• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 312009033 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 312009033 BAB III"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Sama dengan judul di atas, demikian pula seperti yang telah Penulis janjikan

sebelumnya (lihat Bab II, terutama sub judul arti penting tinjauan kepustakaan),

bahwa Bab ini berisi suatu gambaran tentang hasil penelitian Penulis terhadap

satuan-satuan amatan yang telah Penulis kemukakan secara terperinci dalam Bab I skripsi

ini. Pada bagian pertama hasil penelitian, Penulis akan gambarkan isi Surat Perjanjian

Kerjasama No. 1 tahun 1991 tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam Rangka

Pembangunan Tamansari Plaza Salatiga dengan Pemerintah Kotamadya DATI II

Salatiga45. Selanjutnya menyusul Perjanjian di atas, Penulis juga menggambarkan

Perjanjian No. 1/Perj (V/2002) tentang Addendum Perjanjian No. 1 tahun 1991

tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam Rangka Pembangunan Tamansari Plaza

Kodya DATI II Salatiga. Hasil penelitian terhadap satuan amatan yang ketiga, yaitu

Perjanjian No. 2 dan addendum diuraikan setelah kedua perjanjian di atas. Bab ini

juga disertai dengan analisis terhadap perjanjian-perjanjian di atas dengan cara

45

(2)

35

membandingkan antara isi Bab II, terutama yang berkaitan erat dengan menjawab

rumusan masalah penelitian dengan hasil penelitian, yaitu Bagaimana asas null and

void dalam Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kota Salatiga dengan PT. Matahari

Mas Sejahtera Cabang Surakarta tentang Peningkatan dan Penataan (Renovasi) Pasar

Lama, Pasar Berdikari, Pasar Baru, dan Kompleks Pertokoan Morodadi Cs Menjadi

Pasaraya dan Pusat Pertokoan Salatiga?

3.1. Perjanjian Tamansari Plaza

Para pihak (the parties to contract) di dalam Perjanjian Tamansari Plaza yang

dibuat pada Senin 11 Maret 1991 itu adalah Doelrachman Prawirosoediro yang

bertindak sebagai pihak pertama dalam kekuasaan berkontrak (power to contract)

sebagai pejabat publik, yaitu Walikotamadya Daerah Tingkat II Salatiga yang saat ini

berdasarkan Undang-undang No. 17 tahun 1950 sebagaimana telah di ubah menjadi

Undang-undang No. 13 tahun 1954 tentang Pembentukan Kota Besar dan

Kota-Kota Kecil di Jawa,46 telah menjadi Kota Salatiga. Pihak Pertama tersebut

berkedudukan di Jalan Letjend Sukowati No. 51 Salatiga mewakili dan bertindak

untuk dan atas nama Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga.47

46

Undang-undang No. 17 tahun 1950 sebagaimana telah di ubah menjadi Undang-undang No. 13 tahun 1954 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa.

47

(3)

36

Sementara itu, pihak kedua dalam Perjanjian Tamansari Plaza adalah Gatot

Iswasta, jabatan Direktur Perseroan Terbatas (PT) Inti Griya Prima Sakti yang

bergerak dalam bidang Developer dan real estate berkedudukan di Semarang Jalan

Sompok Baru No. 78 berdasarkan Pasal 1 dari Anggaran Dasar Pendirian Perseroan

Terbatas (PT) yang dibuat dihadapan RM. Soetomo Sarjana Hukum Notaris di

Semarang No. 29 oleh karena itu sah mewakili dan bertindak untuk dan atas nama

dari Perseroan Terbatas (PT) tersebut.

Kedua pihak diatas bersepakat dan mengikatkan diri dalam Perjanjian

Kerjasama dalam rangka kontrak bagi tempat usaha sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 tahun 1986 tanggal 1 Oktober1986 tentang

Penyertaan Modal Daerah pada Pihak Ketiga; Peratuaran Daerah Kotamadya Tingkat

II Salatiga No. 3 tahun 1990 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kotamadya DATI

II Salatiga pada Pihak Ketiga, Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kotamadya DATI II Salatiga No. 170/03/1991 tanggal 19 Maret 1991;

Peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan dan Petunjuk-petunjuk lainnya yang dengan tersebut

di atas, serta Pasal-pasal dalam Perjanjian Taman Sari Plaza.

Adapun butir-butir sepakat antara kedua belah pihak di atas yang telah dicapai

menjadi Perjanjian Taman Sari Plaza itu adalah bahwa mereka mengadakan kerja

(4)

37

oleh Pihak Pertama.48 Tentang apa pekerjaan itu, mereka menyepakati Pekerjaan

Pembangunan Tamansari Plaza Salatiga.49

Adapun tanah yang dimaksudkan di atas adalah Tamansari Salatiga seluas ±

5.047 M2 pada saat kedua pihak itu mencapai kesepakatan, tanah tersebut berada

dalam penguasaan/pengelolaan Pemerintah Kota Salatiga. Tanah itu terletak

dikelurahan Salatiga, Kecamatan Kota Salatiga, Kota Salatiga yang sebelah Utaranya

dibatasi Jalan Pemuda, kemudian di sebelah Timur berbatasan dengan Jalan

Tamansari. Selanjutnya, sebelah Barat terbentang Jalan Jendral Sudirman. Di sebelah

Selatan berdiri gedung gereja G.P.I.B. dan Terminal Angkota.50

Dalam Perjanjian itu Pemerintah Kota Salatiga telah menyerahkan tanah Hak

Pengelolaan (HPL) atas tanah sebagaimana dimaksudkan di atas untuk dikelola dan

didirikan bangunan yang berupa Plaza 8 (delapan) lantai dan Rumah Toko 3 (tiga)

lantai (5 (lima) unit) yang akan dikenal dengan sebutan Plaza Tamansari Salatiga51.

Pihak kedua juga diberikan Hak Guna Bangunan (HGB), di atas Hak Pengelolaan

(HPL) Pihak Pertama selama jangka waktu tiga puluh tahun terhitung sejak tanggal

diterbitkannya (HGB).52

48

Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 49

Pasal 1 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza.

50

Pasal 2 Perjanjian Taman Sari Plaza. 51

Ketikan tulisan ini disusun, sebutan Plaza Taman Sari itu tidak ada; yang ada adalah Ramayana Department Store.

52

(5)

38

Mengenai biaya pengurusan HPL dan HGB kedua belah pihak bersepakat

untuk dibebankan dan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Sedangkan Pihak

Pertama hanya membantu saja kelancaran dalam penyelesaian pengurusan

Permohonan Hak atas tanah sebagaimana dimaksud di atas.53

Pihak Kedua mempunyai hak untuk menguasai seluruh hak atas tanah dan

bangunan, fasilitas dan segala sesuatu yang ada di atasnya kecuali sebagian lantai

dasar. Sehingga, dengan demikian Pihak Kedua dapat mengalihkan haknya kepada

Pihak Ketiga secara hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta

melakukan tindakan hukum lainnya yang dianggap perlu dan baik.54

Mengenai rincian segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut di atas,

kedua belah pihak mengatur bahwa55 bangunan susun (bertingkat) parmanent

Tamansari Plaza Salatiga lantai dasar digunakan untuk tempat parkir. Direncanakan,

tempat parkir tersebut dapat menampung 200 kendaraan roda dua dan 80 kendaraan

roda empat. Selanjutnya Jalan masuk/keluar bangunan susun (bertingkat) tangga

penghubung ke lantai di atasnya, lift standard, lavatory, dan fasilitas lainnya.

Luas lantai dasar ± 2. 250 M2 untuk parkir dan ± 250 M2 untuk Pujasera.

Lantai 1 seluas ± 2.900 M2 digunakan untuk pertokoan; ukuran 4 x 4 M sebanyak 12

buah, ukuran 4 x 7,5 M sebanyak 12 buah, ukuran 4 x 8 M sebanyak 10 buah, ukuran

53

Pasal 4 Perjanjian Taman Sari Plaza. 54

Pasal 5 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza.

55

(6)

39

8 x 8 M sebanyak 8 buah, ukuran 62 M2 sebanyak 4 buah, ukuran 107 M2 sebanyak

1 buah, ukuran 42 M2 sebanyak 1 buah, ukuran 26 M2 sebanyak 1 buah.

Fasilitas: lift, eskalator, tangga utama, tangga darurat, hall/show room, dan

lavatory.

Lantai 2, dan 3 digunakan untuk supermarket/pertokoan. Fasilitas yang ada

dilantai 2 dan 3 adalah lift, eskalator, tangga utama, tangga darurat, hall/pertokoan.

Luas tiap lantai ± 2.900 M2.

Lantai 4 (empat) seluas ± 2.900 M2 digunakan untuk fasilitas rekreasi: 2

(dua) buah gedung bioskop dan lobby 1.000 M2, Amusement centre dan billyard

room 500 M2, Pujasera ± 1.400 M2, dilengkapi dengan fasilitas lift, eskalator, tangga

utama, tangga darurat, dan lavatory.

Lantai 5 (lima) seluas ± 1.700 M2 digunakan untuk Hotel. Lobby dengan luas

± 120 M2, Ruang tidur 4 x 8 M sebanyak 30 buah, Service dan selasar ± 500 M2.

Lantai 6 (enam) seluas ± 1.700 M2 digunakan untuk Hotel. Lobby dengan luas ± 120

M2, Ruang tidur 4 x 8 M sebanyak 30 buah, Banquete room ± 100 M2, Service dan

selasar ± 400 M2. Lantai 7 (tujuh) seluas ± 250 M2 untuk restoran eksklusive.

Pertokoan 3 (tiga) lantai sebanyak 5 unit ukuran 5 x 15 M.

