• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Demokrasi Dalam Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Demokrasi Dalam Islam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah sistem demokrasi, rakyat adalah sumber hukum dan hukum pada gilirannya berfungsi menjamin perlindungan terhadap kesejahteraan dan kepentingan setiap orang yang memiliki kedaulatan itu. Demokrasi juga sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan persamaan hak di depan hukum.

Dari sudut pandang Islam, demokarasi menyuguhkan sebuah tantangan bahwa hukum yang dibuat oleh sebuah sistem pemerintahan dipandang tidak sah karena ia menggantikan kedaulatan Tuhan dengan otoritas manusia. Dalam agama Islam,Tuhan adalah satu-satunya pemegang kedaulatan dan sumber hukum tertinggi. Jadi,bagaimana sejarah dan konsep demokrasi dalam Islam, sisi positif dan negatif demokrasi, serta pandangan Islam terhadap demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas diberikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah dan konsep demokrasi dalam Islam? 2. Apa saja sisi positif dan negatif demokrasi?

3. Bagaimana pandangan Islam terhadap demokrasi?

4. Bagaimana hubungan demokrasi dalam Islam dengan Pendidikan Administrasi Perkantoran?

(2)

2

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam bab II akan dibahas beberapa hal sebagai berikut:

2.1 Konsep dan Sejarah Demokrasi dalam Islam

Demokrasi-Islam terdiri dari dua istilah yang mewakili dua konsep yang asing antara satu dengan yang lain. Islam adalah sebuah sistem kehidupan yang terbangun dari pandangan hidup tertentu (aqidah islam), dan Islam merupakan sebuah prinsip nilai adi luhung dalam membangun komunikasi komprehensif, baik dalam konteks kemanusiaan, maupun lingkungan dan peribadahan (hablum minallah). Sedangkan demokrasi merupakan model pemerintahan yang dihasilkan dari pandangan hidup yang lain (bukan aqidah islam), dan demokrasi merupakan prinsip hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

.Demokrasi merupakan produk akal sedang Islam adalah wahyu yang difirmankan kepada Rasulullah SAW. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pemerintahan yang dijalankan oleh Rasulullah SAW dan Khula’ al Rasyidin tidak menyebutkan atau berlandaskan pada demokrasi. Pertemuan Islam dan demokrasi merupakan pertemuan peradaban, ideologi, dan latar belakang sejarah yang jauh berbeda.

2.2 Sisi Positif dan Negatif Demokrasi

Terdapat delapan sisi positif demokrasi, yaitu: melindungi kebebasan individual, menjamin persamaan hak, mendidik rakyat jelata, mengembangkan karakter rakyat, memperkembangkan cinta tanah air, pencegah pergolakan, menghasilkan kemajuan, dan menciptakan ketepatgunaan yang baik.

Menurut S.N. Dubey “Demokrasi menjamin setiap keinginan seseorang di dalam komunitas, bahkan akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau ketetapan pemerintah. Di dalam negara demokrasi, semua sama di depan mata hukum, dan semuanya memiliki persamaan hak didalam berpolitik. Di dalam demokrasi, masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam hal

(3)

3

mengubah pemerintahan, bila pemerintah gagal dalam melaksanakan keinginan dan aspirasi rakyat.”

Demokrasi juga menanamkan secara mendalam pada setiap warga rasa cinta terhadap negara dan sifat sentiment patriotisme. Hal ini memberikan mereka perasaan memikul bangsa dan mengembangkan perasaan bertanggung jawab bahkan dalam hal keamanan, martabat, dan kemajuan bangsa.

Tetapi, terdapat sisi negatif dalam demokrasi. Kelemahan yang terdapat di dalam demokrasi adalah terdapat pada landasan konsepsinya sendiri. Prinsip kedaulatan di tangan rakyat yang diwujudkan dalam suara terbanyak. Prinsip mayoritas ini amat rentas tatkala pengusaha atau sekelompok orang dapat merekayasa masyarakat melalui propaganda, money politic, tindakan persuasif hingga represif agar mendukungknya. Bahkan menurut Aristoteles bahwa “Pemerintahan yang didasakan pada pilihan orang banyak dapat mudah dipengaruhi oleh para demagog, dan akhirnya akan merosot jadi kediktatoran.”

Kebebasan berpendapat bisa saja menjurus pada ketidakpastian karena parameter yang dipakai adalah rasio yang subyektif dan relatif. Karena itu prinsip musyawarah tidak sama persis dengan syura. Musyawarah sebagai bagian dari aktivitas demokrasi di dalamnya terlibat berbagai kelompok masyarakat yang tidak berkualitas. Dalam demokrasi keputusan diserahkan kepada suara terbanyak, padahal kebenaran tidak diukur dengan jumlah banyaknya orang. Sedangkan

syura didasarkan pada parameter yang baku, yaitu al-Qur‟an dan Hadis.

Pelaksanaannya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan spesifik dan pengetahuan dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Persamaan, yang berarti menyamakan strata masyarakat, juga mengandung kelemahan. Realitas menunjukkan ada perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Kondisi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipungkiri. Bagaimana jika disamakan antara yang berpengetahuan dan tidak berpengetahuan.

