P E L I T A
B U L E T I N B A N K N U S U M M A G R O U P
WELCOME!
Mudah untuk mendapatkan pemain bagus.
Mendapatkan mereka untuk bermain bersama, dan mempersatukan mereka adalah bagian yang sulit
(Casey Stengel)
Salam Guyub Rukun Nusumma!
“Anda membutuhkah sebuah tim yang kuat, karena tim yang biasa – biasa saja akan memberikan hasil yang biasa-biasa saja”
(Bill Gates). Tim yang kuat bukan berati tim yang hanya berisikan para expert saja, namun tim yang mau berkolaborasi, mau berbagi, mau belajar, mau bertoleransi, dan mau berjuang untuk mencapai mimpi bersama.
NBA dan Nusumma yang terbentang dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur pasti memi- liki keunikan dan keunggulan masing – masing. Dan saya merasa senang dan bangga bahwa seluruh insan di NBA dan Nusumma dapat bersinergi dalam satu haluan untuk mencapai visi menjadi Bank yang Keren dan Juara!
Mewujudkan mimpi dan menjaga keberlangsungan Nusumma hingga generasi – generasi mendatang merupakan tugas bagi kita yang ada di Nusumma saat ini. Dan saya yakin salah satu kuncinya dalah dengan terus menjaga guyub rukun dan mengimplementasi- kan Budaya Pelita.
Tahun 2020 ke depan akan menjadi tantangan baru untuk kita.
Teruslah kompak, saling menjaga, dan menamkan energi positif di diri dan lingkungan kita, karena sukses berasal dari mindset dan kegigihan.
“Together Everyone Achieve More ” Salam Keren dan Juara !
Tedy S. Djajawinata
Chief Executive Officer Nusantara Bina ArthaDAFTAR ISI
07 The Infinite Game 08 Kisah Inspiratif 16 Tokoh Nusumma 31 Nusumma Dalam Angka 36 Kabar Nusumma 43 Cerita Mereka
Message From
CEO
Redaksi Buletin Pelita Advisor
Eky Amrullah
Director
Desinaya AgdiEditor
Desinaya Agdi Tika AmaliaArt, Design & Graphic
Jody Faturachman Himawan Fahmi Indra RahmawanContributing Writer
Eky AmrullahOki Hidayat Anesia Anggraeni Yumita Amanda Sujarwo
Donny Rinaldi
Yulianda Antera Fanal Sri Hermawan
Hesti Arfiani Marzuki Imron Helda Proboningrum Mariska Ayu Aidia Deden Budi Awaludin Beril Adri Andea Eva Christa Paranoan Restu Bin Jovi
Dwi Heavy Karuniawan Lavinda Indanus Proboputri Indra Rahmawan
Ananda Essa Bayu Ia Juriah
Siti Aisyah Nur Hidayati Elis Masruroh Desinaya Agdi Putri Sahita
Rahman Syahrul Mobarok Tika Amalia
Elsaranti Selamat Tahun Baru 2020 Nusummaers!
Dalam perjalanan kita membangun Nusumma sebagai lembaga keuangan yang berdampak baik untuk masyarakat, kita perlu memastikan bahwa seluruh individu di dalam Nusumma memiliki mimpi yang sama. Bagi saya, Nusumma bukan hanya sekedar lem- baga keuangan, namun merupakan rumah yang di dalamnya berisi keluarga yang sangat saya sayangi. Keluarga saya di Nusumma memiliki beragam karakter, budaya, agama, hingga pemikiran.
Namun saya melihat keberagaman tersebutlah yang menjadi kekuatan hingga Nusumma bisa terus memperoleh pencapaian yang baik saat ini.
Saya melihat seluruh keluarga saya di Nusumma telah berjuang keras, sepenuh hati, dan penuh dedikasi untuk memajukan organ- isasi. Dan tahukah apa yang paling membahagiakan untuk saya?
Bahwa saya juga melihat Nusumma mulai dapat memberikan keba- hagiaan juga untuk para karyawan dan keluarganya.
Dalam buku The Infinite Game – Simon Sinek, terdapat sebuah istilah yaitu “Just Cause” yang merupakan panggilan hati yang menjadi dorongan paling kuat bagi seseorang dalam bertindak. Just Cause saya untuk Nusumma adalah saya ingin indeks kebahagiaan karyawan di Nusumma terus meningkat dan terlebih dari itu, saya ingin melihat senyuman dari masyarakat yang hidupnya semakin sejahtera karena keberadaan Nusumma. Dan saya tidak akan per- nah lelah untuk terus berupaya memberikan yang terbaik untuk Nusumma karena saya yakin rekan – rekan saya di Nusumma juga akan berjuang bersama saya dengan penuh integritas untuk mewu- judkan mimpi tersebut.
“Mungkin uang akan membuat diri kita bahagia, namun memban- gun Nusumma akan membuat lebih banyak orang sejahtera”
Salam Keren dan Juara!
Eky Amrullah
Chief Operating Officer Nusantara Bina Artha
Message From
COO
THE INFINite GAME
Kontributor : Desinaya Agdi
a book from simon sinek
Bagi Anda yang sudah sampai pada level bahwa bekerja adalah tentang bagaimana kita mengaktualisasikan diri dan mengedepankan dampak dari setiap pekerjaan yang kita laku- kan, maka Anda wajib membaca buku The Infinite Game dari Simon Sinek. The Infinite Game banyak mengubah pandangan para leader masa kini dalam memaknai arti kata bekerja.
Pertanyaan pembuka yang harus Anda jawab dalam hati, apakah yang menjadi ukuran kesuksesan Anda? Masuk dalam Top 10 organ- isasi terbaik di sektor bisnis Anda?
Membukukan laba 3 kali lipat dari tahun lalu? Atau mungkin menjadi market leader di antara kompetitor Anda? Pada kenyataannya sebagian besar orang memang suka menjadi lebih baik daripada orang lain.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada dua jenis game di dunia ini yaitu “finite game” dan “infinite game”. Finite game berfokus untuk selalu menang dari orang lain atau kompetitor. Mindset dalam finite game adalah tentang menjadi yang terbaik dalam sebuah kompetisi.
Akan selalu ada “garis finish” dalam finite game yang artinya permainan tersebut selalu ada jangka waktunya akan berakhir.
Infinite game memiliki level yang berbeda dalam memaknai per- juangan itu sendiri. Dalam infi- nite game orang – orang di dalam organisasi bangun setiap pagi dan sibuk memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk membuat organisasi tersebut lebih baik dari kemarin, produk atau layanan apa yang harus dihadirkan agar nasabah dapat dilayani lebih baik dan ter- bantu. Ketika Anda bermain dalam infinite game, it’s not about being number 1, tapi ini adalah sebuah never ending improvement untuk
bisa terus stay dalam game. Terlebih dari itu, ketika Anda merasa baha- gia akan apa yang Anda lalukan dan tidak pernah lelah untuk terus meningkatkan impact untuk orang lain maka Anda telah memainkan infinite game. Dalam infinite game kebahagiaan tidak datang dari per- bandingan dengan kompetitor akan siapa yang lebih baik namun dari advancement atau progres perbai- kan setiap harinya.
Lalu apakah memilih finite game salah? Tentu tidak, bermain finite game berati Anda memiliki tujuan untuk menjadi pemenang. Namun menurut penelitian Anda akan sam- pai pada suatu titik dimana Anda akan sangat lelah dalam kompe- tisi ini, hal ini disebabkan karena kebahagiaan dan kepuasan Anda bergantung pada kinerja orang lain.
Anda akan merasa sangat frustasi apabila nilai Anda tidak lebih baik dari kompetitor Anda. Sedangkan ketika Anda bermain infinite game, ini adalah soal hati dan niat Anda saat bekerja. Bagi Anda tidak jadi masalah apabila perusahaan Anda tidak menjadi ranking 1, namun karyawan Anda dan keluarganya bisa happy dan sejahtera. Anda juga tidak terlalu ambil pusing soal memiliki kantor paling mewah asal- kan layanan Anda dapat membantu dan berdampak baik pada pelang- gan Anda. Anda akan selalu merasa bahagia karena apa yang Anda laku- kan berdampak untuk orang – orang disekitar Anda. Anda lebih sibuk memikirkan cara untuk terus mem- berikan yang terbaik, tanpa batas waktu, dengan ikhlas, dan penuh integritas. So Nusummaers, tan- yakanlah pada diri Anda game apa yang ingin Anda mainkan di dalam karir Anda bersama Nusumma?
