• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU

TAJWID MELALUI METODE INDEX CARD MATCH

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUKOREJO III

MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh : SRI MARYATI

NIM 11410114

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2012

(2)
(3)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memperjalankannya atau memudahkan jalan baginya menuju ke surga.

~ HR Muslim

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir

~ Ben Sweetland

PERSEMBAHAN

Skripsi ini

kupersembahkan kepada : 1. Orang tuaku tercinta 2. Suami dan

anak-anakku tercinta 3. Teman-temanku

(4)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT. Berkat karunia-Nya, rahmat serta hidayah-Nya penulis

telah dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana strata satu pada prodi Pendidikan Agama Islam jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan dengan adanya partisipasi dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M,Ag selaku ketua STAIN

Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah. 3. Bapak Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi 4. Ibu Dra. Maryatin selaku dosen pembimbing skripsi 5. Bapak dan ibu dosen yang penulis hormati

6. Bapak M.Irwanto, S.Pd Kepala sekolah SD Negeri Sukorejo III

7. Teman-teman di SD Negeri Sukorejo III Kecamatan Mertoyudan

Kabupaten Magelang

(5)

9. Sahabat-sahabat serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang ikut mensukseskan terwujudnya skripsi ini.

Semoga dengan segala jasa baik beliau mendapat balasan yang semestinya dan semoga Allah SWT tetap membimbing ke jalan yang benar dan diridhoi Allah. Amin.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun masyarakat. Mengingat adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis dengan penuh ketulusan hati akan menerima kritik dan saran dari pembaca. Terima kasih.

Magelang, 18 Oktober 2012

Penulis

(6)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRAK MOTTO DAFTAR ISI BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ... 3

E. Kegunaan Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 5

G. Metode Penelitian ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II : Kajian Pustaka A. Prestasi Belajar ... 14

B. Pembelajaran Tajwid ... 17

C. Metode Mencari Pasangan ... 18

(7)

Mengajar Ilmu Tajwid dengan Metode Index Card Match

BAB III : Pelaksanaan Penelitian

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 23 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 27 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 30

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Siklus I ... 37 B. Deskripsi Siklus II ... 42 C. Deskripsi Siklus III ... 47

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 59 B. Saran ... 60

Daftar pustaka Lampiran

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ada banyak permasalahan yang dihadapi siswa pada saat belajar dikelas. Antara lain siswa terlihat pasif saat kegiatan belajar. Tehnik penyampaian materi oleh guru dilihat kurang variatif (monoton) salah satunya. Aktifitas banyak dipegang oleh guru, siswa hanya sebagai pendengar saja. Dengan situasi pengajaran yang demikian, peneliti bermaksud mengadakan penelitian belajar siswa agar tuntutan ketuntasan kurikulum dapat tercapai.

Titik sentral yang harus dicapai dalam kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Apa pun yang termasuk perangkat program pengajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar. Guru tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didik pun diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti perintah guru.

Untuk mempemudah penelitian penulis mempersempit pokok permasalahan. Maka penulis menentukan materi penguasaan ilmu tajwid untuk dijadikan bahan penelitian. Karena ilmu tajwid digunakan untuk membaca kitab suci Al Quran.

(9)

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam kegiatan belajar mengajar. Diantaranya faktor tesebut adalah strategi pembelajaran yang kurang mengena terhadap terhadap pelajaran ilmu tajwid. Penggunaan metode index card digunakan bertujuan agar peserta anak didik lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pengajar. Serta lebih mudah pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil pengamatan terhadap siswa kelas IV SD Negeri Sukorejo III Mertoyudan Magelang untuk penguasaan ilmu tajwid, sebelum dilakukan tindakan kelas teridentifikasi bahwa siswa kurang memperhatikan dalam pelajaran ilmu tajwid. Siswa cepat bosan dan sering bicara dengan teman sebangku. Karena kurangnya metode yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu kurang adanya media yang mendukung dalam proses pembelajaran. Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ Upaya Meningkatkan Prestasi Ilmu Tajwid Melalui Metode Index Card pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukorejo III Mertoyudan Magelang Tahun 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah metode index card dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam

(10)

2. Apakah penerapan metode index card dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi ilmu tajwid?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan

1. Untuk mengetahui metode index card dapat meningkatkan pemahaman

siswa dalam belajar PAI ilmu tajwid

2. Untuk mengetahui penerapan metode index card dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi ilmu tajwid

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode index card dapat meningkatkan prestasi penguasaan ilmu tajwid pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukorejo III Mertoyudan.

E. Manfaat Penelitian a. Guru

Melalui PTK guru dapat mengetahui media pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan untuk memperbaiki pemahaman siswa dalam pembelajaran di kelas.

(11)

b. Siswa

Dengan metode index card diharapkan siswa lebih mudah untuk memahami materi ilmu tajwid yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.

c. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki

pembelajaran PAI di sekolah serta dijadikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini memiliki beberapa definisi operasional, diantaranya adalah :

1. Peningkatan

Pengertian dari peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan. (Tim penyusun kamus pusat bahasa,2001: 1198)

2. Ilmu tajwid

Ilmu tajwid menurut istilah adalah membaguskan bacaan Al Quran sesuai kaidah-kaidah ilmu tajwid yang berlaku.

(12)

3. Metode index card

Pengertian metode index card menurut Loma Curan adalah suatu cara untuk memberi kesempatan pada siswa untuk mencari pasangannya sesuai dengan topik yang digunakan pada saat itu.

