• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN FURFURAL DARI FRAKSI PENYUSUN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN FURFURAL DARI FRAKSI PENYUSUN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH:

ANDIKA RIDA PUTRA 0911122017

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

(2)

ii

PEMBUATAN FURFURAL DARI FRAKSI PENYUSUN

TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Andika Rida Putra*, Anwar Kasim**, Fitriani Kasim**

*Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, **Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang 25163

andikaridhaputra@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dengan judul Pembuatan Furfural dari Fraksi Penyusun Tandan Kosong Kelapa Sawit telah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas dari bulan November 2013 sampai Febuari 2014. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui rendemen dan mutu furfural yang diperoleh dari fraksi penyusun Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Penelitian bersifat eksploratif dengan 5 perlakuan 3 ulangan. Fraksi yang digunakan adalah serat cabang, kelopak, duri, serat tangkai dan tanpa sortasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap fraksi menghasilkan furfural dengan persentase yang berbeda. Rendemen furfural yang dihasilkan dari setiap fraksi yaitu serat cabang 13,88%; kelopak 11,11%; duri 13,87%; serat tangkai 12,57%; tanpa sortasi 12,14%. Untuk mutu furfural berdasarkan hasil analisis komposisi kimia menggunakan GC-MS dari setiap fraksi memiliki konsentrasi furfural yaitu serat cabang 79,24%; kelopak 97,51%; duri 89,86%; serat tangkai 64,27%; tanpa sortasi 67,35%.

(3)

1.1.Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis, sehingga berbagai

jenis tanaman dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia. Banyak manfaat yang

dapat kita ambil dari tanaman–tanaman tersebut misalnya tanaman kelapa sawit.

Kelapa sawit sebagai bahan baku industri menghasilkan limbah sisa hasil tanaman

kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil

ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit diantaranya yaitu Tandan Kosong

Kelapa Sawit (TKKS), yang menjadi limbah pertanian yang dihasilkan pada saat

panen dan pengolahan.

Proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dihasilkan

limbah padat yaitu TKKS yang pemanfaatnya masih terbatas, yaitu sebagai pupuk

organik yang memiliki nilai tambah yang rendah. Setiap produksi kelapa sawit

menghasilkan limbah berupa TKKS 23%, cangkang 8%, serat 12%, dan limbah

cair 66%. Produksi minyak kelapa sawit kasar Indonesia mencapai 6 juta ton per

tahun. Secara bersamaan dihasilkan pula limbah TKKS dengan potensi sekitar 2,5

juta ton per tahun (Anonim, 1999).

TKKS pada pabrik kelapa sawit hanya dibakar dan sekarang telah dilarang

karena adanya kekhawatiran pencemaran lingkungan, atau dibuang sehingga

menimbulkan keluhan atau masalah karena dapat menurunkan kemampuan tanah

menyerap air. Disamping itu, TKKS yang membusuk di tempat akan menarik

kedatangan jenis kumbang tertentu yang berpotensi merusak pohon kelapa sawit

hasil peremajaan di lahan sekitar tempat pembuangan (Anonim, 1998).

Jumlah limbah TKKS terus meningkat, jika tidak dimanfaatkan secara

maksimal maka dapat berakibat buruk bagi lingkungan. Menurut Purwito dan

Firmanti (2005), kandungan pentosan di dalam TKKS adalah sebesar 25,90%.

Pentosan merupakan senyawa yang tergolong sebagai polisakarida yang apabila

dihidrolisis akan pecah menjadi monosakarida yang mengandung 5 atom karbon

yang disebut pentosa. Dan bila dihidrolisis lebih lanjut dengan pemanasan dalam

keadaan asam pada waktu 2-4 jam maka akan terjadi dehidrasi dan siklisasi

(4)

2

Furfural adalah senyawa kimia organik berwujud cair yang diperoleh dari

proses hidrolisis biomassa berlignoselulosa yang di dalamnya terkandung

senyawa pentosan dan dilanjutkan dengan proses dehidrasi yang menggunakan

katalisator asam anorganik atau asam mineral seperti misalnya asam sulfat dan

asam klorida. Furfural juga dikatakan sebagai senyawa heterosiklik karena adanya

atom oksigen sebagai heteroatom pada inti furannya. Furfural digunakan sebagai

pelarut dalam proses pemurnian minyak pelumas, pelarut untuk industri

nitroselulosa, selulosa asetat, pewarna sepatu, bahan baku insektisida, herbisida,

fungisida, bahan baku sintesis untuk senyawa turunan seperti tetrahidrofuran,

furfuril alkohol, dan asam furoik (Fengel dan Wegener, 1995).

