• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bermain Futsal Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa Yang Rutin Berolahraga dan Yang Tidak Rutin Berolahraga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Bermain Futsal Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa Yang Rutin Berolahraga dan Yang Tidak Rutin Berolahraga."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN

DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN

BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN

BEROLAHRAGA

Patricia Andriani, 2014

Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Hipertensi dapat diturunkan dengan berolahraga secara rutin. Futsal adalah olahraga permainan intermiten intensitas tinggi yang membutuhkan jalur aerobik dan anaerobik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi penurunan tekanan darah pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

Metode penelitian adalah eksperimental semu dengan pretest dan posttest pada 20 subjek penelitian yang rutin berolahraga dan 20 subjek penelitian yang tidak rutin berolahraga. Pengukuran meliputi tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah bermain futsal selama 20 menit. Analisis data menggunakan

uji t berpasangan dengan α = 0,05 dan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05.

Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

Hasil penelitian adalah tekanan darah sistolik menurun sebesar 8,7 mm Hg (p=0,000) dan diastolik menurun sebesar 6,8 mm Hg (p=0,000) setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga. Tekanan darah sistolik menurun sebesar 11,4 mm Hg (p=0,000) dan diastolik sebesar 8,2 mm Hg (p=0,000) setelah bermain futsal pada pria dewasa yang tidak rutin berolahraga. Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik yang sangat bermakna (p=0,000) dan diastolik yang bermakna (p=0,018) antara pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

Kesimpulan penelitian ini adalah tekanan darah sistolik dan diastolik menurun pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada penurunan sistolik dan perbedaan yang bermakna pada penurunan diastolik antara pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE EFFECT OF PLAYING FUTSAL ON NORMAL BLOOD

PRESSURE IN ADULT HUMAN MALE WHO ROUTINELY

EXERCISED AND WHOM DID NOT

Patricia Andriani, 2014

1st Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

2nd Tutor : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

High blood pressure or hypertension related to morbidity and mortality of

cardiovascular disease. Hypertension can be reduced by exercising routinely. Futsal is an intermitten sport with high intensity which needs aerobic and anaerobic pathway.

The purpose is to find out the reduction of blood pressure on adult human male who routinely exercised and them whom did not after playing futsal.

The methods are quasi experimental with pretest and posttest design on 20 adult human male who routinely excercised and 20 adult male whom did not. The measurements include systolic blood pressure and diastolic blood pressure before and after playing futsal for 20 minutes. The statistical analysis that used is paired

t test with α = 0,05 and independent t test with α = 0,05. Significance based on the

value of p < 0,05.

The results show that systolic blood pressure decreases as much as 8,7 mm Hg (p=0,000) and diastolic decreases as much as 6,8 mmHg (p=0,000) after playing futsal on adult human male who routinely exercised. Systolic blood pressure decreases as much as 11,4 mm Hg (p=0,000) and diastolic as much as 8,2 mm Hg (p=0,000) after playing futsal on adult human male who did not routinely exercised. There is a highly significant reduction of systolic blood pressure (p=0,000) and significant reduction of diastolic blood pressure (p=0,018) between adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal..

The conclusion is systolic blood pressure and diastolic blood pressure will decrease on adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal. There is a highly significant comparison reduction of systolic blood pressure and significant reduction of diastolic blood pressure between adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal.

Key word: hypertension, playing futsal, routinely exercised and not routinely

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah

2.1.1 Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Tekanan Darah 2.1.1.1 Regulasi Pompa Jantung

2.1.1.2 Mekanisme Frank-Starling

2.1.1.3 Tahanan Perifer Total (Total Peripheral Resistance) 2.1.1.4 Curah Jantung (Cardiac Output)

(4)

v Universitas Kristen Maranatha 2.1.2 Metode Pemeriksaan Tekanan Darah

2.1.2.1 Jenis Sphygmomanometer

2.1.2.2 Cara Mengukur Tekanan Darah 2.1.3 Kelainan Tekanan Darah

2.1.3.1 Hubungan Kelainan Tekanan Darah dan Olahraga 2.2 Olahraga

2.2.1 Hubungan Olahraga dengan Aktivitas Fisiologi

2.2.1.1 Pengaruh Olahraga pada Jantung dan Pembuluh Darah 2.3 Futsal

2.3.1 Peraturan Futsal

2.4 Hubungan Futsal dengan Aktivitas Fisiologi

2.5 Penurunan Tekanan Darah Setelah Latihan (Postexercise Hypotension) 2.6 Penurunan Tekanan Darah Setelah Latihan pada Populasi Terlatih

