Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
ASET ASSETS
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak ketiga 2d,2f,4 284,139 562,048 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2f,2u,4,20 - 406,798 Related party
-Piutang sewa pembiayaan - Finance lease receivables
setelah dikurangi penyisihan - net of allowance
kerugian penurunan nilai for impairment losses of
sebesar Rp 75.238 Rp 75.238 (31 December
(31 Desember 2019: Rp 47.150) 2019: Rp 47,150)
- Pihak ketiga 2d,2g,5 2,129,281 2,176,035 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2j,2g,5,20 12,926 - Related parties -
Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing
setelah dikurangi penyisihan receivables - net of kerugian penurunan nilai allowance for impairment
sebesar Rp 2.785 losses of Rp 2,785
(31 Desember 2019: Rp 898) 2d,2h,6 112,708 71,291 (31 December 2019: Rp 898) Piutang pembiayaan modal usaha - Working capital financing setelah dikurangi penyisihan receivables - net ofallowance kerugian penurunan nilai for impairment losses of
sebesar Rp 2.911 Rp 2,911 (31 December
(31 Desember 2019: Rp 8.906) 2d,2i,7 5,767 42,197 2019: Rp 8,906) Tagihan anjak piutang bersih - Factoring receivables - net
setelah dikurangi penyisihan of allowance for
kerugian penurunan nilai impairment losses of
sebesar Rp 1.386 Rp 1,386 (31 December
(31 Desember 2019: Rp 1.764) 2019: Rp 1,764)
- Pihak ketiga 2d,2j,8 2,427 23,201 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2j,2u,8,20 57,053 86,797 Related parties -
Beban dibayar dimuka Prepaid expenses
- Pihak ketiga 2l,9 2,351 1,871 Third parties -
- Pihak berelasi 2l,2u,9,20 331 564 Related party -Piutang lain-lain - bersih 2d,2l,9 124,670 171,442 Other receivables - net
Aset derivatif 2d,2e,10 8,637 - Derivative assets
Aset tetap - setelah Fixed assets - net of
dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation of
sebesar Rp 28.490 Rp 28.490 (31 December
(31 Desember 2019: Rp 26.940) 2m,11 47,129 49,934 2019: Rp 26,940) Aset pajak tangguhan 2r,14c 10,382 11,268 Deferred tax assets
Aset lain-lain 2d 890 892 Other assets
JUMLAH ASET 2,798,691 3,604,338 TOTAL ASSETS
Catatan/ Notes 30 Juni/ June 2020 31 Desember/ December 2019
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
LIABILITAS LIABILITIES
Utang lain-lain Other payables
- Pihak ketiga 2d,15 97,987 81,327 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 74,632 51,428 Related party -
Biaya akrual Accrued expenses
- Pihak ketiga 2d,15 14,018 13,647 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2u,15,20 5,825 6,317 Related party -
Liabilitas pajak Tax liabilities
- Pajak penghasilan badan 2r,14a 933 408 Corporate income tax - - Pajak lainnya 2r,14a 2,015 5,007 Other taxes -
Pinjaman yang diterima - bersih Borrowings – net
- Pihak ketiga 2d,2n,12 185,126 272,210 Third parties - - Pihak berelasi 2d,2n,2u,12,20 1,323,802 1,439,126 Related party - Utang obligasi - bersih 2d,2s,13 309,853 967,829 Bonds payable - net Liabilitas derivatif 2d,2e,10 - 2,035 Derivative liabilities Liabilitas imbalan kerja 2o,21 24,873 18,218 Employee benefits obligation
Jumlah liabilitas 2,039,064 2,857,552 Total liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Share capital - par value
Rp 1.000 per saham Rp 1,000 per share
(dalam satuan penuh) (in full amount)
- Modal dasar - 2.000.000.000 Authorised -
saham 2,000,000,000 shares
- Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 574.885.067 saham 16 574,885 574,885 574,885,067 shares
Capital paid in excess of
Agio saham 47,937 47,937 par value
Cadangan lindung nilai arus kas 2e,10 1,154 (3,566) Cash flow hedging reserve
Saldo laba Retained earnings
- Dicadangkan 350 350 Appropriated -
- Belum dicadangkan 135,301 127,180 Unappropriated -
Jumlah ekuitas 759,627 746,786 Total equity
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 2,798,691 3,604,338 EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
PENDAPATAN INCOME
Sewa pembiayaan 2g,17a 131,127 121,375 Finance lease
