• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEKTI SETYORINI¹ ; JIZENJI TYAS WIRASTOMO². Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BEKTI SETYORINI¹ ; JIZENJI TYAS WIRASTOMO². Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, POTENSI DIRI, DAN KETERAMPILAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PELITA

BANGSA

ANGKATAN TAHUN 2017

BEKTI SETYORINI¹ ; JIZENJI TYAS WIRASTOMO² Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

Jl. Inspeksi Kalimalang Kab. Bekasi

Email : bektisetyorini55@gmail.com1 ; jizenji@pelitabangsa.ac.id2 Abstrak

Tingginya tingkat pendidikan ternyata tidak menjamin mudahnya mendapatkan pekerjaan. Masih banyak lulusan diploma dan universitas yang lebih tertarik mencari pekerjaan dari pada membuka lapangan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kewirausahaan Potensi diri dan Keterampilan berwirausaha terhadap Minat berwirausaha Mahasiswa manajemen Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017.Populasi yang digunakan dalam peelitian ini adalah Mahasiswa Manajemen Universitas pelita bangsa angkatan 2017 yaitu sebanyak 1711 mahasiswa, dan sample didapatkan dari rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak 94 Responden.Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program aplikasi SPSS 21. Dan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan kewirausahaan Potensi diri dan keterampilan berwirausahaa terhadap Minat berwirausaha Berwirausaha Secara bersama-sama Simultan.

Kata Kunci : Pendidikan Kewirausahaan,Potensi diri dan keterampilan berwirausaha, Minat Berwirausaha

Abstrac

The high level of education does not guarantee that it is easy to get a job. There are still many diploma and university graduates who are more interested in finding work than creating jobs. This study aims to determine the effect of Entrepreneurship Education Self-Potential and Entrepreneurial Skills on Interest in Entrepreneurship Management students at Pelita Bangsa University class of 2017. The population used in this research is Pelita Bangsa University Management Students, class of 2017, which is 1711 students, and the sample is obtained from the Slovin formula. with an error rate of 10% as many as 94 respondents. This type of research uses quantitative research methods. The data analysis method used is multiple linear regression using the SPSS 21 application program. And it can be concluded that Entrepreneurship Education Self-potential and entrepreneurial skills to Entrepreneurial Interests Entrepreneurship Simultaneously.

Keywords: Entrepreneurship Education, Self-potential and entrepreneurial skills, Interest in Entrepreneurship.

(2)

1. PENDAHULUAN

Badan Pusat Statistik (2020) mengemukakan bahwa penduduk menganggur adalah mereka yang termasuk angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan menurut referensi waktu tertentu. Penduduk mengganggur inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya pendapatan per kapita dan menurunnya pendapatan negara karena jumlah penduduk yang banyak namun pendapatan negara tetap sedikit. Fenomena masyarakat menganggur tidak dapat dipisahkan dengan faktor pendidikan, karena paradigma yang ada adalah, semakin tinggi pendidikan akan semakin terjamin pula pekerjaan yang akan didapatkannya kelak. Kenyataan yang ditemukan di lapangan justru berbeda, keadaan di Indonesia justru sebaliknya. Banyak masyarakat yang menganggur ini merupakan kalangan masyarakat terdidik yang selanjutnya disebut sebagai pengangguran terdidik.

Gambar 1.1 Pengangguran terdidik

Sumber : website Badan pusat statistik

Berdasarkan Gambar 1.1, terlihat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tamatan SMK, Diploma dan S1 masih mengalami cukup tinggi, sementara tingkat pendidikan di bawahnya tidak terjadi demikian. Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia sedang menghadapi permasalahan yang cukup serius di bidang ketenagakerjaan yang justru dikontribusikan oleh mereka yang berpendidikan tinggi. Tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang disebabkan oleh berbagai faktor. Tingkat pengangguran terdidik yang berstatus sarjana dikhawatirkan akan terus meningkat jika perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sarjana tidak memiliki kemampuan mengarahkan peserta didik dan alumninya menciptakan lapangan kerja setelah lulus nanti. Karena kenyataannya banyak sumber daya manusia lulusan lembaga pendidikan tinggi cenderung lebih senang mengisi lapangan kerja yang tersedia baik dari instansi pemerintah dan swasta dibandingkan dengan berusaha menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain. Minat untuk mulai berwirausaha pada mahasiswa sebenarnya sudah cukup tinggi, namun bayangan kegagalan, tidak memiliki modal yang cukup dan tidak memiliki waktu untuk fokus dalam mengembangkan usahanya menjadi risiko yang

menghambat mahasiswa untuk memulai usahanya sendiri. (Fuad’i & Fadli, 2015).