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

3.2 Alat-alat yang Digunakan 3.3 Instrumen Penelitian Tambahan 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.5 Metode Penelitian

3.5.1 Desain Penelitian 3.5.2 Variabel Penelitian

3.5.2.1 Definisi Konsepsional Variabel 3.5.2.2 Definisi Operasional Variabel 3.6 Prosedur Kerja

3.6.1 Metode Analisis 3.6.1.1 Analisis Data 3.6.1.2 Hipotesis Statistik 3.6.1.3 Kriteria Uji

3.6.1.4 Aspek Etik Penelitian

(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian dan Pembahasan

4.2 Pengujian Hipotesis dan Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

35 35 39

43 43 43

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Aliran Darah Jantung Gambar 2.2 Oscillometric Technique

Gambar 2.3 Mercury Sphygmomanometer

Gambar 2.4 Aneroid Sphygmomanometer

Gambar 2.5 Logo PSSI Gambar 2.6 Logo FIFA

Gambar 4.1 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Rutin Berolahraga

Gambar 4.2 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Tidak Rutin Berolahraga

Gambar 4.3 Grafik Tekanan Darah Diastolik Pria Dewasa Rutin Berolahraga

Gambar 4.4 Grafik Tekanan Darah Diastolik Pria Dewasa Tidak Rutin Berolahraga

Gambar 4.5 Grafik Tekanan Arteri Rata-rata Pria Dewasa Rutin Berolahraga

Gambar 4.6 Grafik Tekanan Arteri Rata-rata Pria Dewasa Tidak Rutin Berolahraga

6 10 11 11 19 20 35

36

36

37

37

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SINGKATAN

BP = Blood Pressure

COP = Cardiac Output

TPR = Total Peripheral Resistance

SV = Stroke Volume

HR = Heart Rate

VR = Venous Return

PEH = Postexercise Hypotension

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 50

Lampiran 2 Tabel Data Hasil Pemeriksaan 51

Lampiran 3 Uji Normalitas 55

Lampiran 4 Analisis Statistik 63

Lampiran 5 Surat Persetujuan (Informed Consent) 69 Lampiran 6 Lembar Data Diri Peserta Penelitian 70

Lampiran 7 Kuesioner Par-Q and You 71

Lampiran 8 Kuesioner Aktivitas Fisik Baecke 72 Lampiran 9 Metode Pengelompokkan dan Perhitungan Data 74

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah merupakan salah satu indikator utama kesehatan kardiovaskular. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas kontraktilitas jantung dan kondisi serta aktivitas pembuluh darah (www.winona.edu). Tekanan darah manusia secara umum dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah normal (normotensi), dan tekanan darah tinggi (hipertensi) (Anies, 2006).

Hipertensi merupakan faktor risiko berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular. Penelitian epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular (Bomback & Bakris, 2011). Komplikasi dari hipertensi menjadi penyebab dari 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun (WHO, 2013). Prevalensi hipertensi yang didapat melalui pengukuran pada usia >18 tahun mencapai 25,8% sedangkan kemampuan luas cakupan tenaga kesehatan untuk mendiagnosis hipertensi hanya mencapai 36,8% dan 63,2% kasus hipertensi tidak terdiagnosis (Riskesdas, 2013).

(11)

2 Universitas Kristen Maranatha hipertensi 19%-30% (Ekowati dan Sulistyowati, 2009). Oleh karena itu, orang yang tidak rutin berolahraga berisiko 2,67 kali lebih tinggi menderita hipertensi daripada yang rutin berolahraga (Hasrin, Wahiduddin, Rismayanti, 2012).

