• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Stefani Anggi Lestari NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Stefani Anggi Lestari NIM:"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM,

PEMANFAATAN SUBSIDI KUOTA, DAN KOHESIVITAS

KELOMPOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Stefani Anggi Lestari NIM: 171334061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM,

PEMANFAATAN SUBSIDI KUOTA, DAN KOHESIVITAS

KELOMPOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Oleh:

Stefani Anggi Lestari NIM: 171334061

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(3)

iii SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM,

PEMANFAATAN SUBSIDI KUOTA, DAN KOHESIVITAS

KELOMPOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Stefani Anggi Lestari

NIM: 171334061

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 27 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

Sekretaris : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Anggota : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Anggota : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

Anggota : Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

Yogyakarta, 27 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai dan memberkati setiap saat kepada penulis.

Kedua orang tuaku Bapak Markus Sudalman dan Ibu Lusia Partiyem yang selalu memotivasi, mencurahkan kasih sayang dan memberikan dukungan baik secara spiritual, finansial maupun dukungan mental serta petuah nasehat yang diberikan

sehingga terselesaikannya tugas akhir dalam perkuliahan ini.

Adik kandung tersayang Dedemus Dwi Wastoro dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Sahabat dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan masukan.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:

(5)

v

MOTTO

If God brings you to it, He will bring you trough it

Whatever you do, work with all your heart, as working for the Lord, not for human masters, since you know that you will receive in an inheritance from the

Lord as a reward. It is the Lord Christ you are serving. Colossians 3:23-24

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Juli 2021 Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Stefani Anggi Lestari

Nomor Induk Mahasiswa : 171334061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM, PEMANFAATAN SUBSIDI KUOTA, DAN KOHESIVITAS KELOMPOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 27 Juli 2021 Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN APLIKAI ZOOM, PEMANFAATAN SUBSIDI KUOTA, DAN KOHESIVITAS KELOMPOK DENGAN

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Stefani Anggi Lestari Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif: (1) penggunaan aplikasi zoom dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) pemanfaatan subsidi kuota dengan prestasi belajar mahasiswa, dan (3) kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar mahasiswa.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 186 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data dideskripsikan dengan menggunakan PAP tipe II. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan positif penggunaan aplikasi zoom dengan prestasi belajar mahasiswa (spearman’s rho = 0,032 nilai sig. (1-tailed) = 0,333); (2) tidak ada hubungan positif pemanfaatan subsidi kuota dengan prestasi belajar mahasiswa (spearman’s rho = 0,087 nilai sig. (1-tailed) = 0,118); (3) tidak ada hubungan positif kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar mahasiswa (spearman’s rho = 0,032 nilai sig. (1-tailed) = 0,331). Kata kunci: Penggunaan aplikasi zoom, pemanfaatan subsidi kuota, kohesivitas kelompok, dan prestasi belajar mahasiswa.

(9)

ix ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN USAGE OF ZOOM APLICATION, UTILIZATION OF QUOTA SUBSIDY, AND COHESIVENESS OF A GROUP

WITH STUDENT’S ACADEMIC ACHIEVMENT Stefani Anggi Lestari

Sanata Dharma University

2021

This study aimed to determine the positive correlation between: (1) the use of Zoom application and students’ academic achievement, (2) the internet quota subsidy and students’ academic achievement, and (3) group cohesion and students’ academic achievement.

This type of research was a correlation research carried out in April 2021. The population of this research were 186 students of the Accounting Study Program class of 2017, 2018, 2019, and 2020. The data were collected using questionnaire and documentations.

The research data were described by PAP type II. The hypothesis was tested by the Spearman Rank correlation. The research result showed: (1) no positive correlation between the use of Zoom application and students’ academic achievement (Spearman’s rho = 0.032 the value of sig.(1 tailed)= 0.0333);no positive correlation between of the internet quota subsidy and students’ academic achievement (Spearman’s rho = 0.087 the value of sig.(1-tailed)= 0.118; (3) no positive correlation between group cohension and the students’ academic achievement (Spearman’s rho = 0.032 the value of sig.(1-tailed) = 0.331).

Keywords: The use of zoom application, the internet of quota subsidy, group cohesion and student’s academic achievement.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Penggunaan Aplikasi Zoom, Pemanfaatan Subsidi Kuota, dan Kohesivitas Kelompok dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma” tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan banyak masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. dan Baapak Dr. Laurentius

Saptono S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada Penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(11)

xi

5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan selama proses perkuliahan.

6. Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020 selaku responden yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

7. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staff sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.

8. Bapak Markus Sudalman, Ibu Lusia Partiyem, dan Dedemus Dwi Wastoro selaku orang tua dan adik yang selalu memberikan dukungan sehingga skripsi ini berjalan dengan lancar.

9. Agatha Febriani Prastika, Debritto Laksono, Fariza Rachma Maulida, Frederikus Belsen, Ignatius Hendro Lukito, Isah, Jessica Maria, Maria Consolatrix, Maria Santi Natalia, Maryati, Petrus Bayu Prasetyo, Skolastika Olivia, Tasya Azzahra, Widia Wati Hutabarat, Yusi Tresia, yang selalu memberi semangat, bantuan dan dukungan moral untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman serta pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

(12)

xii

Yogyakarta, 22 Juni, 2021

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A.Latar Belakang ... 1 B.Identifikasi Masalah ... 6 C.Batasan Masalah ... 7 D.Rumusan Masalah ... 7 E.Tujuan Penelitian ... 8 F.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.Tinjauan Teoretik ... 10

1.Prestasi Belajar ... 10

2.Penggunaan Aplikasi Zoom ... 15

3.Pemanfaatan Subsidi Kuota ... 26

4.Kohesivitas Kelompok ... 32

B.Kajian Penelitian yang Relevan ... 39

C.Kerangka Berpikir ... 41

D.Paradigma Penelitian ... 44

E.Hipotesis Penelitian ... 45

(14)

xiv

A.Jenis Penelitian ... 46

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

C.Subjek dan Objek Penelitian ... 47

D.Populasi ... 47

E.Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ... 49

F.Teknik Pengumpulan Data ... 53

1.Kuesioner ... 53

2.Dokumentasi ... 54

G.Teknik Pengujian Instrumen ... 54

1.Validitas Instrumen ... 54

2.Reliabiltias Instrumen ... 57

H.Teknik Analisis Data ... 57

1.Analisis Statistik Deskriptif ... 58

2.Uji Prasyarat Analisis ... 61

3.Uji Hipotesis ... 61

4.Penarikan Kesimpulan ... 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 63

A.Deskripsi Data ... 63

B.Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 71

1.Uji Normalitas ... 71

2.Pengujian Hipotesis ... 73

C.Pembahasan ... 78

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 86

A.Kesimpulan ... 86

B.Saran ... 87

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Daftar kisi-kisi kuesioner variabel penggunaan

aplikasi zoom…….……….... 50

Tabel 3. 2 Daftar kisi-kisi kuesioner variabel pemanfaatan subsidi kuota………...……... 51

Tabel 3. 3 Daftar kisi-kisi variabel kohesivitas kelompok………. 52

Tabel 3. 4 Skor Skala Likert………...…….53

Tabel 3. 5 Kategori Penilaian Acuan Patokan II (PAP II)………….………. 58

Tabel 3. 6 Tabel frekuensi penggunaan aplikasi zoom……….….. 59

Tabel 3. 7 Tabel frekuensi pemanfaatan subsidi kuota……….……….. 60

Tabel 3. 8 Tabel frekuensi kohesivitas kelompok……….………. 60

Tabel 3. 9 Tabel frekuensi prestasi belajar mahasiswa……….…………... 61

Tabel 3. 10 Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan……...………... 62