Salam Keren dan Juara!
YANG MUDA YANG BERKARYA
Berawal dari kegemarannya pada dunia seni terutama seni melukis, Muh. Mustakim seorang pria asal Jepara yang lahir pada 5 Januari 1995 (25 tahun) mampu mem- perkenalkan hasil karyanya ke kancah internasional. Dalam merintis karirnya dalam bisnis Industri Kecil Menengah (IKM), Mustakim tidak menyangka bahwa produknya kini sudah mampu bersaing dibeberapa negara seperti Malaysia, Vietnam dan Filipina.
“Alhamdulilah sekarang sudah bisa ekspor ke beberapa neg- ara. Saya juga nggak nyangka kalau sekarang bisa ekspor.
Karena saya mengawali bisnis ini iseng aja. Saya suka melu- kis atau buat kerajinan tangan, kemudian lukisan tersebut saya pajang di teras rumah, eh malah ada turis yang ber- minat dan dibelinya lukisan saya. Berawal dari itu saya jadi semangat mengembangkan lukisan saya dan mencari pelu- ang baru dengan memanfaatkan barang bekas, kemudian saya kembangkan lagi dengan inovasi baru yaitu dikombina- sikan dengan besi, kayu, dan barang bekas. Hasilnya sangat menakjubkan diluar dugaan saya. Usaha yang awalnya iseng kini jadi pendapatan utama saya” kata Takim saat berbin-
cang langsung di kediamannya di Desa Ngabul RT 03 RW 01, Tahunan, Jepara.
Ia mencoba mengaplikasikan seni lukis dengan menggunak- an dasar tong bekas cat namun dibentuk sebagai stool (kursi santai) yang bisa diletakkan di meja ruang tamu atau untuk mendekorasi rumah. Nekat, itu satu kata yang di ungkapkan Bapak Takim saat menceritakan bisnisnya yang bernama
“Pusaka Indah Furniture”. Usaha itu ia dirikan awalnya den- gan modal 200 ribu rupiah yang diperoleh dari mengambil uang tabungannya di Bank Nusumma Jateng Cabang Jepara.
Biaya pembuatan lukisan furniture beragam, tergantung bentuk dan kesulitan. Misalnya pembuatan sketsa lukisan di tong bekas cat atau furniture kayu harganya sangat beragam.
Bapak Takim biasanya menjual karyanya dikisaran minimal lima ratus ribu hingga ratusan juta rupiah, tergantung tingkat kerumitan, desain, dan ukuran obyek yang dilukis. Hingga kini usaha tersebut terus berkembang pesat dan Bapak Takim mampu meraih omset hingga 50 juta rupiah setiap bulannya. Laba yang Ia peroleh dari usaha ini pun terus Ia kumpulkan dengan menabung di Bank Nusumma.
Kontributor : Siti Aisyah dan Nur Hidayati
Kisah Muhammad Mustakim dari Simpanan Bank Nusumma, Kini Punya Usaha
Furniture Beromzet
Puluhan Juta
Seiring waktu usahanya terus berkembang dan pada tahun 2018 Ia mampu membeli mobil dari keuntungan usahanya.
Sebagian sisanya kembali ditabung di Bank Nusumma untuk THR karyawannya. “Awalnya saya tidak berminat untuk meny- impan uang di bank, karena mendengar adanya kebangkrutan salah satu lembaga keuangan dan dananya dibawa kabur oleh salah satu karyawannya. Tetapi ada salah satu karyawan Bank Nusumma datang ketempat saya dan menyakinkan saya bahwa Bank Nusumma itu aman soalnya dijamin LPS dan di Bank Nusumma itu ada layanan pick up service kerumah. Sehingga saya lebih percaya dan Bank Nusumma ternyata sangat ama- nah hingga akhirnya saya menjadi nasabah hingga sekarang “ tutur Bapak Takim dengan senyum mengembang.
Melalui cerita dari Bapak Takim dapat disimpulkan bahwa guyub rukun antara lembaga keuangan dan masyarakat / nasa- bah sangat diperlukan. Didasarkan pada hubungan baik dan saling berkontribusi untuk memberi dampak yang baik akan membangun loyalitas nasabah pada Bank Nusumma yang akan turut memajukan keberlangsungan Bank Nusumma kedepan.
Bank Nusumma, Dekat, Mulia, dan Terpercaya!
LO YANG SALAH LO YANG GALAK
Tagline ini sedang menjadi headline pembi- caraan kami di kantor NBA, fenomena yang
“terkadang” terjadi juga di lingkungan kerja.
Ekspetasi dan target yang dibebankan terkadang berubah menjadi “emosi” bilamana ada yang mempertanyakan success rate dari target terse- but. Even worse, ketika target tersebut tidak ter- capai padahal kita sudah melakukan segalanya dengan ikhlas dan berintegritas.
Duckworth (2016) dalam bukunya yang ber- judul The Power of Passion dan Perseverance menemukan konsep yang disebut “GRIT”. GRIT adalah tentang daya juang yang terus menerus yang lahir karena rasa cinta terhadap sesuatu.
GRIT membuat semua target yang dibebankan, tantangan, kompetitor dan bahkan “nyinyiran”
adalah sebuah inspirasi untuk melakukan ses- uatu yang inovatif dan lebih baik. Seseorang dengan jiwa GRIT pastinya bukan seseorang yang sempurna tetapi mereka adalah pembawa virus “positif” di lingkungan kerja. Bagi mereka, kritik dan pertanyaan adalah masukan yang membangun. Dalam diri mereka selalu terselip slogan “Stay Foolish Stay Hungry” yang bermak- na teruslah bersikap bodoh dan lapar terhadap informasi dan pengetahuan baru dari siapapun.
Dampak dari itu semua adalah terbentuknya sebuah karakter yang kuat untuk memberikan dampak positif ke lingkungan dimanapun mer- eka berada.
Berbuat salah itu biasa! namanya juga manusia.
Menjadi tiba-tiba galak juga tidak salah asal- kan semua itu dilakuan pada porsi dan tempat yang benar. Tetapi kita akan menjadi individu yang #bukanmain ketika kita bisa menjadikan
“berbuat salah” itu sebagai pengalaman yang berharga. Dan menjadi “galak” itu adalah inspi- rasi bagi kita untuk juga berkomitmen pada diri sendiri agar dapat menjadi individu yang lebih baik. Semua itu hanya bisa kita temukan ketika GRIT is controlling our life, karena sesuatu yang didasakan rasa cinta itu tidak akan pernah bias dimanipulasi dan dikalahkan.
“BUKAN MAIN”
Kontributor : Eky Amrullah
SOSIAL MEDIA
UNTUK NUSUMMAERS
Sense of belonging atau rasa memliki sebuah perusahaan merupakan perasaan cinta karyawan terhadap perusahaan sehingga karyawan merasa ikut memiliki perusahaan. Apa yang perlu dilakukan perusahaan untuk mendorong rasa Sense of belonging antar karyawan Nusumma adalah mem- bangun komunikasi baik antar karyawan bukan hanya dari satu cabang, tetapi seluruh cabang yang ada di Nusumma agar rasa memiliki terhadap karyawan dan perusahaan tetap terjaga. Berangkat dari kesadaran itu saat ini Nusumma dan NBA selaku Holding Company membuat berbagai sarana komunikasi mulai dari Whatsapp group Keluarga Nusumma, Workplace Nusumma, Instagram Nusantara Bina Artha, Instagram Nusumma (setiap cabang), Youtube dan juga web- site. Meningkatkan rasa Sense of belonging juga dilakukan dengan kegiatan rutin Gathering Nusumma yang diadakan setiap tahun.
Dasar untuk menjadikan media sosial sebagai sarana untuk memperkuat rasa sense of belonging antar karyawan didu- kung dengan data penetrasi pengguna internet berdasarkan pekerjaan. Dimana sebagian besar orang saat ini banyak menghabiskan waktunya di untuk berkomunikasi via media sosial. Sehingga dengan terus memfasilitasi ruang berkomuni- kasi dan berkreasi di media sosial kedekatan antar karyawan akan terus terjaga, ibaratnya meski jauh dimata namun tetap dekat dihati yah!
Dengan hal – hal diatas diharapkan rasa sense of belonging karyawan Nusumma dapat terus bertumbuh seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Nusumma sebagai organisasi sehat yang bisa mensejahterahkan karyawannya sesuai den- gan visi dan misi yang ada.