Futsal merupakan salah satu olahraga permainan yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Futsal adalah olahraga permainan dengan intensitas tinggi intermiten yang memerlukan jalur aerobik dan anaerobik (Alvarez et al, 2009). Futsal merupakan olahraga kompetitif dengan intensitas tinggi yang efektif dalam memberikan efek penurunan tekanan darah sistolik yang lebih besar tetapi olahraga kompetitif dapat memacu emosi sehingga tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi (Eicher et al, 2010). Peneliti tertarik untuk melakukan penilitian yang aman tentang penurunan tekanan darah setelah bermain futsal pada pria dengan tekanan darah normal sehingga dapat memberikan informasi tentang manfaat olahraga rutin yang dapat mengurangi risiko hipertensi.

1.2 Identifikasi Masalah

1) Apakah tekanan darah sistolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

2) Apakah tekanan darah diastolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

3) Apakah terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik antara pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

4) Apakah terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastolik antara pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

1.3 Maksud dan Tujuan

(12)

3 Universitas Kristen Maranatha Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga dan apakah terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang bermakna antara pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penurunan tekanan darah normal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat bahwa rutin melakukan aktivitas fisik yang dilakukan sesuai dengan rekomendasi petugas medis, kondisi tubuh, dan kebutuhan tubuh dapat berguna untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan terutama tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah adalah tekanan akibat desakan yang timbul ketika darah melewati dinding pembuluh darah (AHA, 2012). Tekanan darah dipengaruhi oleh volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dikali dengan tahanan perifer total (Ronny et al, 2008).

(13)

4 Universitas Kristen Maranatha Resistensi vaskular setelah latihan secara signifikan akan lebih rendah daripada sebelum latihan. Penurunan resistensi perifer diakibatkan oleh beberapa faktor termasuk efek dari metabolik yang dipengaruhi aktivitas, vasodilatasi akibat arus, penurunan respons alfa adrenergik, penurunan pengeluaran simpatis, dan termodilatasi. Tahanan perifer total akan kembali normal secara bertahap dan ditemukan penurunan yang signifikan pada curah jantung yang berkontribusi pada penurunan tekanan darah (Smelker et al, 2004).

Futsal merupakan olahraga intensitas tinggi intermiten yang membutuhkan akselerasi dan lari cepat jarak pendek. Futsal memiliki intensitas maksimal atau hampir maksimal diselingi dengan periode recovery (aktivitas dengan intensitas rendah atau berhenti). Oleh karena itu, kemampuan olahraga dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam permainan futsal (Fazli, Moghadasi, Azizi, 2014).

Salah satu perubahan tubuh ketika berolahraga terjadi pada tekanan darah. Daya tampung dan denyut jantung bagi kelompok yang rutin berolahraga akan bertambah besar dan kuat sehingga efisiensi kerja jantung akan lebih tinggi menyebabkan jantung tidak perlu terlalu sering memompa darah. Selain itu, terjadi perubahan pada pada pembuluh darah sehingga mengurangi risiko hipertensi (Maizar, 2012).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1) Tekanan darah sistolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

2) Tekanan darah diastolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

3) Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik yang sangat bermakna antara pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

(14)

43 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1) Tekanan darah sistolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

2) Tekanan darah diastolik menurun setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga.

3) Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik yang sangat bermakna antara pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

4) Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastolik yang bermakna antara pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

5.2 Saran

1) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penurunan tekanan darah pada bentuk olahraga yang lain.

2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai intensitas olahraga yang aman pada penderita dengan kelainan tekanan darah.

3) Individu yang berisiko tinggi menderita kelainan tekanan darah dianjurkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas yang sesuai kemampuan. 4) Individu harus melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan

(15)

PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN

DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN

BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN

BEROLAHRAGA

THE EFFECT OF PLAYING FUTSAL ON NORMAL BLOOD

PRESSURE IN ADULT HUMAN MALE WHO ROUTINELY

EXERCISED AND WHOM DID NOT

Patricia Andriani1, Pinandojo Djojosoewarno2, Sri Utami Sugeng3

1

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

2

Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

3

Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No.65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Tekanan darah tinggi atau hipertensi berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Hipertensi dapat diturunkan dengan berolahraga secara rutin. Futsal adalah olahraga permainan intermiten intensitas tinggi yang membutuhkan jalur aerobik dan anaerobik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi penurunan tekanan darah pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

