No Daftar FPIPS : 1477/UN.40.2.5.1/PL/2013
”
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI
PERTUNJUKAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO
”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Disusun oleh :
ZULFIQAR MUHAMMAD A.
NIM : 0907277
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul "ANALISIS KEPUASAN
WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI SAUNG ANGKLUNG
UDJO“ ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menganggung
resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 4 Maret 2013
Yang membuat pernyataan,
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI
SAUNG ANGKLUNG UDJO
ZULFIQAR MUHAMMAD A
NIM : 0907277
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS.
NIP.19620921.198603.1.005
Pembimbing II
Drs. H. Gumelar Sastrayudha, CTM
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Zulfiqar Muhammad, 2013
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI
SAUNG ANGKLUNG UDJO
ABSTRAK
Oleh :
Zulfiqar Muhammad A
0907277
Di dalam suatu proses komunikasi terdapat beberapa unsur penting, diantaranya sumber, media, pesan, penerima dan efek. Hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang sangat penting dalam terciptanya suatu proses komunikasi. jika komunikasi tidak berjalan sesuai dengan prosedur yang diharapkan maka semua alur pesan akan kacau. Hal yang sama berlaku juga di Saung Angklung Udjo, khususnya pada pagelaran seni pertunjukan yang terdapat di Saung Angklung Udjo. Komunikasi yang berjalan kurang baik dalam suatu pagelaran seni pertunjukan membutuhkan solusi yang tepat guna menumbuhkan komunikasi yang berjalan dengan baik, dan pesan yang ingin disampaikan dalam suatu pagelaran tersebut tersampaikan dengan jelas kepada serta akan menciptakan suatu kepuasan bagi wisatawan yang menyaksikan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif verifikatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu secara aktual berdasarkan keadaan yang ada di lapangan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung angklung Udjo dan gambaran mengenai kepuasan wisatawan yang berkunjung. Selain itu peneliti juga melakukan studi kepustakaan serta observasi lapangan dalam pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukan adanya kepuasan dan ketidakpuasan wisatawan terhadap indikator-indikator yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Seperti pada unsur sumber, pesan, media, dan efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan tersebut. Namun secara keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo merasa puas ketika berkunjung ke Saung Angklung Udjo.
Zulfiqar Muhammad, 2013
TOURIST SATISFACTION ANALYSIS REVIEWED ON ELEMENTS OF
COMMUNICATION IN SAUNG ANGKLUNG UDJO ART SHOW
PERFORMANCES
ABSTRACT
By :
Zulfiqar Muhammad A.
0907277
In a communication process, there are several important elements, including the source, the media, receiver and the effects. All these people need to deliver the message to each other, and if the communication does not going according to the appropriate procedures. So, the communication process is not going to run properly. The same is true also in the Saung Angklung Udjo, especially in the performing arts performances contained in Saung Angklung Udjo. Communication goes less well in a performance art show needed a solution that fosters effective communication goes well, and the message is delivered in a clear performance to tourists who watched and will create a satisfaction for the tourists who wacthed it.
The method used in this research is descriptive and verikatif research methods, the research that is based on the philosophy of positivism, is used to examine the population and the particular sample. Using descriptive research method, it can be obtained a description of the picture elements of communication on performance art show at Saung Angklung Udjo picture of contentment and tourists visiting Bandung Udjo Saung Angklung. In addition researchers also use a literature study and field observations in the data collection.
The results showed the existence of satisfaction and dissatisfaction ratings of the indicators elements of communication on performance art show at Saung Angklung Udjo who used by researcher in this research. But overall, tht tourist feel the satisfaction when come to Saung Angklung Udjo
Zulfiqar Muhammad, 2013
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena atas berkah-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kepuasan Wisatawan
Ditinjau Dari Unsut-Unsur Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angkllung Udjo”
Skripsi ini membahas tentang kepuasan wisatawan yang ditinjau dari
unsur-unsur komunikasi yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung
Udjo
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibunda dan ayahanda, juga ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua Program Studi Manajemen Resort &
Leisure Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si serta dosen-dosen pembimbing yang telah
banyak membimbing penulis dalam proses pengerjaan skripsi.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semuap ihak.
Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan sumbangan yang kreatif
bagi siapapun,baik dalam dunia akademik maupun non akademik dan ingin
mengembangkan dunia pariwisata Indonesia khususnya.
Bandung, 9 Januari 2013
Zulfiqar Muhammad, 2013
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillah, puji sykur penulis ucapkan kepada Sang Illahi Rabbi, karena
atas limpahan rahmat serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.
Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SarjanaPariwisata (S.Par) di Program Studi Manajemen Resort & Leisure FPIPS
Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam proses pengerjaannya sebagai karya tulis
ilmiah penulis mendapatkan banyak bantuan yang tulus dari berbagai individu yang
memiliki peran penting dalam rampungnya skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi tertinggi
kepada seluruh individu, pihak atau lembaga yang telah banyak membantu selama
proses pengerjaan skripsi ini . Untaian kalimat apresiasi penulis sampaikan kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda penulis tercinta. Berkat kesabaran dan limpahan
kasih sayang mereka penulis tetap mendapatkan motivasi serta inspirasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si.,selaku Ketua Program Studi Manajemen
Resort & Leisure.
