PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PP M UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : BUAHAN KAJA
KECAMATAN : PAYANGAN
KABUPATEN : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : I GUSTI NGURAH WIRA DHARMA
NIM : 1304505094
FAKULTAS/PS : TEKNIK/TEKNOLOGI INFORMASI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang telah saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : I Gusti Ngurah Wira Dharma No. Mahasiswa : 1304505094
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Buahan Kaja, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui, KK Dampingan
I Made Namayasa Mengetahui/Menyetujui,
Perbekel Buahan Kaja
Drs. I Wayan Wirtama Mengetahui/Menyetujui,
DPL KKN PPM UNUD
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan “Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Buahan Kaja”. Program ini merupakan salah satu program dari kegiatan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
• Bapak I Putu Sudana A.Par, M.Par selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.
• Bapak Drs. I Wayan Wirtama sebagai Perbekel Desa Buahan Kaja atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
• Bapak Wayan Sudiarta sebagai Kelian Dinas Banjar Pausan atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
• Teman-teman kelompok KKN-PPM Periode XIII di Desa Buahan Kaja atas dukungan dan kerjasamanya, semoga kita kompak selalu.
• Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...i
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...iv
BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 4
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7
2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 7
BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 10
3.1 Program ...10
3.2 Jadwal Kegiatan ...11
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ...15
4.1. Pelaksanaan ...15
4.2. Hasil ...15
4.3. Kendala Pendampingan ...16
BAB V. PENUTUP ...17
5.1 Kesimpulan ...17
5.2 Rekomendasi ...17
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1. Profil Keluarga Dampingan
Program Keluarga Dampingan adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Pada Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode XIII kali ini. Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Buahan Kaja dilaksanakan di seluruh Banjar yang ada. Banjar yang dipilih tersebut terdiri dari Banjar Selat, Sriteja, Majangan, Tengipis, Gata, Bada, Singaperang dan Pausan. Kegiatan KK Dampingan ini merupakan salah satu program dari KKN-PPM UNUD yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
Pada KKN-PPM kali ini, penulis melaksanakan program KK Dampingan di Banjar Singaperang dari delapan banjar yang tersedia. Pembagian banjar dan KK pada masing – masing mahasiswa ditentukan secara acak dan telah disepakati oleh seluruh anggota kelompok KKN-PPM. KK yang harus didampingi berjumlah satu KK dan setiap mahasiswa yang terpilih termasuk penulis wajib mendampingi satu KK yang telah ditunjuk oleh Kelian Dinas Banjar Singaperang pada saat itu sebelum dilakukannya pemekaran di desa Buahan Kaja, beliau bernama bapak I Made Namayasa.
yang terpilih yaitu bapak I Made Namayasa dimana yang bersangkutan dipandang perlu untuk dibina sesuai dengan tujuan program KK Dampingan.
Keluarga bapak I Made Namayasa merupakan salah satu keluarga yang berkategori kurang mampu di Banjar Singaperang. Data keluarga bapak I Made Namayasa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Identitas dari keluarga dampingan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Bapak I Made Namayasa memiliki seorang istri yang bernama Ni Made Lasmiati dan beliau dikaruniai satu anak yaitu I Wayan Riski yang masih bersekolah di SD Negeri 4 Buahan Kaja. Selain itu, beliau juga menanggung I Nyoman Dadab yaitu bapak kandung I Made Namayasa dan Ni Made Suba, Ibu kandung Bapak Namayasa.
Dalam kesehariannya, bapak I Made Namayasa merupakan seorang petani yang mengelola lahan milik ayahnya, I Nyoman Dadab yang masih ikut bekerja dengan anaknya. Aktivitas beliau dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA, selama itu beliau bekerja sebagai petani sedangkan istrinya mengurus
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Made Namayasa
Menikah 34 thn Tamat SMP Petani/ Pekebun
Kepala Keluarga
2. Ni Made Lasmiati
Menikah 31 thn Tamat SD Petani/ Pekebun
Istri
3 I Wayan Riski
Belum Menikah
9 thn SD (Sedang Menempuh)
Belum/ Tidak Bekerja
Anak
4 I Nyoman Dadab
Menikah 61 thn Tamat SD Petani/ Pekebun
Orang Tua
5 Ni Made Suba
Menikah 50 thn Tamat SD Petani/ Pekebun
rumah dan anak, terkadang juga membantu suaminya di ladang. Jika tidak bekerja di ladang, bapak I Made Namayasa menjadi buruh untuk mengangkat kotoran sapi bersama istrinya. Selain beliau memiliki pekerjaan tambahan seperti ngadasin sampi milik orang lain untuk menambah pengasilan serta buruh bangunan jika ada yang memelukan bantuan jasa belaiu, namun pekerjaan yang digeluti sekarang masih belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga beliau karena bayaran yang kurang serta pekerjaan yang kurang menentu.