Metode penelitian adalah eksperimental semu dengan pretest dan posttest pada 20 subjek penelitian yang rutin berolahraga dan 20 subjek penelitian yang tidak rutin berolahraga. Pengukuran meliputi tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan setelah bermain futsal selama 20 menit. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0,05 dan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05. Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

(16)

Kesimpulan penelitian ini adalah tekanan darah sistolik dan diastolik menurun pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada penurunan sistolik dan perbedaan yang bermakna pada penurunan diastolik antara pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga.

(17)

ABSTRACT

High blood pressure or hypertension related to morbidity and mortality of

cardiovascular disease. Hypertension can be reduced by exercising routinely. Futsal is an intermitten sport with high intensity which needs aerobic and anaerobic pathway.

The purpose is to find out the reduction of blood pressure on adult human male who routinely exercised and them whom did not after playing futsal.

The methods are quasi experimental with pretest and posttest design on 20 adult human male who routinely excercised and 20 adult male whom did not. The measurements include systolic blood pressure and diastolic blood pressure before and after playing futsal for 20 minutes. The statistical analysis that used is paired

t test with α = 0,05 and independent t test with α = 0,05. Significance based on the

value of p < 0,05.

The results show that systolic blood pressure decreases as much as 8,7 mm Hg (p=0,000) and diastolic decreases as much as 6,8 mmHg (p=0,000) after playing futsal on adult human male who routinely exercised. Systolic blood pressure decreases as much as 11,4 mm Hg (p=0,000) and diastolic as much as 8,2 mm Hg (p=0,000) after playing futsal on adult human male who did not routinely exercised. There is a highly significant reduction of systolic blood pressure (p=0,000) and significant reduction of diastolic blood pressure (p=0,018) between adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal..

The conclusion is systolic blood pressure and diastolic blood pressure will decrease on adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal. There is a highly significant comparison reduction of systolic blood pressure and significant reduction of diastolic blood pressure between adult human male who routinely exercised and whom did not after playing futsal.

Key word: hypertension, playing futsal, routinely exercised and not routinely

(18)

PENDAHULUAN

Tekanan darah merupakan salah satu indikator utama kesehatan kardiovaskular. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas kontraktilitas jantung dan kondisi serta aktivitas pembuluh darah1.

Hipertensi merupakan faktor risiko berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan sistem

kardiovaskular. Penelitian epidemiologi membuktikan bahwa

hipertensi berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular2.

Olahraga yang rutin dapat menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kencing manis, dan infeksi3. Oleh karena itu, orang yang tidak rutin berolahraga berisiko 2,67 kali lebih tinggi menderita hipertensi daripada yang rutin berolahraga4.

Futsal merupakan salah satu olahraga permainan yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Futsal adalah olahraga permainan dengan intensitas tinggi intermiten

yang memerlukan jalur aerobik dan anaerobik 5. Penelitian ini didukung oleh simpulan hasil penelitian tentang tekanan darah sistolik yang tetap turun pada intensitas latihan yang tinggi atau rendah6 dan aktivitas fisik aerobik yang dilakukan selama 30-45 menit per hari dapat mengurangi risiko hipertensi sebesar 19%-30%7.

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah futsal memengaruhi tekanan darah normal pria dewasa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah bermain futsal pada pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga dan apakah terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang bermakna antara pria dewasa yang rutin dan yang tidak rutin berolahraga.

(19)

berolahraga setelah bermain futsal. Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat bahwa rutin melakukan aktivitas fisik yang dilakukan sesuai dengan rekomendasi petugas medis, kondisi tubuh, dan kebutuhan tubuh dapat berguna untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan terutama tekanan darah.