Pendidikan Kewirausahaan bertujuan meningkatkan kesadaran bahwa Kewirausahaan sebagai pilihan karir dan meningkatkan pemahaman proses pendirian dan pengelolaan usaha/bisnis baru. Pendidikan Kewirausahaan merupaka aktivitas pengajaran dan pembelajaran tetang kewirausahaan yang meliputi pengembangan pengetahuan, Keterampilan, sikap dan karakter Pribadi sesuai dengan usia dan perkembangan pengetahuan, Keterampilan, sikap dan karakter pribadi sesuai dengan usia dan Perkembanga usia didik (Lefton,1985 dalam Kusminarti 2016).

Pemerintah telah meluncurkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), yang memberikan pengetahuan, keterampilan maupun sikap berwirausaha dengan ilmu pengetahuan dan teknologi pada mahasiswa sehingga mengubah pola pikir job seeker menjadi job creator/entrepreneur dalam menghadapi persaingan global (Kemendikbud, 2015). Universitas Pelita Bangsa merupakan Perguruan Tinggi baru hasil perubahan bentuk dari penggabungan anatara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT), yang sekarang menjadi Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial (FEBIS) dan Fakultas teknik (FT) . Program studi manajemen ilmu sosial dan bisnis dengan SK Menteri Ristekdikti Nomor 664/KPT/I/2019 tanggal 2 Agustus 2019, Universitas Pelita Bangsa sendiri Memasukan Pendidikan Kewirausahaan didalamnya sehingga Pendidikan Kewiraushaan diharapkan mampu menjadi bekal mahasiswa untuk memulai berwirausaha setelah lulus. Oleh karena itu, sebagai identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah masih diperlukan kajian untuk mengukur kembali peranan dukungan institusi khususnya pada mata kuliah yang ada dalam mendorong mahasiswa untuk berwirausaha.(Lubis, 2015).

Mengenali kemampuan dan kelebihan dirinya serta mengenalkan mental wirausaha agar lulusan baru lebih siap untuk melakukan kegiatan wirausaha kelak. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan yang berisi simulasi kegiatan yang berkaitan dengan proses pengenalan diri dan orientasi wirausaha. Proses itu akan meliputi perlunya melakukan latihan yang memadai dalam mengenali diri, perlunya menetapkan tujuan yang akan diraih dan memilih strategi yang tepat untuk mencapainya, serta melakukan pertimbangan dan mempertahankan ketekunan dalam memecahkan persoalan dalam berwirausa (davit P 2018)

Selain itu keterampilan berwirausahan yaitu suatu pola tingkah laku manajerial yang terpadu dalam upaya pemanfaatan peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimiliki, untuk menjadi wirausahawan handal dibutuhkan karakter seperti, pengenalan terhadap diri sendiri, memiliki motivasi, kreatif, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan pemasalahan, dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu, empati,

(3)

mau berbagi dengan orang lain mampu mengatasi stress, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan( Lupiyoadi (2007: 56).

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Mulyanto dan Wulandari (2020:6) penelitian kuantitatif adalah : “suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif berupa pengumpulan dan analisis data kuantitatif yang selanjutnya diuji secara statistik”.

Model pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Model Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa sample merupakan ukuran dan karakteristik populasi, jika populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari segala sesuatu yang ada dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, peneliti dapat menggunakan sample yang diperoleh dari populasi tersebut. Kesimpulan yang dipelajari dari sample akan ditetapkan pada populasi oleh karena itu, sample yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif. Sample yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa manajemen Universitas Pelita bangsa angkatan 2017. 3. LANDASAN PENELITIAN

Minat Berwirausaha

Menurut Wijaya (2014) minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan suatu usaha, kesediaan untuk menanggung berbagai macam risiko berkaitan dengan tindakan yang dilakukan, bersedia menempuh jalur dan cara baru dan kesediaan untuk belajar dari pengalaman. Jadi minat berwirausaha adalah keinginan, motivasi dan dorongan untuk berinteraksi dan melakukan segala sesuatu dengan perasaan senang untuk mencapai tujuan dengan bekerja keras, untuk membuka suatu peluang dengan keterampilan, serta keyakinan yang dimiliki tanpa merasa takut untuk mengambil risiko, serta bisa belajar dari kegagalan sebelumnya (Ardiyani & Kusuma, 2016).