Tabel 4.1 Karakteristik respoden berdasarkan jenis kelamin……… 63

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan domisili tempat tinggal saat ini………... 64

Tabel 4.3 Kategori dan interpretasi variabel penggunaan aplikasi zoom…... 65

Tabel 4.4 Nilai-nilai statistik penggunaan aplikasi zoom………….………. 66

Tabel 4.5 Kategori dan interpretasi variabel pemanfaatan subsidi kuota…... 67

Tabel 4.6 Nilai-nilai statistik variabel pemanfaatan subsidi kuota…...…..… 68

(16)

xvi

Tabel 4.8 Nilai-nilai statistik variabel kohesivitas kelompok……….…69 Tabel 4.9 Kategori dan interpretasi variabel prestasi belajar……….……… 70 Tabel 4.10 Nilai-nilai statistik variabel prestasi belajar mahasiswa…….…... 71 Tabel 4.11 Hasil uji normalitas bivariat penggunaan aplikasi

zoom dengan prestasi belajar mahasiswa………... 72

Tabel 4.12 Hasil uji normalitas bivariat pemanfaatan subsidi

kuota dengan prestasi belajar mahasiswa…………..……… 72 Tabel 4.13 Hasil uji normalitas bivariat kohesivitas kelompok

dengan prestasi belajar mahasiswa………. 73 Tabel 4.14 Hasil uji korelasi penggunaan aplikasi zoom dengan prestasi

Belajar mahasiswa………. 75 Tabel 4.15 Hasil uji korelasi pemanfaatan subsidi kuota dengan prestasi

belajar mahasiswa………. 76 Tabel 4.16 Hasil uji korelasi kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian……….. 95

Lampiran 2 Data penelitian……….… 103

Lampiran 3 Uji validitas……….. 138

Lampiran 4 Uji reliabilitas……….. 142

Lampiran 5 Tabel r……….. 143

Lampiran 6 PAP tipe II……… 148

Lampiran 7 Uji normalitas bivariat……….… 150

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah faktor penting yang berpengaruh dalam meningkatkan kehidupan, juga suatu bangsa. Untuk bisa bersaing dalam era globalisasi saat ini tentu dibutuhkan sistem pendidikan juga tenaga pendidik yang berkualitas untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Sadar akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia juga suatu bangsa, maka pemerintah Indonesia telah mengadakan program wajib belajar 12 tahun (SD-SMA). Ada pula jenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat perguruan tinggi dimana tenaga pendidiknya disebut dosen, dan peserta didiknya disebut sebagai mahasiswa. Di Indonesia sendiri sudah sangat banyak perguruan tinggi yang berdiri dan terdiri dari banyak fakultas juga program studi yang memadai. Di dalam pendidikan kita bisa melihat prestasi melalui hasil pembelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai pada periode waktu tertentu dan telah dinilai serta dievaluasi melalui ujian, hasilnya dinyatakan dengan huruf maupun angka. Tingkat pengetahuan setiap orang tentu berbeda, juga dengan bidang yang diungguli, bisa bidang akademik ataupun non akademik. Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai dari hasil pembelajaran mata pelajaran/mata kuliah yang didapat di kelas. Bidang non akademik adalah prestasi yang didapat di luar mata pelajaran/mata kuliah, misalnya prestasi yang didapat dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun

(20)

dari kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di universitas. Prestasi belajar bisa diukur dengan berbagai cara, bagi mahasiswa, prestasi akademik bisa dilihat berdasarkan hasil IP (Indeks Prestasi) yang diperoleh setiap semester, juga dari hasil IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang merupakan hasil dari akumulasi nilai yang diperoleh lalu di rata-rata dengan jumlah sks yang ditempuh.

Kegiatan belajar mengajar di Indonesia sebagian besar dilakukan secara bertatap muka antara pendidik dengan peserta didik, baik dengan metode ceramah, diskusi, eksperimen, dan lain-lain, namun seperti yang telah kita ketahui metode pembelajaran tatap muka tidak bisa diterapkan untuk saat ini karena adanya wabah pandemi Covid-19. Kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi dilaksanakan berbasis dalam jaringan bagi siswa maupun mahasiswa. Virus Covid-19 yang diketahui berasal dari Wuhan telah menyerang seluruh negara di dunia. Protokol kesehatan harus diterapkan dimanapun dan kapanpun, Virus Covid-19 dapat menular melalui tetesan kecil (droplet) ketika orang yang terserang virus ini bersin atau batuk, tetesan itu dapat menempel di sebuah benda atau permukaan, lalu tersentuh oleh orang yang sehat, dan jika orang tersebut menyentuh mata,hidung, atau mulut mereka, maka orang tersebut bisa tertular.

Salah satu sektor yang terdampak pandemi ini adalah pendidikan. Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud RI No 3 Tahun 2020 mengenai pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, maka seluruh pendidikan tinggi di Indonesia melakukan aktivitas pembelajaran jarak jauh dan menerapkan

(21)

protokol kesehatan bagi warga satuan pendidikan yang masih bertugas. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara luar jaringan, kini terpaksa dilakukan dalam jaringan. Karena metode yang berubah, tentu media yang digunakan dalam belajar mengajar juga berubah. Media yang digunakan saat ini berbasis e-learning.

Sistem e-learning yang bisa digunakan sangat bervariasi mulai dari

google classroom, skype, google meet, zoom meeting dan masih banyak lagi.

Salah satu yang paling umum digunakan, termasuk Program Studi Pendidikan Akuntansi, Sanata Dharma adalah penggunaan aplikasi zoom meeting. Zoom

meeting merupakan aplikasi untuk bertatap muka online yang mampu

menampung hingga 100 peserta dalam satu kali pertemuan, di dalamnya juga terdapat fitur untuk berbagi slide prsentasi, fitur chat, dan fitur untuk berbagi file yang dapat mempermudah kegiatan belajar mengajar. Penggunaan aplikasi

zoom meeting mulai aktif digunakan oleh program studi Pendidikan Akuntansi

pada bulan Agustus 2020, hampir setiap dosen di program studi ini menggunakan zoom meeting sebagai sarana sinkronus dalam proses pembelajaran.

Pada pembelajaran, baik dalam maupun luar jaringan, penggunaan internet tidak pernah lepas dalam membantu peserta didik untuk mencari tambahan informasi. Internet tidak hanya berguna bagi peserta didik, tenaga pendidik pun tidak terlepas dari penggunaan internet, diantaranya digunakan untuk mencari bahan ajar terbaru, mencari metode, model maupun media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi, terutama di masa

(22)

pandemi, yang mengharuskan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Agar dapat mengakses internet tentu diperlukan adanya gadget/laptop, ketersedian kuota internet dan jaringan yang memadai bagi pengguna paket data, serta ketersediaan sinyal wifi bagi pengguna jaringan wifi. Kuota internet adalah batas atau limit yang ditetapkan dalam penggunaan internet. Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19 pemerintah mendukung kegiatan pembelajaran daring dengan memberikan subsidi kuota gratis bagi mahasiswa juga dosen demi menunjang kegiatan pembelajaran dalam hal mengakses aplikasi maupun situs belajar secara online. Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 813/E.EI/TI/2020 mengenai pemutakhiran data pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi, mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi untuk melakukan pemutakhiran kontak mahasiswa yang terdaftar, Nomor Induk Kependudukan, alamat, nomor telepon, HP, dan email, hal ini juga berlaku bagi dosen. Data kontak tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk memberikan kuota internet bagi mahasiswa dan dosen. Di Unversitas Sanata Dharma sendiri saat ini sudah melaksanakan verifikasi data bagi mahasiswa melalui SIA (Sistem Informasi Akademik), verifikasi dilakukan supaya pendistribusian subsidi kuota internet yang diberikan pemerintah tepat sasaran.