3. Bapak Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS selaku pembimbing I, terimakasih atas
bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang diberikan kepada
Zulfiqar Muhammad, 2013
4. Bapak Drs. Gumelar Sastrayudha, CTM selaku pembimbing II,
terimakasih atas bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang
diberikan kepada penulis.
5. Bapak Ahmad H. Galih Kusumah, S.ST, M.M selaku dosen Program
Studi Manajemen Resort & Leisure yang telah memberi banyak masukan
pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada seluruh dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik dalam ataupun
di luar kegiatan belajar mengajar.
7. Bapak Rahmat “ocho” dan Bapak ”Anda” Garnadi atas semua pelayanan
yang telah diberikan kepada saya selaku mahasiswa dari awal saya sebagai
mahasiswa hingga saya menyelesaikan skripsi ini.
8. Mahasiswa Program Studi Manajemen Resort & Leisure angkatan 2009
yang telah banyak memberikan bantuan dan inspirasi bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
9. Suchi Mentari Rachardja yang telah banyak menginspirasi dan
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Bandung, 9 Januari 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Tujuan penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 9
A. Landasan Teori ... 9
1. Wisata dan Pariwisata ... 9
2. Wisatawan ... 9
3. Komunikasi ... 10
4. Seni Pertunjukan ... 14
5. Kepuasan Wisatawan ... 15
B. Kerangka Pemikiran ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi Penelitian ... 24
C. Populasi ... 25
D. Sampel ... 26
E. Jenis dan Sumber Data ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
G. Metode Analisis Data ... 28
H. Operasionalisasi Variabel ... 30
I. Teknik Pengolahan Data ... 32
1. Uji Validitas ... 32
2. Uji Realibilitas ... 35
3. Methods Succesive Internal (MSI) ... 37
4. Importance – Performance Analyis ... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Profil Saung Angklung Udjo ... 40
1. Identitas Saung Angklung Udjo ... 40
2. Sejarah Singkat Saung Angklung Udjo... 41
3. Produk dan Jasa Wisata Saung Angklung Udjo ... 42
4. Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 43
B. Hasil Pembahasan ... 44
1. Profil Wisatawan ... 44
2. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Sumber Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 52
3. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Pesan Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 55
4. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Media Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 60
6. Importance – Performance Matrix Unsur-Unsur Komunikasi Pada
Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 69
7. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Wisatawan ketika berkunjung di Saung Angklung Udjo ... 70
8. Tanggapan Responden Mengenai Kemungkinan Wisatawan untuk berkunjung kembali di Saung Angklung Udjo ... 72
9. Tanggapan Responden Mengenai kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan Saung Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 81
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Pertumbuhan Wisatawan
Saung Angklung Udjo 2001-2011 ... 3
2.1 Definisi Komunikasi ... 10
2.2 Definisi Persepsi ... 19
3.1 Operasionalisasi Variabel... 30
3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 33
3.3 Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 34
3.4 Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 35
3.5 Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ... 37
3.6 Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ... 37
4.1 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin... 44
4.2 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Daerah Asal ... 44
4.3 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Usia ... 45
4.4 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Jenis Pekerjaan... 46
4.5 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 47
4.6 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 48
4.7 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Sumber Informasi ... 49
4.8 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Seni Pertunjukan Favorit ... 51
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 52
4.10 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 53
4.12 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Pesan Dalam
Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 56
4.13 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek
Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di
Saung Angklung Udjo ... 57
4.14 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Pesan Dalam
Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 59
4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Media Dalam
Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 60
4.16 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek
Media Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di
Saung Angklung Udjo ... 62
4.17 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Media
Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 64
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Efek Dalam
Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 65
4.19 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek
Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di
Saung Angklung Udjo ... 67
4.20 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Efek Dalam
Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung
Angklung Udjo ... 68
4.21 Tingkat Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Saung
4.22 Tingkat Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali berkunjung
Ke Saung Angklung Udjo ... 73
4.23 Tingkat Kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan
Saung Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 75
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 The Communication process ... 13
2.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 16
2.4 Model Diskonfirmasi Ekspektasi ... 19
2.5 Determinan Nilai Yang Dipersepsikan Pelanggan ... 20
2.6 Kerangka Pemikiran ... 23
3.1 Denah Lokasi Saung Angklung Udjo ... 24
4.1 Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 43
4.2 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
4.3 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ... 45
4.4 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Usia ... 46
4.5 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 47
4.6 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 48
4.7 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 49
4.8 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Sumber Informasi ... 50
4.9 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Seni Pertunjukan Favorit ... 51
4.10 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 53
4.11 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 54
4.12 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 57
4.13 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 58
4.15 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap
Kinerja Aspek Media Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni
Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 63
4.16 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek
Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di
Saung Angklung Udjo ... 66
4.17 Garis Kontinum Skala kepentingan Wisatawan Terhadap
Kinerja Aspek Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni
Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 67
4.18 Importance – Performance Matrix Unsur-Unsur Komunikasi
Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 69
4.18 Tingkat Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo ... 70
4.19 Garis Kontinum Tingkat Kepuasan Wisatawan di Saung
Angklung Udjo ... 71
4.20 Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali Berkunjung Ke
Saung Angklung Udjo ... 72
4.21 Garis Kontinum Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali
berkunjung Ke Saung Angklung Udjo ... 73
4.22 Kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan Saung
Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 74
4.23 Garis Kontinum Kemungkinan Wisatawan Untuk
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki
keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi
atau daya tarik wisata yang sangat penting atau menarik.Seni perunjukan yang
didalamnya mencakup seni musik, seni tari maupun seni pentas lainnya baik
tradisional maupun modern di berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia
tealah banyak berkembang dan banyak menjadi konsumsi wisatawan. Dari
sudut pandang kesenian, maka berkembangnya industri pariwisata secara
nyata telah mendorong tumbuhnya kreatifitas pelaku seni untuk
mengembangkan karya ciptanya sehingga mampu menarik minat pengunjung
ataupun wisatawan.
