• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 202010147 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 202010147 Full text"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan.

Penelitian ini merupakan quasi experimental research. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain The Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan Tahun Ajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling dan diperoleh sampel yang terdiri dari 40 siswa pada kelas eksperimen dan 42 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes untuk mengukur hasil belajar dan lembar observasi untuk mengukur keterlaksanaan ciri mengajar dengan pendekatan konstruktivisme. Data dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test pada tingkat kesalahan α = 0,05 atau (5%).

Hasil analisis didapat signifikan 0,070 > 0,05, sehingga H0 diterima, yang berarti bahwa kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Nilai rata-rata pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme sebesar 68.25 sedangkan nilai rata-rata pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 58.93. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan.

Kata kunci: Pendekatan konstruktivisme, hasil belajar matematika

PENDAHULUAN

(2)

Menurut Suherman (2003) pengetahuan matematika dikonstruksi secara aktif ketika siswa melakukan kegiatan belajar di kelas. Kegiatan belajar yang dilakukan selama pelajaran berlangsung memberi kesempatan kepada siswa membangun sendiri pengetahuannya. Guru tidak sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Namun, guru seharusnya memberikan kemudahan dalam mengkonstruksi, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan, atau menerapkan ide-ide mereka sendiri (Trianto, 2007).

Kenyataan yang terjadi, proses pembelajaran di kelas hanya berupa transfer pengetahuan seperti yang terjadi di SMP N 2 Pabelan. Proses pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif membangun dan mengalami sendiri serta menemukan dan mengemukakan hasil pemikirannya dalam pembelajaran. Hal tersebut bertentangan dengan pendapat (Asri, 2012) yang menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pikiran guru yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran siswa yang belum memiliki pengetahuan tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMP N 2 Pabelan diperoleh nilai rata-rata Ulangan Semester I tahun ajar 2013/2014 kelas VIII yaitu sebesar 55. Hasil observasi pada tanggal 27 Februari 2014 terhadap proses pembelajaran matematika pada kelas VIII menunjukkan bahwa siswa mengikuti pelajaran secara pasif. Siswa hanya mencatat apa yang guru catat di papan tulis, mendengarkan penjelasan dari guru, serta tidak mencoba membangun pengetahuan secara aktif. Siswa mengalami kesulitan untuk memilih rumus mana yang digunakan untuk menyelesaikan suatu soal. Keadaan tersebut terlihat saat siswa menjawab pertanyaan dari guru mereka tampak bingung, bahkan tidak mengerti darimana rumus dan mengapa rumus itu digunakan dalam mengerjakan soal. Siswa hanya menghafal rumus-rumus tanpa memaknai apa yang mereka pelajari. Masalah tersebut juga ditemui oleh Khayaroh (2010) pada siswa MTS Nurul Huda Kudus. Khayaroh (2010) mengemukakan bahwa rendahnya pemahaman siswa mengenai rumus disebabkan karena kurangnya keterlibatan aktif siswa dalam membangun pengetahuan.

(3)

mengajar dengan pendekatan konstruktivisme adalah orientasi, elicitasi, Restukturisasi ide, Penggunaan ide dalam banyak situasi, dan Riview.

Pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dapat membuat siswa mampu memahami materi dengan baik, seperti yang dikemukakan oleh Prayito (2011). Penelitiannya menunjukkan bahwa siswa yang terlibat secara aktif membangun pengetahuan, mampu memahami materi segitiga dengan baik. Selain dapat memahami materi dengan baik, hasil belajar siswa jika menerapkan pendekatan konstruktivisme juga lebih baik. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2012) yang menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dari pada hasil belajar matematika tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Selain hasil belajar siswa akan lebih baik, jika menggunakan pendekatan konstruktivisme juga akan membuat siswa aktif membangun pengetahuan. Hasil penelitian Busnawir (2013) menunjukkan bahwa siswa lebih kreatif, aktif, dan partisipatif dalam proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme.

Berdasarkan uraian di atas maka diadakan penelitian lebih lanjut menggunakan pendekatan konstruktivisme. Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa dengan judul penelitiannya adalah pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental research. Desain ini memiliki kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas kontrol tetapi tidak dapat berfungsi dengan sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Pabelan yang beralamat di Desa Jembrak Kecamatan Pabelan pada bulan April sampai Mei 2014 tahun ajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan tahun ajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh kelas VIIIA sebagai kelas kontrol dan kelas VIIIB sebagai

kelas eksperimen dengan diberi perlakuan pendekatan konstruktivisme.

(4)

konstruktivisme dan kelompok kontrol VIIIA yang berjumlah 42 siswa diajar dengan pembelajaran konvensional. Eksperimen dan kelas kontrol mempunyai nilai awal yang tidak jauh berbeda, kemudian diberi perlakuan kelas eksperimen untuk diketahui hasilnya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes yang digunakan sebagai posttest dan lembar observasi yang melibatkan guru kelas sebagai pengamat. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas, selanjutnya uji beda rerata untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test pada spss.

HASIL PENELITIAN

Data sebelum perlakuan terdapat sebanyak 15 siswa pada kelas eksperimen mempunyai hasil belajar yang rendah terhadap mata pelajaran matematika, 16 siswa mempunyai hasil cukup, dan 9 siswa mempunyai hasil yang tinggi. Kelas kontrol, hasil belajar matematika dalam kategori cukup yaitu sebanyak 17 siswa, 15 siswa mempunyai hasil rendah dan 17 siswa mempunyai hasil tinggi. Berdasarkan Test of Normality terlihat nilai sig kelas eksperimen 0,750 > 0,05 dan kelas kontrol 0,296 > 0,05 maka kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Analisis menggunakan statistik parametrik Uji Independent Sample T-test didapatkan nilai sig 0,068 > 0,05 maka rataan kedua sampel sama. Hal ini berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai hasil belajar awal yang sama.