Jadi dapat disimpulkan peningkatan penguasaan ilmu tajwid melalui metode index card adalah perbuatan meningkatkan cara membaguskan bacaan Al Quran sesuai kaidah-kaidah ilmu tajwid yang berlaku melalui adalah suatu cara untuk memberi kesempatan pada siswa untuk mencari pasangannya sesuai dengan topik yang digunakan pada saat itu.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas karena penulis melakukan langsung tindakan terhadap siswa. Menurut Suharsimi, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. (Arikunto,2010: 76)

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun langkah-langkah dari kedua siklus tersebut tertera pada berikut ini :

(13)

1) Perencanaan

a) Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang telah

direncanakan dalam PTK.

b) Penyusunan lembar masalah/kerja siswa sesuai indikator pembelajaran yang ingin dicapai.

c) Membuat soal tes yang akan diadakan

d) Penyusunan instrumen yang diperlukan pada siklus I 2) Tindakan

a) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat.

b) Memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

3) Pengamatan

Pada tahap ini pengamatan atau observasi dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk

(14)

menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II.

b. Siklus II

Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan siklus I hanya saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I. Pada siklus II, pada tahap refleksi dievaluasi apakah masih ada kekurangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

c. Siklus III

Pada siklus III ini kegiatannya sama dengan siklus I dan siklus II dan berdasarkan pada hasil refleksi siklus II. Pelaksanaan kegiatan mengajar dengan menggunaan metode mencari pasangan lebih dimaksimalkan dari siklus II.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sukorejo III Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012 semester I yang terdiri dari 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan tanggal 9 Mei 2012. Siklus I dimulai tanggal 10 Mei 2012, siklus II dilaksanakan 15 Mei 2012 dan siklus III dilaksanakan 16 Mei 2012.

(15)

3. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tekhnik sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu. Misalkan digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan saat belajar mengajar berlangsung.

b. Metode dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk melaksanakan pengecekan data tentang prestasi belajar. Metode dokumentasi ini dipergunakan untuk mengamati langsung tentang letak geografis daerah suatu penelitian, fasilitas pendidikan dll.

4. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dpeneliti untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapaun instrumen penelitian yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

(16)

a. Tugas 1) Tertulis

Siswa diberikan tugas untuk merangkum tentang materi ilmu tajwid

2) Praktek

Siswa diberikan tes tertulis berupa pilihan ganda c. Test

Soal diberikan untuk pre tes dan pos tes setiap selesai pelaksanaan belajar mengajar. Kemudian dibandingkan hasilnya apakah ada peningkatan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:267) instrumen berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar berupa intelegensi, minat, bakat khusus dan sebagainya.

5. Analisa data

Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu selama proses observasi dari awal penelitian sampai seluruh hasil penelitian data di lapangan diperoleh. Setelah semua data terkumpul, maka penulis akan mencoba menyesuaikan dan membandingkan atau menggabungkan data yang dihasilkan di lapangan dengan data-data dari sumber lain berbentuk teori-teori yang dihasilkan sebelumnya yang dapat menghasilkan beberapa teori.

(17)

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan skripsi ini terpapar sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian ini berisi halaman judul, halaman pengajuan, halaman disposisi pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar tabel.

2. Bagian Isi

BAB I : Pendahuluan

I. Latar Belakang Masalah

J. Rumusan Masalah

K. Tujuan Penelitian

L. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan M. Kegunaan Penelitian

N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian P. Sistematika Penulisan

BAB II : Kajian Pustaka

E. Peningkatan Pemahaman Pembelajaran PAI

F. Pembelajaran Tajwid

(18)

H. Peningkatan Pemahaman Pelaksanaan Belajar Mengajar Ilmu Tajwid dengan Metode Index Card

BAB III : Pelaksanaan Penelitian

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

D. Deskripsi Siklus I E. Deskripsi Siklus II F. Deskripsi Siklus III

BAB V : PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran 3. Bagian akhir Daftar pustaka Lampiran

(19)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar 1. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan atau dilakukan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2001: 895). Sekalipun demikian orang yang berbakat belum tentu berprestasi. Hal ini karena bakat bersifat potensial yang membutuhkan latihan dan pengembangan secara maksimal. Bakat khusus yang dikembangkan sejak dini akan dapat terealisasi dalam bentuk prestasi unggul. Berdasarkan penelitian terakhir, ditemukan bahwa sekitar 29% siswa SD dan SMP, prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.

2. Belajar

Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Sunaryo,2004: 164). Belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan penguatan. (Tafsir, 2002: 60)

(20)

1. Faktor Penunjang Prestasi Belajar

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar anak mampu mencapai tujuan dari belajar, yaitu :

a) Dari dalam diri anak, seperti intelegensi, kesehatan, minat, motivasi yang dimiliki anak, cara belajar.

b) Faktor Eksternal

1) Lingkungan Keluarga

Faktor orang tua di mana orang tua besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak. orang tua yang peduli terhadap pendidikan anaknya, maka kemungkinan besar prestasi belajarnya akan baik. Di

samping itu pola hubungan

orang tua juga mempengaruhi faktor penting. Untuk itu hubungan orang tua dan anak haruslah yang penuh pengertian dan perlu dibiasakan selalu terbuka antar sesama anggota keluarga.

Faktor suasana rumah yang terlalu ramai, tegang dan banyak cekcok di antara anggota keluarga yang lain akan menimbulkan rasa bingung, sedih, kekecewaan, dan tekanan batin yang terus menerus. Akhirnya anak akan lebih suka tinggal di luar rumah dan malas belajar.

Anak yang berasal dari keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah dengan lengkap sebaliknya anak

(21)

dari keluarga kurang mampu belum tentu bisa mendapatkannya. Dengan peralatan belajar yang kurang akan mengurangi motivasi belajar anak.

2) Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah kadang juga menjadi faktor hambatan bagi anak seperti hubungan guru dengan murid yang kurang baik, cara penyajian pelajaran yang kurang baik, alat-alat belajar di sekolah yang tidak lengkap, hubungan antar sesama siswa yang kurang menyenangkan dll.

3) Lingkungan Masyarakat

Tinggal di lingkungan yang berkebiasaan buruk seperti suka judi, bising dab tidak aman akan berpengaruh buruk terhadap anak. Di samping itu teman bergaul yang kurang baik juga memberi pengaruh negatif terhadap anak. Untuk itu orang tua perlu selektif dalam kebebasan bergaul anak. (Tafsir, 2002: 72)

B. Pembelajaran Ilmu tajwid

Kata tajwid berasal dari bahasa Arab “jawwada-yujawwidu-tajwid (دﻮﺟ

دﻮﺠﯾ – اﺪﯾﻮﺠﺗ ) (Mahfani,2008:4). Ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari cara membaca Al Quran dengan baik dan benar sehingga sempurna maknanya. Menurut ilmu tajwid, tajwid adalah pembagusan bacaan

(22)

huruf-huruf atau kalimat Al Quran satu per satu dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-buru sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid (Mahfani,2008:5).