Kontributor : Putri Sahita
AYO KITA KE
NUSUMMA SAJA!
Kontributor: Anesia Anggraeni
Keluarga Nusumma pastinya sudah hafal dengan “Sila Pertama” Nusumma yang berbunyi : “Menjadi Bank yang dikenal dekat oleh masyarakat dikarenakan layanan yang ino- vatif, mulia dan terpecaya”, butir misi ini menunjukan bahwa berada “dekat” dengan masyarakat baik secara fisik maupun hubungan emosional adalah fokus utama Bank Nusumma, untuk itu kita harus terus berupaya secara konsisten mem- perkenalkan Nusumma sebagai lembaga keuangan yang terpercaya melalui produk dan layanan yang kita miliki.
Salah satu hal yang dapat dengan cepat memperkenalkan Nusumma adalah dari pengalaman yang secara langsung dialami oleh nasabah maupun calon potensial nasabah dari Bank Nusumma. Mengapa calon potensial nasabah juga ter- masuk? Mari kita bahas Bersama yah!
Pengalaman dapat terjadi ketika nasabah berinteraksi dengan Anda di lapangan, pada saat Anda berkenalan untuk pertama kalinya dengan nasabah, menawarkan produk, menagih ang- suran, mengambil tabungan, maupun saat nasabah sedang bertransaksi secara langsung di kantor Bank Nusumma.
Setiap layanan, komunikasi, maupun tindakan yang kita laku- kan akan meninggalkan kesan pada nasabah terhadap Anda sebagai karyawan maupun Nusumma secara keseluruhan sebagai sebuah institusi tempat Anda bernaung.
Satu hal yang perlu kita ingat adalah ketika nasabah mendapat- kan kesan yang baik maupun buruk dari pengalamannya ber- interaksi dari Anda, nasabah tersebut dapat menceritakan dan berbagi pengalamannya dengan orang lain. Untuk itu kita perlu untuk memastikan bahwa pengalaman yang didapatkan nasabah merupakan pengalaman yang positif karena ini akan berdampak terhadap citra perusahaan secara keseluruhan dan upaya kita untuk “dikenal dekat oleh masyarakat” atau calon nasabah potensial.
Contoh-contoh pengalaman positif yang secara mudah dapat
kita berikan antara lain dengan selalu berpakaian rapi dan bersih ketika menemui nasabah, bertutur kata santun ketika berkomunikasi, memberikan informasi produk secara jelas, datang tepat waktu sesuai dengan janji yang dibuat terhadap nasabah, menjalin silahturahmi yang baik kepada nasabah, menahan diri untuk tetap menanggapi dengan baik ketika mendapatkan kritikan ataupun ketika nasabah sedang melu- apkan emosinya atas ketidakpuasannya dan masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk meninggalkan dan mening- katkan pengalaman positif nasabah.
Melalui nilai perusahaan PELITA juga telah dijelaskan secara gamblang bagaimana ekspektasi perusahaan terhadap kita semua sebagai bagian dari keluarga Nusumma. Tunjukkanlah nilai-nilai Nusumma kepada setiap nasabah kita karena kita juga merupakan “Agen-Agen” Budaya Nusumma dimana setiap individunya akan bekerja dengan penuh semangat untuk memberikan layanan yang terbaik, mulia dan terpe- caya serta tidak lupa akan selalu ada inovasi dari Nusumma untuk menjawab segala kebutuhan layanan keuangan bagi masyarakat.
Kompetitor juga akan lebih sulit untuk “merebut” nasabah kita jika nasabah telah merasa nyaman dan memiliki hubun- gan personal yang baik dengan kita. Salah satu tujuan akhir dari upaya-upaya agar nasabah mendapatkan pengalaman positif dari kita sebagai individu maupun Nusumma sebagai institusi adalah agar nasabah Nusumma juga dapat menyam- paikan pengalamannya yang positif dan mengajak “Ayooo kita ke Nusumma sajaaaa” kepada keluarga maupun lingkungan sosial dimana mereka berada. Selamat memberikan kontri- busi positif terhadap pengalaman nasabah Nusumma!!!
#salamkerendanjuara
Kontributor: Eva Paranoan
B erBeda I tu I ndah !
Apa yang muncul di pikiran kita ketika mendengar kata
“Berbeda”? apakah yang muncul di pikiran kita “Wah berarti kita tidak satu visi misi, pemikiran, asal, persepsi, dan seb- againya”. Ketika kita tahu bahwa kita berbeda dengan orang lain, kita langsung merasa bahwa kita tidak dapat menjalin suatu relasi dengan orang tersebut. Rasa takut akan suatu perdebatan, gak nyambung akan membuat kita enggan untuk membuka suatu komunikasi. Padahal tidak selamanya perbedaan akan membawa kita pada suatu perdebatan yang menjengkelkan loh. Kok bisa?
Cara kita dalam memandang suatu perbedaan akan menen- tukan bagaimana kita menyikapinya. Pandangan bahwa per- bedaan sebagai suatu “tembok penghalang”, secara perlahan akan membentuk kita menjadi pribadi yang sulit untuk ber- adaptasi dan berujung pada suatu kepribadian intoleran dan egoistis.
Kita kerap mendengar pernyataan bahwa “manusia adalah makhluk sosial”. Pernyataan tersebut berarti bahwa inter- aksi antar makhluk hidup merupakan suatu hal yang san- gat berpengaruh untuk membuat manusia bertahan hidup.
Bayangkan jika kita sebagai manusia hidup tanpa berinter- aksi dengan sesama? Apakah hidup kita bahagia atau terasa
hambar? Mungkin saja ada yang berpendapat bahwa inter- aksi antarmanusia adalah sesuatu yang menyenangkan hanya apabila kita berinteraksi dengan orang yang memiliki kesa- maan dengan kita.
Perlu disadari bahwa menghadapi setiap perbedaan yang ter- dapat dalam diri manusia dapat dimanfaatkan sebagai suatu tantangan untuk membuat kita menjadi manusia yang lebih dewasa dalam menjalani hidup.
Hidup kita akan menjadi suatu kenangan yang indah jika kita mampu menjalani nya dengan perasaaan yang bahagia bers- ama dengan sesama walaupun terdapat begitu banyak perbe- daan. Untuk itu, relasi yang harmonis dengan sesama sangat menentukan bagaimana kita sanggup menjalani kehidupan ini. Nah, pertanyaan nya, “Apa mudah membangun suatu hubungan yang harmonis?” tentunya diperlukan suatu ker- endahan hati antarindividu untuk bersedia melakukan penye- suaian terhadap perbedaan untuk bisa membangun suatu relasi yang harmonis. So, berbeda bukan berarti tidak cocok.
Berbeda itu indah dan perbedaan justru akan menjadi kekua- tan yang lebih sempurna apabila kita mampu mengelolanya.
Karena tidak ada orang yang sempurna, maka kita butuh orang lain untuk melengkapi kekurangan kita.
Ada yang pernah mendengar tentang Hukum Maslow? Itu loh yang menyebutkan hirarki kebutuhan manusia yang dimu- lai dari kebutuhan paling dasar, fisiologi (pangan, sandang, papan). Tidak sedikit orang terjebak dalam pengertian yang salah. Mereka yang bekerja dengan motif untuk memenuhi kebutuhan yang paling dasar. Seandainya belum tercukupi, mereka akan sulit untuk naik ke kebutuhan berikutnya. Inilah yang disebut sekedar “bertahan hidup”.
Dan penelitian terhadap orang-orang sukses tidak ada satu- pun yang dimulai dari memenuhi yang paling dasar. Tapi sebaliknya dari awal mereka berpikir memenuhi kebutuhan akan “aktualisasi diri”.
“Motifmu dalam bekerja akan menentukan kekuatan inova- simu”
Jadi jelas bahwa kalau ada orang yang berkata “Saya tidak termotivasi di perusahaan ini” maka Ia hanya dapat ditolong saat ia menyadari motivasi terbesarnya dalam berkarir.
Larry Page dan Sergey Brin mahasiswa yang setia dengan misi mereka membantu banyak orang melalui mesih pen- cari (search engine) yang akhirnya dikenal sebagai Google.
Selanjutnya Soichiro Honda, seorang montir tangguh yang akhirnya mendirikan perusahaan automotif kelas dunia, yaitu
Honda.
Apa kesamaan diantara mereka?