Namun, pembangunan pariwisata yang kita lakukan saat ini tidaklah
semestinya semata-mata hanya untuk tujuan komersialisasi meskipun tidak
bisa juga kita mengesampingkan komersialisasi itu. namun harus tetap
mengedapankan nilai dari seni budaya itu sendiri yang menjadi identitas
bangsa kita, oleh setiap bangsa beserta warga negaranya sebaiknya didorong
untuk dapat melahirkan ide-ide yang bersifat kreatif dengan menampilkan
ciri-ciri yang khas dengan kepribadiannya sendiri. Salah satu cara dalam
melestarikan budaya tersebut ialah dengan adanya modernisasi agar
masyarakat yang sudah cenderung terbawa arus globalisasi juga dapat
menerima salah satu bidang kesenian ini namun tetap menjunjung tinggi nilai
seni dan budaya yang terkandung di dalamnya. Dan di perlukan pula kreasi
baru, baik yang bersifat panggilan terhadap seni budaya lama, yang mampu
menimbulkan komunikasi maupun yang menimbulkan rasa kagum dan
menimbulkan rasa hormat bagi penciptanya dan apa yang diciptakannya.
Prof. Dr. Kuntjaraningrat dalam diskusi pada hari Kebangkitan Nasinal
2
kebudayaan yang kita miliki, dengan demikian identitas bangsa bangsa
Indonesia akan jelas terlihat. Selain itu mutu yang tinggi akan dapat
memberikan kebanggaan pada masyarakat. Dalam hubungan ini dengan
modernisasi, kebudayaan dapat berkembang dan berperan agar masyarakat
dapat menghargai produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri.
Salah satu bidang yang memiliki potensi yang sangat besar dalam industri
pariwisata yaitu bidang seni budaya. Kesenian yang diwariskan oleh
leluhur-leluhur bangsa Indonesia sebagai warisan asli budaya mereka memiliki ciri
khas yang tidak dimiliki oleh bangsa dan negara-negara lain yang harus kita
kembangkan. Terdapat banyak jenis kesenian di Indonesia seperti seni musik,
seni rupa, seni tari, seni pahat, seni pertunjukan, dan lain lain serta tersebar di
seluruh pelosok Indonesia. Jenis-jenis seni pertunjukan Indonesia secara
umum yang kita ketahui diantaranya, seni tari, seni wayang, tater, dan seni
musik.
Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang kaya akan wisata budaya,
salah satunya terdapat di kota Bandung. Terdapat beberapa destinasi wisata
budaya diantaranya Saung Angklung Udjo, Dago Tea House, Desa Jelekong
dan masih banyak lagi. Masing-masing destinasi wisata tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda, baik itu dari segi produk yang ditawarkan, promosi
yang dilakukan sampai pada cara penyampaian produk yang mereka tawarkan.
Dari beberapa destinasi yang terdapat di kota Bandung, penulis tertarik kepada
salah satu destinasi yaitu Saung Angklung Udjo selain karena Saung
Angklung Udjo telah menjadi salah satu destinasi budaya Indonesia, salah satu
produk yang mereka tawarkan yaitu angklung telah mendunia hingga saat ini,
bahkan sampai dipelajari di beberapa Negara di bagian Eropa.
Penulis mendapati bahwa karakteristik yang dimiliki oleh Saung Angklung
Udjo yang tidak dimiliki oleh destinasi budaya lain di Kota Bandung bahkan
di Indonesia yaitu komunikasi yang diterapkan antara produk dan konsumen
yang disini berarti wisatawan. Wisatawan dapat mengenal dan mengetahui
3
belajar memainkan Angklung, dan menyaksikan kesenian-kesenian tradisional
lainnya seperti wayang, tari topeng dan helaran.
Tabel 1.1
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN & PERTUMBUHAN WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO 2001-2011
Sumber: MODIFIKASI Data Manajemen Saung Angkung Udjo, 2012
Berdasarkan data kunjungan pada tabel 1.1 yang penulis peroleh dari pihak
manajemen penulis tertarik dengan penyebab kunjungan wisatawan yang
fruktuatif, namun lebih cenderung kepada adanya peningkatan pertahunnya
dari data yang dimiliki pada sejak tahun 2001 hingga 2011. Yaitu rata-rata
26,96% kenaikan jumlah wisatawan pertahunnya.
Dapat dikatakan bahwa seni yang dibalut dalam konteks pariwisata dapat
menghasilkan ketertarikan bagi wisatawan-wisatawan baik asing maupun
domestik. Berkaitan dengan hal tersebut, Saung Angklung Udjo adalah salah
suatu lembaga di Indonesia yang ikut melestarikan kesenian-kesenian yang
terdapat di Indonesia dan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun
mancanegara serta memperkenalkannya kepada wisatawan tersebut. Di
4
berbentuk kerajinan-kerajinan khas masyarakat Jawa Barat, kuliner, workshop
dan jasa yaitu workshop dan seni pertunjukan kesenian-kesenian tradisional
Jawa Barat.
