• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi. Oleh: Fenli Kurniawan D NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi. Oleh: Fenli Kurniawan D NIM:"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fenli Kurniawan D NIM: 172114138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISKEU

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA

DI KABUPATEN POSO

(2)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fenli Kurniawan D NIM: 172114138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISKEU

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN POSO

i

(3)

ii

(4)

iii

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu”

Yesaya 55:8-9

Kupersembahkan untuk :

Kakekku H. Ruagadi Nenekku A. Radio Papaku Feri Yahya Dewantoro Mamaku Mariani Noverlista Ruagadi Mama Tua Yurnita C. Ruagadi Papa Tua Nitras Ruagadi Kakakku Yunda Victorina Tobondo Kakakku Ayu Risdayanti Ruagadi Kakakku Novi Ruagadi Adikku Chris Victorian Dewantoro Group Garing Bareng Terimakasih atas doa dan dukungannya

iv

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISKEU

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN POSO

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 21 Agustus 2021 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 September 2021 Yang membuat pernyataan,

Fenli Kurniawan Dewantoro v

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fenli Kurniawan Dewantoro Nim : 172114138

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma tugas akhir saya yang berjudul :

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN PEMANFAATANTEKNOLOGI INFORMASI SISKEU

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN POSO

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 September 2021 Yang menyatakan,

Fenli Kurniawan Dewantoro

vi

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis mendapat bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph. D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangakan kepribadian kepada penulis.

2. Tiberius Handoko Eko Prabowo, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Ilsa Haruti Suryandari, S.IP.,M.Sc.,Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi arahan kepada penulis dalam pemilihan mata kuliah.

4. Dr. Firma Sulistiyowati, M.Si.,Ak.,CA,QIA selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Semua staff USD yang bersedia membantu segala kebutuhan penulis.

6. Kakekku H. Ruagadi atas doanya.

7. Mamaku Mariani Noverlista Ruagadi atas segala doa dan pengorbanannya.

8. Mama Tua Yurnita C. Ruagadi atas segala kasih, doa dan dukungannya.

vii

(9)

9. Papa Tua Nitras Ruagadi atas segala kasih dan bantuannya.

10. Kakakku Yunda Victorina Tobondo atas segala kasih dan bantuannya.

11. Adikku yang terkasih Chris Victorian Dewantoro atas segala doa dan dukungannya.

12. Kakakku Ayu Risdayanti Ruagadi atas segala bantuannya.

13. Kakakku Novi Risdayanti Ruagadi atas segala bantuannya.

14. Saudaraku Garing Bareng, Anto, Julio, Okri, Wisnu, Widi, Anton, Ivander, Fandy.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tentena, 27 Juli 2021

Fenli Kurniawan Dewantoro

viii

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR...vii

HALAMAN DAFTAR ISI...ix

HALAMAN DAFTAR TABEL...xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR...xii

ABSTRAK...xiii

ABSTRACT...xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Masalah Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 8

A. Kajian Pustaka... 8

B. Penelitian Terdahulu ... 13

C. Perumusan Hipotesis... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Desain Penelitian... 20

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ... 20

ix

(11)

C. Subjek Penelitian ... 21

D. Data Penelitian ... 21

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Kriteria Responden. ... 22

G. Populasi dan Sampel Penelitian...23

H. Variabel Penelitian ... 26

I. Model Penelitian ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN POSO...35

A. Profil Kabupaten Poso...35

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...37

A. Deskripsi Data ... 37

B. Gambaran Umum Responden Penelitian...38

C. Analisis Data ... 43

D. Pembahasan ... 53

BAB VI PENUTUP ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 62

x

(12)

Tabel 1 Jumlah Kecamatan Dan Desa...24

Tabel 2 Jumlah Responden...25

Tabel 3 Operasional Variabel Kompetensi Aparat Desa...27

Tabel 4 Operasional Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi...28

Tabel 5 Operasional Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa...29

Tabel 6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia...38

Tabel 7 Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Responden...39

Tabel 8 Gambaran Umum Jabatan Responden...40

Tabel 9 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Desa...41

Tabel 10 Hasil Uji Validitas...43

Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas...44

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas Data…...45

Tabel 13 Hasil Uji Multikolinearitas…...46

Tabel 14 Hasil Uji Heteroskedastisitas…...47

Tabel 15 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda...48

Tabel 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi…...49

Tabel 17 Hasil Uji F...50

xi

(13)

Tabel 18 Hasil Uji t...51 DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Model Penelitian...30

xii

(14)

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI APARAT PENGELOLA DANA DESA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SISKEU

TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN POSO

Fenli Kurniawan Dewantoro NIM: 172114138 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kabupaten Poso. Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Perencanaan. Objek dalam penelitian ini adalah kompetensi aparat pengelola dana desa dan pemanfaatan teknologi informasi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitaif dengan menggunakan bantuan SPSS versi 23.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua hipotesis diterima. Dengan kata lain kompetensi aparat pengelola dana desa terbukti berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelola dana desa. Pemanfaatan teknologi informasi terbukti berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

ABSTRAK

Kata Kunci : akuntabilitas, Kompetensi aparat, dan pemanfaatan teknologi informasi.

