BAB I – PENDAHULUAN I - 1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutai
Barat 2011-2016 merupakan kewajiban Kepala Daerah dalam rangka menindaklanjuti
amanat peraturan undang-undang. Selain itu, RPJMD Kutai Barat Tahun 2011-2016
merupakan dokumen yang menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan daerah. Dengan
demikian, RPJMD Kutai Barat 2011-2016 merupakan bagian dari upaya kepala daerah
terpilih dalam memenuhi janji politik, untuk mewujudkan visi dan misi Kutai Barat
2011-2016.
Selain itu, RPJMD disusun guna memenuhi ketentuan UU No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sehingga RPJMD merupakan
dokumen perencanaan yang terintegrasi dengan perencanaan nasional agar tercapai
sinkronisasi. RPJMD Kutai Barat 2011-2016 disusun sebagai payung atau guidance
dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
RPJMD disusun agar daerah memiliki arah dan fokus yang jelas dalam melaksanakan
tahapan pembangunan sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan
yang dihadapi baik di tingkat daerah, provinsi, nasional, bahkan internasional.
Penyusunan RPJMD Kutai Barat mengacu pada Peraturan Menteri dalam Negeri
No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008
Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Dalam peraturan tersebut dijelaskan tahapan
penyusunan RPJMD, termasuk berbagai hal yang perlu dicermati oleh daerah dalam
menyusun perencanaan. Meskipun demikian, Permendagri No. 54 Tahun 2010 tersebut
masih memungkinkan masing-masing daerah untuk menyusun RPJMD sesuai dengan
keterbatasan dan kendala data dan informasi yang dimiliki oleh masing-masing
BAB I – PENDAHULUAN I - 2 | P a g e
Adanya RPJMD Kutai Barat ini akan memudahkan eksekutif dalam menyusun,
melaksanakan, dan mengevaluasi perencaaan dan implementasi pembangunan daerah.
RPJMD juga memungkinkan Kutai Barat menyusun berbagai program sesuai dengan
skala prioritas beserta indikator keberhasilan untuk alat evaluasi. Program-program
yang tersusun dalam RPJMD dilaksanakan secara koordinatif atas SKPD, sehingga
diharapkan masing-masing program akan saling melengkapi dan saling mendukung,
sehingga menghindari kemungkinan adanya overlapping.
Melalui RPJMD Kutai Barat 2011-2016 ini diharapkan perencaaan dan
implementasi pembangunan daerah dapat berjalan lebih rasional, efektif, dan efisien
karena masing-masing program yang tersusun telah mempertimbangkan berbagai
aspek. Penggalian dan pemanfaatan sumberdaya juga dapat direncanakan dan
dialokasikan secara lebih baik.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2011-2016 disusun dalam kerangka harmonisasi
dan sinkronisasi dengan situasi dan kondisi nasional, bahkan internasional. Dengan
demikian pembangunan daerah dapat terintegrasi dengan pembangunan nasional. Atas
dasar hal tersebut, RPJM disusun berdasarkan landasan sebagai berikut:
a. Landasan Idiil : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Operasional :
1) Tap MPR RI Nomor VII/MPR/2003 tentang Visi Indonesia Masa Depan;
2) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3) UU Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan
kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 500 (Lembaran Negara Tahun 500 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3962);
4) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5) UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
BAB I – PENDAHULUAN I - 3 | P a g e
7) UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8) UU Nomor No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
9) PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10)PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
11)Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeru No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12)Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
13)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturen Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14)Perda No. 32 Tahun 2005 tentang Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)
Kabupaten Kutai Barat Tahun 2005-2025.
15)UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
16)UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389).
17)UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4410).
18)UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
BAB I – PENDAHULUAN I - 4 | P a g e
19)UU Nomer 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112).
20)Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional.
21)Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
22)Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Pemerintah Daerah.
23)INPRES No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.
24)Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
25)Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional
dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010 Nomor : 0199 /
MPPN/04/2010 Nomor PMK 95/PMK/07/2010 tentang Penyelarasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014.
26)Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005 – 2025; (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2008 No.15).
27)Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009 – 2013;
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009 No.04).
