• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN HASIL PRAKTEK RIAS WAJAH GERIATRI SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN HASIL PRAKTEK RIAS WAJAH GERIATRI SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN HASIL PRAKTEK RIAS WAJAH GERIATRI SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

EGIA TAMARIAHNA 5113144008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTEREAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

EGIA TAMARIAHNA SEMBIRING (Nim 5113144008). Hubungan Penguasaan Teori Koreksi Wajah Dengan Hasil Praktek Rias Wajah Geriatri Siswa Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat kecenderungan penguasaan teori koreksi wajah, (2) Tingkat kecenderungan hasil rias wajah geriatri (3) Sejauh mana hubungan penguasaan teori koreksi wajah dengan hasil rias wajah geriatri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Lokasi penelitian SMK Negeri 8 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian tata kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 31 orang siswa. Penentuan sampel dengan cara total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes penguasaan teori koreksi wajah dan pengamatan hasil rias wajah geriatri. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis dengan korelasi product moment.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya yang sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan, dengan judul “Hubungan Penguasaan Teori Koreksi Wajah Dengan Hasil Praktek Rias Wajah

Geriatri Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Dosen Pebimbing Skripsi Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M. Si yang telah memberikan saran, bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik UNIMED.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNIMED.

(7)

iii

5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias sekaligus Dosen Penguji yang memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi.

6. Ibu Dra. Ade CH Gultom, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan.

7. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan.

8. Ibu Rossy Luckita, S.Pd, selaku Validator serta telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.

9. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNIMED.

10.Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

11.Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.Si, selaku kepala SMK Negeri 8 Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Bapak/Ibu guru dan pegawai di SMK Negeri 8 Medan khususnya Ibu Linda, S.Pd, selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan dan Ibu Yuswinta Hosni, S.Pd, selaku guru bidang studi Rias Wajah Khusus kelas XI Kecantikan Kulit dan XI Kecantikan Rambut serta guru bidang studi lainnya dan seluruh siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

(8)

iv

menjaga, membesarkan dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.

13.Untuk yang terkasih Firdaus Ginting yang telah memberikan waktu, dukungan serta doa kepada penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikana.

14.Keluarga besarku yang terkasih yang telah memberikan cinta, kasih, motivasi, serta segala doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

15.Untuk teman-teman seperjuangan di Prodi Pendidikan Tata Rias angkatan 2011 Reguler & Ekstensi dan sahabat-sahabat yang selalu setia dalam suka maupun duka, Darliana Chika, Sheila Fajrina, Yohanna Pardede, Irene Kenetsya, Ririn Elizabeth, Cirum Ketaren, Rizky Elisabet, dan Afriani Pandiangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dalam segi penulisannya maupun dari segi ilmiahnya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis menerima segala kritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudian hari.

Medan, Maret 2016 Penulis

(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 9

1. Penguasaan teori koreksi wajah ... 9

1.0 Pengertian penguasaan ... 9

2.0 Pengertian koreksi wajah ... 10

2.1 Bentuk wajah dan koreksinya ... 11

2.2 Bentuk Mata dan Koreksinya ... 17

(10)

v

2.4 Bentuk bibir dan koreksinya ... 24

2. Pengertian Tata Rias ... 25

2.1 Jenis-jenis Tata Rias ... 26

3. Pengertian Rias Wajah Geriatri ... 26

3.1 Kosmetika Untuk Tata Rias Geriatri ... 31

3.2 Gambar Tata Rias Geriatri ... 33

3.3 Bahan Dan Kosmetik ... 35

3.4 Proses Kerja ... 41

B. Kerangka Berfikir ... 44

C. Pertanyaan Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel ... 46

C. Metode Penelitian ... 47

D. Defenisi Operasional ... 47

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Uji Coba Instrumen ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriftif Data Penelitian ... 63

