Lampiran 1
Program Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal PTK Guru
Oleh
Nur Rakhmat, S.Pd. NIP 19610429 198201 1 009
SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang
Kata Pengantar
Buku ini memuat berbagai informasi tentang kegiatan pendampingan praktik penyusunan proposal PTK guru SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang Tahun 2015 sebagai acuan bagi nara sumber, peserta, dan panitia.
Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 18 April 2015 s.d. 15 Mei 2015 di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang.
Panitia menyadari bahwa tidak semua informasi yang diperlukan peserta tersedia dalam buku ini, oleh karena itu apabila peserta memerlukan informasi lain dapat berhubungan langsung dengan panitia.
Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dan kepada peserta kami ucapkan selamat bekerja, semoga kita senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa.
Daftar Isi
Kata Pengantar ... Daftar Isi ...
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ... 1.2 Dasar ... 1.3 Tujuan Pendampingan ... 1.4 Hasil yang Diharapkan ...
Bab II Pelaksanaan Kegiatan
1.1 Materi Pendampingan ... 1.2 Fasilitator/Pendamping Kegiatan ... 1.3 Metode Pendampingan ... 1.4 Waktu dan tempat ... 1.5 Peserta Pendampingan ... 1.6 Panitia Pendampingan ... 1.7 Evaluasi ...
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kinerja guru, masing-masing lembaga penyelenggara sekolah perlu memperoleh gambaran kinerja guru sesuai dengan standar minimal kinerja pegawai yang tertuang dalam sasaran kinerja pegawai.
Penilaian kinerja guru merupakan kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan pembelajaran yang bermutu dan profesionalitas guru.
Penilaian kinerja guru adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru sebagai agen pembelajaran dan untuk memperoleh gambaran kekuatan dan kelemahan guru.
Manfaat dari penilaian kinerja guru selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian fasilitasi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Hasil penilaian kinerja guru dapat digunakan sebagai gambaran informasi dasar, dalam rangka kebijakan, pendampingan praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas.
1.2Dasar
1.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1.3Tujuan
Tujuan diselenggarakannya pendampingan praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas bagi guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang ini adalah:
1. Pemahaman terhadap konsep dan prosedur PTK,
2. Strategi pemenuhan SKP,
3.Mewujudkan pembelajaran berkualitas dan keprofesionalan guru,
4.Mengetahui gambaran kinerja guru,
5.Memberi masukan dalam rangka peningkatan kinerja guru.
1.4Hasil yang diharapkan
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN
2.1Materi Pendampingan
Kegiatan pendampingan difokuskan pada praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas oleh guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang. Materi pendampingan mencakup pemahaman terhadap manfaat dan prosedur penelitian, topik dan judul penelitian, latar belakang masalah, menentukan referensi, praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas yang meliputi Bab I, Bab II, dan Bab III.
2.2Pendamping/Fasilitator Kegiatan
Pendamping atau fasilitator kegiatan dalam kegiatan praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang adalah Sekretaris Gugus Sultan Agung Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang.
2.3Metode Kegiatan
Untuk mencapai hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, maka teknis pelaksanaan kegiatan ditempuh melalui:
1. Pengarahan/tatap muka
Sambutan kepala SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang
2. Diskusi
dan prosedur penelitian, topik dan judul penelitian.
3. Kerja kelompok
Kerja kelompok dilakukan untuk praktik penyusuan proposal PTK yang terdiri dari Bab I, Bab II, dan Bab III.
2.4Waktu dan Tempat
Kegiatan pendampingan praktik penyusunan proposal penelitian tindakan kelas guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang diselenggarakan mulai tanggal 18 April 2015 s.d. 15 mei 2015 di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang.
