KAJIAN STRUKTUR DAN NILAI-NILAI RELEGIUS NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE DAN ALIH WAHANANYA UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA
Oleh Nanda Saputra Nandasaputra680@gmail.com
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “ Kajian Struktur dan nilai-nilai religius novel hafalan shalat Delisa karya Tere Liye dan alih wahananya untuk bahan apresiasi sastra di SMA” dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa kajian sasatra bandingan merupakan karya sastra yang bernilai tinggi dan memiliki struktur yang menarik, mengandung nilai-nilai religius yang dapat diapresiasikan dan dapat dijadikan alternatif bahan ajar yang menarik, variatif, dan mampu menarik minat dan perhatian siswa khususnya dalam pembelajaran apresiasi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta cerita novel, film, dan nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel dan film serta dijadikan sebagai bahan ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik komparatif, dengan teknik analisis. Teori yang digunakan berkaitan dengan sastra dan pendekatan struktural. Teknik yang digunakan berupa studi pustaka. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri di dukung dengan pedoman analisis teks. Objek penelitian ini adalah novel dan film, yaitu novel hafalan shalat Delisa karya Tere Liye dan film hafalan shalat Delisa karya arahan sutradara Sony Gaokasak.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Indentitas Masalah ... 10
C. Rumusan Masalah ... 10
D. Tujuan Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Teori Sastra ... 14
1. Pendekatan Struktural ... 14
2. Relasi Sintagmantik dan Paradigmatik ... 15
B. Perihal Novel 1. Pengertian Novel ... 20
2. Fakta Cerita Novel ... 23
C. Perihal Nilai Religius 1. Pengertian Nilai ... 29
2. Pengertian Religiusitas ... 32
3. Nilai Religius ... 33
D. Film 1. Pengertian Film ... 37
2. Unsur Naratif film ... 38
F. Perihal Ekranisasi
1. Pengertian Ekranisasi ... 44
2. Teori Alihwahana ... 46
G. Bahan Alihwahana dalam Pembelajaran Sastra ... 47
1. Pengertian Bahan Ajar ... 51
2. Fungsi Bahan Ajar ... 52
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitain... 60
B. Sumber Data dan Data ... 61
C. Teknik Pengumpulan Data ... 61
D. Teknik Pengolahan Data ... 70
BAB IV ANALISIS FAKTA CERITA, NILAI RELIGIUS DAN EKRANISASI NOVEL A. Data Penelitian ... 72
1. Ringkasan Cerita Novel ... 72
2. Ringkasan Cerita Film ... 89
B. Hasil Analisis Data ... 97
1. Hasil Analisis Fakta Cerita Novel ... 97
2. Hasil Analisis Fakta Cerita Film ... 115
3. Hasil Analisis Proses Ekranisasi ... 145
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... ...150
1. Fakta Cerita Novel ... ...150
2. Fakta Cerita Film ... ...151
D. Analisis Nilai-nilai Religius Novel ... ...151
1. Nilai Pendidikan Aqidah ... 151
2. Nilai Pendidikan Syariah... ...159
3. Nilai Pendidikan Akhlak ... ...165
E. Analisis Nilai-nilai Religius Film ... ...191
1. Nilai Akhlak terhadap Allah SWT ... ...191
2. Nilai Akhlak terhadap sesama manusia ... ...196
3. Nilai Akhlak terhadap diri sendiri ... ...207
BAB V PEMANFAATAN EKRANISASI NOVEL SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA A. Kata Pengantar ... ...222
B. Rancangan Pembelajaran Novel ... ...225
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... ...242 B. Saran ... ...244
DAFTAR PUSTAKA...246
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Paradigma Penelitian ……….. 13
Bagan 2.1 Pembagian Unit-unit Fungsional dalam Teks Naratif menurut Barthes………. 18