Pembiayaan konsumen 2h,17b 6,547 41,850 Consumer financing
Pembiayaan modal usaha 2i,17c 3,741 8,788 Working capital financing
Anjak piutang 2j,2u,17d,20 5,289 4,340 Factoring
Pendapatan bunga dan lain-lain 2p,2u,17e,20 27,208 39,721 Interest and other income
Jumlah pendapatan 173,912 216,074 Total income
BEBAN EXPENSES
Interest and financing
Beban bunga dan keuangan 2p,18,20 79,195 121,887 charges
Beban usaha 2p,2u,19,20 42,986 43,231 Operating expenses
Penyisihan kerugian Allowance for
penurunan nilai 2d 33,725 13,258 impairment losses
Beban pajak final 3,285 5,080 Final tax expenses
Jumlah beban 159,191 183,456 Total expenses
LABA SEBELUM PROFIT BEFORE
PAJAK PENGHASILAN 14,721 32,618 INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2r,14b 3,295 7,562 INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH NET PROFIT FOR
TAHUN BERJALAN 11,426 25,056 THE YEAR
LABA/(RUGI) OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN: INCOME/(LOSS):
Item that will not be
Pos yang tidak akan reclassified to
Direklasifikasi ke laba rugi profit or loss
Pengukuran kembali Remeasurements of post-
imbalan pasca kerja 2o,21 28 (150) employment benefits
Pajak penghasilan terkait 14c (6) 38 Related income tax
22 (112)
Item that will be
Pos yang akan direklasifikasi reclassified to profit
ke laba rugi or loss
Lindung nilai arus kas 2e 6,049 (7,029) Cash flow hedges
Pajak penghasilan terkait 14c (1,331) 1,757 Related income tax
4,718 (5,272)
LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE
LAIN TAHUN BERJALAN, INCOME/(LOSS) FOR
SETELAH PAJAK 4,740 (5,384)THE YEAR, NET OF TAX
JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME FOR
TAHUN BERJALAN 16,166 19,672 THE YEAR
LABA PER SAHAM - EARNINGS PER SHARE –
DASAR DAN DILUSIAN BASIC AND DILUTED
(dalam Rupiah penuh) 2t,24 20 44 (in full Rupiah amount)
Catatan/ Notes 30 Juni/ June 2020 30 Juni/ June 2019
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan The accompanying notes form an integral part of these financial statements Catatan/ Notes Modal saham/ Share capital
Agio saham/ Capital paid in excess of
par value
Cadangan lindung nilai arus kas/ Cash flow hedging
reserve
Saldo laba/Retained earnings
Jumlah/ Total Dicadangkan/ Appropriated Belum dicadangkan/ Unappropriated
Saldo 1 Januari 2019 574,885 47,937 3,742 325 75,868 702,757 Balance at 1 January 2019
Laba bersih tahun berjalan - - - - 51,795 51,795 Net profit for the year
Pengukuran kembali Remeasurements of
imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - - (458) (458) post-employee benefits - net
Kerugian penyesuaian nilai Loss on fair value adjustment
wajar lindung nilai arus kas - bersih - - (7,306) - - (7,306) cash flow hedge - net
Alokasi cadangan wajib - - - 25 (25) - Allocation to statutory reserves
Saldo 31 Desember 2019 574,885 47,937 (3,566) 350 127,180 746,786 Balance at 31 December 2019
Penerapan PSAK 71 – Implementation of PSAK 71 -
Instrumen Keuangan - - - - (3,325) (3,325) Financial Instrument
Saldo 1 Januari 2020 574,885 47,937 (3,566) 350 123,855 743,461 Balance at 1 January 2020
Laba bersih tahun berjalan - - - - 11,426 11,426 Net profit for the year
Pengukuran kembali Remeasurements of
imbalan pasca-kerja - bersih 2o,21 - - - - 22 22 post-employee benefits - net
Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment
wajar lindung nilai arus kas - bersih - - 4,718 - - 4,718 cash flow hedge - net
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2020 DAN 31 JUNE 2019
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX-MONTHS PERIOD ENDED 30 JUNE 2020 AND 31 JUNE 2019
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Cash flows from operating
Arus kas dari aktivitas operasi activities
Penerimaan kas dari: Cash received from:
- Pelanggan 1,279,485 1,289,090 Customers -
- Penjualan piutang - 119,500 Sale of receivables -
- Bunga bank 13,928 20,322 Interest from bank -
- Lain-lain 1,257 1,023 Others -
Jumlah penerimaan kas 1,294,670 1,429,935 Total cash receipts
