• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Audit Internal - Fungsi Dan Kedudukan Auditor Internal Pada PT.Tor Ganda Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Audit Internal - Fungsi Dan Kedudukan Auditor Internal Pada PT.Tor Ganda Medan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Audit Internal

Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

internal tidaklah ada. Menurut para ahli, audit internal dalam suatu organisasi

merupakan suatu fungsi yang bebas untuk menelaah dan menilai

aktivitas-aktivitas perusahaan guna memberikan saran-saran kepada manajemen.

Dalam perusahaan besar biasanya manajemen tidak dapat mengikuti dan

mengawasi secara langsung semua operasi perusahaan. Dengan keterbatasan

yang ada, mengharuskan manajemen mendelegasikan wewenangnya kepada

bawahannya. Oleh karena itu, manajemen mau tidak mau harus meneruskan

pedoman kerja, kebijaksanaan, rencana, metode serta prosedur yang berhubungan

dengan seluruh aktivitas atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebaliknya, pihak

bawahan wajib memikul tanggung jawab tersebut dan berkewajiban melaporkan

pertanggung jawabannya.

Menurut Kosasih (1981 : 169), pengertian internal audit yaitu:

(2)

Agoes (2004 : 221), mengemukakan pengertian internal audit sebagai

berikut:

Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya, peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian tersebut, audit internal pada dewasa ini tidak

terbatas fungsinya hanya dalam bidang pemeriksaan keuangan tetapi telah

mengalami perluasan ke bidang lainnya seperti pemeriksaan manajemen,

pemeriksaan lingkungan hidup, pemeriksaan sosial dan lain-lain.

2.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal 2.2.1. Tujuan Audit Internal

Auditing bertujuan untuk mengadakan penilaian atas kekayaan dan

menilai kewajaran penyajian laporan keuangan. Tidak berbeda jauh dengan

audit internal yang lebih berorientasi kepada kepentingan perusahaaan.

Audit internal bertujuan untuk membantu karyawan melaksanakan

tanggung jawab mereka secara efektif, memberikan analisis serta penilaian

dan rekomendasi mengenai kegiatan objek yang diperiksa. Tujuan ini hanya

akan tercapai jika pelaksanaan sistem pengawasan intern di bidang

(3)

Auditor internal bertugas untuk menyelidiki dan menilai apakah

pengendalian intern di setiap unit dalam perusahaan sudah dilaksanakan

secara efisien. Oleh karena itu, audit internal merupakan pengendalian

yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur dan menilai keefektifan

unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Audit internal tidak hanya terbatas pada pemeriksaan terhadap

catatan akuntansi. Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan

perusahaan.

Jadi jelasnya, tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor

internal adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen)

dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa,

penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.

Menurut Agoes (2004 : 222), untuk mencapai tujuan tersebut,

auditor internal harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut:

1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan

penerapan dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian

intern dan pengendalian operasional lainnya serta

mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang

tidak terlalu mahal.

2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan

(4)

3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung

jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala

bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.

4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas

yang diberikan oleh manajemen.

6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

2.2.2. Ruang Lingkup Pemeriksaan

Ruang lingkup auditor internal dalam suatu perusahaan secara umum

dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Pemeriksaan Keuangan (Financial Audit)

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan yang membuktikan

keakuratan data keuangan perusahaan, keefektifan pengendalian

internal yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda

perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanan cukup memadai

dan pencatatatan dilakukan dengan tepat. Pemeriksaan ini bertujuan

untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut

disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil

(5)

Peranan internal auditor dalam pelaksanaan financial audit

adalah menerbitkan rekomendasi atas laporan keuangan secara

periodik. Membantu (atau bersifat) melengkapi lingkup audit atas

laporan keuangan tahunan.

Menurut Kosasih (1981 : 170), “financial audit adalah verifikasi

eksistensi kekayaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya cukup

dan apakah sistem akuntansi dan sistem pelaporannya dapat

dipercaya termasuk pembahasan internal control.”