(23)

Dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh tentu dosen menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang beragam, salah satunya strategi pembelajaran dengan membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran, model pembelajaran tersebut merupakan model kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif para mahasiswa tidak hanya sekedar menyelesaikan tugas kelompok, tetapi diharapkan terjadinya interaksi yang saling membangun juga menguatkan antar anggota kelompok sehingga terjadi hubungan yang harmonis dan memiliki komitmen antar individu dalam mempertahankan kelompoknya. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah kohesivitas kelompok.

Robbins, Stephen P (2006:328), menjelaskan kohesivitas adalah kondisi saat anggota kelompoknya memiliki ketertarikan dan termotivasi satu dengan lainnya untuk bertahan pada kelompoknya. Meskipun kegiatan pembelajaran saat ini dilakukan dengan metode daring, tapi tidak menutup kemungkinan para mahasiswa untuk belajar secara berkelompok, baik kelompok yang dibentuk oleh dosen, maupun kelompok belajar yang dibentuk sendiri oleh mahasiswa. Sudah banyak aplikasi dan media yang memadai bagi mahasiswa untuk bisa berdiskusi di dalam kelompok untuk mencapai tujuan, diantaranya bisa melalui via whats app, line, zoom meeting dan banyak media lainnya. Kohesivitas kelompok sangat mempengaruhi kekuatan di dalam kelompok. Dengan belajar secara kelompok, diharapkan terjalin interaksi yang baik, saling membantu dan

(24)

merasa saling memiliki antar anggota kelompok, sehingga hubungan dalam kelompok dapat terjalin dengan baik demi tercapainya tujuan keompok.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Penggunaan Aplikasi Zoom, Pemanfaatan Subsidi Kuota, dan Kohesivitas Kelompok degan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang diungkap adalah terjadi perubahan dalam sistem pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, kegiatan pembelajaran yang tadinya dilakukan secara luring kini harus dilakukan secara daring. Perubahan dalam sistem belajar mengajar ini tentu mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dalam proses pembelajaran tentu prestasi setiap mahasiswa bervariasi. Setiap dosen memiliki model, media, dan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Seperti kita ketahui saat ini prodi Pendidikan Akuntansi menggunakan aplikasi zoom meeting sebagai sarana sinkronus dalam kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, beberapa dosen menerapkan strategi pembelajaran dengan membagi mahasiwa ke dalam kelompok, dengan harapan para individu di dalam kelompok dapat saling bekerja sama, pembelajaran secara kelompok tentu tidak lepas dari kohesivitas kelompok tersebut. Pemerintah pun turut menunjang kegiatan pembelajaran daring dengan memberikan subsidi kuota internet bagi mahasiswa, dengan

(25)

harapan subsidi kuota internet tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa untuk kegiatan belajar dan bisa meningkatkan prestasi belajar mahasiswa di tengah pandemi Covid-19 ini.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi oleh tiga faktor yaitu prestasi belajar, penggunaan aplikasi zoom, pemanfaatan subsidi kuota, dan kohesivitas kelompok. Maka penelitian ini hanya membahas tentang hubungan penggunaan aplikasi zoom, pemanfaatan subsidi kuota, dan prestasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat hubungan positif penggunaan aplikasi zoom dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi?

2. Apakah terdapat hubungan positif pemanfaatan subsidi kuota dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi?

3. Apakah terdapat hubungan positif kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi?

(26)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif:

1. Penggunaan aplikasi zoom dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi.

2. Pemanfaatan subsidi kuota dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi.

3. Kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini, diharapkan bisa memberikan manfaat, diantaranya: 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan mengenai hubungan penggunaan aplikasi

zoom, subsidi kuota, dan kohesivitas kelompok dengan prestasi belajar

mahasiswa. 2. Secara Praktis

a. Bagi Dosen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan evaluasi dalam memilih metode, dan media belajar yang digunakan, supaya dapat meningkatkan prestasi belajar pada mahasiswa.

(27)

b. Bagi Universitas

Dapat menjadi masukan bagi universitas dalam menerapkan kegiatan pembelajaran agar dapat menggunakan teknik pembelajaran yang tepat, serta pemberian bantuan berupa subsidi kuota secara rutin dari pihak universitas untuk menunjang kegiatan pembelajaran terlebih di masa pandemi ini, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

c. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan wawasan dalam ilmu pengetahuan, dan pengalaman sebagai bekal peneliti untuk menjadi pendidik di masa yang akan datang.

(28)

10

BAB II

TINJAUAN TEORETIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bagian ini akan menguraikan tentang tinjauan teoritik, kajian hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, paradigma penelitian, dan hipotesis penelitian.

A. Tinjauan Teoretik 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam mengukur tingkat pengetahuan, di dalam pendidikan bisa diukur melalui prestasi belajar, biasanya diuji melalui ujian dan dinyatakan dalam satuan angka, jadi keberhasilan seseorang menempuh pendidikan dapat dilihat melalui prestasi belajar. Menurut Rusmiati (2017: 24), menyatakan prestasi belajar adalah tingkatan dimana siswa menerima, menolak dan menilai informasi dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi yang dinyatakan dalam satuan nilai pada bidang studi.

Setiap orang tentu memiliki prestasi belajar di bidang yang berbeda-beda, baik bidang akademik maupun non akademik. Prestasi merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang telah dikembangkan peserta didik sebagai hasil pembelajaran.

(29)

Prestasi belajar dapat dikatakan berhasil jika telah diukur dan dievaluasi melalui suatu ujian atau tes. Pada tangkat perguruan tinggi prestasi belajar dinyatakan dengan indeks prestasi yang diperoleh setiap semester yang dinyatakan dengan satuan angka.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2013:54), ada internal dan eksternal. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam individu, yang sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar seseorang, faktor intern terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah a) Faktor kesehatan

Sehat berarti kondisi fisik seluruh badan dalam keadaan baik dan tidak sedang terkena penyakit. Untuk bisa mengikuti kegiatan pembelajaran tentu diperlukan kondisi tubuh yang sehat dan bugar, jika seseorang memiliki tubuh yang sehat maka kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sedangkan jika seseorang sedang dalam keadaan sakit tentu proses pembelajaran akan terganggu karena kondisi tubuh yang tidak mendukung. b) Cacat tubuh

Cacat tubuh merupakan kondisi yang menjadikan tubuh menjadi tidak baik atau tidak utuh. Tubuh yang cacat tentu mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.

(30)

Slameto (2013:55-59), menyatakan ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis, yaitu:

a) Intelegensi

Intelegensi adalah keterampilan yang dimiliki peserta didik dalam hal menghadapi segala situasi dan mampu menyesuaikan dirinya pada situasi atau kondisi tersebut.