2.5Peserta
Jumlah peserta pendampingan praktik penyusunan proposal PTK terdiri dari 9 orang terdiri dari: 1. Guru kelas I s.d guru kelas VI, guru Pendidikan Agama Islam dan Katolik, guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
2.6Panitia
Panitia penyelenggara kegiatan pendampingan praktik penyusunan proposal PTK guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang terdiri dari kepala sekolah dan guru wiyata bhakti.
2.7Evaluasi
BAB III PENUTUP
Lampiran 2
Lembar Instrumen dan Hasil Observasi Dokumen Sasaran Kinerja Guru
Nama Guru : Indah Nuraini Sholihah, S.Pd. Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Guru Kelas 4
No. Indikator/Kegiatan Tugas Jabatan
Keterlaksanaan Tercapai Tidak
Tercapai 1 Melaksanakan proses
pembelajaran
v
2 Melaksanakan pengembangan diri
v
3 Melaksanakan publikasi ilmiah
v
4 Melaksanakan karya inovatif
v
5 Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas
v
6 Perolehan
penghargaan/tanda jasa
Lampiran 3
Lembar Instrumen dan Hasil Wawancara Guru
Mohon untuk diisi dengan jawaban yang sejujur-jujurnya pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Jawaban yang Anda berikan bermanfaat untuk pengambilan keputusan penyusunan program pendampingan praktik penyusunan proposal PTK dalam penelitian ini. Terima kasih.
Identitas Diri
Nama : Indah Nuraini Sholihah, S.Pd. NIP : 19891230 201402 2 001
Tempat/Tanggal Lahir : Purbalingga, 30 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Tugas : Guru Kelas 4
No. Instrumen/Item Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Anda memiliki SK Pembagian Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir? tahunan dalam tahun terakhir?
Ya
4 Apakah Anda membuat program semester untuk dua semester terakhir?
Ya
5 Apakah Anda memiliki silabus yang dibuat sendiri?
6 Apakah Anda memiliki RPP yang
kunci, rubrik dan kriteria penilaian ulangan harian?
kunci, rubrik dan kriteria penilaian UTS?
Ya
11 Apakah Anda memiliki instrumen, kunci, rubrik dan kriteria penilaian Ulangan Akhir Semester (UAS)?
Ya
12 Apakah Anda mengoreksi hasil ulangan?
Ya
13 Apakah Anda membuat program dan instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur?
Kadang-kadang
14 Apakah Anda mendokumentasikan hasil penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur?
Kadang-kadang
15 Apakah guru memiliki buku daftar nilai dan berisi Nilai UH, Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas?
Ya
16 Apakah Anda melakukan analisis hasil evaluasi ulangan harian?
Ya administrasi tugas selain mengajar?
Ya
22 Apakah Anda memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP, panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar)?
Tidak
23 Apakah Anda melakukan pengembangan bahan ajar?
Kadang-kadang
24 Apakah Anda memiliki karya ilmiah popular?
Tidak
Lampiran 4
Lembar Instrumen dan Hasil Observasi Keaktifan Guru
Nama Guru :Indah Nuraini Sholihah, S.Pd. NIP :19891230 201402 2 001 Jabatan : Guru Kelas 4
No. Indikator
Pilihan Jawaban 1 2 3 1 Berdiskusi bersama rekan sejawatnya v 2 Berbagi pengalaman v 3 Berpendapat dan berkomentar v 4 Menemukan solusi permasalahan v
5 Memberi respon v
Lampiran 5
Lembar Evaluasi Hasil Tindakan Siklus 1
Isikan identitas diri Bapak/Ibu di bawah ini!
Nama : Indah Nuraini Sholihah, S.Pd. NIP : 19891230 201402 2 001 Jenis Kelamin : Perempuan, 30 Desember 1989 Tanggal : 23 April 2015
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda ceklis pada tabel pernyataan di bawah ini!
