• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN

DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA PENDERITA

HIPERTENSI PRIMER

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi

Oleh :

I MADE SIDI PRAYOGA

(J120110046)

FISIOTERAPI S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur dilimpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

karunia-Nya yang tidak terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Beda Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki dan Deep Breathing Exercise Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Penderita Hipertensi Primer”. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Fisioterapi di Program Studi

S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari batuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Dr. Suwaji. M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc, selaku Ketua Program Studi S1 Fisioterapi, Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Ibu Dwi Rosella Komalasari, SSt.FT.,M.Fis, dan Ibu Wahyuni, S.FT.,M.Kes. selaku

Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak referensi,

bimbingan, masukkan dan saran dengan sabar dan ikhlas.

5. Ibu Dwi Kurniawati, SSt.FT.,M.Kes dan Ibu Yulisna Mutia Sari, SSt.FT.,MSc(GRS)

selaku Penguji I dan Penguji II, yang telah memberikan masukan saran dan nasihat untuk

skripsi ini agar lebih sempurna.

6. Para dosen dan staf karyawan/karyawati Program Studi S1 Fisioterapi dan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, jasa kalian semoga dibalas oleh-Nya

(6)

v

7. Ketua Posyandu Lansia dan seluruh responden Posyandu Lansia Anggrek Kelurahan

Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo yang bersedia memberi izin dan bersedia untuk

dilakukan penelitian Deep Breathing Exercise demi kelancaran skripsi ini.

8. Ketua Posyandu Lansia dan seluruh responden Posyandu Lansia Bagas Waras

Tegalmulyo Pabelan, Kartasura, Sukoharjo yang bersedia memberi izin dan bersedia

untuk dilakukan penelitian Terapi Pijat Refleksi Kaki demi selesainya skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan teman-teman kerabat bisnis hang

out yang tidak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

10. Para sahabat-sahabatku Deasy Virkasari, Kukut Lestapa Kalma, Diah Purnama Fitri,

Setyo Aji Wicaksono, Rizka Adekayanti, Dicky Harianto, Reni Purnamasari, Muhammad

Untung, Boki Jaleha, Chusnul Chotimah, Ridho Budi, Myranti, Silvia, Kahfi, Sri Turyati,

yang selalu memberi nasehat dan omelan demi cepatnya menyelesaikan skripsi ini.

Bahwa tanpa mereka semua penyusunan skripsi ini mungkin belum bisa terwujud.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta, Oktober 2015

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untuk saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Hasil penulisan skrispi ini kupersembahkan kepada orang tuaku tercinta, kakak

perempuanku tersayang, dan wanita dalam hidupku yang terkasih serta

keluarga besarku di Bali dan Solo yang telah menjadi panutan dan memberikan

motivasi

serta inspirasi tiada henti. Terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanan selama ini yang telah banyak menghabiskan waktu dan biaya yang tidak

sedikit, serta tidak henti-hentinya memberikan dukungan serta Doa yang tulus ikhlas.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua jasa dan kebaikan kalian selama ini.

(8)

vii MOTTO

Doa adalah kekuatan terbesar untuk memotivasi diri

.”

“ Kegagalan adalah awal menuju kesuksesan”

“ Tidak kenal usia & kata terlambat untuk menimba ilmu”

(9)

viii

4. Perubahan yang Terjadi Pada Lanjut Usia ... 9

B. Hipertensi ... 11

1. Definisi ... 11

2. Klasifikasi Hipertensi ... 11

3. Etiologi Hipertensi ... 12

4. Patofisiologi Hipertensi Primer ... 13

5. Faktor Resiko Hipertensi ... 14

(10)

ix

C. Deep Breathing Exercise ... 21

1. Mekanisme Deep Breathing Exercise ... 22

2. Tujuan dan Manfaat Deep Breathing Exercise... 23

3. Prosedur Teknik Deep Breathing Exercise ... 24

4. Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah ... 25

D. Terapi Pijat Refleksi Kaki ... 26

1. Sejarah Pijat ... 26

2. Mekanisme Terapi Pijat Refleksi Kaki ... 26

3. Tujuan dan Manfaat Pijat Refleksi Kaki ... 28

4. Langkah-langkah teknik Pijat Refleksi Kaki ... 29

5. Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah ... 30

(11)

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Lokasi Titik Refleksi ... 28

Gambar 2. Kerangka Teori ... 32

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Pengelompokan tekanan darah dan hipertensi berdasarkan

JNC7 ... 12

Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden Deep Breathing Exercise ... 41

Tabel 4.2 Distribusi Usia Responden Terapi Pijat Refleksi Kaki ... 41

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.4 Gambaran Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik pada Kelompok Deep Breathing Exercise ... 42

Tabel 4.5 Gambaran Klasifikasi Tekanan Darah Distolik pada Kelompok Deep Breathing Exercise ... 43

Tabel 4.6 Gambaran Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik pada Kelompok Terapi Pijat Refleksi Kaki ... 43

Table 4.6 Hasil uji statistik pengaruh Deep Breathing Exercise terhadap penurunan tekanan darah Sistolik dan Diastolik pre dan post test ... 44

Tabel 4.7 Hasil uji statistik pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap penurunan tekanan darah Sistolik dan Diastolik pre dan post test ... 45

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Beda Pengaruh Antara Kelompok Responden Deep Breathing Exercise dan Kelompok Responden Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Pre dan Post Test ... 46

(14)

xiii ABSTRAK

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, SEPTEMBER 2015 I MADE SIDI PRAYOGA / J120110046

“BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER”

(Dibimbing Oleh: Dwi Rosella Komalasari, SSt.FT.,M.Fis dan Wahyuni, SSt.FT., M.Kes)

Latar Belakang: Tekanan darah adalah faktor yang sangat vital dalam sistem sirkulasi tubuh manusia. Hipertensi merupakan faktor resiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Terapi pijat refleksi kaki dan Deep Breathing Exercise dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan terapi pijat refleksi kaki dan Deep Breathing Exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer, yang diukur dengan menggunakan

sphygmomanometer.

