• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN TESIS"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2017

TESIS

Oleh

Ahmad Effendy Hutasuhut 167017060

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2017

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sainsdalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Oleh :

AHMAD EFFENDY HUTASUHUT 167017060

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2017

Dipersiapkan dan disusun oleh

Ahmad Effendy Hutasuhut 167017060

Pada tanggal 22 Agustus 2019

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Ketua Anggota

Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA, CMA Dr. Rina Br Bukit, SE, M.Si, Ak, CA, Ph.D

Ketua Program Studi Dekan

Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA, CMA

(4)

TIM PENGUJI TESIS

Telah Diuji dan Dinyatakan LULUS didepan Tim Penguji

Pada Hari Kamis Tanggal 22 Agustus 2019

Judul Tesis :Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2017

Nama Mahasiswa : Ahmad Effendy Hutasuhut Nomor Induk Mahasiswa : 167017060

Program Studi : Magister (S2) Akuntansi

PENILAI PENGUJI TESIS

Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA, CMA Ketua Penguji/Pembimbing Dr. Rina Br Bukit, SE, M.Si, Ak, CA, Ph.D Anggota Penguji/Pembimbing Dr. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, CA Anggota Penguji

Prof. Dr. HB. Tarmizi, SU Anggota Penguji

Dr. Rujiman, MA Anggota Penguji

(5)
(6)
(7)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013- 2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba dan dampaknya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017 yaitu Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Dept to Equity Ratio (DER) dan variable Pertumbuhan Laba sebagai variable intervening.. Jenis penelitian adalah penelitian kausal. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017 sebanyak 43 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 perusahaan dengan menggunakan teknik Pusposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mendownload melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan website perusahaan yang bersangkutan yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan pada tahun 2013-2017. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis jalur dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan CAR, NPL, LDR, BOPO, DER dan Pertumbuhan Laba berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Secara parsial BOPO dan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan CAR dan Pertumbuhan Laba berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Pertumbuhan Laba mampu memediasi hubungan antara CAR, BOPO dan DER terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017.

Kata Kunci :Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Dept to Equity Ratio (DER) Pertumbuhan Laba, Nilai Perusahaan

(8)

THE FACTORS WHICH INFLUENCE PROFIT GROWTH AND ITS EFFECT ON THE FIRM VALUE IN THE BANKING

COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE IN THE

PERIOD OF 2013-2017 ABSTRACT

The objective of the research was to analyse some the factors which influenced Profit Growth and its effect on Firm Value in the Banking Companies listed in BEI (Indonesia Stock Exchange) in the period of 2013-2017. The factors were Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Dept to Equity Ratio (DER) and variable of Profit Growth as intervening variable. The research used causal method. The population was 43 banking companies listed in BEI (Indonesia Stock Exchange) in the period of 2013-2017, and 35 of them were used as the sample, taken by using purposive sampling technique. The data were gathered by downloading through BEI www.idx.co.id and financial statement of the banking companies in the period of 2013-2017 and analyzed by using classic asumption test, hypothetical test and path analysis with SPSS 24 software. The result of the research showed that, simultaneously, CAR, NPL, LDR, BOPO, DER and Profit Growth had significant influence on Firm Value. Partially, BOPO and DER had negative and significant influence Firm Value while CAR and Profit Growth had positive and insignificant influence on Firm Value, and NPL had negative and insignificant influence Firm Value. Profit Growth could mediate correlation of CAR, BOPO and DER with Firm Value in the banking companies listed in BEI in the period of 2013-2017.

Keywords: Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Operational Expenses to Operating Income (BOPO), Dept to Equity Ratio (DER) Earnings Growth, Firm Value

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan perlindungan dan kemudahan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2017”.

Tesis ini merupakan karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Pascasarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, guna meraih gelar Magister (S2).

Dalam menyelesaikan Proses Studi Magister Akuntansi di Universitas Sumatera Utara, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus atas dukungan.

Motivasi, bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA, CMA selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi dan sekaligus sebagai pembimbing utama Tesis yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk

(10)

memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam proses penelitian dan penyusunan tesis ini.

4. Bapak Dr. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, CA selaku sekretaris Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini.

5. Dr. Rina Br Bukit, SE, M.Si, Ak, CA, Ph.D sebagai pembimbing Tesis yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam proses penelitian dan penyusunan tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. HB. Tarmizi, SU selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini.

7. Bapak Dr. Rujiman, MA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Administrasi Program Magister Akuntansi atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan.

9. Teristimewa untuk Orangtuaku Tercinta, Bapak Rustam Effendy Hutasuhut dan Ibu Nurmala Darni, S.PdI, serta untuk Abang dan Kakak , yang selalu memberikan motivasi, semangat, serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

10. Secara khusus penulis ucapkan terimakasih kepada Istriku tercinta dan tersayang Fanni Oktavera Kifliani S.E, serta kedua anakku Adiba Khanza Ahmad Hutasuhut dan Alfaris Naufal Ahmad Hutasuhut untuk segala kasih sayang, cinta, doa, kesabaran, dukungan, dan pengertiannya selama

(11)

perkuliahan hingga akhir selalu jadi motivator dan penyemangat utama untuk penulis.