Dahulu sebelum bapak I Made Namayasa bekerja sebagai buruh beliau sempat bekerja sebagai pengukir kayu dimana pengasilan beliau dapat dikatakan luamayan. Namun pekerjaan menjadi pengukir tidak lama karena beliau mengalami sakit punggung dan sesak nafas yang diakibatkan oleh terlalu seringnya membungkuk saat mengukir. Makin hari sakit beliau makin parah sehingga beliau memutuskan untuk berhenti mengukir serta mengambil pekerjaan lain yang lebih kepada pergerakan anggota badan. Setelah menikah, menurut hukum adat yang berlaku di Banjar Singaperang, bapak I Made Namayasa diharuskan untuk ngayah banjar. Ngayah banjar merupakan kewajiban bagi keluarga yang tinggal di sebuah banjar untuk melakukan pelayanan selama diadakannnya upacara adat di lingkungan banjar tersebut. Kewajiban untuk ngayah banjar ini juga cukup menyulitkan bapak I Made Namayasa, karena biaya yang dikeluarkan cukup besar, biasanya berkisar kurang lebih Rp. 2.500.000,- per upacara agama.
warga untuk pupuk organik tanaman jeruk. Ngadas sapi merupakan pemeliharaan sapi orang lain dengan membagi keuntungan antara pemilik dengan pengadas. Ngadas sapi tidak bergitu membantu kebutuhan sehari hari karena hasil dari pekerjaan tersebut hanya dapat di nikmati setelah beberapa tahun tergantung kapan sapi tersebut di jual. Penjualan sapi dilakukan kurang lebih diatas 3 tahun, dengan pengasilan rata rata 1 juta. Kurangnya pengasilan yang didapat oleh beliau memaksa beliau untuk bekerja sebagai buruh bangunan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan keseharian keluarganya.
Keluarga bapak I Made Namayasa tinggal dirumah seluas 4 are. Rumah tersebut terdiri dari beberapa bangunan terpisah. Bangunan pertama merupakan tempat tidur keuarga yang terdiri dari satu kamar tidur dan ruang tamu, bangunan berikutnya yaitu padmasana, bale dangin sebagai tempat upacara manusa yadnya, dapur, kamar Mandi dan bangunan tambahan dari KK yang tinggal di satu pekarangan rumah dengan beliau, bangunan tambahan tersebut terdiri dari 5 bangunan yang masing – masing dihuni oleh setiap KK yang ada di rumah tersebut, KK yang tinggal di pekarangan rumah beliau terdiri dari 5 KK. Kodisi bangunan utama yaitu tempat tidur keluarga terbilang cukup layak huni walaupun sedikit berantakan karena kurangnya terdapat alat untuk menyimpan barang – barang mereka, dapur yang dimiliki bertembokkan batu bata dan beliau memasak masih menggunakan kayu bakar, kamar Mandi yang dimiliki kurang layak digunakan untuk MCK.
2. Ekonomi Keluarga Dampingan 2.1. Pendapatan Keluarga
1. Hasil bekerja sebagai petani (mengolah lahan pertanian) yang tidak tetap setiap bulannya dipergunakan untuk membantu menambah pendapatan keluarga karena pekerjaan petani hanya dapat dilakukan saat adanya air di sawah.
2. Hasil bekerja sebagai buruh mengangkat kotoran sapi yang dibantu oleh istrinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari keluarganya gaji yang diperoleh kurang lebih Rp.40.000 per harinya.
3. Pekerjaan sebagai buruh bangunan yang dilakukan saat adanya panggilan oleh orang yang membutuhkan jasa bapak I Made Namayasa dengan hasil yang tidak menentu tergantung bangunan yang dikerjakan.
