• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN DAN MANAJEMEN HOTSPOT MEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN DAN MANAJEMEN HOTSPOT MEN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN DAN MANAJEMEN HOTSPOT MENGGUNAKAN

MIKROTIK ROUTER OS PADA JARINGAN STMIK DENPASAR

I Ketut Sutarya

Program Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Denpasar, Jl. Tukad Balian No. 15 Niti Mandala Renon – Denpasar, 0361-249781

ketoetsutarya@gmail.com

Abstrak—Hotspot merupakan jaringan komputer nirkabel

yang memerlukan otentikasi user ketika ingin menggunakannya. Hotspot makin marak digunakan disebabkan karena sistem keamanannya yang handal dibandingkan dengan wifi biasa yang hanya menggunakan password sebagai keamanan sistemnya. Hotspot memiliki kelebihan dibidang secure sistem, namun memiliki kelemahan yang sama dengan wifi biasa di bagian bandwidth jika tidak di manajemen dengan baik. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk manajemen bandwidth, salah satunya adalah teknik burst-limit. Penelitian ini menggunakan teknik burst-limit dalam manajemen bandwidth. Keunggulan dari teknik ini adalah membagi bandwith secara merata yang menguntungkan pengguna yang sering browsing namun teknik ini tidak baik untuk pengguna yang sering melakukan aktifitas download. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan teknik burst-limit, pengguna yang sering melakukan aktifitas download tidak bisa mendapat speed download yang maksimal walaupun menggunakan download manager, sehingga pengguna yang melakukan browsing masih nyaman karena bandiwdth yang ada tidak tersedot oleh pengguna yang melakukan aktifitas download.

Kata Kunci—hotspot, burst-limit, manajemen bandwidth

I. PENDAHULUAN

Hotspot merupakan jaringan nirkabel yang memerlukan otentikasi user ketika ingin menggunakan layanannya. Hotspot banyak digunakan pada tempat-tempat ramai seperti kampus, mall, rumah sakit dan lain-lain. Hotspot makin digemari dikarenakan sistem keamanannya yang handal, dan dapat melakukan manajemen bandwidth. Hotspot yang handal, selain mempunyai sistem keamanan yang memadai, juga mampu mengelola bandwidth yang ada, sehingga mampu menjamin semua klien akan mendapat bandwidth, baik pengguna yang aktifitasnya hanya browsing maupun pengguna yang melakukan aktifitas download.

Manajemen bandwidth merupakan suatu mekanisme dalam mengelola sumber daya bandwidth yang ada, dan dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, agar aliran bandwidth yang mengalir ke klien tetap terjaga kualitasnya sesuai dengan rule yang telah ditentukan pada masing-masing klien. Pada penelitian ini menggunakan teknik burst-limit sebagai metode limitasi bandwidth.

Burst-limit adalah salah satu teknik yang digunakan untuk manajemen bandiwdth. Burst-limit bekerja berdasarkan beberapa parameter antara lain : (i) Max-limit, yaitu batasan bandwidth maksimal, (ii) Burst-limit, yaitu batasan bandwidth

tertinggi yang ditentukan oleh average-rate, burst-threshold, dan burst-time, (iii) Burst-threshold, yaitu batasan bandwidth riil yang diterima sebagai pembatas burst-limit, (iv) Burst-time, yaitu waktu yang digunakan untuk melakukan burst-limit secara periodik, (v) Limit-at, yaitu batasan bandwidth minimal, (vi) average-rate yaitu rate rata-rata yang mengalir pada client yang aktif.

II. TINJAUANPUSTAKA

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada tiga katagori utama jaringan komputer yaitu (i) Local Area Network (LAN), (ii) Metropolitan Area Network (MAN), (iii) Wide Area Network (WAN). (Sofana 2008:4).

2.2 Router

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.

2.3 Hotspot

Hotspot adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti kampus, taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali digagas tahun 1993 oleh Brett Steward. Hotspot juga dikenal dengan istilah captive portal. Cactive Portal akan menagkap semua trafik dari klien dan akan memeriksa apakah klien tersebut sudah terotentikasi atau belum untuk menggunakan sumber daya jaringan. Jika belum maka klien tersebut akan diperiksa untuk melakukan otentikasi terlebih dahulu.(Imam Cartealy,2013).