Saat kondisi mereka belum mapan secara ekonomi, mereka tidak terjebak untuk “hitung - hitungan” dengan nilai kontri- busi. Mereka tidak mau sekadar “bertahan hidup”, mereka ingin PLAY FOR LEGACY (peranan yang berdampak positif).
Penelitian juga menyatakan bahwa semakin berharga yang kamu perjuangkan dari awal kariermu, maka semakin tinggi puncak karier yang kamu raih.
Oleh karena itu Play for Legacy bisa dimulai dari diri sendiri untuk memberikan dampak positif untuk orang lain, tentunya semakin lama maka ruang lingkupnya semakin besar. Perlu diingat bahwa dampak dalam Play for Legacy berati bukan hanya jangka pendek, namun hingga jangka panjang bahkan mungkin hingga kita sudah tidak lagi berada dalam peran tersebut. Meninggalkan warisan yang bedampak baik adalah tentang bekerja dari hati tanpa mengedepankan kepentingan pribadi. Jangan pernah lelah dan haus pamrih dalam berkon- tribusi yah! #bekerjadenganimpact
APA PANGAN,
SANDANG, PAPAN
CUKUP?
Kontributor: ElsarantiPada Jumat tepatnya tanggal 3 Januari 2020 lalu dunia dikejutkan dengan terbunuhnya Jendral Iran Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat. Segera kabar tersebut ramai di dunia maya dengan tagar World War 3 atau Perang Dunia ke-3 yang menjadi trending topic di Twitter. Pada Rabu 8 Januari 2020 Iran yang tidak terima atas tindakan Amerika Serikat tersebut melakukan serangan balik dengan meluncurkan serangan rudal pada pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Lalu apa hubungannya dengan emas?
Emas adalah jenis logam mulia yang paling digemari masyarakat untuk ber- investasi dikarenakan risk free atau aman. Harga emas sendiri dipengaruhi oleh: ketidakpastiaan kondisi global, jumlah penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi, nilai tukar uang khususnya dolar Amerika Serikat.
Ketidakpastiaan kondisi global merupakan berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi atau perang. Pada
“ribut – ribut” yang didalangi oleh Amerika Serikat dan Iran tersebut berdampak pada harga emas yang memecahkan rekor kenaikan signifikan pada Rabu (8/1) harga emas Antam berada di posisi Rp799.000/gram atau melejit Rp15.000/gram, dari sebelumnya Rp784.000/gram pada Selasa (7/1). Sebelumnya kenaikan harga emas sudah terlihat pada akhir tahun 2019 dikarenakan situasi memanasnya perang dagang Amerika Serikat dan China. Pada kondisi global dengan ketidakpastiaan, investor global cender- ung akan berinvestasi pada aset aman (safe haven), salah satunya emas. Hal ini menyebabkan harga emas akan naik apabila terjadi ribut – ribut. Namun dalam keadaan yang mulai adem – ayem emas akan kembali kekurangan peminat sehingga harga kembali turun.
Bedasarkan sifat emas yang menyukai situasi ribut – ribut dibandingkan adem – ayem ini dapat kita gunakan sebagai refleksi diri untuk tidak bersifat seperti emas. Hidup dalam masyarakat majemuk di Indonesia tentu mem- punyai risiko gesekan – gesekan horizontal. Jika kita mundur ke belakang dan melihat sejarah kelam bangsa Indonesia banyak terjadi kerusuhan dan konflik yang melibatkan antar masyarakat disebabkan gesekan – gesekan yang dipicu oleh masalah ras.
Kembali pada sifat emas yang merupakan logam mulia, hal ini juga dapat kita gunakan sebagai refleksi diri dalam bermasyarakat. Kita sebagai manu- sia yang diciptakan sama derajatnya oleh Tuhan tentu tidak sepatutnya untuk merasa lebih mulia dibandingkan manusia lainnya. Apabila kita merasa lebih mulia tentu akan mengganggap manusia lain derajatnya lebih rendah dan berhak ditindas, pemikiran seperti ini yang dapat memicu kon- flik antar masyarakat.
Hidup rukun dalam masyarakat akan menimbulkan rasa aman secara sosial dan politik. Dengan kondisi yang kondusif akan banyak dampak positif yang terjadi pada hidup kita, salah satunya terciptanya iklim investasi yang baik dan ujungnya adalah perbaikan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Don’t be like a
Gold!
Kontributor: Tika Amalia
NUSUMMA
Tokoh
Kontributor : Desinaya Agdi
Bank Nusumma Jateng Cabang Blora meraih prestasi yang gemi- lang di tahun 2019. Nusumma Blora bukanlah petahana yang kinerjanya sudah kinclong sejak dulu, sehingga pencapaian ini merupakan suatu sejarah yang sangat menarik untuk kita jadikan lesson learned. Secara indikator kinerja pencapaian Nusumma Blora adalah sebagai berikut.
Kita tentu tau bahwa kekompakan yang tidak berorientasi pada mimpi untuk memajukan organisasi dapat berdampak fatal bagi kinerja perusahan. Membangun teamwork yang kompak sehingga mampu memberikan dampak baik bagi kinerja finansial perusahaan bukan hal yang mudah. Perubahan cara kerja, kengi- nan mencapai mimpi bersama, dan kekompakan tim Nusumma Blora merupakan salah satu kunci kesuksesan mereka meraih prestasi dan segala hal itu tidak terlepas dari dorongan leader yang memberikan komando.
Adalah Bapak Sri Hermawan yang diberikan kepercayaan untuk mempimpin Tim Nusumma Jateng Cabang Blora efektif per April 2019. Beliau merupakan pria yang lahir di Bojonegoro, 4 Oktober 1979 dan seorang ayah dari 2 orang putra. Ia menyelesaikan pendidikannya di sebagai Sarjana Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknik Ronggolawe. Setelah lulus kuliah beliau membuka usaha berdagang kopi dan roti bakar di salah satu tenda Taman 1000 Lampu selama 2 tahun. Setelah itu beliau mulai mengikuti pro- gram magang di Pusdiklat Migas Telekomunikasi. Ketika program berakhir, Pak Iwan mulai meniti karirnya di lembaga keuangan bank dan multifinance. Beliau pernah menjadi loan officer, credit analyst, collection manager, hingga unit manager. Dari perjalanan karir tersebut membentuk diri beliau untuk memiliki mindset sebagai orang bisnis yang fleksibel namun tetap mengedapankan
mitigasi terhadap risiko yang bisa terjadi.
Kinerja Tim Nusumma Jateng Cabang Blora sebelumnya cen- derung tidak spesial dan cukup lambat. Suasana kerja terasa tidak bersemangat dan cenderung tertutup. Motivasi tim dalam bekerja juga tidak terlalu baik, keinginan untuk berkembang relatif rendah. Hal ini karena sebelumnya Nusumma Blora terbiasa untuk bermain aman di zona nyaman. Dalam persaingan antar lembaga keuangan di Cepu dan Blora sendiri, Nusumma Blora bukanlah lembaga keuangan yang keberadaannya menjadi anca- man bagi pesaing, karena Nusumma Blora cenderung hanya berfokus pada wilayah dan nasabah yang itu – itu saja, tidak ada gebrakan – tidak kedengaran gaungnya. Hal inilah yang menjadi motivasi bagi Pak Iwan untuk memperbaiki kinerja Nusumma Blora.
Pada awal bergabung di Nusumma Blora, Bapak Iwan banyak menghabiskan waktu untuk mendengengarkan cerita, padangan, dan masukan dari tim. Berangkat dari ban- yak mendengarkan beliau menyimpul- kan bahwa sebenarnya Tim Nusumma Blora sangat berpotensi untuk menca- pai prestasi yang lebih. “Mereka ada kemauan untuk berubah dan belajar, hanya saja mereka tidak percaya diri dan minim pengalaman diluar, sehingga mereka merasa minder dan menganggap apa yang diberi- kan Nusumma biasa – biasa saja.
Padahal jika mereka bergaul dengan lembaga keuangan lain- nya, mereka akan tau bahwa apa yang Nusumma tawarkan dan berikan untuk karyawan- nya sangat bagus dibanding bank lain” ungkap beliau.
NUSUMMA
mitigasi terhadap risiko yang bisa terjadi.