11. Teman-teman mahasiswa Program Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas persahabatan yang penuh dengan rasa kekeluargaan, sumbangan pikiran dan pengalaman selama perkuliahan dan penyusunan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak sempurna, namun kiranya dalam ketidaksempurnaannya tersebut tetap dapat memberikan manfaat baik bagi pengembangan ilmu akuntansi. Penulis juga berharap karya ilmiah ini dihasilkan menjadi tahapan baru untuk menghasilkan karya tulis yang semakin baik.

Akhir kata semoga Allah Yang Maha Ilmu selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Aamiin.

Medan, 22 Agustus 2019 Penulis

Ahmad Effendy Hutasuhut

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama : Ahmad Effendy Hutasuhut

Tempat/Tgl Lahir : Binjai, 19 November 1988

Agama : Islam

Orang Tua

- Ayah : Rustam Effendy Hutasuhut - Ibu : Nurmala Darni S. PdI

Status : Menikah

Nama Istri : Fanni Oktavera Kifliani, S.E

Nama Anak : 1. Adiba Khanza Ahmad Hutasuhut 2. Alfaris Naufal Ahmad Hutasuhut

Alamat : Jl. Pembangunan III No. 10 Komp Guru, Tj. Gusta Kec. Medan Helvetia Kota Medan Kode Pos 20125

Email : ahdfendy@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1995 s.d 2001 : SD Negeri 020260 Binjai

Tahun 2001 s.d 2004 : SMP Swasta Plus Pondok Pesantren AN-Nadwa Islamic Centre

Tahun 2004 s.d 2007 : SMA Negeri 1 Binjai

Tahun 2007 s.d 2010 : Politeknik Negeri Medan (D-3)

Tahun 2011 s.d 2013 : Universitas Pembangunan Panca Budi (S-1 Tahun 2017 s.d 2019 : Magister Universitas Sumatera Utara (S-2)

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 12

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 13

1.4 Tujuan Penelitian ... 14

1.5 Manfaat Penelitian ... 15

1.6 Originalitas Penelitian ... 16

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 21

2.1 Landasan Teori ... 21

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)... 21

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 22

2.1.3 Laporan Keuangan Perbankan ... 22

2.2 Telaah Literatur ... 23

2.2.1 Nilai Perusahaan ... 23

2.2.2 Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Nilai Perusahaan ... 26

2.2.3 Performing Non Loan (NPL) Terhadap Nilai Perusahaan ... 27

2.2.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Nilai Perusahaan ... 27

2.2.5 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Nilai Perusahaan ... 29

2.2.6 Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Nilai Perusahaan ... 30

2.2.7 Pertumbuhan Laba Terhadap Nilai Perusahaan ... 31

BAB III. KERANGKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 35

3.1 Kerangka Konsep ... 35

3.2 Hipotesis Penelitian ... 35

3.2.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Nilai Perusahaan ... 36

3.2.2 Pengaruh Performing Non Loan (NPL) Terhadap Nilai Perusahaan ... 37 3.2.3 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Nilai

(14)

Perusahaan ... 37

3.2.4 Pengaruh BOPO Terhadap Nilai Perusahaan ... 38

3.2.5 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)Terhadap Nilai Perusahaan ... 39

3.2.6 Pengaruh Pertumbuhan Terhadap Nilai Perusahaan ... 39

3.2.7 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 40

3.2.8 Pengaruh Performing Non Loan (NPL) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 41

3.2.9 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 42

3.2.10 Pengaruh BOPO terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 43

3.2.11 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 44

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 45

4.1 Desain Penelitian ... 45

4.2 Definisi dan Pengukuran Operasional Variabel ... 45

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 51

4.4 Jenis dan Sumber Data ... 53

4.5 Metode Pengumpulan Data ... 53

4.6 Metode Analisis Data ... 53

4.6.1 Uji Statistik Deskriptif ... 53

4.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.6.2.1 Uji Normalitas ... 54

4.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.6.2.3 Uji Multikolinieritas ... 55

4.6.2.4 Uji Autokorelasi ... 56

4.6.3 Uji Pengujian Hipotesis ... 56

4.6.3.1 Uji Statistik Simultan (Uji F) ... 56

4.6.3.2 Uji Statistik Parsial (Uji t) ... 57

4.6.3.3 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 57

4.6.4 Koefisien Determinasi (R²) ... 58

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

5.1 Hasil Penelitian ... 59

5.1.1 Uji Statistik Deskriptif ... 59

5.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 61

5.1.2.1 Uji Normalitas ... 61

5.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 61

5.1.2.3 Uji Multikolinieritas ... 62

5.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 63

5.1.3 Pengujian Hipotesis ... 64

(15)

5.1.3.1 Uji Simultan (Uji F) ... 64

5.1.3.2 Uji Parsial (Uji T) ... 65

5.1.3.3 Uji Pengaruh Tidak Langsung ... 69

5.1.3.4 Koefisien Determinasi (R²) ... 70

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

5.2.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Nilai Perusahaan ... 71

5.2.2 Pengaruh Performing Non Loan (NPL) Terhadap Nilai Perusahaan ... 72

5.2.3 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Nilai Perusahaan ... 73

5.2.4 Pengaruh BOPO Terhadap Nilai Perusahaan ... 75

5.2.5 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)Terhadap Nilai Perusahaan ... 76

