• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN

DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

STABIL DAN PPOK EKSASERBASI

TESIS

Oleh

RICKY SANOWARA NIM : 107101029

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK

SPESIALIS ILMU PENYAKIT DALAM

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK

EKSASERBASI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Ilmu Penyakit Dalam

dan Spesialis Penyakit Dalam dalam Program Studi Ilmu Penyakit Dalam pada Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

RICKY SANOWARA 107101029

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah karya penulis sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah penulis nyatakan dengan benar

Nama : RICKY SANOWARA

NIM : 107101029

(4)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas kademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertandatangan di

bawah ini:

Nama : Ricky Sanowara

NIM : 107101029

Program Studi : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Ilmu Penyakit Dalam

Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right ) atas tesis saya yang berjudul:

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK

EKSASERBASI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini,

Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola

dalam bentuk database,

Merawat dan mempublikasikan tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

PadaTanggal : 27 April 2017

Yang menyatakan

(5)

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK

EKSASERBASI

Judul Tesis : PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM

ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK EKSASERBASI

Nama Mahasiswa : RICKY SANOWARA

Nomor Induk Mahasiswa : 107101029

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Penyakit Dalam

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

dr. Alwinsyah Abidin Sp.PD KP PembimbingTesis I

dr. E.N. Keliat Sp.PD KP PembimbingTesis II

Plt Ketua Program Magister Kedokteran Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

(6)

ABSTRAK

PERBEDAAN KADAR MAGNESIUM SERUM ANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) STABIL DAN PPOK EKSASERBASI

Ricky Sanowara, Ermanta Ngirim Keliat, Alwinsyah Abidin Divisi Pulmonologi Alergi Imunologi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Latar belakang: PPOK stabil ditandai dengan derajat inflamasi yang bervariasi pada saluran nafas besar dan kecil serta alveolus yang menyebabkan hipersekresi mukus, penyempitan saluran nafas dan kerusakan alveoli. Eksaserbasi merupakan episode dimana proses inflamasi ini meningkat. Terdapat hubungan yag erat antara respon inflamasi dengan magnesium dengan dijumpainya peningkatan sitokin – sitokin pro – inflamasi pada keadaan defisiensi magnesium.

Tujuan Penelitian: Mengetahui karakteristik pasien dengan PPOK stabil dan PPOK eksaserbasi akut, serta mengetahui kadar magnesium serum pasien PPOK stabil dan PPOK eksaserbasi akut.

Metode: Penelitian cross sectional terhadap 34 pasien (17 pasien PPOK stabil dan 17 pasien PPOK eksaserbasi akut), dilakukan pemeriksaan magnesium serum dan dilakukan pemeriksaan spirometri dalam keadaan stabil di RSUP Adam Malik.

Hasil: Kelompok pasien PPOK stabil mempunyai nilai rerata kadar Magnesium adalah 2,09 ± 0,11 mEq/L lebih tinggi dari kelompok pasien PPOK eksaserbasi yaitu 1,69 ± 0,27 mEq/L. Uji statistik dengan Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kadar magnesium kelompok PPOK stabil dengan PPOK eksaserbasi (p< 0,05).

Kesimpulan: Kadar magnesium serum kelompok PPOK stabil secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kadar magnesium serum kelompok PPOK eksaserbasi akut.

(7)

ABSTRACT

DIFFERENCE IN SERUM MAGNESIUM LEVEL AMONG PATIENTS WITH STABLE CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) AND EXACERBATED COPD

Ricky Sanowara, Ermanta Ngirim Keliat, Alwinsyah Abidin Divisi Pulmonologi Alergi Imunologi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Background: Stable COPD is marked with various degrees of inflamation throughout large and small airways also in the alveoli which cause mucus hipersecretion, narrowing of the airway, and alveoli damage. Exacerbation is an episode of elevated inflamation. Relation between inflamation response and magnesium has been observed with the increase of pro – inflamation cytokines in magnesium deficiency.

Aim of Study: To identify the characteristics of patients with stable COPD and acute exacerbated COPD, and the levels of magnesium in stable COPD petients and acute exacerbated COPD.

Methode: Cross sectional study on 34 patients who came to RSUP H. Adam Malik (17 stable COPD patients and 17 acute exacerbated COPD patients) was conducted to examine serum magnesium level and spirometri in stable condition.

Results: Mean serum magnesium level for stable COPD patients group was adalah 2,09 ± 0,11 mEq/L higher than in the exacerbated COPD patients group 1,69 ± 0,27 mEq/L. Mann – Whitney statistical analysis showed significant difference in magnesium level between stable COPD and exacerbated COPD groups (p<0.05).