Bagan 2.2 Sastra Bandingan Sebagai Kajian Sastra di Luar Batas Negara……….. 42
Bagan 2.3 Sastra Bandingan Sebagai Kajian Sastra dalam Satu Negara yang Berbeda Bahasa ……… 43
Bagan 2.4 Wilayah Alih Wahana dan Ekranisasi ………. 45
Bagan 3.1 Urutan Sekuen Novel Hafalan Shalat Delisa ………. 63
Bagan 3.2 Urutan Sekuen Film Hafalan Shalat Delisa ……… 67
Bagan 4.1 Urutan Sekuen Novel Hafalan Shalat Delisa ……… 100
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ... 121
Gambar 2 ... 121
Gambar 3 ... 122
Gambar 4 ... 122
Gambar 5 ... 122
Gambar 6 ... 122
Gambar 7 ... 123
Gambar 8 ... 123
Gambar 9 ... 123
Gambar 10 ... 123
Gambar 11 ... 124
Gambar 12 ... 124
Gambar 13 ... 124
Gambar 14 ... 124
Gambar 15 ... 125
Gambar 16 ... 125
Gambar 17 ... 125
Gambar 18 ... 126
Gambar 19 ... 126
Gambar 21 ... 126
Gambar 22 ... 126
Gambar 23 ... 127
Gambar 24 ... 127
Gambar 25 ... 127
Gambar 26 ... 128
Gambar 27 ... 128
Gambar 28 ... 128
Gambar 29 ... 128
Gambar 30 ... 129
Gambar 31 ... 129
Gambar 32 ... 129
Gambar 33 ... 129
Gambar 34 ... 130
Gambar 35 ... 130
Gambar 36 ... 131
Gambar 37 ... 131
Gambar 38 ... 131
Gambar 39 ... 131
Gambar 40 ... 132
Gambar 42 ... 132
Gambar 43 ... 132
Gambar 44 ... 132
Gambar 45 ... 133
Gambar 46 ... 133
Gambar 47 ... 133
Gambar 48 ... 134
Gambar 49 ... 134
Gambar 50 ... 134
Gambar 51 ... 134
Gambar 52 ... 135
Gambar 53 ... 135
Gambar 54 ... 135
Gambar 55 ... 135
Gambar 56 ... 136
Gambar 57 ... 136
Gambar 58 ... 136
Gambar 59 ... 136
Gambar 60 ... 137
Gambar 61 ... 137
Gambar 63 ... 137
Gambar 64 ... 138
Gambar 65 ... 138
Gambar 66 ... 138
Gambar 67 ... 138
Gambar 68 ... 139
Gambar 69 ... 139
Gambar 70 ... 139
Gambar 71 ... 139
Gambar 72 ... 140
Gambar 73 ... 140
Gambar 74 ... 140
Gambar 75 ... 140
Gambar 76 ... 141
Gambar 77 ... 141
Gambar 78 ... 141
Gambar 79 ... 141
Gambar 80 ... 142
Gambar 81 ... 142
Gambar 82 ... 142
Gambar 84 ... 142
Gambar 85 ... 142
Gambar 86 ... 142
Gambar 87 ... 142
Gambar 88 ... 142
Gambar 89 ... 143
Gambar 90 ... 143
Gambar 91 ... 143
Gambar 92 ... 143
Gambar 93 ... 144
Gambar 94 ... 144
Gambar 95 ... 144
Gambar 96 ... 145
Gambar 97 ... 145
Gambar 98 ... 145
Gambar 99 ... 145
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Kesimpulan hasil penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah
penelitian yang dikemukakan pada Bab I (Pendahuluan). Rumusan masalah yang
dikemukakan tersebut bertujuan : 1) Untuk mengetahui fakta cerita, berupa alur,
tokoh/penokohan, dan latar di dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere liye.
2) Untuk mengetahui fakta cerita, berupa alur, tokoh dan penokohan, dan latar di
dalam film Hafalan Shalat Delisa karya sutradara Sony Gaokasak. 3) Untuk
mengetahui nilai-nilai religius yang terkandung di dalam novel Hafalan Shalat
Delisa. 4) Untuk mengetahui nilai-nilai religius yang terkandung di dalam film
Hafalan Shalat Delisa. 5) Untuk pemanfaatan novel alih wahananya sebagai
bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMA.
1. Fakta Cerita Novel
Hasil analisis mengenai fakta cerita di dalam novel hafalan shalat Delisa
karya Tere liye menujukkan hasil bahwa penyajian alur cerita lebih dramatis dan
tidak mononton karena banyaknya sekuen yang muncul. Adapun jenis sekuen
deskripsi tokoh adalah jenis sekuen yang sering muncul dibandingkan jenis
sekuen dialog, latar, dan sorot balik. Deskripsi tokoh dan penokohan diungkapkan
secara spesifik, namun pada deskripsi mengenai latar waktu begitu banyak
dijelaskan, sedangkan deskrispi mengenai latar tempat tidak begitu banyak.