5.2.6 Pengaruh Pertumbuhan Laba Terhadap Nilai Perusahaan ... 77

5.2.7 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 78

5.2.8 Pengaruh Performing Non Loan (NPL) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 79

5.2.9 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 80

5.2.10 Pengaruh BOPO terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba ... 80

5.2.11 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan melalui Pertumbuhan Laba... 81

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

6.1 Kesimpulan ... 83

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 84

6.3 Saran ... 85

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai PBV Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2016-2017 ... 2

Tabel 1.2 Performance Bank Umum ... 10

Tabel 4.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 49

Tabel 4.2 Prosedur Pemilihan Sampel ... 51

Tabel 4.3 Daftar Sampel Perusahaan ... 52

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif ... 59

Tabel 5.2 Uji Multikolinearitas ... 63

Tabel 5.3 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I ... 64

Tabel 5.4 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II ... 65

Tabel 5.5 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Persamaan Substruktur I ... 66

Tabel 5.6 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Persamaan Substruktur II... 67

Tabel 5.7 Pengaruh Tidak Langsung ... 69

Tabel 5.8 Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur I ... 70

Tabel 5.9 Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur II ... 71

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 35 Gambar 5.1 Uji Heteroskedastisitas ... 62

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Daftar Pustaka ... 87

Lampiran 1 Review Penelitian Terdahulu ... 91

Lampiran 2 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Perbankan ... 101

Lampiran 3 Daftar CAR Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 103

Lampiran 4 Daftar NPL Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 104

Lampiran 5 Daftar LDR Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 105

Lampiran 6 Daftar BOPO Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 106

Lampiran 7 Daftar DER Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 107

Lampiran 8 Daftar Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 108

Lampiran 9 Daftar PBV Perusahaan Perbankan Tahun 2013-2017 ... 109

Lampiran 10 Statistik Deskriptif ... 110

Lampiran 11 Uji Normalitas ... 110

Lampiran 12 Uji Autokorelasi ... 111

Lampiran 13 Uji Heteroskedastisitas ... 111

Lampiran 14 Uji Multikolinearitas ... 112

Lampiran 15 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I ... 112

Lampiran 16 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II ... 112

Lampiran 17 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Persamaan Substruktur I ... 113

Lampiran 18 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Persamaan Substruktur II ... 113

Lampiran 18 Pengaruh Tidak Langsung ... 114

Lampiran 19 Jadwal Penelitian ... 115

(19)
(20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para pemegang sahamnya. Nilai perusahaan ini sendiri dapat tercermin dari harga sahamnya. Nilai perusahaan terutama perusahaan go public akan terlihat pada tinggi rendahnya harga saham (Martikarini, 2014). Harga saham yang tinggi akan mengakibatkan nilai perusahaan akan meningkat. Kenaikan harga saham dipicu oleh semakin tingginya penilaian investor atas saham tersebut. Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan harga pasar saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat.

Tindak hasil perekonomian Indonesia berdampak pada nilai perusahaan yang pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Memaksimalkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar. Harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja keuangan perusahaan yang sangat penting untuk mengetahui nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

(21)

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa pengukuran, salah satu ukuran atau proksi yang digunakan adalah price book value (PBV) atau membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Salah satu industri pada pasar modal yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan perekonomian adalah sektor perbankan.

Tabel 1.1 Nilai PBV Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2017

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan PBV Perubahan

2016 2017 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga Tbk

4,1 3,02 -1,08

2 AGRS PT Bank Agris Tbk 0,83 2,08 1,25

3 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk 1,32 1,46 0,14

4 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk. 0,75 0,6 -0,15

5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 1,1 1,1 0

6 BBCA Bank Central Asia Tbk 3,49 4,11 0,62

7 BBHI PT Bank Harda Internasional Tbk. 0,82 0,79 -0,03

8 BBKP Bank Bukopin Tbk 0,63 0,54 -0,09

9 BBMD PT Bank Mestika Dharma Tbk. 2,25 1,87 -0,38

10 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 1,19 1,83 0,64

11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,78 1,25 0,47

12 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,04 2,68 0,64 13 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1,02 1,75 0,73

14 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk. 1,19 1,42 0,23

15 BCIC PT Bank JTrust Indonesia Tbk. 1,43 0,94 -0,49

16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,98 1,7 0,72

17 BEKS PT Bank Pundi Indonesia Tbk. 1,83 1,82 -0,01

18 BGTG PT Bank Ganesha Tbk. 1,04 1,81 0,77

19 BINA PT Bank Ina Perdana Tbk. 1,05 0,36 -0,69

20 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

5,45 4,07 -1,38 21 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1,21 1,36 0,15

22 BKSW PT Bank QNB Indonesia Tbk 0,97 1,02 0,05

23 BMAS PT Bank Maspion Indonesia Tbk. 2,07 1,5 -0,57

24 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,77 2,2 0,43

25 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 0,36 0,47 0,11

(22)

Sumber : www.idx.co.id, data diolah

Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai perusahaan perbankan dari tahun 2016 ke tahun 2017, lebih dari 37% perusahaan perbankan terjadi penurunan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan ini tidak sesuai dengan tujuan setiap perusahaan perbankan yang menghendaki adanya kenaikan nilai perusahaan setiap tahunnya. Penurunan nilai perusahaan dapat menunjukan kemungkinan rendahnya minat investor untuk menginvestasikan dananya akibat menurunnya kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di bank hal ini menyebabkan menurunnya harga saham dan mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan.