Peserta didik yang kemampuan intelegensinya baik, tentu akan lebih bisa untuk memproses dan memahami materi yang diajarkan oleh pendidik, sehingga bisa menghasilkan prestasi belajar yang baik.

b) Perhatian

Perhatian adalah kondisi ketika hati memiliki ketertarikan dalam jiwa pada suatu hal atau benda. Supaya memiliki hasil belajar yang baik maka peserta didik harus memiliki perhatian terhadap materi dan bahan ajar yang diperlukan dalam proses pembelajaran, jika peserta didik tidak memiliki perhatian terhadap materi yang dipelajari maka akan sulit bagi peserta didik untuk bisa memiliki prestasi belajar yang baik

c) Minat

Minat adalah keinginan yang timbul untuk fokus juga memperhatikan suatu hal atau kegiatan. Minat juga memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar, jika materi yang dipelajari sesuai dengan minat peserta didik maka kegiatan belajar

(31)

dapat berjalan dengan baik, namun jika peserta didik tidak memiliki minat dalam materi yang diajarkan maka hal itu dapat menghambat proses pembelajaran.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk belajar dan mendalami suatu hal. Kemampuan belajar bisa menjadi suatu keterampilan setelah mengalami proses belajar dan latihan rutin, karena itu penting untuk mengetahui bakat peserta didik sehingga siswa bisa belajar dan mengembangkan potensi dalam dirinya sesuai bakat yang dimilikinya.

e) Motif

Motif adalah alasan atau dasar yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Dalam pembelajaran peserta didik dan pendidik harus memiliki motif untuk mendorong terlaksananya kegiatan pembelajaran supaya berjalan lacar.

f) Kematangan

Kematangan adalah keadaan seseorang saat tubuh, jiwa, dan raganya siap untuk melakukan suatu kegiatan.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesiap sediaan seseorang untuk memberikan respon atau bersaksi. Kesiap kesediaan berasal harus dari dalam diri seseorang dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, supaya memiliki prestasi belajar yang baik.

(32)

2) Fakor kelelahan

Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani sendiri bisa langsung dilihat secara kasat mata, seperti mata yang sayu, gerak tubuh yang lemah/tidak bersemangat. Untuk kelelahan rohani bisa dilihat dari individu yang merasa bosan, serta tidak adanya semangat/gairah dalam melakukan aktivitas.

Munadi (2010:30), menyatakan faktor eksternal yang berpengaruh pada proses dan hasil belajar adalah:

1) Faktor lingkungan

Lingkungan berarti dapat berupa fisik maupun sosial. Lingkungan fisik meliputi suhu, cuaca, kelembapan udara. Ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik tentu dapat menunjang kegiatan belajar peserta didik. Lingkungan sosial meliputi individu atau sekelompok orang yang ada di sekitar peserta didik, kelompok tersebut bisa berupa masyarakat, keluarga, lingkungan sekolah.

2) Faktor instrumental

Yaitu faktor yang penggunaannya telah direncanakan sesuai dengan tujuan dan hasil belajar yang hendak dicapai, dengan adanya faktor ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuannya. Faktor ini meliputi kurikulum, sarana, dan prasarana yang digunakan.

(33)

2. Penggunaan Aplikasi Zoom a. Pengertian Pembelajaran

Sanjaya (2012:15), menyatakan pembelajaran adalah proses terjadinya komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, dimana pendidik berperan sebagai sumber informasi dalam menyampaikan materi, dan siswa sebagai penerima materi untuk mencapai suatu tujuan. Sunhaji, (2014:32), pembelajaran adalah upaya guru untuk membuat siswa belajar, dengan melakukan interaksi antara siswa dengan sekitarnya yang menyebabkan perubahan pada tingkah laku siswa. Pane, Darwis (2017:334), pembelajaran adalah interaksi antara peserda didik dengan pendidik dalam menyampaikan bahan ajar dengan metode, teknik, dan sumber belajar, pembelajaran yang efektif sangat dipengaruhi dari bagaimana interaksi antara peserta didik dan pendidik di dalam kelas.

Berdasarkan pengertian di atas pembelajaran adalah bagaimana interaksi yang terjalin oleh pendidik dengan peserta didik yang terjadi dalam menyampaikan materi yang diajar. Untuk menyampaikan materi yang hendak diajar, pendidik dapat memilih dan menetapkan strategi, metode, media, juga model pembelajaran yang digunakan yang dirasa sesuai dalam kegiatan pembelajaran.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Arsyad (2010:3), menyatakan peran media dalam pembelajaran merupakan alat grafis maupun photografis dan elektronis yang berfungsi

(34)

untuk mengambil, memproses juga mengumpulkan informasi yang diperoleh baik verbal maupun nonverbal. Suhana (2014:61), media pembelajaran merupakan alat yang dirancang oleh guru untuk merangsang dan mendorong siswa untuk dapat belajar secara efektif dan mudah. Sedangkan Sanjaya (2012:61), menjelaskan yang dimaksud media pembelajaran adalah segala bentuk kegiatan yang dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan, mengubah sikap dengan mengajarkan keterampilan pada peserta didik yang menggunakan media.

Berdasarkan penjelasan di atas, media belajar sangat penting sebagai sarana penyampaian informasi antara pendidik dengan peserta didik. Pendidik bisa menentukan sendiri media apa yang digunakan dalam pembelajaran yang dirasa efektif dan efisien untuk digunakan dengan peserta didik. Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai sarana penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik yang memiliki bermacam-macam jenis yang dapat menunjang peserta didik dalam belajar dan memahami materi dalam proses pembelajaran, sehingga membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih praktis.

c. Jenis Media Pembelajaran

Sanjaya (2012:118), menyatakan klasifikasi media pembelajaran, yaitu:

1) Berdasarkan sifatnya, media diklasifikasikan menjadi:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya bisa didengar dalam bentuk suara (radio, rekaman).

(35)

b) Media visual, adalah media yang hanya bisa dilihat/disaksikan dan tidak bisa didengar. (slide, foto, lukisan, gambar).

c) Media audiovisual, media yang bisa dilihat sekaligus didengar secara bersamaan. (rekaman video, film).

2) Berdasarkan kemampuan jangkauan, media dibagi ke dalam:

a) Media yang memiliki kemampuan merekam secara luas dan dalam waktu yang sama (radio, tv). Dengan media ini peserta didik diharpakan bisa mempelajari hal dan kejadian terkini secara bersama-sama tanpa harus berada di satu ruangan secara bersamaan.

b) Media yang memiliki daya rekam yang terbatas oleh ruang dan waktu. (slide, film, video) yang terbatas dengan total waktu yang terdapat didalamnya.

3) Berdasarkan teknik pemakaiannya, media dibagi ke dalam:

a) Media yang diproyeksikan (film, slide). Untuk menggunakan media ini, perlu bantuan alat proyeksi khusus, seperti film proyektor, slide proyektor untuk memproyeksikan tampilan video/film dan Over Head Projector (OHP). Tanpa alat bantu proyeksi maka media tidak bisa ditampilkan.

b) Media yang tidak diproyeksikan, yaitu media yang tidak membutuhkan alat bantu untuk memroyeksikan media tersebut, (gambar, foto, lukisan, radio).

(36)

a) Media grafis, yaitu media yang menyampaikan informasi dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan kata, kalimat, atau simbol. Sebagai conoth grafik, bagan, sketsa.

b) Media bahan cetak, yaitu media yang dapat memvisualsisasikan suatu objek melalui proses pencetakan. Contohnya buku, modul. Sedangkan Arsyad (2010:81), membagi media menjadi 5 jenis, yaitu: 1) Media berbasis manusia

Yaitu penyampaian materi atau pembelajaran yang berasal langsung dari manusia, yang telah disusun dan direncanakan untuk disampaikan secara lisan pada proses pembelajaran.

2) Media berbasis cetak

Yaitu media yang menyampaikan materi dalam bentuk cetak atau

print out, seperti buku, modul, dan majalah.

3) Media berbasis visual

Yaitu media yang menyampaikan materi dalam bentuk representasi gambar. Contohnya berupa gambar, grafik, tabel.

4) Media berbasis audio visual

Yaitu penyampaian materi yang berasal dari gabungan antara suara dan juga gambar. Contohnya berupa video atau film.