Pihak Kedua dengan sepengetahuan Pihak Pertama berhak sepenuhnya

menentukan nilai harga bangunan, menerima hasil penjualan, jasa-jasa lainnya dan

bangunan di atas dengan memberikan kwitansi/bukti pembayaran yang sah.56

56

(7)

40

Perihal perencanaan pembangunan di atas sebagaimana dilakukan oleh Pihak

Kedua dengan menggunakan jasa konsultan yang sah57, yang meliputi

gambar-gambar rencana, perhitungan konstruksi, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana

Kerja dan Syarat-syarat (RKS) termasuk juga gambar-gambar perubahan-perubahan

dalam pembangunan yang dijelaskan di dalam Asbuild drawing terlebih dahulu harus

mendapat pengesahan dari Pemerintah Kota Salatiga dan atau instansi yang ditunjuk

oleh Pemerintah Kota Salatiga.58

Pihak Kedua menyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan pembangunan

Taman Sari Plaza hingga selesai sesuai dengan perencanaan berlangsung selama 36

(tiga puluh enam) bulan, terhitung dari Pihak Kedua menerima Surat Perintah Kerja

dari Pihak Pertama, kecuali terjadi Force Majeur.59

Persoalan biaya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), biaya pengukuran, biaya

pemetaan, biaya penyelidikan tanah, pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang ada hubungannya dengan perencanaan dan

pembangunan bangunan susun (bertingkat) parmanent sebagaimana disebut di atas

ditanggung oleh Pihak Kedua.60

Kewajiban pihak kedua di atas masih ditambah dengan kewajiban untuk

membangun: lapangan tenis in door 2 (dua) ban dengan ukuran dan gambar yang

57

Pasal 6 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 58

Pasal 6 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 59

Pasal 7 Perjanjian Taman Sari Plaza. 60

[image:7.612.104.534.188.607.2]
(8)

41

telah di setujui oleh Pemerintah Kota Salatiga terletak diatas tanah Pemerintah Kota

Salatiga di lingkungan Stadion Kridanggo. Ruko dan kios di atas bekas tanah pasar

hewan Jl. Osamaliki Salatiga seluas 2.150 M2 di atas tanah Hak Pengelolaan (HPL)

Pihak Pertama kemudian diberikan kepada Pihak Kedua dengan status Hak Guna

Bangunan (HGB) selama 30 tahun. Di atas tanah HGB tersebut dibangun bangunan

Ruko 2 (dua) lantai 5 x 15 M sebanyak 13 unit dengan luas lantai dasar 975 M2, Kios

3 x 4 M sebanyak 26 (dua puluh enam) unit dengan luas 312 M2. Sejumlah 15 (lima

belas) unit dari 26 unit tersebut sebagai pengganti kios inpres pasar.

Fasilitas Lavatory ± 20 M2, Parkir seluas ± 2.000 M2. Pemasangan 10

(sepuluh) unit lampu jalan antik untuk Jalan Jendral Sudirman. Pembuatan Taman di

Tamansari Plaza Salatiga seluas ± 2. 200 M2 dengan komponen yang disetujui oleh

Pemerintah Kota Salatiga dan dikelola Oleh Pihak Kedua. Pemasangan lampu

penerangan jalan stadion Kridanggo jenis HVL sebanyak 7 (tujuh) unit sampai

menyala.61 Pemanfaatan Rumah Bangunan Toko ini atas persetujuan Pemerintah

Kota Salatiga.62

Dalam rangka memenuhi kewajibannya Pemerintah Kota Salatiga sebagai

Pihak Pertama membentuk Tim Pengawas Pembangunan Tamansari Plaza Salatiga

61

Pasal 9 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 62

(9)

42

yang melaksanakan tugasnya secara fungsional, dan memberikan perlindungan serta

bimbingan seperlunya kepada Pihak Kedua.63

Kedua belah pihak dalam rangka kontrak bagi tempat usaha sesuai Perjanjian

tersebut, telah sepakat secara bersama-sama menentukan besarnya nilai saham

masing-masing. Pihak Pertama menentukan besarnya nilai saham berupa tanah di

Tamansari luas untuk bangunan 3.047 M2 Harga per M2 Rp.100.000,- nilai saham

Rp.504.700.00064. Ijin Mendirikan Bangunan Tamansari Plaza, lapangan tenis, ruko

dan kios di bekas pasar hewan Rp.75.944.400,- tanah bekas pasar hewan untuk

bangunan luas, 2.150 M2 harga per M2 Rp.65.000,- nilai saham Rp.139.750.000,

Total nilai saham pihak Pemerintah Kota Salatiga sebesar Rp.720.394.400,-65 pada

waktu itu.

Sementara itu, untuk saham Pihak Kedua adalah berbentuk bangunan

Tamansari Plaza dan Ruko, Ruko dan Kios di bekas Pasar Hewan

Rp.15.059.597.800, Lapangan Tenis indoor Rp.382.478.800, Lampu hias

Rp.17.500.000, Pembuatan Taman Rp.29.125.000, Lampu Penerangan jalan stadion

Kridanggo Rp.5.000.000. Total nilai saham Pihak Kedua adalah

Rp.15.493.701.600,66 pada waktu perjanjian tersebut di buat.

63

Pasal 10 Perjanjian Taman Sari Plaza. 64

Ketika tulisan ini di buat, nilai saham Pemerintah Kota Salatiga tersebut sudah berlipat-lipat kali.

65

Pasal 11 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 66

(10)

43

Dalam Perjanjian tersebut, Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersepakat

untuk menentukan pembagian bangunan sebagai berikut Pihak Pertama menerima

bagian dan hak untuk memanfaatkan dan mengelola lapangan parkir di bangunan dan

sekitar Tamansari Plaza Salatiga. Lapangan parkir di bekas Pasar Hewan, Lapangan

tenis in door, Lampu hias di Jl Jend. Sudirman Lampu penerangan jalan di

lingkungan stadion Kridanggo Salatiga. Pihak Kedua menerima bagian dengan Hak

Guna Bangunan selama 30 (tiga puluh) tahun seluruh bangunan Tamansari Plaza,

Bangunan Ruko di Tamansari Plaza. Bangunan Ruko dan Kios di bekas Pasar Hewan

kecuali kios inpres pasar.67 Pihak Pertama berhak menagih pendapatan daerah berupa

Pajak, Retribusi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.68

Pihak Kedua mempunyai wewenang penuh untuk memindahkan/mengalihkan

Hak Guna Bangunan atas semua dan/atau sebagian dari bangunan yang menjadi

penguasaan Pihak Kedua kepada Pihak Ketiga dengan sepengetahuan Pihak Pertama

dan menerima hasil penjualan, sewa, jasa-jasa lainnya dengan nilai harga yang

ditetapkan sendiri oleh Pihak Kedua.69

Selanjutnya Pihak Kedua mendapatkan hak untuk memanfaatkan, mengelola

atas pemasangan reklame/iklan untuk seluruh bagian bangunan Tamansari Plaza.70

Pihak Kedua dan/atau pihak lain yang memperoleh hak dari Pihak Pertama karena

67

Pasal 12 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 68

Pasal 12 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 69

Pasal 13 Perjanjian Taman Sari Plaza. 70

(11)

44

hukum, berkewajiban membayar pajak, retribusi, pajak perusahaan, Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), pemasangan reklame dan lain-lain sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selama

berlakunya Hak Guna Bangunan (HGB) selama 30 (tiga puluh) tahun.71

Selama dalam waktu pengelolaan oleh Pihak Kedua sebagaimana dimaksud di

atas maka Pihak kedua atau Pihak Ketiga yang memperoleh hak dari Pihak Kedua

berkewajiban memelihara keindahan, kebersihan dan keamanan serta menjaga

keselamatan dari kebakaran dan bahaya lainnya.72

Setelah jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yaitu bersamaan dengan habis

masa berlakunya HGB (Hak Guna Bangunan) maka tanah seluas ± 5.047 M2 di

Tamansari Salatiga dan tanah seluas 2.150 M2 di bekas Pasar Hewan jalan Osamaliki

Salatiga beserta seluruh bangunan dan fasilitas yang berdiri di atasnya, langsung

beralih menjadi milik Pihak Pertama tanpa adanya suatu proses tertentu maupun

persyaratan-persyaratan yang menjadi beban Pihak Pertama.73

Setelah berakhirnya masa HGB (Hak Guna Bangunan) Pihak Kedua dan/atau

Pihak Ketiga yang telah mendapatkan hak secara hukum dari Pihak Kedua dapat

71

J.o Pasal 15 Perjanjian Taman Sari Plaza. 72

Pasal 16 Perjanjian Taman Sari Plaza. 73

(12)

45

mengajukan perpanjangan hak kepada Pihak Pertama sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku.74

Apabila ternyata Pihak Kedua karena sesuatu hal tidak melakukan kegiatan

pembangunan Tamansari Plaza sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 tanpa

alasan yang dapat diterima oleh Pihak Pertama dalam waktu 180 (seratus delapan

puluh) hari setelah menerima Surat Perintah Kerja dari Pihak Pertama maka Pihak

Pertama dapat mencabut/membatalkan Surat Perjanjian ini, dan berhak menunjuk

pihak lain untuk melanjutkannya.75

Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan, penambahan/pengurangan

volume bangunan atau perubahan fungsi penggunaan ruang dan fasilitas, hanya dapat

dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.76

Pihak Kedua dilarang menggunakan tanah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 dan Pasal 8 Perjanjian ini sebagai jaminan untuk mendapatkan dana kecuali

bangunan yang telah selesai dibangun.77 Batas waktu jaminan yang telah dinyatakan

74

Pasal 17 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. Ketentuan ini seolah memberi jaminan bahwa meskipun HGB Pihak Kedua beralih ke Pemerintah Kota Salatiga pada saat jangka waktu perjanjian berakhir; namun masih ada jaminan bagi Pihak Ketiga dapat mengajukan perpanjangan hak kepada Pemerintah Kota Salatiga.