(15)

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COMPETENCE OF VILLAGE FUND MANAGEMENT APPARATUS AND UTILIZATION OF INFORMATION SISKEU

TECHNOLOGI ON ACCOUNTABILITY OF VILLAGE FUND MANAGEMENT IN POSO REGENCY

Fenli Kurniawan Dewantoro NIM: 172114138 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

The purpose of this study were to determine the effect of the competence of the village fund management apparatus on accountability of village fund management in Poso regency, and to determine the effect of the utilization of information technology on accountability of village fund management in Poso regency.The subjects in this study were the village head, village secretary, head of financial affairs, head of development affairs and head of planning affairs. Object of this research were competence of village fund management apparatus and utilization of information technology.

Type of research is descriptive quantitative. Data collection technique using questionnaire. Data analysis using quantitative descriptive by using SPSS ver. 23 as a device.

The result of this study indicate that the both hypotheses were accepted. In other words, the competence of the village fund management apparatus was proven to have an effect on the accountability of village fund management.Utilization of information was proven to have an effect on the accountability of village fund management.

Keywords : accountability, competence of the apparatus, utilization of information.

ABSTRACK

xiv

(16)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerataan pembangunan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial sebagai tujuan bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Berkaitan dengan pemerataan pembangunan, fokus utama pembanguan di Indonesia saat ini adalah pembangunan desa melalui pemberian dana desa secara langsung dari APBN untuk dikelola masyarakat desa agar terjadi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat desa (Sugiarti & Yudianto, 2017). Hal ini sejalan dengan Bappenas (2018) yang mengatakan bahwa dengan adanya pemerataan pembangunan, perkembangan dan pertumbuhan perekonomian rakyat pun akan meningkat.

Peningkatan taraf hidup masyarakat desa akan terjadi apabila dana desa yang diberikan dapat dikelola dengan efektif dan efisien (Tangkumahat et al., 2017).

Namun berdasarkan Kementrian Keuangan RI tahun 2016, fakta yang terjadi di Indonesia saat ini adalah masih banyak kekeliriuan dalam penggunaan dana desa seperti penggunaan dana desa yang tidak tepat sasaran, hasil pengadaan kurang bermanfaat, bahkan tidak ada bukti penggunaan anggaran dana desa oleh aparat desa (Mada et al., 2017). Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada kelemahan dalam akuntabilitas pengelolaan anggaran dana desa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan akuntabilitas pengelolaan anggaran desa tidak berjalan dengan baik,

BAB 1

1

(17)

seperti rendahnya kompetensi perangkat desa dan sistem pengendalian internal yang kurang baik (Yesinia et al., 2018). Selain itu, (Wilma & Hapsari, 2019) juga mengungkapkan bahwa kemampuan menggunakan aplikasi atau penggunaan teknologi informasi oleh perangkat desa juga mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan anggaran dana desa. Akuntabilitas tentu sangat penting dalam pengelolaan dana desa, hal ini disebabkan karena keberhasilan akan pelaksanaan kegiatan suatu organisasi idtentukan oleh akuntabilitas yang baik (Umami &

Nurodin, 2017). Sukmawati & Nurfitriani (2019) juga menegaskan bahwa akuntabilitas merupakan kata kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan maupun perusahaan.

Kabupaten Poso merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah, dimana beberapa desa di kabupaten Poso juga menerima dana desa.

Pada tahun 2017 beberapa desa di kabupaten Poso yakni Peura dan Tangkura terlibat kasus penyelahgunaan dana desa (www.mercusuar.web.id). Hal ini dapat diartikan bahwa akuntabilitas pengelolaan dana desa di kabupaten Poso masih belum baik.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi pemerintah daerah Kabupaten Poso dalam mengevaluasi pengelolaan dana desa.

Desa Peura merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso. Desa ini terletak tepat di pinggir Danau Poso. Pada tahun 2017 terdapat tiga aparat desa Peura yang terlibat kasus penyalahgunaan dana desa, yaitu Agrein Solitan selaku kepala desa, Fredrik Indra Praja Bukaka selaku

(18)

sekretaris desa dan Jenny Maryati Bontura selaku bendahara desa. Ketiganya terlibat kasus penggelapan dana desa yang diperuntukkan untuk pengadaan benih ikan, dalam kasus ini ketiganya didakwa merugikan Negara sebesar Rp 127,5 juta.

Selain desa Peura, terdapat salah satu desa yang berada di Kecamatan Poso Pesisir Selatan yaitu desa Tangkura yang juga ikut terlibat dalam kasus penyalahgunaan dana desa. Daud Marianto Laganda selaku kepala desa Tangkura terlibat dalam kasus penyalahgunaan dana desa, dalam hal ini pengalokasian dana desa yang diperuntukkan untuk proyek pembangunan desa tidak tepat sasaran, dana desa yang seharusnya dialokasikan untuk proyek pembangunan desa digelapkan untuk kepentingan pribadi. Satu unit mobil avanza merupakan salah satu temuan barang bukti yang menjadikan Daud Marianto Laganda sebagai terdakwa kasus korupsi dana desa, dengan total kerugian Negara sebesar Rp 402,7 juta.

Penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya terkait dana desa.

Penelitian yang dilakukan oleh Mada et al (2017) dengan judul Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu penelitian yang juga membahas terkait akuntabilitas pengelolaan dana desa. Terdapat beberapa perbedaan utama antara penelitian ini dan penelitian yang telah dilakukan oleh Mada et al (2017) , Yang pertama adalah jumlah variabel penelitian. Variabel penelitian yang dilakukan oleh Mada et al (2017)

(19)

berjumlah 4 variabel, sedangkan penelitian ini memiliki jumlah variabel sebanyak 3 variabel.