Petunjuk pilihan jawaban: 1 PTK merupakan penelitian tindakan
oleh guru di kelas
v
2 PTK dilatarbelakangi oleh adanya rasa kepenasaran/ketidakpuasan guru terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan belajar peserta didik dan kompetensi guru (profesional dan PKG)
Lampiran 6
Jadwal Kegiatan
Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas
No. Tanggal Materi Kegiatan
1 14 – 17 April 2015 -Pengambilan/pengumpulan data
-Refleksi awal siklus 1
2 18April – 15 Mei 2015 -Diskusi dan tanya jawab materi tindakan 1
-Evaluasi
-Praktik penyusunan judul proposal PTK
-Review judul
-Diskusi dan tanya jawab materi tindakan 2
Lampiran 7
Materi Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal PTK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: Dwi Ampriyati
A. Perencanaan dan Pelaksanaan PTK:
1. Apapun masalah penelitian yang dipilih hendaknya dapat diberi tindakan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Masalah yang dikaji harus layak dan berada dalam lingkup pembelajaran.
3. Dilakukan secara kolaborasi dan masukan dalam perencanaan.
B.Contoh Masalah dalam PTK:
Masalah yang dapat dilakukan diangkat dalam PTK antara lain: 1) keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, 2) metode pembelajaran, motivasi belajar peserta didik, 3) kreativitas belajar peserta didik, 4) strategi pembelajaran, 5) model-model pembelajaran, 6) penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, 7) alat peraga, media, dan sumber belajar, 8) minat dan bakat peserta didik, 9) materi pembelajaran, 10) pelaksanaan pembelajaran terpadu, 11) pembelajaran bermakna, 12) mekanisme penilaian pembelajaran, 13) feedback atau umpan balik dalam pembelajaran, 14) penggunaan hadiah dan hukuman dalam pembelajaran, 15) pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar, 16) kerja sama mutualisme sekolah dengan masyarakat, dsb.
C.Komponen Proposal
Biaya Penelitian, Personalia Penelitian, Daftar Pustaka, dan Lampiran-Lampiran.
C.Instrumen dan Lampiran Proposal PTK
Instrumen dan Lampiran proposal PTK antara lain: 1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. CD pembelajaran (sesuaikan kebutuhan) 4. Lembat Kerja Siswa
5. Soal pre dan post tes 6. Lembar observasi
7. Daftar riwayat hidup peneliti D.Gambaran Permasalahan PTK
1. Apa yang terjadi dengan pembelajaran saya? 2. Apa ada masalah yang perlu dipecahkan?
3. Apa yang harus saya lakukan untuk memecahkan masalah tersebut?
Lampiran 8
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik
Kelas 4 di SD Negeri Rejowinangun Utara 6
Kota Magelang pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat Melalui
Penerapan Metode T
Oleh
Indah Nuraini Sholihah, S.Pd.
SD NEGERI REJOWINANGUN UTARA 6 KOTA MAGELANG
Lembar pengesahan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Classroom ActionResearch)
Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik
Kelas 4 di SD Negeri Rejowinangun Utara 6
Kota Magelang pada Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat Melalui
Penerapan Metode T
Magelang, 19 Mei 2015
Mengetahui Peneliti Kepala SD Negeri
Rejowinangun Utara 1
Nur Rakhmat, S.Pd.SD Indah Nuraini S., S.Pd. NIP 196104291982011009 NIP 198912302014022001
Menyetujui
Pengawas Dabin Pendamping
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu–ilmu yang lain. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Erik Temple Bell bahwa matematika adalah ratu dan abdi ilmu pengetahuan, karena matematika mampu menjadi bahasa kedua bagi manusia sekaligus sebagai bahasa ilmu pengetahuan, dimana tanpa matematika ilmu pengetahuan menjadi bisu, diam, statis, dan bila ilmu pengetahuan telah diam, maka peradaban manusia tidak pernah akan ada dan manusia tidak akan jauh berbeda dengan makhluk lainnya. Matematika harus dipelajari dari dasarnya, dan waktu paling ideal untuk mengajaran matematika dasar adalah di jenjang SD (mjeducation.com, 7 Mai 2015:10.23). Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan benar sejak dini.