2. Pemeriksaan Manajemen (Management Audit)

Pemeriksaan manajemen pada umumnya bertujuan untuk menilai

efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan serta adanya

rekomendasi perusahaan (pemberian saran kepada manajemen untuk

membenahi jalannya perusahaan), dimana rekomendasi ini

disampaikan setalah pemeriksaan manjemen selesai dilaksanakan.

Management audit dapat dijadikan salah satu alat bagi

manajemen dalam melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan

fungsional perusahaan dan dilaksanakan untuk mengurangi

terjadinya penyimpangan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Agoes (2004 : 175), pengertian management audit

adalah:

(6)

tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.

Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam pemeriksaan

manajemen adalah menilai efisisensi, efektifitas dan keekonomisan

dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan.

Management audit menilai cara-cara manajemen di dalam mengelola

sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan dan sesuai dengan yang diharapkan secara efektif, efisien

dan ekonomis serta penyampaian saran perbaikan kepada

manajemen untuk memperbaiki pengelolaan perusahaan.

2.3. Pengertian Auditor Internal

Auditor internal ialah orang atau badan yang melaksanakan aktivitas audit

internal. Auditor Internal mempunyai andil yang sangat penting dalam

prakteknya untuk membantu perusahaan mencapai tujuan utamanya. Oleh sebab

itu, auditor internal senatiasa berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi

setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk

dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks.

Seorang auditor internal harus memahami sifat dan luasnya pelaksanaan

kegiatan pada setiap jajaran organisasi, dan juga diarahkan untuk menilai operasi

sebagai tujuan utama. Hal ini berarti titik berat pemeriksaan yang diutamakan

(7)

Mulyadi (2002 : 29), memaparkan pengertian internal auditor.

Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menetukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menetukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, seorang auditor internal

haruslah orang yang benar-benar memahami prosedur audit yang telah ditetapkan

oleh perusahaan dan juga bagian ini harus memiliki kebebasan atau independensi

yang cukup terhadap bagian yang diperiksa.

2.4. Fungsi Auditor Internal

Auditor internal, sebagai staf manajemen perusahaan yang secara khusus

menangani audit internal harus melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga

peranannya dapat menunjang keefektifan sistem pengawasan intern dan

pengawasan tersebut berjalan dengan optimal.

Fungsi audit internal merupakan salah satu upaya dan unsur yang penting

dalam memperkuat sistem pengawasan internal (internal system control). Hal ini

dilaksanakan dengan melakukan evaluasi dan penilaian atas seluruh

prosedur-prosedur, teknik dan metode pencatatan serta penyimpanan data. Dengan

demikian, audit internal selain sebagai unsur sistem internal, sekaligus juga

sebagai alat untuk menilai efektivitas sistem pengawasan intern dalam

(8)

Fungsi-fungsi auditor internal menurut Kosasih (1981 : 169), dijelaskan

sebagai berikut:

1. Menentukan baik/tidaknya internal control dengan memperhatikan

pemisahan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah

dilaksanakan.

2. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaanya sesuai

dengan rencana kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan sampai

menilai apakah hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak.

3. Memverifikasi adanya dan keutuhan kekayaan (assets), termasuk

mencegah dan menemukan penyelewengan.

4. Memverifikasi dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem

akuntansi dan pelaporan.

5. Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manajemen

disertai rekomendasi perbaikannya.

Dari penjelasan mengenai fungsi auditor internal diatas, dapat disimpulkan

bahwa auditor internal menjalankan fungsinya untuk memastikan bahwa segala

aktivitas perusahaan yang dilaksanakan telah berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk mewujudkan fungsinya tersebut, auditor internal bertugas melakukan

pengawasan internal terhadap prosedur-prosedur yang ada maupun ketaatan

karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Auditor internal juga membandingkan

pelaksanaan oleh karyawan dengan peraturan yang dibuat perusahaan. Jika pada

kenyataannya, auditor internal menemukan adanya peyimpangan dilapangan maka

(9)

internal, berikut dengan saran-saran perbaikan yang diperlukan. Selanjutnya,

pihak manajemen akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Dalam keadaan demikian, kegiatan operasional perusahaan diharapkan akan

berjalan dengan efektif dan efisien. Informasi yang digunakan sebagai alat dalam

pengambilan keputusan merupakan informasi yang aktual dan benar.