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:
- Pembayaran ke pemasok (997,504) (1,018,462) Payment to suppliers -
Interest and financing -
- Beban bunga dan keuangan (54,830) (82,086) charges - Beban usaha (38,531) (31,943) Operating expenses - - Pajak penghasilan badan (12,700) (975) Corporate income tax - Jumlah pengeluaran kas (1,103,565) (1,133,466) Total cash disbursements
Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided
aktivitas operasi 191,105 296,469 from operating activities
Cash flows from
Arus kas dari aktivitas investasi investing activities
Pembelian aset tetap (259) (95) Purchase of fixed assets
Penjualan aset tetap - 630 Sales of fixed assets
Arus kas bersih (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/
diperoleh dari provided from
aktivitas investasi (259) 535 investing activities
Arus kas dari aktivitas Cash flows from
pendanaan financing activities
Penerimaan pinjaman 12 280,000 430,000 Receipts from borrowings
Penerimaan obligasi - 500,000 Receipts from bonds
Pembayaran pinjaman (495,348) (411,797) Payments of borrowings Pembayaran utang obligasi 13 (659,000) (1,090,000) Payment of bonds Pembayaran biaya emisi obligasi - (1,481) Payment of bonds
Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in
aktivitas pendanaan (874,348) (573,278) financing activities
Net decrease in
Penurunan bersih kas cash and cash
dan setara kas (683,502) (276,274) equivalents
Adjustments of foreign
exchange differences
Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash
dari saldo kas dan setara kas (1,205) (67) equivalents
Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents
awal tahun 2a, 4 968,846 772,616 at beginning of year
Kas dan setara kas pada akhir 2a, 4 Cash and cash equivalents
tahun 284,139 496,275 at end of year
Catatan/ Notes 30 Juni/ June 2020 30 Juni/ June 2019
a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information PT Surya Artha Nusantara Finance
(“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484.
PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established under the name of PT Sangga Loka Subur based on
Notarial Deed of Mrs. Rukmasanti
Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No.C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central Jakarta District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State Gazette No. 38 dated 15 May 1984, Supplement No. 484.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan yang dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.
The Articles of Association have since been amended by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008 dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State Gazette No. 89 dated 4 November 2008,Supplement No. 22169.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H, No. 13 tanggal 14 Mei 2019 tentang perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlah anggota direksi Perseroan. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-0027756.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 21 Mei 2019 serta telah diberitahukan, diterima, dan dicatat di dalam basis data Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0268798 tertanggal 21 Mei 2019.
The Articles of Association have been amended several times and the latest by Notarial Deed of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H, No. 13 dated 14 May 2019 regarding changes in the aims, objectives, and business activities of the Company, composition and number of the Board of Directors of the Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No.
AHU-0027756.AH.01.02.Tahun 2019 dated
21 May 2019 and has been notified, received and recorded in the database of Legal Entity Administration System of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0268798 dated 21 May 2019.
Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan
No.1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based
on its Decision Letter No.