(11)

vi

C. Uji Persyaratan Analisis ... 67

D. Pengujian Hipotesis ... 70

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Implikasi ... 74

C. Saran ... 75

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk wajah oval ... 9

2. Bentuk wajah bulat ... 10

3. Bentuk wajah persegi ... 11

4. Bentuk wajah lonjong ... 11

5. Bentuk wajah segitiga ... 12

6. Bentuk wajah diamond ... 13

7. Bentuk wajah buah pir ... 13

8. Bentuk mata ideal ... 15

9. Koreksi bentuk mata bulat ... 15

10.Koreksi bentuk mata kecil ... 16

11.Koreksi bentuk mata sipit ... 16

12.Koreksi bentuk mata jauh ... 17

13.Koreksi bentuk mata turun ... 17

14.Koreksi bentuk mata naik... 18

15.Koreksi bentuk mata sayu ... 18

16.Patokan koreksi alis... 19

17.Pencabutan alis ... 20

18.Bentuk bibir dan koreksinya ... 21

19.Koreksi Rias Wajah Geriatri ... 27

20.Hasil rias wajah geriatri ... 29

21.Foto Tata Rias Wajah Geriatri ... 21

(13)

ix

23.Face Tonic ... 32

24.Pelembab ... 33

25.Foundation ... 33

26.Concealer ... 34

27.Bedak Tabur ... 34

28.Bedak Padat ... 35

29.Eye Shadow ... 35

30.Lipstick ... 36

31.Lem Bulu Mata ... 36

32.Pensil Alis ... 37

33.Spons Kosmetik ... 37

34.Kapas ... 37

35.Histogram data penguasaan teori koreksi wajah ... 64

(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Nilai Hasil Belajar Rias Geriatri ... 5

2. Perbandingan Posisi Wajah ... 25

3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Hasil Tata Rias Wajah Geriatri ... 46

4. Lembar Pengamatan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Geriatri ... 48

5. Distribusi frekuensi data penguasaan teori koreksi wajah ... 64

6. Tingkat Kecenderungan Data X ... 65

7. Distribusi frekuensi data hasil rias wajah geriatri ... 66

8. Tingkat Kecenderungan Data Y ... 67

9. Uji Normalitas Distribusi Data X ... 68

10. Uji Normalitas Distribusi Data Y ... 69

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tes Pengetahuan Koreksi Wajah ... 84

2. Kriteria Penilaian Hasil Rias Wajah Geriatri ... 89

3. Uji Validitas Penguasaan Teori Koreksi Wajah... 93

4. Uji Reliabilitas Tes Penguasaan Teori Koreksi Wajah ... 94

5. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 95

6. Indeks Kesukaran Tes ... 99

7. Data Hasil Pengamatan Rias Wajah Geriatri ... 103

8. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ... 104

9. Data Penguasaan Teori Koreksi Wajah... 105

10. Data Hasil Penelitian ... 106

11. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 107

12. Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 111

13. Uji Normalitas ... 115

14. Uji Linieran ... 118

15. Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian ... 124

16. Dokumentasi Penelitian ... 126

17. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat ... 131

18. Tabel Nilai r-Product Moment ... 132

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah

Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang – undang dasar 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sarana paling tepat untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebab kemajuan dan masa depan terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam mengikuti kemajuan pengetahuan teknologi. Sistem pendidikan di Indonesia dianggap belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan dunia luar. Sehingga harus ada pembaharuan dalam bidang pendidikan. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar, bukan sekedar menyampaikan materi saja. Hal ini didukung slameto (2013) yang mengatakan “ Tugas guru berpusat pada mendidik dengan titik berat memberikan

arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai, membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai – nilai, dan penyesuaian diri. Peran guru harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.” Pemerintah

(17)

2

pemerintah tentang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk peningkatan jumlah dan kualitas SMK.

Menurut Hayadin (2008) SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya masing – masing pada tingkat menengah. Sejalan dengan perkembangan pembangunan yang semakin pesat, mendorong berkembangnya teknologi setiap saat ini berarti menuntut tenaga kerja terdidik dan sekaligus terampil yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugasnya secara baik dan mampu mengembangkan dirinya untuk berprestasi sesuai dengan kemajuan teknologi. Secara umum kegiatan belajar-mengajar di SMK meliputi teori dan praktek. Kegiatan belajar teori perinsipnya sama dengan sekolah umum, sedangkan kegiatan belajar praktek merupakan kegiatan belajar yang seharusnya lebih banyak dibanding dengan kegiatan teori, oleh karena itu sebenarnya untuk SMK ruang teori bukan merupakan suatu hal yang penting, karena siswanya lebih banyak diruang praktek.