75

Pasal 18 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 76

Pasal 18 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 77

(13)

46

selesai tidak boleh melebihi batas waktu HGB (Hak Guna Bangunan) tersebut, Pasal

3 Perjanjian ini.78

Pihak kedua dalam hal melimpahkan hak untuk memakai ruangan/toko

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian ini, harus dan tidak boleh melebihi

batas waktu HGB (Hak Guna Bangunan) selama 30 tahun tersebut Pasal 3 Perjanjian

ini.79 Surat Perjanjian yang mengikat Pihak Kedua dengan Pihak lain/pemakai

ruangan/toko harus diberitahukan kepada Pihak Pertama.80 Apabila Pihak

lain/pemakai ruangan/toko yang telah ditunjuk oleh Pihak kedua sebagaimana

tersebut dalam Ayat (1) Pasal ini, akan memindah tangankan haknya kepada pihak

lain lagi maka Pihak kedua diwajibkan memberitahukan kepada Pihak Pertama.81

Apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak bangunan dinyatakan telah selesai

ternyata terdapat tempat usaha yang belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya

dimaksud dalam Pasal 8 Ayat (1) maka kewajiban tersebut, Pasal 12 Ayat (2) menjadi

tanggung jawab Pihak Kedua.82

Apabila terdapat perbedaan pendapat tentang perjanjian ini, maka kedua belah

pihak bersepakat untuk menyelesaikan secara mufakat dan kekeluargaan.83 Apabila

78

Pasal 19 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 79

Pasal 20 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 80

Pasal 20 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 81

Pasal 20 Ayat (3) Perjanjian Taman Sari Plaza. 82

Pasal 20 Ayat (4) Perjanjian Taman Sari Plaza. 83

(14)

47

tidak tercapai kata sepakat maka kedua belah pihak membentuk suatu Panitia

Arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu: satu orang ditunjuk oleh

Pihak Pertama, satu orang ditunjuk oleh Pihak Kedua, dan orang ketiga ditunjuk

bersama-sama oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.84 Apabila Panitia Arbitrase

tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut maka kedua belah pihak bersepakat

mengajukan ke Pengadilan Negeri.85

Kedua belah pihak menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan

perjanjian ini dengan segala akibat hukumnya dan telah memilih domisili (tempat

tinggal) yang tetap serta tidak berubah di Pengadilan Negeri Salatiga.86

Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini yang bersifat penyempurnaan

akan diatur kemudian oleh kedua belah pihak dan akan dituangkan dalam suatu

perjanjian tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

perjanjian ini dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.87

Suatu pokok penting yang perlu Penulis kemukakan di sini; sehubungan

dengan judul Penelitian dan Penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu Perjanjian Taman

Sari Plaza ini juga terdapat ketentuan tentang null and void. Ditegaskan kedua belah

pihak dalam perjanjian jika Surat Perjanjian ini mulai berlaku sejak mendapat

84

Pasal 21 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 85

Pasal 21 Ayat (3) Perjanjian Taman Sari Plaza. 86

Pasal 22 Perjanjian Taman Sari Plaza. 87

(15)

48

pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.88 Apabila surat

Perjanjian itu tidak mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1)

Pasal di atas, maka Perjanjian Taman Sari Plaza menjadi batal demi hukum dan

dianggap tidak pernah ada.89

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Salatiga

pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas berdasarkan itikad

baik dari kedua belah pihak, aslinya dirangkap 3 (tiga) dan dibubuhi dengan materai

cukup. Lembar pertama Perjanjian diberikan kepada Pihak Pemerintah Kota Salatiga.

sedangkan lembar kedua untuk Pihak Kedua dan lembar ketiga untuk arsip serta

untuk keperluan administrasi dibuat tembusan rangkap 10 (sepuluh).90 Biaya yang

timbul akibat dibuatnya Perjanjian tersebut, dibebankan kepada Pihak Kedua.91

Menyangkut formalitas perjanjian Taman Sari itu, terdapat cap dari para pihak

Pertama maupun pihak Kedua. Perjanjian yang merupakan akta di bawah tangan itu

ditandatangani oleh Gatot Iswasta dan Doelrachman Prawirosoediro dengan dihadiri

oleh saksi-saksi yaitu Drs. Mullato, NIP. 010 O46 351 Jabatan, Sekretaris Kotamadya

Daerah Tk II Salatiga; John. M. Manoppo. SH, NIP. 300 056 200 Jabatan, Ketua

Bappeda Kodya DATI II Salatiga; Ir. Tri Susilo Budi. NIP. 500 082 029 Jabatan,

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kodya DATI II Salatiga; Fombase Mendrofa. SH,

88

Pasal 24 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 89

Pasal 24 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. 90

Pasal 25 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza. 91

(16)

49

NIP. 300 039 940 Jabatan, Kepala Bagian Hukum Kodya DATI II Salatiga; Soelarso

Handisantono. SH, NIP. 500 033 478 Jabatan, Kepala Dipenda Kodya DATI II

Salatiga; Ir. Rochmadi. NIP. 500 078 260, Jabatan, Kepala Bagian Pembangunan

Kodya DATI II Salatiga; Ir. MR. Priyanto, Jabatan, Direktur II PT. Inti Griya Prima

Sakti Semarang. Perlu dikemukakan dalam gambaran hasil penelitian ini, yaitu;

tuntutan Pasal 24 Ayat (1) Perjanjian Taman Sari Plaza tidak pernah ditemukan ada

on the face of the record atau tidak pernah ada pada Perjanjian Taman Sari Plaza di

maksud.

3. 2. Addendum Perjanjian Taman Sari Plaza

Kurang lebih setelah satu tahun pembuatan perjanjian Taman Sari Plaza,

menyusul pergantian Walikota, dibuatlah addendum atau perubahan atas Perjanjian

Taman Sari Plaza sebagaimana telah dikemukakan di atas, addendum itu dikenal

dengan Perjanjian No. 1/Perj.(V/2002) tentang Addendum Perjanjian No. 1 tahun

1991 tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam Rangka Pembangunan Tamansari

Plaza Kodya DATI II Salatiga92. Addendum Perjanjian Taman Sari Plaza itu

ditandatangani pada hari ini Kamis tanggal 25 April 2002. Addendum Perjanjian

Taman Sari Plaza tersebut ditanda tangani oleh H. Totok Mintarto, Walikota Salatiga,

berkedudukan di Salatiga, Jalan Letjen Sukowati No. 51, Almarhum H. Totok

Mintarto pada waktu itu bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama Pemerintah

92

(17)

50

Kota Salatiga. Pasal 43 dan 44 UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah93.

Pihak Pertama dan Gatot Iswasta, Direktur PT. Inti Griya Prima Sakti yang bertindak

untuk dan atas nama PT. Inti Griya Prima Sakti, berkedudukan di Semarang Jalan

Sompok Baru No. 78, didirikan dengan Akta tanggal 17 Maret 1988 No. 29 dibuat

dihadapan RM. Soetomo, SH., Notaris di Semarang, demikian Pasal 11 Anggaran

Dasarnya yang diubah pertama kali dengan akta tanggal 1 Februari 1999 sah

mewakili Perseroan terbatas (PT) tersebut sebagai Pihak Kedua.

Addendum tentang Perjanjian Taman Sari Plaza (TSP) yang juga merupakan

satuan amatan dan telah menjadi hasil penelitian dari penelitian Penulis ini terdiri dari

dua Pasal yang diuraikan di bawah ini.

Addendum Perjanjian Taman Sari Plasa tersebut di atas mendasarkan diri

kepada Perjanjian No. 1 tahun 1991 atau Perjanjian Taman Sari Plasa yang telah

digambarkan di atas yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Dalam Negeri

dengan Surat Keputusannya tanggal 21 Juni 1991 No. 511./567 tentang Pengesahan

Keputusan Walikotamadya KDH Tingkat II Salatiga No. 602.01/040/1991 tentang

Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam Rangka Pembangunan Taman Sari Plaza Salatiga

Kotamadya DATI II Salatiga.94

93

Pasal 43 dan 44 UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; Undang-undang tersebut telah di ubah beberapa kali dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 Pasal 24 dan 25, kemudian di ubah lagi menjadi Undang-undang No. 12 tahun 2008.

94

(18)

51

Dalam addendum Perjanjian Taman Sari Plaza itu, Akta Perdamaian antara

pihak Pertama dan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) tanggal 15 Maret

1995, juga diikutsertakan. Selain itu ada pula Surat Walikota Salatiga No.

511.3/1573/1996 perihal Ijin Prinsip Pembangunan Plaza Taman Sari Salatiga. Surat

PT. Inti Griya Prima Sakti Semarang No. 102/SK/GPS/IV/9/tanggal 15 April

1991/perihal Permohonan Ijin Mulai Pembangunan Tamansari Plaza.

Addendum Perjanjian Taman Sari Plaza tersebut mengubah kesepakatan

bahwa Pihak Pertama yaitu Pemerintah Kota Salatiga saat ini, menyerahkan tanah

Hak Pengelolaan (HPL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian Taman Sari

Plaza untuk dikelola dan didirikan bangunan yang berupa Plasa 4 (empat) lantai

dengan sebutan “Plaza Taman Sari Salatiga”. Perjanjian itu juga menjadi dasar

pemberian hak kepada Pihak Kedua untuk mendapatkan Hak Guna Bangunan (HGB)

di atas Hak Pengelolaan (HPL) Pihak Pertama selama jangka waktu 25 (dua puluh

lima) tahun terhitung sejak tanggal 11 April 1998 sampai tanggal 11 April 2003.95

Salatiga No. 602.01/040/1991. Dua hal yang berbeda antara pengesahan suatu Keputusan dan pengesahan Perjanjian. Dalam ilmu hukum, kesalahan teknis seperti ini disebut dengan Error of law on the face of the record. Dapat menjadi dasar yang sangat kuat untuk melakukan judicial review. Bukti mengenai ketiadaan Pengesahan Mendagri dimaksud dapat dilihat dalam lampiran karya tulis ini. Dua orang ahli hukum yang bekerja di Pemerintahan Kota Salatiga mendeklarasikan hal penting itu dalam sepucuk surat.

95 Addendum

(19)

52

Pihak Pertama dalam hal Pemerintah Kota Salatiga telah menyerahkan tanah

Hak Pengelolaan (HPL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian untuk

dikelola dan didirikan bangunan yang berupa Plaza 4 (empat) lantai dengan sebutan

“Plaza Taman Sari Salatiga” dan kepada Pihak Kedua diberikan Hak Guna Bangunan

diatas Hak Pengelolaan (HPL) Pihak Pertama selam jangka waktu 25 (dua puluh

lima) tahun terhitung sejak tanggal 11 April 1998 sampai tanggal 11 April 2003.