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu ain yaitu sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan. Sedangkan membaca Al Quran dengan memakai aturan-aturan tajwid secara praktik hukumnya adalah fardhu ain (Mahfani,2008:5). Al Quran merupakan pedoman hidup manusia, sehingga mempelajarinya merupakan sebuah keharusan. Membaca Al Quran ada kaidah dan aturannya sendiri, yang dipelajari dalam ilmu tajwid. Jika membaca Al Quran tanpa mempelajari ilmu tajwid, akan mengubah arti Al Quran itu sendiri.

Masalah yang tercakup dalam ilmu tajwid meliputi :

1. Makharijul-huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika menyembunyikannya.

2. Sifatul-huruf yaitu membahas tentang sifat-sifat huruf.

3. Ahkamul Huruf, yaitu membahas tentang hukum-hukum yang lahir dari hubungan antar huruf.

4. Ahkaamul madd wal Qoshr, yaitu membahas tentang hukum-hukum memanjangkan dan memendekkan bacaan.

5. Ahkaamul waqfi wal ibtidaa i, yaitu membahas tentang hukum-hukum menghentikan dan memulai bacaan.

6. Al Khoththul Utsmani, yaitu membahas tentang bentuk tulisan mushhaf Utsmani (Syarifuddin, 2004:92).

(23)

Pada kelas IV, pelajaran ilmu tajwid masuk dalam mata pelajaran baca tulis Al Quran. Pada penelitian ini, penulis memilih menyampaikan materi membacaca Al Quran dengan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Qomariyah dan surat yang dipilih adalah surat Al Ashr. Adapun surat Al Ashr disebutkan di bawah ini :

ِّﻖَﺤْﻟﺎِﺑ اْﻮَﺻاَﻮَﺗَو ِتﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟا اﻮُﻠِﻤَﻋَو اﻮُﻨَﻣَآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﺎَّﻟِإ (٢) ٍﺮْﺴُﺧ ﻲِﻔَﻟ َنﺎَﺴْﻧِﺈْﻟا َّنِإ (١) ِﺮْﺼَﻌْﻟاَو ِﺮْﺒَّﺼﻟﺎِﺑ اْﻮَﺻاَﻮَﺗَو(٣)

Yang artinya “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran”.

C. Metode index card

Agar tercipta pembelajaran atau pengajaran yang efektif, perlu digunakan pendekatan metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan pendekatan metode pembelajaran hendaknya didasarkan atas beberapa pertimbangan, diantaranya :

1. Tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan

pembelajaran. Setiap bahan dan metode pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan maksud pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Karakteristik mata pelajaran

(24)

profesi tertentu. 3. Kemampuan siswa

Siswa adalah subjek dan pelaku kegiatan pembelajaran,

pembelajaran diarahkan agar siswa belajar. Melalui kegiatan

pembelajaran, kemampuan siswa dikembangkan (Tim Pengembang Pendidikan FIP-UPI, 2007: 58).

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001:639). Sedangkan pengertian dari mencari adalah adalah berusaha mendapatkan. Dan pengertian dari pasangan adalah adalah yang selalu dipakai bersama-sama sehingga menjadi sepasang . (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001:877).

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode mencari pasangan adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berusaha mendapatkan sesuatu yang selalu dipakai secara bersama-sama.

Metode index card terdiri atas dua kelompok pernyataan yang pararel. Kedua kelompok ini berada dalam satu kesatuan (Ismail,2008: 34). Satu bagian berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, jumlah soal sama dengan jumlah jawabannya, tetapi sebaiknya jumlah jawaban yang disediakan dibuat lebih banyak dari pada soalnya karena hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa menjawab betul hanya menebak.

(25)

Metode index card memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari metode index card adalah :

1. Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

2. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. 3. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

belajar secara klasikal.

Kelemahan metode index card sebagaimana dikemukakan oleh

(Widodo,2009: 43) antara lain :

1. Guru harus menguasai dan benar-benar paham teknik metode pembelajaran index card.

2. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan pengertian kepada murid tentang teknik atau cara belajar melalui metode index card. 3. Guru membutuhkan media dan membuat konsep berikut jawaban pada

kartu yang digunakan.

Menurut Depdiknas, (2005:324), langkah pelaksanaan dari metode index

card yaitu :

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu merupakan kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap murid mendapatkan satu buah kartu.

3. Tiap murid memiliki jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap murid mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)

(26)

5. Setiap murid yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap murid mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.

7. Demikian seterusnya. 8. Kesimpulan atau penutup

D. Penerapan Metode Index Card dalam Pembelajaran Ilmu Tajwid untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SD

Metode index card dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam belajar. Penerapan metode ini dimulai dengan siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Dengan metode index card siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukannya dan menceritakan dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

Langkah-langkah penerapan metode index card adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi materi ilmu tajwid, satu bagian kartu soal berisi arti dari potongan surat Al Ashr dan bagian lainnya kartu jawaban yang berisi arti dari potongan surat tersebut.

(27)

3. Tiap siswa memikirkan potongan surat Al Ashr dari kartu yang dipegang yang berisi artinya.

4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan soalnya akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

(28)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripisi Pra Siklus

Sebelum dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan metode index card, guru menyampaikan materi pembelajaran hanya dengan metode ceramah saja, bila ada yang kurang jelas siswa diminta untuk bertanya. Setelah proses penyampaian materi selesai, guru akan melakukan tanya jawab terhadap siswa untuk mengetahui daya serap siswa.

Setelah beberapa kali proses pembelajaran dilakukan, guru akan memberikan latihan soal tertulis. Untuk menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, maka penilaian disesuaikan dengan nilai KKM Pendidikan Agama Islam yaitu 7,5.

Sebelum penulis melakukan tindakan pembelajaran dengan metode index card, penulis melakukan observasi terhadap kondisi proses pembelajaran.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Tahapan yang telah dilakukan oleh penulis dalam siklus ini adalah : 1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

(29)

a. Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

b. Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid.

c. Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang berbeda. d. Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan.

e. Menyusun lembar observasi dan lembar tes. 2. Tindakan

Siklus dilakukan pada hari Selasa 15 Mei 2012 dimulai jam 09.00 dan berakhir pukul 10.30 selama 90 menit. Materi pembelajaran pada siklus I adalah tentang membaca Al Quran dengan bacaan Alif Lam Qamariah.

Dalam tahap tindakan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

a. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa.

b. Mengabsen siswa yang hadir.

c. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

berkaitan dengan ilmu tajwid.