Kinerja Tim Nusumma Jateng Cabang Blora sebelumnya cen- derung tidak spesial dan cukup lambat. Suasana kerja terasa tidak bersemangat dan cenderung tertutup. Motivasi tim dalam bekerja juga tidak terlalu baik, keinginan untuk berkembang relatif rendah. Hal ini karena sebelumnya Nusumma Blora terbiasa untuk bermain aman di zona nyaman. Dalam persaingan antar lembaga keuangan di Cepu dan Blora sendiri, Nusumma Blora bukanlah lembaga keuangan yang keberadaannya menjadi anca- man bagi pesaing, karena Nusumma Blora cenderung hanya berfokus pada wilayah dan nasabah yang itu – itu saja, tidak ada gebrakan – tidak kedengaran gaungnya. Hal inilah yang menjadi motivasi bagi Pak Iwan untuk memperbaiki kinerja Nusumma Blora.
Pada awal bergabung di Nusumma Blora, Bapak Iwan banyak menghabiskan waktu untuk mendengengarkan cerita, padangan, dan masukan dari tim. Berangkat dari ban- yak mendengarkan beliau menyimpul- kan bahwa sebenarnya Tim Nusumma Blora sangat berpotensi untuk menca- pai prestasi yang lebih. “Mereka ada kemauan untuk berubah dan belajar, hanya saja mereka tidak percaya diri dan minim pengalaman diluar, sehingga mereka merasa minder dan menganggap apa yang diberi- kan Nusumma biasa – biasa saja.
Padahal jika mereka bergaul dengan lembaga keuangan lain- nya, mereka akan tau bahwa apa yang Nusumma tawarkan dan berikan untuk karyawan- nya sangat bagus dibanding bank lain” ungkap beliau.
Tentang Mimpi, Toleransi,
dan Positive Impact!
Dalam memperbaiki kinerja cabangnya, Bapak Iwan tidak semerta melakukan banyak perombakan di tim, beliau per- caya bahwa tim yang ada merupakan orang – orang terbaik yang ia miliki. Dalam mengubah paradigma lama timnya, Pak Iwan menggunakan pendekatan dari hati ke hati, beliau duduk bersama dengan timnya dan mendiskusikan mimpi apa yang ingin mereka raih bersama. Kemudian mereka mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan untuk men- capai mimpi tersebut dan berkomitmen terhadapnya. “Saya dan teman – teman bermimpi mulai dari lingkup yang kecil, hingga lingkup yang besar. Kami ingin berprestasi dan meng- harumkan cabang kami, mulai dari tingkat Nusumma Jateng, Nusumma Group, hingga di lingkungan eksternal atau kom- petitor. Saya ingin seluruh tim saya percaya diri dan bangga atas prestasinya, bukan tertunduk malu jika bertemu rekan – rekan Nusumma lainnya” ujar Pak Iwan.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan juga berbeda, selain berperan sebagai leader yang membimbing, mengarah- kan, dan mencontohkan, beliau juga memposisikan dirinya sebagai teman yang bisa diajak berdiskusi dan bercanda.
“Kerja itu harus fun, teman – teman di Blora harus ceria dan bahagia, dengan begitu mereka akan lebih semangat mencapai mimpi yang lebih tinggi” kata Pak Iwan. Dalam upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri tim, Pak Iwan seringkali memberikan kesempatan mereka untuk tampil
secara individu. Suatu ketika beliau mengajak timnya untuk datang ke tempat nongkrong-nya para marketing dari berb- agai lembaga keuangan yang imagenya dinilai lebih bonafit dari Nusumma, dan menunjukan bahwa apa yang diberikan Nusumma sama baiknya dengan mereka, sehingga untuk apa malu untuk tampil dan berkompetisi. Selain itu ia juga banyak mengajarkan leadership dan berbagai pengetahuan kepada timnya, karena ia menginginkan bahwa merekalah yang harus memimpin Nusumma dikemudian hari.
Meskipun suasana kerja yang dibangun adalah “work hard, have fun, to make history”, Pak Iwan selalu menanam- kan dengan tegas pada timnya terkait integritas. Beliau menyampaikan bahwa sebaik apapun kinerja seseorang, jika ia melakukan tindakan yang tidak berintegritas maka ia akan menindak tegas hal tersebut. Ia juga membangun budaya pada timnya untuk tidak menerima apapun dari nasabah meskipun hal itu adalah bentuk terima kasih dan dianggap lazim dalam budaya setempat. Jika timnya ter- paksa menerima, maka mereka wajib mengembalikannya ke rekening nasabah. “Sukses itu berawal dari kejujuran, saya tanamkan itu pada tim saya, akan sangat percuma jika kamu berprestasi namun kamu menerima tanda terima kasih dari orang lain, suatu saat mereka akan menilai kamu tidak men- capai semuanya dengan usaha sendiri, dan kamu tidak akan bangga akan hal itu” kata beliau.
Dalam kurun waktu yang singkat memimpin Tim Nusumma Blora, Pak Iwan telah menemukan makna keluarga dan rasa memiliki yang tinggi terhadap Nusumma. Suatu momen yang membuat beliau sangat tersentuh adalah ketika beliau mera- sa diterima dengan tulus oleh teman – teman Nusumma yang mayoritas memiliki keyakinan yang berbeda dengan beliau. “Selama ini saya khawatir bahwa teman – teman tidak bisa menerima saya sepenuhnya, namun saya men- coba terus bersikap profesional dalam bekerja. Namun suatu momen dimana saya sedang merayakan hari besar keagaaman saya, mereka datang dan mengucapkan selamat pada saya. Saya sangat tersentuh akan hal itu, ditengah isu keagamaan yang sedang sensitif di Indonesia, mereka tetap menganggap saya ada dengan penuh toleransi. Sungguh ses- uatu yang tidak pernah saya dapatkan di tempat kerja saya sebelumnya” ujar Pak Iwan.
Pak Iwan telah menetapkan hati bahwa Nusumma adalah pelabuhan terakhirnya. “Saya telah memperoleh segalanya disini, saya memiliki tim yang luar biasa kompak, menerima saya dengan penuh toleransi, dan mau berjuang bersama saya untuk memajukan Nusumma khususnya cabang Blora”
ungkap beliau.
Pencapaian di tahun 2019 ini adalah awal dari perjalanan membangun Nusumma Blora yang lebih penuh inspirasi
untuk maju. Mimpi – mimpi Nusumma Blora yang besar baru saja dimulai. “Fokus saya dan Tim Blora hanya satu, yaitu terus menjadikan Nusumma sebagai tempat bekerja dan berkarya yang paling bahagia” tutup Pak Iwan.
THE SALESMAN DOG
Kontributor : Restu Bin Jovi
Menurut Penasihat Penjualan Rich Dad Robert Kiyosaki, Blair Singer, tenaga penjualan dan anjing berlatih dengan cara yang sama. Sebelumnya jangan ada pikiran negatif dulu yah! Studi ini mengangkat bahwa anjing memiliki sifat – sifat positif yang dapat kita adopsi yang dalam hal ini khususnya untuk strategi pemasaran. Pikirkan tentang hal ini, seekor anjing akan mendatangi Anda, menjatuhkan tongkat di kaki Anda seratus kali, menerima penolakan apa pun di dunia dan masih akan menjatuhkan tongkat di kaki Anda dengan hara- pan Anda akan melemparkannya untuk mereka. Pelatihan yang baik juga merupakan satu-satunya alasan mengapa anjing yang hebat dapat berburu, seperti bagaimana tenaga penjualan yang hebat dapat mengukur prospek mereka, memahami siapa yang tertarik untuk membeli dan siapa yang tidak, dan berhasil menjual produk tersebut. Dan saat kita memberikan pelatihan kepada anjing kita, maka suatu saat bias jadi mereka akan menjadi anjing yang penurut, pintar, dapat berburu dengan baik, bahkan bias memenangi kontes sekalipun.
Hal yang sama dapat kita temukan pada dunia penjualan.
Kita dapat melihat dalam keseharian bagaimana tenaga penjualan sebelum ia berlatih dan menjadi berpengala- man dalam bidag penjualan, tak jarang kita dapati bahwa seorang sales sering mengalami penolakan oleh calon pem- beli. Namun tenaga penjual sejati tidak akan menyerah dan senantiasa untuk mencoba lagi dan datang kembali suatu saat nanti sampai akhirnya terjadi penjualan. Hal ini lambat laun akan membuat tenaga penjual akan memiliki pengala- man sehingga mereka dapat mengukur kualitas prospek yang mereka miliki, memahami siapa yang tertarik untuk mem- beli dan siapa yang tidak, dan berhasil menutup transaksi.
