• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT Duta Agung Group Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT Duta Agung Group Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) hal yang penting bagi perusahaan untuk

mencapai tujuannnya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai modal

intelektual yang terdiri dari orang-orang yang ada dalam organisasi yang

mempunyai kemampuan, bakat, keahlian dan keterampilan untuk bekerja dan itu

semua mereka gunakan dalam mengerjakan pekerjaannya.Pentingnya pelatihan

dan pengembangan akhirnya menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan bagi

perusahaan yang ingin meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman

karyawannya disemua level organisasi. Perusahaan haruslah mampu

mengindentifikasi kebutuhan organisasi, individu, modal dan jenis pelatihan dan

pengembangan serta departemen/level yang akan dilatih agar dapat disesuaikan

dengan tujuan yang ingin dicapai sehingga membuka peluang terjadinya ahli

keterampilan, pengetahuan dan pengalaman untuk pekerjaan yang lebih baik

dimasa depan.

Menurut Hasibuan (2003:105), efektivitas merupakan suatu kekuatan

keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Supaya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan berhasil dalam

meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi. Sedangkan

menurut siagian (2002:151), efektivitas kerja adalah penyelesaiaan pekerjan tepat

(2)

sangat tidak baik tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara

melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah melalui

pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan. Menurut Rivai (2009: 211)

menyatakan bahwa pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang

menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan

diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan

metode yang mengutamakan pada praktik daripada teori. Menurut (Hasibuan,

2003:69), “ Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan

pekerja/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan”. Maka pengembangan

bertujuan untuk menyiapkan karyawan siap memangku jabatan tertentu dimasa

yang akan datang.

PT. Duta Agung Group adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak

di bidang jasa konstruksi atau kontraktor. PT Duta Agung Group telah

berpartisipasi dalam pembangunan nasional terutama membangun sarana dan

prasarana berupa pembangunan jalan, jembatan, perumahan dan sebagainya. PT

Duta Agung Group didukung oleh personil – personil professional yang memiliki

kompetensi dan berpengalaman.Duta Agung Group dengan kualifikasi Kecil,

kemudian pada tanggal 03 Februari 2004 direksi mengeluarkan kebijakan untuk

menaikkan kualifikasi perusahaan dari Kecil menjadi Menengah sebagai syarat

(3)

menjadi PT Duta Agung Group, dan pada tanggal 16 Agustus 2007 PT Duta

Agung Group memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 dari PT. TUV Rheinland.

PT Duta Agung Group adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak

dibidang jasa konstruksi atau kontraktor. Pada perusahaan kontraktor,

pengelolaan sumber daya manusianya (tenaga kerja) pada umumnya kurang baik

sehingga sering kali proses dan hasil akhir dari pelaksanaan proyek dapat

menyimpang dari apa yang telah direncanakan semula. PT Duta Agung Group

terus menerus dan berkesinambungan dalam melaksanakan perencanaan pelatihan

dan pengembangan karyawan agar keterampilan, kecakapan, dan sikap karyawan

meningkat sehingga setiap pekerjaan akan lebih mudah diselesaikan tepat waktu

dan tepat sasaran yang pada akhirnya akan meningkatkan efektifitas kerja dalam

perusahaan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

Pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh PT Duta Agung

Group sering dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan

seiring dengan perubahan globalisasi, kemajuan teknologi, dan tuntutan

kebutuhan dari masyarakat.Agar terciptanya kepuasan dari pelanggan maka PT

Duta Agung Group melakukan pelatihan dan pengembangan kepada setiap

pegawainya. Untuk mendapatkan karyawan yang mempunyai pengetahuan dan

skill yang luas, maka pimpinan perusahaan PT Duta Agung Group yang bergerak

dibidang general kontraktor, perlu melakukan pelatihan mengingat bahwa

kegiatan usahanya berhubungan langsung dengan masalah sumber daya manusia.

Pelatihan ini sangat penting diadakan dalam perusahaan karena dirancang

(4)

kemampuan, keahlian, pengetahuan, pengalaman dan perilaku yang spesifik yang

berhubungan dengan pekerjaan, sehingga dengan adanya pengetahuan yang

dimiliki tersebut secara langsung karyawan dapat menunaikan aktivitas atau

pekerjaan tertentu, yang nantinya akan berdampak pada produktivitas kerja yang

dicapai oleh karyawan

Bentuk pelatihan yang selama ini diterapkan oleh PT Duta Agung Group

adalah belajar sambil praktek dengan maksud memberikan pengetahuan kepada

karyawan, serta bentuk pelatihan lainnya yang diberikan. Hal ini yang mendasari

perusahaan untuk membutuhkan sejumlah tenaga kerja yang kualified dan

berkemampuan dalam menangani pekerjaan. Dimana fenomena yang dihadapi

oleh perusahaan saat ini adalah pelatihan yang dilakukan oleh PT Duta Agung

Group belum dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Salah satu faktor

penyebabnya adalah pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan belum sesuai

dengan kebutuhan karyawan. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai program

pelatihan kerja terus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kerja karyawan.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan yang