Menurut Djojodiningrat (1996), pendidikan kejuruan mengutamakan pengambangan kemampuan siswa untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan, menyiapkan siswa memasuki lapangan pekerjaan, serta mengembangkan sikap profesional. Faktor utama yang sangat perlu diperhatikan dalam menghasilkan lulusan sekolah ini adalah tingkat kualitas dan kuantitas untuk dapat memasuki maupun menciptakan lapangan kerja.

(18)

3

bidang keahlian yaitu tata rias rambut dan kulit. SMK jurusan Tata Rias kurikulum SMK (2012) bertujuan untuk : 1). Menyiapkan tamatan memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup program keahlian tata rias. 2). Menyiapkan tamatan yang mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup program keahlian tata rias. 3). Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri perusahaan maupun masa yang akan datang dalam lingkup program tata rias. 4). Menjadi warga negara yang produktif dan kreatif (Depdikbud, 2012).

Tujuan diatas mengandung pemahaman bahwa peserta didik disiapkan menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian dibidang kecantikan. Sebagai ahli dalam bidang kecantikan harus memiliki nilai kreatifitas yang tinggi. Program Keahlian Tata Kecantikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar mampu menjadi ahli tata kecantikan yang siap memasuki dunia usaha. Upaya pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui program pembelajaran dibidang tata kecantikan, salah satunya yaitu program pembelajaran Tata Rias Wajah Khusus.

(19)

4

hari, pesta dimalam hari, dan lain sebagainya, Riasan wajah juga harus disesuaikan dengan kondisi seseorang seperti, ada bekas jerawat, flek hitam, cacat pada wajah, dan wajah yang sudah menua.

(20)

5

Berikut tabel dokumentasi nilai siswa yang diperoleh 3 tahun terakhir : Tabel 1. Nilai hasil belajar rias wajah geriatri SMK Negeri 8 Medan

Tahun Ajar Standart Penilaian Jumlah Siswa Persentase 2011/2012 < 69 ( kurang ) Sumber : Data dokumentasi nilai SMK Negeri 8 Medan

Dapat dilihat dari tabel hasil belajar hsil belajar rias wajah geriatri pada tahun 2011/2012 masih ada siswa yang mendapat nilai cukup ketuntasan, 14% mendapatkan nilai tidak tuntas. Pada tahun ajaran 2012/2013 yang tidak tuntas 30,3%, sedangkan pada tahun 2013/2014 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas hanya 2,8%, kebanyakan siswa mendapat nilai cukup yaitu 68%.

Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa selama 3tahun terakhir tergolong mencapai nilai rata-rata cukup. Standart ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 8 Medan adalah 75, masih ada siswa yang memperoleh nilai dibawah standart ketuntasan padahal sub kompetensi yang berkaitan langsung yakni merias wajah geriatri berada pada level Baik, bahkan Sangat baik.

Sehubungan dengan uraian latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Penguasaan Teori

(21)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu:

1. Kurangnyapenguasaan teori koreksi wajah pada siswa Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan

2. Kurangnyakemampuan siswa dalam menutupi kerutan-kerutan pada wajah dalam rias wajah geriatri

3. Hasil rias wajah geriatri pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medankurangmaksimal.

4. Kurangnyakelengkapan alat, bahan, dan kosmetik dalam rias wajah geriatri

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, peneliti membuat batasan masalah, yaitu :

1. Pengetahuan dasar rias dibatasi pada koreksi wajah

2. Hasil rias wajah geriatri dibatasi pada kesempatan menghadiri pesta D. Rumusan Masalah

(22)

7

1. Bagaimana penguasaan teori koreksi wajah pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan?

2. Bagaimana hasil rias wajah geriatri pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan?

3. Bagaimanakan hubungan antara penguasaan teori koreksi wajah dengan hasil rias wajah geriatri pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah seperti diuraikan diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan penguasaan teori koreksi wajah, siswa kelas XI program keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hasil rias wajah geriatri pada kesempatan menghadiri pesta malam,siswa kelas XI program keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan.

(23)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan masalah penelitian ini. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis tentang hubungan penguasaan teori koreksi wajah dengan hasil praktek rias wajah geriatri siswa Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 dan sebagai syarat penulis untuk memperoleh gelar sarjana (S1).