1660/KMK.013/1990 dated 31 December
1990. The Company commenced its
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information
(continued)
Perseroan bergerak di bidang (a) pembiayaan investasi dengan cara sewa pembiayaan, jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, pembelian dengan pembayaran secara angsuran, pembiayaan proyek, dan pembiayaan infrastruktur; (b) pembiayaan modal kerja dengan cara jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, dan fasilitas modal usaha; (c) pembiayaan multiguna dengan cara sewa pembiayaan, pembelian dengan pembayaran secara angsuran, dan fasilitas dana.
The Company is engaged in (a) investment financing through finance lease, sales and leaseback, factoring with recourse, factoring without recourse, installment financing,
project financing, and infrastructure
financing; (b) working capital financing through sales and leaseback, factoring with recourse, factoring without recourse, and working capital facility; (c) multipurpose financing through finance lease, installment financing, and fund facilities.
Kantor pusat Perseroan berdomisili di 18 Office Park Lantai 23, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520. Perseroan juga mempunyai 13 jaringan pemasaran (tidak diaudit) yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.
The Company’s head office is located at 18
Office Park 23rd Floor, Jalan T.B.
Simatupang No. 18, Jakarta 12520. The Company also has 13 marketing network offices (unaudited) located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta,
Surabaya, Makassar, Banjarmasin,
Balikpapan, Samarinda, and Pontianak.
b. Surat berharga yang diterbitkan b. Securities issued
Obligasi Bonds Nama/Name Tanggal efektif/ Effective date Persetujuan/ Approval Jumlah pokok/ Nominal value Jangka waktu/ Tenor Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Tingkat bunga/ Interest rate Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance II Tahap II Tahun 2017”)/SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond II Phase II Year 2017”)
20 Maret/March
2017
Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-260/D.04/2016/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-260/D.04/2016 Seri/Series A: 801,000 Seri/Series B: 440,000 Seri/Series C: 31,000 Seri/Series A: 370 hari/ days Seri/Series B: 36 bulan/ months Seri/Series C: 60 bulan/ months Seri/Series A: 10 April/April 2018 Seri/Series B: 30 Maret/ March 2020 Seri/Series C: 30 Maret/ March 2022 Seri/Series A: 8.00% Seri/Series B: 9.00% Seri/Series C: 9.25%
b. Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan) b. Securities issued (continued)
Obligasi (lanjutan) Bonds (continued)
Nama/Name Tanggal efektif/ Effective date Persetujuan/ Approval Jumlah pokok/ Nominal value Jangka waktu/ Tenor Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Tingkat bunga/ Interest rate Obligasi Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi
Berkelanjutan SAN Finance III Tahap I Tahun 2019”)/SAN Finance Self Registration Bond III Phase I Year 2019 with Fixed Interest Rate (“SAN Finance Self Registration Bond III Phase I Year 2019”)
23 Mei/May 2019
Dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan, berdasarkan Surat Keputusan No. S-59/D.04/2019/ Became effective by Financial Services Authority in its letter No. S-59/D.04/2019 Seri/Series A: 219,000 Seri/Series B: 281,000 Seri/Series A: 370 hari/ days Seri/Series B: 36 bulan/ months Seri/Series A: 8 Juni/June 2020 Seri/Series B: 28 Mei/ May 2022 Seri/Series A: 7.70% Seri/Series B: 8.75%
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perseroan
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019:
The composition of the Company's Boards of Commissioners and Board of Directors as at 30 June 2020 dan 31 December 2019:
30 Juni/ June 2020
31 Desember/ December 2019
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Presiden Komisaris FXL Kesuma MSc FXL Kesuma MSc President Commissioner Komisaris Arietta Adrianti Arietta Adrianti Commissioner Komisaris Masamichi Takeda Masamichi Takeda Commissioner Komisaris Independen Buntoro Muljono Buntoro Muljono Independent Commissioner Komisaris Independen Hardi Montana Hardi Montana Independent Commissioner
Direksi: Board of Directors:
Presiden Direktur Wempy Kunto Wiambodo Wempy Kunto Wiambodo President Director Direktur Keuangan Handy Hartono Handy Hartono Finance Director Direktur Operasi Naga Sujady Naga Sujady Operation Director Direktur Manajemen
Risiko Gen Hoshino Gen Hoshino
Risk Management Director
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perseroan (lanjutan)
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary (continued) Pembentukan Komite Audit Perseroan telah
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No.55/POJK.04/2015 juncto Peraturan BAPEPAM - LK No. IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with Financial Services Authority Regulation (“OJK”) No.55/POJK.04/2015 juncto BAPEPAM - LK Regulation No. IX.I.5 regarding forming
and guidelines of Audit Committee’s
work implementation. The Company’s
Audit Committee as at 30 June 2020 dan 31 December 2019 are as follows:
30 Juni/June 2020 31 Desember/December 2019
Ketua Buntoro Muljono Buntoro Muljono Chairman
Anggota Lianny Leo Lianny Leo Member
Anggota Hardi Montana Hardi Montana Member
Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
The establishment of the Nomination and Remuneration Committee is in compliance with OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014.