BAHAN DAN CARA

Subjek penelitian (SP) terdiri dari 40 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yakni pria dewasa yang rutin berolahraga dan yang tidak rutin berolahraga. dengan rentang usia 18-23 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Sebelum melakukan uji penelitian, subjek penelitian diminta untuk tidak melakukan aktivitas berat dalam kurun waktu 24-48 jam terakhir, cukup makan 3 kali sehari dan istirahat selama 7-8 jam, tidak mengonsumi minuman alkohol, kopi, coklat, minuman soda, obat-obatan yang mengandung antihistamin atau diazepam seperti obat flu atau penghilang rasa sakit, bersedia

mengisi lembar data peserta penelitian dengan lengkap untuk identitas, kuesioner PAR-Q and You, dan kuesioner Baecke.

Pada hari pelaksanaan, tes dilakukan minimal dua jam sesudah makan makanan ringan dan empat jam sesudah makan makanan berat, subjek penelitian tidak merokok atau menggunakan pakaian olahraga yang mengganggu gerak tubuh kemudian melakukan peregangan anggota gerak terutama pada area kaki selama 3-5 menit dan beristirahat selama 10 menit.

Subjek penelitian duduk istirahat selama 10 menit untuk pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik pada posisi duduk dengan cara gabungan sebanyak 3 kali dengan selang waktu selama 5 menit dan diambil tekanan darah rata-rata. Pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada arteri brachialis di fossa cubiti.

(20)

bermain futsal saat recovery time

(waktu yang dibutuhkan seseorang setelah berhenti berolahraga untuk mengembalikan metabolisme tubuh yang berubah ketika berolahraga) pada posisi duduk dengan cara gabungan sebanyak 3 kali dengan selang waktu selama 5 menit, kemudian diambil tekanan darah rata-rata. Pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada arteri brachialis di fossa cubiti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian efek pemberian madu terhadap waktu reaksi

sederhana pada pria dewasa disajikan dalam pembahasan dibawah ini.

Gambar 1 tekanan darah sistolik pria dewasa yang rutin berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 98-116 mm Hg dengan rerata sebesar 106,3 mm Hg. Tekanan darah sistolik pria dewasa yang rutin berolahraga setelah bermain futsal berkisar antara 90-106 mm Hg dengan rerata sebesar 97,6 mm Hg. Tekanan darah sistolik pria dewasa yang rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 8,7 mm Hg.

Gambar 1 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Rutin Berolahraga

Gambar 2 yaitu tekanan darah sistolik pria dewasa yang tidak rutin

berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 108-120 mm Hg

(21)

dengan rerata sebesar 114,8 mm Hg. Tekanan darah sistolik pria dewasa yang tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal berkisar antara 96-110 mm Hg dengan rerata sebesar 103,4

mm Hg. Tekanan darah sistolik pria dewasa yang tidak rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 11,4 mm Hg.

Gambar 2 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Tidak Rutin

Berolahraga

Gambar 3 tekanan darah diastolik pria dewasa yang rutin berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 64-76 mm Hg dengan rerata sebesar 71,3 mm Hg. Tekanan darah diastolik pria dewasa yang rutin berolahraga setelah bermain futsal

berkisar antara 60-70 mm Hg dengan rerata sebesar 64,5 mm Hg. Tekanan darah diastolik pria dewasa yang rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 6,8 mm Hg.

92 97 102 107 112

Sistolik Tidak Rutin

OR

Sebelum

(22)

Gambar 3 Grafik Tekanan Darah Diastolik Pria Dewasa Rutin

Berolahraga

Gambar 4 tekanan darah diastolik pria dewasa yang tidak rutin berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 68-80 mm Hg dengan rerata sebesar 75,4 mm Hg. Tekanan darah diastolik pria dewasa yang tidak rutin berolahraga setelah

bermain futsal berkisar antara 62-74 mm Hg dengan rerata sebesar 67,2 mm Hg. Tekanan darah diastolik pria dewasa yang rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 8,2 mm Hg.

Gambar 4 Grafik Tekanan Darah Diastolik Pria Dewasa Tidak Rutin

Berolahraga

60 65 70 75

Diastolik Tidak

Rutin OR

Sebelum

(23)

Gambar 5 tekanan arteri rata-rata pria dewasa yang rutin berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 75,33-89,33 mm Hg dengan rerata sebesar 82,97 mm Hg. Tekanan darah arteri rata-rata pria dewasa yang rutin berolahraga

setelah bermain futsal berkisar antara 70-80,67 mm Hg dengan rerata sebesar 75,53 mm Hg. Tekanan darah arteri rata-rata pria dewasa yang rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 7,4 mm Hg.