Yang kedua yaitu lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Mada et al (2017) berlokasi di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Sedangkan penelitian ini berlokasi di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Perbedaan yang ketiga terletak pada teknik pengambilan sampel, dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling method, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mada et al (2017) menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kompetensi Aparat Desa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi SISKEU Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Poso”.

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kompetensi aparat pengelola dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa?

2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan dan informasi mengenai pengaruh kompetensi aparat pengelola dana

(21)

desa dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

2. Bagi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi pemerintah daerah Kabupaten Poso dalam mengevaluasi pengelolaan dana desa.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan hal yang penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Adapun sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini terdiri atas landasan teori, penelitian terdahulu dan rumusan hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, subyek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, kriteria responden, populasi dan sampel, variabel penelitian, model penelitian dan teknik analisis data.

(22)

BAB IV Gambaran Umum Kabupaten Poso

Bab ini menjelaskan Kabupaten Poso secara garis besar.

BAB V Analisis Data Dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan deskripsi data, gambaran umum responden, analisis data dan pembahasan.

BAB VI Kesimpulan Dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan, serta saran yang ditujukkan kepada pihak yang akan memanfaatkan hasil penelitian dan kepada periset selanjutnya.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Dana Desa

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kebupaten/

Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaranaan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

Tujuan dana desa sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa, yaitu:

a. Meningkatkan pelayanan publik di desa, b. Mengentaskan kemiskinan,

c. Memajukan perekonomian desa;

d. Mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa, serta

e. Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.

8

(24)

2. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tahun 2000(Umaira & Adnan, 2019), akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/ pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban.

(Utami et al., 2020)Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) prinsip-prinsip akuntabilitas sangat diperlukan, secara khusus dalam pengelolaan dana desa. Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan pembangunan (BPKP) tahun 2000 dalamAstuti

& Yulianto (2016), prinsip-prinsip akuntabilitas adalah sebagai berikut :

a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh stafinstansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.

b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

d. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh.

(25)

e. Harus jujur, objektif, dan inovatif sebagai perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemuktahiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.

Akuntabilitas pengelolaan dana desa dapat terwujud apabila aparat pengelola dana desa mampu menerapkan prinsip prinsip akuntabilitas dalam mengelola keuangan desa. Selain itu, partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan yaitu untuk mendukung keberhasilan program yang telah direncanakan.

3. Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa

Menurut Azmy (2015) terdapat 5 (lima) karakteristik dalam kompetensi yaitu:

a. Motif (Motive) adalah hal-hal seseorang yang secara terus menerus berpikir tentang keinginan dan apa yang menyebabkan tindakan. Motif biasa dilakukan secara langsung atau memilih perilaku terhadap tindakan tertentu atau tujuan dan jauh dari orang lain.

b. Sifat (Traits) adalah ciri-ciri fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap situasi atau informasi.

c. Konsep diri (Self-image) adalah sebuah sikap atas nilai-nilai atau citra diri.

d. Pengetahuan (Knowledge) adalah informasi seseorang dalam bidang tertentu.

e. Keterampilan (Skill) adalah kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi fisik atau mental tertentu.

(26)

Kompetensi aparat pengelola dana desa adalah hal yang mutlak diperlukan agar pengelolaan dana desa untuk pengembangan berbagai aspek dapat dicapai dengan menggunakan kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan serta perilaku untuk mendorong pembangunan desa yang optimal (Mada et al., 2017).

4. Pemanfaatan Teknologi informasi

Teknologi informasi merupakan kumpulan dari beberapa unsur teknologi seperti computer, perangkat (hardware dan software), database, jaringan dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Sugiarti & Yudianto, 2017).

Menurut Haag & Keen (Kadir, 2005), teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Selain itu, menurut Thomas et aldalam Tjhai (2003) pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam menggunakan teknologi pada saat melakukan pekerjaan. Pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.

Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun kinerja individu yang bersangkutan.

Pemanfaatan teknologi informasi mencakup pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik (Perdana,

(27)

2018).Saat ini perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat. Berbagai aplikasi berhasil diciptakan, salah satunya adalah aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes). Aplikasi siskeudes merupakan aplikasi yang dikembangkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa. Aplikasi ini dapat memudahkan aparat desa dalam pelaporan keuangan dana desa.

Dengan memanfaatkan aplikasi ini aparat desa dapat menginput data berupa transaksi-transaksi yang kemudian menjadi output berupa laporan yang tepat dan akurat.