Perbankan mempunyai tujuan yang penting, sesuai yang tertuang dalam undang-undang perbankan tahun 1998 bahwa tujuan perbankan ialah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional untuk peningkatan kesejahteraan

28 BNLI Bank Permata Tbk 0,54 0,81 0,27

29 BSIM Bank Sinarmas Tbk 1,78 2,86 1,08

30 BSWD Bank of India Indonesia Tbk 1,94 1,67 -0,27

31 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 0,97 0,84 -0,13

32 BVIC Bank Victoria International Tbk 0,38 0,71 0,33

33 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk. 1,83 1,98 0,15

34 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 0,28 0,28 0

35 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 2,95 2,74 -0,21

36 MCOR PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 1,01 1,44 0,43

37 MEGA Bank Mega Tbk 1,44 1,78 0,34

38 NAGA PT Bank Mitraniaga Tbk. 1,4 1,84 0,44

39 NISP Bank OCBC NISP Tbk 1,24 0,99 -0,25

40 NOBU PT Bank Nationalnobu Tbk. 2,49 3,08 0,59

41 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 0,54 0,76 0,22

42 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. 0,89 0,25 0,25

43 SDRA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 0,96 -0,38 -0,38

Terendah 0,28 0,28 -1,38

Tertinggi 5,45 4,11 1,25

Rata-rata 1,44 1,56 0,11

(23)

masyarakat pada umumnya. Sesuai dengan undang-undang perbankan tahun 1998 tersebut, maka peran perbankan mempunyai fungsi-fungsi menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu : penciptaan uang, mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, penghimpunan dana simpanan masyarakat, mendukung kelancaran transaksi internasional, penyimpanan barang-barang berharga, pemberian jasa-jasa lainnya.

peranan bank sangatlah penting bagi perkonomian indonesia serta bank juga mempunyai peranan dalam hal stabilitas keuangan, pengendalian inflasi, sistem pembayaran, serta otoritas moneter.peran penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Dimana bank dapat membantu dalam penyediaan modal usaha pada masyarakat pada umumnya sehingga dapat mengerakkan sektor riil yang kemudian akan berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan nasional pada umumnya.

Fenomena krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan lemahnya pondasi perbankan Indonesia yang antara lain tercermin dari lemahnya manajemen bank, lemahnya kondisi internal sektor perbankan, moral yang timbul akibat mekanisme exit yang belum tegas serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia (Affandi, 2011). Sedangkan menurut Ali, (2009), penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia bukan lemahnya fundamental ekonomi, tetapi karena merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Berdasarkan Kompas.com (Oktober:2018), pada saat ini mata uang Indonesia melemah yang dipicu oleh yield 10 tahun bond AS yang meningkat luar biasa tajam sudah diatas 3,4% dari ambang batas psikologis untuk yield atau imbal hasil bond AS 10 tahun adalah 3%. Sehingga, ketika sudah mendekati 3%, muncul

(24)

yang disebut sebagai reaksi terhadap seluruh nilai tukar dan suku bunga internasional.

Dalam 4 tahun terakhir, peranan perbankan nasional yang masih mendominasi sektor jasa keuangan nasional kian menurun dalam perekonomian Indonesia. Pertumbuhan kredit anjlok sejak 2014, tercatat 11,6% di tahun 2013 dan terus menurun ke titik terendah di tahun 2016 yang kemudian sedikit meningkat di tahun 2017 sebesar 8,35%. Merupakan hal yang tidak lazim bagi sektor perbankan karena pertumbuhan kredit selama periode 2010 – 2013 di atas 20%.

Bank Indonesia sudah melakukan penurunan suku bunga acuannya secara signifikan sebesar 200 bps sepanjang tahun 2016 dan 2017 yang berdampak pada penurunan suku bunga kredit selama tahun 2017 sebesar 74 bps, belum dapat mendorong kinerja pertumbuhan kredit secara signifikan sehingga tranmisi kebijakan moneter belum berjalan optimal. Pertumbuhan kredit 2017 hanya tumbuh 8,35% (yoy) di bawah target 2 digit.

Stagnansi pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan tidak hanya berdampak kepada pertumbuhan kredit namun juga kualitas kredit perbankan nasional. Relaksasi OJK melalui POJK No. 11/POJK/03/2015 tentang Ketentuan Kehatihatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank Umum, seperti penetapan kolektibilitas berdasarkan 3 pilar dikendurkan menjadi 1 pilar dengan single obligor sementara ditiadakan, dan pada periode tahun 2017 banyak Bank melakukan hapus buku dan atau penjualan kredit bermasalah agar rasio NPL dapat ditekan lebih rendah, namun rasio NPL gross perbankan nasional masih

(25)

tinggi yaitu 2,49% (2015), 2,93% (2016) dan 2,35% (2017) (https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/).