matematika yang lainnya. Jika hal ini tidak segera mendapat tindakan, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di kelas selanjutnya.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991 dalam pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Hal lain yang mempengaruhihasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika di SD Rejowinangun Utara 6 adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran matematika dengan metode yang menarik dan menyenangkan, menggunakan media yang bervariasidan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran cenderung disajikan dengan metode ceramah sehingga konsep-konsep matematika terutama konsep-konsep operasi hitung campuran bilangan bulat sulit dipahami. Pemilihan metode yang kurang tepat oleh guru, akan mengakibatkan siswa bosan atau jenuh mengikuti pelajaran, sehingga siswa cenderung pasif dan berakibat pada hasil belajar siswa yang menurun pula.
tidak mudah dilupakan anak, dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SD Negeri Rejowinangun Utara 6 Kota Magelang pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Dapat Meningkat Melalui Penerapan Metode T?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah mengetahui Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SD Negeri Rejowinangun Utara 6 Kota Magelang pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan Metode T.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitin ini adalah:
1.Bagi Siswa
Membantu siswa memahami konsep operasi hitung bilangan bulat sehingga dapat mengalami peningkatan prestasi belajar melalui berbagai metode pembelajaran yang digunakan guru.
2.Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui berbagai metode atau model-model pembelajaran.. 3.Bagi Sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Tinjauan tentang Matematika
Menurut Antonius Cahya Prihandoko (Ade Soraya Lenggogeni, 2015:22/04/2015) matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap konsep matematika harus matang dan dipahami sejak dini.Hal ini karena konsep-konsep dalam matematika merupakan suatu rangkaian. Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya.
kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Berdasarkan pernyataan dari para ahli matematika di atas dapat dikatakanbahwa matematika di sekolah merupakan suatu disiplin ilmu tentang tata cara berpikir logis dan sistematis yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek agar peserta didik dapat memiliki kemampuan mengelola informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang kompetitif.
2.1.2 Tinjauan tentang Metode T
Metode T adalah metode yang dirancang secara sederhana dengan gagasan bahwa dalam operasi hitung bilangan bulat dapat dikelompokkan sebelum dioperasikan (Ayo mendidik, 2013:21/04/2015).Jadi, metode ini memiliki tujuan agar konsep operasi bilangan bulat tersebut dapat dengan mudah dipahami siswa.
Operasi bilangan bulat yang akan dibahas dalam penelitian ini terdiri dari penjumlahan dan pengurangan. Bilangan bulat sendiri terdiri dari bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Langkah-langkah pelaksanaan metode T dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bilangan 3 dimasukkan dalam kelompok positif dan 7 dikelompokkan dalam kelompok negatif.
- +
7 3
b.Bilangan yang sudah dikelompokkan kemudian ditentukan bilangan yang paling besar yaitu 7. Bilangan 7 merupakan kelompok negatif ( - ) sehingga hasilnya pasti negatif ( - ).
c. Tentukan selisihnya yaitu bilangan yang besar dikurangi bilangan yang kecil. Dalam contoh soal yaitu 7 dikurangi 3 sama dengan 4. Jadi hasil yang diperoleh negatif 4 (- 4).
- +
7 3
4
2.1.3 Tinjauan tentang Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap topik yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun.Sudjana menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar (Himitsuqalbu, 2014: 22/04/2015).
Secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah(Benyamin Bloom yang dikutip oleh Islamudin Syam, 2013:22/04/2015), yaitu:
a.Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan ketrampilan intelek. b.Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan hierarki perhatian, sikap, penghargaan, penilaian, perasaan dan emosi. Ranah ini terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf dan koordinasi badan. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan persetual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang sering dinilai oleh para guru karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
2.1.4 Tinjauan tentang Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat
2.1.4.1Pengertian Bilangan Bulat
bilangan negatif, nol dan bilangan positif.Hal ini juga dikemukakan pada buku ajar siswa bahwa Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat negatif. Bilangan-bilangan yang lebih besar dari nol disebut bilangan positif dan bilangan-bilanganyang lebih kecil dari nol disebut bilangan negative (Sri Sugiyarti, 2009: 113).
Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat negatif.
2.1.4.2Operasi pada bilangan bulat
Pada bilangan bulat terdapat empat macam operasi hitung yang berlaku yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah operasi hitung penjumlahan dan penguragan bilangan bulat 1)Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Cara penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah jika kedua bilangan tandanya sama, maka tandanya sama dengan tanda kedua buah bilangan dan hasilnya sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut.
Contoh soal :
a)Hasil dari 15 + 15 = 30 b)Hasil dari -14 + (-20) = – 34
dengan bilangan terkecil dalam penjumlahan atau umumnya dominan menggunakan metode ceramah. Guru cenderung menyampaikan materi matematika secara konvensional, siswa cenderung pasif sehingga menyebabkan hasil belajarpun rendah. Hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran matematika dengan metode yang menarik dan menyenangkan.
Fakta menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar, khususnya pelajaran matematika di SD Rejowinangun Utara 6 dijumpai permasalahan pembelajaran yang sering muncul, antara lain rendahnya pemahaman siswa dalam memahami konsep matematika. Terutama pada operasi hitung bilangan bulat yang secara langsung mempengaruhi kesiapan siswa kelas VI dalam menghadapi Ujian Sekolah. Ini diperkuat dengan rendahnya analisis nilai materi operasi hitung bilangan bulat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Rejowinangun Utara 6 yang terletak di Jalan Telaga Sarangan Nomor 525 Kota Magelang, Jawa Tengah.Penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan Mei 2015.
1.2 Populasi dan Sampel
Sebagai populasi dan sekaligus sampel penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Rejowinangun Utara 6 Kota Magelang dengan jumlah seluruhnya adalah 26 terdiri atas 13 laki-laki dan 13 perempuan.
1.3 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Penelitian tindakan menurut Kurt Lewin (Anonim:13.20), terdiri dari empat komponen kegiatan yang setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting). Digambarkan dalam sebuah bagan, model ini tampak sebagai berikut:
Acting
Planning Observing
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1.Siklus I
a.Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal setelah diperoleh gambaran umum tentang kondisi, situasi pembelajaran dikelas, dan lingkunganya dapat dikenali dengan baik. Tahap perencanaan meliputi: 1) Menentukan materi yang akan diajarkan dengan
metode konvensional.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.
3) Membuat lembar pengamatan siswa pada setiap siklus.
4) Mempersiapkan soal post test serta kunci jawabannya, yang akan diberikan di akhir siklus I.
b.Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Materi pokok yang akan diajarkan adalah tentang operasi hitung bilangan bulat. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan, sedangkan yang bertindak sebagai observer
adalah teman sejawat peneliti. Secara lebih rinci pelaksanaan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan kondisi fisik kelas, melakukan
2) Guru memberikan apersepsi dengan bercerita, kemudian mengarahkan siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok belajar.
5) Setelah siswa siap menerima materi, guru menerangkan cara menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat menggunakan cara pinjam meminjam.
6) Siswa menyelesaikan soal yang diberikan guru secara berkelompok menggunakan cara pinjam meminjam.
7) Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok. Guru dapatbertindak sebagai narasumber atau fasilitator jika diperlukan.