The Company’s Nomination and
Remuneration Committee as at 30 June 2020 dan 31 December 2019 are as follows:
30 Juni/June 2020 31 Desember/December 2019
Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman
Anggota FXL Kesuma MSc FXL Kesuma MSc Member
Anggota Theresia Sri Nayuti Theresia Sri Nayuti Member
Pembentukan Komite Pemantau Risiko Perseroan telah sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.05/2016. Susunan Komite Pemantau Risiko Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
The establishment of the Company’s Risk Monitoring Committee is in compliance with OJK Circular Letter No. 10/SEOJK.05/2016. The Company’s Risk Monitoring Committee as at 30 June 2020 dan 31 December 2019 are as follows:
30 Juni/June 2020 31 Desember/December 2019
Ketua Hardi Montana Hardi Montana Chairman
Anggota Lianny Leo Lianny Leo Member
Anggota Buntoro Muljono Buntoro Muljono Member
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 130/LSANF/BOD/III/2019 tanggal 15 Maret 2019, Kepala Satuan Kerja Audit Internal pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Bayuaji Natamijaya.
Based on Decision Letter of the
Company’s Board of Directors
No. 130/LSANF/BOD/III/2019 dated
15 March 2019, the Head of Internal Audit as of 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 is Bayuaji Natamijaya.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal, dan Sekretaris Perseroan (lanjutan)
d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit, and Corporate Secretary
(continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 312/LSANF/BOD/V/2019 tanggal 22 Mei 2019, Sekretaris Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Davin Susanto.
Based on Decision Letter of the
Company’s Board of Directors No. 312/LSANF/BOD/V/2019 dated 22 May 2019, the Corporate Secretary as of 30 June 2020 dan 31 December 2019 is Davin Susanto.
Pada tanggal 30 Juni 2020, Perseroan mempunyai 150 karyawan (tidak diaudit) (31 Desember 2019: 151 karyawan (tidak diaudit)).
As at 30 June 2020, the Company has 150 employees (unaudited) (31 December 2019: 151 employees (unaudited)).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Laporan keuangan disusun dan diotorisasi oleh
Direksi untuk terbit pada 27 Juli 2020.
The financial statements have been prepared and authorised for issuance by the Board of Directors on 27 July 2020.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The Company’s financial statements have
been prepared and presented in
accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants and Bapepam and LK Regulation No.VIII.G.7. Attachment of the Chairman of Bapepam-LK Decree (since 1 January 2013, OJK takes over the function of Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012
regarding “Guidelines for Financial
Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been
prepared under the historical cost
convention, except for financial assets and liabilities designated and effective as hedging instruments, which are measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
a. Basis of preparation of the financial statements (continued)
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman, setelah dikurangi cerukan.