Metode Penelitian: Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental. Populasi keseluruhan responden dalam penelitian ini sebanyak 31 orang, dimana 18 orang dari Posyandu Lansia Anggrek dan 13 orang dari Posyandu Lansia Bagas Waras dengan jenjang usia 50-70 tahun. Sampel penelitian ini diambil secara Total Sampling.

Hasil Penelitian: Dari uji statistik Wilcoxon test diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah diberikan Deep Breathing Exercise. Sedangkan responden yang diberikan terapi pijat refleksi kaki tidak mengalami penurunan tekanan darah khususnya diastolik. Kemudian setelah itu dilakukan uji beda pengaruh Man Whitney test, dimana diperoleh hasil signifikan 0.001, karena signifikan p < 0.05 (0.001) Maka Ho ditolak dan Ha diterima pada Deep Breathing Exercise dan Terapi Pijat Refleksi Kaki dalam menrunkan tekanan darah Sistolik. Sedangkan diperoleh hasil signifikan 0.030, karena signifikan p < 0.05 (0.030) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada beda pengaruh Deep Breathing Exercise dan Terapi Pijat Refleksi Kaki dalam menurunkan tekanan darah Diastolik pada penderita hipertensi primer.

Kesimpulan: Ada beda pengaruh pemberian terapi pijat refleksi kaki yang dapat menurunkan tekanan darah sistolik namun tidak dengan diastolik, sedangkan

Deep Breathing Exercise dapat menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik. Maka dari itu, untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya pencegahan dan penanggulangan seperti kegiatan penyuluhan kepada seluruh aspek masyarakat dan melakukan pemeriksaan darah secara rutin.

(15)

xiv ABSTRACT

STUDY PROGRAM OF PHYSIOTHERAPY FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH SURAKARTA MINITHESIS, SEPTEMBER 2015 I MADE SIDI PRAYOGA / J120110046

“THE DIFFERENT EFFECTS OF FOOT REFLEXOLOGY MASSAGE

THERAPEUTIC AND DEEP BREATHING EXERCISE ON REDUCING BLOOD PRESSURE IN ELDERLY PATIENTS WITH PRIMARY

HYPERTENSION”

(Counseled by: Dwi Rosella Komalasari, SSt.FT.,M.Fis and Wahyuni, SSt.FT.,M.Kes)

Background: Blood pressure is a vital factor in human body circulation system. Hypertension is primarily risk factor of cardiovascular diseases which is the highest cause of death in Indonesia. Foot reflexology massage therapy and Deep Breathing Exercise can decrease blood pressure on hypertensive patient. Purpose and the benefit of the research: The purpose of this research is to understand the difference between foot reflexology massage therapy and Deep Breathing Exercise toward blood pressure reduction on primarily hypertensive patient which is measured using sphygmomanometer.

Research method: Method used in this research is quasi experimental. The whole respondent population in this research is 31 people, where 18 people were from posyandu lansia Anggrek and 13 people were from posyandu lansia Bagas Waras with age range 50-70 years old. Sample of this research is taken using Total Sampling. The result of the research: From the Wilcoxon test statistical measurement, it is acquired that there is a blood pressure reduction both systolic and diastolic after

Deep Breathing Exercise was given. While respondents who were given foot reflexology massage therapy did not experience blood pressure reduction especially diastolic. After that it was performed different effect test of Man Whitney test, where it is acquired significant result 0.001, thus, because significant p < 0.05 (0.001). Then Ho is rejected and Ha is accepted on Deep Breathing Exercise and foot reflexology massage therapy on blood pressure reduction systolic. While it is acquired significant result 0.030, because it is significant p < 0.05 (0.030), then Ha is accepted and Ho is rejected. It means that there is an effect of Deep Breathing Exercise and foot reflexology massage therapy in reducing diastolic blood pressure on primarily hypertensive elderly patient. Conclusion: Then, the conclusion is there is a difference between foot reflexology massage therapeutic giving that can reduce systolic blood pressure but cannot reduce diastolic blood pressure, while Deep Breathing Exercise giving can reduce systolic and diastolic blood pressure. Thus, in order to reduce hypertension event, it needs prevention and control of activities such as counseling to all aspects of society and do blood tests regularly.

Gambar

Tabel 2.1 Pengelompokan tekanan darah dan hipertensi berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk agresivitas selain perilaku yang terjadi pada konseli lainnya adalah perilaku agresif dalam bentuk verbal yaitu berkta kotor. Sering kali saat konseli

Kandang kambing/domba sering kali dibuat dalam bentuk panggung untuk memudahkan penanganan kotorannya serta menjaga kondisi kandang tetap bersih karena kotoran

Sehingga peran seorang editor produksi iklan adalah sesuatu yang menarik. untuk

Laporan harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang tediri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead ditambah persediaan

Kisi-kisi instrumen variabel motivasi kerja yang disajikan pada bagian ini adalah kisi-kisi instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur variabel motivasi kerja

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagai bukti pemenuhan persyaratan bakal calon Anggota DPRD Kabupaten sebagaimana

pemenuhan persyaratan bakal calon Anggota DPRD Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf n Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2013

langkah seperti itu tentunya membuat sebuah kekuatan dan kepastian hukum bagi semua orang, dalam hal ini memberikan perlindungan kepada kawasan hutan dan kepada para penduduk