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al Quran dengan dengan

bacaan Alif Lam Qamariah.

e. Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang membaca Al Quran dengan bacaan Alif Lam Qamariah.

f. Membagi siswa menjadi dua kelompok.

(30)

h. Guru membagikan kartu yang berisi jawaban kepada kelompok satu dan kartu yang berisi soal kepada kelompok dua.

i. Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit. j. Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih dari 10

menit berupa pertanyaan singkat.

k. Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan.

l. Melaksanakan post tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi ilmu tajwid dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi ilmu tajwid.

3. Pengamatan

Observasi dilakukan selama melakukan pembelajaran. Penulis menentukan pokok-pokok yang diamati, yaitu keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh penulis sendiri, penilaian terhadap hasil pembelajaran yang didapatkan dari hasil pre tes dan pos tes, proses berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Hasil dari observasi adalah : a. Observasi terhadap guru

1) Kekurangan

a) Guru kesulitan melakukan kontrol terhadap keramaian kelas saat para siswa mencari pasangan masing-masing.

(31)

b) Guru kesulitan untuk mengendalikan siswa saling yang berebut saat pembagian kartu.

2) Kelebihan

Guru lebih mudah dalam menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menarik.

b. Observasi terhadap siswa 1) Kelebihan

a) Minat siswa untuk bertanya terhadap guru bertambah. b) Siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses kegiatan

belajar. 2) Kekurangan

a) Siswa berebut untuk menemukan pasangan sehingga

timbul kegaduhan.

b) Siswa sering bertanya pada guru kebenaran pasangan yang telah ditemukan.

c) Masih terdapat beberapa siswa yang kebingungan dalam

mengikuti permainan. 4. Refleksi

Pada tahap refleksi, penulis melakukan analisis data yang diperoleh selama proses observasi. Hasil analisis ini digunakan penulis untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II.

(32)

a. Guru harus lebih bisa mengendalikan suasana kegiatan pembelajaran agar lebih tenang dengan memberi penjelasan kepada siswa agar tidak menciptakan suasana gaduh.

b. Dalam memberikan kartu kepada siswa, guru memanggil siswa secara

urut absen agar tidak terjadi keributan. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II ini tahapan yang dilakukan oleh penulis adalah : 1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, yang dilakukan oleh penulis adalah :

a. Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

b. Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid.

c. Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang berbeda.

d. Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan. e. Menyusun lembar observasi dan lembar tes.

2. Tindakan

Siklus dilakukan pada hari Selasa 22 Mei 2012 dimulai jam 09.00 dan berakhir pukul 10.30 selama 90 menit. Materi pembelajaran pada siklus II adalah tentang membaca Al Quran dengan dengan bacaan Alif Lam Syamsiyah.

Dalam tahap tindakan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

(33)

b. Mengabsen siswa yang hadir.

c. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

berkaitan dengan ilmu tajwid.

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al Quran dengan

dengan bacaan Alif Lam Samsiyah.

e. Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang membaca Al Quran dengan dengan bacaan Alif Lam Samsiyah.

f. Membagikan siswa menjadi dua kelompok.

g. Memperjelas bagaimana langkah-langkah bermain dengan index card.

h. Guru membagikan kartu yang berisi jawaban kepada kelompok satu dan kartu yang berisi soal kepada kelompok dua.

i. Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit. j. Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih dari

10 menit berupa pertanyaan singkat.

k. Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan.

l. Melaksanakan post tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa dalam memahami materi ilmu tajwid dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi ilmu tajwid.

3. Observasi

Observasi dilakukan selama melakukan pembelajaran. Penulis menentukan pokok-pokok yang diamati, yaitu keaktifan siswa selama

(34)

kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh penulis sendiri, penilaian terhadap hasil pembelajaran yang didapatkan dari hasil pre tes dan pos tes, proses berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil dari obsevasi tersebut adalah :

a. Observasi terhadap guru 1) Kelebihan

Guru lebih mudah memberikan motivasi dalam pembelajaran. 2) Kekurangan

Guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk membagikan kartu.

b. Observasi terhadap siswa 1) Kelebihan

a) Siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran

selanjutnya

b) Siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan kegiatan belajar.

2) Kekurangan

a) Siswa saling ejek jika terdapat temannya yang tidak bisa mencari pasangan dalam waktu 10 menit.

b) siswa berebut dalam menemukan pasangan

(35)

4. Refleksi

Pada tahap refleksi, penulis melakukan analisis data yang diperoleh selama proses observasi pada siklus II. Hasil analisis ini digunakan penulis untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus III. Halhal yang perlu dilakukan penulis dalam siklus III adalah :

a. Guru lebih bisa dalam manajemen waktu agar permainan tidak membutuhkan waktu yang terlalu banyak.

b. Kontrol terhadap kelas saat kegiatan permainan lebih ditingkatkan.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Pada siklus III ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Perencanaan

Pada tahap ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

a. Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

b. Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid.

c. Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang berbeda.

d. Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan. e. Menyusun lembar observasi dan lembar tes.

2. Tindakan

Siklus dilakukan pada hari Selasa 29 Mei 2012 dimulai jam 09.00 dan berakhir pukul 10.30 selama 90 menit. Materi pembelajaran pada

(36)

siklus III adalah latihan membaca surat Al Quran dengan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qamariyah.

Pada tahap ini, yang telah dilakukan penulis adalah :

a. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa.

b. Mengabsen siswa yang hadir.

c. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

berkaitan dengan ilmu tajwid.

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran dari latihan membaca surat Al Quran dengan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah.

e. Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang surat Al Quran dengan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah.

f. Membagi siswa menjadi dua kelompok.

g. Memperjelas bagaimana langkah-langkah bermain dengan index card.

h. Guru membagikan kartu yang berisi jawaban kepada

kelompok satu dan kartu yang berisi soal kepada kelompok dua.

i. Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit.

(37)

j. Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih dari 10 menit berupa pertanyaan singkat.

k. Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan.

l. Melaksanakan post tes untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa dalam memahami materi ilmu tajwid dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi ilmu tajwid.