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
RPJMD Kutai Barat tidak lepas dari RPJMD Kalimantan Timur dan Nasional. Hal
tersebut membawa konsekuensi adanya hubungan antara RPJMD Kutai Barat dengan
dokumen perencanaan lainnya. Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004, hubungan antar
BAB I – PENDAHULUAN I - 5 | P a g e
Gambar 1.1.
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Daerah, Povinsi dan Nasional
1.3.1. Hubungan Antara RPJMD dan RPJP Kutai Barat
RPJMD Kutai Barat 2011-2016 merupakan bagian dari pencapaian RPJP Kutai
Barat 2025. RPJMD 2011-2016 merupakan kelanjutan dari RPJMD 2006-2011 yang telah
dilaksanakan, dievaluasi, dan dilaporkan oleh kepala daerah. Secara substantif, isi
RPJMD 2011-1015 merupakan perencanaan lanjutan dalam rangka mencapai kondisi
Kutai Barat pada tahun 2025 sebagaimana yang tertuang dalam RPJP Kutai Barat.
Berbagai evaluasi RJPMD sebelumnya dipergunakan untuk menyempurnakan dokumen
perencanaan RJPMD 2011-2016.
1.3.2. Hubungan Antara RPJMD dan Renstra SKPD Kutai Barat
RPJMD Kutai Barat 2011-1015 menggambarkan upaya pemerintah daerah dalam
menjabarkan visi dan misi serta RPJP. Implementasi dari RPJMD dituangkan melalui
masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) sesuai
garis-garis besar RPJMD, yang difoksukan pada bagian-bagian sebagaimana yang
menjadi tupoksi SKPD. SKPD disusun untuk jangka waktu lima tahun yaitu 2011-2016.
Penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD dituangkan ke dalam program-program yang
BAB I – PENDAHULUAN I - 6 | P a g e
Gambar 1.2.
Alur Penyusunan dan Hubungan Antara RPJMD dengan Renstra SKPD
1.3.3. Hubungan Antara RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Implementasi RPJMD setiap tahun dijabarkan dalam bentuk RKPD.
Masing-msaing SKPD menyusun prioritas program tahunan, sehingga pencapaian tujuan lebih
fokus, efisien, dan efektif. RKPD yang merupakan dokumen perencanaan jangka
pendek disusun berdasarkan pertimbangan hasil Musrenbang yang dilaksanakan secara
berjenjang.
Gambar 1.3.
BAB I – PENDAHULUAN I - 7 | P a g e
1.3.4. Hubungan Antara RPJMD dan RTRW Kutai Barat
Implementasi RPJMD didasarkan pada RTRW Kutai Barat yang telah disusun
sebelumnya. Pembangunan secara fisik sebagai implementasi RPJMD dilaksanakan
dengan mengikuti RTRW yang telah disusun. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
menjamin sinkronisasi dan harmonisasi dengan antar wilayah pembangunan, serta
memperhatikan keselarasan atau harmonisasi antara Kutai Barat dengan daerah lain.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I – PENDAHULUAN I - 8 | P a g e
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
1. Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan
Daerah
2. Identifikasi Permasalahan untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Daerah
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
A. Visi
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
A. Kebijakan Umum
BAB I – PENDAHULUAN I - 9 | P a g e
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
A. Indikasi Program Prioritas
B. Kerangka Kebutuhan Pendanaan
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
A. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
B. Aspek Pelayanan Umum
C. Aspek Daya Saing Daerah
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Menghasilkan arah kebijakan dan rumusan strategi yang lebih terarah, efektif,
dan efisien dalam rangka mewujudkan visi dan misi kepala daerah dengan
memperhatikan dan berlandaskan peraturan perundangan terkait baik di tingkat
daerah, provinsi, maupun nasional.
2. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah yang lebih rinci dan terukur berdasarkan
kondisi masa lalu, capaian kinerja sekarang, dan target di masa datang yang
bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
3. Mendorong terwujudnya perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang lebih
efektif dan efisien antar SKPD di Kabupaten Kutai Barat untuk mempercepat
pencapaian target pembangunan daerah.
4. Meningkatkan sinergisitas, sinkronisasi, dan harmonisasi antara perencanaan
daerah, provinsi, dan nasional dalam mendukung pembangunan di Kutai Barat.
5. Mengembangkan good corporate governance serta mendorong terciptanya sinergi
antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam pelaksanaan