Conclusion: Serum magnesium level of the stable COPD patients group was significantly higher than serum magnesium level of the exacerbated COPD patients group.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa yang telah memberikat berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan semua pihak, tesis ini

tidak mungkin dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Rasa hormat, penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis

sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan FK USU, Ketua TKP-PPDS FK USU, dan

Ketua Program Studi Magister Kedokteran FK USU yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis

Ilmu Penyakit Dalam dan Magister Kedokteran Penyakit Dalam di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Direktur RSUP H. Adam Malik yang telah memberikan begitu banyak kemudahan

dan izin dalam menggunakan fasilitas dan sarana Rumah Sakit kepada penulis dalam

menjalani penelitian dan pendidikan.

3. dr. Refli Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K) selaku Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam

FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan dan dr. Ilhamd, Sp.PD-KGEH selaku Sekretaris

Departemen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan serta senantiasa membimbing, memberikan dorongan dan kemudahan

selama penulis menjalani pendidikan.

4. dr. Zainal Safri, Sp.PD-KKV, Sp.JP(K) selaku Kepala SMF Departemen Ilmu

Penyakit Dalam FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan serta membimbing,

memberikan dorongan dan kemudahan selama penulis menjalani pendidikan.

5. dr. Dairion Gatot SpPD-KHOM sebagai Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam

yang telah dengan sungguh-sungguh membantu, membimbing, memberi dorongan

dan membentuk penulis menjadi dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berbudi luhur

(9)

6. Khusus mengenai tesis ini, kepada dr. Alwinsyah Abidin Sp.PD-KP dan dr. E.N

Keliat Sp.PD-KP selaku pembimbing tesis, yang telah memberikan bimbingan dan

kemudahan bagi penulis selama mengadakan penelitian juga telah banyak

meluangkan waktu dan dengan kesabaran membimbing penulis sampai selesai tesis

ini.

7. Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPD-KKV, SpJP (K), selaku Ketua Komisi Etik

Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan persetujuan untuk pelaksanaan penelitian ini

8. Seluruh staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RSUP H. Adam

Malik/RSUD dr. Pirngadi/Medan, Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH, Prof.

dr. Bachtiar Fanani Lubis,KHOM, Prof. dr. Habibah Hanum Nasution,

KPsi, Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD, Sp.JP(K), Prof. dr. Azhar Tanjung,

Sp.PD-KP, KAI, Sp.MK(K), Prof. dr. OK Moehad Sjah, Sp.PD-KR, Prof. dr. Lukman H.

Zain, Sp.PD-KGEH, (Alm) Prof. dr. M. Yusuf Nasution, Sp.PD-KGH, Prof. dr. Azmi

S Kar, Sp.PD-KHOM, Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, Prof. dr.

Haris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K), Dr.dr. Rustam Effendi YS, Sp.PD-KGEH, dr. Mabel

Sihombing, Sp.PD-KGEH, (Alm) dr. Salli Roseffi Nasution, Sp.PD-KGH, Dr. dr.

Juwita Sembiring, Sp.PD-KGEH, dr. Alwinsyah Abidin, Sp.PD-KP, dr. Abdurrahim

Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH, (Alm) dr. Zulhelmi Bustami, Sp.PD-KGH, Prof. Dr. dr.

Dharma Lindarto, Sp.PD-KEMD, dr. Yosia Ginting, Sp.PD-KPTI, dr. EN. Keliat,

Sp.PD-KP, dr. Armon Rahimi, Sp.PD-KPTI, dr. Leonardo Basa Dairi, Sp.PD-KGEH,

(Alm) dr. Pirma Siburian, Sp.PD-KGer, dr. Zuhrial Zubir, Sp.PD-KAI, Dr. dr.

Blondina Marpaung, Sp.PD-KR, dr. Dairion Gatot, Sp.PD-KHOM, dr. Tambar

Kembaren, Sp.PD-KPTI, dr. Mardianto, Sp.PD-KEMD, dr. Rahmat Isnanta, Sp.PD

(KKV), dr. Santi Syafril, Sp.PD-KEMD, dr. Ariantho S. Purba, Sp.PD, dr. Franciscus

Ginting, Sp.PD-KPTI dr.Endang, Sp.PD, dr. T. Abraham, Sp.PD, dr. Daud Ginting,

Sp.PD, dr. Hariyani Adin, Sp.PD, dr. Suhartono, Sp.PD, dr. Asnawi Arief, Sp.PD, dr.