Hasil posttest kelas kontrol menunjukkan sebanyak 12 siswa memperoleh hasil belajar rendah, 12 siswa memperoleh hasil belajar cukup, dan 11 siswa memperoleh hasil belajar tinggi. Pada kelas kontrol, siswa yang memperoleh hasil belajar cukup yaitu 18 siswa%, 16 siswa memperoleh nilai rendah dan 8 siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi.

PEMBAHASAN

(5)

Berdasarkan tabel 4.3 kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing memiliki signifikan 0,750 > 0,5 dan 0,296 > 0,05 berarti kedua kelompok sampel masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga perlakuan dapat diberikan. Penelitian dapat tercapai tujuannya jika hasil belajar matematika pada kelas VIIIA dan kelas VIIIB mempunyai kemampuan awal yang sama atau rataan sama yaitu nilai signifikan > 0,05. Uji beda rerata hasil belajar siswa sebelum perlakuan didapat nilai signifikansi untuk hasil belajar adalah 0,068 > 0,05, yang berarti rataan kedua kelas sama. Diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen adalah 55,25 dan pada kelas kontrol adalah 60,33, perbedaan rata-rata pada kedua kelas tidak terlalu signifikan, hanya 5,08. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai hasil belajar yang sama sebelum diberi perlakuan.

Nilai signifikansi Independent Sample t-test pada posttest adalah 0,070 > 0,05, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas yang dijar dengan pendekatan konstruktivisme dan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Rata-rata skor kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional yaitu 60,33 dan kelas eksperimen menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme yaitu 52,25. Berdasarkan nilai rata-rata posttest hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas menggunakan pendekatan konstruktivisme dan kelas dengan pembelajaran konvensional sama yang berarti penerapan pendekatan konstruktivisme tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan guru dalam membimbing siswa untuk mengungkapkan dan mengaplikasikan ide siswa. Siswa merasa kesulitan untuk memulai memperoleh pengetahuan. Siswa tidak terbiasa terlibat secara aktif menemukan dan menerapkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan proses belajar yang menerapkan pendekatan konstruktivisme yaitu proses belajar yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam memperoleh pengetahuan. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Riyanto (2009) bahwa seorang siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan proses belajar yang baru.

(6)

PENUTUP

Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Pabelan. Hal ini terlihat dari nilai pengujian hasil belajar dengan menggunakan Independent Sample t-test, signifikasi 0,070 > 0,05. Rata-rata hasil belajar kelas yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme adalah 68,25 dan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional adalah 58,93. Perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 9,32.

Para guru hendaknya menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan mempersiapkan pembelajaran yang sebaik-baiknya. Para siswa hendaknya menumbuhkan semangat untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, dkk. 2002. Pengembangan Model Kooperatif Individuasi Berbantuan Berwawasan Konstruktivis dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas I SLTPN 1 Singaraja. Laporan Penelitian. Singaraja : STKIP Singaraja. Sumber://http%3A%2F%2Fpasca.undiksha.ac.id%2Fimages%2Fimg_item%2F466 Diunduh: 01 Desember 2013, 07:40:30 AM.

Busnawir. 2013. Keefektifan Pendekatan Konstruktivis Pada Pembelajaran Statistika Sosial.

Jurnal Pendidikan Matematika, 4 (1). Sumber:

http://eprints.uns.ac.id/9453/1/80872207200910091.pdf. iunduh 2 esember 2 1:02:13 PM.

Khayaroh, Siti. 2010. Efektivitas Pembelajaran dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Luas dan Volume Bangun Ruang Peserta Didis Kelas VIII Semester II di MTS NU Nurul Huda Kudus Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Institut Agama Isam Negeri Walisongo Semarang.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP : Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

(7)

Limpung Tahun Akademik 2009/2010. Jurnal Vol 20, No 2 (2011). Sumber: http://journal.unikal.ac.id. Diunduh: 2 Desember 2013, 2:50:14 PM.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Segar Rusli S. 2012. Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatankonstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Fungsi. Jurnal. Sumber: http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/rusli-Full.pdf. iunduh anuari 2 9:47:29 AM.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu pada penelitian ini akan dirancang dan dibuat aplikasi Enterprise Resource Planning yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan proses penjualan pada

Menurut persepsi responden (100%, SS; IPm=1) kerusakan hutan mangrove di Indramayu pada saat ini disebakan oleh dua faktor penting yaitu abrasi pesisir dan

Kepada para peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang tersebut, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada POKJA III – ULP

Pada waktu semester awal mahasiswa baru mendaftar pada SIA, data user (mahasiswa) yang bersangkutan akan tersimpan pada database SIA. Selanjutnya admin pada sistem

Terhadap calon penyedia yang mendaftar pada paket Pengadaan Makan Satwa K-9 Dit Sabhara Polda Sumsel Ta.2015, tidak ada yang mengupload / memasukan penawaran sehingga

Klarifikasi

iv. Kendali kualitas adalah manajemen dari proses operasi dalam rangka memproduksi barang atau menyediakan jasa yang memenuhi standar kualitas tertentu..

Tujuan dibuatnya pengendalian perlengkapan keselamatan radiasi dan akses keluar masuk laboratorium di IRM tahun 2017 agar setiap personil yang bekerja di Instalasi