5) Media berbasis komputer

Yaitu media yang memanfaatkan komputer sebagai pengelola dan pengatur dalam proses penyampaian materi pembelajaran.

(37)

d. Fungsi Media Pembelajaran

Munadi (2010:36), mengemukakan bahwa fungsi media pembelajaran:

1) Sebagai sumber belajar

Dalam proses pembelajaran ini, media berperan untuk mengubungkan informasi antara pendidik juga peserta didik.

2) Fungsi sematik

Dimana media sebagai simbol dalam mewakili suatu objek atau materi, jadi objek dapat menggambarkan suatu benda, objek, maupun peristiwa.

3) Fungsi manipulatif

Disini media bermanfaat sebagai perantara dalam penyampaian suatu objek atau kejadian yang memiliki keterbatasan ruang, waktu dan indra.

4) Fungsi psikologis a) Fungsi atensi

Media dapat meningkatkan perhatian penggunanya, selama proses pembelajaran jika media tersebut tepat dan menarik bagi peserta didik, dengan media yang tepat dapat merangsang rasa ingin tau, sehingga peserta didik semakin semangat untuk belajar. b) Fungsi afektif

Yaitu fungsi yang dapat membuat peserta didik bereaksi akan penggunaan suatu media, reaksi tersebut bisa berupa kesiapan

(38)

peserta didik dalam belajar, atau bisa juga penolakan peserta didik dalam belajar.

c) Fungsi kognitif

Peran media disini adalah ketika media yang digunakan tepat, maka materi yang diserap oleh peserta didik pun dapat maksimal, sehingga materi tersebut melekat pada ingatan peserta didik, dan peserta didik mampu memperluas wawasannya mengenai materi tersebut.

d) Fungsi imajinatif

Dengan adanya media, mampu merangsang peserta didik dalam mengkreasaikan materi atau objek atau peristiwa yang telah disampaikan, sehingga peserta didik memiliki gambaran atau pandangan mengenai materi yang disampaikan.

e) Fungsi motivasi

Dengan penggunaan media yang menarik dan tepat dapat menimbulkan rasa ingin tahu, sehingga peserta didik merasa termotivasi untuk mendalami materi yang diajarkan tersebut. 5) Fungsi sosio-kultural

Peran media disini adalah dapat mengatasi hambatan yang timbul karena adanya perbedaan sosio-kultural dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran diharapkan memberikan pengalaman belajar yang sama dalam belajar.

(39)

Sedangkan Sanjaya (2012:88), menyatakan fungsi media pembelajaran yaitu:

1) Fungsi menjelaskan

Ini merupakan fungsi yang paling utama dari media, karena media dibuat untuk membantu menjelaskan suatu objek atau materi. Sehingga materi yang hendak disampaikan oleh pendidik dapat tersampaikan dengan jelas kepada peserta didik dengan dibantu media itu sendiri.

2) Fungsi menjual gagasan

Merupakan fungsi untuk membantu menjelaskan suatu objek atau materi yang berasal dari penyampai materi, penyampaian tersebut dalam bentuk ide atau gagasan yang dapat ditanggapi atau dikritisi oleh pendengarnya.

3) Fungsi pembelajaran

Pada fungsi ini media berfungsi menggerakkan peserta didik untuk mencapai tujuannya. Sehingga dengan adanya media membawa manfaat bagi peserta didik dalam menyampaikan maupun memperoleh informasi.

4) Fungsi administratif

Adalah fungsi yang memanfaatkan media sebagai media dalam membantu lembaga pendidikan dalam memperluas informasi mengenai administrasi dan akademik pada suatu institusi.

(40)

e. Manfaat Media Pembelajaran

Arsyad (2010:26), menjelaskan manfaat dari media pembelajaran, yaitu:

1) Media pembelajaran mampu menjelaskan proses penyampaian materi sehingga menunjang kegiatan pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar penggunanya.

2) Media pembelajaran mampu memfokuskan perhatian, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan lingkungannya, memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan bidang yang diminatinya.

3) Media pembelajaran mampu menyelesaikan masalah terbatasnya indera, ruang, dan waktu.

a) Objek yang terlalu besar jika ditampilkan, dapat ditampilkan dalam bentuk foto atau video.

b) Objek yang terlalu kecil jika ditampilkan, dan telah terjadi di masa lalu, dapat ditampilkan melalui mikroskop, film, gambar. c) Kejadian yang telah terjadi atau hanya terjadi satu kali dalam

jangka waktu yang lama, dengan itu objek dapat ditampilkan dalam bentuk rekaman video.

d) Objek yang melalui proses sulit, juga dapat ditayangkan dalam bentuk film atau gambar.

(41)

e) Kejadian yang membahayakan, dapat di tampilkan melalui film atau video.

f) Peristiwa alam yang telah terjadi seperti tsunami, gempa bumi, letusan gunung berapi yang dapat ditampilkan dengan bantuan media time lapse dalam pengambilan foto atau video.

4) Media pembelajaran mampu memberikan pengalaman yang sama dan rata kepada penggunanya berdasarkan peristiwa yang terjadi di sekitarnya, serta terjadinya interaksi dengan lingkungannya, bisa melalui study tour, berkunjung ke museum atau tempat-tempat yang mengedukasi.

Sedangkan manfaat media pembelajaran menurut Sanjaya (2012:71), adalah:

1) Menangkap objek dan peristiwa

Peristiwa dan objek berupa foto ataupun merekam objek berupa video dan audio. Rekaman atau foto tersebut dapat disimpan dan dibuka kembali kapanpun dan dimanapun, sehingga dapat membantu proses pembelajaran peserta didik dalam mengamati suatu objek atau kejadian.

2) Memanipulasi objek dan peristiwa

Untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk mengilustrasikan suatu objek atau peristiwa. Bisa dalam bentuk film, foto, video, dan gambar.

(42)

3) Menambah semangat dan motivasi belajar

Jika media yang digunakan tepat, akan memunculkan rasa ketertarikan siswa dalam mempelajari suatu objek atau peristiwa, sehingga siswa merasa semangat dan termotivasi dalam mempelajari materi tersebut.

f. Pengertian Aplikasi Zoom

Aplikasi zoom adalah aplikasi yang dibuat oleh seorang insinyur Eric Yuan yang diresmikan pada tahun 2011. zoom cloud meetings menurut Rosyid, Thohari, & Lismanda (2020:47), adalah salah satu media pembelajaran yaitu aplikasi yang memiliki banyak fitur, dengan menggabungkan konferensi dalam bentuk video, chat, dan juga meeting berbasis daring. Berdasarkan uraian di atas zoom meeting merupakan aplikasi untuk bertatap muka online yang mampu menampung hingga 100 peserta dalam satu kali pertemuan, di dalamnya juga terdapat fitur untuk berbagi slide prsentasi, fitur chat, fitur merubah background dan fitur untuk berbagi file yang dapat mempermudah kegiatan belajar mengajar.

Fitur yang disediakan juga penggunaannya yang cukup mudah menjadikan zoom meeting sebagai salah satu aplikasi yang banyak digunakan dalam kegiatan belajar, terutama di masa pandemi ini yang menjadikan peserta didik belajar dengan metode daring.

Untuk bisa menggunakan aplikasi zoom meeting, penggunanya harus melakukan registrasi terlebih dahulu, caranya dengan mengunjungi situs

(43)

zoom.us, lalu pilih tombol sign up, setelah itu isi kolom email dengan

alamat email yang aktif digunakan, cek pesan masuk dari zoom di email kotak masuk, selanjutnya klik activate account, maka akun sudah aktif dan bisa digunakan.