Menurut (Suryana dalam B Anggraeni, 2015), indikator dari minat berwirausaha meliputi Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil Pengambilan risiko, Kepemimpinan, Keorisinilan, berorientasi ke masa depan.

Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan secara umum adalah proses pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum terintegrasi yang dikembangkan di sekolah atau diperguruan tinggi.

Dasar penetapan tujuan pendidikan secara umum yang telah lama dikenal adalah taxonomy bloom, dalam (Astuti, P., Djaelani, A. Q., & ABS, M. K. 2018) berdasarkan penggagasnya yaitu Benjamin Bloom yang mengembangkan 3 dasar ranah (domain) tujuan pendidikan ke dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Potensi diri

Pihandhi (dalam S Fatimah 2018) menjelaskan bahwa potensi merupakan kekuatan,energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum termanfaatkan secara maksimal atau penuh.

Menurut Wiyono (2020) Secara garis besar kecerdasan yang dimiliki manusia ada tiga macam, yaitu Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ).

Keterampilan berwirausaha

Gibb dalam Fitriati dan Hermiati (2010:263) menyatakan, the process of entrepreneurship includes behaviors, skills and attributes belonging to a person in entrepreneurial education. Proses kewirausahaan meliputi perilaku, keterampilan dan atribut yang dimiliki seseorang dalam pendidikan kewirausahaan. Dalam mengembangkan perilaku kewirausahaan, diperlukan proses yang mencakup identifikasi sifat-sifat yang berhubungan dengan kewirausahaan. Baik dalam bentuk keterampilan dan atribut yang melekat dalam kewirausahaan. Yuyus (2013:26), mendefinisikan entrepreneur sebagai seseorang yang memiliki kreativitas suatu bisnis baru dengan berani menanggung risiko dan ketidak pastian yang bertujuan untuk mencari laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mampu mendayagunakan sumber-sumber serta memodali peluang ini.

Menurut Usman (2009:482) keterampilan adalah sifat, pengetahuan dan kemampuan pribadi seseorang yang relevan dalam menjalankan tugasnya secara efektif. Definisi ini menggambarkan bahwa keterampilan merupakan sifat, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seseorang agar efektif dan sesuai dengan tugasnya yang dikerjakan. Pengertian di atas menggambarkan bahwa keterampilan merupakan karakteristik, sifat, pengetahuan dan kemampuan yang

(4)

mendasari seseorang dalam bekerja dan mengoperasikan segala yang berhubungan dengan tugas yang dikerjakan agar kinerjanya efektif

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan suatu yang mampu untuk diukur oleh kuesioner tersebut. Jika r hitung > 0,2172 untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel, maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid (Ghazali, 2011: 52 dalam Wahyuni 2016).

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Pendidikan Kewirausahaan (X1)

Variabel Item R hitung Ket.

Pendidikan Kewirausahaa n (X1) X1.1 0.621 Valid X1.2 0.544 X1.3 0.707 X1.4 0.532 X1.5 0.502 X1.6 0.623 X1.7 0.742 X1.8 0.562 X1.9 0.579 X1.10 0.632

Sumber : Hasil pengolahan SPSS v 21(Data diolah 2021) Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Potensi diri (X2) Variabel Item R hitung Ket.

Potensi diri (X2) X1.1 0.692 Valid X1.2 0.733 X1.3 0.626 X1.4 0.681 X1.5 0.722 X1.6 0.679 X1.7 0.654 X1.8 0.573 X1.9 0.762 X1.10 0.396

Sumber : Hasil pengolahan SPSS v 21(Data diolah 2021) Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Keterampilan

berwirausaha (X3)

Variabel Item R hitung Ket.

Keterampilan berwirausaha (X3) X1.1 0.615 Valid X1.2 0.547 X1.3 0.712 X1.4 0.523 X1.5 0.506 X1.6 0.628 X1.7 0.746 X1.8 0.567 X1.9 0.570 X1.10 0.638

Sumber : Hasil pengolahan SPSS v 21(Data diolah 2021) Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Minat Berwirausaha (Y)

Variabel Item R hitung Ket.