(4)

4 2.3 Pandangan Islam tentang Demokrasi

Secara bahasa demokrasi terdiri atas dua kata, yaitu demos dan kratos yang berarti kekuasaan ditangan rakyat. Ada tiga pemikiran mengenai hubungan Islam dan demokrasi.

 Pertama, Islam menjadi sifat dasar demokrasi, karena konsep syura, ijtihad, dan ijma‟ merupakan konsep yang sama dengan demokrasi.

 Kedua, Islam tidak berhubungan dengan demokrasi. Menurut pandangan ini kedaulatan rakyat tidak bisa berdiri diatas kedaulatan Tuhan, juga tidak bisa disamakan antara muslim dan non muslim dan antara laki-laki dan perempuan.

 Ketiga, Theodemocracy yang diperkenalkan oleh al-Maududi berpandangan bahaw Islam merupakan dasar demokrasi. Meskipun kedaulatan rakyat tidak bisa bertemu dengan kedaulatan Tuhan, tetapi perlu diakui bahwa kedaulatan rakyat merupakan subordinasi kedaulatan Tuhan

Kedaulatan mutlak dan keesaan Tuhan yang terkandung dalam konsep tauhid dan peranan manusia yang terkandung dalam konsep khilafah, memberikan kerangka dengan mengembangkan teori politik tertentu yang dianggap demokratis. Penjelasan mengenai demokrasi dalam kerangka konseptual Islam banyak memberikan perhatian pada beberapa aspek khusus di ranah sosial dan politik.

Demokrasi Islam dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep Islami seperti musyawarah (syura), kesepakatan (ijma‟), dan penilaian interpretatif yang mandiri (ijtihad). Istilah-istilah ini sangat penting dalam perdebatan menyangkut demokrasi di kalangan masyarakat muslim.

Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifahan manusia. Masalah musyawarah ini dengan jelas juga disebutkan dalam QS. Syura [42]: 38 :

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan

(5)

5 berikan kepada mereka.

Isinya berupa perintah kepada para pemimpin dalam kedudukan apa pun untuk menyelesaikan urusan mereka yang di pimpinya dengan cara bermusyawarah. Di dalam QS.Ali „Imran [3]: 159 Allah SWT menyatakan tentang musyawarah ini yaitu:

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Dengan demikian tidak akan terjadi kesewenang-wenangan dari seorang pemimpin terhadap rakyat yang dipimpinya. Oleh karena itu “ perwakilan rakyat “ dalam sebuah Negara tercermin dalam doktrin musyawarah (syura). Dalam bidang politik umat Islam mendelegasikan kekuasaan mereka kepada penguasa, dan pendapat mereka harus diperhatikan dalam menangani masalah Negara.

Dalam konsepsi Islam, seorang pemimpin berkewajiban menyelaraskan kebijakan pemerintahannya dengan kemaslahatan rakyat. Kesepakatan atau konsesus (ijma‟) dan musyawarah (syura) sering dipandang sebagai landasan yang efektif bagi demokrasi Islam modern. Konsep konsensus (ijma‟) memberikan dasar bagi penerimaan sistem yang mengakui suara mayoritas. Meskipun istilah-istilah ini banyak diperdebatkan maknanya, ia memberikan landasan yang efektif untuk memahami hubungan antara Islam dan demokrasi di era kontemporer. Dengan kata lain bahwa demokrasi dalam Islam bukan semata-mata suara rakyat, tetapi suara rakyat yang sesuai dengan aturan agama itulah yang diterima. Sepanjang suara rakyat (demokrasi) itu sesuai dengan agama, maka Islam dapat menerimanya. Sebaliknya jika tidak sesuai dengan aturan agama maka Islam tidak menerimanya sekalipun itu merupakan aspirasi orang banyak. Islam menginginkan demokrasi plus, yaitu demokrasi yang tetap menjunjung kebenaran agama dan aspirasi rakyat banyak.

Selain syura dan ijmak ada konsep yang sangat pnting dalam proses demokrasi islam yakni ijtihad. Bagi para pemikir muslim upaya ini merupakan

(6)

6

langkah kunci menuju penerapan perintah Tuhan di suatu tempat atau waktu. Musyawarah, konsensus dan ijtihad merupakan konsep-konsep yang sangat penting bagi artikulasi demokrasi islam dalam kerangka keesaan Tuhan dan kewajiban-kewajiban setiap manusia sebagai khalifah-Nya. Meskipun masalah-masalah ini banyak diperdebatkan maknanya namun lepas dari ramainya perbedaan maknanya di dunia islam, istilah-istilah ini memberi landasan yang efektif untuk memahami hubungan antara islam dan demokrasi di dunia kontemporer.

2.4 Hubungan Demokrasi dalam Islam dengan Pendidikan Administrasi Perkantoran

a. Hubungan demokrasi dalam Islam dengan pendidikan adalah sebagai berikut

1. Kebebasan bagi pendidik dan peserta didik, kebebasan di sini meliputi kebebasan berkarya, mengembangkan potensi dan berpendapat.

