Judul Skripsi: Sinergi Tokoh Masyarakat Dalam Kegiatan Membaca Al-Quran Di Desa Tanjung Besar Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sinergi tokoh masyarakat dalam kegiatan membaca Al-Quran di Desa Tanjung Besar.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Latar Belakang
Lebih buruk lagi adalah menurunnya kemampuan umat Islam untuk membaca Alquran dengan baik dan akurat. Perhatian tokoh masyarakat dan ustadz khususnya dalam pendidikan di bidang Al-Qur’an sangat dibutuhkan.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Apa faktor pendukung dan penghambat tokoh masyarakat dalam pengembangan bacaan Al-Qur'an di Desa Tanjung Besar.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangsih bagi Tokoh Masyarakat dalam meningkatkan tanggung jawab mendidik anak dalam menggalakkan membaca dan menulis Al Quran. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Konsep Tentang Sinergitas
Maksudnya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam melakukan dosa dan pelanggaran. Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan saudaranya, nescaya Allah melapangkan satu kesusahan pada hari itu. penghakiman.
Konsep Tentang Tokoh Masyarakat 1. Pengertian Tokoh Masyarakat
Mereka selalu menyesuaikan diri dengan norma-norma sistem, dan sebagai hasilnya, para tokoh masyarakat menjadi model norma yang nyata bagi para pengikutnya. Naik turunnya para pemimpin ini menunjukkan bahwa para pemimpin opini "tokoh masyarakat" harus menyesuaikan diri dengan norma-norma sistem.
Guru PAI
- Pengertian Guru PAI
Guru harus dapat mengikuti perkembangan tersebut sehingga lebih mengetahuinya daripada siswa dan masyarakat pada umumnya. Karena pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional, menjadi seorang guru juga menuntut seseorang untuk memenuhi persyaratan yang ketat. Sugandhi, Student Development, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. d) Lembut dalam memberi nasihat. e) Menyediakan ruang. f) Menunjukkan perbedaan individu. g) Teliti mengajar (tidak pelit ilmu). h) Memiliki idealisme.37 3) Peran guru . a) Guru sebagai pengajar.
Ia tidak hanya berkewajiban untuk mewariskan ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya, tetapi ia juga berkewajiban untuk mengembangkan ilmu tersebut dan senantiasa memelihara ilmu yang dimilikinya. e) Guru sebagai pribadi (role model). Sebagai seorang pribadi, setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang menyenangkan siswa, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu, guru harus berusaha menumbuhkan sifat-sifat kepribadiannya sendiri (internal) dan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang disukai pihak luar (eksternal).
Guru berperan sebagai pembaharu, karena melalui kegiatan guru menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi contoh yang baik, dan sebagainya akan memperkenalkan semangat pembaharuan di kalangan anak didik.
Baca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah “firman Allah yang berupa wahyu yang diberikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai penawar kepada segala penyakit rohani, al-Quran dapat memberikan ketenangan apabila seseorang itu dilanda kesusahan. Mempelajari dan mengajar al-Quran adalah satu kewajipan bagi setiap umat Islam, apatah lagi mengajar kanak-kanak.
Disunnahkan membaca al-Quran selepas berwuduk dalam keadaan bersih kerana yang dibaca adalah Wahyu Allah. Kemudian ambillah Al-Quran dengan tangan kanan, sebaik-baiknya pegang dengan kedua-dua belah tangan. Disunnahkan membaca al-Quran menghadap kiblat, membacanya dengan khusyuk dan tenang, sebaik-baiknya dengan pakaian yang sesuai.
Sebisa mungkin, jangan berhenti membaca Al-Qur'an hanya karena ingin berbicara dengan orang lain.