Perubahan Perjanjian Taman Sari Plaza selanjutnya adalah selama jangka

waktu berlakunya HGB sebgaimana dimaksud dalam Pasal 3 addendum perjanjian

tersebut, Pihak Kedua mempunyai hak seluruhnya atas tanah dan bangunan, fasilitas

dan segala sesuatu yang ada di atasnya, sehingga dengan demikian Pihak Kedua dapat

mengalihkan haknya kepada pihak ketiga secara hukum sesuai peraturan perundangan

yang berlaku serta melakukan tindakan hukum lainnya yang dianggap perlu dan baik.

Pihak Kedua dengan sepengetahuan Pihak Pertama berhak sepenuhnya

menentukan nilai harga bangunan, nilai dan jasa-jasa lainnya atas tanah dan bangunan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 addendum perjanjian tersebut.96

Demikian pula dalam addendum Perjanjian tersebut ada kesepakatan bahwa

Pihak Kedua berkewajiban menyelesaikan pembangunan Plaza Tamansari Salatiga

paling lambat pada tanggal 30 Juni 2002. Apabila sampai pada batas waktu yang

telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal itu Pihak Kedua belum

96

(20)

53

menyelesaikan kewajibannnya tersebut, maka Pihak Kedua dikenakan denda sebesar

1(satu) permil perhari keterlambatan dan setinggi-tingginya 5% (lima prosen) dari

RAB yang telah disahkan adalah mengubah Pasal 7 Perjanjian Taman Sari Plaza.97

Selanjutnya bangunan susun (bertingkat) permanen Plaza Tamansari Salatiga

digunakan untuk halaman luar, tempat pakir yang dapat menampung kendaraan roda

dua dan roda empat serta sebagai jalan masuk keluar lokasi; lantai dasar seluas ±

1.820 M2; lantai 1 seluas ± 1.890 M2; lantai 2 seluas ± 1.890 M2 dan lantai 3 seluas

± 1.890 M2 digunakan untuk Toko Serba Ada (toserba, pasar swalayan, pusat

hidangan, dan pusat mainan, dengan fasilitas escalator, tangga pengunjung, tangga

darurat, lift barang, lavatory, Pos jaga, KM/WC, mushola dan fire hidrant.98 Semua

hal yang dikemukakan itu merupakan perubahan atau hasil addendum terhadap Pasal

8 Perjanjian Taman Sari Plaza.

Addendum menyangkut kewajiban pihak kedua lainnya yaitu Pihak Kedua

berkewajiban menanggung biaya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) pemutihan,

pengukuran, pemetaan, dan biaya penyelidikan tanah, pajak-pajak dan biaya-biaya

lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ada hubungannya dengan

perencanaan dan pembangunan Plaza Tamansari.

Disamping kewajiban tersebut dalam Ayat (1) Pasal tersebut juga diatur Pihak

Kedua berkewajiban membangun: lapangan tenis indoor 2 band dengan ukuran dan

97

Addendum atas Pasal 7 Perjanjian Taman Sari Plaza. 98 Addendum

(21)

54

[image:21.612.100.528.189.601.2]

gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pertama dilingkungan stadion Kridanggo.

Pemasangan 10 unit lampu jalan Jend. Sudirman. Pemasangan lampu penerangan

jalan di stadion Kridanggo jenis HVL sebanyak 7 unit sampe menyala. Bangunan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal dimaksud telah diserah terimakan Pihak

Kedua kepada Pihak Pertama.99

Addendum juga menyangkut besarnya nilai saham Pihak Pertama, Tanah

Tamansari luas untuk bangunan ± 5.047 M2 harga per meter perseginya

Rp.1.141.000,00 sehingga total nilai saham milik Pemerintah Kota Salatiga

Rp.5.758.627.000,00. Selanjutnya besarnya nilai saham Pihak Kedua adalah

Bangunan Plaza Tamansari 4 lantai, nilai saham Rp.16.755.487.123, 22. Pihak Kedua

juga menguasai lapangan tenis indoor Rp.1.125.427.782.84; lampu hias, Jalan Jend.

Sudirman Rp.40.000.000,00. Lampu Penerangan jalan Stadion Kridanggo

Rp.11.000.000,00.Sehingga total nilai saham seluruhnya adalah sebesar

Rp.17.932.607.431,15 atau di bulatkan Rp.17.932.607.000,00.100

Addendum mengenai hak Pihak Pertama berhak memanfaatkan dan mengelola

lapangan tenis indoor Rp.1.125.427.782,84; lampu hias di Jalan Jend. Sudirman

Rp.40.692.525,09; lampu penerangan jalan di stadion Kridanggo Rp.11.000.000,00;

areal parkir Plaza Tamansari Salatiga Rp.34.200.000,00, dengan total

Rp.1.211.320.307,93. Sementara Pihak Kedua berhak memanfaatkan dan mengelola

99

Addendum atas Pasal 9 Perjanjian Taman Sari Plaza. 100

(22)

55

seluruh bangunan 4 lantai Plaza Tamansari Rp.16.755.487.123,22; Pihak Kedua

berhak juga atas seluruh bangunan di Plaza Tamansari Salatiga sampai dengan

tanggal 14 April 2023101; Pihak Pertama berhak untuk menarik pendapatan daerah

berupa pajak dan retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.102

Mengenai pemasangan reklame di bangunan Plaza Tamansari Salatiga

perijinannya menjadi kewenangan Pihak Pertama, sedangkan sewa titik/lokasi dan

sewa tempat perijinannya menjadi kewenangan Pihak Kedua.103

Sementara itu, menyangkut Pihak Kedua atau pihak lain yang memperoleh

hak dari Pihak Kedua karena hukum, kewajiban membayar pajak dan retribusi, antara

lain pajak perusahaan, pajak bumi bangunan, pajak pemasangan reklame, dan

lain-lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.104

Perihal keadaan berakhir jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 12

Ayat (2) addendum perjanjian tersebut, maka demi hukum tanpa melalui proses

tertentu tanah seluas ± 5.047 M2 beserta seluruh bangunan permanent 4 lantai dan

101

Memerhatikan addendum itu, orang dapat berpikir bahwa Plaza Taman Sari Salatiga baru akan di serahkan ke Pemerintah Kota Salatiga 10 tahun lagi. Hanya saja, mengingat ada persoalan null and void pada perjanjian tersebut, maka menurut pendapat Penulis, semuanya sangat bergantung kepada diskresi Walikota Salatiga.

102

Addendum atas Pasal 12 Perjanjian Taman Sari Plaza. 103

Addendum atas Pasal 14 Perjanjian Taman Sari Plaza. 104

(23)

56

fasilitas yang berdiri di atasnya di Plaza Tamansari beralih menjadi hak milik Pihak

Pertama serta dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.105

Menyangkut pelimpahan hak, Pihak Kedua dalam hal melimpahkan hak untuk

memakai ruangan/toko, harus dan tidak boleh melebihi batas waktu sebagaimana

dimaksud Pasal 12 Ayat (2) addendum perjanjian ini. Surat Perjanjian yang mengikat

antara Pihak Kedua dan pihak lain/pemakai ruangan/toko wajib diberitahukan secara

tertulis kepada Pihak Pertama. Apabila pihak lain/pemakai ruangan/toko yang telah

ditunjuk oleh Pihak Kedua sebagaimana tersebut Ayat (1) pasal tersebut akan

memindahtangankan haknya kepeda pihak lain lagi, maka Pihak Kedua diwajibkan

memberitahu kepada Pihak Pertama secara tertulis. Apabila dalam jangka waktu lima

tahun bangunan Plaza Tamansari Salatiga diresmikan pemakaiannya, atau bangunan

dinyatakan telah selesai tetapi belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya maka

Pihak Kedua wajib membayar pajak dan retribusi daerah, sesuai peraturan yang

berlaku.106

Tentang klausula asuransi disepakati addendum bahwa seluruh Bangunan

Plaza Tamansari Salatiga, diasuransikan mengkover apabila terjadi kebakaran atau

pengrusakan oleh amukan massa. Sebelum Pihak Kedua mengasuransikan bangunan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal tersebut, maka seluruh biaya perbaikan

105 Addedum

atas Pasal 12 Ayat (2) Perjanjian Taman Sari Plaza. Menurut Penulis, sesungguhnya perjanjian dimaksud sudah berakhir; bahkan berdasarkan prinsip null and void; harus dianggap tidak pernah ada, sehingga tanah seluas ± 5.047 M2 beserta seluruh bangunan permanent 4 lantai dan fasilitas yang berdiri di atasnya otomatis menjadi milik Pemerintah Kota Salatiga.

106

(24)

57

kembali menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua dan atau pihak lain yang

menerima hak dari Pihak Kedua.107

Mengenai Perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan gambar atas

pembangunan Plaza Tamansari Salatiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

addendum perjanjian tersebut ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua

serta menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan addendum perjanjian.108

Tanah bekas Pasar Hewan yang terletak di Jalan Osamaliki, Kelurahan

Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, seluas ± 2.150 M2 dengan status

tanah hak Pengelolaan (HPL) Nomor 01, diserahkan kembali oleh Pihak Kedua

kepada Pihak Pertama dengan Berita Acara Serah Terima.109

Ketentuan pasal 21, 22, 23, 24, dan 25 Perjanjian No. 1 tahun 1991 menjadi pasal 24,

25, 26, 27, dan 28.

Dalam Pasal 2 Addendum dinyatakan addendum perjanjian dibuat dan

ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai penyempurnaan dari perjanjian No. 1

tahun 1991 tanggal 11 maret 1991, dengan mempunyai kekuatan hukum yang sama

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian tersebut di atas serta

berlaku sejak ditandatanganinya addendum perjanjian.

107

Addendum atas Pasal 20 Perjanjian Taman Sari Plaza. 108

Addendum atas Pasal 22 Perjanjian Taman Sari Plaza.