Oleh karena ituberdasarkan prinsip inilah, Blair dan Robert mengembangkan sistem profil unik yang membandingkan berbagai ras anjing dengan berbagai tipe kepribadian pen- jualan.
Sama halnya seperti 5 ras Anjing Penjualan, terdapat pula 5
jenis tenaga penjualan yang memiliki karakteristik unik yang pastinya akan membuat anda tertarik untuk mengetahuinya.
Jadi, karakteristik manakah di bawah ini dan tipe sales seper- ti apakah yang paling cocok untuk strategi pemasaran Anda!
• Pitbull
Tenaga penjual yang memiliki sifat paling agresif dan mungkin pal- ing stereotip adalah Pitbull. Seperti perawakannya, seekor pitbull akan menyerang dengan ganas, agresif dan memiliki kombinasi dari keuletan yang sangat menakjubkan dan menakutkan. Mereka sangat minim sekali rasa takut untuk melakukan apapun. Mereka adalah penjual klasik yang bermental baja dan kuat. Closing dalam penjulan dan penanganan complain atau keluhan pelanggan adalah hal yang paling mereka sukai, tak jarang pembeli melakukan tran- saksi dengan sosok Pitbull karena rasa takut, tidak nyaman dan keterpaksaan. Kesuksesan Pitbull berasal dari hasrat untuk tembus dari target yang ditentukan dan keberanian untuk memulai segala sesuatu sesegera mungkin. Mereka akan melakukan lebih banyak prospek, tidak takut akan menerima lebih banyak penolakan dan terus menjual ketimbang jenis anjing lainnya.
“Siapa pun bisa menjual! tetapi hanya jika Anda terlatih dengan benar”
•
Golden Retriever
Tipe ini adalah favorit semua orang. Seorang tenaga penjual / sales yang memiliki gaya retriever memiliki gaya yang khas.
Saat melakukan prospek sosok ini akan membuat orang lain nyaman dan senang karena secara tidak sadar menganggap seorang retriever adalah sahabat dan akan bersifat loyal. Di lain kesempatan sifat ini akan berusaha keras untuk mem- berikan bantuan bagi pelanggan mereka. Tak sedikit hubun- gan antara retriever dan client bukan hanya seperti penjual dan pembeli namun lebih dari itu, mereka akan terlihat seperti kerabat. Terkadang bahkan sifat ini akan memberi- kan ulasan baik buruk terhadap produk yang akan mereka tawarkan atau cocok tidaknya produk tersebut untuk klien atau nasabah mereka. Retriever dianggap tipikal yang bijak- sana sehingga gaya penjual dengan tipe ini selalu berhasil menumbuhkan loyalitas, karena mereka tahu bahwa den- gan terus menjaga prospek, klien dan anggota tim mereka, pelanggan akan terus datang kembali dan rujukan akan men- galir. Layanan jangka panjang adalah kuncinya.
•
Chihuahua
Chihuahua adalah sosok yang kemampuan teknisnya sangat baik. Mereka memiliki pengetahuan produk dan pemaha- man mereka tentang proses pekerjaan sangat menakjubkan.
Ketika mereka memiliki target atau keinginan, maka mer- eka akan menjalankannya sesuai prosedur. Saat berhada- pan dengan pembeli mereka akan memberikan informasi detil produk tersebut kepada pelanggan. Namun di lain sisi Chihuahua tidak selalu menjadi yang terbaik di lapangan saat bertemu pelanggan karena terkadang orang akan paham dengan detil produk yang disampaikan tapi tak memiliki ketertarikan untuk membelinya. Namun setidaknya jenis ini yang Anda inginkan bisa ada di tim Anda saat menggali data dan menyusun presentasi penting. Dengan energi tanpa batas, Chihuahuas dapat bekerja semalaman lebih baik dari- pada jenis lainnya.
•
Bassett Hound
Tipe yang klasik dari semua yang klasik. Bassett Hound adalah tipe yang setia. Memiliki sifat yang bersahabat dan akan menempel terus dan menjaga jakedekatan emosional kepada pelanggan. Pelanggan mungkin dapat mencoba men- gusir tipe ini, namun ia akan selalu kembali.
Ketika melakukan proses penjualan, mereka memiliki pendekatan-pendekatan sederhana yang dirancang untuk menjangkau hati si pembeli. Mereka akan melibatkan unsur perasaan dan rasa iba jika di perlukan. Jika tampilan menye- dihkan mereka tidak membuat pembeli tergoyahkan dan memohon juga tidak berhasil, maka berhati-hatilah! Basset Hound akan menjalankan rencana b seperti menggambar- kan keadaan keluarga mereka yang menyedihkan dan cerita tentang harus membayar kebutuhan kebutuhan dan cerita kehidupan sedih lainnya! Mereka akan melakukan apa saja untuk meminta simpati Anda dan kata favorit mereka adalah
“Tolong” - “Tolong beli dari saya”, atau “Tolong beri saya jawaban hari ini”.
•
Poodle
Pudel memiliki tipikal sangat cerdas dan sangat sadar akan penampilannya. Mereka selalu terlihat baik dan sangat memperhatikan penampilan mereka. Aslinya seekor pudel saat bermain lempar tangkap, dia tidak akan mengambil potongan kayu yang jatuh ke sungai atau lumpur karna mereka tau itu akan mengotori badan mereka. Begitu juga saat melakukan penjualan mereka tidak akan melakukan prospek yang mereka rasa keuntungan yang mereka ambil tidak besar. Pudel sangat tahu tren terbaru. Bahkan, mer- eka mungkin memiliki jaringan paling luas dan eksklusif dari semua ras! Pudel juga suka berbicara di depan kelompok dan menjadi pusat perhatian. Dan kemampuan alami ini untuk mengartikulasikan pesan yang menghasilkan banyak uang bagi Poodle.
Say No To Fraud, Say Yes To PELITA
Kata fraud tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Karena tindakan tersebut dapat menyebabkan bencana bagi pelaku dan perusahaan. Di Cabang kami pun selalu kita galakan
“zero tolerance to fraud”, hal ini terus kami sampaikan kepada seluruh tim karena fraud akan berdampak kerugian finansial yg harus ditanggung perusahaan dan reputasi bank juga dipertaruhkan.
Sebelum kita bahas penyebab terjadinya fraud, terlebih dahulu kita harus pahami apakah definisi fraud ? Secara umum fraud diartikan sebagai tindakan kecurangan dan penyimpangan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keun- tungan individu atau kelompok atau pihak lain baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak yang berdampak kerugian material maupun non material pada perusahaan.
fraud dapat terjadi pada siapapun, dan dapat dilakukan oleh siapapun.
Pertanyaan yang menarik adalah, mengapa orang melakukan fraud, dan Apa yang menyebabkan terjadinya fraud? Pada umumnya fraud terjadi di dalam perusahaan dikarenakan berbagai alasan, diantaranya internal kontrol dan monitoring yang lemah, pemahaman yang kurang terhadap peraturan sehingga melemahkan kepatuhan terhadap aturan atau ketentuan serta bisa terjadi juga karena kebijakan yang sudah tidak sesuai dengan perubahan kondisi saat ini.
Dari sisi pendekatan individu pekerja, terdapat 3 alasan yang sering menyebabkan terjadinya fraud diantaranya :
1. Tekanan Ekonomi
Kesulitan ekonomi seorang karyawan bisa mengakibatkan tindakan fraud. Karena tekanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dapat menimbulkan dorongan yang kuat serta keya- kinan bahwa mereka “merasa” perlu untuk melakukan fraud.
Sehingga faktor kesejahteraan karyawan harus menjadi per- hatian penting dari manajemen untuk mengikis dorongan atau motivasi karyawan untuk melakukan fraud. Dalam hal ini Sila ke 3 Nusumma yang berperan, yaitu memiliki indeks kebahagiaan SDM dan organisasi yang tinggi. Meskipun tidak
ada jaminan juga bahwa karyawan yang sudah sejahtera tidak mungkin melakukan fraud. Namun dengan menga- malkan nilai integrity pada budaya PELITA diharapkan dapat menjadikan pribadi karyawan yang tulus, jujur dan beretika untuk semua perbuatan.
2. Kesempatan dan Peluang
Kesempatan dan peluang yang dimaksud adalah munculnya keyakinan karyawan bahwa terdapat kesempatan dan kondisi yang dapat memberikan janji keuntungan jika melakukan fraud yang tidak terdeteksi. Hal ini bisa terjadi dan dilakukan oleh karyawan tanpa adanya tekanan ekonomi.