3. Observasi

Observasi dilakukan selama melakukan pembelajaran. Penulis menentukan pokok-pokok yang diamati, yaitu keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh penulis sendiri, penilaian terhadap hasil pembelajaran yang didapatkan dari hasil pre tes dan pos tes, proses berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil dari observasi tersebut adalah:

a. Kelebihan

1) Guru lebih mudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2) Siswa lebih berminat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3) Siswa menjadi lebih berani untuk bertanya. b. Kekurangan

(38)

1) Pada saat evaluasi, waktu pelajaran telah habis sehingga tidak dapat semua kegiatan dan materi pembelajaran dapat dievaluasi.

2) Terdapat beberapa siswa yang menanyakan pasangan dari kartu yang dipegang pada siswa lainnya.

4. Refleksi

Hasil belajar dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan, hal ini terlihat dari hasil pos tes. Siswa juga lebih bersemangat dalam menjalani kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan metode mencari pasangan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Pra siklus

Hasil dari analisa proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan penelitian ini adalah dalam penyampaian materi pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah yang kebanyakan juga dilakukan oleh guru lainnya. Pada saat proses

pembelajaran dilakukan para siswa tampak ada yang

memperhatikan, namun ada juga yang bosan.

2. Prestasi dan keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan

Seorang guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar akan meningkat. Jika terjadi peningkatan aktifitas siswa dalam mempelajari materi, maka prestasi siswa juga akan meningkat.

Untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi dan aktifitas siswa, maka akan disampaikan kondisi sebelum dilakukan pelaksanaan siklus. a. Prestasi siswa sebelum dilakukan pelaksanaan

Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan hasil nilai semester I.

(40)

No Nama Nilai 1 YA - 2 AAD 80 3 MIR 81 4 SNA 81 5 US 70 6 AP 85 7 ARO 85 8 AR 82 9 AS 85 10 AM 87 11 BS 80 12 DAS 80 13 ED 85 14 ERA 87 15 ENP 78 16 EMY 86 17 FH 73 18 FMF 90 19 IO 81 20 MS 74 21 RF 86

(41)

22 RANS 82 23 FS 85 24 WT 80 25 YA 75 26 UAR 71 27 AA 80 Jumlah 2109 Rata-rata 81,1

b. Keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan

Data aktifitas siswa sebelum dilakukan pelaksanaan siklus didapatkan dari observasi selama kegiatan belajar yang dilakukan sebelum penulis melaksanakan pelaksanaan tindakan.

No Aspek yang diamati Skor

1 Mengikuti pelajaran dengan baik 3

2 Siswa yang mau bertanya 2

3 Siswa yang mampu menjawab pertanyaan 3

4 Menyelesaikan tugas dengan baik 4

5 Mengikuti permainan dengan baik -

6 Menggunakan media belajar dengan baik 3

7 Siswa yang memperhatikan 3

(42)

9 Menyelesaikan tugas dengan baik 2

10 Menyelesaikan soal dengan baik 3

Jumlah 26

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Skor keaktifan yang diperoleh adalah 26

b) Skor maksimal keaktifan siswa adalah 5x10=50 a) Penilaian terhadap siswa :

(1) Aktifitas siswa sangat baik (A) jika skor 40-50 (2) Aktifitas siswa baik (B) jika skor 30-40

(3) Aktifitas siswa cukup (C) jika skor 20-30 (4) Aktifitas siswa kurang (D) jika skor 10-20 (5) Aktifitas siswa buruk (E) jika 0-10

c) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah cuku (C) dengan skor 26.

3. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Tahapan yang telah dilakukan oleh penulis dalam siklus ini adalah : 2. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

f. Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

g. Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang berupa yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid.

(43)

h. Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang berbeda. Kemudian kartu tersebut digulung dengan rapi dan menyiapkan 2 kotak untuk tempat kartu dan jawaban.

i. Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan. j. Menyusun lembar observasi dan lembar tes.

3. Tindakan

Dalam tahap tindakan ini, yang telah dilakukan oleh penulis

adalah :

m. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa

n. Mengabsen siswa yang hadir

o. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

berkaitan dengan ilmu tajwid.

p. Menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al Quran dengan dengan bacaan Alif Lam Qamariah.

q. Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang

r. Membagikan siswa menjadi dua kelompok.

s. Menjelaskan bagaimana langkah-langkah bermain dengan index

card.

t. Kelompok satu diminta untuk mengambil kotak yang berisi soal dan kelompok dua diminta untuk mengambil kotak yang berisi jawaban.

(44)

u. Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit.

v. Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih

dari 10 menit berupa pertanyaan singkat.

w. Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan. x. Melaksanakan pos tes

4. Hasil observasi siklus I 1) Observasi terhadap guru

Hasil observasi siklus I terhadap penguasaan

pembelajaran materi ilmu tajwid yang dilaksanakan oleh guru adalah :

No Aspek yang diamati Skor

1 Membuka pelajaran dengan baik 5

2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3

3 Penyampaian materi pembelajaran 3

4 Penguasaan materi pembelajaran 4

5 Penguasaan kondisi belajar mengajar 3

6 Memberikan kesempatan bertanya 4

7 Menjelaskan langkah media pembelajaran 3

8 Pengendalian kondisi permainan 2

9 Penggunaan media pembelajaran 4

(45)

pertanyaan

11 Membuat kesimpulan 5

12 Melakukan observasi 4

Jumlah 44

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a) Rentang nilai pemberian skor adalah 1-5, sedangkan skor maksimal adalah 12x5 = 60

b) Perolehan skor untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah 44

c) Kategori penilaian untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah :

(1) Penguasaan guru baik sekali (A) jika skor yang didapatkan 45-60

(2) Penguasaan guru baik (B) jika skor yang didapatkan 30-45 (3) Penguasaan guru cukup (C) jika skor yang didapatkan

15-30

(4) Penguasaan guru kurang (D) jika skor yang didapatkan 0-15

d) Dari data tersebut, maka penguasaan guru terhadap proses pembelajaran materi ilmu tajwid adalah cukup (B) dengan skor 44

(46)

Hasil observasi siklus I terhadap aktifitas siswa adalah :

No Aspek yang diamati Skor

1 Mengikuti pelajaran dengan baik 4

2 Siswa yang mau bertanya 3

3 Siswa yang mampu menjawab pertanyaan 4

4 Menyelesaikan tugas dengan baik 3

5 Mengikuti permainan dengan baik 3

6 Menggunakan media belajar dengan baik 4

7 Siswa yang memperhatikan 4

8 Mencatat materi yang diberikan guru 3

9 Menyelesaikan tugas dengan baik 3

10 Menyelesaikan soal dengan baik 4

Jumlah 35

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Skor keaktifan yang diperoleh adalah 35

b) Skor maksimal keaktifan siswa adalah 5x10=50 c) Penilaian terhadap siswa :

(1) Aktifitas siswa sangat baik (A) jika skor 40-50 (2) Aktifitas siswa baik (B) jika skor 30-40

(3) Aktifitas siswa cukup (C) jika skor 20-30 (4) Aktifitas siswa kurang (D) jika skor 10-20 (5) Aktifitas siswa buruk (E) jika 0-10

(47)

d) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah baik (B) dengan skor 35.