Minat Berwirausaha (Y) X1.1 0.484 Valid X1.2 0.402 X1.3 0.532 X1.4 0.488 X1.5 0.507 X1.6 0.496 X1.7 0.540 X1.8 0.519 X1.9 0.46 X1.10 0.437

Sumber : Hasil pengolahan SPSS v 21(Data diolah Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel Pendidikan Kewirausahaan, Potensi diri dan Minat berwirausaha menunjukan nilai r hitung lebih dari r tabel > 0,2645. Dengan demikian, uji validitas antara variabel dinyatakan seluruhnya valid.

Uji Reliabel

Uji realibilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

(5)

dari suatu variabel. Berdasarkan data dari butir-butir pernyataan yang telah dinyatakan valid kemudian dihitung koefisien reliabilitas instrument penelitian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan bantuan program SPSS v.21. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbachalpha > 0,6 (Bhuono Agung Nugroho, 7).

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabel Variabel Cronbach's Alpa Kriteria Ket. Pendidikan Kewirausahaan 0,802 Alpha Croncach’s >0,60 maka Reliabel Reliabel Potensi Diri 0,839 Keterampilan berwirausaha 0,803 Minat Berwirausaha 0,852

Sumber : Hasil pengolahan SPSS v 21 (Data diolah 2021)

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah hasil nilai residual yang telah dihasilkan terdistribusi secara normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan Uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Pada metode pengujian normal jika nilai signifikansi

Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode Kolomogrov-Smirnov test didapatkan hasil signifikasi dan uji normalitas pengaruh variabel X1,X2 dan X3 terhadap Variabel Y sebesar 0,200. Dimana

hasil tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan penelitian tersebut terdistribusi normal. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah didalam penelitian model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilakukan dengan dilihat dari nilai tolerance berlawandan Variance Inflancy Factor (VIF). Jika VIF kurang dari 10,00 dan nilai toleransi lebih dari 0,10 maka dapat dinyatakan bahwa regresi bebas dari multikolinearitas.

Tabel 3.6 Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, diketahui bahwa nilai VIF dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat kurang dari 10,00 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi miltikolinearitas pada variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:134). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini, digunakan metode uji Glejser yang dihasilkan dari output program SPSS versi 21.

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

(6)

Berdasarkan uji heterokedastisitas pada tabel 3.7 diatas dapat diketahui bahwa Variabel X1 (Pendidikan kewirausahaan) nilai signifikansi nya sebesar 0,443 > 0,05. Maka untuk variabel X1 (Pendidikan

kewirausahaan) tidak terjadi

heteroskedastisitas.Sedangkan variabel X2 (Potensi diri) nilai signifikansi nya sebesar 0,766 > 0,05. Maka untuk variabel X2 (Potensi diri) tidak terjadi heterokedastisitas. Dan variable X3 (Keterampilan berwirausaha) nilai signifikasinya sebesar 0,486 > 0,5. Maka untuk variable Keterampilan berwirausaha tidak terjadi heterokedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini Analisis regresi berganda digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Antara variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan statistik analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Versi 21.

Tabel 3.8 Hasil Uji Persamaan Regresi Berganda

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :

Y=

Y= 13,710+ 0,428(X1) + 0,061(X2) + 0,802(X3) Dimana:

Y = Variabel dependen (Minat Berwirausaha) Konstanta.

= Koefisien Regresi.

= Variabel independen (Pendidikan kewirausahaan)

= Variabel independen (Potensi diri)

= Variable independen (Keterampilan berwirausaha)

Berikut penjelasan dari hasil persamaan diatas : 1. Konstanta= 13,710

Nilai konstanta positif menunjukan pengaruh positif variabel independen terhadap variabel dependen. Bila variabel independen naik atau berpengaruh, maka Minat berwirausaha akan meningkat sebesar 13,710 atau terpengaruhi.

