• Tidak ada hasil yang ditemukan

windowbrain.com contoh laporan pkp ut 2012 ipa kelas iv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "windowbrain.com contoh laporan pkp ut 2012 ipa kelas iv"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PKP – PGSD PDGK 4501

PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE PERCOBAAN (EKSPERIMEN)

TENTANG MENJELASKAN PENGARUH ANGIN PADA KELAS IV SDN PASIR GOMBONG 01 KECAMATAN CIKARANG UTARA

KABUPATEN BEKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP )

Nama : Y A D I

NIM : 815081188

Program Studi : 097 / S1 PGSD Pokjar : Kab. Bekasi Masa Registrasi : 2012.1

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG

POKJAR KABUPATEN BEKASI

TAHUN 2012

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA

Nama Mahasiswa : Y A D I

NIM : 815081188

Program Studi : SI PGSD

Tempat Mengajar : SDN PASIR GOMBONG 01 Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Jum’at, tanggal 30 Maret 2012 Siklus 2, Hari Sabtu, tanggal 7 April 2012

Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan:

1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 dengan menggunakan metode percobaan (Eksperimen).

2. Meningkatkan hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 dengan menggunakan metode percobaan

(Eksperimen).

3. Meningkatkan proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan menggunakan metode percobaan (eksperimen).

Bekasi, Mei 2012 Menyetujui,

Supervisor 1, Mahasiswa,

H. BASUNI RACHMAN, Drs, M.Pd. Y A D I

(3)

iii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bekasi, Mei 2012

Yang membuat pernyataan,

materai 6.000

Y A D I

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan nabi

kita nabi Muhammad SAW, para sahabat, para tabi’in dan para penerus

perjuangan mereka.

Atas karunia dan nikmat yang berlimpah ruah dari Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Bandung Pokjar Kab. Bekasi.

Penelitian dilakukan di SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) telah diupayakan dengan seoptimal mungkin, meskipun tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangannya.

Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua fihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Dra. Dina Thaib, M,Ed, Kepala UPBJJ UT Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat laporan.

2. Drs. Djuhara, M.Pd. selaku pengelola Kelompok Belajar Jarak Jauh Pokjar Kabupaten Bekasi.

3. Rukmin, S.Pd M.MPd selaku kepala UPTD Pendidikan PAUD –SD Kecamatan Cikarang Utara.

4. Bapak H. Basuni Rachman, Drs, M.Pd. Selaku supervisor 1 yang telah membimbing dalam pembuatan laporan PKP.

(5)

v

6. Bapak Sudarjat HS, S.Pd, selaku Kepala SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

7.

Ibu Eti Nurbaeti, S.Pd. selaku teman sejawat yang telah banyak membantu penulis.

8.

Orang Tua yang telah memberikan do’anya kepada penulis.

9.

Rekan-rekan mahasiswa UT yang telah memberikan support kepada penulis.

Hanya kepada Allah jua-lah segalanya dikembalikan, teriring do’a, semoga bantuan dari berbagai pihak dimaksud dijadikan amal shaleh yang mendapat pahala berlipat ganda di sisinya. Amiin.

“Tiada gading yang tak retak”. Demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur sapa yang bersifat membangun, amat dinantikan, dan akhirnya kepada Allah jua-lah segala kelemahan dan kekurangan dalam laporan

Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dikembalikan. “Semoga Allah

SWT, senantiasa membuka pintu magfirah-Nya, dan mudah-mudahan laporan

ini ada manf’aatnya. Amiin.

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ... iii

Kata Pengantar ... iv

C.Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 4

D.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 4

BAB II Kajian Pustaka ... 6

A. Pembelanjaran IPA Di Sekolah Dasar ... 6

1. Pengertian IPA ... 6

2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar ... 7

B. Pengertian dan Karakteristik Metode Percobaan (Eksperimen) ... 7

1. Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen) ... 7

2. Karaktersitik Metode Percobaan (Eksperimen) ... 8

BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 10

A.Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

1. Lokasi, Waktu, Mata Pelajaran dan Kelas ... 10

(7)

vii

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ... 11

1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 11

2. Prosedur Perbaikan PTK ... 12

3. Teknik Analisis Data ... 13

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 15

A.Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran .. 15

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 32

BAB V Simpulan dan Saran Tindak Lanjut ... 35

1. Simpulan ... 35

2. Saran Tindak Lanjut ... 35

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ... 10 Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA

Siklus 1 ... 18 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA

Siklus 1 ... 20 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA

Siklus 1 ... 21 Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA

Siklus 2 ... 26 Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA

Siklus 2 ... 28 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa ... 10

Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK ... 11

Gambar 4.1 Tahap Perencanaan ... 15

Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Siklus 1 ... 23

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan PKP

Lampiran 2 Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Supervisor 2

Lampiran 3 Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan siklus 2, dan lembar observasi.

Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan

Lampiran 6 Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus Lampiran 7 Copy Berkas hasil penilaian praktik pembelajaran di kelas

(APKG1-PKP dan APKG2-PKP)

(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003).

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkankualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

(12)

2

yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.

Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan siswa secara lansung, komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini sering diabadikan oleh guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode-metode yang tepat dan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu misteri.

Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Dalam IPA di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan metode atau teknik dalam pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Berdasarkan hasil Tes Formatif Pra Siklus untuk pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa Kelas IV SD Negeri Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas dalam KD tersebut, ini terlihat dari 40 siswa anak kelas IV hanya 21 siswa yang mendapat diatas KKM atau tuntas, sedangkan 19 siswa belum tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 52,5 %. Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk memperbaiki hasil penelitian anak tersebut dengan berusaha untuk melakukan Perbaikan pembelajaran.

(13)

1. Siswa banyak yang tidak memperhatikan di saat pembelajaran.

2. Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa kurang aktif karena proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru.

3. Metode yang dipakai cenderung monoton tidak ada variasi dengan menerapkan metode yang lain.

4. Siswa tidak antusias dalam pembelajaran. 5. Hasil tes formatifnya rendah.

Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan supervisor 2, masalah-masalah itu dapat diatasi dengan penggunaan metode percobaan (eksperimen) pada saat proses pembelajaran. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Adrian, 2004).

Oleh sebab itu, penulis ingin mengadakan penelitian perbaikan dengan judul Peningkatan Kemampuan Hasil Pembelajaran IPA dengan Metode Percobaan (Eksperimen) Tentang Menjelaskan

Pengaruh Angin Pada Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen) ?

2. Bagaimana hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan

(14)

4

3. Bagaimana proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan

menggunakan metode percobaan (eksperimen)?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat membangkitkan minat siswa karena minat sebagai motivasi yang mempengaruhi didalam belajar, berfikir dan berprestasi (Krapp , Hidi, Re-minger, Prudrich dan Schrurk 1996). Tujuan penelitian mengandung maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) dengan konsep tentang pada kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian perbaikan pembelajaran di atas, tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :

1. Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan

menggunakan metode percobaan (eksperimen).

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

(15)

1. Manfaat bagi guru.

Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya perbaikan akan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat bagi siswa

Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat me-ningkatkan hasil belajar siswa, siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.

3. Manfaat bagi sekolah

(16)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 1. Pengertian IPA

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3).

Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Natureof Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati duniaini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomenadengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatusistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, salingmenjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh,sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

(17)

7

2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA harus diajarkan di Sekolah Dasar. Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan menjadi empat golongan yakni :

a. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatumata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan

sendiri”. IPA melatih anak berfikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat. Obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui pancaindera.

b. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

c. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

B. Pengertian dan Karaktersitik Metode Percobaan (Eksperimen) 1. Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen)

(18)

8

8

Dengan eksperimen dimaksudkan bahwa guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaanya. Setelah eksperimen selesai siswa ditugaskan untuk membanding-bandingkan dengan hasil eksperimen yang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan dan kekeliruan (Winarno : 1980 : 90).

2. Karakteristik Metode Percobaan (Eksperimen) Karakteristik Metode Eksperimen, yaitu : 1) Ada alat bantu yang digunakan.

2) Siswa aktif mencoba. 3) Guru membimbing. 4) Tempat dikondisiskan. 5) Ada pedoman untuk siswa. 6) Ada topik yang dieksperimenkan. 7) Ada temuan temuan.

