok Pembangunan Gedung Material dalam Ton
Baja = 8.311 + (2.541 NKRpM) Semen = 110.769 + (89.792 NKRpM)
Peralatan dalam Jam
Dumptruck = -212.025 + (214.069 NKRpM)
b. Kelompok Peningkatan dan Rehabilitasi Gedung Material dalam Ton
Baja = 65.235 – (95.782 NKRpM) + (34.368 NKRpM2) Semen = 1039.378 – (1608.671 NKRpM) + 596.393 NKRpM2)
Peralatan dalam Jam
Dumptruck = 3.066 + 5012.242 TotalAlatRpM
c. Kelompok Pembangunan & Pengadaan IPA & SPAM Material dalam Ton
Baja = - 8.659 + (7.239 NKRpM) – (0.173 NKRpM2) Semen = - 98.124 + (78.777 NKRpM) – (1.940 NKRpM2)
Peralatan dalam Jam
3. Model untuk SUMBER DAYA AIR
a. Klompok Pembangunan Bendungan Cek Dam Air Baku Material dalam Ton
Baja = -16.042 + (1.023 NKRpM) Semen = 3.084 + (7.987 NKRpM )
Peralatan dalam Jam
Dozer = 662.113 + (84.521 NKRpM) Loader = -748.768 + (54.015 NKRpM) Excavator = 585.126 + (25.099 NKRpM) Grader = -1411.420 + (166.819 NKRpM) Compactor = -398.120 + (51.933 NKRpM) Tower Crane = 8.818 + (2.657 NKRpM) Mobil Crane = 47.335 + (3.314 NKRpM) Alat Pond Tiang = -1039.960 + (70.333 NKRpM) Dump truck = 4298.682 + (276.664 NKRpM)
b. Kelompok Rehabilitasi Peningkatan Pengendalian Daerah Irigasi Banjir Sungai & Pantai Material dalam Ton
Baja = -2.207 + (10.801 NKRpM)
Semen = 26.734 + (79.645 NKRpM) + (38.730 NKRpM2)
Peralatan dalam Jam
Excavator = -93.644 + (2390.326 TotalAlatRpM)
Dumptruck = -207.363 + (1126.234 NKRpM) – (785.204 NKRpM2) + (122.877 NKRpM3)
Kesimpulan dan Rekomendasi Pengembangan Hasil Kajian Kebutuhan dan Ketersediaan Material dan Peralatan Konstruksi di Kementrian Pekerjaan Umum
1. Kajian ini telah mengidentifikasi dan menggunakan Tipologi Pekerjaan Konstruksi yang berlaku untuk mendapat gambaran pola kebutuhan dan ketersediaan Material dan Peralatan Konstruksi yang diperlukan di Kementrian Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum Daerah,
2. Material Peralatan Konstruksi Mayor telah diidentifikasi dan berguna untuk menganalisa pola kebutuhan dan ketersediaan Material Peralatan Konstruksi pada tingkat Satminkal Bina Marga, Cipta Karya dan Sumber Daya Air di Kementrian Pekerjaan Umum,
3. Kelemahan penggunaan sample kecil telah bermanfaat memberi gambaran serta arahan untuk perumusan serta penyusunan Database Kementrian Pekerjaan Umum yang dilengkapi dengan Data Populasi minimum sebesar 1020 guna memenuhi asumsi Large Sample perlu dilengkapi untuk tiap
4. Hasil Kajian ini akan berguna untuk melakukan hal sebagai berikut:
a. Memberi masukan untuk peningkatan: Data Sample Size, Scope, Quality and Model Building Capability cum Maintenance yang diperlukan untuk Pengembangan Database MPK secara Berkelanjutan di Kementrian Pekerjaan Umum di masa mendatang,
b. Perumusan Rekomendasi Pembentukan berikut Metoda Kerja Database MPK Development and Management Team/Unit di KPU dimasa mendatang,
c. Penyusunan Program Temu Teknis (Seminar, FGD dan Lainnya) bersama Stakeholders Internal Kementrian Pekerjaan Umum dan Eksternal lainnya terkait dimasa dekat dan mendatang,
d. Menyusun Tulisan-tulisan, Paper-paper dan menerbitkan Standard-standar, Nasional serta Internasional yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan hasil Aplikasi termasuk berbagai Simulasi Database Material dan Peralatan Konstruksi dalam mendukung Investasi dan Pembangunan Infrastruktur di Kementrian Pekerjaan Umum dan Nasional di masa mendatang.