Sesuai dengan Ucapan Bang NAPI pada acara TV : Ingat, kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelaku- nya. Tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah!
Waspadalah! Waspadalah!” – Bang Napi –
Sistem kerja dan mekanisme kerja yang sangat fleksibel, serta hubungan kekeluargaan yang “kelewat akrab” juga dapat mendorong karyawan untuk terpikir dan melakukan fraud, karena dengan hubungan kekeluargaan tersebut acap- kali orang memanfaatkan hubungan baik untuk mendapat- kan keuntungan pribadi tanpa menimbulkan kecurigaan orang lain.
Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah bentuk pemikiran dan sikap curang yg dilakukan oleh pelaku fraud yang merasakan perbuatan yg dilakukan masih dapat diterima. Kondisi ini terjadi tidak adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku fraud dan cenderung terjadi pembiaran.
Yang lebih parahnya lagi seorang karyawan mengetahui bahwa temannya melakukan fraud dan tidak ada tindakan tegas dari perusahaan, maka dia akan merasa sah juga untuk melakukan fraud. Sayangi diri, sayangi keluarga, say- angi perusahaan. Jadikan budaya PELITA Nusumma Sebagai benteng yg kokoh melawan fraud dan terus kita kampa- nyekan “Say No To Fraud”
Kontributor : Sri Hermawan
NLP CARA BELAJAR BARU DI NUSUMMA
Kontributor : Indra Rahmawan
Di era sekarang ini, banyak sekali proses-proses yang seha- rusnya dilakukan secara tatap muka atau bertemu langsung tetapi dapat dengan mudah dilakukan melalui media online sehingga lebih fleksibel, lebih efisien, dan bahkan lebih murah.
Salah satu kegiatan yang bisa di digitalisasi adalah pembe- lajaran elektronik (e-learning). Tidak hanya digunakan oleh murid atau guru saja, tetapi juga perusahaan guna pengem- bangan sumber daya manusia terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak karyawan, cabang yang letaknya ber- jauhan sepertinya di Nusumma Group. Dengan e-learning semua orang dapat belajar tentang hal apapun, kapan pun, dan dimana pun.
Nusumma Learning Program atau yang akan kita sebut NLP merupakan sebuah program e-learning yang sedang dikembangkan oleh NBA untuk meningkatkan kapasitas dan skill sumber daya manusia dan juga mengukur seberapa menguasai teman-teman Bank Nusumma akan materi yang disampaikan. E – learning NLP pun akan disesuaikan dengan peran peserta dalam pekerjaannya. Kedepannya teman – teman Nusumma yang berhasil lulus dari program NLP
dan memperoleh strandar nilai yang ditentukan maka akan mendapat sertifikat “coach”. NLP juga menjadi fokus tim HCD (Human Capital Development) dalam membawakan sharing knowledge tentang apa yang harus lebih ditekankan agar semua karyawan mengusai bidangnya masing-masing sehingga dapat berdampak lebih optimal.
Secara infrastruktur IT, sistem e-learning ini berbasis web/
online sehingga dalam mengaksesnya tidak perlu mengin- stall software apapum cukup lewat web browser saja. Sistem ini nantinya akan dilengkapi dengan Artifical Intelligent (AI) yang mana dapat mendeteksi kemampuan pengguna sehingga saat sudah lulus pada suatu materi sehingga nanti- nya materi itu tidak akan muncul lagi dan pengguna akan difokuskan ke materi lain yang kurang dikuasi.
NLP yang akan di launching pada tahun 2020 ini. Tunggu tanggal mainnya ya guys!
#KeepLearningKeepShining
NUSUMMA DIAGNOSTIC TOOLKIT “PROGRAM NADI”
Sesuatu yang biasa kita sebut Program NADI, merupakan sebuah program pengembangan bisnis dengan metode kerja Human Centered Design (berfokus pada persepsi manusia). Bertujuan untuk meningkatan kinerja finansial cabang dianta- ranya KYD, DPK, & NOA. Dilain sisi, project ini juga berdampak pada peningkatan kapasitas SDM khususnya di leadership dan sense of belonging serta membangun teamwork antar individu. Dampak dari Project NADI bersifat jangka pendek dan panjang
Program NADI memiliki VISI :
Adapun beberapa kegiatan dalam Program NADI adalah pembukaan Pondok Nusumma sebagai upaya memberikan akses keuangan yang lebih dekat ke masyarakat, Go Green Nusumma yang merupakan implementasi mulia untuk turut berkontri- busi terhadap pelestarian lingkungan, Nusumma Kids Competition yang berfokus pada sektor pendidikan, hingga program – program peningkatan nilai dan loyalitas nasabah Bank Nusumma. Dampak Program NADI berkosentrasi pada peningkatan jumlah masyarakat yang dilayani oleh Bank Nusumma dengan mengangkat tagline Bank Nusumma yaitu bank yang Dekat, Mulia, dan Terpercaya!
Kontributor : Beril Adri Andea
NUSUMMA DIAGNOSTIC TOOLKIT “PROGRAM NADI”
Sampai saat ini sudah 6 cabang yang mengimplementasikan Program NADI & dilakukan secara berkelanjutan/terus menerus setiap tahunnya. Berikut 6 cabang yang sudah mengimplementasikan NADI:
• Nusumma Singaparna
• Nusumma Cisalak
• Nusumma Jateng Cabang Tegal
• Nusumma Jateng Cabang Blora
• Nusumma Jatim Cabang Blitar
• Nusumma Jatim Cabang Malang
Di tahun 2020 ini Program NADI baru akan kembali diimplementasikan di dua cabang Bank Nusumma loh! Jadi persiapkan tim Anda yah.
Di tahun 2020 ini Program NADI baru akan kembali diimplementasikan di dua cabang Bank Nusumma loh! Jadi persiapkan
BOLEH BEDA,TAPI TETAP
DEKAT
Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras dan antar- golongan yang tersebar di berbagai daerah. Dengan keber- agaman itu sangat rentan terjadi yang namanya tindak kekerasan, tidak saling menghormati terhadap suku, agama, ras dan antargolongan, intoleransi dan diskriminasi.
Oleh sebab itu, penting adanya pemaknaan penuh kepada masyarakat arti dari sebuah keberagaman itu. Keberagaman bukanlah ancaman bagi kehidupan, tetapi sebuah keinda- han bagi manusia. Meskipun kita berbeda-beda tetapi tetap satu jua (Bhineka Tunggal Ika). Kita adalah saudara yang dinaungi oleh satu di negeri yang bernama Indonesia. Maka dari itu, tak perlu takut ataupun khawatir akan ancaman dari keberagaman itu. Walaupun memiliki sejarah yang erat dengan lembaga keuangan muslim namun Bank Nusumma dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat juga mengedepankan prinsip saling menghargai dalam keberagaman. Masyarakat yang dilayani Bank Nusumma berasal dari berbagai macam ras, suku, dan agama. Bagi Bank Nusumma semua masyarakat berhak memperoleh edukasi dan akses terhadap layanan keuangan. Salah satu- nya yaitu nasabah yang dilayani Bank Nusumma adalah Ibu Eristak yang beralamat di Pakembaran Kabupaten Tegal.
Beliau sudah menjadi nasabah Bank Nusumma Jateng Cabang Tegal selama 10 tahun lebih, beliau memilihi mena- bung di Nusumma karena merasa Nusumma selalu dekat, sudah percaya, dan sudah merasa aman karena sudah di jamin oleh LPS.
Sebelumnya Ibu Eristak sudah pernah menabung di ber- bagai lembaga keuangan lain, akan tetapi beliau memilih Bank Nusumma dan setia menjadi nasabah dikarenakan lay- anan yang pickup service memudahkan beliau untuk mena- bung, sifat integritas para petugas Bank Nusumma juga beliau rasakan sehingga sudah tidak diragukan lagi mena- bung di Bank Nusumma yang dekat, mulia, dan terpercaya.
Beliau turut mendoakan agar Bank Nusumma semakin maju dan mampu melayani masyarakat lebih luas lagi.
Kontributor : Hesti Arfiani
Memang sangatlah mudah mengucapkannya tapi belum tentu bisa melaksanakannya, itulah kata “Kebersamaan”.