8) Guru meminta kepada masing-masing ketua kelompok atau yang mewakili agar mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. 9) Guru memberikan penguatan bagi kelompok yang
telah mempresentasikan hasil diskusinya. 10)Guru membahas hasil diskusi secara klasikal. 11)Diakhir siklus, guru memberikan soal evaluasi
individu untuk mengukur hasil belajar siswa.
c. Observasi
untuk melihat keadaan pembelajaran, khususnya keaktifan siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan evaluasi dari tahap-tahap dalam siklus. Refleksi merupakan proses yang sangat penting dalam setiap penelitian, khususnya dalam penelitian tindakan. Tujuan refleksi dalam penelitian tindakan digunakan untuk memperoleh keterangan tentang seberapa jauh pencapaian dari tindakan yang telah dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru pada tahap refleksi ini adalah sebagai berikut:
1) Mempelajari hasil pengamatan dengan menyesuaikan tujuan yang telah ditetapkan dalam indikator pencapaian.
2) Mencari solusi terhadap permasalahan, kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi pada saat proses tindakan berlangsung.
3) Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat tindakan maupun perencanaan yang telah dilakukan.
2.Siklus II
a.Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi:
1) Identifikasi masalah pokok yang dihadapi dan dikaji dari hasil refleksi siklus I.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode yang berbeda, namun materi yang akan dibahas sama.
Seperti halnya siklus I, dalam siklus II ini yang menjadi pelaksana tindakan dalam penelitian adalah peneliti sendiri, sedangkan yang bertindak sebagai
observer adalah teman sejawat peneliti. Aktifitas yang dilakukan siswa hampir sama dengan aktifitas pada siklus I, namun metode yang digunakan berbeda. Pada akhir siklus II ini, guru juga mengadakan tes evaluasi individu pada siswa, untuk mengukur peningkatan hasil belajar tiap siklus.
c. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam siklus II sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus I.
d.Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengadakan analisis dan penyimpulan pada siklus II sebagaimana sesuai dengan siklus I, selanjutnya peneliti melakukan refleksi terakhir untuk memastikan keberhasilan penerapan metode T dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat.Hasil refleksi pada siklus II merupakan tahap awal bagi siklus III, atau jika hasil pada siklus II sudah mencapai kriteria dalam indikator keberhasilan, maka tidak diperlukan pada siklus III.
1.4 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah apabila:
1. Nilai rata-rata hasil tes siswa ≥70.
2. Banyaknya siswa yang dalam mengerjakan
soal-soal mendapat nilai ≥70 minimal mencapai 80%
3. Rata-rata keaktifan siswa minimal mencapai 80% dari seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Observasi
Metode observasi yang digunakan peneliti yaitu dengan cara melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
2.Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS (digunakan saat pembelajaran), serta posttest yang akan diberikan pada setiap akhir siklus. Tes tersebut berbentuk isian yang harus dikerjakan secara individu oleh semua siswa.Hasil tes siswa digunakan untuk menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat.
3.Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil dokumentasi digunakan sebagai bukti untuk melengkapi informasi dan menunjukkan aspek-aspek penting dalam proses pembelajaran.
3.7Teknik Analisis Data
1.Observasi
Data observasi yang telah diperoleh dihitung kemudian dipersentasekan. Data keaktifan siswa digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran dengan diasumsikan jika keaktifan siswa meningkat maka hasil belajarnya akan meningkat. Cara menghitung presentase keaktifan siswa di dalam kelas yaitu :
Presentase =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑛𝑦𝑎 x 100 %
Selanjutnya data kuantitatif yang ada ditafsirkan kedalam kalimat yang bersifat kualitatif berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 1. Kriteria keaktifan siswa Presentase Kriteria
80 % < P ≤ 100 % Sangat Tinggi
60 % < P ≤ 80 % Tinggi
40 % < P ≤ 60 % Cukup
20 % < P ≤ 40 % Rendah
0 % < P ≤ 20 % Sangat rendah
2.Tes Hasil Belajar
Hasil tes belajar siswa pada akhir siklus dihitung nilainya per individu.Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan siklus II. Jika ada peningkatan, maka dapat diasumsikan bahwa dengan naiknya aktifitas, hasil belajar siswa pun akan naik.
Daftar Pustaka
Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Lampiran 9 Bukti Tidak Plagiat