2.5. Kedudukan Auditor Internal

Berhasil tidaknya suatu auditor internal dalam perusahaan sangat

dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi perusahaan. Auditor

internal sebaiknya diposisiskan di tempat yang tepat agar dapat melaksanakan

tugas dan tanggungjawabnya dengan baik serta menjamin kebebasannya.

Kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi berada pada posisi

staf, tugasnya terbatas untuk menilai dan melaporkan aktivitas perusahaan dan

tidak berwenang untuk melakukan tindakan langsung atau memberi perintah

kepada manajer untuk melaksanakan suatu aktivitas operasi perusahaan. Semakin

tinggi kedudukan internal auditor dalam perusahaan maka semakin tinggi pula

independensinya dalam melaksanakan tugas sehingga diharapkan mampu

mengungkapkan pandangan dan pemikiran tanpa pengaruh atau tekanan dari

manajemen atau pihak lain yang terkait dengan perusahaan.

Jika auditor internal memperoleh wewenang dari manajemen yang memiliki

posisi yang cukup tinggi dalam perusahaan, artinya manajemen yang memiliki

wewenang dan pengaruh dalam perusahaan, maka auditor internal akan

(10)

kedudukan auditor internal dalam suatu perusahaan, semakin luas tugas yang

dilaksanakannya. Auditor internal harus memiliki wewenang yang cukup untuk

memeriksa dan mendapatkan informasi dari tiap bagian yang diperiksa. Dengan

demikian, hasil temuan pemeriksaan akan terjamin kebenarannya. Selanjutnya,

pimpinan akan mengambil langkah-langkah perbaikan berdasarkan saran dan

rekomendasi yang disampaikan auditor internal melalui laporannya.

Kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi yang satu dengan

yang lain tentu saja tidak selalu sama. Perbedaan ini tergantung kepada situasi

dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan

bagian audit internal. Bagian audit internal tidak boleh berada dibawah bagian

yang akan diperiksanya. Hal ini disebabkan karena bagian audit internal bertugas

untuk memeriksa, melaporkan dan menilai kebijaksanaan, rencana dan prosedur

dari bagian yang diperiksa. Sehingga, kedudukan bagian audit internal harus

berada diatas bagian yang akan diperiksa.

Idealnya, bagian audit internal menerima perintah penugasan dari pimpinan

tertinggi dan hasil laporan pemeriksaan auditor internal diserahkan untuk dianalisa

oleh direktur keuangan kemudian diberikan kepada direktur utama untuk

mengambil keputusan.

Dalam suatu perusahaan, auditor internal mungkin saja berada dibawah

kepala bagian keuangan dan pembukuan. Namun, sebaiknya auditor internal

berada langsung dibawah direksi agar independensinya dapat dipertahankan

dengan baik. Auditor internal dan bagian lain yang diperiksa, harus menciptakan

(11)

Tujuan auditor internal adalah sama dengan tujuan kepala bagian, staff dan

penasehat direksi, yaitu untuk mencapai hasil yang maksimum dengan

pengorbanan yang minimum. Oleh sebab itu, perlu dipelihara iklim kerja sama

yang baik, saling membantu dan bersifat terbuka dalam diskusi. Staf auditor

internal akan dirasakan ada manfaatnya jika mereka benar-benar mampu

memberikan hasil kerja yang sifatnya membangun demi perbaikan kinerja

perusahaan.

Ada empat alternatif kedudukan bagian auditor internal dalam struktur

(12)

1. IAD berada dibawah Direktur Keuangan (sejajar dengan bagian

Akuntansi dan Keuangan).

