Penegakan Hukum
dan
Sistem Penegakan Hukum
Pidana
Oleh Barda Nawawi Arief, Sistem Peradilan Pidana disebut juga dengan Sistem Penegakan Hukum
Pidana.
Pengertian atau penggunaan istilah ini melihat pada tujuan dari sistem peradilan pidana yang tidak lain memiliki tujuan besar adalah untuk
Penegakan Hukum
Secara konsepsional, inti dari penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam
kaidah-kaidah yang mantab dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
Penegakan Hukum (lanjutan)
Penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti pelaksanaan undang-undang/
perundang-undangan.
Namun dalam pelaksanaannya, istilah law
enforcement identik dengan penegakan hukum dalam arti penegakan undang-undang.
Penegakan Hukum Progresif
Hukum bukanlah sesuatu yang bersifat final, namun terus bergerak, berubah mengikuti dinamika
kehidupan manusia. Karena itu, hukum harus terus dibedah dan digali melalui upaya-upaya progresif untuk menggapai kebenaran dan keadilan.
Menegakkan hukum tidak berarti menegakkan undang-undang, melainkan juga meruntuhkan
hukum yang tidak sesuai dengan masyarakat dan keadilan.
Faktor Penegakan Hukum
1. Faktor hukum (undang-undang);
2. Faktor penegak hukum;
3. Faktor sarana/ fasilitas yang mendukung
penegakan hukum;
4. Faktor masyarakat;
5. Faktor budaya.
1. Faktor Hukum
Faktor penghambat adanya penegakan hukum dari faktor undang-undang antara lain:
a. Tidak diikutinya asas-asas berlakunya undang-undang;
b. Belum adanya peraturan pelaksanaan yang sangat dibutuhkan;
2. Faktor Penegak Hukum
Ruang lingkup dari penegak hukum sangat luas, mencakup siapapun yang secara langsung maupun tidak secara langsung berkecimpung di dunia
penegakan hukum.
Secara sederhana penegak hukum antara lain pihak yang berhubungan dengan bidang,
3. Faktor Sarana
Sarana atau fasilitas mempunyai peranan
yang sangat penting dalam penegakan
hukum. Tanpa adanya sarana atau fasilitas
tersebut tidak akan mungkin penegak
hukum menyerasikan peranan yang
4. Masyarakat
Penegakan hukum berasal dari masyarakat
dan bertujuan untuk melindungi
masyarakat dan menciptakan kedamaian di
dalam masyarakat.
Masyarakat adalah
“
produsen
”
sekaligus
“stakeholder”
dari hukum. Dengan
5. Budaya
Budaya dibedakan dengan masyarakat
karena budaya dengan sendirinya adalah
produk dari masyarakat.
Dalam arti penegakan hukum, budaya
hukum mencakup nilai-nilai yang mendasari
hukum yang berlaku, nilai-nilai yang
Komponen Penegak Hukum
Penegak hukum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penegakan hukum.
Penegak hukum harus memiliki:
1. Kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan masing-masing;
2. Tingkat aspirasi yang tinggi;
Komponen Penegak Hukum
(lanjutan)
Penegak hukum memiliki peranan masing-masing dimana antara satu penegak hukum dengan
penegak hukumnya lainnya seharusnya tidak terdapat tumpang tindih peranan dalam
melaksanakan tugasnya terkait penegakan hukum. Jika terjadi tumpang tindih antar peranan
Komponen Penegak Hukum
(lanjutan)
Komponen penegak hukum yang memiliki tujuan bersama untuk menegakkan hukum adalah:
1. Kepolisian; 2. Kejaksaan; 3. Pengadilan;
4. Pemasyarakatan; 5. Advokat.
Jika kita lihat, kelima komponen tersebut sangat erat kaitannya dengan sistem peradilan pidana. bagaimana dengan komponen penegak hukum dalam bidang
Daftar Bacaan
1. Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum Progresif, 2010 2. Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penegakan Hukum, 2004