Keunggulan dan Kelemahan Metode Percobaan (Ekperimen) Keunggulan Metode Eksperimen, yaitu :

1) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. 2) Dapat membangkitkan rasa ingin menguji sesuatu. 3) Menimbulkan rasa kurang puas, ingin lebih baik. 4) Isi pembelajaran dapat bersifat aktual.

5) Siswa mampu membuktikan sesuatu.

6) Dapat mengembangkan sikap kritis dan ilmiah. 7) Belajar membuktikan sesuatu.

Kelemahan Metode Eksperimen, yaitu : 1) Memerlukan alat pembelajaran dan biaya. 2) Memerlukan waktu yang relatif banyak.

(19)

9

4) Sedikit sekolah yang memiliki sarana eksperimen. 5) Siswa belum terbiasa dengan eksperimen.

Langkah-Langkah Penerapan Metode Percobaan (Eksperimen). Prosedur pelaksanaan eksperimen dapat dilakukan sebagi berikut :

a. Persiapan alat bantu (alat eksperimen).

b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.

c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sitematis, sehingga siswa dalam pelaksanaanya tidak banyak mendapat kesulitan dan dan membuat laporan.

d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan atau tugas

e. Kesimpulan.

Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik diantaranya adalah:

1. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimenkan. 2. Menguasai konsep yang dieksperimenkan.

3. Mampu mengelola kelas.

4. Mamupu memberikan penilaian secara proses.

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen adalah :

a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui eksperimen. b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.

(20)

10 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi, waktu, Mata Pelajaran dan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal di bawah ini :

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan perbaikan Pembelajaran

No Mata

Pelajaran Siklus Tanggal Waktu Ket

1 IPA 1 30 Maret 2012 08.15 – 08.50 2 IPA 2 7 April 2012 08.15 – 08.50

2. Karakteristik Siswa

Orang tua siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi profesi atau pekerjaannya sebagai berikut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1 Pekerjaan Orang Tua Siswa 0

5 10 15 20

Karyawan Buruh Pedagang Sopir

(21)

11

Berdasarkan grafik pekerjaan orang tua siswa. Dari jumlah 40 siswa yang orang tuanya bekerja sebagai karyawan ada 15 orang, buruh ada 12 orang, pedagang ada 8 orang dan pekerjaan sopir ada 5 orang.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK

Pelaksanaan Tindakan Refleksi

Pengamatan Observasi

Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan Observasi

Refleksi Siklus II

(22)

12

12 2. Prosedur Perbaikan PTK

Prosedur perbaikan penelitian ini sesuai dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi :

a. Tahap perencanaan b. Tahap pelaksanaan

c. Tahap pengamatan (obeservasi) dan d. Tahap refleksi

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan temuan pada studi pendahuluan dan hasil diskusi dengan supervisor 2, penulis merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kelas dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan Metode Percobaan (Eksperimen). Secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menganalisis masalah 2. Pemecahan masalah

3. Menentukan kompetensi dasar 4. Mentukan standar kompetensi 5. Menentukan indikator

6. Menentukan tujuan perbaikan 7. Menentukan materi.

8. Menentukan metode. 9. Membuat lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan

(23)

13

dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan aktivitas, dan hasil pembelajaran dari siklus satu ke siklus berikutnya.

c. Tahap Pengamatan (observasi)

Pengamatan (Observasi) merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Pada tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 2 baik mengenai aktivitas siswa maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Hasil observasi yang dilaksanakan bersama-sama supervisor 2, kemudian didiskusikan. Berbagai masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan diidentifikasi dan dianalisis. Hasil identifikasi dan analisis masalah dicari dan ditentukan solusinya untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Teknik Analisis Data

Untuk mengumpulkan data-data selama perbaikan penelitian, peneliti menggunakan instrument sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

(24)

14

14

penelitian adalah observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

2. Lembar tes / soal-soal tes

(25)

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran

Sesuai dengan jadwal perbaikan penelitian pada Bab III di atas, perbaikan penelitian dilaksanakan dua siklus, yaitu:

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1 Tahap Perencanaan

1. Menentukan Standar Kompetensi

Standar kompetensinya yaitu Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

2. Menentukan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasarmya yaitu:” Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

(26)

16

16 3. Menentukan Indikator

Indikatornya adalah menjelaskan tentang pengaruh angin.