4. Pekerjaan ngadas sapi untuk menambah pengasilan tambahan keluarga hasil ngadas dapat dinikmati oleh keluarga ketika sapi terjual.
2.2. Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran Bapak I Made Namayasa untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari keluarga Bapak Ketut Kartika mengeluarkan biaya 30.000 sampai dengan 50.000 bahkan jika piodalan bisa mencapai 300.000. Biaya ini belum termasuk biaya untuk membayar kegiatan lainnya seperti kegiatan yang ada dibanjar atau sering disebut dengan kegiatan ngayah.
b. Listrik dan Air
bak penampungan. Sedangkan untuk mandi dan mencuci keluarga bapak I Made Namayasa memanfaatkan sumber air di banjar Singaperang secara langsung.
c. Pendidikan
Untuk sektor pendidikan, Bapak I Made Namayasa mengeluarkan biaya sekolah dasar untuk naknnya. Rata-rata per bulan Bapak I Made Namayasa mengeluarkan biaya sekolah sebesar Rp 100.000 untuk pembayaran SPP dan sebesar Rp. 10.000,- untuk uang saku anaknya dan biaya bensin mengantar anaknya sekolah.
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Bapak I Made Namayasa dan istri beserta anaknya tidak pernah mengalami sakit yang sangat serius. Namun Bapak I Made Namayasa memiliki riwayat menderita sesak nafas dalam waktu cukup lama dan sudah ditangani dengan rutin mengkonsumsi obat.
e. Rohani/Sosial
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH DALAM KELUARGA DAMPINGAN
1. Permasalahan Keluarga
Identifikasi masalah yang dilakukan terhadap keluarga bapak I Made Namayasa dimulai dengan pendekatan secara langsung dan bertahap. Dalam hal ini, peserta KKN-PPM tidak bertanya secara langsung perihal permasalahan yang sedang
dihadapi oleh keluarga ini, tetapi mengidentifikasikan sendiri masalah tersebut melalui observasi lapangan baik di rumah keluarga ini maupun di lahan
pencahariannya. Observasi dilakukan dengan cara pendekatan langsung, dimana dilakukan kunjungan ke rumah keluarga bapak I Made Namayasa. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
dalam keluarga bapak I Made Namayasa sebagai berikut : 1. Tidak memiliki ternak yang berpotensi menghasilkan. 2. Tidak memiliki persediaan air bersih yang mencukupi.
3. Tidak memiliki usaha lain sebagai penghasilan tambahan.
4. Terikat dengan hukum adat yang menyulitkan perekonomian keluarga.
Dari beragam masalah yang dijabarkan, maka permasalahan dapat digolongkan menjadi kategori berikut:
1. Ekonomi
2. Infrastruktur 3. Sosial
2. Masalah Prioritas
permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan infrastruktur dan ekonomi, yaitu:
1. Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan tambahan.
2. Tidak memiliki sumber air bersih yang mencukupi untuk keperluan MCK maupun konsumsi sehari - hari.
3. Terikat dengan hukum adat yang memberatkan perekonomian keluarga.
2.1. Tidak Memiliki Usaha yang Menghasilkan Pendapatan Tambahan
Bapak I Made Namayasa bekerja sebagai petani yang menggarap ladang milik keluarga dan milik desa pekraman. Hasil ladang tersebut hanya cukup digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, dan terkadang tidak cukup banyak untuk dapat dijual. Pekerjaan lain Bapak I Made Namayasa adalah bekerja sebagai buruh harian. Upah sebagai buruh harian dirasa cukup membantu perekonomian
keluarga Bapak I Made Namayasa, namun pekerjaan sebagai buruh tidak bersifat rutin dan hanya didapat disaat tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak I Made Namayasa masih merasa kesulitan hingga untuk membayar biaya
sekolah anaknya.