2.4 Radius Server

(2)

2 tidak menggunakan koneksi langsung. Radius server bertugas untuk menangani AAA (Authentication, Authorization, Accounting) yaitu melakukan otentikasi, otorisasi, dan pendaftaran akun penguna secara terpusat untuk mengakses sumber daya jaringan. Sehingga memastikan bahwa pengguna yang akses jaringan adalah pengguna yang sah. RADIUS berstadar IEEE 802.1x sering disebut “port based authentication”. RADIUS merupakan protokol client-server yang berada pada layer aplikasi pada OSI layer. Dengan protokol transport berbasis UDP. (Jonathan Hasel, 2002).

III.PEMBAHASANDANIMPLEMENTASI

3.1 Instalasi Mikrotik Router OS

Pada tahap ini dilakukan Instalasi Mikrotik Router OS pada pc dengan spesifikasi pc tidak terlalu tinggi, pada penelitian ini digunakan spesifikasi pc intel pentium iv. Sebelum memilih komputer pc, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan komputer pc adalah bahwa Mikrotik tidak mendukung jika diinstal pada kompuetr yang menggunakan Serial ATA. Mikrotik hanya mendukung komputer pc yang menngunakan paralel ATA saja. Tahap instalasi sangat mudah seperti menginstall software pada umumnya, dengan mengikuti semua langkah-langkahnya maka komputer kita akan berubah fungsi menjadi sebuah router yang handal.

3.2 Konfigurasi Ip Address Mikrotik router OS

Ip address adalah sebuah alamat menggunakan angka-angka unik yang ada pada setiap komputer yang digunakan untuk mengidentifikasi komputer yang terdiri dari 4 blok untuk ip address versi 4 atau yang lebih dikenal dengan ipv4. Pertama masuk ke konsol Mikrotik dan ketikan perintah berikut:

“ip address add address=192.168.1.1\ netmask 255.255.255.0 interface ether1”

“ip address add address=192.168.88.1\ netmask

255.255.255.0 interface ether2”

“ip address add address=192.168.100.1\ netmask

255.255.255.0 interface ether3”

Untuk melihat ip address yang baru saja dibuat dapat menggunakan perintah dengan mengetikan “ip address print” pada konsol, kemudian tekan enter.

3.3 Konfigurasi Gateway dan DNS

Gateway adalah pintu gerbang yang digunakan untuk keluar masuk oleh paket data. Agar paket data bisa keluar masuk maka konfigurasi gateway sangat diperlukan, dan Gateway merupakan ip address yang ada pada interface tujuan. Untuk konfigurasi gateway dapat dilakukan dengan perintah “ip route add gateway=192.168.1.4”. Untuk melihat hasilnya ketikan perintah “ip route print” pada konsol dan kemudian tekan enter. Setelah gateway terbentuk, selanjutnya membuat DNS. DNS (Domain name System) merupakan sebuah sistem dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain yang disimpan didalam database. Ketikan perintah berikut pada konsol “ip

dns set servers=192.168.1.4, 8.8.8.8

allow-remote-requests=yes” Untuk melihat hasilnya, ketikan “ip dns print” pada konsol dan tekan enter.

3.4 Konfigurasi Hotspot Server

Hotspot memerlukan sebuah server agar bisa bekerja dengan baik. Ada dua cara yang bisa digunakan untuk membuat hotspot server, antara lain dengan mengetikan perintah secara langsung melalui konsol, dan yang kedua bisa melalui aplikasi winbox. Melalui winbox, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: klik menu IP>>Hotspot, pada tab “servers” klik “Hotspot setup” maka akan muncul dialog box, dimana kita harus menentukan interface yang akan dijadikan sebagai hotspot.

Di penelitian ini menggunakan interface ether2, maka pilih ether2 kemudian klik next. Akan muncul dialog box lagi untuk menentukan ip address interface yang digunakan sebagai hotspot. Disini menggunakan ip address 192.168.88.1/24 pada local address of network, dan centang pada bagian “masquerade network”. Selanjutnya adalah menentukan address pool of network. Address pool of network adalah ip address yang akan didistribusikan ke klien dengan rentang ip address yang digunakan adalah 192.168.88.2 – 192.168.88.254. Pada bagian sertifikat dipilih “none” karena pada penelitian ini tidak menggunakan sertifikat. Pada bagian ip address of smtp server dikosongkan karena tidak menggunakan email server.