(28)

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dengan judul Pengaruh Kompetensi Akuntansi Aparat Pengelola Dana Desa Dan Komitmen Organisasi Pemerintah Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Pada Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai) oleh Nurdin & Wijaya (2019). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi akuntansi aparat pengelola dana desa dan komitmen organisasi pemerintah desa terhadap pengelolaan dana desa di kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian explanatory kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner yang berbentuk daftar pertanyaan tertulis dengan alternativ jawaban yang telah disediakan, serta melalui dokumentasi berupa kumpulan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi akuntansi aparat pengelola dana desa & komitmen organisasi pemerintah desa berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Penelitian kedua yang berjudul Pengaruh Transparansi, Kompetensi, Sistem Pengendalian Internal Dan Komitmen Organisasi Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Mengelola Alokasi Dana Desa (Studi Empiris Pada Seluruh Desa Di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga) oleh Mualifu et al., (2019). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh transparansi, kompetensi, sistem pengendalian internal dan komitmen organisasi terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola alokasi dana desa. Populasi dalam penelitian ini adalah aparatur pada 19 desa di Kecamatan Mrebet

(29)

Kabupaten Purbalingga, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Transparansi,Kompetensi,Sistem Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola alokasi dana desa

Penelitian ketiga dengan judul Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa, Partisipasi Masyarakat Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Pada Aparatur Pemerintah Desa Se- Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali). Penelitian ini dilakukan oleh Atiningsih & Ningtyas (2019). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana desa, partisipasi masyarakat dan sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur pemerintah Desa se-kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur pengelola dana desa di desa se-Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari responden yang terdiri dari aparatur pengelola dana desa di desa Se-Kecamatan Banyudono Boyolali. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dilengkapi dengan wawancara.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi aparatur pengelola dana desa,

(30)

partisipasi masyarakat dan sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Penelitian keempat dengan judul Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kabupaten 50 Kota (Studi Empiris Pada Kecamatan Harau, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Dan Kecamatan Kapur) dilakukan oleh Aulia pada tahun 2018.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa, komitmen organisasi pemerintah desa, pemanfaatan teknologi informasi, dan partisipasi masyarakat terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Kabupaten 50 Kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana sumber datanya berasal dari kuesioner. Populasi dari penelitian ini yaitu aparat desa yang ada di Kecamatan Harau, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dan Kecamatan Kapur IX, yang terdiri dari : Kepala desa, Sekretaris, Bendahara, dan Unsur Kaur. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, dimana semakin bagus pemanfaatan teknologi informasi, maka pengelolaan dana desa semakin akuntabel.

Penelitian kelima berjudul Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Aparatur Nagari Dalam Pengelolaan Keuangan Nagari yang

(31)

dilakukan oleh Resfiana (2019), Universitas Negeri Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kemanfaatan dan kemudahan penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja aparatur nagari dalam pengelolaan keuangan nagari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Penelitian keenam berjudul Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Di Kabupaten Gorontalo. Diteliti oleh Mada et al., (2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa dan Partisipasi Masyarakat Berpengaruh positif Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.

(32)

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Dana desa merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah kepada desa melalui dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dana yang diberikan kepada beberapa desa di Indonesia tidaklah kecil jumlahnya, oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan yang baik agar tujuan dari pemberian dana desa tercapai. Berkaitan dengan hal tersebut, dibutuhkan aparat pengelola dana desa yang berkompeten untuk mengelola dana desa sehingga mampu mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Penelitian Nurdin & Wijaya (2019) menunjukkan bahwa kompetensi aparat pengelola dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Semakin baik kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh aparat pengelola dana desa maka akan baik pula tingkat akuntabilitas pengelolaan dana desa. Penelitian Mualifu et al., (2019) menunjukkan bahwa kompetensi aparat pengelola dana desa memiliki pengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, yaitu semakin banyak perangkat desa yang memiliki kompetensi dalam bidangnya maka akan semakin tinggi kepercayaan masyarakat atau pemerintah terhadap pengalokasian dana desa. Penelitian Atiningsih & Ningtyas (2019)

(33)

menunjukkan bahwa kompetensi aparatur pengelola dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, yaitu semakin besar kompetensi aparatur pengelola dana desa maka akuntabilitas pengelolaan dana desa akan semakin baik. Oleh karena itu, jika aparatur desa berkompeten dalam mengelola dana desa maka akuntabilitas pengelolaan dana desa akan semakin baik. Berdasarkan penjelasan diatas yang didukung oleh hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 = Kompetensi aparat pengelola dana desa berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa

2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Akuntabilitas yang baik dapat tercipta dibantu dengan pemanfaatan teknologi informasi, dalam hal ini pengelolaan dana desa dapat menjadi lebih baik dan para aparatur desa dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka dengan memaksimalkan beragam teknologi informasi yang tersedia.

Pengelolaan dana desa sejatinya menuntut tanggungjawab yang besar, sehingga pemerintah desa harus dapat menerapkan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa, dimana semua program atau kegiatan yang telah diselenggarakan harus dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mewujudkan prinsip akuntabilitas ini pemerintah desa memanfaatan sarana teknologi informasi.

(34)

Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2018) menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, dimana semakin bagus pemanfaatan teknologi informasi, maka pengelolaan dana desa semakin akuntabel. Penelitian yang dilakukan oleh Resfiana (2019) menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.Berdasarkan penjelasan diatas yang didukung oleh hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H2 = Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui hasil kuesioner.Penelitian ini disusun dengan menggunakan variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kompetensi aparat pengelola dana desa dan pemanfaatan teknologi informasi. dan variabel dependen yaitu akuntabilitas pengelolaan dana desa.

B. Waktu & Tempat Penelitian

Waktu penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 sampai dengan Agustus 2021

Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Poso

20

(36)

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah aparatur pengelola dana desa yakni Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Perencanaan.

D. Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Data primer merupakan data penelitian yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan tidak melalui media perantara (Sugiyono, 2008). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner merupakan instrumen penelitian yang memuat pernyataan-pernyataan yang kemudian akan diisi oleh responden (Sugiyono, 2016). Kuesioner yang disebarkan kepada responden memuat daftar pertanyaan mengenai ketiga variabel yang menjadi fokus penelitian. Adapun wawancara dilakukan berdasarkan hasil kuesioner sebagai pendukung atau penguat pernyataan responden pada kuesioner.

(37)

F. Kriteria Responden

Total responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden, dengan kriteria responden sebagai berikut :

1. Responden dalam penelitian ini merupakan aparat desa yang terlibat langsung dalam pengelolaan alokasi dana desa pada setiap desa yang ada di Kabupaten Poso.

2. Aparat desa yang selalu mengikuti pelatihan terkait pengelolaan alokasi dana desa, dan pelatihan terkait penggunaan aplikasi SISKEUDES.

3. Aparat desa yang bertugas melakukan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana desa melalui aplikasi SISKEUDES. Dalam hal ini di Kabupaten Poso aparat desa yang mempunyai akses mengelola aplikasi SISKEUDES yaitu Kepala Desa dan Kepala Urusan Keuangan.

4. Reponden penelitian juga termasuk para aparat desa yang memberikan informasi terkait pengelolaan alokasi dana desa kepada kepala desa dan kepala urusan keuangan untuk menjadi laporan pertanggungjawaban yang kemudian di input kedalam aplikasi SISKEUDES.

Berdasarkan kriteria diatas maka yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu :Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Perencanaan

(38)

G. Populasi & Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2016). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh aparat desa yang ada di Kabupaten Poso yang berjumlah 1420

Menurut Sugiyono (2016) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan demikian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dari populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2016). Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan. Dalam hal ini, sampel dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Perencanaan.

Total desa yang ada di Kabupaten Poso berjumlah sebanyak 142 desa dengan total aparat desa yang termasuk dalam kriteria responden adalah sebanyak 710 orang..

Menurut Bagus Ida Mantra (2017), “besarnya sampel yang harus diambil untuk mendapatkan data yang representative beberapa peneliti menyatakan bahwa tidak boleh kurang dari 10%”. Sehingga jumlah sampel

(39)

dalam penelitian ini menjadi 71 responden. Agar kuesioner dapat terdistribusi secara proporsional pada setiap Desa dalam satu Kecamatan, maka digunakan rumus:

ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ

ℎ 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑇𝑇𝑇 × 71

Tabel 1.

Jumlah Kecamatan dan Desa

NO Nama Kecamatan Frekuensi

1 Pamona Timur 13

2 Pamona Tenggara 9

3 Pamona Utara 7

4 Pamona Puselemba 8

5 Pamona Barat 6

6 Pamona Selatan 12

7 Lage 16

8 Poso Pesisir Utara 10 9 Poso Pesisir Selatan 9

10 Poso Pesisir 13

11 Lore Utara 7

12 Lore Timur 5

13 Lore Tengah 8

14 Lore Selatan 8

15 Lore Barat 6

16 Lore Peore 5

(40)

Tabel 2.

Jumlah Responden

NO Kecamatan Hasil Perhitungan Jumlah Responden Jumlah Desa

1 Pamona Timur 6,5 10 2

2 Pamona Tenggara 4,5 5 1

3 Pamona Utara 3,5 5 1

4 Pamona Puselemba 4 5 1

5 Pamona Barat 3 5 1

6 Pamona Selatan 6 10 2

7 Lage 8 10 2

8 Poso Pesisir Utara 5 5 1

9 Poso Pesisir Selatan 4,5 5 1

10 Poso Pesisir 6,5 10 2

11 Lore Utara 3,5 5 1

12 Lore Timur 2,5 5 1

13 Lore Tengah 4 5 1

14 Lore Selatan 4 5 1

15 Lore Barat 3 5 1

16 Lore Peore 2,5 5 1

(41)

H. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini telah ditentukan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi aparat pengelola dana desa dan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas pengelolaan dana desa.

1. Definisi Operasional Variabel a. Kompetensi Aparat Desa

Kompetensi pada umumnya diartikan sebagai kecakapan, keterampilan, kemampuan. Kata dasarnya sendiri yaitu kompeten, yang berarti cakap, mampu atau terampil. Pada konteks sumber dara manusia, istilah kompetensi mengacu kepada atribut/karakteristik yang membuatnya berhasil dalam pekerjaannya(Widyatama et al., 2017).

Dalam penelitian ini, variabel kompetensi aparat desa diukur dengan kuesioner dari penelitian Mada et al., (2017) yang terdiri atas pernyataan berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

(42)

Tabel 3

Operasional Variabel Kompetensi Aparat Desa

Indikator SkalaPengukuran Nomor Kuesioner

Pengetahuan Skala Likert 1

Kemampuan meningkatkan pengetahuan Skala Likert 2

Keahlian teknis Skala Likert 3

Kemampuan mencari solusi Skala Likert 4

Inisiatif dalam bekerja Skala Likert 5

Keramahan dan kesopanan Skala Likert 6

b. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan Teknologi informasi mencakup pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik (Perdana, 2018).

SISKEUDES merupakan salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh aparat desa untuk mengelola keuangan desa termasuk dana desa.

Pemanfaatan teknologi informasi diukur melalui skala Likert.

Dalam penelitian ini, variabel pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kuesioner dari penelitian Komarasari (2017) yang terdiri atas pernyataan berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

Tabel 4.