(5)

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan PT Duta Agung Group Medan Yang Mendapat Pelatihan Kerja Dan PengembanganTahun 2012 s/d 2014

Sumber : bagian personalia/ umum pada PT. Duta Agung Group Medan (2015)

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa semua bagian mendapat pelatihan

kerja disetiap tahunnya meskipun tidak semua karyawan mendapat pelatihan

sekaligus setiap tahunnya, namun dilakukan secara bergilir, sehingga seluruh

karyawan mendapat pelatihan kerja yang relatif sama. Jenis pelatihan yang

diberikan juga telah disesuaikan dengan bidang kerja masing-masing karyawan

sehingga diharapkan karyawan akan semakin kompeten dibidangnya.

Namun pelatihan yang diberikan sering kurang terjadwal dengan baik

sehingga setiap karyawan tidak selalu dapat mengikuti pelatihan yang diadakan

perusahaan karena sedang dalam mengerjakan suatu proyek terlebih jika proyek

tersebut di luar kota. Persoalan lainnya adalah pelatihan yang diberikan sering

kurang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan karyawan, sehingga terkadang

karyawan yang sudah mahir namun diberikan pelatihan dasar atau pelatihan yang

lebih umum sehingga kurang menarik bagi peserta pelatihan, demikian sebaliknya

karyawan dengan tingkat keterampilan yang masih kurang terkadang kurang

mampu mengikuti pelatihan pada tahap tertentu karena masih kurangnya pelatihan No Bagian

Jumlah Karyawan Yang Mengikuti Pelatihan Tahun 2012 s/d 2014

Jumlah Karyawan Yang Mendapat Promosi Jabatan 2012 s/d 2014

2012 2013 2014 2012 2013 2014

1 Bagian Personalia 5 2 1 0 0 1

2 Bagian Teknik 7 5 3 1 2 1

3 Bagian Pajak 3 0 1 0 0 0

4 Bagian Keuangan 4 1 2 0 0 0

5 Bagian

Administrasi 5 7 5 1 0 1

(6)

dasar. Pelatihan yang diberikan tidak dilakukan secara berjenjang dan spesifik,

sehingga pada saat mengerjakan suatu proyek sering terjadi kesalahan maupun

keterlambatan dalam penyelesaiannya terlebih proyek yang ditangani perusahaan

cukup bervariasi seperti membangun jembatan, jalan, drainasi, dan sebagainya.

Sehingga beberapa karyawan masih kurang mampu mengerjakan proyek tertentu

karena masih kurangnya pengalaman dibidang tersebut.

Persoalan lainnya adalah pada peserta pelatihan itu sendiri khususnya pada

bagian lapangan yang terkadang kurang serius mengikuti pelatihan maupun

kurang mampu menyerap materi pelatihan yang diberikan terlebih pada bagian

lapangan tingkat pendidikan karyawan umumnya didominasi pendidikan

SMA/Sederajat sehingga pada saat mengerjakan suatu proyek sering bertindak

sendiri sesuai kondisi dilapangan tanpa memperhatikan prosedur pengerjaan

seperti yang telah diberikan pada materi pelatihan.

Demikian halnya dengan program pengembangan karyawan yang masih

kurang terarah sehingga program pengembangan karyawan masih kurang

menonjol terutama dalam mempersiapkan karyawan untuk menempati suatu

posisi tertentu atau promosi jabatan. Pengembangan karyawan umumnya hanya

berjalan tanpa perencanaan yang baik, sehingga perencanaan karir karyawan juga

sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan, terutama jumlah proyek yang

dikerjakan perusahaan. Dengan pola pengembangan karyawan yang kurang

terencana dengan baik, karyawan sering kurang persiapan untuk menduduki suatu

posisi dimasa mendatang sehingga terkadang seorang karyawan dipromosikan

(7)

proyek misalnya. Perusahaan umumnya akan menunjuk karyawan yang

berpengalaman atau terampil untuk dipromosikan, namun dengan pengalaman dan

keterampilan saja tentunya karyawan akan kurang siap dalam menghadapi

berbagai persoalan yang muncul dalam menjalankan tugasnya karena kurangnya

pengetahuan, kurangnya kemampuan negosiasi, kurangnya kemampuan

memimpin bawahan serta kurang terbiasa mengambil keputusan dengan cepat dan

tepat. Hal-hal seperti inilah yang sering muncul terutama dilapangan karena

karyawan kurang mendapat pengembangan yang tepat dan terarah. Program

pengembangan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kreatifitas karyawan

dalam memberikan hasil kerja terbaik dalam melayani pelanggannya, sehingga

keterampilan dan prestasi keja karyawan menjadi prioritas utama untuk melayani

pelanggannya dalam meningkatkan hasil kerja yang lebih baik.