Seni pertunjukan sebagai salah satu unsur seni yang bersentuhan dengan
sektor pariwisata dalam bidang jasa yang memiliki peluang sangat baik dan
menjadi salah satu bagian dari 14 sektor jasa di bidang pariwisata yang telah
menjadi agenda dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
karena memiliki daya tarik yang unik dan memiliki pesan yang menjadi
karakter asli bangsa Indonesia serta ingin disampaikan seniman itu kepada
penonton dalam bentuk pertunjukan. Peluang ini dikaitkan dengan motivasi
perjalanan wisatawan internasional yang banyak dilandasi oleh minat dan
keinginan kuat untuk melihat kebudayaan lokal, baik peninggalan sejarah,
tradisi yang unik maupun seni pertunjukan. Seni pertunjukan di Saung
Angklung udjo diantaranya seni musik (angklung), seni tari, dan seni wayang.
Salah satu kesenian yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara dan
juga domestik yaitu kesenian angklung. Banyak wisatawan yang berkunjung
ke Indonesia khususnya Jawa Barat menggemari alat musik ini, bukan hanya
karena asal usul alat musik ini yang terbuat dari bambu dan bisa menghasilkan
nada yang indah tetapi cara memainkan angklung di Saung angklung Udjo
yang melibatkan wisatawan memainkan alat musik tersebut. Jadi wisatawan
yang datang tidak hanya melihat dan menikmati. Namun bisa belajar
memainkan angklung tersebut. Berkaitan dengan pelayanan yang diberikan
oleh pihak Saung Angklung Udjo dalam sebuah artikel disebutkan bahwa
terdapat 10 dimensi pokok layanan yaitu Realibilitas, Responsivitas,
Kompetensi, Akses, Kesopanan, Komunikasi, Kredibilitas, Keamanan,
Kemampuan memahami pelanggan dan bukti fisik (Parasuraman dalam Fandy
Tjiptono, 2008:108).
Komunikasi adalah salah satu hal yang paling menonjol dan diberikan oleh
pihak Saung Angklung Udjo dalam produk Seni pertunjukan yang dimilikinya
5
budaya merupakan hal yang memiliki hubungan timbal balik. Budaya menjadi
bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasipun menjadi
turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya
tersebut. Seperti pernyataan berikut ini “ budaya adalah komunikasi” dan
“komunikasi adalah budaya” (Edward T. Hall dalam Deddy Mulyanana, 2011). Dalam suatu proses komunikasi terdapat lima unsur yaitu sumber,
pesan, media, penerima dan efek. (Harold Lasswell dalam Deddy Mulyana,
2011:69).
Penulis berkeinginan untuk menganalisis kepuasan wisatawan di Saung
Angklung Udjo ditijau dari segi unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni
pertunjukan di Saung Angklung Udjo sehingga bisa menjadi salah satu media
promosi yang efektif tentang kekayaan budaya masyarakat Indonesia dan juga
menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Indonesia yang diminati oleh
wisatawan domestik maupun asing. Sehingga penelitian ini diberi judul
”ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA SENI PERTUNJUKAN DI
SAUNG ANGKLUNG UDJO”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Komunikasi yang yang baik dalam memberikan suatu pelayanan baik itu
produk barang maupun jasa agar memberikan kepuasan maksimal bagi
wisatawan serta menjadi indicator kinerja yang diberikan oleh pihak Saung
Angklung Udjo kepada wisatawan yang berkunjung. Dalam konteks seni
pertunjukan salah satunya ialah harus tetap memperhatikan unsur-unsur
komunikasi yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus dapat direncanakan oleh
perusahaan agar tetap memiliki nilai budaya dan tetap memilik daya tarik dan
memberikan kepuasan bagi wisatawan itu sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini diidentifikasi
6
Saung Angklung Udjo melalui survey pada unsur-unsur komunikasi pada seni
pertunjukan di Saung Angklung Udjo yaitu:
1) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di
tinjau dari unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni
pertunjukan di Saung Angklung Udjo ?
2) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di
tinjau dari unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan
di Saung Angklung Udjo ?
3) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di
tinjau dari unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan
di Saung Angklung Udjo ?
4) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di
tinjau dari unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan
di Saung Angklung Udjo ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur sumber
dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung
Udjo
2. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur pesan dalam
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo
3. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur media dalam
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo
4. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur efek dalam
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
7
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu komunikasi
dalam ruang lingkup pariwisata agar tetap menjadi suatu atraksi yang
menarik bagi wisatawan
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya Saung Angklung Udjo dalam upaya controlling
dan evaluating agar komunikasi yang terjalin antara produk yang di jual
yaitu seni pertunjukan dengan wisatawan yang berkunjung dapat menjadi
lebih attraktif dan kreatif lagi.
3. Manfaat Lanjutan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan kepada
pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
komunikasi seni pertunjukan khususnya di Saung Angklung Udjo.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan adalah urutan atau tata cara penulisan
dengan tujuan untuk mempermudah proses pembacaan sebuah karya tulis
khususnya skripsi. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi ini.
