• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penetapan Harga Transfer terhadap Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penetapan Harga Transfer terhadap Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero))."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah serta menganalisis data yang berhubungan pengaruh harga transfer dan pajak penghasilan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2010, sehingga diperoleh gambaran tentang pengaruh Pengaruh Penetapan Harga Transfer Terhadap Pajak Penghasilan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan tekhnik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber langsung (tidak melalui data perantara). Adapun alat statistik yang digunakan adalah dengan pengujian hipotesis menggunakan koefisien regresi, korelasi pearson, koefisien determinasi dan uji t menggunakan SPSS 17.0.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil r1 sebesar 16% perubahan harga transfer secara komersial dipengaruhi oleh pajak penghasilan dan r2 sebesar 25.30% perubahan metode penyusutan secara fiskal dipengaruhi oleh pajak penghasilan badan. Dari hasil uji t menunjukkan besarnya thitung r1 sebesar 1.467 dan r2 sebesar -1.548, sedangkan besarnya ttabel sebesar 2,228 dan taraf signifikasi α = 0,05. Kesimpulannya thitung ≥ ttabel H0 ditolak dan Ha diterima.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to collect, process and analyze data related to the influence of transfer pricing and income tax PT Indonesia Railways (Persero) in 2010, in order to obtain an idea of the influence of Transfer Pricing Effect Of Income Taxes.

The research method used in this research is descriptive method of analysis, with primary data collection technique that is data obtained from sources directly (not through an intermediary data). The statistical tools used is to test the hypothesis using a regression coefficient, Pearson correlation, coefficient of determination and t test using SPSS 17.0.

Based on research results, r1 the results obtained for 16% change in transfer pricing is commercially influenced by the income tax of 25.30% and r2 change in depreciation method is fiscally affected by corporate income tax. From the results of the t test shows the magnitude of thitung r1 and r2 for 1467 -1548, while the

magnitude of TTable of 2.228 and significance level α = 0.05. In conclusion thitung ≥ TTable H0 is rejected and Ha accepted.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

PENGARUH PENETAPAN HARGA TRANSFER TERHADAP PAJAK

PENGHASILAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II ... 10

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 10

2.1. Pengertian Pajak ... 10

2.2 Fungsi Pajak ... 13

2.2.1 Pengertian Pejoratif ... 16

2.2.2 Karakteristik Harga Transfer ... 16

2.2.3 sasaran Penetapan Harga Transfer ... 17

2.2.4 Dampak Dari Adanya Penetapan Harga Transfer ... 17

2.2.5 Masalah Penetapan Harga Transfer ... 18

2.2.6 Metode Penetapan Harga Transfer ... 19

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.8 Penangkal Harga Transfer ... 28

2.3 Tarif Pajak Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap ... 29

2.4 Pengertian Harga Transfer ... 30

2.5 Pengertian Netral ... 30

2.6 Hubungan Penetapan Harga Transfer dengan Beban Pajak Perusahaan... 31

2.7 Kerangka Pemikiran ... 31

2.8 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III... 36

METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan ... 38

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 41

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tarif Pajak Wajib Pajak Badan Dalam Negeri ...

dan Bentuk Usaha Tetap... 29 Tabel 2.2 Tarif Pajak Badan Dalam Negeri dan Wajib Pajak BUT... 29

Tabel 3.1 Ikhtisar variabel, sub variabel, indikator, dan skala pengukuran……... 44

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Penyusutan Harta Berwujud Yang Diperoleh Tahun 1995 dan Sesudahnya Tahun 2009 (Fiskal)

(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Komponen penerimaan Negara yang terbesar adalah penerimaan yang berasal dari sektor pajak. Mengingat pajak merupakan hal yang sangat penting bagi pemerintah, maka selaku pemegang otoritas tertinggi dalam hal perpajakan, pemerintah menggalakkan penerimaan pajak, termasuk pajak penghasilan.

Definisi pajak yang terkenal dalam dunia akademik dikemukakan Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH (Asas Dan Dasar Perpajakan 1, 2009 : 27) yaitu :

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung

dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

(9)

B A B I P e n d a h u l u a n |2

Universitas Kristen Maranatha

Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

 Fungsi stabilitas

(10)

B A B I P e n d a h u l u a n |3

Universitas Kristen Maranatha

 Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Setiap perusahaan, sebagai wajib pajak, diwajibkan membayar pajak penghasilan badan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Perusahaan sebagai entitas bisnis juga harus melaporkan besarnya pajak yang telah dan masih harus dibayar pada tahun berjalan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (Marisi P. Purba, Akuntansi Pajak Penghasilan,2009 : 3-4)

Wajib pajak, selaku pembayar pajak, baik secara personal maupun melalui badan usahanya akan berprilaku sama, yaitu mengupayakan pembayaran pajak yang sekecil-kecilnya. Hal tersebut disikapi pemerintah dengan memperbolehkan Wajib pajak untuk meminimalisasi beban pajaknya dengan melakukan perencanaan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. (Yenni Mangoting, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 2, No 1 : 2000)

Dalam pelaksanaan operasi untuk mencapai tujuannya, perusahaan dipengaruhi oleh factor-faktor internal dan eksternal. Pajak merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan.Meskipun bagi Negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting. Namun sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih.