2. Fakta Cerita Film
Senada dengan hasil analisis mengenai cerita di dalam novel hafalan shalat
Delisa, hasil analisis mengenai fakta cerita di dalam film hafalan shalat Delisa,
menunjukkan hasil bahwa penyajian alur cerita terasa sangat cepat. Alasannya
mungkin untuk mengupayakan penyajian fakta cerita di dalam novel secara
dan penokohan kurang begitu diungkapkan secara verbal, namun pemaparan
deskripsi latar tempat yang kuat melalui audiovisual justru membantu kekurangan
tersebut. Pengungkapan peristiwa, tokoh dan penokohan, latar, dan sorot balik
terasa dipaksa dengan isu-isu yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan demikian.
Film hafalan shalat Delisa karya sutradara Sony Gaokasak ini memberi kesan
bahwa peristiwa, tokoh, dan latar mungkin ada atau pernah terjadi.
3. Nilai-nilai religius novel hafalan shalat Delisa
Nilai-nilai religius yang terkandung di dalam novel hafalan shalat Delisa
karya Tere Liye meliputi: nilai pendidikan aqidah (Keimanan), nilai-nilai
pendidikan syariah (ibadah), dan nilai pendidikan akhlak (tasawuf).
4. Nilai-nilai religius film hafalan shalat Delisa
Niali-nilai religius yang terkandung di dalam film hafalan shalat Delisa
karya arahan sutradara Sony Gaokasak meliputi: nilai akhlak terhadap Allah Swt,
nilai akhlak terhadap sesama manusia, dan nilai akhlak terhadap diri sendiri.
5. Bahan alih wahana dalam pembelajaran sastra
Pembelajaran bermakna akan terjadi apabila guru benar-benar peka dan
memahami terhadap minat dan pengetahuan siswa secara mendasar, dari mulai
yang bersifat pribadi hingga yang umum. Adapun salah satu contohnya ialah sikap
senang menonton ketika menonton film.
Bagi seorang guru sastra, respon siswa dalam kegiatan menonton film
tersebut sesungguhnya dapat dijadikan bahan untuk pembelajaran sastra.
Pembelajaran sastra yang dimaksud, misalnya pembelajaran memahami novel.
Novel dan film adalah dua karya yang berbeda bentuk. Novel disajikan dalam
bentuk verbal, sedangkan film dalam bentuk audiovisual. Akan tetapi, keduanya
memiliki persamaan sifat, yakni bersifat naratif. Maka dari itu, tidaklah heran
menyebut pengalihwahanaan itu adalah ekranisasi. Dengan demikian, antara novel
dan film ternyata memiliki keterkaitan, terutama film hasil ekranisasi novel.
Melalui perumusan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
tepat, guru dapat mengolaborasi kedua alat tersebut menjadi bahan pembelajaran
sastra yang menarik dan bermakna.
B.Saran
Saran yang dapat penulis utarakan terkait hasil penelitian Kajian Struktur
dan Nilai-nilai religius Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere liye dan Alih
wahananya untuk bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMA adalah sebagai
berikut.
1. Analisis fakta cerita yang terdapat di dalam novel dan film dapat diungkap
dengan memanfaatkan teori narasi atau natarologi karena keduanya sama-sama
memiliki unsur narasi. Selain itu, untuk mempermudah penganalisian fakta
cerita, peneliti dapat menggunkan pisau analisis yang dikembangkan oleh
Barthes dalam membagi teks narasi ke dalam unit-unit fungsional karena
dengan cerita itu, isi cerita di dalam teks akan menjadi lebih jelas pembagian
dialog, peristiwa, deskripsi latar, deskripsi tokoh dan sikap tokoh, dan sorot
balik.
2. Film adalah sebuah karya naratif dengan memanfaatkan media audio-visual.
Oleh karena itu, dalam melakukan analisis fakta cerita yang terdapat di dalam
film tidak terbatas pada unsur verbal saja, namun harus diungkap pula
unsur-unsur nonverbal, yaitu unsur-unsur suara (audio) dan unsur-unsur gambar (visual).