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan penelitian,
rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang kajian teori yang berfungsi sebagai
8
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian,populasi, sampel, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
dilakukan serta ditemukan oleh peneliti selama melakukak riset di
lapangan.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan
penelitian yang telah dilakukan peneliti serta saran-saran dari peneliti
24
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang
terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak
terlalu jauh dari pusat kota, akan sangat mudah menemukan lokasi ini karena
karena tidak terlalu jauh dari pusat kota warga sekitar kota Bandungpun
mengetahui letak dari Saung Angklung Udjo tersebut.
Gambar 3.1
Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat
2. Metodologi
Berdasarkan pada objek yang dilakukan pada penelitian ini, maka penelitian
ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Menurut pendapat Zikmund (2003:718)
25
karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena yang sedang terjadi. Penelitian
deskriptif pada penelitian ini bertujuan pada pemecahan masalah dimasa sekarang
dan bersifat aktual. Dengan metode ini akan dilaksanakan penyusunan data,
menganalisa dan menginterpretasikannya tentang arti data yang dikumpulkan atau
variabel yang diteliti. Maka dapat dikatakan tujuannya untuk memperoleh
deskripsi atau gambaran mengenai pengaruh komunikasi seni pertunjukan
terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung.
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji
kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi Arikunto, 2009:7).
Penelitian ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis melalui
pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini akan dilakukan melalui penyebaran
kuisioner kepada wisatawan Saung Angklung Udjo. Penelitian verifikatif
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh komunikasi komunikasi seni
pertunjukan terhadap tingkat kepuasan wisatawan.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga
metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian
dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak
berkesinambugan dalam jangka waktu panjang (Husain Umar, 2001:45).
Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel terhadap objek
yang sedang diteliti.
3. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk di
pilih menjadi anggota sampel (Umar, 2005 : 77). Berdasarkan tabel 1.1 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang melakukan kunjungan ke
26
4. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik
tertentu (Umar, 2005:77). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian wisatawan
yang berkunjung ke Saung Anklung Udjo pada tahun 2011
Sedangkan metode pengambilan samplenya menggunakan metode Slovin (
Umar, 2005:78) :
n =
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Jumlah Populasi = 178.778 wisatawan
e : Kesalahan dalam pengambilan sample. Misalnya 10% maka :
n = 99,944
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random
sampling yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa dari semua unsur
dari populasi yang mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono 2001 : 57).
Berdasarkan penghitungan diatas diperoleh hasil penghitungan sampel sebanyak
99,944 dan dibulatkan menjadi 100 reponden. Jadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden. yang sudah dianggap bisa mewakili populasi.
5. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer n = 178778
1 + 178778 (0,01)
n = 178778
27
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data pada pengumpul data (Sugiyono, 2008:402). Data primer adalah data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun
perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuisioner ang
dilakukan peneliti (Umar, 2005:42). Adapun data primer yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah data mengenai jawaban responden atas
penyebaran kuisioner pengaruh unsur-unsur komunikasi seni pertunjukan
terhadap tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo.
2. Data sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen (Sugiyono, 2008:402). Data tersebut merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung dan sudah diolah oleh pihak-pihak lain.
Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari internet, jurnal dan data
yang didapat dari manajemen Saung Angklung Udjo.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Observasi Lapangan, adalah suatu teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengunjungi tempat yang menjadi objek penelitian. Fokus
dalam penelitian ini adalah komunikasi seni pertunjukan di Saung
Angklung Udjo.
2. Wawancara, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan sumber data. Dalam penelitian ini wawancara
dilakukan kepada pihak manajemen Saung Angklung Udjo dan
Wisatawan yang berkunjung di Saung Angklung Udjo.
3. Studi Literatur, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
28
data-data tersebut dapat diperoleh dari media internet, surat kabar,
buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang
diteliti.
4. Studi Dokumentasi, adalah suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengambil foto kemudian mengarsipkan objek
penelitian. Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan dengan
cara pendokumentasian pagelaran seni pertunjukan beserta komunikasi
yang terjalin antara seniman dengan wisatawan yang berkunjung di
Saung Angklung Udjo.
5. Angket atau Kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara
tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti
memperoleh data lapangan / empiris untuk memecahkan masalah
penelitian dan menguji hipotesis yang telah diterapkan (Supardi,
2005:127). Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut
telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari
alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya
(Supardi, 2005:133). Cara pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan prosedur:
1) Responden diberi kuesioner
2) Ketika responden mengisi kuesioner peneliti kuesioner
menunggu dan diberikan penjelasan apabila terdapat
pertanyaan yang masih belum dimengerti oleh responden
3) Setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut
ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.
7. Metode Analisis Data
1. Pengukuran Data
Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala interval yaitu
data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut
29
2. Penetapan Skala
Dalam penelitian ini, tanggapan responden atas sikap dan
mengenai unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan
terhadap tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo diukur
dengan menggunakan skala Likert yang termasuk dalam skala non
perbandingan.
Menurut Sugiyono (2008:93) skala Likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial.