2. Persamaan terhadap peserta didik dalam pendidikan Islam, peserta didik yang masuk di lembaga pendidikan tidak ada perbedaan derajat atau martabat, karena penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dari pendidik.

3. Penghormatan akan martabat individu dalam pendidikan Islam, misalnya pendidik dalam memberikan ganjaran/ hukuman kepada peserta didik harus yang bersifat mendidik karena dengan cara demikian akan tercipta situasi dan kondisi yang demokratis dalam proses belajar mengajar.

Sebagai komponen sistem pendidikan, guru harus bersikap demokratis. Guru harus mampu menerima perbedaan, menghargai pendapat siswa tidak memaksakan kehendak, merasa paling tahu dan menciptakan suasana belajar yang demokratis. Peran guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar karena telah atau makin banyak sumber belajar lain di sekitar kehidupan peserta didik.

(7)

7

kesempatan kepada para bawahannya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Manajer mengajak para bawahan untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Staf, pembantunya dan segenap anggota berperan sangat menentukan dalam mengambil keputusan, bukan sekedar memberikan saran-saran saja, disamping itu keikut sertaan anggota merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, karena pengambilan keputusan harus dengan cara musyawarah untuk mencapai kebulatan atau mufakat dari segenap anggotanya.

(8)

8

BAB III

PENUTUP

Pada bab penutup akan dibahas kesimpulan dan saran sebagai berikut:

3.1 Kesimpulan

Demokrasi merupakan produk akal sedang Islam adalah wahyu yang difirmankan kepada Rasulullah SAW. Terdapat delapan sisi positif demokrasi, yaitu: melindungi kebebasan individual, menjamin persamaan hak, mendidik rakyat jelata, mengembangkan karakter rakyat, memperkembangkan cinta tanah air, pencegah pergolakan, menghasilkan kemajuan, dan menciptakan ketepatgunaan yang baik.

Demokrasi Islam dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep Islami seperti musyawarah (syura), kesepakatan (ijma‟), dan penilaian interpretatif yang mandiri (ijtihad). Istilah-istilah ini sangat penting dalam perdebatan menyangkut demokrasi di kalangan masyarakat Muslim.

3.2 Saran

Dalam konsepsi Islam, seorang pemimpin hendaknya menyelaraskan kebijakan pemerintahannya dengan kemaslahatan rakyat. Dengan cara musyawarah atau kesepakatan yang sangat efektif bagi demokrasi Islam modern. Dan memberikan kebebasan berpendapat bagi siapapun, asalkan pendapatnya benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta dalam demokrasi Islam bukan semata-mata didasarkan oleh suara rakyat, namun suara rakyat yang sesuai dengan aturan agama. Jadi demokrasi dalam Islam sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.

(9)

9

Hidayat, Komarudin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewargaan

Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana

Prenada Group

Hakim, Arif. 2003. Islam dan Demokrasi. http://www.ditpertais.net/jurnal/vol62003k.asp. Diakses pada

tanggal 13 Februari 2013

Idris, Manan dkk. 2009. Aktualisasi Pendidikan Islam. Surabaya: Hilal Pustaka

Mahfud, Rois. 2010. Al-Islam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga

Mahfud. 2012. Demokrasi Dalam Penidikan Islam. http://mahmud09- kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/08/demokrasi-dalam-pendidikan-islam.html. Diakses pada tanggal 16 Februari 2013

Sovi. 2010. Demokrasi Islam. http://sovi70-ovi.blogspot.com/2010/02/demokrasi-islam.html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2013

_______. 2012. Pendidikan yang Demokratis.

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/06/pendidikan-yang-demokratis.html. Diakses pada tanggal 16 Februari 2013

Referensi

Dokumen terkait

Indium diaktivasi dengan dosis neutron lamb at pada nilai dosis 70 mrem - 2300 mrem, dan aktivitas yang terjadi diukur dengan alat cacah gamma.. Hasil percobaan ini diharapkan

Pada tabel dapat dilihat bahwa persentase kedua blok lebih dari 70% dan hasil uji t- student juga menunjukkan bahwa persentase kedua blok tidak berbeda nyata

diambil dalam penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli pada plak gigi yang telah diisolasi resisten terhadap merkuri yang tumbuh pada media Luria Bertani (LB) broth

Tabel 3 menunjukan hasil perhitungan daya reduksi merkuri dimana sampel A0 adalah media kontrol yang tidak ditumbuhi bakteri, sampel A1 adalah media yang

Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan dengan software CFD dengan diberikan beberapa variasi, dalam hal ini besaran rpm dan kecepatan angin yang berhembus,

Selama dua tahun memimpin Provinsi Bangka Belitung (Ba- bel), Gubernur Babel, Erzaldi Rosman menilai masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum maksi- malkan

Berkaitan dengan kompetensi pedagogik, seorang guru haruslah memiliki pengetahuan yang baik mengenai metode pembelajaran inovatif meliputi metode penyajian, strategi

Ketimpangan Antar Wilayah di Indonesia. Hasil dari penelitiannya yaitu : 1) Semenjak diimplementasikannya desentralisasi fiskal berdampak pada semakin meluasnya disparitas antar