Penyajian hasil analisisnya pun setidaknya dilengkapi dengan
cuplikan-cuplikan gambar dalam film. Dengan demikian, penguingkapan fakta cerita di
dalam film menjadi lebih faktual.
3. Film hasil ekranisasi novel adalah film yang terlahir setelah muncul karya
sebelumnya, yaitu novel. Untuk melakukan penelitian proses ekranisasi novel,
penulis sarankan supaya memahami konsep sastra bandingan. Selain itu juga,
supaya teori narasi yang dirujuk dapat menghasilkan hasil analisis yang
mendalam dan relevan.
4. Pembelajaran memahami novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel
adalah kegiatan pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif katena siswa
dilatih untuk cermat dan teliti mengungkapkan fakta-fakta dengan bukti yang
faktual. Selain itu, adanya materi tentang apresiasi film dapat merangsang
minat siswa dalam proses kegiatan belajar. Guru sebaliknya memilih novel dan
film hasil ekranisasi novel dengan melihat tingkat psikologi siswa sehingga
bobot isi cerita dan aspek-aspek yang ada di dalam cerita novel dan film
246
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, H.M. 1971. The Mirror and the Lamp-Romantic Theory and the Critical
Tradition. Oxford: Oxford University Press.
Abrams, H.M. 1999. A Glossary of Literary Terms. Boston: Heinle & Heinle.
Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer-Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Alex Sobur. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Al-Ghazali & Muhammad, Abi Hamid. 1989. Ihya Ulum Addin. Beirut: Dar al
Fikr.
Ali, Mohammad Daud. 2010 . Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja wali Pers.
Alim, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Al-Maududi, Abul A’ala, dkk. 1994. Esensi Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru
Algesindo.
Ancok, D dan Suroso, F. N. 2001. Psikologi Islami. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar
Ardianto, Elvinaro. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekamata Media.
Asrul Sani (terj). 1984. Cara Menghayati Sebuah Film. Jakarta: Yayasan Citra.
Aziez, Furqan dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi: Sebuah Pengantar.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Azra, Azyumardi. Dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Departemen
247
Alex Sobur. 2009. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Rosdakarya.
Badudu, J.S. 2003. Pengajaran Sastra di Sekolah. Makalah pada seminar
Nasional paradigm Baru pengajaran sastra : antara harapan dan
tantangan. FKM Program Pascasarjana Universitas pendidikan Indonesia.
Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks-Analisis Semiologi atas Fotografi,
Iklan, Film, Musik, Alkitab, Penulisan, dan Pembacaan, serta kritik
Sastra. Yogyakarta: Jalasutra.
Brown, H. Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa
(diterjemahkan oleh Noor Cholis dan Yusi Avianto Pareanom). Jakarta:
Kedubes AS di Jakarta.
Caroline, C. 1999. Hubungan antara Religiusitas Dengan Tingkat Penalaran
Moral Pada Pelajar Madrasah Mu”Allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Yoyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Chatman, Seymour. 1978. Story and Discourse-Narrative Structure in Fiction and
Film. Inthaca & London: Cornell University Press.
Clements, Robert J. 1978. Comparartive Literature as Academic Disipline. New
York: The Modern Language Association of America.
Damono, Sapardi Djoko. 2012. Alih Wahana. Jakarta: Editum.
Departemen Agama RI. 1995. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: PT Karya Toha Putra.
Dister, N.S. 1988. Psikologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.
El-Mubaroh, Zaim. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan yang
Terputus dan Menyatukan yang Tercerai. Bandung: Alfabeta
248
Endaswara, Suwandi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
Bukupop.
Esnete, Pamusuk. 1991. Novel dan film. Flores: Nusa Indah.
Forster, E.M. 1972. Aspect of The Novel. (nn): Penguin Classic.
Gani, Rizanur. 1988. Pengajaran Sastra Indonesia-Respon dan Analisis. Jakarta:
Depdikbud.
Heri Nurdiansyah. 2010. Tranformasi novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid
& Delia ke dalam film 3 Hati dua dunia satu cinta (Kajian Deskriptif
Analitik Komparatif terhadap proses Eranisasi Novel dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran Sastra di Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang
Tahun Ajaran 2011/2012. Tesis. SPS UPI
Holman, C. Hugh. 1985. A Handbook to Literature. Indiana: ITT Bobbs-Merrill
Educational Publishing Company, Inc.