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Audit Internal berada dibawah Direktur Keuangan

Pada gambar diatas terlihat bahwa bagian audit internal sejajar dengan

bagian anggaran dan kasir. Bagian audit internal bertanggung jawab sepenuhnya

kepada direktur keuangan. Dalam hal ini, fungsi bagian pemeriksaan dititik

beratkan pada pengendalian atas ruang lingkup bidang keuangan. Tentunya,

bidang lain diluar keuangan tidak mendapatkan pemeriksaan. RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

IAD Bagian

(13)

2. IAD merupakan Staf Direktur Utama

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Audit Internal merupakan Staf Direktur Utama

Pada bagian ini, bagian internal audit merupakan staf direksi perusahaan.

Penempatan bagian internal audit sebagai staf direksi seperti pada gambar diatas,

dimaksudkan untuk membantu pihak direksi dalam melakukan pengendalian atas

keseluruhan kegiatan operasional perusahaan. Kebaikan dengan penempatan

seperti ini adalah ruang lingkup pemeriksaan internal auditor menjadi lebih luas.

Pemeriksaan tidak hanya mencakup bidang akuntansi saja tetapi meliputi seluruh

operasional perusahaan.

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

Bagian Anggaran Bagian

Keuangan

(14)

3. IAD merupakan Staf dari Dewan Komisaris

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Audit Internal merupakan Staf dari Dewan Komisaris

Pada bagian ini, bagian internal auditor merupakan staf dari pihak dewan

komisaris perusahaan. Pada gambar diatas dijelaskan bahwa bagian internal

auditor bersikap independen terhadap manajemen. Ruang lingkup pemeriksaan

meliputi seluruh aspek perusahaan baik bidang akuntansi keuangan maupun

operasional manajemen. Dalam hal ini, sebenarnya bagian internal auditor

merupakan pengendali terhadap manajemen yang dimonitor oleh komisaris

perusahaan.

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Bagian Akuntansi

Bagian Anggaran Bagian

Keuangan

(15)

4. IAD dipimpin oleh seorang internal Audit Director

Gambar 2.4

Struktur Organisasi Audit Internal dipimpin oleh Direktur Internal Audit

Pada gambar diatas, direktur internal audit mengarahkan personil dan

aktivitas-aktivitas departemen internal audit untuk melaksanakan tugasnya dan

mempunyai tanggung jawab terhadap program dan pelatihan staf audit. Tanggung

jawab direktur internal audit adalah menyiapkan rencana tahunan untuk

pemeriksaan semua unit perusahaan dan menyajikan program tersebut untuk

persetujuan. Pada struktur ini, yang menjadi kelemahannya adalah ketika direktur

internal auditor tidak dapat mengelola departemen internal audit dengan baik,

(16)

yang telah disetujui manajemen. Oleh karena itu, sumber daya yang ada dalam

departemen internal audit tidak digunakan secara efektif dan efisien.

2.6. Program Audit dan Laporan Auditor Internal 2.6.1. Program Audit

Program audit adalah rangkaian yang sistematis dari

prosedur-prosedur pemeriksaan untuk mencapai tujuan audit. Program audit berisi

rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama audit berlangsung yang

didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada

tentang objek yang diperiksa.

Menurut Mulyadi (2002:104), program audit merupakan daftar

prosedur audit untuk seluruh audit unsur tertentu, sedangkan prosedur audit

adalah instruksi rinci untuk menentukan tipe bukti audit tertentu yang harus

diperoleh pada saat tertentu dalam audit.

Adapun yang menjadi manfaat program audit adalah sebagai berikut:

1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap

kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua anggota tim

audit.

2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas

kepada para auditor dan supervisornya.

3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan

dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta

(17)

4. Dapat membantu auditor yang belum berpengalaman dan

membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan, serta

langkah-langkah audit.

5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang

telah dikerjakan sebelumnya.

6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh

supervisor.