Bila pengguna sudah memiliki akun, maka bisa mengunduh aplikasi

zoom meeting di komputer, laptop, maupun handphone, jika aplikasi

sudah terpasang, pengguna bisa membuka aplikasi zoom meeting, lalu pilih join meeting, dan masukan ID Meeting, maka pengguna sudah bisa bergabung ke meeting. Pengguna tetap bisa menggunakan zoom meeting tanpa mengunduh aplikasi zoom meeting dengan mengunjungi situs zoom

us, namun akan lebih praktis bila pengguna sudah mengunduh aplikasi

tersebut.

g. Kelebihan Penggunaan Zoom

Aplikasi zoom cukup banyak digunakan dalam sistem pembelajaran daring di Indonesia, hal ini tentu dikarenakan aplikasi zoom yang memiliki kelebihan dibanding dengan aplikasi lainnya, diantaranya: 1. Tersedianya fitur share screen

Fitur share screen ini berfungsi untuk menampilkan layar ataupun tampilan power point saat host atau participant sedang menjelaskan/mempresentasikan sesuatu.

(44)

Fitur ini terletak di sebelah kanan layar, yang berguna untuk mengirim pesan antar peserta baik secara kelompok maupun personal.

3. Adanya fitur mengganti back ground

Fitur ini berfungsi untuk mengganti background dengan berbagai macam latar tempat ataupun gambar.

4. Mampu menampung hingga 100 peserta

Dalam satu kali pertemuan, aplikai zoom mampu menampung hingga 100 peserta.

5. Gratis mengadakan Meeting hingga 40 menit

Jika kita ingin mengadakan meeting tanpa harus memperbarui akun

zoom menjadi premium, maka kita dapat mengadakan rapat dengan

batas waktu 40 menit.

6. Kualitas video dan audio yang cukup baik

zoom menjadi salah satu aplikasi teleconference yang banyak

digunakan adalah karena kualitaas video dan audio yang cukup baik dibandingkan aplikasi lainnya.

3. Pemanfaatan Subsidi Kuota a. Manfaat Internet

Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan semua kalangan, termasuk bagi pelajar, biasanya pelajar atau peserta didik menggunakan internet untuk mencari tambahan informasi ataupun pengetahuan dalam

(45)

mengerjakan tugas terutama pendidikan, sehingga menjadikan internet bukan hanya sebagai alat bantu melainkan juga sumber belajar.

Sanaky&Hujair (2013:217), internet adalah jaringan luas yang menghubungkan banyak jaringan komputer dan komputer yang saling terhubung dan bisa saling berkomunikasi. Berdasarkan uraian di atas internet sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, karena sangat membantu peserta didik dalam mencari berbagai sumber dalam kegiatan pembelajaran, ditambah penggunaan internet yang cukup mudah dengan bantuan media pendukung yang juga mudah digunakan.

Sanaky&Hujair (2013:218), menjelaskan kegunaan fasilitas aplikasi internet diantaranya:

1) E-mail

Adalah fasilitas yang dapat digunakan oleh dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi dalam bentuk berkirim pesan, dokumen, gambar, maupun video.

2) Mailing List

Hampir sama seperti E-mail hanya saja cakupan mailing list lebih luas, karena pemakainya dapat bergabung dalam suatu kelompok diskusi untuk memberi saran maupun menyelesaikan suatu masalah.

3) File transfer protocol (FTP)

Yaitu fasilitas yang dapat digunakan untuk mencari, membuka dan mengunduh suatu dokumen atau file yang sudah mendapatkan izin

(46)

untuk di unduh, fasilitas ini juga bisa digunakan untuk mengunggah suatu dokumen.

4) News group

Yaitu fasilitas yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua orang atau lebih secara bersamaan dalam waktu yang sama, biasanya pertemuan dilakukan dalam bentuk konferensi yangmenggunakan video atau audio visual.

5) World wide web (WWW)

Adalah kumpulan berbagai situs atau web yang menyimpan berbagai macam data dan informasi dan dapat diakses di seluruh dunia.

b. Dampak Positif dan Negatif Internet

Dalam menggunakan internet, penggunanya perlu bijak dalam mengakses situs yang ada, karena dapat membawa dampak negatif dan positif bagi penggunanya. Novrita (2013:3), menguraikan dampak positif internet adalah:

1) Sebagai sarana hiburan

Tidak hanya menyediakan informasi mengenai wawasan dan pengetahuan, di dalam internet pun kita bisa mencari hiburan seperti film, video, maupun game yang dapat menghibur, namun harus dalam waktu yang secukupnya supaya tidak menimbulkan kecanduan. 2) Mempermudah dalam mengerjakan tugas kuliah ataupun kerja

Banyaknya informasi yang terkandung dalam internet, dapat membantu penggunannya yang terdiri dari berbagai kalangan, salah

(47)

satunya pelajar untuk mengakses informasi mengenai materi pembelajaran.

3) Mempermudah dalam bersosialisasi dan berkomunikasi

Dengan adanya internet, memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dengan orang lain di seluruh penjuru dunia, tanpa terbatas ruang dan waktu.

4) Mempermudah dalam mencari informasi

Karena akses dan cara menggunakannya yang mudah, maka internet menjadi salah satu sumber yang paling banyak digunakan dalam mencari sumber informasi.

Internet juga dapat membawa dampak negatif jika penggunanya tidak bijak dalam mengakses internet. Dampak negatif internet diantaranya adalah:

1) Pornografi

Karena internet yang mencakup segala jenis data dan informasi yang sangat luas, ketersediaan segala jenis data dan informasi ini sering kali disalahgunakan oleh penggunanya untuk mengakses hal-hal berbau pornografi yang dapat membawa dampak negatif bagi penggunanya. 2) Dapat menurunkan prestasi belajar

Peserta didik yang terlalu sering menggunakan internet, bahkan diluar konteks pembelajaran, dapat menyebabkan peserta didik lupa waktu untuk memanfaatkan internet sebagai penunjang belajar, dengan itu prestasi belajar peserta didik dapat menurun.

(48)

3) Mengganggu kesehatan penggunanya

Karena terlalu sering menatap layar handphone maupun laptop untuk mengakses internet dalam waktu yang lama, terkadang penggunanya sering lupa untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya, sehingga dapat mengganggu kesehatan seperti sakit mata, dan pusing.

4) Mengabaikan kehidupan sosialnya

Karena terlalu sering berselancar di internet, dan sudah merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan sesama secara virtual dalam internet, dapat membuat penggunanya abai dan tidak memperhatikan orang-orang disekitarnya, bahkan mulai jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

5) Dapat menyebabkan kecanduan

Karena terlalu sering mengakses internet, dan telah merasa nyaman bahkan menyukai suatu situs dalam internet (game online atau pornografi) maka dapat menyebabkan kecanduan para penggunanya untuk mengakses hal-hal yang disukainya tersebut.