(11)

B A B I P e n d a h u l u a n |4

Universitas Kristen Maranatha salah satunya dengan membuat kebijakan atas penetapan harga transfer atau transfer

pricing.

Menurut Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar dalam buku Akuntansi Biaya (2008:39) harga transfer yang dikenakan oleh satu subunit (segmen, departemen, divisi, dan sebagainya) untuk produk atau jasa yang dipasok ke subunit lain dalam organisasi yang sama.

Praktek transfer pricing ini dulunya hanya dilakukan oleh perusahaan semata-mata hanya untuk menilai kinerja antar anggota atau divisi perusahaan, tetapi seiring dengan perkembangan zaman praktek transfer pricing sering juga dipakai untuk manajemen pajak yaitu sebuah usaha untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. (Yenni Mangonting, Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 1, Mei 2000 : 69 – 82)

Harga Transfer secara umum sering disebut juga intracompany pricing,

intercorporate pricing, interdivisional pricing, atau internal pricing. Pengertian

harga transfer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian yang bersifat netral dan pengertian yang bersifat pejoratif. Pengertian netral mengasumsikan bahwa harga transfer adalah murni merupakan strategi dan taktik bisnis tanpa motif pengurangan beban pajak. Sedangkan pengertian pejoratif mengasumsikan harga transfer sebagai upaya untuk menghemat beban pajak dengan taktik, antara lain menggeser laba ke Negara yang taris pajaknya lebih rendah. (Erly Suandy, Perencanaan Pajak Vol. 4, 2008 : 65)

(12)

B A B I P e n d a h u l u a n |5

Universitas Kristen Maranatha devisa, dan berkenaan dengan risiko pengambilalihan oleh pemerintah asing. Fenomena perusahaan multinasional dalam ekspansinya cenderung mengoperasikan usahanya secara desentralisasi dan melaksanakan konsep cost revenue profit atau

corporate profit center concept, yang dapat mengukur dan menilai kinerja dan

motivasi setiap divisi/unit yang bersangkutan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut antara lain digunakan sistem harga transfer. (Erly Suandy, Perencanaan Pajak Vol. 4, 2008 : 65)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang pendapatan yang di peroleh tidak terlalu meningkat dari pendapatan sebelumnnya.

Pada tahun 1997, PT KAI melaksanakan restruksisasi dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar kepada unit-unit produksi sebagai unit-unit usaha yang berperan sebagai pusat laba secara mandiri, sehingga dapat membiayai unitnya sendiri. Hal ini cenderung akan mendatangkan banyaknya peluang usaha bagi perusahaan pada kesempatan mendatang. Selain itu, langkah ini juga cenderung mendorong penciptaan nilai (value creation), dimana perusahaan harus terus menerus menciptakan nilai tambah bagi dirinya.

(13)

B A B I P e n d a h u l u a n |6

Universitas Kristen Maranatha manajemen puncak untuk alas an bahwa (1) keputusan dilakukan oleh manajer yang dekat dengan masalah yang dihadapi, keputusan yang diambil akan lebih tepat dan cepat mengenai bisnis divisinya dibandingkan dengan manjemen puncak, karena manajer divisi memiliki informasi yang lebih lengkap dan teliti, dan (2) diversifikasi dapat memotivasi manajer tingkat bawah untuk meningkatkan kinerjanya (Mulyadi, Akuntansi Manajemen, 2001 : 380).

Apabila suatu pusat laba memberikan barang atau jasanya kepada pusat lain di dalam organisasi, maka hal akan menimbulkan masalah pada akuntansi. Untuk menghitung nilai barang atau jasa yang ditransfer, apabila divisi-divisi diperlakukan sebagai pusat laba, maka divis tersebut dievaluasi berdasarkan laba operasi dan pengembalian investasi. Oleh karena itu, nilai barang yang ditransfer merupakan laba bagi divisi yang mengirim (divisi penjual) dan biaya bagi divisi yang menerima (divisi pembeli). Nilai yang diberikan kepada suatu transfer barang dan jasa ini disebut harga transfer (Charles T. Horngren, George Foster dan Srikant Datar, Akuntansi Biaya, 2002 : 91)

(14)

B A B I P e n d a h u l u a n |7

Universitas Kristen Maranatha biaya sebaik-baiknya, sehingga efesiensi beban pajak penghasilan terutang juga dapat dilakukan berdasarkan perencanaan pajak yang legal.