2. Koefisien variabel Pendidikan kewirausahaan (X1) = 0,428

Nilai koefisien regresi variabel Pendidikan kewirausahaan(X1) terhadap variabel Minat berwirausaha (Y), artinya jika tingkat Pendidikan kewirausahaan (X1) mengalami kenaikan maka Minat berwirausaha (Y) akan meningkat sebesar 0,428 atau 42,8%. Koefisien bernilai positif artinya antara variabel Pendidikan kewirausahan (X1) dan Minat berwirausaha (Y) berhubungan positif.

3. Koefisien variabel Potensi diri (X2) = 0,061 Nilai koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja Potensi diri (X2) terhadap variabel Minat berwirausaha (Y), artinya semakin baiknya Potensi diri (X2) maka Minat berwirausaha (Y) akan meningkat sebesar 0,061atau 6,1%. Koefisien bernilai positif artinya antara variabel Potensi diri (X2) dan Minat berwirausaha (Y) berhubungan positif.

4. Koefisien variabel Keterampilan berwirausaha (X3) =0,802

Nilai koefisien regresi variabel Keterampilan berwirausaha (X2) terhadap variabel Minat berwirausaha (Y), artinya semakin baiknya Keterampilan berwirausaha (X2) maka Minat berwirausaha (Y) akan meningkat sebesar 0,802 atau 80,2%. Koefisien bernilai positif artinya antara variabel Keterampilan berwirausaha (X2) dan Minat berwirausaha (Y) berhubungan positif.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r²) yangberkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat.

Tabel 3.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 3.9 menunjukkan hasil Adjusted R Square (Koefisien determinasi) sebesar 0,188 yang artinya terdapat pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependen (Y) yaitu sebesar 18,8%.

Uji Hipotesis Uji t (Parsial)

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kewirausahaan (X1) dan Potensi diri (X2) Keterampilan berwirausaha (X3) terhadap Minat berwirausaha pada Mahasiswa Management Pelita Bangsa angkatan th 2017 dengan uji t. dari analisis dengan mengunakan tingkat kesalahan (α) 10% Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Potensi diri dan Keterampilan berwirausaha terhadap Minat berwirausaha

(7)

Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita bangsa Angkatan tahun 2017 dengan uji t. dari analisis dengan mengunakan tingkat kesalahan (α) 10% = 0,1 dan derajat kebebasan (df) = n-k-1

Keterangan :

a. Jumlah responden (n) = 94 b. Jumlah Variabel bebas (k) = 3 c. Taraf signifikansi = 0,1

d. Diagree of freedom (df) = n-k-1= 94-3-1= 90

Kriteria Pengujian :

a. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

c. H₀ diterima jika t hitung < t d. H₀ ditolak jika t hitung > t

Diketahui t tabel sebesar 0.1726 dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.10 Hasil Uji t

Berdasarkan Tabel 3.11 dengan mengamati baris, kolom t dan sig (10%). dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Pengaruh variabel Pendidikan kewirausahaan (X1) Terhadap Minat berwirausaha (H1). Berpengaruh Positif terhadap Minat berwirausaha Mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017 secara signifikan. Hal ini terlihat dari hasil (X1) 0.018< 0.05, dan dan nilai t = t (α/2;n-k-l = t (0,1/2; 94-3-1) = (0,05:90) = 1.66216. Berarti nilai t lebih besar dari pada t (2,412>1.66196), maka H₀ ditolak dan H1 diterima. 2. Pengaruh variable Potensi diri terhadap minat

berwirausaha (H2)

Variabel Potensi diri (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berwirausaha Mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan th 2017. Hal ini terlihat dari signifikan Potensi diri (X2) 0,010 < 0,05. Dan nilai t = t (α/2;n-k-l = t (0,1/2; 94-3-1) = (0,05:90) = 1.66216. Berarti nilai

t lebih besar dari pada t (2,623 >1.66196), maka H₀ ditolak dan H₂ diterima. 3. Pengaruh variable Keterampilan berwirausaha

terhadap minat berwirausaha (H3)

Variabel Keterampilan berwirausaha (X3) berpengaruh positif terhadap Minat berwirausaha Mahasiswa management Uiversitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017. Hal ini terlihat dari signifikan Keterampilan berwirausaha (X3) 0,000 < 0,05. Dan nilai t = t (α/2;n-k-l = t (0,1/2; 94-3-1) = (0,05:91) = 1.66216. Berarti nilai t lebih besar dari pada t (3,786> 1.66216), maka H₀ ditolak dan H3 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh Pendidikan kewirausahaan potensi diri dan Keterampilan berwirausaha terhadap minat berwirausaha Mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017 diterima.

Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen / bebas (X) yang dimasukan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen / terikat (Y). Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah tepat artinya pengaruh bersama, dengan melihat nilai F tabel = F(k; n-k), F=(3; 94-3), F tabel = (3; 94) = 4.00 dengan tingkat kesalahan 10%.

Tabel 3.10 Hasil Uji F

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat dilihat pada nilai dari F sebesar 6,932 dengan nilai F adalah 4.00, dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H3 diterima, dapat disimpulkan bahwa variabel Pendidikan kewirausahaan (X1) Potensi diri (X2) dan Ketermpilan berwirausaha secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan th 2017.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini dengan bantuan software SPSS v.21 menunjukan secara simultan terdapat pengaruh Antara variabel bebas (Independen) terhadap variabel terikat (dependen).

1. Berdasarkan uji heterokedastisitas diatas dapat diketahui bahwa Variabel X1 (Pendidikan kewirausahaan) nilai signifikansi nya sebesar 0,443 > 0,05. Maka untuk variabel X1 (Pendidikan

(8)

kewirausahaan) tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan variabel X2 (Potensi diri) nilai signifikansi nya sebesar 0,766 > 0,05 . Maka untuk variabel X2 (Potensi diri) tidak terjadi heterokedastisitas. Dan variable X3 (Keterampilan berwirausaha) nilai signifikasinya sebesar 0,486 > 0,05. Maka untuk variable Keterampilan berwirausaha tidak terjadi heterokedastisitas. 2. Dari perhitungan staistic uji persamaanlinier

berganda diperoleh persamaan :

Y= 13.10+ 0.428 (X1) + 0.061 (X2) + 0.802 (X3) Berdasarkan hasil dari persamaan penelitian diatas menunjukan bahwa secara statistik dari keempat hipotesis yang diajukan , semua mendukung berdasarkan teori sebelumya, dapat disimpulkan bahwa :

a. Hipotesis pertama yang mempresentasikan hubungan positif antara Pendidikan kewirausahaan terhadap Minat berwirausaha. Berdasarkan hasil uji parsial dengan bantuan software SPSS v.21 untuk variabel Pendidikan kewirausahaan diperoleh t = 2,412 dan nilai signifikansi 0,018, dengan probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t =1.66216 . Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel Pendidikan kewirausahaan berpengaruh Positif signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017.

b. Hipotesis kedua yang mempresentasikan hubungan positif antara Potensi diri terhadap Minat berwirausaha. Berdasarkan hasil uji parsial dengan bantuan software SPSS v.21 untuk variabel Potensi diri diperoleh t = 2.623 dan nilai signifikansi 0,010, dengan probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t =1.66216. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel Potesi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017. c. Hipotesis ketiga yang mempresentasikan

hubungan positif antara Keterampilan berwirausaha terhadap Minat berwirausaha. Berdasarkan hasil uji parsial dengan bantuan software SPSS v.21 untuk variabel Keterampilan berwirausaha diperoleh t = 3,786 dan nilai signifikansi 0,000 , dengan probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t =1.66216 . Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel Keterampilan berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017.

d. Hipotesis yang keempat yang mempresentasikan pengaruh Pendidikan kewirausahaan Potensi diri dan keterampilan berwirausaha secara

bersama-sama berpengaruh terhadap Minat berwirausaha. Berdasarkan uji simultan dengan dengan uji F diperoleh nilai F = 6,932 dengan nilai siginfikansi sebesar 0,000 dengan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 dan nilai F hitung lebih besar dari F = 4,00. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan variabel Pendidikan kewirausahaan potensi diri dan keterampilan berwirausaha terdapat pengaruh secara bersama-sama terhadap Minat berwirausaha mahasiswa manajemen Universitas Pelita bangsa angkatan th 2017.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Pendidikan kewirausahaan diperoleh nilai T lebih besar dari T yakni 2,412> 1.66216 dengan signifikansi 0,018<0,05. hal ini disimpulkan bahwa Pendidikan kewirausahaan secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan th 2017. 2. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Potensi diri

diperoleh nilai T lebih besar dari T yakni 2.623> 1.66216 dengan signifikansi 0,010 < 0,05. Hal ini disimpulkan bahwa Potensi diri secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan th 2017.