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja perbankan belum maksimal, ini terlihat dengan masih tingginya kredit macet dan pertumbuhan kredit yang masih dibawah harapan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perolehan laba dan berdampak pada nilai perusahaan. Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank. Tentunya perusahaan akan lebih berfokus dalam memperbaiki kinerja perusahaan, jika nilai perusahaan baik tentu harga saham juga akan baik, dan hal tersebut akan mempengaruhi sikap investor untuk berinvestasi. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan, namun dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis pengaruh Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) , Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan.

Modal adalah faktor penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian. Rasio yang digunakan untuk mengukur aspek permodalan perusahaan perbankan adalah rasio CAR (Capital Adequacy Ratio).

Matej Marinc (2012) menyebutkan bahwa dengan diterapkannya regulasi Basel III menuntut penyediaan modal minimum sebesar 13% sebagai akibat kewajiban penyediaan capital conservation buffer dan special countercyclical buffer.Angka tersebut meningkat dari sebelumnya yang “hanya” sebesar 8% pada regulasi Basel II walaupun dalam regulasi Basel III nilai CAR tetap pada angka 8%. Hal tersebut

(26)

tentunya juga menuntut perbankan untuk meningkatkan nilai CAR agar setidaknya tidak mendekati batas minimal yang ditentukan/dibutuhkan.

NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Kasmir, 2015). Rasio ini membandingan total kredit bermasalah termasuk kredit kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit. Ketentuan Bank Indonesia ialah bahwa bank harus menjaga NPL dibawah 5%.

Kredit bermasalah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai perusahaan perbankan. Berdasarkan Kontan.co.id (Juli:2018) Bank Danamon dan Bank Panin mengalami penyusutan laba di separuh pertama 2018. Laba bank Danamon turun tipis 1,37% menjadi Rp 2,01 triliun. Sedangkan, laba Bank Panin turun 3,35% menjadi Rp 1,35 triliun. Kredit mikro disebut-sebut sebagai biang kerok penurunan laba di Bank Danamon.

LDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Apabila kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah, bank akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, besarnya standar nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) menurut Bank Indonesia adalah 92%.

Dilihat secara umum, kredit perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,24%

sepanjang tahun 2017, masih jauh dari target OJK sekitar 11% untuk tahun 2017 (https://economy.okezone.com/read/2018). Sedangkan, pertumbuhan penyaluran kredit bank umum Indonesia naik sebanyak 44.04% periode 2013-2017 (Statistik Perbankan Indonesia, Vol 16 , No. 17, juni 2018).

(27)

BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional perusahaan. BOPO dapat juga digunakan untuk melihat tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan seluruh faktor produksi yang dimilikinya. Semakin kecil nilai BOPO, maka semakin efisien perusahaan perbankan dalam mengeluarkan biaya dalam proses operasionalnya. Apabila nilai BOPO tinggi, dapat diindikasikan bahwa bank dalam keadaan bermasalah. Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas penyaluran kredit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan serta nilai perusahaan.

Struktur modal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, dimana struktur modal yang optimal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan harga pasar saham. Struktur modal memiliki peranan penting bagi perusahaan secara keseluruhan, karena dengan adanya struktur modal maka suatu perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan serta mampu mengambil keputusan- keputusan penting untuk mengembangkan perusahaan. Pada umumnya struktur modal perusahaan akan dapat membantu perusahaan untuk berkembang dengan baik dan dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan serta pihak-pihak lembaga keuangan. Weston dan Copeland (2012), menyatakan struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan tidak lepas dari upaya perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian ini, struktur modal diproksikan ke dalam Debt to Equity Ratio. Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui Debt to Equity Ratio (DER) yang mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total

(28)

shareholder’s equity (total modal sendiri). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar.

Selanjutnya, pertumbuhan laba sebagai variabel intervening digunakan dalam penelitian ini karena salah satu indikator untuk menilai suatu tingkatan nilai perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak baik di masa yang akan datang adalah dengan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Karena laba merupakan variabel yang digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan memenuhi hak investor, oleh sebab itu laba merupakan indikator yang sangat penting dalam menilai tingkatan suatu nilai perusahaan. Begitu juga yang diungkapkan oleh Herawati (2013) penilaian para investor atas saham di sebuah perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh laba yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Bagi para investor, laba yang dihasilkan merupakan salah satu parameter untuk menilai seberapa besar keuntungan suatu saham perusahaan. Investor yang akan berinvestasi di pasar modal terlebih dahulu melihat saham perusahaan mana yang paling menguntungkan, dengan menilai kinerja perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang memiliki kinerja cukup baik akan lebih diminati oleh para investor, karena kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham di pasar modal. Investor akan membeli saham sesuai kinerja perusahaan saat ini dan prospeknya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kinerja perusahaan yang meningkat akan berpengaruh pada meningkatnya harga saham dan diharapkan keuntungan yang dapat diterima investor juga akan meningkat.