Saut Marpaung, Sp.PD, dr. Meutia Sayuti, Sp.PD, dr. Jerahim Tarigan, Sp.PD, dr.

Bastanta, Sp.PD-KEMD, dr. Ida Nensi, Sp.PD, dr. Savita Handayani, Sp.PD, dr.

Sugiarto Gani, Sp.PD, dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD-KGH, dr. Anita Rosari

Dalimunthe, Sp.PD, dr. Wika H. Lubis, Sp.PD, dr. Deske Muhadi, Sp.PD, dr. Radar

Tarigan, Sp.PD, dr. Leni Sihotang, Sp.PD, dr. Ameliana Purba, Sp.PD, Dr. dr. Riri

(10)

Sungkar, M.Ked (PD), Sp.PD, dr. Henny Syahrini, M.Ked (PD), Sp.PD, dr. Dina

Aprillia Ariestine, M.Ked (PD), Sp.PD, dr.Melati Silvani Nasution, M.Ked (PD),

Sp.PD, dr. Restuti Hidayani Saragih, M.Ked (PD), Sp.PD, dr. M. Aron Pase, M.Ked

(PD), Sp.PD, dr. Sari Harahap, M.Ked (PD), Sp. PD, dr. Naomi Dalimunte, M.Ked

(PD), Sp.PD, dr. Bayu Rusfandi, M.Ked (PD), Sp.PD, dr. Feldy Gazali, M.Ked (PD),

Sp.PD, dr. Dian Anindita Lubis M.Ked (PD), Sp.PD, dr. Brama Ihsan Sazli, M.Ked

(PD), Sp. PD, dr. Meivina Pane, M.Ked (PD), Sp.PD, dr. Ananda Wibawanta Ginting,

M.Ked (PD), Sp.PD, serta para guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang dengan kesabaran dan perhatian senantiasa membimbing penulis selama

mengikuti pendidikan.

9. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan, dan RSU

Tembakau Deli Medan yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan izin

dalam menggunakan fasilitas dan sarana Rumah Sakit untuk menunjang pendidikan

keahlian ini.

10.Direktur RSUD Lebong, yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada

penulis selama ditugaskan sebagai Konsultan Penyakit Dalam dalam rangka

pendidikan ini.

11.Teman-teman seangkatan yang telah memberikan dorongan semangat, yang telah

bersama mengalami suka dan duka selama mengikuti pendidikan.

12.Abang, kakak dan adik-adik peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu

Penyakit Dalam yang telah banyak membantu penulis selama menjalani pendidikan

ini.

13.Seluruh Perawat/Paramedis di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas

selama pendidikan.

14.Seluruh Pasien yang telah bersedia ikut dalam penelitian sehingga penulisan tesis ini

dapat terwujud

15.dr. Surya Dharma MPH, selaku pembimbing statistik yang telah memberikan bantuan

dan bimbingan yang tulus dalam menyelesaikan penelitian ini.

16.Bapak Syarifuddin Abdullah, kakanda Lely Husna Nasution, saudara Erjan,

(11)

Sriwati, Inna Sutanty, Indriyanti, Ita, Fitri dan seluruh pegawai administrasi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU, yang telah banyak membantu

memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

Rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis tujukan kepada

Ayahanda (alm) Ir. Darwin Perangin - Angin, dan Ibunda Nur Ainun Sembiring Meliala

yang sangat ananda sayangi dan kasihi, tiada kata-kata yang paling tepat untuk

mengucapkan perasaan hati, rasa terima kasih atas segala jasa – jasa ayahanda dan ibunda

yang tiada mungkin terucapkan dan terbalaskan.

Kepada Ayah mertua penulis (alm) M. Teguh Madjid dan Ibu mertua Hermi Zisna

yang telah memberikan dorongan semangat dalam menyelesaikan pendidikan ini, saya

ucapkan terima kasih yang setulusnya, kiranya Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan

kebijaksaaan kepada kalian orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi.

Teristimewa kepada istri tercinta dr. Tri Patriyuni, terima kasih atas kesabaran,

ketabahan, pengorbanan dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Terimakasih

sebesar-besarnya kepada anak-anakku Ariyu Audley Sanowara, dan Aaron Audrey Sanowara.

Terima kasihku yang tak terhingga untuk abangda (alm) Danny Nova Vico Perangin -

Angin, SE, adinda Harry Nanda Zulfahri Perangin – Angin, SP SE, dan adinda Aditya

Darwin Perangin - Angin, dan seluruh anggota keluarga yang telah banyak membantu,

memberi semangat dan dukungan doa selama pendidikan.