2. Siswa Kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit

(24)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penguasaan teori koreksi wajah pada siswa di Kelas XI SMK Negeri 8 Medan cenderung cukup dengan nilai rata-rata 22,81.

2. Hasil rias wajah geriatri pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan cenderung cukup dengan nilai rata-rata 25,06.

3. Ada hubungan yang signifikan antara penguasaan teori koreksi wajah dengan hasil rias wajah geriatri pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hasil ini diperoleh dari nilai korelasi sebesar 0,691 dengan uji signifikansi thitung > ttabel (5,142 > 2,045) sehingga pengujian hipotesis teruji kebenarannya. Hal ini berarti, jika penguasaan siswa tentang koreksi wajah baik, maka hasil praktek rias wajah geriatri yang dilakukan siswa akan semakin baik.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penguasaan teori koreksi wajah yang cenderung tinggi dan hasil rias wajah yang cenderung tinggi. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara penguasaan teori koreksi wajah dengan hasil praktek rias wajah geriatri pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu melakukan rias wajah geriatri, tetapi harus lebih ditingkatkan sehingga hasilnya lebih memuaskan.

(25)

83

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru Tata Kecantikan Kulit diharapkan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih giat belajar sehingga dapat mempertahankan penguasaan teori koreksi wajah dan hasil rias wajah geriatri yang cenderung tinggi.

2. Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi dasar rias wajah geriatri, diharapkan siswa melakukan praktek terhadap model dengan kriteria yang sesuai dengan teori.

(26)

81

DAFTAR PUSTAKA

Andiyanto. (2005). The Make-up Over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto dan Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta Dewi, Kusuma. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40 Tahun

Keatas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Pendidikan, 2012. Pedoman Sistem Pendidikan Nasional dalam UU RI

No. 20. Depdibud.

Gusnaldi. (2008). Instan Make-up. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hamzah, dkk. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kustanti, H dkk. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Martha, Puspita. (2009). Make-up 101 Basic Personal Make-up. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Moeliono. (2000). Pengaruh Kemampuan Guru Terhadap Keberhasilan Pembelajaran Peraktek. Laporan Penelitian. Yogyakarta.

N, Sudjana. (2009). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Alfabeta Prihantina, Ida. (2007). Rias Wajah Usia lanjut. Jakarta : PPPG Kejuruan Robbin. (2000). Psikologi Umum. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Sudjana. (2002).Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

(27)

82

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tilaar, Martha. (2009). Basic Personal Make-up. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tritanti Asi. (2007). Pengertian Tata Rias.

Wien Pudji Priyanto. (2004). Pengertian Tata Rias.

https://id.wikipedia.org/wiki/tata_rias_wajah https://www.google.com/#q=fungsi+milk+cleanser https://www.google.com/#q=pelembab+wajah https://www.google.com/#q=foundation+wajah

http://www.mataharicourse.com/manfaat-bedak-tabur.html

http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/19669-mengenal-jenis-bedak-makeup-dan-fungsinya.html

Gambar

Tabel 1. Nilai hasil belajar rias wajah geriatri SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajar

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran rias wajah khusus kompetensi rias wajah geriatri yang didesain menggunakan modul pembelajaran

Putri Chairina Zulfiani, NIM. Analisis Hasil Rias Wajah Foto Siswa Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Program Studi Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Hasil penelitian ini adalah tingkat penguasaan siswa pada hasil belajar rias wajah sehari-hari materi pokok koreksi mata dengan model pembelajaran problem based learning

Tujuan Penelitian ini: Untuk mengetahui hasil praktek koreksi bentuk hidung yang terfokus pada bentuk hidung tinggi, bentuk hidung pendek, bentuk hidung panjang

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan rias wajah polwan di Polresta Medan cenderung tinggi; demikian juga tingkat sikap dalam penampilan rias

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Rias Wajah Sehari-hari Dengan Penggunaan Kosmetika Tata Rias Wajah Siswa Kelas XII Jurusan Tata

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Rias Wajah Sehari-hari Dengan Penggunaan Kosmetika Tata Rias Wajah Siswa Kelas XII Jurusan Tata

Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen yang mencakup penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan indikator yang mencakup konsep