5. Hal yang menghambat pelaksanaan siklus I adalah :

1) Guru kesulitan mengendalikan kelas pada saat permainan berlangsung.

2) Penyampaian langkah-langkah permainan kurang dimengerti oleh siswa.

6. Hal yang mendukung pelaksanaan siklus I adalah :

1) Siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses kegiatan belajar. 2) Guru lebih mudah dalam menciptakan suasana kegiatan

pembelajaran yang menarik. 4. Deskripsi pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

1) Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

2) Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang berupa yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid. 3) Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang

berbeda. Kemudian kartu tersebut digulung dengan rapi dan menyiapkan 2 kotak untuk tempat kartu dan jawaban.

4) Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan. 5) Menyusun lembar observasi dan lembar tes.

(48)

b. Tindakan

Dalam tahap tindakan ini, yang telah dilakukan oleh penulis

adalah :

1) Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa

2) Mengabsen siswa yang hadir

3) Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

berkaitan dengan ilmu tajwid.

4) Menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al Quran dengan dengan bacaan Alif Lam Qamariah.

5) Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang

6) Membagikan siswa menjadi dua kelompok.

7) Menjelaskan bagaimana langkah-langkah bermain dengan index

card.

8) Kelompok satu diminta untuk mengambil kotak yang berisi soal dan kelompok dua diminta untuk mengambil kotak yang berisi jawaban.

9) Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit.

10) Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih dari 10 menit berupa pertanyaan singkat.

11) Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan. 12) Melaksanakan post

(49)

c. Hasil observasi siklus II 1) Observasi terhadap guru

Hasil observasi siklus II terhadap penguasaan

pembelajaran materi ilmu tajwid yang dilaksanakan oleh guru adalah :

No Aspek yang diamati Skor

1 Membuka pelajaran dengan baik 5

2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran 4

3 Penyampaian materi pembelajaran 4

4 Penguasaan materi pembelajaran 4

5 Penguasaan kondisi belajar mengajar 5

6 Memberikan kesempatan bertanya 5

7 Menjelaskan langkah media pembelajaran 3

8 Pengendalian kondisi permainan 4

9 Penggunaan media pembelajaran 4

10 Pengendalian kondisi menjawab

pertanyaan

4

11 Membuat kesimpulan 5

12 Melakukan observasi 4

Jumlah 51

(50)

a) Rentang nilai pemberian skor adalah 1-5, sedangkan skor maksimal adalah 12x5 = 60

b) Perolehan skor untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah 51

c) Kategori penilaian untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah :

(1) Penguasaan guru baik sekali (A) jika skor yang didapatkan 45-60

(2) Penguasaan guru baik (B) jika skor yang didapatkan 30-45 (3) Penguasaan guru cukup (C) jika skor yang didapatkan

15-30

(4) Penguasaan guru kurang (D) jika skor yang didapatkan 0-15

d) Dari data tersebut, maka penguasaan guru terhadap proses pembelajaran materi ilmu tajwid adalah cukup (A) dengan skor 51

2) Observasi terhadap siswa

Hasil observasi siklus II terhadap aktifitas siswa adalah :

No Aspek yang diamati Skor

1 Mengikuti pelajaran dengan baik 4

2 Siswa yang mau bertanya 4

3 Siswa yang mampu menjawab pertanyaan 4

(51)

5 Mengikuti permainan dengan baik 3

6 Menggunakan media belajar dengan baik 4

7 Siswa yang memperhatikan 5

8 Mencatat materi yang diberikan guru 3

9 Menyelesaikan tugas dengan baik 4

10 Menyelesaikan soal dengan baik 4

Jumlah 39

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Skor keaktifan yang diperoleh adalah 39

b) Skor maksimal keaktifan siswa adalah 5x10=50 c) Penilaian terhadap siswa :

(1) Aktifitas siswa sangat baik (A) jika skor 40-50 (2) Aktifitas siswa baik (B) jika skor 30-40

(3) Aktifitas siswa cukup (C) jika skor 20-30 (4) Aktifitas siswa kurang (D) jika skor 10-20 (5) Aktifitas siswa buruk (E) jika 0-10

d) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah baik (B) dengan skor 39.

d. Hal yang menghambat pelaksanaan siklus II adalah :

1) Guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk membagikan

kartu.

(52)

e. Hal yang mendukung pelaksanaan siklus II adalah :

1) Siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran

selanjutnya.

2) Guru lebih mudah memberikan motivasi dalam pembelajaran.

5. Deskripsi pelaksanaan siklus III a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, yang telah dilakukan oleh penulis adalah :

1) Menyusun rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP)

2) Mendesain metode pembelajaran dan materi ilmu tajwid yang berupa yang akan digunakan dalam mengajarkan ilmu tajwid. 3) Membuat kartu yang berisi soal dan jawaban pada kartu yang

berbeda. Kemudian kartu tersebut digulung dengan rapi dan menyiapkan 2 kotak untuk tempat kartu dan jawaban.

4) Menyusun proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan. 5) Menyusun lembar observasi dan lembar tes.

b. Tindakan

Dalam tahap tindakan ini, yang telah dilakukan oleh penulis

adalah :

1) Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa

2) Mengabsen siswa yang hadir

3) Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang

(53)

4) Menjelaskan tujuan pembelajaran membaca Al Quran dengan dengan bacaan Alif Lam Qamariah.

5) Menjelaskan kepada siswa materi pembelajaran tentang

6) Membagikan siswa menjadi dua kelompok.

7) Menjelaskan bagaimana langkah-langkah bermain dengan index

card.