Setiap item akan diberikan 4 pilihan jawaban untuk setiap
pertanyaan. Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan
responden atas dimensi unsur-unsur Komunikasi (X) dan kepuasan
wisatawan (Y) diberi skor sebagai berikut :
a. bobot nilai 4 berarti sangat setuju
b. bobot nilai 3 berarti setuju
c. bobot nilai 2 berarti tidak setuju
d bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju
Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-4 yaitu untuk
menghilangkan jawaban ragu-ragu, karena jawaban tersebut dapat
memberikan makna ganda, dan tidak menjelaskan jawaban responden
yang sebenarnya secara pasti. Selain itu agar dalam mengklasifikasikan
data yang telah didapat dengan mudah, mengacu kepada dua kutub yaitu
penting dan tidak penting, setuju dan tidak setuju. Selain itu responden
cepat memahami bagaimana menggunakan skala tersebut pada saat
mengisi kuisioner. Dalam hal ini responden dalam penelitian yaitu
30
8. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
VARIABEL SUB
VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA
Komunikasi
1. Tingkat kemahiran seniman dalam
bermain kesenian angklung
2. Skala keinteraktifan cara seniman
dalam menampilkan seni
pertunjukan
3. bentuk / organisasi pesan
1. Nilai positif yang terkandung dalam
pesan yang disampaikan
2. Tingkat kejelasan cara
penyampaian pesan (melalui bahasa
yang digunakan)
3. Tingkat kemudahan pemahaman
wisatawan akan pesan yang
1. Tingkat kemenarikan Seni
pertunjukan
2. Tingkat kualitas produk seni
pertunjukan yang di tampilkan
dalam seni pertunjukan
3. Tingkat Variasi konten-konten
produk seni pertunjukan di Saung
Angklung Udjo
4. Tingkat keunggulan produk seni
pertunjukan dibandingkan dengan
kompetitor
5. Tingkat ketersediaan fasilitas yang
menunjang terlaksananya seni
31
pertunjukan di Saung Angklung
Udjo
Efek
1. Perasaan terhibur dari wisatawan
yang menikmati seni pertunjukan.
2. Wawasan wisatawan akan
kesenian-kesenian tradisional
Persepsi ialah penilaian
subjektif dari pengalaman
layanan yang sebenarnya
Skala kepentingan ialah
aspek – aspek yang di
1. Tingkat kemahiran seniman dalam
bermain kesenian angklung
2. Tingkat kualitas interaksi seniman
dengan wisatawan selama
pertunjukan
3. Nilai positif yang terkandung dalam
pesan yang disampaikan
4. Tingkat kejelasan cara
penyampaian pesan (melalui bahasa
yang digunakan)
5. Tingkat kemudahan pemahaman
wisatawan akan pesan yang
disampaikan.
6. Tingkat kemenarikan Seni
pertunjukan
7. Tingkat kualitas produk seni
pertunjukan yang di tampilkan
dalam seni pertunjukan
8. Tingkat Variasi konten-konten
produk seni pertunjukan di Saung
Angklung Udjo
9. Tingkat keunggulan produk seni
pertunjukan dibandingkan dengan
32
10.Tingkat ketersediaan fasilitas yang
menunjang terlaksananya seni
pertunjukan di Saung Angklung
Udjo
11.Perasaan terhibur dari wisatawan
yang menikmati seni pertunjukan.
12.Penambahan wawasan Wisatawan
akan kesenian dan kebudayaan yang
ditampilkan di Saung Angklung
Udjo
Ordinal
Sumber : diolah oleh peneliti
9. Teknik Pengolahan Data
1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono ,2009 :
248). Untuk mencari nilai validitas yaitu dengan mengkorelasikan antar
skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment sebagai
berikut :
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
∑ x = Jumlah skor tiap item
∑ y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden
33
Setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Validitas tiap item akan terbukti jika harga t hitung lebih besar dari
t tabel dan apabila hasil t hitung lebih kecil dari t tabel maka item angket
tersebut tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka diliat kriteria
penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1000 Sangat kuat
0,600 - 0,799 Kuat
0,400 - 0,599 Cukup kuat
0,200 - 0,399 Rendah
0,000 - 0,199 Sangat rendah
Sumber : Sugiyono (2009)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas
instrument penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi
biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama.
34
taraf tertentu. Artinya, adanya koefisien validitas tersebut bukan karena
faktor kebetulan.
Dalam mengolah data peneliti menggunakan Microsoft Excel 2010
untuk mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam
mengaplikasikan rumus penghitungan uji validitas instrument penelitian
tersebut. Untuk dapat lebih rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.4
Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian Importance Ratings table
No Pernyataan Nilai r
hitung
Nilai r Tabel
Ket.