(43)

Operasional Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

Indikator SkalaPengukuran Nomor Kuesioner

Memiliki perangkat yang memadai Skala Likert 1 Adanya software pendukung Skala Likert 2 Ketersediaan jaringan internet Skala Likert 3

Penggunaan internet Skala Likert 4

Proses Komputerisasi Skala Likert 5

Penggunaan software Skala Likert 6

c. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Menurut Mardiasmo (2018) Akuntabilitas publik terdiri atas 2 macam, yaitu :

1) Akuntabilitas Vertikal (Vertical Accountability) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung jawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah. Pertanggung jawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada DPR.

2) Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability) adalah pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.

(44)

Pada penelitian ini, variabel akuntabilitas pengelolaan dana desa diukur dengan kuesioner dari penelitian Mada et al.,(2017) yang terdiri atas pernyataan berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

Tabel 5.

Operasional Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Indikator Skala Pengukuran Nomor Kuesioner

Kejujuran dan keterbukaan informasi Skala Likert 1 Kepatuhan dalam pelaporan Skala Likert 2

Kesesuaian prosedur Skala Likert 3

Kecukupan informasi Skala Likert 4

Ketepatan penyampaian laporan Skala Likert 5

2. Cara & Skala Pengukuran

Setiap variabel terdiri atas pernyataan yang diukur dengan menggunakan skala likert, dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1, TS (Tidak Setuju) diberi skor 2, N(Netral) diberi skor 3, Setuju(S) diberi skor 4 dan SS(Sangat Setuju) diberi skor 5.

(45)

Pemanfaatan Teknologi Informasi

(X2)

Kompetensi Aparat Desa (X1) I. Model Penelitian

Gambar 1. Model Penelitian

Penelitian ini terdiri atas 2 variabel independen dan 1 variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Kompetensi aparat desa dan Pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Akuntabilitas pengelolaan dana desa. Gambar 1 di atas menunjukkan pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa, serta menunjukkan pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode pengukuran data yang diperoleh dari hasil tanggapan atau jawaban sampel terhadap kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan terkait ketika variabel dalam penelitian ini.

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

(Y)

(46)

J. Teknik Analisis Data

Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Adapun beberapa uji yang dilakukan yaitu :

1. Uji Instrumen

Untuk mengetahui keabsahan dan keandalan kuesioner penelitian maka diperlukan uji kualitas data. Berikut beberapa uji data yang dilakukan:

a. Uji Validitas, digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini kuesioner dapat dikatakan valid apabila kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut. Menurut Ghozali (2016) dalam perhitungan korelasi antara skor tiap butir pertanyaan dilakukan dengan Produt Moment, dengan kriteria apabila terjadi korelasi yang signifikan antara masing-masing pertanyaan yang ditujukkan dengan nilai signifikasi

<0,05 maka dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas, diukur dengan Cronbach’s Alpha, dimanaJika nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 maka reliabilitas terpenuhi.

Namun jika nilai Cronbach’s alpha kurang dari 0,6 variabel dinyatakan tidak reliable.

Kedua uji ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciense) versi 23.

(47)

2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas data, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. menurut Ghozali (2001) model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.. Dalam penelitian ini Uji normalitas yang digunakan adalah one sample Kolmogorov-smirnov test yang ditentukan berdasarkan taraf signifikansi 0,05. Data berdistribusi normal apabila nilai sig >

0,05.

b. Uji Multikolinearitas, menurut Ghozali (2001) uji ini bertujuan untuk untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam hal ini Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalahdilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana regresi dapat dikatakan bebas multikolinieritas apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas, menurut Ghozali (2018) uji ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat kesamaan atau tidak dalam varian residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Kriteria yang digunakan yaitu apabila nilai signifikansi dari variabel independen berada dibawah 0,05 maka telah terjadi heteroskedastisitas. Namun

(48)

sebaliknya apabila berada di atas 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Kuantitatif a. Pengujian Hipotesis

Terdapat beberapa uji yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan fungsi regresi, yaitu :

1) Uji Koefisien Determinasi, dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (Kompetensi aparat pengelola dana desa dan Pemanfaatan teknologi Informasi) terhadap variabel dependen (Akuntabilitas pengelolaan dana desa). Adapun ktiteria dalam mengambil keputusan ditentukan oleh nilai Adjusted R squere.

2) Uji F, dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang telah dibuat signifikan atau tidak. Dimana asil pengujian dapat dilihat dalam tabel ANOVA pada kolom sig, dengan kriteria apabila nilai tersebut menunjukan hasil < 0,05 maka dinyatakan terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, sedangkan jika nilai tersebut menunjukan hasil > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.

(49)

3) Uji t, menurut Ghozali (2016) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. uji t dapat dilakukan dengan Jika signifikansi uji t > 0,05, maka hipotesis ditolak dan Jika signifikansi uji t < 0,05, maka hipotesis diterima.