Gambar 5 Grafik Tekanan Arteri Rata-rata Pria Dewasa Rutin Berolahraga

Tekanan arteri rata-rata pria dewasa yang tidak rutin berolahraga sebelum bermain futsal berkisar antara 81,33-93,33 mm Hg dengan rerata sebesar 88,53 mm Hg. Tekanan darah arteri rata-rata pria dewasa yang tidak rutin berolahraga

setelah bermain futsal berkisar antara 73,33-86 mm Hg dengan rerata sebesar 79,27 mm Hg. Tekanan darah diastolik pria dewasa yang rutin berolahraga mengalami penurunan dengan rerata sebesar 9,3 mm Hg.

Gambar 6 Grafik Tekanan Arteri Rata-rata Pria Dewasa Tidak Rutin

(24)

Tekanan darah sistolik sebelum bermain futsal pada kelompok yang rutin berolahraga lebih tinggi yaitu 106,3 mm Hg dan setelah bermain futsal sebesar 97,6 mm Hg sehingga penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,7 mm Hg, dengan hasil yang bermakna (p=0,000). Tekanan darah sistolik sebelum bermain futsal pada kelompok yang tidak rutin berolahraga lebih tinggi yaitu 114,8 mm Hg dan setelah bermain futsal sebesar 103,4 mm Hg sehingga penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,4 mm Hg, dengan hasil yang bermakna (p=0,000). Pada perbandingan rata-rata penurunan tekanan darah setelah bermain futsal memberikan hasil yang sangat bermakna (p =0,000).

Tekanan darah diastolik sebelum bermain futsal pada kelompok yang rutin berolahraga lebih tinggi yaitu 71,3 mm Hg dan setelah bermain futsal sebesar 64,5 mm Hg sehingga penurunan tekanan darah sistolik sebesar 6,8 mm Hg, dengan hasil yang bermakna (p=0,000). Tekanan darah diastolik sebelum bermain futsal pada kelompok yang tidak

rutin berolahraga lebih tinggi yaitu 75,4 mm Hg dan setelah bermain futsal sebesar 67,2 mm Hg sehingga penurunan tekanan darah diastolik sebesar 8,2 mm Hg, dengan hasil yang bermakna (p=0,000). Pada perbandingan rata-rata penurunan tekanan darah setelah bermain futsal memberikan hasil yang bermakna (p =0,018).

SIMPULAN

(25)

tidak rutin berolahraga setelah bermain futsal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Winona. 2009. Measuring Blood Pressure.

2. Bomback & Bakris. 2011. Chronic Kidney Disease (CKD) and Hypertension Essentials. London: Jones & Barlett Learning International.

3. Departemen Kesehatan RI. 2002.

Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan.

4. Hasrin, Wahiduddin, Rismayanti. 2012. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2012.

5. Alvarez JC, D’Ottavio S, Vera JG, Castagna C. 2009. Aerobic Fitness in Futsal Players of Different Competitive Level.

6. Cornelissen VA. 2009. Effects of Aerobic Training Intensity on Resting, Exercise and Post-exercise Blood Pressure, Heart Rate and Heart-rate Variability. 7. Ekowati Rahajeng & Sulistyowati

Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.

(26)

44 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A. Purba. 2002. Kardiovaskular dan Faal Olahraga. Bandung: Bagian Ilmu Faal/Faal Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Alvarez JC, D’Ottavio S, Vera JG, Castagna C. 2009. Aerobic Fitness in Futsal Players of Different Competitive Level., http://www.researchgate.net/ ...Aerobic_fitness.../9fcfd5138b95579462.pdf., 17 Januari 2014.

Andhiky Raymonanda Madangsai. 2012. Pengaruh Theobromine Coklat terhadap Tekanan Darah Normal Pria Dewasa., http://repository.maranatha.edu/., 11 Januari 2014.

Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Arsdiani. 2006. Pengaruh Olahraga Terprogram Terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang Mengikuti Ekstrakulikuler Basket., http://eprints.undip.ac.id/20415., 7 Januari 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013., Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013., http://www.litbang.depkes.go.id/., 1 Januari 2015.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)., http://kbbi.web.id., 26 Januari 2014.

(27)

45 Universitas Kristen Maranatha Bomback & Bakris. 2011. Chronic Kidney Disease (CKD) and Hypertension

Essentials. London: Jones & Barlett Learning International.

CAFS. Futsal History., http://www.cafs.asia//index.php/about_us., 21 Juli 2014.

Castagna, Carlo and Alvarez, JCB. 2010. Physiological Demands of an Intermittent Futsal-Oriented High-Intensity Test., http://gpspportspain.es/ .../29_J%20Strength%20Cond%20Res%202010%20Castag...., 17 Januari 2014.

CONCACFUTSAL. 2012. Futsal.

http://www.concacfutsal.com/152/62/829/FUTSAL., 17 Juli 2014

Cornelissen VA. 2009. Effects of Aerobic Training Intensity on Resting, Exercise and Post-exercise Blood Pressure, Heart Rate and Heart-rate Variability., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/19554028/., 18 Januari 2014.

Crisp J, Taylor C, Douglas C, Rebeioro G. 2012. Potter & Perry’s Fundamentals of Nursing 4th edition. Australia: Elsevier.

Dalleck, LC dan Kravitz, Len. 2003. Optimize Endurance Training.,

http://www.unm.edu/̴lkravitz/Article%20folder/optimizeendurance.html., 30

Agustus 2014.

Dani Nugraha Hermansyah. 2013. Motif Utama Anak SMA Di Kota Bandung Dalam Menggeluti Olahraga Futsal., http://www.repository.upi.edu., 23 Juli 2014.

(28)

46 Universitas Kristen Maranatha Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi., http://www.perpustakaan.depkes.go.id/ .../opac-detail.pl?..., 23 Juli 2014.

Dujic Z, et al. 2006. Postexercise Hypotension in Moderately Trained Athletes after Maximal Exercise., http://journals.lww.com., 10 November 2014.

Eicher JD, Maresh CM, Tsongalis GJ, Thompson PD, Pescatello LS. 2010. The Additive Blood Pressure Lowering Effects of Exercise Intensity on Post-exercise Hypotension., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/20826261/., 20 Januari 2014.

Ekowati Rahajeng & Sulistyowati Tuminah. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia., http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/.../699., 4 Maret 2014.

Fadhli, Moghadasi, Azizi. 2014. Effect of Creatinine Supplementation on Physiological Demands and Skill Performance of Futsal Player., http://www.ijcrar.com/vol-2-9/Human%20Fazli,%20et%20al.pdf., 3 Januari 2015.

FIFA. For a rainy day: A brief history of futsal., http://www.fifa.com/tournaments/archive/futsalworldcup/chinesetaipei2004/ news/newsid=94243/., 17 Juli 2014.

FIFA. 2012. Futsal Laws of the Game 2012/2013., http://www.FIFA.com., 21 Juni 2014.

(29)

47 Universitas Kristen Maranatha Haddy FJ, Overbeck HW, Daughtery RM. 1968. Peripheral Vascular Resistance.,

http://www.annualreviews.org/doi/pdf/10.1146/annurev.me.19.020168.0011 23., 13 Agustus 2014.

Hartmann P. 2014. Tensoval Duo Control – Provides Reliable Blood Pressure Monitoring., http://ae.hartmann.info/883.php., 30 November 2014.

Hasrin, Wahiduddin, Rismayanti. 2012. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2012., http://222..124.222.229/handle/123456789/5745., 20 Januari 2014.

Jahangir E, McPherson JA, Windle ML, Yang EH. 2013. Blood Pressure Assessment., http://emedicine.medscape.com/article/1948157-author., 30 November 2014.

James J, Baker C, Swain H. 2008. Prinsip-prinsip Sains untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kindersley D. 2010. Revision of the Complete Home Medical Guide. NY: Dorling Kindersley.