Irawan, Etsa Indra dan Laelasari. 2011. Sinematografi. Bandung: Dar! Mizan.
Jabrohim (Ed). 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha
Widya.
Lubis, Mawardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Nilai (Perkembangan Moral
Keagamaan Mahasiswa PTAIN). Yogyakarta: Al-Ruzz Media.
Lutters, Elizabeth. 2004. Kunci sukses Menulis Skenario. Jakarta: Grasindo.
Luxemburg, Jan Van, dkk, 1992. Pengantra Ilmu Sastra (diterjemahkan Dick
Hartoko). Jakarta: Gramedia.
Liye, Tere. 2008. Hafalan Shalat Delisa. Jakarta: Republika.
Mahmud, Syalyut. 1984. Akidah dan Syariat Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Madjid, R. 1992. Islam Kemoderenan dan Ke-Indonesiaan. Bandung : Mizan
249
Mangunwijaya, Y.B. 1988. Sastra dan Relegiutas. Yogyakarta: Kanisius.
Moleong, Lexy J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin & Mujib, Abdul. 1998. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung:
Trigenda Karya.
Mulyana, Rohmat. 2011. Mengartikulasiakan Pendidikan Nilai. Bandung:
Alabeta.
Mulyasa. 2010. KTSP. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, Harun. 1995. Falsafat Agama. Bandung: Bulan Bintang.
Nasution, Harun. 1991. Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran. Bandung:
Mizan.
Noth,Winfried. 1990. Handbook of Semiotic. Bloomington & Indianapolis:
Indiana University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori pengakajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
Publishing.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan sastra.
Yogyakarta: BPEF UGM.
Oemarjati, Boen S. 1992. Dengan Sastra Mencerdaskan Siswa : Memperkaya
Pengalaman dan Pengetahuan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Pradopo, Rahmat Djoko dkk. 1985. Bahasa Puisi Penyair Utama Sastra
250
Prastita, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Prastowo, A. (2013). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif, menciptakan
metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Yogyakarta: Diva
Press
Prodopo, Rahmat Djoko. 2009. Beberapa Teori sastra, Metode kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purba, Antilan. 2010. Sastra Indonesia Komtemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran sastra cetakan pertama. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reslyana Malida. 2009. Tranformasi Novel Pintu Terlarang karya Sekar Ayu
Asmara ke dalam Film (Kajian Sastra Bandingan). Skripsi. FPBS UPI
Rusyana, Yus. 1979. Novel Sunda Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan pendidikan. Bandung:
Diponegoro.
Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta:Grasindo.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton (diterjemahkan oleh Sugihastuti
dan Rossi Aby Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta:UI Press.
251
Sumantri. 2008. Implementasi KTSP dalam Inovasi Pendidikan dan pembelajaran
bagi Pembangunan Karakter Bangsa (Suplemen Dasar Konsep
Pendidikan Nilai Moral), Makalah disampaikan kepada komnuitas
pendidik dan stakeholder pendidikan untuk bahan seminar pendidikan
karakter bangsa, Maret 2008.
Sumardjo, Jakob. 1990. Fiksi Indonesia Dewasa Ini. Bandung:Yudistira.
Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1991. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Sumiyadi. 2011. “Relasi Antarteks dalam Pengkajian Sastra” dalam pemikiran-pemikiran inovatif dalam kajian Bahasa, Sastra, Seni, dan
Pembelajarannya. Bandung:Bintang Warliartika.
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Remaja
Rodaskarya.
Tafsir, Ahmad. 2008. Filsafat Pendidikan Islam: Integrasi Jasmani, Rohani dan
Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: Rosdakarya.
Teeuw, 1982. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta. Pustaka Utama.
Teeuw, A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UNY. 2002. Din Al-Islam. Yogyakarta: Unit
Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum UNY.
Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra (diterjemahkan oleh Okke K.S. Zaimar,
Apsanti Djokosuyatno, dan Talha Bachmid). Jakarta: Djambatan.
252
Wellek, Rene dan Austin warren. 1995. Teori kesustraan (edisi terjemahan).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarno dan Herimanto. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zaidan, Abdul. 1976. Ushul al-Da‟wah. Bagdad: Jami‟iyyah
Zaimar, Okke K.S. dan Ayu Basoeki Harahap. 2011. Telaah Wacana-Teori dan