4. Menentukan Tujuan Perbaikan

Tujuan perbaikan dari siklus 1 ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian angin

2. Menjelaskan proses terjadinya angin

3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian angin

5. Menentukan Materi

Materi yang akan disampaikan adalah tentang pengertian angin, proses terjadinya angin dan keuntungan dan kerugian angin.

6. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode yang akan digunakan adalah metode percobaan (Eksperimen).

b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Awal

a. Memberi salam kepada siswa, kemudian berdo’a dipimpin ketua kelas.

b. Guru mengabsen kemudian member motivasi agar siswa fokus dalam belajar.

c. Guru member pertanyaan tentang pelajaran minggu lalu

“Apakah yang dimaksud dengan angin? Ada yang masih ingat atau tidak ?

(27)

17 2. Kegiatan Inti

a. Guru memperlihatkan kincir angin kepada siswa.

b. Siswa disuruh memperhatikan Kincir Angin, kenapa angin bisa bergerak.

c. Guru bertanya kepada siswa : “Kenapa kincir angin ini bisa bergerak?”

d. Siswa diperintahkan guru untuk membuat catatan/kesimpulan dari percobaan tersebut.

e. Memahami proses terjadinya angin darat dan angin laut

f. Memahami bahwa angin dapat menghasilkan perubahan yang menguntungkan.

- Kincir angin untuk menghasilkan energi listrik - mengeringkan pakaian dan makan yang dijemur - bermain layang-layang

- berlayar dan selancar angin

- Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin

g. Memahami bahwa angin dapat menghasilkan perubahan yang merugikan.

- Pengikisan tanah (korasi)

- Angin besar dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan h. Mencari nama angin yang merugikan

3. Kegiatan Akhir

(28)

18

18 c. Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Suharsimi Arikunto, 2006: 229). Menurut Supardi (2008: 127) bahwa :

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

sasaran.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah mencapai sasaran.

1. Hasil observasi supervisor 2 terhadap penyampaian materi peneliti tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 1

(29)

19 2. Kegiatan Inti

a.Penguasaan Materi b.Penggunaan Media

/ Alat Peraga

c.Mengadakan tanya jawab

d.Penggunaan waktu

√ Cukup baik

√ Cukup baik

√ Cukup baik

√ Cukup baik

3. Kegiatan Akhir a. Simpulan Tes

Formatif b. Tes Formatif c. Tindak Lanjut

√ Cukup baik

√ Cukup baik

√ Cukup baik

Berdasarkan tabel aktivitas peneliti di atas yang diperoleh dari supervisor 2 menunjukkan aktivitas yang cukup baik pada siklus 1.

(30)

20

20

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 1

1 2 3 4 5

1 AGUN RAHM AT √ √ 1. Aktif Bertanya

2 AGUS RIYANTO √ √ √ 2. Aktif M enjawab

3 AKBAR BAHTIAR √ 3. M elaksanakan Perintah

4 ALDI WIGUNA √ √ 4. Tidak Aktif

5 ANDRI KURNIAWAN √ √ 5. M engobrol

6 ANGGI SAPITRI √ √

13 GHOZALI AL FAREZA √

14 HENRIANSYAH √ √

30 RIZKY LISTIYANTO √ √

31 SARTIKA TRI W √ √ √

32 SIDIQ SYAIFUDIN √

33 SINDI FADIA √ √

(31)

21

40 VIKRY APRIYANSYAH √ √

JUMLAH 15 16 37 15 8

PERSEN (%) 35 40 92 35 20

Berdasarkan table 4.2 di atas, hasil observasi aktivitas siswa masih rendah. Aktivitas siswa yang bertanya hanya ada 15 orang (35%), aktif menjawab ada 16 orang (40%), melaksanakan perintah ada 37 orang (92%), tidak aktif ada 15 orang (35%), dan mengobrol atau tidak memperhatikan pembelajaran ada 8 orang (20%).