3. Hasil analisis Uji parsial (Uji T) Variabel Keterampilan berwirausaha diperoleh nilai T lebih besar dari T yakni 3,786 < 1.66216 dengan signifikansi 0,000<0,05. Hal ini disimpulkan bahwa Keterampilan berwirausaha secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017.

4. Hasil analisis Uji simultan (Uji F) diperoleh nilai F 6,932 lebih besar dari F yakni > 4,00 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. hal ini disimpulkan bahwa Pendidikan kewirausahaan Lebih signifikan dibandingkan Potensi diri dan keterampilan berwirausaha. Dan secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa management Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017.

(9)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik Universitas Pelita bangsa disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Pendidikan kewirausahaan Potensi diri dan keterampilan berwirausaha mahasiswa manajemen Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017. Sehingga dikemudian hari dapat lebih mengembangkan Potensi diri dan Keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa manajemen Universitas Pelita bangsa angkatan tahun 2017, dan mengubah mindset Pencari kerja menjadi Pencipta lapangan Pekerjaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dalam penelitian lebih lanjut dapat menambahkan variabel lain yang belum pernah dibahas sebelumnya yang dapat memepengaruhi Minat berwirausaha , Sehingga dapat menjadikan penelitian yang lebih luas dan hasil yang dapat diimplementasikan untuk kualitas Sumber daya manusia yang lebih baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode lainnya dalam meneliti Minat berwirausaha , misalnya dengan melalui wawancara mendalam terhadap responden sehingga informasi yang diperoleh lebih bervariasi dari pada angket yang jawabannya telah tersedia. DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alma, B. 2013. Kewirausahaan. Penerbit :Alfabeta. Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Alfabeta. Bandung. Suryana. (2013). Kewirausahaan Kiat dan Proses

Menuju Sukses Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.

Yanto Chandra, Erica Kim Man Lee, Fandy Tjiptono 2020, Public versus Private Interest in Social Entrepreneurship: Can One Serve Two Masters Jurnal :

Agus Syam,Haedar Akib,Muchtar Yunus,Sitti Hasbiah, Universitas Negeri Makassar Determinants Of Entrepreneurship Motivation For Students At Educational Institution And Education Personnel In Indonesia, Vol 21, Issue 2, 2018

Anik Kusmintarti, Nur Indah Riwajanti dan Andi Asdani 2017 ,Sikap Kewirausahaan Memediasi Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Kewirausahaan Politeknik Negeri Malang.

Anissa L. Kadiyono (2014) efektivitas pengembangan potensi diri dan orientasi wirausaha dalam meningkatkan sikap wirausaha Effectiveness, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung .

Ardiyani, N., & Kusuma, A. (2016). Pengaruh Sikap, Pendidikan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana

Ari Irawan Hari Mulyadi (2016 )Pengaruh Keterampilan Wirausaha terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Distro Anggota Kreative Independent Clothing Kommunity di Kota Bandung).

Astuti, P., Djaelani, A. Q., & ABS, M. K. (2018). Pengaruh Pendidikan Dan Praktik Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang).

Dearlina Sinaga dan Maya Andriani (2017) Pengaruh Pendidikan Kewirausaha an dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan Vol 1 No 1. Secara parsial dan simultan terdapat pengaruh yang positif dari pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan Devit Pranoto, Noor Shodiq Askandar, Afifudin

Afifudin , Pengaruh Motivasi Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi Feb Unisma Angkatan 2014/2015 Vol 7 No 1 2018

Dewi, Anita Volintia Mulyatiningsih, Endang (2013) Pengaruh pengalaman pendidikan kewirausahaan pendidikan kewirausahan dan keterampilan kejuruan terhadap motivasi berwirausaha siswa.

Doddy Astya Budy Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Motivasi Kewirausahaan Terhadap Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Vol 1 No 1 2017

(10)

Elvir M. Akhmetshin, Kazan Federal University, acquisition of entrepreneurial skills and Competences: curriculum development and evaluation for higher education Volume 22, Issue 1, 2019

Faizul Aziz1 , Patni Ninghardjanti2 , Susantiningrum3 2018 pengaruh keterampilan kewirausahaan dan persepsi peluang kerja terhadap minat berwirausaha siswa smk negeri 1 banyudono Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Gibb, A. (2011). Concepts into practice: Meeting the challenge of development of entrepreneurship educators around an innovative paradigm, The case of the International Entrepreneurship Educators’ Programme (IEEP). International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, 2, 146-165.