Dengan kondisi pelatihan dan pengembangan seperti yang telah diuraikan,

tentunya akan sangat berdampak pada efektivitas kerja karyawan tersebut.

sebagian karyawan mungkin telah mampu mengimbangi tuntutan pekerjaan

denagn tingkat keterampilan yang dimiliki, namun sebagian karyawan lainnya

masih kurang mampu memenuhi tuntutan pekerjaan dengan baik yang berdampak

pada kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan pada klien. Terlebih sebagai

perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor, kerja sama tim sangatlah penting

dalam menyelesaikan suatu proyek. Jika ada karyawan tidak mampu bekerja

dengan efektif akan berdampak pada kinerja keseluruhan tim sehingga pengerjaan

(8)

Efektivitas kerja yang kurang tergambar dari tidak terealisasinya target

penyelesaian pekerjaan tepat waktu beberapa proyek yang ditangani perusahaan

seperti terlihat pada Tabel 1.2 berikut

Tabel 1.2

Realisasi Target Penyelesaian Pekerjaan Proyek

No. Kriteria Waktu Penyelesaian Realisasi 1 Pembangunan jembatan ≤ 5 Tahun 7 Tahun 2 Pembangunan perumahan ≤ 3 Tahun 4 Tahun

3 Pembangunan gedung ≤ 5 Tahun 6 Tahun

4 Pembuatan jalan ≤ 2 Tahun 2,5 Tahun

Sumber : Kabag Lapangan pada PT Duta Agung Group (2015)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa efektivitas kerja karyawan dari segi

ketepatan waktu karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan masih kurang efektif

dimana target yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan realisasinya seperti

pembangunaan jembatan, target yang ditetapkan untuk menyelesaikan proyek

tersebut ≤ 5 Tahun sementara realisasinya pembangunan jembatan tersebut tidak

sesuai dengan waktu yang ditentukan yaitu penyelesaian pekerjaan atas proyek

tersebut selesai 7 tahun. Masalah ini disebabkan karena karyawan kurang mampu

menggunakan/mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar sehingga

memperlambat penyelesaian pekerjaan tidak tepat waktu sehingga perlu diberikan

pelatihan dan pengembangan kepada setiap karyawan secara merata agar dapat

mencapai tujuan yang optimal.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut bagaimana peranan pelatihan dan pengembangan yang diterapakan

(9)

penelitian “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Efektivitas

Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan”. 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Secara Serempak

Berpengaruh signifikan dan positif Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan

Pada PT Duta Agung Group Medan ?

2. Apakah Pelatihan Berpengaruh secara signifikanan positif Terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan?

3. Apakah Pengembangan Berpengaruh secara signifikan dan positif

Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pelatihan dan

Pengembangan Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT

Duta Agung Group Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pelatihan Terhadap

Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pengembangan Terhadap

(10)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi PT Duta Agung Group

Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang bermanfaat

pada PT Duta Agung Group, dalam meningkatkan efektivitas kerja melalui

perencanaan pelatihan dan pengembangan.

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti yang berkaitan dengan

pelatihan dan pengembangan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT

Duta Agung Group, serta dapat memperdalam pengetahuan peneliti dalam

bidang sumber daya manusia.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT Duta Agung Group Medan Yang Mendapat
Tabel 1.2 Realisasi Target Penyelesaian Pekerjaan Proyek

Referensi

Dokumen terkait

United Tractors Tbk Medan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja para karyawan selama ini telah melakukan berbagai pelatihan dan pengembangan baik itu yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, promosi dan mutasi terhadap prestasi kerja karyawan pada Direktorat Personalia Dan Umum

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan selalu berusaha dalam memberikan pelatihan dan memotivasi karyawan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan sehingga dapat

Judul Skripsi : Pengaruh Pelatihan Kerja, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi PT.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk nengetahui pengaruh pelatihan dan penempatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.. PLN Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, promosi dan mutasi terhadap prestasi kerja karyawan pada Direktorat Personalia Dan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, promosi dan mutasi terhadap prestasi kerja karyawan pada Direktorat Personalia Dan Umum

Total 20 100% Sumber: Hasil pra-survey pada 20 orang karyawan PT Duta Sahaja Indonesia, 2022 Dari hasil pra-survey pada 20 orang karyawan PT Duta Sahaja Indonesia dapat diketahui