109

(25)

58

Addendum yang belum memperoleh Pengesahan Menteri Dalam Negeri

tersebut ditandatangani oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama disertai cap oleh Gatot

Iswasta dan H. Totok Mintarto. Saksi-saksi: adalah Drs. Djoko Suprapto, Kepala

Kantor Pertanahan Kota Salatiga; Drs. Sutedjo, M.Si, Asisten Tata Praja dan

Administrasi Setda Kota Salatiga; Dra. Sri Sejati K, Kepala Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kota Salatiga; Ir. Saryono, Ymt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kota Salatiga; Niken Lidia Astuti, SH., Kepala Bagian Hukum dan Ortala Setda kota

Salatiga; Ir. MR. Priyanto, Direktur II PT. Inti Griya Prima Sakti Semarang;

3.3 . Perjanjian No. 2

Berikut ini gambaran hasil penelitian atas Surat Perjanjian Kerja Sama No. 2

tahun 1991 tentang Peningkatan dan Penataan (Renovasi) Pasar Lama, Pasar

Berdikari, Pasar Baru, dan Kompleks Pertokoan Morodadi Cs Menjadi Pasaraya dan

Pusat Pertokoan Salatiga atau dalam skripsi ini Penulis singkat dengan sebutan

Perjanjian No. 2 saja.

Perjanjian itu dibuat pada hari Selasa tanggal Tujuh Mei Seribu Sembilan

Ratus Sembilan Puluh Satu. Pihak Kota Salatiga di wakili Doelrachman

Prawirosoediro, Walikota Salatiga, beralamat di Jalan Letnan Jenderal Sukowati

Nomor 51 Salatiga.

Sedangkan Pihak Kedua adalah AA. Shihabulmillah, Direktur Perseroan

(26)

59

Surakarta Jalan Gatot Subroto/Pusat Perbelanjaan Singodaen lantai II, dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama Perseroan Terbatas (PT) Matahari Mas Sejahtera

Surakarta.

Melalui Perjanjian No. 2 kedua pihak telah bersepakat dan mengikatkan diri

dalam perjanjian kerja sama berbentuk Kontrak Bagi Tempat Usaha dengan

dasar-dasar hukum sebagai berikut: Peraturan menteri Dalam Negeri No. 3 tahun 1986

tentang Penyertaan Modal Daerah pada Pihak Ketiga, Peraturan Daerah Kotamadya

Daerah Tingkat II Salatiga No. 3 tahun 1990 tentang Penyertaan Modal Pemerintah

Kotamadya Daerah Tingkat II Kepada Pihak Ketiga. Keputusan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 170/05/1990, tanggal 9

Mei 1990 tentang Persetujuan Pembangunan/Renovasi Pasar Lama, Pasar Berdikari,

Pasar Baru, dan Kompleks Pertokoan Morodadi Cs; Penetapan Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II Salatiga tentang Penetapan Pemenang Tender Proposal

Para Investor serta Peraturan atau ketentuan-ketentuan lainnya yang ada kaitannya

dengan Pelaksanaan Pembangunan/Renovasi pasar-pasar tersebut di atas serta

pasal-pasal sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama ini.

Addendum terhadap Perjanjian No. 2 menyepakati mengadakan kerjasama

untuk melaksanakan suatu pekerjaan pembangunan di atas tanah yang dikuasai oleh

Pemerintah Kota Salatiga.110 Pekerjaan kerjasama tersebut adalah membangun dan

merenovasi Pasar Lama, Pasar Berdikari, Pasar Baru, dan Kompleks Pertokoan

110

(27)

60

Morodadi Cs menjadi Pasaraya dan Pusat Pertokoan Salatiga,111 di Lokasi Pasar

Lama; 10.344,70 M2, Lokasi Pasar Berdikari; 1.709,38 M2, Lokasi Pasar Baru;

3.768,08 M2, Lokasi lahan Parkir Kompleks Morodadi Cs 393, 25 M2, Bekas

Terminal Angkutan kota yang terletak diseberang Salatiga Theatre 000,00 M2.112

Luas total yang dikerjasamakan untuk proyek itu adalah 12.824, 21 M2 terletak di

Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Kota Salatiga, Salatiga dengan batas-batas di

sebelah Utara ada Shopping Centre, di sebelah Timur ada Pemukiman Penduduk, di

sebelah Selatan ada Jalan Kaliyamat, di sebelah Barat terdapat Jalan Jendral

Sudirman.113

Dalam Perjanjian No. 2 itu diatur bahwa Pemerintah Kota Salatiga

menyerahkan tanah-tanah kepada Pihak Kedua dengan status HGB di atas HPL milik

Pihak Pertama untuk dikelola dan didirikan Pasaraya dan Pusat Pertokoan Salatiga

yang terdiri dari bangunan Pasaraya/Pasar Tradisional, Pusat Pertokoan, Rumah-toko,

termasuk fasilitas sosial dan lingkungan, dan lain-lain sesuai kesepakatan kedua belah

pihak yang secara terperinci tersebut dalam Pasal 8 Perjanjian No. 2.114

Selanjutnya HGB sebagaimana tersebut di atas berlangsung selama jangka

waktu 30 tahun terhitung sejak diterbitkannya HGB tersebut.115 Semua Biaya

111

Pasal 1 Ayat (2) Perjanjian No. 2. 112

Pasal 2 Ayat (1) Perjanjian No. 2. 113

Pasal 2 Ayat (2) Perjanjian No. 2. 114

Pasal 3 Ayat (1) Perjanjian No. 2. 115

(28)

61

pengurusan HPL dan HGB di atas menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua

dan Pihak Pertama membantu kelancaran dalam penyelesaian pengurusan

permohonan hak dimaksud.116

Selama jangka waktu HGB tersebut di atas Pihak Kedua mempunyai hak

seluruhnya atas tanah dan bangunan, fasilitas dan segala sesuatu yang ada di atasnya

sebagaimana diuraikan di atas, kecuali hal-hal yang secara tegas ditentukan dalam

Perjanjian dan atau sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, dan kepada Pihak

Kedua diberi kuasa oleh Pihak Pertama untuk dapat mengalihkan haknya kepada

pihak ketiga secara hukum sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.117

Pihak Kedua dengan sepengetahuan Pihak Pertama berhak menetukan nilai

harga bangunan, menerima hasil penjualan, sewa jasa-jasa lainnya atas tanah dan

bangunan sebagaimana dimaksud di atas dengan memberikan kwitansi atau bukti

pembayaran yang sah.118

Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh

Pihak Kedua dengan menggunakan jasa konsultan yang sah dan Proposal Proyek

Pembangunan Pasaraya dan Pusat Pertokoan Salatiga ini merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Perjanjian No. 2.119 Perencanaan sebagaimana dimaksud

meliputi gambar-gambar rencana, perhitungan konstruksi, rencana anggaran biaya

116

Pasal 4 Perjanjian No. 2. 117

Pasal 5 Ayat (1) Perjanjajian No. 2. 118

Pasal 5 Ayat (2) Perjanjian No. 2. 119

(29)

62

(RAB), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) termasuk juga gambar-gambar

perubahan-perubahan dalam pembangunan yang dijelaskan di dalam as-built-drawing

terlebih dahulu harus mendapat pengesahan dari Pihak Pertama dan atau instansi

yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.120

Pihak Kedua menyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan dimaksud hingga

selesai sesuai perencanaan dalam waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak

dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) Pembangunan Pasaraya Salatiga dan

Pusat Pertokoan Salatiga oleh pihak Pertama.121 Pihak Pertama menetapkan lahan

penampungan sementara atau tempat pemindahan para pedagang selama persiapan

maupun pelaksanaan pembangunan/renovasi dan segala pembiayaan untuk pekerjaan

tersebut menjadi beban Pihak Pertama.122

Perincian bangunan yang dibangun/dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah

Pasaraya Salatiga tahap I yang terdiri dari 2 (dua) lantai terbagi atas Lantai dasar Kios

pada lantai dasar 170 buah, Los oprokan lantai dasar 1.216 buah, Lantai I (satu) Los

oprokan lantai I (satu) 1.600 buah, Rumah Toko (ruko) 2 (dua) lantai 13 unit, Rumah

Toko (ruko) 3 (tiga) lantai 61 unit, Fasilitas WC Umum 2 unit, Pos Keamanan 1 unit,

Kantor Dinas Pengelola Pasar 1 unit, Mushola 1 unit, Pasaraya Salatiga tahap II yang

direncanakan terdiri dari 2 (dua) lantai yang terbagi atas: Kios pada lantai dasar 120

120

Pasal 6 Ayat (2) Perjanjian No. 2. 121

Pasal 7 Ayat (1) Perjanjian No. 2. 122

(30)

63

buah, Los oprokan lantai dasar 698 buah, Lantai I (satu), Los oprokan lantai I (satu)

1.084 buah, Rumah Toko (ruko) 3 (tiga) lantai 81 unit, Fasilitas WC Umum 2 unit,

Pos Keamanan 1 unit, Kantor Dinas Pengelola Pasar 1 unit, Mushola 1 unit, Pusat

Pertokoan Salatiga yang terdiri dari Gedung serba ada/plaza terdiri dari 5 (lima) lantai

yang dipergunakan untuk, l.t. basement: areal Parkir tertutup 1 unit, l.t. dasar:

department store 1 unit, l.t. I (satu): super bazaar 1 unit, toko buku 1 unit, l.t. II (dua):

pujasera 1 unit, sarana rekreasi 1 unit, l.t. III (tiga): bioskop/cineplane 1 unit, Fasilitas

WC Umum 2 unit, Pos keamanan 1 unit, Kantor Pemasaran 1 unit, Kantor Dinas

Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga (lokasinya ditentukan oleh

Walikota Salatiga 1 unit, Pembangunan fasilitas jalan dari Salatiga Theatre sampai

Jalan Taman Pahlawan Salatiga melewati shopping centre yang merupakan lokasi

pembangunan Pusat Pertokoan Salatiga. Pembangunan Tempat Parkir Bongkar-muat,

Fasilitas dan utilitas bangunan/umum lainnya sesuai dengan kebutuhan dan

kesepakatan kedua belah pihak.123

Pihak Kedua berkewajiban menanggung biaya IMB atas bangunan yang

merupakan bagian Hak Pengelolaan Pihak Kedua, sedang bangunan lainnya adalah

menjadi tanggung jawab Pihak Pertama. Pihak kedua berkewajiban menanggung

biaya pengukuran/pemetaan tanah lokasi proyek, pajak-pajak dan biaya-biaya lain

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ada hubungannya dengan perencanaan

dan pembangunan bangunan bertingkat sebagaimana tersebut dalam perjanjian No. 2.