Program audit bersifat fleksibel (tidak kaku), dapat disesuaikan,

diperluas, atau dikurangi disesuaikan dengan kondisi yang ada dan hasil

penilaian terhadap pengendalian manajemen. Untuk setiap tahap

pemeriksaan (persiapan pemeriksaan, pemeriksaan pendahuluan, dan

pemeriksaan lanjutan) harus disiapkan program audit tersendiri. Program

audit harus dituangakn dalam kertas kerja audit (KKA) atau audit working

papers.

Setiap program audit yang lengkap mencakup 4 bagian pokok, yaitu:

1. Pendahuluan

Memuat informasi latar belakang objek yang diperiksa yang bermanfaat

bagi auditor untuk memahami objek yang diperiksa.

2. Pernyataan Tujuan Pemeriksaan

a. Tujuan-tujuan khusus pemeriksaan dengan mempertimbangkan:

• permasalahan yang menentukan arah pemeriksaan.

• tiap perbaikan yang diharapkan dapat dicapai dari hasil

(18)

b. Cara pendekatan pemeriksaan yang dipilih.

c. Pola laporan yang dikehendaki.

d. Hal lain yang penting

3. Instruksi Khusus

Memuat instruksi-instruksi khusus dari pimpinan kantor akuntan publik

atau pimpinan perusahaan yang diaudit.

4. Langkah-langkah Kerja

Memuat pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit sesuai

dengan tahapannya.

2.6.2. Laporan Auditor Internal

Pada tahap akhir, tugas auditor internal adalah membuat laporan.

Laporan yang disusun olen auditor internal dibuat berdasarkan hasil

pemeriksaan yang ditunjang dengan adanya data yang telah dianalisa dan

diinterprestasikan, sehingga memberikan dukungan yang kuat terhadap hasil

pemeriksaan. Pada tahap ini, auditor internal berhubungan dengan

pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan tertutama kepada bagian

dimana auditor internal tersebut bertanggungjawab. Laporan auditor

internal yang disusun itu merupakan pemberitahuan kepada pihak

manajemen mengenai hasil kerja yang telah dilaksanakan. Laporan auditor

internal menjadi sangat penting karena dapat dijadikan referensi berharga

mengenai pekerjaan pemeriksaan untuk pemeriksaaan selanjutnya dimasa

(19)

agar dapat dimengerti dan dapat ditindaklanjuti sepenuhnya. Laporan harus

jelas, rapi, cermat dan mudah dimengerti.

Menurut Agoes (2004 : 236), sebagai hasil dari pekerjaannya,

internal auditor harus membuat laporan kepada manajemen. Laporan

tersebut merupakan suatu alat dan kesempatan bagi internal auditor untuk

menarik perhatian manajemen dan membuka mata manajemen mengenai

manfaat dari Internal Audit Department (IAD), apa saja yang sudah dan

dapat dikerjakan IAD, hal penting apa saja yang terjadi di perusahaan dan

memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan dari manajemen.

Untuk itu IAD harus menyampaikan laporan yang:

a. Objective.

b. Clear (jelas).

c. Concise (singkat tetapi padat).

d. Constructive (membangun).

e. Timely (tepat waktu).

Kalau tidak, IAD akan kehilangan kesempatan yang baik. Temuan

audit yang disampaikan dengan baik dalam laporan IAD akan

memberitahukan manajemen mengenai kelemahan dalam pengendalian

intern yang bila dibiarkan dapat menimbulkan terjadinya kecurangan (fraud

& collusion) yang merugikan perusahaan.

Selain itu, rekomendasi yang disampaikan IAD akan membantu

manajemen dalam mengambil tindakan-tindakan perbaikan sehingga

(20)

Laporan auditor internal merupakan laporan intern perusahaan.

Laporan harus disusun, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengerti

permasalahannya dan segera mengambil keputusan mengenai tindakan

seperlunya.