Penelitian Yang Relevan
Kemiripan penelitian di atas dengan yang saya lakukan adalah sama-sama harus mencari tahu bagaimana tanggung jawab Tokoh Masyarakat terhadap pendidikan anaknya, hanya saja penelitian di atas membahas bahwa masih banyak anak yang malas sholat, hal ini terlihat bahwa ketika waktu sholat tiba, mereka tidak sholat malah bersenang-senang dan istirahat di depan rumah, di warung-warung sehingga hanya yang datang ke mesjid yang datang ke mesjid. Bahkan di area masjid, anak-anak di sana pun masih belum hafal bacaan sholat meski sebagian orang tuanya sudah mengingatkan anaknya untuk belajar agama, khususnya sholat. Sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan tentang tanggung jawab tokoh masyarakat terhadap anak-anaknya dalam membaca Alquran. Tugas berat Tokoh Masyarakat terhadap pendidikan anak adalah dasar pendidikan dimana anak pertama kali dididik yaitu oleh orang tua yaitu ayah dan ibu untuk mencapai tujuan hidup masa lalu atau masa depan.
Selain itu, mengingat tanggung jawab tokoh masyarakat yang sangat penting terhadap pendidikan anak, maka tokoh masyarakat harus memberikan pelayanan yang baik kepada anak-anak agar nantinya anak-anak tersebut menjadi generasi penerus yang berakhlak dan berakhlak pendidikan. Penulisan laporan proyek akhir ini merupakan studi literatur dengan judul Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam. 55Muhammad Riadi, “Tanggung Jawab Kepribadian Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Dalam Perspektif Islam”, (IAIN Bengkulu: 2007), h iv.
Sedangkan dalam penelitian saya, setiap tokoh masyarakat bertanggung jawab dan wajib mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur'an sebagai pedoman dan pedoman hidup seluruh umat manusia di dunia ini.
Kerangka Berfikir
Jenis Penelitian
Setting Penelitian
Subyek Dan Informan Penelitian 1. Data Primer
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-buku referensi, serta dokumentasi dan data hasil karya orang lain sebagai data pendukung dalam penelitian ini, yang diperoleh dari beberapa sumber seperti literatur, wawancara dengan kepala desa dan tokoh masyarakat di desa tersebut. Tanjung besar.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Esterberg, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu 59 Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi di lapangan, proses ini dilanjutkan sampai merasa bahwa tidak ada informasi baru yang ditemukan. Jumlah informasi yang diwawancarai tidak dibatasi, tetapi berhenti setelah masalah terjawab, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data penelitian 60. Dokumen berupa karya seperti karya seni, yang berupa gambar, patung, film dan lain mungkin.
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi data laporan yang dapat diperoleh melalui penelitian melalui dokumen dan arsip di Desa Tanjung Besar 61.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah menampilkan data.Menampilkan data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Deskripsi Wilayah 1. Batas Wilayah
- Keadaan Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan
- Keadaan Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan
- Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
- Kehidupan Sosial Masyarakat
Saat ini jumlah penduduk Desa Tanjung Besar sebanyak 1.781 jiwa, terdiri dari 919 laki-laki dan 862 perempuan dengan total 499 kepala keluarga (KK). Umumnya penduduk Desa Tanjung Besar berpendidikan SD, SMP, SMA dan diploma/sarjana. Kehidupan sosial masyarakat di desa Tanjung Besar masih sangat terjaga, hal ini terlihat pada saat diadakannya kegiatan pembersihan lingkungan di desa Tanjung Besar, antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Hasil Penelitian
Sebagai orang tua dan sebagai perwakilan Bpd, mengecek bacaan Al Quran anak adalah kewajiban kita. Ketika saya mempromosikan membaca dan menulis Al-Qur'an, saya jarang pergi menemui anak-anak karena semuanya diserahkan kepada guru Al-Qur'an.” 78. Dari wawancara di atas dengan penulis terungkap bahwa tanggung jawab dalam mendorong membaca dan menulis Al-Qur'an, serta Kegiatan Tokoh Masyarakat adalah hal yang wajib atau dorongan.