Tahap selanjutnya adalah menetukan DNS. Jika diawal DNS sudah dimasukan, maka tahapan ini bisa dilewati dan langkah terakhir adalah membuat user admin. Pada penelitian ini akan menggunakan user manager dalam manajemen user, sehingga pada bagian user admin bisa digunakan user default saja. Setelah selesai membuat server hotspot, langkah selanjutnya adalah menentukan metode login yang akan digunakan. Langkahnya, masih di menu hotspot, pindah ke tab server profile, dan klik 2 kali pada default profile hotspot di bagian “hsprof1” dan kemudian klik tab login, centang bagian ” HTTP CHAP”. Agar RADIUS berfungsi sebagi manajemen user dan manajemen bandwidth, maka pindah ke tab RADIUS lalu centangbagian “use radius”.

3.5 Konfigurasi Radius Server

(3)

3 ether2 dengan mengetikan ip address pada browser yaitu: 192.168.88.1/userman, maka secara otomatis akan diarahkan ke page usermanager. Silakan login ke user manager, dan setelah sukses, langkah selanjutnya adalah mengkoneksikan radius server dengan user manager dengan cara masuk ke menu “routers” kemudian ”add” dan pilih “new”. Isikan nama radius server, kemudian ip address radius server, password radius server dan juga time zone disesuaikan. Setelah selesai klik “add” maka secara otomatis radius server sudah terkoneksi dengan user manager.

3.7 Manajemen bandwidth dan user

Manajemen Bandwidth dan user dilakukan didalam user manager. Pertama kita membuat beberapa profile user terlebih dahulu, gunanya untuk membuat limitasi bandwidth user yang terhubung dengan user profile. Pertama masuk ke menu profile kemudian klik tanda “+” dan isikan nama profile user. Disini menggunakan nama “mhs-256-kbps” yang mana konfigurasi ini akan digunakan oleh mahasiswa dengan bandwidth sebesar 256 kbps. Setelah itu klik tab “add new limitation” dan klik ”new limit” akan muncul kotak dialog. Berikan nama pada new limit tersebut, kemudian pindah ke rate limits dan masukan angka-angka limitasi pada bagian Rx dan Tx seperti gambar 3.1. Untuk menghindari salah memasukan nilai, perlu kita ketahui arti dari Tx dan Rx yang ada pada router. Tx adalah bagian transmiter (upload) pada sisi router dan download pada sisi klien, sedangkan Rx adalah bagian receive (download) pada sisi router dan upload pada sisi klien.

Gambar 3.1 Manajemen bandwidth profile user

Sebelum menetukan nilai-nilai yang dipakai dalam limitasi, perlu diketahui fungsi dari parameter diatas antara lain:

1. Max-limit/Rate-limit adalah batasan maksimal

bandwidth yang didapat oleh komputer yang terkena limitasi.

2. Burst-limit/Burst-rate adalah batasan maksimal

bandwidth yang didapat komputer dalam waktu yang singkat yang dikendalikan oleh burst-time.

3. Burst-threshold adalah pemicu atau trigger atau titik pembalik atau batasan bandwidth riil yang diterima sebagai pembatas burst-limit.

4. Burst-time adalah waktu yang digunakan untuk

melakukan burst-limit secara periodik.

5. Min-rate adalah batasan minimal bandwidth yang diterima komputer yang terkena limitasi.

6. Average-rate adalah rate rata-rata pada setiap 1/16 bagian dari burst-time. Router menghitung data rate rata-rata masing-masing kelas atas burst-time pada detik terakhir.

Dalam menentukan nilai-nilai dari parameter diatas, pada penelitian ini menggunakan rumus yang dikutip dari Cakrawala Multimedia sebagi berikut:

Max-limit = (ditentukan sendiri) Limit-at = (Total bandwith/jumlah klien) Burst-limit = <4 * max-limit

Burst-threshold = ¾ * max-limit Burst-time <= 16

Dari rumus diatas, jika total bandwidth yang tersedia sebesar 1024 kbps, jumlah klien 20 komputer dan max-limit diberi nilai 256 kbps maka queue burst-rate dapat dapat dihitung:

Max-limit = 256 kbps Limit-at =1024/20 = 51 kbps Burst-limit = 3 * 256 = 768 kbps Burst-threshold = ¾ * 256 = 192 kbps Burst-time = 16 s

Aliran bandwidth yang mengalir pada klien akan tampak seperti pada gambar grafik berikut.