123

(31)

64

Pihak Kedua berkewajiban menanggung sisa Inpres Pasar yang masih terhutang di

pasar yang tersebut dalam perjanjian No. 2. Dalam hal menempatkan/pemasaran

tempat usaha, Pihak Kedua memprioritaskan pedagang lama.124

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam rangka Kontrak Bagi Tempat Usaha

sesuai dengan perjanjian No. 2, telah sepakat secara bersama-sama menentukan

besarnya nilai saham masing-masing pihak Besarnya nilai saham Pihak Pertama:

Berupa tanah yang menjadi lokasi Pasaraya tahap I dan tahap II serta Pusat Pertokoan

Salatiga Plasa seluas 12.824, 21 M2, dengan harga permeter persegi

Rp.105.000,-Sehinngga besarnya saham Pihak Pertama adalah sebesar Rp.1.700.514.700,

Besarnya nilai saham Pihak Kedua adalah Bangunan Pasaraya Salatiga tahap I

Rp.4.179.951.442, Bangunan Pasaraya Salatiga tahap II Rp.3.073.063.223, Bangunan

Pertokoan/rumah toko Rp.7.030.150.047, Bangunan Plasa Salatiga Rp.9.000.000.000,

Prasarana dan lingkungan Rp.75.000.000, Biaya Penampungan Sementara

Rp.100.000.000, IMB Pasaraya Salatiga tahap I & II Rp.2.170.403, IMB Kompleks

Pertokoan/rumah toko dan Pusat Pertokoan/Plasa Rp.60.327.104, Proposal

Rp.5.000.000, Perencanaan Teknis Rp.20.000.000, Perencanaan Non Teknis

Rp.20.000.000, Jumlah Rp.14.645.679.109.125

Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersepakat untuk melakukan pembagian

tempat/usaha bangunan. Pihak Pertama menerima bagian dan hak untuk mengelola

124

Pasal 9 Ayat (1), (2), (3), (4) Perjanjian No. 2. 125

(32)

65

dan memanfaatkan: Lahan usaha seluruhnya Pasaraya I dan Pasaraya II Salatiga yang

meliputi lantai dasar dan lantai I (satu) senilai Rp.7. 253.014.665,- Kecuali kios-kios

yang terdapat pada Pasaraya Salatiga tahap I sebanyak 154 unit dan Pasaraya Salatiga

tahap II sebanyak 120 unit oleh Pihak Pertama memberikan kuasa penuh kepada

Pihak Kedua untuk memasarkan/mengalihkan hak pakai atas kios-kios tersebut

kepada pihak ketiga serta menerima hasil transaksi pemasaran dimaksud sesuai harga

yang telah disepakati bersama. Sedangkan hak Pengelolaan atas kios-kios tersebut

tetap menjadi milik Pihak Pertama.

Selain bagian tempat/usaha tersebut juga Pihak Pertama berhak: Menarik

retribusi seluruh lahan usaha yang terdapat di Pasaraya Salatiga tahap I dan Pasaraya

Salatiga tahap II, Menarik Iuran Pemeliharaan/keamanan di Pasaraya Salatiga tahap I

dan Pasaraya Salatiga tahap II, Menarik/menerima biaya-biaya yang berkaitan dengan

penertiban atau Penempatan Berjualan secara berkala untuk para pedagang pemakai

tempat usaha di Pasaraya Salatiga tahap I dan Pasaraya Salatiga tahap II.

Pihak Kedua juga berhak untuk mengelola semua Rumah toko yang ada di

Pasaraya I dan Pasaraya II Salatiga dan dibebaskan dari segala pungutan maupun

retribusi dari Pihak Pertama.126Pihak Pertama membentuk Tim Pengawas

Pembangunan Pasaraya dan Pusat Pertokoan Salatiga yang melaksanakan tugasnya

126

(33)

66

secara fungsional dan memberikan perlindungan/bimbingan seperlunya kepada Pihak

Kedua.127

Pihak Kedua diberi Kuasa penuh oleh Pihak Pertama untuk memindahkan dan

atau mengalihkan Hak Guna Bangunan atas semua dan atau sebagian bangunan yang

menjadi Penguasaan Pihak Kedua kepada Pihak Ketiga dan menerima hasil

penjualan, sewa dan jasa-jasa lainnya dengan nilai harga yang ditetapkan oleh Pihak

Kedua dan secara berkala Pihak Kedua wajib memberitahukan/membuat laporan atau

hasil pelaksanaan pemasaran tersebut kepada Pihak Pertama.128

Pihak Kedua dan atau Pihak Lain yang memperoleh dari Pihak Pertama

karena hukum, kewajiban membayar pajak, retribusi, pajak perusahaan, pajak bumi

bangunan (PBB), pemasangan reklame dan lain-lain sebagaimana yang dimaksud

dalam pasal 13 sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan selama

berlakunya Hak Guna Bangunan (HGB) selama 30 (Tiga puluh) tahun.129

Selama jangka waktu pengelolaan oleh Pihak Kedua sebagaimana dimaksud

dalam Perjanjian No. 2, maka Pihak Kedua dan atau Pihak Ketiga yang secara hukum

memperoleh hak dari Pihak Kedua berkewajiban memelihara keindahan dan

keamanan serta menjaga keselamatan dari bahaya kebakaran dan bahaya lainnya.130

Setelah jangka waktu 30 tahun yaitu bersama dengan habisnya masa

127

Pasal 12 Perjanjian No. 2. 128

Pasal 13 Pejanjian No. 2. 129

Pasal 14 Perjanjian No. 2. 130

(34)

67

berlakunya Hak atas tanah dan Kompleks Pertokoan dan Plaza yang menjadi Hak

Pengelolaan Pihak Kedua kembali menjadi milik Pihak Pertama. Sedangkan hak atas

bangunan kompleks pertokoan dan Plaza, bersama ini Pihak Kedua di beri

kesempatan pertama untuk mengajukan perpanjangan hak kepada Pihak Pertama

sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.131

Apabila ternyata Pihak Kedua karena sesuatu hal tidak melakukan kegiatan

pembangunan Pasaraya dan pusat pertokoan Salatiga sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 tanpa alasan yang tidak dapat diterima oleh Pihak Pertama dalam waktu 100

hari setalah menerima Surat Perintah Kerja maka Pihak Pertama dapat

mencabut/membatalkan surat perjanjian ini dan berhak menunjuk pihak lain untuk

melanjutkannya. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan, penambahan atau

pengurangan bangunan atau perubahan fungsi penggunaan ruang dan fasilitas, hanya

dapat dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.132

Pihak kedua dapat menggunakan tanah sebagaimana dimaksud Pasal 1 dan

Pasal 8 Perjanjian No. 2 sebagai jaminan untuk mendapatkan dana setelah bangunan

Pasaraya tahap I dan Pasaraya tahap II selesai dibangun oleh Pihak Kedua sesuai

dengan hasil pelaksanaan secara bertahap. Batas waktu jaminan yang dinyatakan

131

Pasal 16 Perjanjian No. 2. 132

(35)

68

telah selesai tidak boleh melewati batas waktu Hak Guna Bangunan tersebut Pasal 3

Perjanjian No. 2.133

Pihak kedua dalam hal melimpahkan hak untuk memakai ruangan atau toko

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Perjanjian No. 2, harus dan tidak boleh

melebihi batas waktu Hak Guna Bangunan selam 30 (tiga puluh) tahun tesebut Pasal

3 Perjanjian No. 2. Perjanjian No. 2 mengikat antara Pihak Kedua dan Pihak yang

lainnya/pemakai ruangan/toko harus diberitahukan kepada Pihak Pertama. Apabila

Pihak lain/pemakai ruangan/tokoyang telah ditunjuk oleh Pihak Kedua akan

memindahtangankan haknya kepada Pihak lain lagi maka Pihak Kedua diwajibkan

memberitahukan kepada Pihak Petama. Apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

sejak bangunan dinyatakan telah selesai ternyata tempat usaha yang belum dapat

difungsikan sebagaimana dimaksud Pasal 8 Perjanjian No. 2, maka kewajiban

tersebut, Pasal 14 menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, yang besarnya akan

ditetapkan kemudian secara musyawarah.134

Apabila terdapat perbedaan pendapat tentang pelaksanaan Perjanjian No. 2,

maka kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan secara mufakat dan

kekeluargaan. Apabila tidak tercapai kata sepakat maka kedua belah pihak

membentuk suatu panitia arbitrase yang terdiri dari tiga anggota Satu orang ditunjuk

oleh Pihak Pertama, Satu orang ditunjuk oleh Pihak Kedua, dan orang ketiga ditunjuk

133

Pasal 18 Ayat (1) dan (2) Perjanjian No. 2. 134

(36)

69

bersama-sama oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Apabila Panitia Arbitrase tidak

dapat meneyelesaikan perselisihan tersebut maka kedua belah pihak besepakat

mengajukan ke Pengadilan Negeri.135

Kedua belah pihak menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan Pejanjian

No. 2 dengan segala akibat hukumnya dan telah memilih berdomisili hukum tetap

serta tidak berubah di Pengadilan Negeri Salatiga.136 Hal-hal yang belum diatur

dalam Perjanjian No. 2 yang besifat penyempurnaan akan diatur oleh kedua belah

pihak dan akan dituangkan dalam suatu perjanjian tambahan yang merupakan satu

kesatuan yang tidak tepisahkan dengan Pejanjian No. 2 dan mempunyai kekuatan

hukum yang sama.137

Perjanjian No. 2 mulai berlaku sejak mendapat pengesahan dari Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia. Apabila tidak mendapat pengesahan sebagaimana

dimaksud, maka Perjanjian No. 2 menjadi batal demi hukum dan dianggap tidak

pernah ada.138

Perjanjian yang on the face of the record belum ada pengesahan Menteri

Dalam Negeri dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Salatiga

sebagaimana tersebut di buat di atas berdasarkan itikad baik dari kedua belah pihak

dan aslinya di buat rangkap 3 (tiga) dengan di bubuhi materai cukup, lembar pertama

135

Pasal 20 Ayat (1), (2), (3) Perjanjian No. 2. 136

Pasal 21 Perjanjian No. 2. 137

Pasal 22 Perjanjian No. 2. 138

(37)

70

untuk Pihak Pertama, lembar Kedua untuk Pihak Kedua, dan Lembar ketiga unutk

arsip serta untuk keperluan administrasi dibuat tembusannya rangkap 10 (sepuluh).