B. Analisi linear berganda, digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel terikat atau lebih dengan satu variabel bebas (Ghozali, 2016). Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, dengan persamaan :

Y = α + β1X1 + β2X2 + e Keterangan :

Y = Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa α = Konstanta

β = Koefisien regresi linear X

X1 = Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa X2 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

E = Error

(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM KABUPATEN POSO

Kabupaten Poso merupakan salah satu kabupaten tertua yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, kabupaten ini berjarak sekitar 220 kilometer dari kota Palu, Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis Kabupaten Poso berbatasan dengan teluk tomini, Kabupaten Parigi Moutong di barat, Kabupaten Morowali di timur serta berbatasan langsung dengan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Luwu Timur. Kabupaten Poso mempunyai luas sebesar 7.112,25 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak

256.396 jiwa.

Kabupaten Poso memiliki wilayah yang cukup besar, yaitu terdiri dari 19 Kecamatan, 142 Desa dan 28 Kelurahan. Untuk daerah Utara terdapat Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir, Poso Kota Utara, Poso Kota, Poso Kota Selatan, Lage dan Poso Pesisir Selatan. Daerah Barat terdapat Kecamatan Lore Barat, Lore Tengah, Lore Peore, Lore Utara, Lore Timur dan Lore Selatan. Daerah Timur terdapat Kecamatan Pamona Timur, Pamona Puselemba, Pamona Utara, Pamona Barat, Pamona Tenggara dan Pamona Selatan.

Letak geografis setiap Desa yang ada di Kabupaten Poso berbeda-beda, diantaranya ada yang berada di daerah pegunungan atau dataran tinggi, daerah

35

(51)

terdapat beberapa Desa di Kabupaten Poso yang lokasinya tidak mudah untuk

35

(52)

diakses, hal ini dikarenakan medan perjalanan yang cukup ekstrim dan sulit dilalui serta keadaan yang belum benar-benar kondusif paska kasus terorisme.

Selain itu, terdapat beberapa Desa yang belum memiliki jaringan internet yang stabil.

Masyarakat Kabupaten Poso sangatlah beragam, baik dari segi Suku, Agama dan Bahasa. Suku Pamona atau sering dikenal dengan To Pamona merupakan Suku besar yang ada di Kabupaten Poso. Selain suku Pamona terdapat beberapa Suku lainnya, diantaranya Suku Bada, Wana, Mori, Toraja, Bugis, Bali, Padoe, Batak. Keberagaman ini menjadikan demografi masyarakat Kabupaten Poso sangatlah unik.

(53)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer biasanya diperoleh dengan wawancara langsung kepada subjek atau dengan mengisi kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh subjek penelitian (Purwanto, 2017). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disebarkan. Responden penelitian ini yaitu aparat pengelola dana desa yang terdiri atas :

1. Kepala desa, 2. Sekretaris desa,

3. Kepala urusan keuangan

4. Kepala urusan pembangunan, dan 5. Kepala urusan perencanaan.

Jumlah Desa yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 Desa dari total 142 Desa yang ada di Kabupaten Poso. Total kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 kuesioner. Penyebaran dimulai pada tanggal 13 juli 2021 dan semuanya berhasil terkumpul pada tanggal 24 juli 2021. Total kuesioner yang kembali dan dapat diolah adalah sebanyak 100 kuesioner.

37

(54)

B. Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini dapat dilihat melalui deskripsi responden yang terdiri atas Jenis kelamin, Umur, Tingkat pendidikan dan Desa.

1. Jenis Kelamin

Responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Secara rinci tingkat proporsi responden yang diperoleh yaitu sebanyak 65 Laki-laki dan 35 Perempuan. Hal ini menunjukkan jumlah reponden berjenis kelamin Laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah reponden berjenis kelamin Perempuan.

2. Usia

Responden berdasarkan usia dikelompokkan menjadi 5 kategori. Responden yang didapatkan memiliki tingkat proporsi sebagai berikut :

Tabel 6.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase (%)

< 25 Tahun 2 2

26 sampai 30 Tahun 28 28

31 sampai 40 Tahun 35 35

41 sampai 45 Tahun 20 20

46 sampai 50 Tahun 5 5

51 sampai 55 Tahun 10 10

Sumber : Data diolah

(55)

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa responden yang berusia < 25 tahun berjumlah 2 orang (2%), responden yang berusia 26 sampai 30 tahun berjumlah 28 orang (28%), responden yang berusia 31 sampai 40 berjumlah 35 orang (35%), responden yang berusia 41 sampai 45 berjumlah 20 orang (20%), responden yang berusia 46 sampai 50 berjumlah 5 orang (5%) dan responden yang berusia 51 sampai 55 tahun berjumlah 10 orang (10%).

Mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 31 sampai 40 tahun dengan presentase sebesar (35%).

3. Tingkat Pendidikan Responden

Responden berdasarkan tingkat pendidikan dikelompokan menjadi 7 kelompok, yaitu SD, SMP, SMA/SMK, D3, S1, S2 dan S3. Responden yang didapatkan memiliki tingkat proporsi sebagai berikut :

Tabel 7.

Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SD 0 0

SMP 0 0

SMA/SMK 55 55

(56)

Tabel 7.

Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Responden (Lanjutan)

D3 16 16

S1 29 29

S2 0 0

S3 0 0

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 0 orang (0%), responden dengan tingkat pendidikan SMP berjumlah 0 orang (0%), responden dengan tingkat pendidikan SMA/SMK berjumlah 55 orang (55%), responden dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 16 orang (16%), responden dengan tingkat pendidikan S1 berjumlah 29 orang (29%), responden dengan tingkat pendidikan S2 dan S3 berjumlah 0 orang (0%). Menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK yaitu sebesar 35%.