Menurut Hadibroto (1987 : 51), hasil pemeriksaan tentu saja harus

disusun dalam suatu laporan tertulis yang di dalamnya mengungkapkan,

antara lain:

a. Penilaian berdasarkan kriteria yang ditetapkan

b. Adanya kelainan dan apa efeknya

c. Usul tindakan mengatasi kelainan tadi

(21)

Menurut Sawyer’s (2006 : 264), contoh ringkasan eksekutif laporan internal

auditor adalah sebagai berikut:

Ringkasan Eksekutif Divisi Pemasaran

Aktivitas yang Ditelaah Opini Auditor

Riset Pemasaran Cukup (1)

Periklanan Baik (2)

Promosi Penjualan Buruk (3), (4)

Kredit Istimewa

Pelayanan Pelanggan Baik (5)

Temuan

(1) Data Riset Pemasaran seharga $100.000 yang diperoleh melalui angket lapangan untuk program Q ternyata tersedia di publikasi perdagangan. (2) Departemen Periklanan dan bukan Departemen Pembelian-lah yang

berhubungan langsung dengan pemasok pada beberapa kejadian.

(3) Perintah-perintah untuk materi promosi penjualan tidak dikeluarkan pada waktunya, sehingga mengakibatkan waktu lembur yang berlebihan dan beban transportasi yang besar.

(4) Biaya-biaya tidak diawasi, akibatnya manajer promosi penjualan tidak diberitahukan bahwa biaya dari program telah melebihi anggaran sebesar $63.000 (38 persen).

(5) Instruksi-instruksi yang diberikan kepada pelanggan dalam menggunakan produk perusahaan ditulis dalam istilah-istilah teknis yang mungkin tidak dimengerti oleh seseorang yang awam.

Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan telah diselesaikan untuk Temuan (1) dan (2) melalui revisi pada prosedur. Temuan (3) dan (4) telah diperbaiki instruksi kepada para karyawan dan telaahan supervise yang lebih melekat. Tindakan perbaikan telah dimulai namun belum diselesaikan untuk Temuan (5); dimintakan sebuah jawaban tertulis untuk hal ini.

Komentar

Diluar ditemukannya lima kekurangan diatas, kami yakin bahwa para pegawai di divisi pemasaran memiliki motivasi yang tinggi dan keahlian secara teknis. Baik periklanan maupun promosi penjualan memiliki kualitas yang tinggi dan telah menerima beberapa penghargaan dari publikasi-publikasi perdagangan. Tindakan segera dilakukan untuk memperbaiki kondisi yang dilaporkan. Meskipun beberapa mencerminkan penyimpangan yang serius dari praktik yang baik, tidak begitu material jika dilihat dari keseluruhan misi divisi. Direktur pemasaran saat ini sedang memberikan perhatian yang lebih pada administrasinya.

Legenda

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Audit Internal berada dibawah Direktur Keuangan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Audit Internal merupakan Staf Direktur Utama
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Audit Internal merupakan Staf dari Dewan Komisaris
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Audit Internal dipimpin oleh Direktur Internal Audit

Referensi

Dokumen terkait

Internal auditor adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

Penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan prosedur yang dilakukan audit internal dalam melakukan penilaian terhadap pengendalian internal yang telah ditetapkan atas gaji

Siagian: Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor pada PT.. Kharisma Indonesia Jaya

Liza Amina Nasution: Analisa Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor pada PT.. Adyasatya Prakarsa

Ali Akbar: Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor pada PT.. Sumpratama Juru Engineering

Juwita Elisabeth S.: Peranan internal audit terhadap efektivitas pengendalian..., 2007... Juwita Elisabeth S.: Peranan internal audit terhadap efektivitas

Universitas Kristen Maranatha prosedur yang ditetapkan tetapi tidak terdapat evaluasi terhadap pengendalian internal pembelian bahan baku. Dilaksanakannya Audit Internal yang

Oleh karena itu penelitian ini sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengendalian internal yang dievaluasi berdasarkan digital audit berpengaruh signifikan