• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualanamu Theme Park

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualanamu Theme Park"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pendekatan, lingkup

dan batasan masalah, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan laporan.

1.1 Latar Belakang

Bandar udara internasional Kualanamu adalah sebuah bandar udara internasional yang

melayani kota Medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara

ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional

Soekarno-Hatta. Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II

Tanjung Morawa yang terletak di kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara.

(Wikipedia)

Aerotropolis yang dikembangkan di daerah Kualanamu memungkin bertumbuhnya

kawasan di sekitarnya menjadi klaster perkembangan yang menjanjikan dan memiliki efek

perekonomian yang luas. Hadirnya Aerotropolis juga akan memberikan nilai tambah pada

investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia khususnya Kualanamu. Jumlah

wisatawan di Sumatera Utara pada Juni 2015 mencapai 17.754 orang, kemudian pada bulan

Desember 2015 mencapai 20.025 orang (Situs PT. Angkasa Pura II). Dapat dilihat

peningkatan yang begitu pesat dari beberapa bulan terakhir menjadikan Kualanamu sebagai

wadah untuk mengumpulkan wisatawan asing maupun domestik untuk memajukan kota

Aerotropolis di Kualanamu.

Dengan adanya tol Medan-Tebing Tinggi, tol Medan-Tanjung morawa, kereta api

Medan-Kualanamu dan sarana transportasi lainnya membuat daerah Kualanamu menjadi

pusat lalu lalang domestik dan international di Sumatera Utara, maka dari itu sebagai

kawasan baru tentunya kualanamu harus memiliki sebuah sarana wisata yang akan menjadi

landmark kota tersebut. Hal ini menimbulkan pemikiran baru bahwa ketika berkunjung ke

Kualanamu para pendatang bukan hanya mengunjungi bandara tetapi ada tempat baru yaitu

sarana rekreasi yang menjadi landmark baru.

Beberapa tahun kedepan daerah kualanamu akan menjadi suatu kawasan baru yang

memiliki potensi pertumbuhan ekonomi dan bisnis secara signifikan. Adapun potensi

(2)

Menurut Arahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang BAB VII Pasal 33

menyebutkan bahwa perlunya pengembangan pusat pariwisata di Kawasan Kualanamu

(Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007 – 2027).

Sarana rekreasi yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang yaitu : Pemandian Alam

Pantai Salju, Pemandian Air Panas Penen, Air Terjun Frans Betala, Siba Iland, Taman Agro

Wisata, Taman Wisata Alam Armaya, Delimas Plaza, Hairos Indah dan Pantai Serambi Deli

(Situs Pemerintah Kabupaten Deli Serdang). Perlunya Taman Hiburan berskala besar seperti

Taman Impian Jaya Ancol, TMII, Trans Studio Bandung dan sebagainya di Kabupaten Deli

Serdang.

Kualanamu Theme Park” dipandang memiliki potensi yang baik sebagai ruang publik, dimana masyarakat nantinya tidak hanya menikmati wisata yang rekreatif tetapi juga

wisata budaya yang edukatif.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana merancang “Kualanamu Theme Park” dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan, ideal, nyaman dan mudah dijangkau dan dapat menarik

minat pengunjung.

2. Bagaimana memadukan berbagai kegiatan rekreasi seperti wahana permainan indoor

maupun outdoor.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menyediakan wadah bagi masyarakat di kawasan Kualanamu bahkan turis

domestik dan turis mancanegara dalam bentuk beraneka ragam permainan, sehingga

(3)

3. Untuk menyediakan kegiatan rekreasi seperti wahana permainan indoor maupun

outdoor

1.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses

perencanaan dan perancangan Taman Hiburan Bertemakan Budaya Nusantara di Kualanamu

ini dilakukan beberapa pendekatan desain yaitu :

1. Pengumpulan Data

a. Study literatur

Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang

diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan

materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

b. Study Banding

Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan

perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada , sumber dapat berupa buku,

majalah, internet, dan sebagainya.

c. Study lapangan

mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan

kasus proyek.

2. Analisa

Dalam metode analisa, dilakukan dengan cara menstrukturkan data serta membuat

analisa terhadap tapak dan di sekitarnya. Menstrukturkan data yang berasal dari data

literatur dengan data yang ada di lapangan. Setelah itu membuat analisa dan membuat

konseptual bangunan yang disesuaikan dengan tema dan fungsi bangunan sejenis.

3. Sintesis

Sintesis merupakan tahap integrasi data laporan dengan studi, yang telah dikaji pada

(4)

1.5 Lingkup dan Batasan Masalah

Masalah perancangan yang timbul dibatasi pada :

a. Fungsi dan tema pada bangunan yang akan di desain disesuaikan dengan rencana.

b. pengembangan kawasan yang dipilih, yaitu kawasan Kualanamu. Bangunan yang di

desain berupa proyek nyata maupun fiktif dengan ketinggian minimal 4 lantai.

c. Kasus proyek dapat berupa bangunan tunggal (luas bangunan 10.000m2 dengan luas

lahan 1,5 ha) atau multi massa (luas bangunan 15.000 m2 dengan luas lahan 3 ha).

(5)

Diagram 1.1. Kerangka Berfikir

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut :

1. Bab I. Pendahuluan

Berisikan kajian permasalahan yang mulai dari latar belakang, maksud dan tujuan,

rumusan masalah, pendekatan, lingkup/batasan dan kerangka berfikir.

2. Bab II. Tinjauan Pustaka

Berisikan tentang pembahasan mengenai terminologi judul, lokasi, tinjauan fungsi

dan elaborasi tema.

3. Bab III. Metodologi

Merupakan uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh.

Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik

diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain/perancangan

bangunan.

4. Bab IV. Analisa Perancangan

Menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa

teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.

5. Bab V. Konsep Perancangan

Menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komrehensif yang digunakan sebagai

alternatif pemecahan masalah perancangan.

6. Bab VI. Perancangan Arsitektur

Merupakan hasil keluaran berupa gambar hasil perancangan arsitektur dan

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Bandar Udara Internasional Kualanamu akan menjadi fasilitas yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga

Perancangan Kantor sewa di Central Park Kualanamu merupakan suatu kelengkapan sarana perekonomian di Kecamatan Batang Kuis dan sekitarnya, dalam hal ini kantor sewa yang

 Pengembangan kawasan Kota Baru sebagai pusat pertumbuhan baru wilayah kota, kedepan akan menjadi andalan lokasi pengembangan perumahan dan permukiman skala

Kawasan bisnis ini tak hanya menjadi penopang kegiatan aviasi, melainkan telah berkembang menjadi kawasan bisnis yang telah terintegrasi, termasuk di dalamnya taman

Dengan adanya Konsep Aerotropolis di Kualanamu menjadikan kawasan sekitar bandara berpotensi menjadi pusat perdagangan baik domestik maupun mancanegara, yang

Jadi pada dasarnya, penggunaan bentuk sayap pesawat kedalam desain bentuk bangunan pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan kualanamu (yang direncanakan menjadi

Kawasan simpang Kayu Besar merupakan gerbang menuju Kualanamu, dimana konsep Aerotropolis suatu bandara akan menjadi pusat kegiatan yang dikelilingi oleh

Dengan laju pertumbuhan ekonomi indonesia, dibangun tempat rekreasi swasta maupun pemerintah untuk menjadi profil maupun meningkatkan perekonomian dari kawasan tersebut.Bandung Barat