Biaya yang timbul akibat dibuatnya perjanjian ini di bebankan kepada Pihak

Kedua.139

Perjanjian No. 2 tersebut di atas mendapat cap dan ditandatangani oleh Pihak

Kedua dan Pihak Pertama yaitu AA. Shihabumillah dan Doelrachman

Prawirosoediro, dengan Saksi-saksi: Drs. Mulyato, NIP. 010.043.051, sebagai

Sekretaris Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga; John Manoppo, SH, NIP. 500 056

200 Ketua BAPPEDA Kodya DATI II Salatiga; Ir. Tri Susilo Budi, NIP. 500 002 029

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kodya DATI II Salatiga; Fombase Mendrofa, SH.

NIP. 500 039 940 Kepala Bagian Hukum Setda Kodya DATI II Salatiga; Soelarso

Handisantono, SH. NIP. 500 033 470 Kepala Dipenda Kodya DATI II Salatiga; Drs.

Hery Subagyo, NIP. 500 033 474 Kepala Bagian Perekonomian Setda Kodya DATI

II Salatiga; Ir. Ricky Effendy Gunawan Direktur Utama PT. Matahari Mas Sejahtera;

Ir. Rochmadi, NIP. 500 078 260 Kepala Bagian Pembangunan Setda Kodya DATI II

Salatiga.

139

(38)

71 3.4. Addendum atas Perjanjian No. 2

Perjanjian No. 2 sebagaimana telah Penulis lukiskan di atas mengalami tiga

kali perubahan dan berikut di bawah ini gambaran hasil penelitian atas ketiga

addendum Perjanjian No. 2 tersebut.

Addendum pertama bernama Addendum Perjanjian Kerja Sama No. 2 tahun

1991 tentang Peningkatan dan Penataan (Renovasi) Pasar Lama, Pasar Berdikari,

Pasar Baru, dan Kompleks Pertokoan Morodadi Cs menjadi Pasaraya Salatiga dan

Pusat Pertokoan Salatiga antara Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga

dengan PT. Matahari Mas Sejahtera Cabang Surakarta.

Addendum pertama atas Perjanjian No. 2 tersebut dibuat dan ditandatangani

oleh Drs. Indro Suparno, Walikota Salatiga. Dalam addendum Perjanjian No. 2 itu,

Suparno bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Salatiga. Suparno

berkedudukan di Salatiga, Jalan Letjen. Sukowati Nomor 51 Salatiga, dalam

addendum Perjanjian No. 2 itu disebut Pihak Pertama. Ikut pula AA. Shihabumillah,

Direktur PT. Matahari Mas Sejahtera Cabang Surakarta, berkedudukan di Surakarta,

Jalan Gatot Subroto/Pusat Perbelanjaan Singosaren Lantai II, yang dalam addendum

Perjanjian No. 2 itu disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua tersebut diatas adalah Pihak Pertama dan

Pihak Kedua pada Perjanjian Kerja Sama dalam Perjanjian No. 2 tahun 1991

sebagaimana dimaksud diatas. Kedua Pihak bersetuju untuk mengadakan Perjanjian

(39)

72

Pemerintah Kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera Cabang Surakarta,

dengan ketentuan sebagaimana telah disepakati bersama bahwa untuk pembangunan

di kompleks Morodadi Cs, akan dibicarakan lebih lanjut oleh Pihak Pertama dan

Pihak Kedua dan ketentuan lainnya akan diadakan perubahan seperti tercantum

dibawah ini.

Pasaraya yang dalam Pejanjian No. 2 disepakati terdiri dari 3 (tiga) lantai

yang terbagi atas: lantai dasar; kios pada lantai dasar 104 buah, los oprokan lantai

dasar 954 buah, ruko/rumah toko 2 (Dua) lantai 60 unit, lantai I (satu): kios pada

lantai I 101 buah, los oprokan lantai I 1.064 buah, lantai II: kios lantai II 91 buah, los

oprokan lantai II 922 buah, fasilitas WC Umum 2 unit, pos keamanan 1 unit, kantor

kepala pasar 1 unit, kantor Dinas Pengelola Pasar 1 unit, kantor LPBH Kosgoro 1

unit, kantor LBH Handayani 1 unit, kantor Koperasi Primkoveri 1 unit, kantor Bank

Pasar 1 unit, Kantor Pemasaran 1 unit.140

Besarnya nilai saham Pihak Kedua adalah berupa: Bangunan Pasaraya

Salatiga Rp.5.250.569.410; Pusat Pertokoan Salatiga Rp.7.442.527.220, Prasarana

dan Lingkungan Rp.157.946.900; Biaya Penampungan Sementara Rp.100.000.000;

IMB Pasaraya Salatiga Rp.80.860.320, IMB Pusat Pertokoan Salatiga

Rp.114.617.120, Proposal Rp.5.000.000; Perencanaan Teknis Rp.20.000.000;

Perencanaan Non Teknis Rp. 20.000.000; Jumlah Rp.13.191.520.970,141

140

Addendum Pasal 1 Addendum, mengubah Pasal 8 huruf a. 141

(40)

73

Pasal 11 ayat (1), ayat (2) huruf a, d, dan e dalam ayat (3), Pihak Pertama dan Pihak

Kedua telah sepakat142 untuk menentukan pembagian tempat/usaha bangunan sebagai

berikut: Pihak Pertama menerima bagian dan hak untuk mengelola dan

memanfaatkan: Lahan usaha seluruhnya Pasaraya Salatiga yang meliputi lantai dasar,

lantai I (satu), lantai II (dua) senilai Rp.3.910.584.340.

Selain bagian tempat/usaha tersebut Pihak Pertama juga berhak: Menarik

retribusi seluruh lahan usaha yang terdapat di Pasaraya, Menarik iuran

Pemeliharaan/keamanan di Pasaraya Salatiga, menerima/menarik biaya-biaya yang

berkaitan Penerbitan Ijin Penempatan Berjualan secara berkala untuk para pedagang,

pemakai tempat usaha di Pasaraya Salatiga.

Khusus untuk Plaza yang dikelola Pihak Kedua, Pihak Pertama akan

menerima retribusi dan pajak-pajak lainnya yang ditentukan sebagai berikut: Untuk

lima tahun pertama Rp.20.000.000, per tahun, Untuk lima tahun kedua

Rp.25.000.000, per tahun, Untuk laima tahun ketiga Rp.30.000.000, per tahun, Untuk

lima tahun keempat Rp.35.000.000, per tahun, Untuk lima tahun kelima, keenam

Rp.40.000.000, per tahun. Pihak Kedua berhak untuk mengelola semua rumah toko

yang ada di Pusat Pertokoan dan Pasaraya Salatiga.143

Setelah jangka waktu 30 tahun, yaitu bersamaan dengan habisnya masa

berlaku HGB maka tanah seluas 23.127 M2 tersebut beserta seluruh bangunan dan

142

Pasal 11 ayat (1), ayat (2) huruf a, d, dan e dalam ayat (3). 143

(41)

74

fasilitas yang berdiri di atasnya beralih menjadi milik Pihak Pertama tanpa adanya

proses tertentu maupun persyaratan-persyaratan yang menjadi beban Pihak Pertama.

Setelah berakhinya Hak Guna Bangunan Pihak Kedua diberi kesempatan

pertama untuk mengajukan perpanjangan Hak kepada Pihak Pertama sesuai dengan

peraturan dan perundangan yang berlaku.144

Perjanjian tambahan (addendum) merupakan penyempurnaan dari Perjanjian

No. 2 tahun 1991 yang ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak pada tanggal 7 Mei

1991 dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian No. 2 tahun

1991 dan berlaku pada tanggal ditanda tangani di Salatiga, yaitu tanggal 21 Febuari

1992145 oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua disertai cap oleh AA. Shihabumillah

dan Indro Suparno. Saksi-saksi yang namanya tertera dalam addendum tersebut

adalah Drs. Mullato. NIP. 010 046 351, Sekretaris Kotamadya Daerah Tingkat II

Salatiga; John Manoppo. SH, NIP 500 056 200, Ketua BAPPEDA Kodya DATI II

Salatiga; Ir. Susilo Budi, NIP. 500 082 029, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kodya

DATI II Salatiga; Fombase Mendrofa, SH, NIP. 500 029 940, Kepala Bagian Hukum

Set. Kodya DATI II Salatiga; Soelarso Hadisantono. SH, NIP. 300 033 478, Kepala

Dipenda Kodya DATI II Salatiga; Drs. Widy Subagyo, NIP.; Kepala Bagian

Perekonomian Set. Kodya DATI II Salatiga; Ir. Ricky Effendy Gunawan, Direktur

Utama PT. Matahari Mas Sejahtera; Ir. Rochmadi, NIP 500 078 260 Jabatan : Kepala

144

Pasal 1 Addendum mengubah Pasal 16 Perjanjian No. 2. 145

(42)

75

Bagian Pembangunan SetKodya DATI II Salatiga.146 Setelah Penulis cermati dengan

seksama on the face of the record atas addendum pertama Perjanjian No. 2 tersebut,

tidak terdapat pemenuhan syarat formal yaitu Pengesahan Menteri Dalam Negeri.