6) Informasi yang berlebihan

Karena informasi yang ada di internet tidak pernah habis dan akan terus diperbaharui, dapat menyebabkan penggunanya menghabiskan yang lama untuk memperoleh informasi yang tak ada habisnya.

c. Pengertian Subsidi

Subsidi menurut Kent J dalam Sitepu dan Anwar (2014:233), adalah dukungan yang diberikan kepada suatu sektor ekonomi atau kelas

(49)

ekonomi, perusahaan maupun individu dengan tujuan meningkatkan perekonomian. Sedangkan subsidi menurut Hasan dan Julian (2018:301), adalah usaha pemerintah dalam mendistribusikan anggaran kepada produsen barang atau jasa untuk melakukan pelayanan publik dengan harga terjangkau, supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup orang banyak. Dalam rangka membantu warga negara selama pandemi, yaitu di sektor pendidikan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pemberian subsidi kuota bagi pendidik dan peserta didik. Berdasarkan surat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan nomor 8202/C/PD/2020 mengenai program pemberian kuota internet bagi peserta didik tingkat Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, serta berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak Pendidikan Tinggi nomor 821/E.EI/SP/2020 mengenai program pemberian kuota internet bagi mahasiswa dan dosen, maka pemerintah telah memberikan subsidi kuota gratis bagi pelajar mulai jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses situs maupun aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan seperti google classroom, zoom, edmodo.

d. Pengertian Kuota

Kuota internet adalah batas atau limit yang ditetapkan dalam penggunaan internet. Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 821/E.EI/SP/2020 mengenai program pemberian kuota internet, berdasarkan surat tersebut mahasiswa

(50)

mendapatkan subsidi kuota internet sebesar 50GB, dimana 5 GB merupakan kuota umum, dan 45GB merupakan kuota belajar yang dapat digunakan untuk mengakses situs belajar seperti google classroom, google

meet, edmodo, dan lain-lain.

Dengan adanya subsidi kuota tersebut, menunjukkan bahwa pemerintah turut mendukung kegiatan belajar mengajar para peserta didik di Indonesia supaya tetap bisa terlaksana dengan baik, meskipun melalui sistem daring. Subsidi kuota diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pendidik juga peserta didik dalam mengakses dan memperoleh informasi seputar pengetahuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran daring. Peserta didik juga diharapkan benar-benar menggunakan subsidi kuota untuk mengakses hal-hal yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, terlebih pemerintah telah memberikan kuota khusus belajar cukup besar, yaitu 45 GB, dengan harapan prestasi belajar peserta didik juga dapat meningkat.

4. Kohesivitas Kelompok

a. Pengertian Kohesivitas Kelompok

Robbins, Stephen, dan Timothy (2008:380), kekohesifan adalah tingkat dimana didalamnya para anggota saling terikat dan tertarik satu dengan yang lain serta memiliki keinginan untuk tinggal dan bertahan pada kelompok tersebut. Ardana, Mujiati, dan Sriathi (2008:51), kohesivitas adalah kekuatan kelompok yang terjadi dalam bentuk keramahan, kekompakan dalam memberikan saran atau pendapat, serta rela berkorban juga bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Robbins & Stephen

(51)

(2006:328), kohesivitas adalah kondisi dimana anggotanya saling tertarik dan termotivasi untuk dapat bertahan pada kelompok yang telah terbentuk.

Kegiatan pembelajaran dalam situasi pandemi ini harus dilaksanakan secara daring, namun dengan adanya pandemi ini bukan berarti hambatan bagi peserta didik untuk tetap belajar meskipun dari rumah. Dalam pembelajaran tentu pendidik telah memilih dan menetapkan strategi, metode dan model apa yang sesuai digunakan selama pembelajaran daring, salah satunya model belajar kooperatif, dimana peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk menyelesaikan tugas.

Di program studi Pendidikan Akuntansi sendiri, terdapat beberapa dosen yang memberikan tugas secara berkelompok meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring, diantarnya adalah mata kuliah teori akuntansi dan akuntansi manajemen.

Berdasarkan uraian di atas peneliti hendak melihat bagaimana kohesivitas kelompok yang ada, apakah intensitas dan juga orientasi yang ada pada masing-masing kelompok adalah untuk mengatasi masalah secara bersama-sama dalam mencapai tujuan kelompok dan bagaimana hubungan yang terjalin didalamnya selama pembelajaran daring ini, apakah mereka tetap memiliki komitmen untuk mempertahankan kelomponya. Kohesivitas merupakan faktor yang dapat menyatukan, mempererat, dan membangun hubungan yang terjalin di dalam suatu kelompok yang dapat menentukan keberhasilan kelompok itu sendiri, hingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

(52)

a. Ciri-ciri kohesivitas kelompok

Kelompok yang memiliki ketertarikan antar individu akan memiliki kohesivitas yang tinggi, sedangkan kelompok yang tidak memliki keterkaitan satu sama lain akan memiliki kohesivitas yang rendah. Ciri-ciri kelompok yang kohesif menurut Faturocmhman dalam Qomaria, Musadieq, dan Susilo (2015:79), adalah sebagai berikut: 1) Setiap anggotanya memiliki komitmen tinggi di dalam

kelompoknya

Kelompok yang memiliki hubungan harmonis, saling membantu, dan memiliki komitmen tinggi tentu akan meningkatkan kohesivitas pada kelompok tersebut.

2) Interaksi di dalam kelompok yang saling bekerjasama, bukan saling berselisih

Kelompok yang saling bekerja sama dalam mencapai tujuannya tentu akan lebih mudah dan cepat dalam mencapai tujuannya sehingga kohesivitas kelompoknya juga tinggi, dibanding kelompok yang berselisih karena mungkin kurangnya komunikasi ataupun keakraban di dalam kelompok.

3) Kelompok memiliki tujuan yang saling terkait dengan yang lainnya dan sesuai dengan perkembangan waktu tujuan yang telah dirumuskan mengalami peningkatan. Jika sebuah kelompok telah terbentuk atas landasan memiliki tujuan yang sama serta sudah memiliki pembagian tugas masing-masing anggota kelompok

(53)

maka dalam proses mencapai tujuan tersebut akan terasa lebih mudah.

4) Terjadinya pertukaran antar anggota kelompok yang sifatnya saling mengikat

Dalam mencapai tujuan kelompok, dalam menjalankan tugas tidak menutup kemungkinan terjadinya pertukaran tugas anggota kelompok, karena dari hal tersebut bisa dilihat suatu anggota kelompok memiliki ahli terhadap bidang apa.

5) Adanya keterkaitan yang erat pada anggotanya, adanya relasi yang saling menguatkan di dalam kelompok.

6) Karena memiliki rasa saling memiliki dan ingin mencapai tujuan kelompok, maka dapat menciptakan hubungan yang erat antar anggota kelompok sehingga terjadi relasi saling menguatkan dan bekerja sama demi tercapainya tujuan kelompok.

b. Faktor pendorong kohesivitas kelompok

Faktor yang mendorong kohesivitas kelompok menurut Ardana, Mujiati, dan Sriathi (2008:52), adalah:

1) Kesamaan nilai dan tujuan

Dalam kelompok, anggota kelompok tentu memiliki satu nilai dan tujuan yang hendak dituju, jika kelompok sudah memiliki satu tujuan maka kelompok tersebut akan mudah mencapai keberhasilan.

(54)

Bagaimana status suatu kelompok dengan kelompok lain dapat mempengaruhi kohesivitas, kelompok yang dipandang dan memiliki status baik tentu berpengaruh baik pula terhadap kinerja kelompok.

3) Penyelesaian perbedaan

Dalam suatu kelompok tentu terdiri dari berbagai macam latar belakang, bagaimana cara kelompok mengatasi perbedaan tersebut tentu mempengaruhi kualitas kelompok tersebut, jika kelompok dapat mengatasi perbedaan dengan toleransi dan saling bekerjasama tentu kelompok dapat mencapai tujuannya dengan baik.

4) Daya tarik pribadi

Jika antar anggota kelompok telah memiliki ketertarikan satu sama lain, maka interaksi antar kelompok dapat lebih akrab dan saling menguatkan, serta memiliki keinginan untuk mempertahankan kelompoknya.