Berdasarkan uraian diatas yang mengenai perencanaan pajak, maupun penetapan harga transfer (transfer pricing) dan aspek perpajakannya, penulis ingin menguji mengenai perencanaan perpajakan yang dilakukan perusahaan atas harga transfer, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efesiensi beban pajak penghasilan badan.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat topik tersebut dan merumuskannya ke dalam judul penelitian skripsi sebagai tersebut: “Pengaruh

Penetapan Harga Transfer Terhadap Pajak Penghasilan ( Studi Kasus PT

(15)

B A B I P e n d a h u l u a n |8

Universitas Kristen Maranatha

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mengidentifikasikan masalah sejauh mana perencanaan perpajakan berdasarkan penetapan harga transfer dapat memberikan pengaruh terhadap efesiensi beban pajak penghasilan badan. Sehingga, penelitian ini dimaksudkan untuk membahas rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Perusahaan melakukan harga transfer?

2. Bagaimanakah pengaruh penetapan harga transfer terhadap pajak penghasilan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang akan dijadikan sebagai bahan penulisan skripsi.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perusahaan melakukan penetapan harga

transfer.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh penetapan harga transfer terhadap pajak penghasilan.

1.4

Kegunaan Penelitian

Penelitian berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi :

(16)

B A B I P e n d a h u l u a n |9

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero), tempat penulis melakukan penelitian,

diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi ataupun bahan masukan dalam melakukan perencanaan perpajakan yang lebih baik lagi.

(17)

74

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan analisis mengenai pengaruh Penetapan Harga Transfer Terhadap Pajak Penghasilan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Implementasi Penetapan Harga Transfer yang dilaksanakan oleh PT Kereta Api

Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung dapat dikatakan baik, karena telah disusun berdasarkan berbagai pertimbangan, pedoman, dan prosedur yang sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan. Penyusunan harga transfer yang ada dapat dimengerti dan dapat dijadikan sebagai alat perencanaan, koordinasi dan alat pengawasan perusahaan dalam hal pendapatan. Oleh karena itu penyusunan harga transfer pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung dapat dikatakan efektif.

(18)

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n | 75

Universitas Kristen Maranatha lingkungan perusahaannya. Secara keseluruhan, di tahun 2009, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengefisiensi beban pajak penghasilan badannya sebesar 43,83%. Sedangkan untuk tahun 2010, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan efisiensi beban pajak penghasilan badannya sebesar 38,94%.

3. Berdasarkan hasil pengujian statistik menggunakan analisis regresi sederhana, diketahui bahwa penetapan harga transfer berpengaruh positif dan signifikan terhadap beban pajak penghasilan badan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 2 Bandung. Artinya tinggi rendahnya penetapan harga transfer akan mempengaruhi minimalisasi beban pajak penghasilan badan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 2 Bandung.

(19)

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n | 76

Universitas Kristen Maranatha

5.2

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran dan masukan yang dapat berguna dan menjadi pertimbangan bagi kemajuan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 2 Bandung di masa yang akan datang, diantaranya:

1. Walaupun Penetapan Harga Transfer yang dilaksanakan oleh PT Kereta Api

Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung dapat dikatakan baik, dimana masing-masing divisi menerapkan penetapan harga transfer yang menggunakan metode harga transfer berdasarkan biaya ditambah dengan margin laba, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi agar penerimaan penghasilan dari tahun ketahun semakin efektif.

(20)

77

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hendrikson, Eldon S. 2003. Accounting Theory 6th Edition. Toppan Company, Ltd,. Tokyo, Japan.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Per 1

September 2007. Salemba Empat. Jakarta.

Indriantoro, Nur Bambang Soepomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi 2008. Andi. Yogyakarta.

Nazir, Moh. 2002. Metode Analisis Deskriptif. Erlangga. Yogyakarta.

Nazir, Moh. 2006. Desain Penelitian. Erlangga. Jakarta.

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta.

Soemarmo. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar.

Sudjana. 2006. Metoda Statistika Edisi Revisi. Trasito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. BPFE. Yogyakarta.

(21)

H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n | 78

Universitas Kristen Maranatha Peraturan-peraturan:

Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (Revisi 2007) Tentang Asset Tetap

Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 Tentang Penyusutan

Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Tentang Pendapatan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79/PMK.03/2008

Undang-undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

Situs-situs Internet: www.ortax.com

www.pajakonline.com

Referensi

Dokumen terkait

Takmiliyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam pada jalur pendidikan nonformal yang diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang sebagai pelengkap

Saya malas untuk mendapatkan nilai yang baik selama mengikuti pelajaran sejarah dengan materi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin. 34 Di rumah

• Suatu slot didefinisikan sebagai waktu kedatangan dan keberangkatan yang dialokasikan oleh, atau sebagai alokasi oleh suatu coordinator bagi suatu aircraft

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang berkeberatan dengan pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis dan diterima paling

Memang tak dapat dipungkiri, bahwa dengan ditetapkannya Sertifikat Standar Lingkungan Intemasional mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tingkat pertumbuhana dan

Guru pamong yang ditunjuk untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL 2 di SMA Negeri 12 Semarang adalah guru mata pelajaran Bahasa Jepang yang berkompeten serta memiliki

1 Mawardi, S.Ag MTs Nurul Ihsan Pon-pes Nurul Ihsan, Batu Rusa 0717 435391 IPA..

The geometric commissioning activities consist in improve the geometric quality of the images in order to meet very demanding specifications as localization accuracy,