• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK SMP 02. bab.2.erma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK SMP 02. bab.2.erma"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan fungsi dan tujuan Pendidikan nasional yaitu : berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Sebagai guru selayaknya ikut berusaha mewujudkan tujuan pendidikan dengan selalu berusaha membenahi proses pembelajaran di kelas, dan meningkatkan keberhasilan mendidik mengajar dan melatih siswa, yang akan memberikan sumbangan yang signifikan pada peningkatkan kualitas pendidikan nasional

2. Pembelajaran Kooperatif dengan Praktikum

Cooperative Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa

(2)

Keseimbangan otak tersebut akan sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karenanya diperlukan mdel pembelajaran yang terus mengaktifkan kedua bagian otak tersebut. Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mempelajari materi dan ketrampilan-ketrampilan khusus (Depdiknas. 2005. p. 11).

Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran ( akhmadsudrajat.wordpress.com )

(3)

setiap bagian dari solusi, lemah siswa termotivasi untuk benar-benar memahami pemecahan masalah.

Definisi Praktikum adalah bagian dari pengajaran yg bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yg diperoleh dalam teori. (http://www.artikata.com/arti-345854-praktikum.php)

3. Metode Two Stay Two Stray

Pembelajaran dengan Pendekatan TS – TS merupakan model siklus belajar yang diturunkan dari teori konstruktivis dengan pengembangan dari Model pembelajaran group to group dan Model pembelajaran tempat perdagangan (Trading Place)

Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992).

Two Stay yaitu dimana dua anggota yag tinggal ditempat bertugas untuk memberikan resume informasi kepada siswa anggota lain sebagai tutor sebaya terhadap anggota lain yang sedang berkunjung.

a.Two Stray yaitu dua anggota yang meninggalkan tempat untuk mendapatkan beberapa cara dan pendapat tentang masalah penyelesaian jawaban yang diberikan kepada kelompok lain.

(4)

kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung santun dengan yang lainnya

Penerapan belajar kooperatif model Two Stay Two Stray sebagai berikut:

(1) siswa membaca handout atau buku teks. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk membaca materi dari handout sebelum mengerjakan LKS,

(2) siswa menjawab soal-soal dalam LKS oleh kelompok yang telah ditentukan,

(3) anggota kelompok yang telah ditentukan untuk membuat beberapa pertanyaan,

(4) siswa saling bertamu ke kelompok lain untuk bertukar informasi jawaban dari LKS dan mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat dari kelompok asal,

(5) siswa yang bertamu kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan informasi dari hasil bertamu, dan

(6) diskusi kelas, salah satu kelompok mempresentasikan kembali tugasnya.

(5)

a) Terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas b) Siswa dapat bekerjasama dengan temannya

c) Dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar

Kekurangan model pembelajaran Two Stay Two Stray : a) Memerlukan waktu yang lama

b) Guru tidak dapat mengetahui kemampuan siswa masing-masing

4. Pemahaman Konsep Fisika

Pemahaman konsep merupakan prasyarat mutlak untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kemampuan-kemamp[uan kognitif yang berbasis

pemahaman melibatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi, seperti pemecahan masalah, berfikir kritis, kreatif dan pengambilan keputusan. Jadi Pembelajaran untuk pemahaman identik dengan pembelajaran ketrampilan berfikir. ( Prof. DR. I. Wayan Santyasa. M.Si Dosen Jurusan Fisika Univ. Pendidikan Ganesha)

(6)

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian yang khusus membahas mengenai model pembelajaran cooperative team type Two Stay Two Stray maupun sejenisnya, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuan menjawab siswa dan efek motivasi belajar siswa. penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan

Dalam penelitian Ratih Purwaningrum, Motivasi belajar biologi siswa kelas X-5 SMA Negeri 7 Malang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa dalam melaksanakan model pembelajaran Two Stay Two Stray bagi peneliti selanjutnya, perlu dikembangkan konstruktivisme dalam belajar kooperatif Model Two Stay Two Stray. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru jika akan menerapkan Two Stay Two Stray adalah guru mempelajari apa, mengapa, dan bagaimana model pembelajaran Two Stay Two Stray.

Model ini menurut beberapa peneliti dapat menghidupkan

suasana kelas , menciptakan suasana terbuka, dan membangkitkan

kompetisi antar kelompok. Seperti yang dpenelitian yang dilakukan

Iqbal Ali sebagai berikut : “Pada saat saya menerapkan model ini,

hasilnya luar biasa, para siswa tampak antusias, mereka malahan

ber’acting’ layaknya tamu yang hendak masuk ke rumah orang,

ada yang pura-pura mengetuk pintu, ada yang mengucap salam

dan lain-lain. Yang jelas mereka menjadi enjoy dalam menjalankan

(7)

enjoy dan rileks tersebut memungkinkan siswa lebih mudah untuk

menyerap informasi secara lebih baik

(http://iqbalali.com/2010/02/17/model-pembelajaran-one-stay-two-stray-modifikasi/)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model ini yang dilakukan dengan pembentukan kelompok secara random dan rotasi yang ditentukan oleh guru dengan pembagian materi pelajaran yang berbeda untuk setiap kelompoknya dengan tujuan agar terjadi saling tukar informasi antar kelompok secara kualitatif dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar (http://rhum4hnd3soq.blogspot.com/2010/10/model-pembelajaran-two-stay-two-stray.html)

Rizkia, Ramadhoni Zahrotur. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) Berbasis Praktikum Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TSTS dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA MA Assalam Selopuro Blitar. Kemampuan kerja ilmiah siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 29,47 %. Prestasi belajar mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 18,33 %.

(8)

C. KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berfikir pada penelitian ini selalu berbasis pada kerangka basic penelitian tindakan kelas, seperti berikut :

Gambar. 2.1. Bagan Proses PTK

Kerangka Berfikir pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus, dengan kerangka berfikir sebagai berikut :

(9)

Gambar.2.2. Bagan Kerangka Berfikir

D. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: ”Diduga dengan model cooperative team Two Stay Two Stray dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika”.

Gambar

Gambar. 2.1. Bagan Proses PTK

Referensi

Dokumen terkait

 Menceritakan peristiwa tertentu yang berkaitan dengan kegiatan sehari- hari, menggunakan pilihan kata yang tepat dan disampaikan dengan kalimat yang runtut.  Memberikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura pada pembelajaran biologi mengalami peningkatan melalui penerapan

Dimana penyimpanan dan pengaksesan data masih dilakukan secara terpisah yang menyebabkan kurangnya relasi suatu data antara file yang satu dengan file yang lain, sehingga

yang dengan segala kebesaran dan kemurahan-Nya telah melimpahkan rahmat, bimbingan, serta kemudahan dalam setiap langkah sehingga penulisan skripsi dengan judul

atau sama dengan 0% diberikan nilai 0. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Berisiko.. 17. Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap

Bimbingan dan penyuluhan Islam sendiri merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada individu dalam hal ini adalah lansia atau sekelompok lansia dengan cara

Proses wawancara dilakukan dalam lima tahapan: (1) menentukan informan yang akan diwawancarai, (2) mempersiapkan kegiatan wawancara, sifat pertanyaan, alat bantu, menyesuaikan

Dalam penelitian ini ditemukan peraturan yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta sudah mengacu pada kompetensi para pelaku di industri pariwisata namun bila dibandingkan dengan