I Gusti Lanang Agung Adnyana, Ni Made Purnami (2016) Pengaruh Pendidikan kewirausahaan, self efficacy, locus of control, niat berwirausaha.

Ibrahim, N., & Mas’ud, A. (2016). Moderating role of entrepreneurial orientation on the relationship between entrepreneurial skills, environmental factors and entrepreneurial intention: A PLS approach. Management Science Letters, 6(3), 225- 236

Joseph, I. (2017). Factors influencing international student entrepreneurial intention in Malaysia. Vol.07 No.04(2017) American Journal of Industrial and Business Management, 7(04), 424

Keke Arnesia Iskandar Pengaruh Keterampilan Wirausaha Dan Pengalaman Usaha Terhadap Keberhasilan Kewirausahaan, Volume 21, No. 1, Januari-April 2020.

Lestari, R.B dan Trisnadi Wijaya. 2012. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah STIE MDP, 1(2): 112-119

Marganingsih, Anna Pelipa, Emilia Dewiwati (2018) Pengaruh Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa, STKIP Persada Khatulistiwa Moloi dan Nkhahle-Rapita (2014)The Impact of

Entrepreneurs’ Characteristics on Small Business Success at Medical Instruments

Supplies Organizations in Jordan, Business Administration Department Faculty of Business Amman Arab University Jordan Mustofa, A.M dan Ali Muhson. 2012. Pengaruh

Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan

N.M. Srianggareni,K.K.Heryanda,N.L.W.S. Telagawathi, Pengaruh moderasi self efficacy pada hubungan Pengetahuan kewirausahaan terhadap minat Berwirausaha di universitas pendidikan ganesha Vol 2 No. 1, Juli 2020 P-ISSN: 2685-5526

Sahban, M. A., Ramalu, S. S., & Syhputra, R. (2016). The influence of social support on entrepreneurial inclination among business students in Indonesia. Information Management Business Review, 8(3), 32-46. Sifa Farida, Ahmad Nurkhin (2016) Pengaruh

Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Dan Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Vol 5 No 1 ,p-ISSN 2252-6544e-ISSN 2502-356X

Website :

Badan Pusat Statistik. (2019). Data Badan Pusat Statistik 2019. https://www.bps.go.id/ Badan Pusat Statistikz (bps.go.id) diakses pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 20.18

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2020 (kemdikbud.go.id) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemdikbud.go.id) diakses pada tanggal 28 Mei pukul 14.50.

Gambar

Gambar 1.1  Pengangguran terdidik
Gambar 2.1   Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Pendidikan  Kewirausahaan (X1)
Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan uji F sebelum dimasukkan variabel pengontrol yang ditunjukkan pada tabel diatas dapat dilihat p-value &lt; 0,05 yaitu sebesar

Dari hasil tersebut maka dapat disimpukan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima atau dengan kata lain hasil residual fixed effect untuk pengujian pengaruh Free Cash

Hasil pengujian diatas menunjukkan nilai F-hitung sebesar 5,881 dengan tingkat signifikan F sebesar 0,011&lt; α , dimana α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

Pengaruh Hubungan Antar Manusia dan Etos Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat dari nilai R Square adalah 0.406 berada antara 0 &lt;R 2 &lt;1 yang berarti bahwa

Hipotesis pada penelitian ini diterima karena hasil statistic uji t untuk variabel Rekrutmen diperoleh nilai t hitung sebesar 2,226 dan t tabel sebesar 1,989 yang

Hasil perhitungan diatas didapat nilai F hitung sebesar 13,705 dengan tingkat signifikansi 0 atau kecil dari 0,05 (0 &lt; 0,05) menunjukan bahwa model regresi dapat

Berdasarkan tabel diatas yang menunjukkan nilai sig F sebesar 0,000, dan dengan melihat berdasarkan kriteria pengujian bahwa jika nilai probabilitas &lt; 0,05, maka

Regression 15.402 .000b Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 25 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat dilihat pada nilai F hitung sebesar 15.402 dengan nilai F tabel