8) Kelompok satu diminta untuk mengambil kotak yang berisi soal dan kelompok dua diminta untuk mengambil kotak yang berisi jawaban.

9) Guru meminta anak-anak untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang oleh masing-masing siswa dalam waktu 10 menit.

10) Memberikan hukuman bagi pasangan yang menemukan lebih dari 10 menit berupa pertanyaan singkat.

11) Mengamati siswa selama kegiatan permainan dilaksanakan. 12) Melaksanakan post

c. Hasil observasi siklus III 1) Observasi terhadap guru

Hasil observasi siklus III terhadap penguasaan

pembelajaran materi ilmu tajwid yang dilaksanakan oleh guru adalah :

No Aspek yang diamati Skor

(54)

2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran 5

3 Penyampaian materi pembelajaran 4

4 Penguasaan materi pembelajaran 4

5 Penguasaan kondisi belajar mengajar 5

6 Memberikan kesempatan bertanya 5

7 Menjelaskan langkah media pembelajaran 4

8 Pengendalian kondisi permainan 4

9 Penggunaan media pembelajaran 5

10 Pengendalian kondisi menjawab

pertanyaan

4

11 Membuat kesimpulan 5

12 Melakukan observasi 5

Jumlah 55

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a) Rentang nilai pemberian skor adalah 1-5, sedangkan skor maksimal adalah 12x5 = 60

b) Perolehan skor untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah 55

c) Kategori penilaian untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah :

(1) Penguasaan guru baik sekali (A) jika skor yang didapatkan 45-60

(55)

(2) Penguasaan guru baik (B) jika skor yang didapatkan 30-45 (3) Penguasaan guru cukup (C) jika skor yang didapatkan

15-30

(4) Penguasaan guru kurang (D) jika skor yang didapatkan 0-15

d) Dari data tersebut, maka penguasaan guru terhadap proses pembelajaran materi ilmu tajwid adalah cukup (A) dengan skor 55.

1) Observasi terhadap siswa

Hasil observasi siklus III terhadap aktifitas siswa adalah :

No Aspek yang diamati Skor

1 Mengikuti pelajaran dengan baik 5

2 Siswa yang mau bertanya 4

3 Siswa yang mampu menjawab pertanyaan 4

4 Menyelesaikan tugas dengan baik 5

5 Mengikuti permainan dengan baik 4

6 Menggunakan media belajar dengan baik 5

7 Siswa yang memperhatikan 5

8 Mencatat materi yang diberikan guru 4

9 Menyelesaikan tugas dengan baik 5

10 Menyelesaikan soal dengan baik 4

(56)

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Skor keaktifan yang diperoleh adalah 45

b) Skor maksimal keaktifan siswa adalah 5x10=50 c) Penilaian terhadap siswa :

(1) Aktifitas siswa sangat baik (A) jika skor 40-50 (2) Aktifitas siswa baik (B) jika skor 30-40

(3) Aktifitas siswa cukup (C) jika skor 20-30 (4) Aktifitas siswa kurang (D) jika skor 10-20 (5) Aktifitas siswa buruk (E) jika 0-10

d) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah baik (A) dengan skor 45

d. Hal yang menghambat pelaksanaan siklus III adalah :

Siswa masih sulit untuk melakukan permainan dalam kondisi yang tenang sehingga terjadi kegaduhan. Hal ini dikarenakan mereka harus bertanya pada sesama siswa yang lainnya untuk mengetahui kartu yang dipegang siswa lainnya adalah pasangannya.

e. Hal yang mendukung pelaksanaan siklus III adalah :

1) Guru lebih mudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2) Siswa lebih berminat dalam mengikuti kegiatan belajar

(57)

6. Hasil prestasi belajar setelah dilakukan pelaksanaan tindakan

Untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa, guru melakukan pos tes terhadap siswa.

No Nama Nilai 1 YA - 2 AAD 86 3 MIR 82 4 SNA 85 5 US 79 6 AP 82 7 ARO 80 8 AR 87 9 AS 89 10 AM 87 11 BS 83 12 DAS 86 13 ED 88 14 ERA 89 15 ENP 78 16 EMY 87 17 FH 79 18 FMF 93

(58)

19 IO 84 20 MS 81 21 RF 85 22 RANS 86 23 FS 90 24 WT 85 25 YA 83 26 UAR 79 27 AA 86 Jumlah 2199 Rata-rata 81,4

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kemampuan guru dalam pembelajaran ilmu tajwid

Berdasarkan data yang didapatkan, kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran ilmu tajwid dengan metode index card mendapatkan skor 44 pada siklus I, 51 pada siklus II dan 55 pada siklus III. Dalam setiap siklus kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran ilmu tajwid meningkat. Rata-rata skor dari ketiga siklus adalah 50, dapat dikategorikan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran ilmu tajwid adalah sangat baik (A).

(59)

2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran ilmu tajwid

Dalam pelaksanaan siklus I terjadi kegaduhan karena siswa baru pertama kali mengalami kegiatan pembelajaran dengan metode index card. Namun dalam siklus selanjutnya, kegaduhan siswa semakin berkurang karena siswa sudah mengerti langkah-langkah melakukan metode index card.

Peningkatan aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

No Aspek yang dinilai Skor

Pra I II III

1 Mengikuti pelajaran dengan baik 3 4 4 5

2 Siswa yang mau bertanya 2 3 4 4

3 Siswa yang mampu menjawab

pertanyaan

3 4 4 4

4 Menyelesaikan tugas dengan baik 4 3 4 5

5 Mengikuti permainan dengan baik - 3 3 4

6 Menggunakan media belajar dengan baik 3 4 4 5

7 Siswa yang memperhatikan 3 4 5 5

8 Mencatat materi yang diberikan guru 3 3 3 4

9 Menyelesaikan tugas dengan baik 2 3 4 5

10 Menyelesaikan soal dengan baik 3 4 4 4

(60)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa :

a. Skor yang didapatkan pada pra siklus adalah 26, siklus I adalah 35, siklus II adalah 39 dan siklus III adalah 45.

b. Penjelasan peningkatan sebagai berikut :

1) Terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I dari 26 menjadi 35. Peningkatan skor sebanyak 9 poin atau 34,6%.

2) Peningkatan dari siklus I ke siklus II dari 35 menjadi 39. Peningkatan skor sebanyak 4 poin atau 11,4%.