Pabrik furfural sendiri tidak terdapat di Indonesia, selama ini furfural

hanya diimpor dan terus mengalami peningkatan kebutuhan furfural setiap

tahunnya. Oleh karena itu, salah satu usaha dalam mengatasi masalah keberadan

TKKS tersebut adalah memanfaatkannya menjadi bahan baku pembuatan furfural.

Pemanfaatan TKKS sebagai bahan bakar boiler biasanya terlebih dahulu

dicacah dan kemudian dikempa untuk tujuan pengurangan kandungan air. TKKS

yang telah dikempa itu terdiri dari serat panjang, serat pendek, cangkang buah,

kelopak buah, duri dan serbuk halus. Sebagian besar dari komponen itu

merupakan bahan berlignoselulosa, namun tentu saja berbeda kandungannya.

Didalam serbuk halus kemungkinan juga mengandung daging inti sawit yang

berasal dari buah tertinggal. Menurut Kasim (2011), komposisi TKKS yang telah

dicacah dan dikempa adalah seperti berikut : pecahan cangkang 2,2%, duri 4,2%,

serbuk halus 5,8%, serat bercampur kelopak 8,8%, dan air 51,30%.

Proses pengolahan TKKS menjadi furfural harus melalui proses

penyortiran dengan tujuan untuk memisahkan pecahan cangkang, duri, kelopak

dan kotoran lainnnya. Hal ini tentu sangat diperhatikan untuk skala industri dan

menjadi bahan pertimbangan karena dilihat dari segi waktu dan biayanya yang

tidak ekonomis. Oleh karena itu, untuk melihat pengaruh dari penyortiran bahan

baku maka dilakukan penelitan dengan pengelompokkan bahan baku dengan cara

sortasi.

Beberapa peneliti menggunakan beberapa jenis asam sebagai katalisator,

(5)

furfural berbahan baku ampas tebu digunakan katalisator asam sulfat (Wijanarko

et al, 2006). Untuk itu katalisator yang digunakan dalam penelitian ini adalah

asam sulfat.

Pada penelitian ini telah dilakukan sortasi terhadap komponen TKKS yang

telah dicacah dan dikempa menjadi berbagai fraksi yaitu TKKS berupa serat

cabang saja, TKKS berupa kelopak saja, TKKS berupa duri saja, TKKS berupa

serat tangkai saja dan TKKS total seluruhnya atau tanpa sortasi. Bahan-bahan

tersebut diproses menjadi furfural dengan waktu 3 jam dan suhu hidrolisis 120oC.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka telah dilakukan penelitian dengan judul

“Pembuatan Furfural dari Fraksi Penyusun Tandan Kosong Kelapa Sawit ”

1.2.Tujuan Penelitan

Untuk mengetahui rendemen dan mutu furfural yang diperoleh dari fraksi

penyusun TKKS.

1.3.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan nilai tambah bagi serat TKKS.

2. Memberikan informasi tentang alternatif bahan lain yang berpotensi

dijadikan sumber biomassa berkadar pentosan tinggi sebagai bahan baku

pembuatan furfural.

3. Membantu mengurangi beban pencemaran lingkungan akibat keberadaan

limbah padat dari tanaman kelapa sawit.

4. Tersedianya data rendemen furfural yang diperoleh dari fraksi penyusun

Referensi

Dokumen terkait

Jika penelitian menggunakan disain data sekunder, jelaskan sumber data atau nama lembaga yang mengeluarkan data tersebut, dan jelaskan variabel-variabel yang ada dalam data

Dalam bukunya Introduction to Management Accounting (1996) memberikan defenisi mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai suatu sistem yang merupakan pendekatan kalkulasi

Meskipun jahe sudah sangat dikenal oleh masyarakat, tetapi tidak semua orang menyukai jahe dan juga belum banyak diminati oleh semua usia hal ini dikarenakan rasa pedas dan baunya

Menu utama merupakan menu induk yang berfungsi sebagai pusat untuk pengaksesan menu-menu dalam SIMKA. Terdapat 5 menu yang bisa diakses oleh.. semua pengguna, yaitu

[r]

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an adalah proses memperoleh ilmu bagi individu dengan cara melafazkan bacaan dan menulis

Penatalaksanaan yang diberikan kepada ibu bekerja dengan kurangnya produksi ASI adalah memberikan konseling mengenai penyebab masalah produksi ASI mulai berkurang dan cara

PIDATO GURU BESAR PERIZINAN SEBAGAI INSTRUMEN YURIDIS DALAM PELAYANAN PUBLIK TATIEK SRI DJATMIATI.. 37/1999 tentang kewajiban adanya Persetujuan Prinsip yang berlaku sebagai