Gambar 3.2 Grafik queue burst-rate

(4)

burst-4 threshold kurang dari nilai average-rate, maka burst-rate diizinkan, yang artinya, klien bisa mendapat bandwidth paling tinggi bisa mencapai nilai dari burst-limit dan paling rendah klien akan mendapat bandwidth sebesar nilai dari max-limit.

IV.HASILPENGUJIANDANKESIMPULAN

4.1 Tahap Pengujian

Setelah selesai melakukan konfigurasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pertama komputer klien harus terhubung dengan jaringan hotspot. Setelah terhubung, silakan buka www.google.com, secara otomatis sistem akan mengarahkan ke halaman login hotspot seperti tampak pada gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Halaman Login Hotspot

Setelah melakukan login dengan menggunakan user “coba” maka aktivitas user “coba” direkam oleh hotspot server yang trafiknya terlihat seperti pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2 Traffic user “Coba”

Pada user “coba” menggunakan limitasi bandwidth dari user profile “mhs-256-kbps”, dimana pengaturan bandwidth

yang ada pada user profile tersebut terlihat pada gambar 3.1 manajemen bandwidth profile user. Terlihat dari hasil capture pada gambar 4.2 diatas, traffic data download (Tx) pada user “coba”sebesar 790 kbps dan traffic upload (Rx) sebesar 17 kbps. Hal ini menunjukan bahwa burst-rate telah bekerja pada user coba yang menggunakan user profile “mhs-256-kbps”.

4.2 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa manajemen bandwidth yang diterapkan menggunakan teknik simple queue burst-rate mendapat hasil yang cukup memuaskan, dimana teknik ini sangat cocok diterapkan pada kampu-kampus atau perkantoran yang lebih mengutamakan browsing daripada download. Namun metode ini tidak cocok diterapkan di warnet-warnet yang mengutamakan download daripada browsing. Dengan menerapkan RADIUS server, manajemen bandwidth dan user lebih mudah dilakukan.

V. DAFTARPUSTAKA

[1] Cartealy, I. 2013. Tips & Trik Mikrotik Router OS untuk SOHO ANDI Publisher: Yogyakarta

[2] Hantoro, G. D. 2009. WiFi ( Wireless LAN ) Jaringan Komputer Tanpa Kabel. Bandung: Informatika

[3] Mikrotik.com (online)

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Queues_-_Burst (diakses tgl 26 Juli 2014)

[4] Pengertian Mikrotik (online)

http://www.mikrotik.co.id/ (Diakses tgl 17 Juli 2014)

[5] Riadi.I.2011.Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik.Jusi.(1).1:74-75

[6] Sofana, I. 2008. Membangun Jaringan Komputer Mudah Membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) Untuk Pengguna Windows dan Linux.Bandung: Informatika Bandung

Gambar

Gambar 3.1 Manajemen bandwidth profile user
Gambar 4.1 Halaman Login Hotspot

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa alasan dapat diberikan mengapa hasil penelitian ini tidak sesuai dengan prediksi Kuznet yang menyatakan peningkatan pendapatan penduduk (dalam penelitian ini dinyatakan

1. Mengusulkan sarana dan prasarana untuk kelancaran tugas pemeliharaan !nstalasi Penyediaan &#34;ir #ersih, !nstalasi Pengolahan &#34;ir $imbah, !nstalasi Pengolahan

TESIS ANALISIS CUSTOMER LOYALTY… WILDAN R W memiliki nilai tinggi dengan jumlah download aplikasi lebih dari 50 juta download yang berarti bahwa jumlah download

Hasil ANAVA pada α = 5% dan dilanjutkan uji DMRT menunjukkan dengan proporsi gum xanthan dan Na-CMC memberikan pengaruh nyata terhadap volume spesifik Cake

Hubungan Antara Kematangan Diri (Self Maturity) Dengan Prokrastinasi Mahasiswa Semester VI Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang. Berdasarkan hasil analisis melalui SPSS

Bagi Warga Negara Indonesia Keturunan Tionghoa, Akta Keterangan Hak Mewaris dibuat oleh Notaris, hal ini berdasarkan Pasal 111 Ayat (1) huruf c butir 4

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit air saluran drainase Daerah Benanga sub das Karang Mumus Kecamatan Samarinda Utara.. Hasil yang diharapkan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penting dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas kepiting biola (Uca spp.) yang terdapat di ekosistem mangrove