3) Peningkatan dari siklus II ke siklus III dari 39 menjadi 45. Peningkatan skor sebanyak 6 poin atau 15, 4%.

4) Peningkatan dari pra siklus ke siklus III dari 26 menjadi 45. Peningkatan skor sebanyak 19 poin atau 73%.

c. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode index card dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ilmu tajwid

Peningkatan prestasi pembelajaran ilmu tajwid mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui dari hasil perbandingan nilai semester I dengan nilai pos tes.

No Nama Nilai

Pre Siklus I Siklus

II

Siklus III

1 YA - - - -

(61)

3 MIR 81 79 81 82 4 SNA 81 80 83 85 5 US 70 73 76 79 6 AP 85 87 88 94 7 ARO 85 90 89 92 8 AR 82 84 85 87 9 AS 85 87 86 89 10 AM 87 90 93 87 11 BS 80 83 83 85 12 DAS 80 79 84 86 13 ED 85 88 90 88 14 ERA 87 84 88 89 15 ENP 78 80 84 86 16 EMY 86 89 90 87 17 FH 73 77 80 79 18 FMF 90 89 89 93 19 IO 81 85 87 88 20 MS 74 77 83 87 21 RF 86 88 85 85 22 RANS 82 80 80 86 23 FS 85 87 90 90 24 WT 80 85 87 85

(62)

25 YA 75 77 83 83

26 UAR 71 76 82 85

27 AA 80 85 86 90

Jumlah 2109 2160 2215 2253

Rata-rata 81,1 83 85,2 86,65

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa : 1) Nilai rata-rata pre siklus adalah 81,1.

2) Nilai rata-rata siklus I adalah 83. 3) Nilai rata-rata siklus II adalah 85,2. 4) Nilai rata-rata siklus III adalah 86,65.

5) Pada pre siklus siswa yang belum mencapai nilai KKM

sebanyak 5 siswa atau 19% dan yang mencapai nilai KKM sebanyak 21 siswa atau 81%.

6) Pada siklus I siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 1 siswa atau 4% dan yang mencapai nilai KKM sebanyak 25 siswa atau 96%.

7) Pada siklus II semua siswa telah mencapai nilai KKM

8) Pada siklus III semua siswa telah mencapai nilai KKM dengan disertai peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus II.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis pembelajaran dengan menggunakan metode index card dapat meningkatkan prestasi penguasaan ilmu tajwid pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukorejo III

(63)

Mertoyudan dapat dibenarkan. Tetapi ada 1 siswa pada siklus I yang mendapat nilai dibawah nilai KKM, pada siklus II dan III tidak terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah nilai KKM.

(64)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analisa data yang telah dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada pra siklus, guru menggunakan metode ceramah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dan untuk nilai KKM, penulis menentukan nilai KKM 7,5.

2. Dengan menggunakan metode index card, minat belajar siswa SD Negeri

Sukorejo III meningkat. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I dari 81,1 menjadi 83. Pada pra siklus terdapat 5 siswa yang belum mencapai nilai KKM, sedangkan pada siklus I terdapat 1 siswa yang belum mencapai nilai KKM.

3. Metode index card juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada SD Negeri Sukorejo III. Hal ini terbukti dari hasil siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata yang didapat adalah 83 dan siklus III adalah 85,2. Pada siklus I terdapat 1 siswa yang belum mencapai nilai KKM sedangkan pada siklus II tidak terdapat siswa yang belum mencapai nilai KKM.

(65)

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran. Saran yang dimaksud adalah ;

1. Bagi para guru, penggunaan metode index card merupakan alternative pembelajaran yang efektif, yang dapat meningkatkan minat dan aktifitas siswa.

2. Kiranya setiap sekolah dapat diharapkan melengkapi media

pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

3. Untuk penulis selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

(66)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Syarifuddin. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al Quran. Jakarta: Gema Insani Press

Ahmad Tafsir, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995)

Editor, Metode Tehnik Mencari Pasangan, (

Stiebanten.blogspot.cm/2011/09/metode-tehnik-mencari-pasangan.html)

Editor, Pembelajaran Kooperatif Make a Match,

(

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/)

Editor, Pembelajaran Mencari Pasangan,

http://www.dedenbinlaode.web.id/2012/01/pembelajaran-mencari-pasangan-di-sd.html

Editor, Pengertian dan Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Anshorimujahid.wordpress.com/2011/02/19/pengertian-hukum-mempelajari-ilmu-tajwid

Editor, Prosedur Penelitian, (Jakarta:

http/blog.binadarma.as.id/ilmanzuhriyadi/wccontent/uploads/2010/08/MP16 .pdf, 2011) ed

Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

Rosail Media Group, 2008)

Kavie, Pengertian Pendidikan,

http:kavie-design.indonesiaforum.net/t8-pengertian-pendidikan

M.Khalirurrahman Al Mahfani, Jus ‘Amma Tajwid Berwarna dan

Terjemahannya, (Jakarta:Wahyu Media, 2008)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Sunaryo, Psikologi untuk Keperawatan, (Jakarta: EGC, 2004) hml 164

Tim Pengembang Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bakti Utama

(67)

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),

Referensi

Dokumen terkait

Material processes, Imperative mood, temporal conjunction, Generalized human

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal meliputi besaran biaya medik langsung pasien Diabetes Melitus dilihat dari perspektif RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,

stimulus alat indra.. 10 dahulu mengolah dan memikirkan kebenarannya secara logis dari sebuah obyek yang ditangkap. Dari kajian perspektif model persepsi menurut Devito,

2.  Dapat  menjadi  acuan  dalam  meningkatkan  citra  seragam  Batik  khas  Kota  Batu  dikalangan  warganya  sendiri,  untuk  diharapkan  memiliki  banyak 

Citra di dalam politik sebenarnya lebih dari sekedar strategi untuk menampilkan kandidat kepada para pemilih.Tetapi juga berkaitan dengan kesan yang dimiliki oleh

Menyampaikan Surat Lamaran unfuk mengikuti proses seleksi Kelompk Ke[a Unit Layanan Pengadaan Kabupati:n Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2017 yang dilampid Cuniculum

DIMENSI RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN) PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLANNING) Waktu Pembentukkan organisasi baru (organisasi, produk, ataupun jasa) Pengembangan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan poliklinik adalah tingkat baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas rumah