(29)

Tabel 1.2 Performance Bank Umum Periode: Desember 2013- Desember 2017

(dalam miliar rupiah)

Indikator 2013 2014 2015 2016 2017

Capital Adequesy Ratio 18.13 19.57 21.39 22.93 23.19 Non Performing Loan 58.175 79.306 100.655 127.355 122.67

BOPO 74.94 75.98 80.75 83.79 85.90

Loan to Deposit Ratio 89.7 89.42 92.11 90.7 90.04

Total Aset 4.773.892 5.410.098 5.919.390 6.475.602 7.099.564 Laba Bersih 106.707 112.16 104.628 106.544 131.156

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI)

Beberapa indikator perbankan mengalami fluktuasi selama periode 2013- 2017. Non Performing Loan mengalami peningkatan 110.86%. Loan to Deposit Ratio mengalami peningkatan 0,37%. dan laba bersih naik 22.91% pada tahun 2017. Adanya fluktuasi tersebut mencerminkan bahwa industri perbankan di Indonesia belum bisa dikatakan stabil sehingga masih diperlukan pengawasan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat gap mengenai hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Sulastiningsih dan Sholihati (2017) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014), Srihayati (2015) dan Nugroho (2016) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian Nugroho (2016) menyatakan bahwa NPL berpengaruh negative dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014), Srihayati (2015) dan Repi (2016) menyatakan bahwa NPL berpengaruh

(30)

negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Menurut penelitian Repi (2016) bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan dengan penelitian Srihayati (2015) bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Sari dan Priantinah (2016) menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah & Amanah (2014) dan Dewi (2016) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return saham yang berkaitan dengan nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nuranto dan Ardiansari (2017) BOPO berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Prasetiono (2016) menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulasmiyati (2016) dan Sukoco (2013) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian tentang pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Nilai Perusahaan dilakukan oleh Hasibuan (2012) pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT Mayora Indah, Tbk.

Tahun 2006-2007. Hasil penelitian tersebut menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pertumbuhan laba dengan nilai intrinsik dan nilai perusahaan, sedangkan phasil penelitian Yanti (2013) menyatakan bahwa pertumbuhan laba berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbanding terbalik dengan hasil penelitian Yeyen (2017) menunjukkan bahwa pertumbuhan laba berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, corporate social responsibility tidak berpengaruh

(31)

signifikan,profitabilitas, berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- 2017”.

1.2 Rumusan Masalah

Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek ekonomi, politik serta budaya. Aspek ekonomi yang cepat tumbuh membuat modal yang diperlukan lebih banyak dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Kekuatan dari system perbankan adalah sebuah syarat esensial untuk menyakinkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi. Bagi pihak yang memiliki kelebihan dana, bank dapat digunakan sebagai tempat menyimpan dana dan meningkatkan jumlah dana mereka.

Fenomena yang terjadi seperti kasus Bank Bukopin tahun lalu dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat untuk menginvastasikan dana mereka ke bank. Analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk mengidentifikasi kinerja perbankan.

Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan menghasilkan laba yang maksimal sehingga memiliki tingkat pengembalian investasi yang tinggi pada pemegang saham. Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan Price to Book Value (PBV) sebagai variabel dependen karena PBV memiliki peran penting sebagai suatu pertimbangan bagi investor untuk memilih

(32)

saham perusahaan yang akan dibeli. Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari rasio keuangan bank, seperti Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) , Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah Capital Adequesy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

6. Apakah pertumbuhan laba berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

7. Apakah Capital Adequesy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan pertumbuhan laba sebagai variabel intervening ?

(33)

8. Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening ?

9. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening ?

10. Apakah Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening ? 11. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Capital Adequesy Ratio (CAR) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

(34)

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Capital Adequesy Ratio (CAR) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening.

8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening.

9. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening.

10. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening.

11. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Pertumbuhan Laba sebagai variabel intervening.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan untuk memperkaya hasil penelitian sehingga dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya.

(35)

2. Bagi peneliti, melalui penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan, pelatihan khususnya mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan dan dampaknya terhadap nilai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi Pihak Bank, penelitian ini mampu memberi masukan informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan laba guna menentukan dan menerapkan kebijakan dan strategi khususnya mengenai pengaruh rasio keuangan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

1.6 Originalitas Penelitian

Beberapa peneliti terdahulu yang direplika dalam penulis. Berikut adalah penjabaran dari beberapa peneliti terdahulu :

Dewi dan Suartana (2017) melakukan penelitian dengan judul “Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Aset LPD di Kabupaten Gianyar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat perputaran kas dan pertumbuhan kredit berpengaruh pada Pertumbuhan Aset melalui Pertumbuhan Laba

Andini (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Capital Gain dengan Pertumbuhan Laba sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Properti &Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014“. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa return on asset (ROA) dan price to book value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Pengujian menggunakan analisis jalur menunjukkan bahwa pertumbuhan laba bukan merupakan variabel intervening dari ROA, PER,

(36)

PBV, dan CR namun merupakan variabel intervening antara DER terhadap capital gain.

Repi, Murni dan Adare (2016) melakukan penelitian dengan judul “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Subsektor Perbankan Pada Bei Dalam Menghadapi MEA”. Variabel dependen yang digunakan adalah ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDRdan NPL, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial ROAberpengaruh positif dan signifikan, terhadap nilai perusahaan, ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Risiko Perusahaan dan LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Yuliati dan Zakaria (2015) melakukan penelitian dengan judul Analisis Risk, Earnings dan Capital Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Variabel dependen yang digunakan adalah NPL, LDR,LAR, ROA, NIM dan CAR, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda diperoleh hasil adalah hasil analisis menunjukkan variabel NPL, LDR,LAR, ROA, NIM dan CAR secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV). Variabel Loan to Asset Ratio (LAR) dan Capital

(37)

Adequency Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price Book Value (PBV). Sedangkan variabel Return on Asset (ROA) dan Net Income Marjin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book Value (PBV).