3. Hasil Skor berupa skor dari tes pembelajaran

Tabel 4.3

Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1

(32)

22

(33)

23

Gambar 4.2. Grafik Hasil Penilaian Siklus 1

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa nilai yang belum tuntas yaitu nilai yang mendapat 40 ada 12 siswa sedangkan nilai yang tuntas yaitu antara 50-100 ada 28 siswa. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengapa pembelajaran menjelaskan pengaruh angin pada pembelajaran perbaikan siklus I tidak bisa diterima siswa dengan baik, dengan kenyataan hasil evaluasi dari 40 siswa yang mendapat nilai diatas 60 atau tuntas hanya 28 siswa (70%) dan siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari 60 ada 12 siswa (30%). Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II karena semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM.

d. Refleksi

Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dengan teman sejawat dan mengkonsultasikan pembimbing untuk mengkaji semua temuan pada siklus 1, baik kekurangan maupun kelebihan selama proses pembelajaran yang dijadikan dasar untuk menyusun dan melaksanakan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II.

0

(34)

24

24

Pada saat guru menjelaskan materi menjelaskan pengaruh angin perhatian siswa terbagi, ada yang memperhatikan dan ada yang bercanda sehingga suasana kelas kurang kondusif.

Berdasarkan hasil refleksi pada proses pembelajaran maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua yaitu:

1. Guru harus pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang kondusif.

2. Guru harus pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

3. Guru harus menggunakan metode yang menarik tepat dan sesuai dengan materi.

4. Pengaturan waktu harus tepat.

2. Siklus 2

a. Perencanaan

1. Menentukan Standar Kompetensi

Standar kompetensinya yaitu Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

2. Menentukan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasarmya yaitu:” Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

3. Menentukan Indikator

Indikatornya adalah menjelaskan tentang pengaruh angin.

4. Menentukan Tujuan Perbaikan

Tujuan perbaikan dari siklus 2 ini adalah :  Menjelaskan pengertian angin

 Menjelaskan proses terjadinya angin

(35)

25 5. Menentukan Materi

Materi yang akan disampaikan adalah tentang pengertian angin, proses terjadinya angin dan keuntungan dan kerugian angin.

6. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode yang akan digunakan adalah metode percobaan (Eksperimen), diskusi, Tanya jawab dan ceramah.

b. Pelaksanaan

1. Kegiatan Awal (5 Menit)

a. Memberi salam kepada siswa, kemudian berdo’a dipimpin ketua kelas.

b. Guru mengabsen kemudian member motivasi agar siswa fokus dalam belajar.

c. Guru menanyakan tugas pelajaran yang lalu

“Bagaimana anak-anak sudah dapat informasi dari internet tentang kuntungan dan kerugian angin?

d. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan.

2. Kegiatan Inti (20 Menit)

a. Siswa di bawa ke luar lingkungan sekolah b. Guru memperlihatkan kincir angin kepada siswa.

c. Siswa disuruh memperhatikan kenapa angin bisa bergerak. d. Guru bertanya kepada siswa : “Kenapa kincir angin ini bisa

bergerak?”

e. Siswa menjawab pertanyaan tersebut.

f. Siswa diperintahkan guru untuk membuat catatan/kesimpulan dari percobaan tersebut.

g. Guru memperlihatkan gambar tentang siklus angin darat dan angin laut.

(36)

26

26

i. Guru bertanya kepada siswa : “Apa yang dimaksud dengan angin darat dan angin laut?”

j. Siswa menjawab pertanyaan guru

k. Guru bertanya kepada siswa :“Apa macam-macam angin?”

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)

a. Memberikan Kesimpulan tentang materi tersebut b. Mengerjakan tugas

c. Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan.

1. Hasil observasi supervisor 2 pada siklus 2 terhadap penyampaian materi peneliti tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 2

No Aspek yang dinilai Kemunculan Komentar Ada Tidak Ada f. Penggunaan Media

√ baik

(37)

27 / Alat Peraga

g.Mengadakan tanya jawab

h.Penggunaan waktu

√ baik

√ baik

3. Kegiatan Akhir e. Simpulan Tes

Formatif f. Tes Formatif g. Tindak Lanjut

√ baik

√ baik

√ baik

Berdasarkan tabel aktivitas peneliti di atas, selama proses pembelajaran perbaikan siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang baik.