The statement of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings, net of overdraft.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan menjadi dan dinyatakan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in
conformity with Indonesian Financial
Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and asumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of
applying the Company’s accounting
policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.
b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan
b. Change in significant accounting policies
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2020, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The accounting policies applied are
consistent with those of the financial statements as at 30 June 2020, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2019 sebagai berikut:
The Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2019:
- Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) 33 “Transaksi valuta asing dan imbalan di muka”;
- Interpretations of Statements of
Financial Accounting Standards
(”ISFAS”) 33 “Foreign currency
transactions and advance
b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan (lanjutan)
b. Change in significant accounting policies (continued)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2019 sebagai berikut: (lanjutan)
The Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2019: (continued)
- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan”;
- Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 22 “Kombinasi bisnis”;
- Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja”; - Amandemen PSAK 26 “Biaya pinjaman”;
- Amandemen PSAK 46 “Pajak
penghasilan”; dan
- Amandemen PSAK 66 “Pengendalian bersama”.
- ISFAS 34 “Uncertainty over income tax
treatments”;
- Amendment to Statements of Financial
Accounting Standards (”SFAS”) 22 “Business combination”;
- Amendment to SFAS 24 “Employee
benefits”;
- Amendment to SFAS 26 “Borrowing
cost”;
- Amendment to SFAS 46 “Income taxes”;
and
- Amendment to SFAS 66 “Joint
arrangements”.
Amandemen atas standar dan interpretasi tersebut di atas tidak menghasilkan perubahan substansial atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The above amendments of standards and interpretations do not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no significant impact on the amounts reported for current or prior financial years.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai berikut:
The Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretation which are effective as at 1 January 2020:
- PSAK 71 ”Instrumen keuangan” - PSAK 71 ”Financial instriments” Perseroan mengukur penyisihan piutang
ragu-ragu dengan menggunakan pendekatan
three stages model. Pendekatan three stages model dibagi dalam kategori performing,
underperforming, dan non-performing.
Piutang pembiayaan dikategorikan performing ketika pembayaran dilakukan secara tepat waktu hingga mengalami keterlambatan selama 30 hari, underperforming ketika pembayaran mengalami keterlambatan selama 31 hingga 90 hari, dan
non-performing ketika pembayaran mengalami
keterlambatan lebih dari 90 hari serta mengalami restrukturisasi piutang.
The company are measured provision for doubtful receivables using three stages model approach. Three stages model approach are categorised in performing,
underperforming, and non-performing.
Financing receivables are performing when timely repayments are being made up to overdue for 30 days, underperforming when repayments are overdue from 31 to 90
days, and non-performing when
repayments are overdue more than 90 days and have receivables restructuring.
c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities Perseroan mengklasifikasikan instrumen
keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The Company classified its financial instruments into financial assets and liabilities.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, sehingga kebijakan akuntansi untuk aset tersebut tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2e).
The Company has no financial assets categorised as fair value through profit or loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policies relating to such assets have not been disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note 2e).
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are
non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
- yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- those that the Company intends to
sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designate as at fair value through profit or loss;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
- dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
- those that the Company upon initial
recognition designate as available for sale; or
- those for which the Company may not
recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, dan pendapatan pembiayaan modal usaha.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction
costs (if any) and subsequently
measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss as finance lease income, consumer financing income, factoring income, and working capital financing income.
Dalam hal restrukturisasi piutang bermasalah dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan piutang, Perseroan mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan dapat mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi.
In troubled receivables restructuring which only involves modification of the
receivables terms, the Company
accounts for the restructuring’s effect prospectively and may change the carrying amount of the receivables at the time of restructuring.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, net investment in finance lease receivables, consumer
financing receivables, factoring
receivables, working capital financing receivables, other receivables, and other assets.
Pengakuan
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
Recognition
The Company uses settlement date accounting for regular way contract
when recording financial assets
transactions.
(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities Perseroan mengklasifikasikan liabilitas
keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, sehingga kebijakan akuntansinya tidak diungkapkan. Perseroan memiliki instrumen lindung nilai atas arus kas (lihat Catatan 2e).
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost.
The Company has no financial
liabilities categorised as fair value through profit or loss, hence the related
accounting policy has not been
disclosed. The Company has hedging instruments in cash flow hedges (refer to Note 2e).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued) Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities at amortised cost
Financial liabilities that are not
classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Beban bunga dan keuangan”.