Kepada semua pihak, baik perorangan maupun yang telah membantu kami dalam

menyelesaikan pendidikan spesialis ini, kami mengucapkan terima kasih.

Akhirnya izinkanlah penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan

dan kekurangan selama mengikuti pendidikan ini, semoga segala bantuan, dorongan dan

petunjuk yang diberikan kepada penulis selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat

balasan yang berlipat ganda dari ALLAH SWT.

Medan, 27 April 2017

(12)

DAFTAR ISI Daftar Singkatan dan Lambang... xi

Daftar Lampiran... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…... 1

1.2 Perumusan Masalah... 3

1.3 Hipotesis... 3

1.4 Tujuan Penelitian... 3

1.5 Manfaat Penelitian... 1.6 Kerangka Konseptual... 3 4 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)... 5

2.1.1. Definisi PPOK...………... 5

2.1.2. Epidemiologi PPOK ……… 5

2.1.3. Patologi, Patogenesis, dan patofisiologi...……… 7

2.1.3.1. Patologi...……… ……… 7

2.1.3.2. Patogenesis... 7

2.1.3.3. Patofisiologi... 8

2.1.4. Diagnosa ... 10

2.1.5. PPOK eksaserbasi akut... 15

2.1.6. PPOK stabil... 18

2.2. Spirometri... 22

2.3. Magnesium... 23

2.3.1. Magnesium pada PPOK stabil... 28

2.3.2. Magnesium pada PPOK eksaserbasi... 29

2.4. Kerangka teori... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian... 3.2. Persetujuan Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan... 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian...

(13)

3.4. Populasi dan Subjek Penelitian... 3.4.1. Populasi target penelitian... 3.4.2. Subjek penelitian... 3.9.2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)... 3.9.3. PPOK stabil... 3.9.4. PPOK eksaserbasi akut... 3.9.5. Jenis Kelamin... 3.9.6. Indeks Massa Tubuh... 3.9.7. Merokok dan Tidak Merokok... 3.9.8. Kadar magnesium serum... 3.9.9. Spirometri... 3.9.10. Volume Ekspirasi Paksa Pada Detik Pertama / Forced Expiration Volume In 1 Second (FEV1)... 3.9.11. Kapasitas Vital Paksa / Forced Vital Capacity (FVC)... 3.9.12. Rasio FEV1/FVC... 3.9.13. Foto toraks... 3.10. Pengolahan dan Analisa data... 3.11. Kerangka Operasional...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian... 4.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Keadaan

Klinis... 4.1.3. Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Kelompok Subjek PPOK Stabil Dan Kelompok Subjek PPOK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………

5.1 Kesimpulan………...

5.β Saran………

48

48 48

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Daftar Manifestasi dan Temuan Klinis Yang Disederhanakan

Dari Keadaan – Keadaan Lain Yang Juga Menyebabkan

Sesak Nafas... 11

2.2 Modifikasi British Medical Research Council (mMRC)... 12

2.3 Penilaian Dari Keterbatasan Aliran Udara Pada PPOK (berdasarkan post – bronkodilator FEV1)... 13

2.4 COPD Asessment Test (CAT)... 14

2.5 Definisi Eksaserbasi PPOK Dan Tipe Eksaserbasi Yang Dikembangkan Untuk Penelitian Antibiotik... 15

2.6 Derajat eksaserbasi PPOK pada pasien rawat inap dan rawat jalan... 16

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 39

4.2 Karakteritik Subjek Penelitian Berdasarkan Keadaan Klinis.. 42

4.3 Nilai Rerata, Median, Kadar Magnesium Berdasarkan Status Eksaserbasi... 43

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1.1 Kerangka Konseptual... 4

2.1 Diagram Patogenesis dan Patofisiologi PPOK... 9

2.2 Gabungan penilaian dari PPOK... 17

2.3 Penatalaksanaan PPOK Stabil Ringan... 20

2.4 Penatalaksanaan PPOK Stabil Sedang – Berat... 21

2.5 Kerangka Teori... 31

3.1 Kerangka Operasional... 38

(15)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Singkatan Nama Pemakaian pertama

kali pada halaman

PPOK Penyakit paru obstruktif kronis 1

CFR Case Fatality rate 1

FEV1 Forced expiratory volume in 1 second 2

SP Substance – P 2

mL Mililiter 5

PPM & PL Pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan

6

FRC Functional residual capacity 8

EELV End – expiratory lung volume 8

VA/Q Rasio ventilasi / perfusi 8

FEV1/FVC Rasio Forced expiratory volume in 1

second / forced vital capacity

10

VC Vital capacity 11

FVC Forced vital capacity 11

IMT Indeks massa tubuh 11

GOLD Global Initiative For Chronic

Obstructive Pulmonary Disease

12

mMRC Modified British Medical Council 12

CAT COPD Assessment Test 12

COPD Chronic Obstructive pulmonary disease

(penyakit paru obstruktif kronis –

PPOK)