2.2. Tidak Memiliki Sumber Air Bersih yang Mencukupi untuk Keperluan MCK Maupun Konsumsi Sehari - Hari
Keberadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tentu menjadi
hal yang sangat penting. Lingkungan tempat tinggal bapak I Made Namayasa termasuk ke dalam lingkungan yang sulit sumber air bersih. Untuk mendapatkan air bersih keluarga bapak I Made Namayasa disediakan air bersih dari desa pekraman
2.3. Terikat dengan Hukum Adat yang Memberatkan Perekonomian
Keluarga
Adanya peraturan yang mengharuskan kegiatan ngayah banjar. Ngayah banjar tersebut memberatkan dalam hal sumbangan yang wajib diberikan per kepala
keluarga atau disebut pesuan pesuan banjar. Bapak I Made Namayasa dapat
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
1. Program
Berdasarkan beberapa masalah di atas, pendamping mengambil semua
masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan
meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga yang didampingi. Pemecahan
terhadap masalah disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi. Adapun
permasalahan yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah yang
menjadi prioritas dalam keluarga yaitu permasalahan ekonomi, infrastruktur dan
sosial.
1.1. Permasalahan Ekonomi
Dalam hal ini, permasalahan ekonomi merupakan hal yang penting untuk
segera dicarikan jalan keluar. Diperlukan alokasi pekerjaan terhadap anggota keluarga
yang produktif dan mencari cara untuk memaksimalkan pemasaran. Adapun solusi
yang dapat ditawarkan adalah agar pembagian kerja ditingkatkan dalam keluarga ini,
sehingga semua dapat bekerja secara maksimal dan hasilnya dapat meningkatkan
perekonomian. Serta menyarankan untuk melakukan usaha lain selain di bidang
pertanian seperti misalnya mulai berternak untuk mendukung perekonomian keluarga.
Kegiatan berternak dapat dilakukan dengan memelihara ternak yang memiliki modal
terkecil terlebih dahulu seperti beternak bebek. Selain itu istri dari bapak I Made
Namayasa juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan misalnya belajar
menjahit pakaian atau membuat kerajinan untuk dapat bekerja dan menghasilkan
penghasilan tambahan bagi keluarga. Solusi untuk berjualan jejaitan keluar Desa
Buahan Kaja akan sangat membantu untuk menambah pengasilan keluarga karena
1.2. Permasalahan Infrastruktur
Permasalahan kesulitan air merupakan permasalahan utama yang dialami oleh
masyarakat yang tinggal di Desa Buahan Kaja. Keberadaan sumber air yang kurang
merata di Desa ini juga menyebabkan tumpang tindihnya persediaan air di Desa ini,
Di Desa Adat Singaperang, air cukup sulit untuk didapatkan. Pemerintah juga telah
melakukan beberapa hal untuk mengatasi permasalahan ini, seperti memperbaiki pipa
saluran air di Desa Buahan Kaja. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi
permasalahan ini adalah dengan membuat penampungan air bersih serta
menggunakan air bersih yang ditampung untuk hal-hal yang menjadi prioritas.
1.3. Permasalahan Sosial
Adanya peraturan yang mengharuskan kegiatan ngayah banjar. Ngayah
banjar tersebut memberatkan dalam hal sumbangan yang wajib diberikan per kepala
keluarga. Bapak I Made Namayasa dapat mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.
2.500.000,- per upacara agama. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga bapak I Made Namayasa masih mengalami kesulitan. Solusi yang dapat
diberikan dari permasalahan tersebut adalah memberikan dorongan agar bapak I
Made Namayasa mulai membicarakan kesulitan tersebut ke Kelian Banjar. Agar
Kelian Banjar dapat lebih mempertimbangkan kembali aturan adat tersebut sehingga
tidak terlalu memberatkan warganya. Selain itu memberikan pemahaman terhadap
mengelola keuangan kepada keluarga Bapak I Made Namayasa juga akan sangat
membantu memanajemen keuangan mereka, pemahaman yang diberikan berupa
pengeluaran yang harus menjadi pengeluaran prioritas dan pengeluaran yang dapat
ditunda.
1.4. Pemberian Bantuan Pendidikan
Program ini merupakan program pemberian bantuan pendidikan bagi anak
bapak I Made Namayasa berupa buku tulis. Pemberian bantuan tersebut diharapkan
dapat meringankan beban biaya pendidikan keluarga bapak I Made Namayasa.
2. Jadwal Kegiatan
Adapun rincian jadwal kegiatan yang dilakukan selama mengikuti kegiatan
KK Dampingan di rumah bapak I Made Namayasa sebagai berikut:
Kunjunga n Ke
Tanggal Waktu Kegiatan
1
Rabu, 27
Juli 2016
18.00-21.00 Bertemu Bapak Kelian Br.
Singaperang untuk pembagian KK
dampingan dan berkunjung ke KK
dampingan ditemani Bapak Kelian. (3 jam)
2 Jumat, 29
Juli 2016
18.00-21.00 B e r k u n j u n g k e K K d a m p i n g a n
ditemani Bapak Kelian sekaligus
perkenalan awal dengan keluarga
Bapak I Made Namayasa serta
pemahaman mengenai program KK
Dampingan. (3 jam)
3 Minggu, 31
Juli 2016
18.00-21.00 Diskusi ringan mengenai profil KK
Dampingan dan melihat kegiatan
keseharian keluarga. (3 jam)
4 Agustus
2016
(2 jam) mengidentifikasi masalah yang
dihadapi KK Dampingan.
5
Kamis, 4
Agustus
2016
15.00-18.00
Memberikan les tambahan kepada
anak KK dampingan dan membantu
bersih bersih rumah
(3 jam) 6 Minggu, 7 Agustus 2016 15.00-18.00
Memberikan les tabahan kepada anak
KK dampingan (3 jam) 7 Senin, 8 Agustus 2016
17.00-19.00 Berdiskusi dengan KK Dampingan
mengenai profil yang belum
terlengkapi dan diskusi ringan
mengenai masalah prioritas yang
dihadapi KK Dampingan. (2 jam)
8
Selasa, 9
Agustus
2016
19.00 – 21.00 Belajar bersama anak KK dampingan
serta berkumpul dan
berbincang-bincang di rumah KK Dampingan (2 jam)
9
Rabu, 10
Agustus
2016
07.00-10.00 Berbincang-bincang mengenai
kesulitan yang dihadapi oleh KK
Dampingan dan berusaha untuk
menemukan solusinya secara
bersama-sama (3 jam) 10 Jumat, 12 Agustus 2016 17.00-20.00
Mengajar les anak KK dampingan (3 jam)
11 Agustus
2016
(2 jam) mengenai pemecahan dan memberikan
solusi dari permasalahan yang ada.
12
Minggu, 14
Agustus
2016
20.00 – 21.00
Berkunjung ke rumah KK dampingan
serta mengajar les anaknya (1 jam) 13 Senin, 15 Agustus 2016 15.00-19.00
Membantu KK dampingan
mempersiapkan tujuhbelas agustus (4 jam)
14
Rabu, 17
Agustus
2016
18.00 – 20.00 Berbincang untuk mengetahui masalah
kesulitan air bersih yang dialami KK
Dampingan (2 jam) 15 Jumat, 19 Agustus 2016
07.00 – 22.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
membantu anaknya belajar
matematika. 8 jam 16 Sabtu, 20 Agustus 2016
08.00 – 18.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
membantu anaknya membuat PR. (7 jam)
17
Minggu, 21
Agustus
2016
15.00 – 19.00 Membicarakan mengenai masalah
pelatihan skill dalam bidang
peternakan untuk bapak I Made
Namayasa agar dapat memberikan
penghasilan tambahan. (4 jam) 18 Senin, 22 Agustus 2016
07.00-19.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
membantu anaknya belajar agama
19
Selasa, 23
Agustus
2016
07.00 – 20.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
membantu anaknya belajar Budi
Pekerti. (8 jam) 20 Rabu, 24 Agustus 2016
09.00 – 20.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
hindu merekomendasikan agar
keluarga Bapak I Made Namayasa
mulai berternak. (8 jam) 21 Kamis, 25 Agustus 2016
07.00 – 19.00 Merekomendasikan agar keluarga
Bapak I Made Namayasa mulai
berternak bebek atau ayam. (7 jam)
22
Jumat, 26
Agustus
2016
08.00 – 18.00 Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga dampingan ke sawah dan
melakukan perpisahan dengan
memberikan buku, bahan dapur, dan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang telah penulis
lakukan adalah sebagai berikut:
4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN
PPM UNUD 2016 Periode XIII di Desa Buahan Kaja, Kabupaten Gianyar yaitu
kunjungan dalam sebulan dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam
kegiatan. Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 22 kali
kunjungan dan total pertemuan 93 jam
4.1.1 Waktu
Waktu dalam melaksanakan program KK Dampingan ini sudah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD
2016 Periode XIII di Desa Buahan Kaja, Kabupaten Gianyar yaitu kunjungan dalam
sebulan dengan syarat minimal 15 kali atau setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan
KK dampingan yang telah penulis lakukan ini dilakukan selama 22 kali kunjungan
yang dimulai dari tanggal 27 Juli 2016 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2016.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal Bapak
I Made Namayasa, di Br. Singaperang, Desa Buahan Kaja serta sawah milik Bapak I
Made Namayasa di Desa Buahan Kaja, Kabupaten Gianyar.