Financial liabilities measured at
amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction cost (if any) that are directly attributable to the financial liabilities and subsequently measured at amortised cost using effective interest rate. Effective interest rate amortization is recognised in the profit and loss as “Interest and financing charges”.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain biaya, utang lain-lain dan akrual, pinjaman yang diterima, utang obligasi, dan Medium Term Notes.
Financial liabilities measured at
amortised cost are costs, other
payables and accrued expenses,
borrowings, bonds payable, and
Medium Term Notes.
(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai
wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.
When available, the Company
measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti
quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date and based on routinely published and reputable sources such as quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory
agency), dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is considered has quote in an active market, if quoted
prices are readily and regularly
available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang secara substansi memiliki karakteristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially
have the same characteristic or
calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.
Nilai wajar atas piutang pembiayaan serta pinjaman yang diterima ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus
kas kontraktual dengan
mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas, dan biaya.
The fair value for financing receivables as well as borrowings are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity, and costs.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value
(continued)
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yaitu yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar, Perseroan menggunakan hierarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 23e.
For financial instruments that measured at fair value, the Company use the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2, and 3) as explained in Notes 23e.
(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all the risks and rewards
are not transferred, hence the
Company evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Dalam rangka restrukturisasi portofolio pembiayaan, Perseroan menjual portofolio piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan modal usaha kepada pihak berelasi di tahun 2018. Penjualan aset keuangan tersebut di atas telah memenuhi persyaratan penghentian pengakuan sesuai PSAK 55, sehingga Pereroan melakukan penghentian pengakuan sejumlah aset keuangan yang telah dijual tersebut (lihat Catatan 20).
With respect to the restructurisation of financing portfolio, the Company sold
its portfolio of finance lease
receivables, consumer financing
receivables and working capital
financing receivables in 2018. These sales of financial assets has fulfilled the requirements of derecognition
under SFAS 55, therefore the
Company derecognized the financial assets which have been sold (refer to Note 20).
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(v) Saling hapus (v) Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya disajikan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when the Company has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the assets and settle the liabilities simultaneously.
Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah tidak bergantung pada kondisi masa depan dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal terjadinya kegagalan, ketidakmampuan membayar maupun kebangkrutan dari perseroan ataupun pihak rekanan.
The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the company or the counterparty.
(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
(vi) Classification of financial assets and liabilities
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: Kategori berdasarkan PSAK 55/
Category based on SFAS 55 Golongan/Class
Sub-golongan/ Sub-classes
Aset keuangan/
Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and
receivables
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Pembiayaan modal usaha/Working capital financing
Tagihan anjak piutang/Factoring receivables Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain/Other assets Derivatif lindung nilai/Hedging
derivatives
Lindung nilai atas arus kas/ Hedging
instruments in cash flow hedges
Aset derivatif/Derivative
assets
Liabilitas keuangan/
Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi/Financial
liabilities at amortised cost
Utang lain-lain/Other payables Biaya akrual/Accrued expenses Pinjaman yang diterima/Borrowings Utang obligasi/Bonds payable
Medium Term Notes/Medium Term Notes
Derivatif lindung nilai/Hedging
derivatives
Lindung nilai atas arus kas/Hedging
instruments in cash flow hedges
Liabilitas derivatif/Derivative
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities
(continued)
(vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each
reporting date whether there is
objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of
financial assets is impaired and
impairment losses are incurred only if
there is objective evidence of
impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy, restructuring of a receivable by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, or default or delinquency in payments can be considered as
indicators that the receivable is
impaired.
Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan estimasi harga jual agunan sesuai dengan kondisi masing-masing agunan dan memperhitungkan biaya untuk menjual.
The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on impaired receivables are individually assessed using estimated resale value of the collateral based on the condition of each collateral and taking into account cost to sell.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi harga jual agunan termasuk biaya pengambilalihan. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the estimated resale value of the collaterall including
repossession cost. The carrying
amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the statement of profit or loss.