1 Kemahiran Seniman 0,764 0,361 Valid
2 Keinteraktifan Seniman 0.515 0,361 Valid
3 Makna Pesan 0,491 0,361 Valid
4 Kejelasan Cara Penyampaian Pesan 0,586 0,361 Valid
5 Kemudahan Pesan untuk dipahami 0,585 0,361 Valid
6 Kemenarikan Seni Pertunjukan 0,514 0,361 Valid
7 Kualitas Seni Pertunjukan 0,585 0,361 Valid
8 Variasi konten-konten Seni Pertunjukan 0,745 0,361 Valid
9 Keunggulan dibandingkan dengan Kompetitor 0,521 0,361 Valid
10 Fasilitas Pagelaran Seni Pertunjukan 0,462 0,361 Valid
11 Perasaan Terhibur setelah menyaksikan Seni
Pertunjukan 0,404 0,361 Valid
12 Wawasan yang bertambah setelah menyaksikan
35
2 Keinteraktifan Seniman 0,381 0,361 Valid
3 Makna Pesan 0,484 0,361 Valid
4 Kejelasan Cara Penyampaian pesan 0,368 0,361 Valid
5 Kemudahan Pesan untuk dipahami 0,403 0,361 Valid
6 Kemenarikan Seni Pertunjukan 0,398 0,361 Valid
7 Kualitas Seni Pertunjukan 0,503 0,361 Valid
8 Variasi konten-konten Seni Pertunjukan 0,535 0,361 Valid
9 Keunggulan dibandingkan dengan competitor 0,768 0,361 Valid
10 Fasilitas Pagelaran Seni Pertunjukan 0,452 0,361 Valid
11 Perasaan Terhibur setelah menyaksikan Seni
Pertunjukan 0,518
0,361 Valid
12 Wawasan yang bertambah setelah
menyaksikan Seni Pertunjukan 0,597 0,361 Valid
Sumber : Diolah oleh Peneliti
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan sejauh mana tingkat kekonsistenan
pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata
lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan
beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.
Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan
program Microsoft Office Excel 2010. Pengujian reliabilitas instrumen
36
dalam unsur-unsur komunikasi. Hasil pengujian reliabilitas instrumen
untuk setiap variabel dalam penelitian ini diperlihatkan pada lampiran.
Uji reliabilitas diakukan untuk mendapatkan ketepatan alat
pengumpul data yang digunakan. Untuk uji reliabilitas ini penulis
menggunakan metode Alpha dengan mengukur reliabilitas alat ukur
dengan sekali pengukuran (Riduwan, 2007 : 115), rumusnya adalah :
r11 =
Keterangan :
r11 = nilai reliabilitas
∑ s1 = jumlah varian skor tiap item
St = varian total
k = jumlah item
Untuk mencari nilai varian tiap skor item digunakan persamaan
sebagai berikut :
Si =
Keterangan :
Si = varian skor tiap item
∑ X2 = jumlah kuadrat item X (∑ X)2 = jumlah item X dikuadratkan N = jumlah responden
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α
= 5%, dengan kriteria kelayakan jika r11 > rtabel berarti reliabel dan
sebaliknya jika r11 < rtabel berarti tak reliabel. Bila keofeisien reliabilitas
telah dihitung, maka untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria
Guilford (1956), yaitu :
a. < 0,20 : hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
b. 0,20 -< 0,40 : hubungan yang kecil (tidak erat)
37
d. 0,70 -<0,90 : hubungan yang erat (reliabel)
e. 0,90 -<1,00 : hubungan yang sangat erat (sangan reliabel)
Tabel 3.6
Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Importance Ratings
Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Performance Ratings
3. Methods Successive Interval (MSI)
Karena penelitian ini diukur dalam bentuk skala ordinal seperti
dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya. Skala ordinal yaitu
skala yang didasarkan pada rangking dari jenjang yang lebih tinggi sampai
jenjang yang terendah. Maka semua data ordinal yang telah terkumpul
terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan
Methods Successive Interval langkah – langkahnya ialah sebagai berikut :
38
Setelah diperoleh frekuensinya, dilakukan perhitungan proporsi (p)
pada setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi
dengan jumlah responden.
b. Kemudian menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan
jawaban.
c. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas z (tabel normal) untuk
setiap jawaban.
d. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut.
SV=
4. Importance-Performance Analysis
Analisis ini sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam
mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas pada
bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa berdampak pada
kepuasan total. Selain itu analisis ini juga menunjukan bidang atau
atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu
dikurangi prioritasnya.
Dalam teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat
kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan
pada masing-masing attribut tersebut. Kemudian, nilai rata-rata tingkat
kepentingan attribute dan kinerja perusahaan akan dianalisis dalam
Importance – Performance Matrix. Matriks ini sangat bermanfaat
sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi yang
terbatas pada bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa
berdampak besar pada kepuasan pelanggan total. Selain itu, matriks ini
39
dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Namun dalam hal ini, batas antara “tingkat kepentingan tinggi” dan “tingkat kepentingan rendah” serta “tingkat kinerja tinggi” dan “tingkat kinerja rendah” bersifat relatif arbitrary, tergantung konteks riset bersangkutan
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.:
1. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur sumber dalam
komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo
penulis menggunakan dua indikator yakni kemahiran dan keinteraktifan
seniman. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kemahiran dan
keinteraktifan seniman pada pagelaran seni pertunjukan berada pada
kategori tidak puas. Dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja
dari attribut kemahiran seniman mengindikasikan bahwa kinerja dari
unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai
dari dua attribut tersebut memiliki kinerja yang masih kurang ketika
dibandingkan dengan skala kepentingan unsur sumber tersebut pada
pagelaran seni pertunjukan. Pada aspek ini diperlukan adanya peningkatan
mutu kinerja dari aspek sumbber dalam pagalran seni pertunjukan di
Saung Angklung Udjo agar dapat mencapai kepuasan bagi wisatawan
secara lebih maksimal.
2. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur pesan dalam komunikasi
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis
menggunakan tiga indikator yakni makna positif pesan tersebut, kejelasan
cara penyampaian, dan kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan .
Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap ketiga attribut tersebut diukur
melalui penilaian dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja
77
wisatawan dari attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada
pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas
penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada
attribut kejelasan cara penyampaian dan kemudahan pesan untuk dipahami
wisatawan masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun,
setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut
mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur pesan dalam komunikasi pada
pagelaran seni pertunjukan dinilai dari tiga attribut tersebut terdapat pada
kategori tidak puas. Pada aspek pesan dalam pagelaran seni pertunjukan di
Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila
dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala
kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini
menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama
3. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur media dalam komunikasi
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis
menggunakan lima indikator yakni kemenarikan seni pagelaran, kualitas
pagelaran seni pertunjukan, variasi konten-konten pagelaran seni
pertunjukan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan
kompetitor, dan fasilitas yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di
Saung Angklung Udjo . Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap
kelima attribut tersebut dinilai memlaui penilaian dengan total skor pada
skala kepentingan dan kinerja dari attribut variasi konten-konten seni
pertunjukan mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan dari
attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada pagelaran seni
pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala
kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut kemenarikan
seni pagelaran, kualitas pagelaran seni pertunjukan, keunggulan pagelaran
seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, dan fasilitas yang
78
belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah
dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut
mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur media dalam komunikasi pada
pagelaran seni pertunjukan dinilai dari lima attribut tersebut terdapat pada
kategori tidak puas. Pada aspek media dalam pagelaran seni pertunjukan
di Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila
dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala
kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini
menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama
4. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur efek dalam komunikasi
pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis
menggunakan dua indikator yakni perasaan terhibur dari wisatawan dan
penambahan wawasan wisatawan akan kesenian-kesenian tradisional
Indonesia. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kedua attribut
tersebut dinilai dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari
attribut penambahan wawasan wisatawan mengenai kesenian-kesenian
tradisional Indonesia mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan
dari attribut tersebut dinilai dari dari attribut penambahan wawasan
tersebut yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung
Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari
attribut tersebut , namun pada attribut perasaan terhibur dari wisatawan
masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah
dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut
mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur efek dalam komunikasi pada
pagelaran seni pertunjukan dinilai dari kedua attribut tersebut terdapat
pada kategori sangat puas. Maka dalam hal ini perlu dipertahankan
79
B. Saran
Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pagelaran seni pertunjukan di
Saung Angklung udjo masih banyak unsur-unsur komunikasi yang harus ditingkatkan
guna memberikan kepuasan total pada wisatawan yang berkunjung, seperti kemahiran
seniman, kemenarikan pagelaran seni pertunjukan, kualitas pagelaran seni
pertunjukan, dan perasaan terhibur dari wisatawan yang menyaksikan.yang
Ada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan yang memiliki
prioritas rendah bagi wisatawan namun kinerjanya dinilai baik seperti pada makna
pesan yang disampaikan, kejelasan cara penyampaian pesan, kemudahan pesan untuk
dipahami wisatawan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan
kompetitor, fasilitas yang menunjang terlaksananya pagelaran seni pertunjukan hal ini
mungkin memang tidak harus diprioritaskan, namun pada unsur pesan ini juga tidak
berarti untuk dikesampingkan, tetap harus diperhatikan namun dapat difokuskan
kepada unsur-unsur komunikasi yang membutuhkan fokus lebih agar dapat
meningkatkan kepuasan wisatawan.
Terdapat juga unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di
Saung Angklung Udjo yang harus tetap dipertahankan kinerjanya agar kepuasan bagi
wisatawan tetap ada pada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di
Saung Angklung Udjo. Seperti, variasi konten-konten seni pertunjukan dan
penambahan wawasan wisatawan terhadap kesenian-kesenian tradisional yang
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Arikunto, Suharsimi (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta.
Umar, Husain (2001). Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Irawan, Handi (2002), 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT. Alex Media Komputindo,
Jakarta.
Jaeni. (2007) Komunikasi Seni Pertunjukan.: membaca teater rakyat Indonesia : sandiwara Cirebon.
Penerbit etnoteater publisher. Bandung
Komala, Lukiati (2009) Ilmu Komunikasi. Widya Padjajaran : Bandung
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran.PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Kotler, Philip, Kevin L Keller, (2009) Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta
Mulyana Deddy (1998) Komunikasi antar Budaya. Penerbit Rosda Bandung
Mulyana Deddy (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Rosda. Bandung
Murtiyoso, Bambang. (2004). Mencermati Seni Pertunjukan II dalam perspektif Pariwisata,
Lingkungan dan Kajian Seni Pertunjukan. Penerbit Ford Foundation. Surakarta
Nirwana, (2012) Pemasaran Jasa, Penerbit Alta, Jakarta
Pedit S. Nyoman (2002) Ilmu Pariwisata : Pradnya PARAMITA : Jakarta
Sugiyono.(2008).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit
Supranto, J dan Limakrisma Nandan (2007) Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran : Mitra
wacana Media : Jakarta
Swastha, Bayu. (2007). Azas-azas Marketing. Penerbit Liberty.Yogyakarta.
Takari Muhammad.(2005). Etnomusikologi. Medan
Tjiptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit Andi. Yogyakarta
Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra, (2007) Service, Quality & Satisfaction edisi ke III,
Penerbit Andi, Yogyakarta
Yoeti Oka A.(1983). Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata.Penerbit
Angkasa.Jakarta.