Fadella (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013 “ . Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh Rasio Keuangan (Current Ratio, Debt to Equity ratio, Debt to Assets ratio, Total Asset Turnover, Inventory Turnover, dan Return on Asset) terhadap pertumbuhan laba. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity ratio, Debt to Assets rato, Total Asset Turnover, Inventory Turnover, dan Return on Asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial, hanya variabel Total Assets Turnover yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Syahputra, Andreas dan Wijaya (2014) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba dengan Pertumbuhan Kredit sebagai Variabel Intervening Pada Bank Pembangunan Daerah di Sunatera“.Hasil uji parsial menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan kredit serta signifikan efek positif pada pertumbuhan laba. Rasio NPL secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit tetapi berpengaruh signifikan tentang pertumbuhan pendapatan. Rasio ROA negatif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit tetapi tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan

(38)

pendapatan. Rasio NIM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan kredit, tetapi tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan laba. LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit tetapi berpengaruh signifikan dan positif pertumbuhan laba sementara pertumbuhan kredit yang ada mampu memediasi antara sempurna yang sempurna (mediasi sempurna) rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPL, NIM, ROA dan LDR pada pertumbuhan laba bank pembangunan daerah di Indonesia Sumatera pada periode 2007 hingga 2011.

Sulastiningsih dan Sholihati (2016) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”. Variabel dependen yang digunakan adalah CAR, ROA, LDR, BOPO, and CSR, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh CAR, ROA, LDR, BOPO,dan variabel CSR pada nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PBV di perusahaan perbankan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Halimah dan Komariah (2017) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Roa, Car, Npl, Ldr, Bopo Terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum”.

Variabel dependen yang digunakan adalah Roa, Car, Npl, Ldr dan Bopo, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA, CAR, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan NPL dan BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Secara simultan variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

(39)

Berdasarkan beberapa penelitan diatas, terdapat kesamaan dan perbedaan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut, hal ini disebabkan oleh perbedaan variable, periode penelitian, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. Adapun yang menjadi pembeda penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian yang direplika ialah tahun penelitian, variabel independen, penambahan variable independent dan sampel yang digunakan dalam penelitian. Penulis melakukan penelitian pada tahun yaitu 2013-2017 dan menggunakan variabel independen Capital Adequesy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Dept to Equity Ratio (DER) dan menambahkan variable Pertumbuhan Laba sebagai variable intervening.

(40)
(41)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut (Sari dan Zuhrotun, 2006) dalam (Metta, 2012), teori sinyal (signaling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi. Untuk itu, manajer perlu memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan melalui penerbitan laporan keuangan.

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Informasi yang diterima oleh investor terlebih dahulu diterjemahkan sebagai sinyal yang baik (good news) atau sinyal yang buruk (bad news). Tingkat laba yang dilaporkan perusahaan melalui laporan laba rugi dapat diterjemahkan menjadi sinyal baik maupun sinyal yang

(42)

buruk. Apabila laba yang dilaporkan oleh perusahaan meningkat maka informasi tersebut dapat dikategorikan sebagai sinyal baik karena mengindikasikan kondisi perusahaan yang baik. Sebaliknya apabila laba yang dilaporkan menurun maka perusahaan berada dalam kondisi tidak baik sehingga dianggap sebagai sinyal yang buruk. Sinyal-sinyal dari informasi yang beredar dapat mempengaruhi tindakan yang diambil investor.

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory)

Agency theory menyebutkan bahwa se bagai agen dari pemegang saham, manager tidak selalu bertindak demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu, diperlukan biaya pengawasan yang dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen,pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap pengambilan ke putusan oleh manajemen. Kegiatan pengawasan yang dilakukan memerlukan biaya keagenan. Biaya keagenan digunakan untuk mengontrol semua aktivitas yang dilakukan manajer se hingga manajer dapat bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual antara kreditor dan pemegang saham ( Jensen dan Meckling, 1976 dalam Sofiana, 2009).

2.1.3 Laporan Keuangan Perbankan

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 14/14/ PBI/2012 bahwa:

‘dalam rangka transparansi kondisi keuangan, Bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan, yang terdiri atas: 1) laporan tahunan, 2) laporan keuangan publikasi triwulanan, 3) laporan keuangan publikasi bulanan, 4) laporan keuangan konsolidasi.” Maka dengan perkembangan terkini standar akuntansi keuangan, perbankan dituntut untuk menyajikan laporan keuangan yang akurat, komprehensif dan mencerminkan kinerja bank secara utuh. Baik buruknya kondisi

(43)

suatu bank dapat tercermin dari kinerja keuangan bank yang terlihat dari laporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang dinyatakan dalam PSAK No. I paragraph 10 (2012). Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar penggunan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan dijadikan sebagai sumber utama untuk penilaian kinerja keuangan bank. Dasar dari dinilai nya kinerja keuangan dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan rasio keuangan. Laporan keuangan memperlihatkan situasi keuangan perusahaan saat itu, dari informasi yang dilampirkan tersebut dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kinerja perusahaan. Bank merupakan lembaga yang mengandalkan kepercayaan, yaitu kepercayaan nasabah.