Namun selain itu, ada tokoh masyarakat yang hanya mengingatkan agar tidak secara langsung menganjurkan membaca dan menulis Al-Qur'an. Ya, terkadang saya belajar membaca dan menulis Quran ketika orang tua saya menyuruh saya untuk belajar membaca Quran dan terkadang saya tidak mau. Tidak pernah, karena orang tua kami pun tidak tahu cara membaca Al-Qur'an, tetapi hanya menyerahkannya kepada guru Al-Qur'an." 93.
Dari wawancara di atas dengan apa yang penulis temukan bahwa pada saat proses belajar membaca dan menulis Al-Qur'an berjalan dengan baik, walaupun masih ada anak-anak yang berbicara ketika mulai mengaji.
Pembahasan Hasil Penelitian
Ketika proses belajar baca tulis Al-Qur'an berlangsung, kami mengikuti apa yang dikatakan guru Al-Qur'an, seperti duduk manis, menunggu giliran dan tidak ribut.”96. Sebelum kami mulai belajar membaca dan menulis Al-Qur'an, kami terlebih dahulu berdoa dan kemudian belajar membaca Al-Qur'an. Kemudian kami menuliskan apa yang guru suruh untuk kami hafalkan sampai selesai, meskipun masih ada anak-anak yang masih berbicara ketika mulai. membaca". 97. Beri anak pemahaman dan pengetahuan agama, khususnya dengan membaca dan menulis Al Quran.
Kemudian anak-anak di Desa Tanjung Besar masih kurang mendapat perhatian baik dari orang tua maupun tokoh masyarakat. Kemudian dari hasil wawancara dengan beberapa responden tentang tanggung jawab tokoh masyarakat dalam menggiatkan membaca dan menulis Al-Qur’an di desa Tanjung Besar sudah melakukan upaya walaupun belum maksimal dimana beberapa tokoh masyarakat sudah berusaha untuk memastikan motivasi dan bimbingan membaca dan menulis Al-Qur'an untuk anak-anak sejak kecil, meskipun mereka hanya diserahkan kepada guru Al-Qur'an dan tokoh masyarakat lainnya. Namun masih ada faktor yang menghambat Tokoh Masyarakat sehingga menyebabkan kurangnya perhatian pada anak yaitu anak pada usia ini sulit untuk dibimbing sehingga anak tidak bisa membagi waktunya seperti anak masih asyik dengan televisi, bermain PS pada waktu belajar. untuk membaca Al-Qur'an tiba tapi tetap diputar.
Selain itu, orang tua, guru ngaji dan tokoh masyarakat lainnya memberikan pengajaran dan bimbingan kepada anak-anak di desa Tanjung Besar dengan tujuan menyadarkan anak-anak akan pentingnya pendidikan agama setelah mendapat bimbingan dari guru ngaji dan orang tua yang mereka bimbing. berikan bingkisan dan dampingi anak-anak pergi belajar mengaji agar anak-anak lebih semangat belajar mengaji.
PENUTUP
SARAN
Maka tokoh masyarakat hendaknya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak terutama dalam menggalakkan membaca dan menulis Al-Qur'an serta memberikan dorongan dan motivasi kepada anak-anak agar anak mulai belajar membaca Al-Qur'an sejak dini baik di rumah maupun di masjid. begitu pula setiap tokoh masyarakat dan orang tua harus memiliki waktu luang untuk bercengkerama dengan anak-anak mereka untuk menciptakan suasana keakraban bagi seluruh keluarga sehingga keharmonisan dalam keluarga dapat dirasakan. Diharapkan anak-anak lebih meningkatkan semangatnya dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur'an dengan tujuan agar anak-anak dapat menulis bahasa Arab dan tidak ada lagi buta aksara mengenai hijaiyah. Diharapkan kepada semua orang tua agar mengutamakan pendidikan agama bagi anaknya, dimana kita tahu bahwa agama adalah tumpuan/pondasi bagi seluruh umat manusia di dunia.
Musni Umar, Tanggung Jawab Pemimpin dan Tokoh Masyarakat Terhadap Masyarakat dan Pembangunan, musniumar.wordpress.com.