KP Ginting. 2010. Medan Futsal Stadium Green Architecture., http://repository.usu.ac.id/bitstream/ .../4/Chapter%201.pdf., 23 Juli 2014

MacDonald, JR. 2002. Potential Causes, Mechanisms, and Implications of Post Exercise Hypotension., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11967715., 24 Januari 2014.

(30)

48 Universitas Kristen Maranatha

yang Rutin Berolahraga dan yang Tidak Rutin Berolahraga., http://repository.maranatha.edu/., 8 Januari 2014.

Merda Waty. 2013. Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang Dirawat Di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Pada Tahun 2011., http://repository.usu..ac.id/bitstream/ .../4/Chapter%20II.pdf., 27 Juli 2014.

NHLBI. 2005. High Blood Pressure: A Guide To Understanding Blood Pressure., http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/Hbp/HBP_WhatIs.html., 9 Agustus 2014.

NHLBI. 2010. Hypotension., http;//www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hyp/., 30 September 2014.

Pickering, TG et al. 2005. Recommendations for Blood Pressure Measurement in Humans and Experimental Animals Part 1: Blood Pressure Measurement in Humans: A Statement for Professionals from the Subcommittee of Professional and Public Education of the American Heart Association Council on High Blood Pressure Research., http://m.circ.ahajournals.org/content/111/5/697.full., 14 Juli 2014.

PSSI. 2010. Peraturan Organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Tahun 2010., http://www.scribd.com/mobile/doc/59998494?width=962., 23 Juli 2014.

PSSI. 2013. Sejarah PSSI., http://www/pssi.or.id/dev/page/detail/5/Sejarah-PSSI., 23 Juli 2014.

(31)

49 Universitas Kristen Maranatha Rother K. 2001. AHA Calls on Clinicians to Return to The Mercury

Sphygmomanometer., http://www.medscape.com/viewarticle/786750., 30 November 2014.

Sebastianus Pranatahadi. 2012. Fisiologi Latihan., http://staff.uny.ac.id/sites/ .../Drs..../Fisiologi%20Latihan.pdf., 28 Januari 2014.

Smelker CL, Foster C, Maher MA, Martinez R, Porcari JR. 2004. Effect of Exercise Intensity on Postexercise Hypotension., http://www.learningace.com/doc/231317/ .../smelker-post-exercise-hypotension., 24 Januari 2014.

THEFA. History of Futsal., http://www.thefa.com/my-football/player/futsal/history-of-futsal., 16 Juli 2014.

U.S. Futsal. 1996. History of Futsal., http://www.futsal.com/index.php/history-of-futsal., 16 Juli 2014.

Walker HK, Hall WD, Hurst JW. 1990. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinatons 3rd edition. Boston: Butterworths.

White, Gary and Griffiths, David. 2013. Futsal Coaching Manual., http://www.washingtonyouthsoccer.org., 23 Juli 2014.

WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension Silent Killer, Global Public Health Crisis.,

http://www.who.int/cardiovascular_disease/publications/global_brief_hyper tension/en/., 10 Agustus 2013.

Gambar

Gambar 1 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Rutin Berolahraga
Gambar 2 Grafik Tekanan Darah Sistolik Pria Dewasa Tidak Rutin
Gambar 4 tekanan darah diastolik
Gambar 6 Grafik Tekanan Arteri Rata-rata Pria Dewasa Tidak Rutin

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg pada 24 orang laki-laki dewasa berusia 18 - 30 tahun sebelum dan setelah konsumsi jus blewah

Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg, pada 30 orangperempuan dewasa berusia 18 – 25 tahun sebelum dan setelah konsumsi

- Menggunakan beberapa dosis agar dapat diketahui efek yang optimal dari serbuk biji mahoni terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik - Melakukan penelitian dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian teh Jiaogulan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik laki-laki dewasa.. Penelitian ini

Universitas Kristen Maranatha Sebaliknya, bila perdarahan banyak dan penambahan cairan atau darah tidak dapat mengembalikan volume darah, maka tekanan darah tidak akan

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Hasil : terdapat penurunan yang bermakna pada tekanan darah sistolik (p = 0,000) dan tekanan darah diastolik (p = 0,002) kelompok perlakuan. Setelah konsumsi jus mentimun,