Oleh karena itu laporan keuangan harus disusun semaksimal mungkin agar pihak- pihak pengguna laporan keuangan tidak meragukannya.

2.2 Telaah Literatur 2.2.1 Nilai Perusahaan

Husnan dan Pudjiastuti (1994) mengatakan bahwa untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Nilai

(44)

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Subiantoro, 2007).

Enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Wahyudi (2005) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut di jual.

Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa jika ingin menaikkan nilai perusahaan, maka utang sebaiknya digunakan, sehingga rasio utang yang memaksimalkan nilai perusahaan adalah struktur modal yang optimal. Tidak mudah mengukur efek sruktur modal terhadap harga saham, tetapi ini merupakan inti dari keputusan struktur modal dan ini memerlukan rasio utang yang lebih rendah daripada rasio utang yang memaksimumkan earnings per share (EPS).

Husnan dan Pudjiastuti (1994) juga mengatakan bahwa memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi (yang bisa dilihat pada laporan rugi laba perusahaan). Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.

Jogi dan Tarigan (2007) dalam penelitiannya memaparkan beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

(45)

1. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.

2. Nilai pasar, sering disebut kurs yaitu harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.

3. Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan, bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

4. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antara total aktiva dan total utang dengan jumlah saham yang beredar.

5. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi

Dari beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan, pada penelitian ini peneliti menggunakan nilai pasar. Nilai perusahaan go public selain menunjukkan nilai seluruh aktiva, juga tercermin dari nilai pasar atau harga sahamnya, sehingga semakin tinggi harga saham mencerminkan tingginya nilai perusahaan (Afzal dan Rohmah, 2012).

(46)

Pada umumnya faktor keuangan merupakan fungsi utama yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan itu sendiri. Mulai dari penilaian asset, utang, likuiditas, dan lain sebagainya. Banyak indikator yang dapat digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan antara lain cash flow atau aliran dana per transaksi, profitabilitas, likuiditas, struktur keuangan dan investasi atau rasio pemegang saham (Castila 2018).

2.2.2 Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Nilai Perusahaan

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain (Prabowo,2014). Semakin tinggi risiko, maka risk marginnya juga tinggi, hal ini akan menurunkan tingkat pendapatan sehingga mempengaruhi jumlah laba yang disalurkan. Capital Adequacy Ratio adalah rasio antara modal bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).

Penetapan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank. CAR menjelaskan sampai dimana penurunan asset bank masih bisa ditutupi dengan ekuitas bank yang dimiliki. CAR di atas 8% menunjukkan usaha bank yang semakin stabil, karena adanya kepercayaan masyarakat yang besar. Hal ini disebabkan karena bank akan mampu menanggung risiko dari aset yang berisiko.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Berbedaan dengan

(47)

penelitian Srihayati (2015) yang memberikan hasil bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2.2.3 Performing Non Loan (NPL) Terhadap Nilai Perusahaan

Rasio Non Performing Loan (NPL) adalah adalah perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang berarti jumlah kredit bermasalah semakin besar, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Untuk penilaian bank, besarnya Rasio Non Performing Loan (NPL) maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 5%.

Menurut Untung (2005) tentang kinerja bank dapat dikemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu bank menjadi buruk salah satunya adalah kredit macet yang tinggi. Tim INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) mengatakan dalam mengevaluasi kinerja bank digunakan beberapa indikator keuangan, salah satunya adalah indikator Non Performing Loan (NPL). Penelitian yang dilakukan oleh Srihayati (2015) dan Repi (2016) menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan dalam penelitian Hidayat (2014) memberikan hasil bahwa NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

2.2.4 Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Nilai Perusahaan

Loan to Deposit Ratio atau dikenal dengan istilah Banking Ratio menyatakan bahwa rasio tersebut dipergunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kepada para penyimpan dana dengan jaminan pinjaman yang diberikan. Berdasarkan Peraturan No. 17/11/PBI/2015, mengatur bahwa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 faktor yang paling berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio caesarea di RSUD Liun Kendage Tahuna pada tahun 2013, diantara

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan PENGA DA A N PERA LATA N PRA KTEK DA N PERA GA SISWA SD pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Bima Tahun

Tingkat penghasilan warga di Perumahan BMP adalah tinggi sebanyak 52% dengan memilih air minum galon bermerek sebanyak 24% dikarenakan faktor kualitas air minum yang

THE ENGLISH TEACHERS’ PERCEPTION AND IMPLEMENTATION ON COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING (CLT) METHOD:1. A CASE STUDY AT SMA

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena Laporan Akhir yang berjudul “ Proses Penanganan surat masuk dan surat keluar pada Departemen

Adapun manfaat untuk mendapatkan sertifikasi ISO telah ditabulasi dan dibahas, keuntungan mendapatkan sertifikasi ISO antara lain memperoleh reputasi yang lebih baik,

Suasana di dalam penjara yang juga dapat. mengganggu perkembangan psikologis

Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan PT Bank BNI Syariah tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh