vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to develop a Balanced Scorecard framework for PTPN Goalpara which is consisted of strategy map, performance indicators and any necessary initiatives in order to achieve company's targets. There are six steps in developing balanced scorecard on PTPN Goalpara. Those steps are organization's foundation assessment, the development of overall business strategy, decomposing any business strategies into objectives, developing Strategy Map, performance measurement to observe any progress both strategically and operationally and the last step is identifying whether any initiatives taken requires some funds to ensure the strategies taken will be successful. Researcher hopes this balanced scorecard model can be useful for the company in developing any strategic planning in the future.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menyusun suatu kerangka Balance Scorecard bagi PTPN Goalpara yang terdiri atas peta strategi, indikator kinerja, dan inisiatif yang diperlukan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Terdapat enam langkah yang digunakan untuk menyusun Balanced Scorecard pada PTPN VIII Cabang Goalpara, yaitu penilaian fondasi suatu organisasi, pengembangan strategi bisnis secara keseluruhan, penguraian dari strategi bisnis ke dalam tujuan, pembuatan peta strategi (Strategy Map), pengukuran kinerja dikembangkan untuk mengamati kemajuan baik secara strategis maupun operasional dan terakhir adalah proses identifikasi apakah inisiatif yang akan diambil memerlukan sejumlah dana saat diimplementasikan untuk memastikan bahwa strategi yang diambil akan berhasil. Diharapkan model ini dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan untuk menyusun perencanaan strategik ke depan.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Masalah ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Balanced Scorecard ... 9
2.1.1 Definisi Balance Scorecard ... 11
2.1.2 Manfaat Penerapan Balance Scorecard ... 11
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Empat Perspektif Kinerja Bisnis dalam Balance Scorecard ... 15
2.1.4.1 Perspektif Keuangan ... 16
2.1.4.2 Perspektif Pelanggan ... 16
2.1.4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 19
2.1.4.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 19
2.1.5 Strategy Map (Peta Strategi) ... 20
2.2 Pengertian Manajemen Strategi... 22
2.2.1 Peran Manajemen Strategi dan Hubungannya dengan Balance Scorecard ... 22
2.3 Hubungan Balance Scorecard dengan Visi, Misi dan Strategi Perusahaan23 2.4 Hubungan antara Berbagai Sasaran Strategik yang Dihasilkan dalam Perencanaan Stratejik dengan Kerangka Balance Scorecard ... 26
2.5 Kinerja ... 28
2.5.1 Pengertian Pengukuran Kinerja ... 28
2.5.2 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 29
BAB III METODE PENELITIAN... 30
3.3 Metode Prosedur Pengumulan Data ... 31
3.3.1 Experience Survey ... 31
x Universitas Kristen Maranatha
3.4 Teknik Analisa Data ... 32
3.4.1 Analisa Visi, Misi Perusahaan ... 32
3.4.2 Menterjemahkan Visi Menjadi Sasaran Strategis Kemudian Strategy Map ... 32
3.4.3 Penentuan Objektif serta Penentuan Ukurannya ... 32
3.4.4 Penjabaran Program ... 33
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 34
4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 34
4.1.1 Keadaan Geografis ... 35
4.1.2 Kapasitas, Produksi dan Produktivitas Teh, Kina dan Tanaman Pendukung Lainnya ... 35
4.1.3 Karakteristik Mutu Produk ... 36
4.1.4 Sumber Daya Manusia ... 36
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
4.1.6 Visi, Misi dan Tujuan ... 43
4.2 Analisa Data ... 43
4.2.1 Analisa Visi Perusahaan ... 43
4.2.2 Analisa Misi Perusahaan ... 44
4.2.3 Menurunkan Visi dan Misi menjadi Sasaran Strategis dan Tujuan ... 46
4.2.4 Tujuan dari Perusahaan Dilihat dari Empat Perspektif ... 48
4.2.4.1 Perspektif Keuangan ... 48
4.2.4.2 Perspektif Pelanggan ... 49
4.2.4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 51
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.5 Analisis Hubungan Sebab Akibat dalam Empat Perspektif
(Strategy Map) ... 59
4.2.5.1 Deskripsi Strategy Map ... 60
4.2.6 Penjabaran Program ... 61
4.3 Pembahasan... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
LAMPIRAN ... 104
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Balanced Scorecard Performance Management System ... 11
Gambar 2.2 Langkah – Langkah Balanced Scorecard ... 13
Gambar 2.3 Strategic Map ... 21
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis terus berkembang dari waktu ke waktu hingga saat ini menjadi
semakin kompleks. Hampir sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan
menitikberatkan pada sisi keuangan (financial perspective). Padahal dalam
menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini, pengukuran
kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah tidak lagi memadai dan
dapat menyesatkan karena mempunyai banyak kelemahan, antara lain:
1. Pemakaian kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan
bisa mendorong manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang. Misalnya, untuk menaikkan profit
atau ROI (Return on Investment), seorang manajer bisa saja mengurangi
komitmennya terhadap pengembangan atau pelatihan bagi karyawan, termasuk
investasi-investasi dalam sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan
masa depan. Dalam jangka pendek kinerja keuangan meningkat, namun dalam
jangka panjang akan menurun.
2. Diabaikannya aspek pengukuran non-finansial dan intangible asset pada
BAB I – Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
pandangan yang keliru bagi manajer mengenai perusahaan di masa sekarang
terlebih lagi di masa datang.
3. Kinerja keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu
sepenuhnya untuk menuntun perusahaan kearah tujuan perusahaan.
Sistem pengukuran kinerja yang demikian dianggap sudah tidak memadai
lagi bagi kebutuhan pengukuran kinerja saat ini, dimana lingkungan persaingan
bergerak dengan cepat, dan tidak menginformasikan upaya-upaya apa yang harus
diambil saat ini dan dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Menurut Kaplan & Norton (1996), ditengah persaingan yang semakin ketat
ini pemahaman yang akurat tentang tujuan serta metode untuk mencapainya adalah
hal yang amat vital. “Perusahaan adalah suatu institusi yang menciptakan kekayaan
melalui bisnis yang dijalankannya” (Mulyadi , 2000). Oleh karena itu perusahaan
harus memiliki sebuah langkah-langkah untuk menciptakan kekayaan itu dan setiap
langkah diawali dengan sebuah visi, misi, target, strategi, tujuan, dan ukuran kinerja
yang jelas. Agar setiap langkah yang dilakukan perusahaan menjadi serangkaian
langkah yang komprehensif maka perusahaan membutuhkan sebuah alat manajemen
yang mampu menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam seperangkat
ukuran dan kerangka yang jelas.
Balanced Scorecard merupakan kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan
ukuran yang diperoleh dari strategi. Dengan tetap mempertahankan ukuran
BAB I – Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
driver tambahan yang meliputi konsumen, proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran. Perusahaan dapat
menggunakan Balanced Scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja
untuk proses manajemen mereka (Gaspersz. 2003). Perusahaan dapat membangun
Balanced Scorecard mula-mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk
mendapatkan klarifikasi, konsensus, dan fokus terhadap strategi mereka, lalu
mengkomunikasikan strategi tersebut kepada seluruh anggota perusahaan.
Dengan kata lain, Balanced Scorecard mendidik manajemen dan organisasi
pada umumnya untuk memandang perusahaan dari kurang lebih empat perspektif:
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta bisnis internal, yang
menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke dalam visi dan strategi
bisnis jangka panjang.
Kekuatan sebenarnya Balanced Scorecard terjadi saat mentransform sistem
pengukuran menjadi sistem manajemen. Dengan kata lain Balanced Scorecard dapat
digunakan untuk:
1. Mengklasifikasi dan mendapatkan konsensus (persetujuan) mengenai strategi.
2. Mengkomunikasikan strategi pada anggota perusahaan.
3. Menjelaskan tujuan tiap departemen dan individu terhadap strategi.
4. Menghubungkan tujuan strategis dengan target jangka panjang dan anggaran
BAB I – Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
5. Mengidentifikasi dan menjelaskan inisiatif strategis.
6. Melakukan peninjauan strategis secara berkala dan sistematis.
7. Memperoleh umpan balik untuk mempelajari dan mengembangkan strategi.
Seperti yang telah disebutkan diatas, Balanced Scorecard mengklasifikasikan
pengukuran kinerja ke dalam 4 perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif ini menawarkan
suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu
hasil yang diinginkan, pemicu kinerja, dan tolak ukur kinerja.
PTPN VIII merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi
teh. PTPN VIII saat ini masih mengukur kinerja perusahaannya dengan
menggunakan metode tradisional yang berfokus pada perspektif finansial yang tidak
dapat diandalkan dalam persaingan bisnis dimasa sekarang. PTPN VIII sudah
memiliki visi, misi, dan strategi namum belum di terjemahkan dan dijalankan dengan
baik sehingga kurang memberikan dampak positif untuk membantu perusahaan di
tengah persaingan. Visi, misi dan strategi perusahaan seharusnya diterjemahkan
dalam sebuah kerangka kerja yang jelas sehingga perusahaan dapat memiliki suatu
langkah-langkah yang strategis untuk dapat mencapai visi perusahaan. Selama ini
PTPN VIII Goalpara melakukan aktivitasnya hanya berdasarkan masalah-masalah
yang muncul dan dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebelumnya. Perusahaan
sangat membutuhkan suatu metode baru ditengah persaingan yang begitu ketat.
Balanced Scorecard memperluas sasaran strategik yang ditetapkan dalam
BAB I – Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan demikian, Balance Scorecard
menjadikan tahap perencanaan strategik menghasilkan sasaran strategik dan inisiatif
strategik yang komperenhensif, sehingga rencana strategik yang dihasilkan dapat
digunakan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka permasalahan dapat dirumuskan.
Bagaimana menyusun Balance Scorecard pada PTPN VIII Goalpara sehingga dapat
dihasikan kerangka kerja yang dapat mendorong keberhasilan perusahaan di masa
depan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari proses penelitian ini adalah menyusun Balance Scorecard
yang ditunjukkan bagi PTPN VIII yang diharapkan dapat menolong perusahaan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan yaitu dengan :
1. Memberikan perusahaan kerangka manajemen yang lebih modern yang
berfokus pada strategi
2. Merancang peta strategi dan kunci indikator kinerja (key performance
BAB I – Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
3. Menyediakan ukuran-ukuran yang jelas tidak hanya dari sisi finansial juga
non finansial agar dapat dijadikan acuan keberhasilan tujuan strategis
perusahaan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat menjadi masukan bagi pihak perusahaan berupa ukuran kinerja untuk
dapat mencapai visi perusahaan.
2. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan berupa kerangka kerja yang
komprehensif untuk mencapai keberhasilan perusahaan di masa mendatang.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah lingkup objek penelitian :
1. Visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan perusahaan dianggap sudah
memadai, baik, dan menjadi ujung acuan awal penelitian
2. Pengukuran kinerja yang dilakukan akan terfokus pada keseluruhan
perusahaan dan tidak untuk unit bisnis tertentu dalam perusahaan
3. Pembahasan rancangan Balance Scorecard yang dilakukan hanya sampai
pada tahap usulan berupa kerangka instrumen pengukuran kinerja dan action
BAB I – Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
4. Pengukuran awal Balance Scorecard tidak akan mencakup semua tolak ukur
yang ada karena keterbatasan data yang diberikan perusahaan
1.6 Sistematika Penulisan
1. BAB I : Pendahuluan
Dalam pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian dan sistem penulisannya.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini memuat teori yang melandasi penelitian ini atau yang ada
hubungannya dengan studi pada penelitian ini, serta ukuran-ukuran atau
indikator yang digunakan dalam membuat suatu evaluasi dan analisa tentang
kinerja sebuah perusahaan dengan menggunakan konsep Balance Scorecard
yang diperkenalkan oleh David Norton dan Robert S.Kaplan (1996).
3. BAB III : Metodologi Penelitian
Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang jenis penelitian, metode dan
prosedur pengumpulan data, sumber data, teknik analisa data.
4. BAB IV : Analisa dan Pembahasan
Pada bab ini, penulis menguraikan gambaran umum tentang perusahaan
kemudian melakukan analisis data, dan yang terakhir mengajukan usulan
BAB I – Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
5. BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab terakhir berisikan kesimpulan dari pembahasan dan rancangan pada bab
98 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Balanced scorecard merupakan bagian dari sistem manajemen strategis, yang
perlu dirumuskan oleh setiap organisasi, agar dapat mencapai visi dan misinya secara
efektif. Balanced Scorecard telah bermigrasi dari waktu ke waktu untuk menjadi
sebuah sistem manajemen kinerja yang penuh dan berlaku baik untuk sektor swasta
dan umum. Penekanan telah bergeser dari hanya sebagai pengukur kinerja finansial
dan non finansial, menjadi manajemen suatu strategi bisnis. Sistem Balanced
Scorecard memberikan kita kemampuan untuk melihat tiga dimensi yang berbeda
dari kinerja organisasi: Hasil (finansial dan pelanggan), Operasi, dan Kapasitas.
Setelah menganalisa visi dan misi perusahaan, serta memproses data dan
informasi yang ada, penulis menyimpulkan akan lebih baik jika PTPN Goalpara
memfokuskan sasaran strategi dalam bidang produksi. Hal ini menjadikan kerangka
Balanced Scorecard untuk PTPN Goalpara dibuat lebih terarah pada sisi produksi
dan manajemen biaya dimana hal ini terdapat di dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif keuangan.
Selanjutnya, peta strategi (Strategy Map) dirancang dengan tujuan agar PTPN
Goalpara dapat melihat bagaimana suatu strategi dalam sebuah perspektif
berhubungan dengan strategi lainnya dalam perspektif yang berbeda dimana pada
ujungnya akan terlihat tujuan akhir yang akan dicapai oleh perusahaan, yaitu
BAB V – Kesimpulan dan Saran 99
Universitas Kristen Maranatha
Ukuran-ukuran yang dijadikan acuan keberhasilan dari tujuan strategis
perusahaan yang tidak hanya dilihat dari sisi finanasial saja tetapi juga sisi
non-finansial. Ukuran strategis ini terdapat dua macam yaitu ukuran yang menunjukkan
keberhasilan pecapaian dari sasaran strategi yang ada (Lag Indicator) dan ukuran
yang menunjukkan penyebab atau pemicu ketercapaian ukuran hasil (Lead
Indicator). Sebagai contoh ukuran dari sisi finansial adalah pencapaian target dan
realisasi anggaran biaya tidak langsung (ukuran dari strategi “Efisiensi da efektivitas
biaya tidak langsung”). Sedangkan dari sisi non-finanasial adalah jumlah program
pelestarian lingkungan (ukuran dari strategi “Menjaga dan melestarikan lingkungan
sekitar”).
Balanced Scorecard memang membutuhkan waktu untuk dirancang dan
dibuat. Terdapat beberapa proses yang harus dilalui untuk mendapatkan informasi
yang jelas dan berimbang. Walaupun demikian, kegunaan Balanced Scorecard akan
sangat terasa ada akhirnya. Dengan ini, perusahaan dapat melihat dengan nyata
kemana arah strategi yang akan diambil dan mendapatkan ukuran yang dapat
menjadi pemicu keberhasilan.
5.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan selama kurang lebih 4 bulan, dengan bekal
pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh penulis, penulis menyarankan agar
PTPN Goalpara untuk terlebih dahulu membuat Balance Scorecard dalam
menentukan strategi bisnis yang akan diambil. Walaupun pembuatan Balance
BAB V – Kesimpulan dan Saran 100
Universitas Kristen Maranatha
dengan meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan setiap potensi bisnis yang ada.
Perusahaan akan terlebih dahulu menilai apa-apa saja yang dibutuhkan atau apa
tujuan yang akan dicapai. Kemudian perusahaan akan membuat strategi lengkap
dengan indikator penentu keberhasilan bersama dengan target yang akan dicapai.
Dengan begini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnisnya karena segala
101 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Advanced Performance Institute (API) Website, diakses pada tanggal 2 Januari 2012, http://www.ap-institute.com/Balanced%20Scorecard.html.
Atkinson, A. A., Kaplan, R. S. & Young, S. M. (2004). Management Accounting. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.
Castetter, W. B.; dan R. S. Heisler. (1984). Developing and Defending A Disertation Proposal. Pennsylvania: Graduate School of Education, University of Pennsylvania, Philadelphia.
David, F. R. (1999) Strategic Management: Concept and Cases. NJ: Prentice Hall
Gaspersz, V. (2003). Balanced Scorecard Dengan Six Sigma : Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kaplan, R. S And David P. N. Menggunakan Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis. Harvard Business Review (Januari-Februari 1996): 76
Kaplan, R. S dan David P. N. (2000). Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga.
Las, I., A.K. Makarim, Sumarno, S. Purba, M. Mardikarini, dan S. Kartaatmadja. (1999). Konsepsi dan Prospek Implementasi Sistem Usaha Pertanian Berbasis Sumber Daya. Badan Litbang Pertanian.
Mulyadi. (1999). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen : Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. Edisi satu. Yogyakarta : Adiya Media.
Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi dua. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi Enam. Yogyakarta: STIE YKPN.
Purnama, C.M Lingga, MM. (2004). Strategic Marketing Plan : Panduan Lengkap Dan Praktis Menyusun Rencana Pemasaran Yang Strategis Dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rohm, H. (2004). A Balancing Act : Developing and Using Balanced Scorecard. Diakses tanggal 10 Februari 2012 dalam
http:\\www.performance-measurement.net.
Daftar Pustaka 102
Universitas Kristen Maranatha
Sukirno, S. (1996). Pengantar Teori Makroekonomi : Edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE.
Teguh, W. (2004). Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS : Studi kasus, Pembahasan dan Teknik Membaca Output. Yogyakarta: Gava Media.
Umar, H. (2003). Evaluasi Kinerja Perusahaan : Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif, Kuantitaif, Dan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Strategic Management In Action : Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit, Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.