4.2 Hasil
Secara umum dampak yang diinginkan oleh penulis adalah adanya perubahan
dirinya sendiri dan tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan keluarganya.
Terutama dengan meningkatkan motivasi untuk menabung, membuat skala prioritas
dan membuat manajemen keuangan keluarga yang baik. Memanfaatkan lahan sawah
yang ada untuk lebih dimaksimalkan lagi sehingga dapat mengurangi pengeluaran
dan dengan demikian hal tersebut dapat meningkatkan taraf hidup dari Bapak I Made
Namayasa.
4.3 Kendala Pendamping Keluarga
Identifikasi kendala yang dihadapi saat mendampingi keluarga Bapak I Made
Namayasa adalah sebagai berikut :
1. Susahnya bertemu dengan Bapak I Made Namayasa karena pekerjaan beliau
sehingga hanya dapat bertemu pada pagi dan sore harinya sepulangnya beliau
dari tempat kerja dan sepulangnya dari sawah.
2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menabung dan belum pahamnya
Bapak I Made Namayasa tentang bagaimana membuat skala prioritas dan
melakukan manajemen dalam keuangan keluarga.
3. Kebersihan sanitasi dan MCK yang kurang diperhatikan oleh Bapak I Made
Namayasa.
Secara garis besar tidak ada permasalahan yang terlalu serius yang dihadapi oleh
penulis karena keramahan dari keluarga Bapak I Made Namayasa dan juga kendala
waktu sudah dapat diatasi dengan melakukan janji sebelumnya agar tidak
BAB V
PENUTUP
1. Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 22 hari terhadap
keluarga bapak I Made Namayasa, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
a. Dari segi ekonomi Keluarga Bapak I Made Namayasa sebenarnya sudah
mencukupi untuk keperluan sehari-harinya maupun perbulannya yang
berasal dari gaji serta pendapatan hasil sawah namun karena belum adanya
pembuatan skala prioritas dan manajemen keuangan yang belum baik
maka terkadang Bapak I Made Namayasa juga mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhannya. Solusi yang ditawarkan adalah mulai untuk
belajar menyisihkan gaji untuk ditabung untuk keperluan mendadak
ataupun keperluan nantinya di masa depan.
b. Dari segi kesehatan dan kebersihan rumah Bapak I Made Namayasa
tergolong kurang bersih sehingga rentan menjadi penyebab penyakit.
Kondisi sanitasi dan MCKnya pun dapat dikatakan kurang terawat dan
tidak layak. Solusi yang ditawarkan adalah memberi saran kepada Bapak I
Made Namayasa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan
pola hidup bersih dan sehat setiap harinya.
2. Rekomendasi
Adapun hal yang dapat disarankan oleh pendamping pada keluarga bapak I
Made Namayasa adalah agar lebih memperdalam keterampilannya diberbagai
bidang sehingga peluang untuk memperoleh informasi untuk meningkatkan taraf
hidup lebih terbuka lebar terutama bagi anggota keluarga yang masih tergolong
produktif. Selain itu, hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam
rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh
benar-benar tuntas. Keluarga bapak I Made Namayasa diharapkan mampu
mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik di
masa depan.
LAMPIRAN
Pemberian buku tulis dan bahan makanan
! !
Keadaan Tempat Tidur Keadaan Tempat Dapur
! !
Keadaan sawah KK Dampingan
2. Daftar Pustaka
2016. “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemerdayaan Masyarakat (KKN PPM) .” Lembaga Penelitian dan Pengambdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana.
Pemberian Sembaka ke KK Dampingan