4. Jabatan Responden

Jabatan pada setiap responden , yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Perencanaan. Berdasarkan data yang diperoleh, responden memiliki tingkat proporsi sebagai berikut :

(57)

Tabel. 8

Gambaran Umum Jabatan Responden

Jabatan Frekuensi Presentase (%)

Kepala Desa 20 20

Sekretaris Desa 20 20

Kepala Urusan Keuangan 20 20

Kepala Urusan Pembangunan 20 20

Kepala Urusan Perencanaan 20 20

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 8, menunjukkan bahwa setiap kuesioner diisi dan dijawab oleh setiap jabatan masing-masing berjumlah 20 orang.

5. Desa

Gambaran umum responden berdasarkan Desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Desa

Nama Desa Frekuensi Presentase (5%)

Taripa 5 5

Poleganyara 5 5

Tolambo 5 5

Saojo 5 5

(58)

Tabel 9.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Desa (Lanjutan)

Peura 5 5

Toinasa 5 5

Pendolo 5 5

Mayoa 5 5

Tagolu 5 5

Pandiri 5 5

Tambarana 5 5

Tangkura 5 5

Saatu 5 5

Pinedapa 5 5

Wuasa 5 5

Maholo 5 5

Hanggira 5 5

Pada 5 5

Tomehipi 5 5

Watutau 5 5

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel 9, menunjukkan bahwa responden untuk setiap Desa berjumlah 5 orang .

(59)

C. Analisis Data 1. Uji Instrumen

a. Hasil Uji Validitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat valid atau sahnya suatu kuesioner. Kuesioner akan dinyatakan valid apabila nila signifikansi< 0,05. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation yang terdapat dalam program IBM SPSS statistic 23. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas pada setiap variabel :

Tabel 10.

Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pearson

Correlation

Signifikansi (2-Tailed)

Keterangan Kompetensi

Aparat Pengelola Dana

Desa

KAPDD1 0,650** 0,000 Valid

KAPDD2 0,546** 0,000 Valid

KAPDD3 0,654** 0,000 Valid

KAPDD4 0,641** 0,000 Valid

KAPDD5 0,751** 0,000 Valid

KAPDD6 0,620** 0,000 Valid

Pemanfaatan Teknologi Informasi

PTI1 0,804** 0,000 Valid

PTI2 0,801** 0,000 Valid

PTI3 0,860** 0,000 Valid

PTI4 0,805** 0,000 Valid

PTI5 0,688** 0,000 Valid

PTI6 0,652** 0,000 Valid

Akuntabilitas Pengelolaan Dana

Desa

APDD1 0,731** 0,000 Valid

APDD2 0,811** 0,000 Valid

APDD3 0,799** 0,000 Valid

APDD4 0,738** 0,000 Valid

APDD5 0,533** 0,000 Valid

43

(60)

Tabel 10 menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki kriteriavalid, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan SPSS. Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 maka variabel dinyatakan reliabel dan jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60 maka variabel dinyatakan tidak reliabel. Berikut adalah tabel hasil pengujian reliabilitas :

Tabel 11.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha

Standard

Cronbach’s Alpha Keterangan Kompetensi Aparat

Pengelola Dana Desa

0,711 0,60 Reliabel

Pemanfaatan Teknologi

informasi

0,857 0,60 Reliabel

Akuntabilitas Pengelolaan Dana

Desa

0,760 0,60 Reliabel

(61)

Tabel 11 menunjukan bahwa Cronbach’s Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,60. Hal tersebut menunjukan bahwa seluruh variabel dinyatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah setiap item pada variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian ini menggunakan One sample Kolmogorov-smirnov test, dengan taraf signifikansi 5% dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 12.

Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Mean 0E-7

Normal Parametersa,b Std.

Deviation 1,60073670

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

,079 ,079 -,071

Kolmogorov-Smirnov Z ,791

Asymp. Sig. (2-tailed) ,560

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(62)

Berdasarkan tabel di atas, nilai Sig (2-tailed) yaitu 0,560.

Karena nilai Sig (2-tailed) yaitu 1,560 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel bebas. Berikut disajikan hasil uji multikolinearitas:

Tabel 13.

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa

,491 2,036

Pemanfaatan Teknologi Informasi

,491 2,036

Dari tabel di atas, diperoleh nilai Tolerance adala 0,491 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah 2,036. Karena nilai Tolerance

>0,10dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir berjudul “ Analisis Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas dan Kompetensi Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Guna mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi, saya melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rotasi Auditor, Reputasi KAP, dan Spesialisasi Industri Auditor terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, dukungan organisasi, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja Karyawan Pakuwon Imperial Ballroom

Penelitian ini merupakan studi empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya yang bertujuan untuk membuktikan bahwa Indenpendensi, Kompetensi, Profesionalisme

Indogarmen Gemilang Bersama digunakan dalam sistem pembelian kredit dan penjualan kredit, unit organisasi yang terkait di dalam sistem pembelian kredit dan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya dengan judul : PENGARUH PERSONAL COST, TINGKAT DAMPAK KECURANGAN DAN REWARD TERHADAP NIAT MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

Pemakai penting lain meliputi pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis keuangan, calon investor, penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, dan pihak yang

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kemudahan Penggunaan dan Kemanfaatan Teknologi Informasi Dalam