12

PaO2 Tekanan parsial oksigen arterial 16

kPa Kilo pascal 16

mmHg Milimeter hydrargyrium (milimeter

merkuri)

16

PaCO2 Tekanan parsial karbondioksida arterial 16

nM Nano Molar 16

pH Puissance d’hydrogen / potentia

hydrogenii / potential of hydrogen

(16)

VEP 1 Volume ekspirasi paksa 1 detik (forced

expiratory volume in 1 second– FEV1)

20

KVP Kapasitas vital paksa (forced vital

capacity – FVC)

20

Mg Miligram 21

Sat. O2 Saturasi oksigen 21

SVC Slow vital capacity 22

MVV Maximal voluntary ventilation 23

MgSO4 Magnesium sulfat 23

c - AMP Cyclic Adenosine MonoPhosphate 24

c – GMP Cyclic Guanosine Monophosphate 24

PO3- Phosphate 24

ATP Adenosine Triphosphate 24

Mg – ATP Kompleks magnesium – Adenosine

Triphosphate

24

ATP/ATPase

pumps

Pompa adenosine triphosphate /

Adenosine triphosphatase

25

Na+/K+ pump Pompa ion natrium / ion kalium 25

Na+/Mg++ Pompa ion natrium / magnesium 25

Mg++/Ca++

pump

Pompa ion magnesium / ion kalsium 25

Na+ Ion natrium 25

K+ Ion kalium 25

Ca++ Ion kalsium 25

UTDD Unit Transfusi Darah Daerah 25

PMI Palang Merah Indonesia 25

DKI Daerah Khusus Ibukota 25

mEq/L Mili equivalent / liter 25

IL – 1 Interleukin – 1 27

IL – 6 Interleukin – 6 27

TNF - α Tumor necrosis factor alpha 27

PC20 Provocative concentration (of

metacholine) 20% fall of FEV1

(17)

mmol/L Mili mol / liter 30

n1 Besar sampel untuk kelompok 1 33

n2 Besar sampel untuk kelompok 2 33

Zα Deviat baku alfa 33

Z Deviat baku beta 33

S Simpangan baku gabungan 33

X1 – X2 Selisih minimal bermakna 33

TB Tinggi badan 34

m Meter 34

BB Berat badan 34

Kg Kilogram 34

Kg/m2 Kilogram / meter persegi 34

TD Tekanan darah 34

cc Centimeter cubic 34

CXR Chest X – ray 37

mSv Mili Sievert 37

PA Posterior – anterior 37

SPSS Statistical Package for Social Sciences 37

SD Standar deviasi 39

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Halaman

A Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Penelitian………. 54

B Lembar Surat Persetujuan Setelah Penjelasan………. 55

C Lembar Data Peserta……… 56

D Daftar Riwayat Hidup……….……… 58

E Uji Statistik ...……….. 52

Referensi

Dokumen terkait

HAIKAL HANIF NASUTION: Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre

Seandainya produk yang dihasilkan dan dijual (diserahkan) oleh PT ABC tergolong sebagai barang dan jasa yang tidak dikenakan (tidak terutang) PPN, maka ketujuh PM yang terkait

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian

Program Kerja Pemerintah Desa Laut Dendang Dalam Memberdayakan Masyarakat Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Program Kerja Pemerintaha Desa Laut

The effect of extraction duration on the yield and of physic-chemistry properties of kachnar (Bauhinia purpurea L.) seed oil has been carried out in Laboratory of Natural

Merupakan teori yang dikembangkan berdasarkan pandangan perkembangan manusia bersifat kompleks sehingga tidak bisa hanya didasarkan pada satu fakor saja yaitu kematangan

Menu yang ada di cermin cembung sama dengan menu yang ada di cermin cekung, yaitu: menu untuk mencari jarak fokus, menu untuk mencari jarak benda, dan menu untuk

Dari hasil pendiskripsian teknis berdasarkan keinginan konsumen, hal yang dapat dilakukan oleh Arromanis Bakery adalah pelatihan karyawan dan durasi baking.. Dengan pelatihan