(38)

28

28

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 2

1 2 3 4 5

1 AGUN RAHMAT √ √ 1. Aktif Bertanya

2 AGUS RIYANT O √ √ 2. Aktif Menjawab

3 AKBAR BAHT IAR √ 3. Melaksanakan Perintah

4 ALDI WIGUNA √ 4. Tidak Aktif

5 ANDRI KURNIAWAN √ √ √ 5. Mengobrol

6 ANGGI SAPIT RI √

(39)

29

40 VIKRY APRIYANSYAH √ √

JUMLAH 25 24 40 5 0

PERSEN (%) 62 60 100 12 0

Berdasarkan table 4.2 di atas, hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang baik. Aktivitas siswa yang bertanya hanya ada 25 orang (62%), aktif menjawab ada 24 orang (60%), melaksanakan perintah ada 40 orang (100%), tidak aktif ada 5 orang (12%), dan mengobrol atau tidak memperhatikan pembelajaran tidak ada (0%).

3. Hasil Skor berupa skor dari tes pembelajaran

Tabel 4.6

Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2

(40)

30

(41)

31

Gambar 4.3. Grafik Hasil Penilaian Siklus 1

Dari data di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada pembelajaran siklus II hasil belajar yang dicapai siswa sudah memuaskan dan sesuai dengan harapan peneliti. Dari 40 siswa, sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA tentang menjelaskan pengaruh angin berakhir pada siklus II.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II ini sudah menunjukan hasil yang memuaskan, dilihat dari siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 7 siswa, nilai 80 ada 17 siswa dan nilai 60 ada 16 siswa semuanya itu sudah diatas KKM. Hal ini menunjukkan hasil yang baik, baik dari segi materi pelajaran, metode dan media yang digunakan, penggunaan waktu, keterlibatan siswa serta suasana kelas. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi

0 5 10 15 20

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif

(42)

32

32

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Pembahasan Pra Siklus

Dari pembelajaran awal atau pra siklus diperoleh data bahwa tingkah laku siswa yang tidak mendukung terciptanya pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sangat tinggi. Tingkah laku yang tidak relevan seperti siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mau menjawab pertanyaan guru, tidak mau bertanya meskipun belum mengerti, bicara sendiri, tidak serius dalam mengerjakan tugas kelompok, dan tidak mampu menjawab pertanyaan guru sangat besar.

Dari hasil pengamatan tersebut terlihat persentase kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran tampak kurang, selain itu juga karena tidak ada metode yang digunakan pada pembelajaran tentang hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan dengan lingkungan hidupnya. Pada pembelajaran awal ini mash banyah siswa yang hasil tesnya masih dibawah standar ketuntasan. Sehingga hasil yang diinginkan dalam pembelajaran belum tercapai.

2. Pembahasan Siklus 1

Setelah merefleksi kegiatan pra siklus penulis mencoba melakukan perbaikan dibantu oleh supervisor 2, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan melerefleksi kembali dari kegiatan tersebut. Hasil yang diperoleh dari kegiatan perbaikan siklus 1 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 1

No Nilai Frekuensi Nilai x Frekuensi

1 10 0 0

2 20 0 0

3 30 0 0

(43)

33 dikarenakan masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu dari 40 siswa yang belum tuntas ada 12 siswa atau 30 % di bawah KKM.. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Guru tidak pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang Kondusif.

2. Metode yang digunakan belum maksimal.

3. Guru tidak pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 4. Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik tepat dan sesuai

dengan materi.

(44)

34

34 3. Pembahasan Siklus 2

Berdasarkan hasil perbaikan siklus 1 penulis mencoba melakukan perbaikan pada siklus 2 dibantu oleh supervisor 2. Hasil yang diperoleh dari kegiatan perbaikan siklus 2 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 2

No Nilai Frekuensi Nilai x Frekuensi

Persentase Belum Tuntas =

Rata-rata = 75,5

(45)

35

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah pada bab II, maka peneliti memberikan kesimpulann bahwa:

1. Aktivitas siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi dalam pembelajaran IPA tentang menjelaskan Pengaruh Angin sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen) hanya ada 21 orang (52,5%) yang bisa memahami pembelajaran IPA, sedangkan 19 orang (47.5%) belum bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru.

2. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi dengan menggunakan metode percobaan (eksperimen) sangat memuaskan. Dengan perolehan 100% diatas nilai 60. 3. Dalam proses pembelajaran IPA kelas IV SDN Pasir Gombong 01

Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi pada siklus I kurang kondusif. Banyak permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai kurang memuaskan. Sedangkan pada proses pembelajaran pada siklus II berjalan dengan kondusif sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai.

B. Saran Tindak Lanjut

(46)

36

36

1. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran.

2. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk siswa berfikir.

3. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses pembelajaran berlangsung lancar.

4. Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan metode dan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran.

(47)

37

Andayani, Dkk., (2009), Pemantapan Kemampuan Professional, Jakarta : Universitas Terbuka.

Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi belajar Siswa. Makalah disampaikan pada diskusi mahasiswa pasca sarjana UHAMKA. Diambil dari

http://mtsnslawi.wordpress.com/2011/04/06/metode-pembelajaran-eksperimen/

Burhanuddin TR, (2010), Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan,

Purwakarta : Universitas Pendidikan Indonesia.

Depdiknas., (2006), kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Hatimah, I., Sadri., (2008), Metode Penelitian, Jakarta : Universitas Terbuka. Nasution, N., dkk., (2007), Pendidikan IPA SD, Jakarta : Universitas Terbuka

Nuryani Rustaman., (2010), Materi Dan Pembelajaran IPA SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Sosiawan. Andi. (2009). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Sulistyanto, H., Edy, W., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Wahyudin, D., dkk., (2007), Pengantar Pendidikan, Jakarta : Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K., Wihardit, K., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :

Universitas Terbuka.

(48)

38 Lampiran : 1

KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN PKP

Kepada

Kepala UPBJJ Bandung Di Bandung

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa : Nama : RA. SOFYAN, S.Pd. NIP : 19670804 199212 1 002 Tempat Mengajar : SDN KARANG ASIH 10

Alamat Sekolah : Jln. Setia Budi II No. 117 Ds. Karang Asih Telepon : 081314890606

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas :

Nama : Y A D I

NIM : 815081188

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN PASIR GOMBONG 01

Alamat Sekolah : Kp. Sempu Darussalam RT. 006/002 Telepon : 02195908796

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Bekasi, Maret 2012

Kepala Sekolah

SUDARJAT HERASISWANA, S.Pd.

NIP. 19610927 198305 1 001 No. Tlp/HP : 081380233142

Supervisor 2

RA. SOFYAN, S.Pd.

(49)

39 Lampiran : 2

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Y A D I

NIM : 815081188

UPBJJ-UT : Bandung

Menyatakan bahwa :

Nama : RA. SOFYAN, S.Pd. Tempat Mengajar : SDN KARANG ASIH 10 Jabatan : Kepala Sekolah

Adalah Supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, Maret 2012

Supervisor 2,

RA. SOFYAN, S.Pd.

NIP. 19670804 199212 1 002 No. Tlp/HP : 081314890606

Mahasiswa,

Y A D I

NIM : 815081188

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ....................
Tabel 3.1
Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK
Gambar 4.1 Tahap Perencanaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian data hasil penelitian menggunakan analisis regresi berganda adapun hasil secara simultan dalam penelitian ini menunjukan bahwa sikap, fashion leadership,

Tahapan yang dilakukan untuk proses mencari kesamaan adalah memecah kata pada judul penulisan untuk didapatkan kata dasar dengan menggunakan algoritma stemming

Disamping itu pada kondisi pemeliharaan ayam buras saat ini dimana peternak sudah melaksanakan pemeliharaan di kandang batere untuk tujuan memproduksi telur konsumsi, maka dengan

Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran mengenai zeolit yang dalam penggunaannya dibagi berdasarkan karakteristik serta komposisi kimia yang dikandungnya,

Digoxin merupakan glikosida jantung yang berfungsi sebagai inotropik positif yang termasuk dari salah satu dari pilihan terapi pada pasien gagal jantung yang mulai

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

Nanokoloid human serum albumin (HSA) yang ditandai dengan radionuklida teknesium-99m dapat digunakan dalam bidang kedokteran nuklir untuk mendeteksi kanker payudara

d. Analisis wacana kritis juga mempertimbangkan elemen power dalam analisisnya. Di sini, setiap wacana yang muncul dalam bentuk teks, percakapan, atau apapun