5) Pengakuan dan penghargaan

Pengakuan dan penghargaan akan terjadi jika suatu kelompok berhasil mencapai tujuannya dan juga memcahkan masalahnya. Dengan adanya pengakuan dan penghargaan tersebut dapat memotivasi kelompok tersebut untuk memperbaiki kinerjanya. Faktor yang mendorong kohesivitas kelompok menurut Sudiro (2018:57), yaitu:

(55)

1) Kemiripan kerja

Di dalam kelompok setiap anggota kelompok telah memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing, kemiripan kerja yang terjadi antar anggota kelompok dapat memotivasi satu sama lain untuk saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain dalam mencapai tujuannya.

2) Kedekatan fisik dalam kelompok

Intensitas pertemuan dan interaksi antar anggota kelompok dapat mempengaruhi seberapa dekat dan akrab hubungan yang terjalin antar individu, semakin besar intensitas pertemuan antar individu di dalam kelompok, semakin tinggi pula kohesivitas kelompok. 3) Sistem aliran kerja

Dalam mencapai tujuannya, setiap kelompok pasti memiliki sistem atau tata cara untuk bekerja dalam kelompok, jika kelompok telah menerapkan sistem kerja yang baik, maka kohesivitas kelompok tinggi dan dapat saling membantu untuk menyelesaikan tugas. 4) Struktur tugas

Struktur tugas yang diberikan kepada kelompok dapat mempengaruhi kohesivitas kelompok, jika tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan anggota kelompok, maka kelompok dapat saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut. 5) Ukuran kelompok

(56)

Semakin kecil ukuran kelompok maka semakin tinggi pula kohesivitas kelompok tersebut, kelompok dengan ukuran kecil dapat lebih hangat dan lebih mudah dalam beradaptasi karena jumlah anggotanya yang sedikit.

6) Ancaman dari luar

Ancaman yang berasal dari luar kelompok dapat mengancam keberadaan kelompok atau bisa juga meningkatkan kohesivitas kelompok, tergantung dari bagaimana cara kelompok menyikapi ancaman tersebut. Jika kelompok dapat kompak dan saling bekerja sama, maka dapat meningkatkan kohesivitas kelompok.

c. Faktor penghambat kohesivitas kelompok

Yang dapat menghambat kohesivitas kelompok menurut Sopiah (2008:42), diantaranya:

1) Perbedaan tujuan

Ketidaksamaan tujuan anggota kelompok dapat menyebabkan pertentangan dan dapat menurunkan kohesivitas kelompok. 2) Besarnya anggota kelompok

Anggota kelompok yang terlalu besar dapat menurunkan kohesivitas kelompok karena interaksi dan komunikasi yang terjalin didalamnya tidak terlalu efektif dibanding dengan ukuran kelompok kecil.

(57)

Anggota kelompok yang telah memiliki tidak menyenangkan dapat menyebabkan menurunnya kohesivitas karena anggota kelompok tersebut telah merasa kecewa dan mempengaruhi kinerjanya di dalam kelompok.

4) Persaingan antar anggota kelompok

Jika terjadi persaingan tinggi di dalam kelompok dapat menyebabkan kelompok terpecah dan menjadikan beberapa anggota berkeinginan keluar dari kelompok karena sudah merasa tidak nyaman.

5) Dominasi

Suatu kelompok yang didominasi oleh sebagian individu maupun oleh suatu individu dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam kelompok, karena akan menimbulkan ketidak adilan dalam pembagian tugas kelompok.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian yang dilakukan An Nissa Mu’Min Liu yang berjudul

“Pengaruh Pembelajaran Online Berbasis zoom cloud meeting Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Fisika Universitas Flores”. Kesamaan penelitian ini yaitu variabel bebas yang juga meneliti aplikasi zoom meeting. Dari hasil penelitian Pembelajaran Online berbasis zoom cloud meeting berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan signifikansinya 0,00 <

(58)

0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Untuk nilai t hitung

6,136 > t tabel 2,059 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.

Dapat dilihat juga pada hasil belajarnya diatas nilai kriteria ketuntasan minimalnya yaitu 70 dengan meen difference 6,0741. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajarnya mengalami peningkatan. Jadi pembelajaran online berbasis zoom cloud meeting dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran online selama belajar dari rumah.

2. Hasil penelitian dari Naning Eko Noviana dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Online (Whatsapp dan zoom) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19”. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti variabel penggunaan zoom. Dari hasil penelitian pengaruh media pembelajaran online terhadap prestasi belajar adalah terdapat pengaruh positif. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000<0,05, sehingga H0

ditolak, maka ada pengaruh langsung antara media pembelajaran online dengan prestasi belajar peserta didik.

3. Hasil penelitian dari Suyantiningsih yang berjudul “Integrasi Teamwork dan Kohesivitas Kelompok Dalam Proses Pembelajaran Peserta Didik pada Pendidikan Jarak Jauh Online” kesamaan dengan penelitian ini adalah meneliti variabel kohesivitas kelompok sebagai variabel bebas. Hasil penelitian ini menunjukkan tingginya level proses pembelajaran pada peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh dapat terjadi jika kohesivitas

(59)

dan orientasi bekerja sama di dalam kelompok menjadi hal yang dijunjung dalam proses pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yang diduga memiliki hubungan prestasi belajar mahasiswa. Variabel tersebut adalah penggunaan aplikasi zoom, subsidi kuota dan kohesivitas kelompok.

1. Hubungan Penggunaan Aplikasi zoom dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Media belajar yang dipilih dosen tentu telah dipertimbangkan sebaik mungkin, sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik kepada mahasiswa.

Karena adanya pandemi Covid-19, media pembelajaran yang biasa digunakan dosen banyak berubah, saat ini sebagian besar dosen di program studi Pendidikan Akuntansi menggunakan media pembelajaran audio-visual yaitu zoom, media pembelajaran zoom sering digunakan karena melalui aplikasi ini mahasiswa dan dosen dapat mendengar sekaligus melihat materi yang disampaikan, serta adanya fitur yang mendukung kegiatan pembelajaran, seperti share screen, kolom komentar, dan raise

hand yang dapat memudahkan proses interaksi antara mahasiswa dan dosen

secara daring.

Gambar

Tabel 4.8  Nilai-nilai statistik variabel kohesivitas kelompok…………….…69  Tabel 4.9  Kategori dan interpretasi variabel prestasi belajar……….……… 70  Tabel 4.10  Nilai-nilai statistik variabel prestasi belajar mahasiswa…….…..
Gambar 2.1  Paradigma penelitian……………………………………………..44
Gambar 2. 1   Paradigma Penelitian
Tabel 3. 4  Skor Skala Likert
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada tingkatan soal ini menuntut siswa menggunakan semua informasi yang sesuai dengan permasalahan pada materi Hidrolisis garam yang telah diterima pada saat pembelajaran,

Struktur hukum sangat erat kaitannya dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan publik, yang dimaksud struktur hukum adalah orang atau pihak yang diberikan kewenangan

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. 678) HTML adalah bahasa pemrograman dengan format khusus yang dapat programmer gunakan untuk membuat format

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lumpur laut cair dan pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di tanah gambut dan

Die Hilfsmittel, die heute in der Regel im Fremdsprachenunterricht verwendet werden, sind folgende: verschiedene Printmedien Bücher, Lehrwerke, Arbeitsblätter, Zeitungen,

Salah satu instansi yang akan dijelaskan dalam pemasangannya dengan menggunakan VPN VTun di sini adalah Kementerian Luar Negeri. Pada tanggal 2 November 2012,

Faktor pendukung dalam implementasi model pembelajaran sentra bermain peran untuk menanamkan nilai moral anak di kelas B2 RA Tiara Chandra adalah : (1) latar belakang

Informasi dan Edukasi • skala Desa/ Kelurahan tentang keadaan menyampaikan informasi dalam maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan pengelolaan