Selanjutnya di Addendum lagi dengan Perjanjian No. 2 yang sudah di

addendum itu dengan Perjanjian No. 1 tahun 1993 tentang

Peningkatan dan Penataan (Renovasi) Pasar Lama, Pasar Berdikari, Pasar Baru dan

Kompleks Pertokoan Morodadi Cs menjadi Pasaraya Salatiga dan Pusat Pertokoan

Salatiga. Addendum kedua atas Perjanjian No. 2 itu ditandatangani oleh Drs. Indro

Suparno, Walikota Salatiga. Dalam addendum kedua atas Perjanjian No. 2 itu,

lagi-lagi Suparno bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Salatiga, berkedudukan

di Salatiga, Jalan Letjenderal. Sukowati Nomor 51 Salatiga, dan dalam Perjanjian itu

ia disebut sebagai Pihak Pertama. Sedangkan A.A. Shihabumillah, Direktur PT.

Matahari Mas Sejahtera Cabang Surakarta, berkedudukan di Surakarta, Jalan Gatot

Subroto/Pusat Perbelanjaan Singosaren Lantai II, dalam addendum kedua atas

Perjanjian No. 2 disebut sebagai Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua tersebut di atas adalah Pihak Pertama dan

Pihak Kedua pada Perjanjian Kerja Sama tersebut dalam Perjanjian Kerja Sama No. 2

tahun 1991 dan addendum Perjanjian No. 2 tahun 1992 sebagaimana dimaksud di

atas.

146

(43)

76

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengadakan Perjanjian

Tambahan (Addendum) kedua sebagai penyempurnaan tindak lanjut dari Perjanjian

No. 2 tahun 1991 dan Addendum atas Perjanjian No. 2 tahun 1992 antara Pemerintah

Kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera Cabang Surakarta, dengan

ketentuan sebagaimana yang telah disepakati bersama dan ketentuan lainnya diadakan

perubahan seperti di bawah ini.

Sama dengan yang terjadi pada addendum pertama atas Perjanjian No. 2,

dalam addendum kedua atas Perjanjian No. 2 itu juga dilakukan dengan 2 Pasal. Pada

judul dan kata-kata yang sama dalam Perjanjian Kerjasama No. 2 tahun 1991 dan

pada Addendum Perjanjian No. 2 tahun 1992, kata “Pasaraya dan Pusat Pertokoan

Salatiga” diganti dan dibaca menjadi Pasaraya I dan Pasaraya II Salatiga.147

Pihak Pertama menyerahkan sebagian tanah tersebut pada Pasal 2 Perjanjian

itu kepada Pihak Kedua dengan status HGB di atas HPL milik Pihak Pertama untuk

dikelola dan didirikan bangunan Pasaraya I (satu) dan Pasaraya II (dua) yang terdiri

dari bangunan sebagaimana tersebut Pasal 8 (delapan) Perjanjian itu sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak yang secara terperinci tersebut dalam Pasal 8

(delapan) Perjanjian itu mendapatkan keperluan bangunan tersebut di atas yang

didirikan di atas tanah sama luas. HGB tersebut Ayat (1) Pasal ini berlangsung

147

(44)

77

selama jangka waktu 25 tahun terhitung sejak diterbitkannya Hak Guna Bangunan

(HGB) tersebut.148

Selama jangka waktu HGB sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 Perjanjian

ini Pihak Kedua mempunyai hak atas sebagian tanah dan bangunan yaitu keseluruhan

Rumah Toko yang ada/dibangun pada lokasi Pasaraya I dan Pasaraya II dan kepada

Pihak Kedua diberi kuasa oleh Pihak Pertama untuk dan atas namanya mengalihkan

haknya kepada Pihak Ketiga secara hukum sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku, sedangkan Pihak Pertama berhak atas seluruh bangunan dan fasilitas

lainnya atas kedua Pasaraya tersebut kecuali yang menjadi hak Pihak Kedua yang

diberi kuasa oleh Pihak Pertama untuk mencantumkan seluruh nilai harga bangunan

Rumah Toko dan Kios di Pasaraya I dan Pasaraya II Salatiga, menerima hasil

penjualan, sewa jasa-jasa lainnya atas tanah bangunan sebagaimana yang dimaksud

Pasal 13 dengan memberikan kwitansi atau bukti pembayaran yang sah.149

Pihak Kedua menyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan dimaksud Pasal 1

hingga selesai dengan pelaksanaan dalam waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung

sejak dikeluarakannya Surat Perintah Kerja (SPK) Pembangunan Pasaraya I dan

Pasaraya II Salatiga oleh Pihak Pertama dengan terlebih dahulu lokasi yang dibangun

sudah bebas dari bangunan lama.150

148Addendum

kedua mengubah Pasal 3 Addendum pertamaPerjanjian No. 2. 149

Addendum kedua mengubah Pasal 5 Addendum pertama Perjanjian No. 2. 150

(45)

78

Perincian Pasaraya yang dibangun terdiri dari: Pasaraya I (2 lantai): Los

oprokan ukuran (1,00x1, 50) M2, lt. dasar 1. 260 buah, lt. satu 1.608 buah, Kios pada

Lt. Dasar (3,00x3,00) M2, Kios pada Lt. dasar (2,00x2, 25) M2, RUKO dengan

ukuran (4,00x7,00) M2, 3 lantai, Menghadap Jalan Jend. Sudirman: 22 buah,

Menghadap belakang Jalan Jend Sudirman: 20 buah, Menghadap Jl. Lingkungan

Pasar: 19 buah, Menghadap Jl. Kaliyamat (lt. 2): 13 buah, Fasilitas Umum; WC

Umum: 2 unit, Pos Keamanan: 1 unit, Mushola: 1 unit, Fasilitas umum lainnya:

Penerangan jalan/ lampu. Kantor Pengelola Pasar : 1 unit, Pasaraya II (2 Lantai): Los

oprokan ukuran (1,00x1,50) M2, Pd. Lt. dasar 698 buah, Pd. Lt. Satu 1.004 buah,

Kios pada. Lt. Dasar (3,00x3,00) M2 75 buah, Kios pd Lt. Satu (2,00x2,00) M2 45

buah, Ruko dengan ukuran (4,00x7,00) M2: menghadap Jl. Jend. Sudirman 38 buah,

menghadap belakang Jl. Jend. Sudirman 23 buah, Menghadap Jl. Taman Makam

Pahlawan 10 buah, Menghadap belakang Jl. Taman Makam Pahlawan 10 buah,

Fasilitas umum: WC Umum 2 unit, Pos Keamanan 1 unit, Mushola 1 unit, Fasilitas

Umum lainnya: Peneranagan Jalan/ Lampu. Kantor Pengelolaan Pasar 1 unit, Kantor

Pemasaran 1 unit.

Fasilitas lain: membangun Kantor Dipenda dan Kantor Dinas Pengelolaan

Pasar Salatiga di lokasi yang telah ditentukan oleh Pihak Pertama. Membangun Jalan

Umum dari Salatiga Theatre151 sampai dengan jalan Kaliyamat dengan lebar 8 meter.

Membangun Masjid sebagai pengganti Masjid yang ada seberang di lokasi yang telah

151

(46)

79

disetujui oleh Pihak Pertama. Membangun tempat parkir/bongkar muat di lokasi

Pasar Berdikari.152

Pihak Kedua berkewajiban menanggung biaya IMB atas bangunan yang

merupakan bagian Hak Pengelolaan Pihak Kedua. Pihak Kedua berkewajiban

menanggung biaya pengukuran/penataan tanah lokasi proyek, pajak-pajak dan

biaya-biaya lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ada hubungannya dengan

perencanaan dan pembangunan bangunan bertingkat sebagaimana tersebut dalam

Pasal 8 Perjanjian ini. Pihak berkewajiban menanggung sisa Inpres Pasar yang masih

terhutang di pasar yang tersebut dalam perjanian ini. Dalam hal

menempatkan/pemasaran tempat usaha, Pihak Kedua berkewajiban memprioritaskan

pedagang lama.153

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam rangka kontrak bagi tempat usaha

sesuai dengan Perjanjian ini, telah sepakat secara bersama-sama menetukan nilai

saham masing-masing pihak. Besarnya nilai saham Pihak Pertama berupa tanah

berikut nilai susut bangunan ketiga pasar yang ada sekarang yang menjadi lokasi

Pasaraya I dan Pasaraya II sejumlah Rp.5.354. 260.811.

Besarnya nilai saham Pihak Kedua adalah berupa Bangunan Pasaraya I

Rp.4.179.951.442, Bangunan Pasaraya II Rp.3.073.063.223, Bangunan

Pertokoan/Ruko Rp.7.122.664.493, Kantor Dipenda dan Dinas Pengelola Pasar

152

Addendum atas Pasal 8 Addendum pertama atas Perjanjian No. 2. 153Addendum

(47)

80

Rp.50.000.000, Prasarana Lingkungan/jalan Rp.75.000.000, Biaya Penampungan

Semantara Rp.100.000.000, Proposal Rp.5.000.000, Perencanaan Teknis

Rp.20.000.000, Perencanaan Non Teknis Rp.20.000.000, Jumlah

Rp.14.645.679.104.154

Pihak Pertama menerima bagian dan hak untuk mengelola/memanfaatkan:

Lahan usaha seluruhnya Pasaraya I dan Pasaraya II Salatiga y

Gambar

gambar rencana, perhitungan konstruksi, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana
gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pertama dilingkungan stadion Kridanggo.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Batuan karbonat yang termasuk ke dalam tipe I ini, merupakan kebalikan tipe I, dimana hampir seluruhnya terdiri dari mikrit dan terbentuk pada lingkungan pengendapan yang

DE tidak digunakan dalam kejadian dimana ada keterlambatan atau permasalahan tak diduga diluar lingkup pekerjaan awal sehingga unit tersebut tidak mampu untuk mencapai

Perkarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan /

Nilai F-statistik yang terdapat pada tabel 4.5 adalah 61.40565 dan untuk nilai probabilitasnya sebesar 0.000000 < α 5% yang artinya secara bersama-sama

Harga diri ( self esteem) merupakan gambaran sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan

Hal ini sesuai kepustakaan dan penelitian yang dilakukan oleh Zuhaira bahwa dihubungkan gejala klinis dengan lokasi carcinoma colorectal maka didapatkan hasil

Dalam Pasal 51 ayat (1) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2011, menyatakan