Kata itu rasanya sangat familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi, baik itu organisasi kemasyarakatan maupun perusahaan. Tapi terkadang individu didalam kelompok tersebut tidak tahu, tidak mau tahu, tidak peduli atau bah- kan sering kali mengabaikannya.
Kata kebersamaan mengandung makna yang mendalam karena kebersamaan bukanlah suatu hubungan yang identik dengan selalu bersama secara fisik, melainkan bagaimana suatu hubungan yang dapat mendekatkan hati antar sesa- manya karena hati itu sesuatu yang abstrak yang tidak bisa dinilai oleh panca indra biasa. Saling berbagi kebersamaan bisa kepada siapa saja baik kepada teman kerja, sahabat, keluarga, ataupun dengan kekasih. Banyak persoalan-perso- alan/masalah-masalah akan lebih mudah jika diselesaikan dengan kebersamaan. Sebaliknya bila kebersamaan ter- pecah belah akan pahit rasanya dan akan banyak pengorba- nan yang dibutuhkan untuk memperbaikinya kembali.
Dalam membangun kebersamaan, pastinya kita memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan suatu keutuhan per- satuan dan kesatuan bersama untuk menjadikan kekuatan dalam mewujudkan visi dan misi yang ingin dicapai. Hal ini tentunya membutuhkan hubungan timbal balik, atau simbiosis mutualisme yang artinya hubungan antara kedua makhluk hidup yang saling berhubungan dan sama-sama diuntungkan.
Selain hal tersebut diatas, kebersamaan dalam sebuah organisasi, perusahaan, atau komunitas sangat penting karena didalamnya memiliki makna sebuah ikatan yang ter- bentuk karena rasa kekeluargaan/ persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa.
Dalam membangun kebersamaan ada beberapa hal yang harus dimiliki antar sesama individu didalamnya antara lain:
1. Mempunyai pikiran dan tujuan yang sama (Satu Visi) Dalam sebuah kelompok baik itu perusahaan atau organisa- si biasanya terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seratus kepala seratus gagasan atau ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, hal itu akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dengan lancar dan pencapaian lebih optimal.
2. Jangan Egois
Setiap manusia dapat dipastikan mempunyai rasa egois, karena manusia ditakdirkan menjadi mahkluk egois. Apapun Kontributor : Sujarwo
PENTINGNYA
KEBERSAMAAN
DALAM
MEMBANGUN
KESUKSESAN
yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang diberikan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah kelompok, perusahaan ataupun organisasi, bisa dipastikan kelompok, perusahaan ataupun organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Biasanya tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mer- eka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki kelompok, perusahaan ataupun organisasi yang solid, maka kita mulai untuk belajar menurunkan ego kita demi kepent- ingan bersama.
3. Rendah Hati
Sebuah kelompok atau perusahaan ataupun organisasi biasanya memiliki anggota yang hegemoni (campuran).
Terkadang ada sebagian anggota yang tidak memiliki keahl- ian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki kelebihan, baik usia lebih tua, pen- galaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finan- sial lebih beruntung, untuk mengurangi atau bahkan meng- hilangkan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil membimbing) dengan anggota lainnya. Rendah hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan tim- bulnya kelompok yang terkotak-kotak.
4. Rela Berkorban.
Setiap anggota atau individu dalam sebuah kelompok, perusahan ataupun organisasi, memiliki kontribusi atau sumbangsih yang bisa berbeda-beda, ada yang menyum- bangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu.
Misal yang punya finansial lebih menyumbangkan dana untuk transportasi dan konsumsi, sementara yang memi- liki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya untuk menjalankan tugas masing-masing. Perbedaan kontribusi atau sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkor- ban dan jangan pernah itung-itungan.
Dari keempat hal tersebut diatas, diharapkan dapat dita- namkan dalam setiap individu anggota kelompok atau organisasi agar tercipta harmonisasi dan saling memahami.
Semua anggota kelompok atau organisasi agar terus beru- saha untuk memenuhi unsur-unsur tersebut diatas, karena lambat laun organisasi yang dikembangkan dengan keber- samaan akan menjadi semakin kuat dan solid di kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan terus tumbuh maju, akan sangat membantu dalam kesuksesan organisasi.
Pertama kali saya mengenal Nusumma yaitu pada tanggal 05 Februari 2018, Pada waktu itu, saya tidak tahu banyak Nusumma itu seperti apa, hanya dipandang sekedar tempat untuk mendapatkan penghasilan saja. Di tahun 2018 cukup banyak sekali yang saya dapat untuk mengenal Nusumma, dis- itu saya mulai menikmati bukan sekedar bekerja, mulai mera- sakan bahwa di Nusumma ini menjadi keluarga ke dua bagi saya, mulai mengerti suka duka Nusumma di masa lalu dan kondisi sekarang, mulai merasakan kenyamanan dalam bekerja dan hubungan sangat harmonis antar insan Nusumma, dan saya merasa mencintai Nusumma, mulai mengerti akan kema- juan Nusumma dan pada akhirnya saya tidak salah memilih Nusumma sebagai tempat saya berkarya dan mengembangkan diri. Terus tumbuh dalam diri saya semangat untuk ikut mema- jukan Nusumma lebih baik lagi dan terus menciptakan kebaha- giaan di dalamnya.
Salah satu pencapaian paling berkesan dalam mencari kebahagiaan bersana Nusumma adalah bisa pergi bersama seluruh tim ke Kuala Lumpur, Malaysia di tahun 2019 lalu.
Pengalaman tersebut menjadi sebuah momen terbaik yang pernah saya rasakan selama bekerja, saya merasakan kebaha- giaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya dan menjadi pengalaman pertama kalinya naik pesawat dan berkunjung ke luar negeri dengan gratis. Tidak mudah untuk mencapainya karena dibalik itu semua saya melihat perjuangan dan kerja keras tim, dengan kerjasama tim yang bagus dan tetap selalu konsisten, saya pribadi sangat merasakan bahagia yang luar biasa bisa menjadi bagian dari Nusumma atas semua pen- capaiannya dan saya sangat bangga berada di tim yang luar biasa ini.
Sekarang saya semakin yakin bahwa Nusumma adalah tem- pat terbaik untuk saya bekerja, berkarya, berinovasi dan terus maju, serta Bersama seluruh tim membawa Nusumma menjadi Lembaga keuiangan paling berdampak baik untuk masyarakat. Saya percaya tanpa kerja keras tim tidak mung- kin mimpi itu dapat dicapai, sehingga guyub rukun dalam tim menjadi salah satu kunci utama dalam meraih keberhasilan.
#MencapaiMimpiBersamaNusumma!
Kontributor : Rahman Syahrul Mubarok
“C erita t entang
S aya D an n uSumma ”
Dalam setiap upaya untuk mem- peroleh profit kita pasti dihadapkan pada risiko, tidak peduli seberapa ketatnya mitigasi risiko yang sudah dilakukan. Risiko secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu risiko bisnis dan risiko nonbisnis. Di jasa perbankan banyak sekali faktor yang dapat memicu risiko terjadinya gagal bayar. Untuk menangani gagal bayar debitur yang disebabka berbagai hal, salah satu langkah yang seringkali diambil adalah dengan melakukan restrukturisasi kredit. Sesuai dengan POJK No 33 Tahun 2018, restrukturisa- si kredit merupakan upaya perbaikan yang dilakukan BPR dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Restrukturisasi kredit dilakukan melalui penjadwalan kem- bali, persyaratan kembali, dan pena- taan kembali
.
Debitur yang layak diberikan restruk- turisasi harus memenuhi 2 kriteria yaitu: a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit; dan b. Debitur memiliki pros- pek usaha yang baik dan diperkirakan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.
Sistem restrukturisasi kredit pada awalnya dibentuk Bank Indonesia untuk mengatasi kredit bermasalah
yang diakibatkan penurunan usaha dari debitur. Namun pada praktiknya, ada banyak pelanggaran yang dilaku- kan dalam pelaksanaan restrukturi- sasi termasuk juga di level BPR yang mana restrukturisasi hanya dilaku- kan sebagai upaya untuk perbaikan di beberapa indikator semata dan sifatnya manipulatif. Restrukturisasi tersebut dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas kredit tanpa memperhatikan prospek usaha dan kemampuan membayar setelah kredit direstrukturisasi. Restrukturisasi yang salah kaprah juga dilakukan tanpa melalui analisa ulang bahkan tanpa persetujuan debitur.
Selain melanggar aturan yang ditetap- kan OJK, hal ini tentunya akan meru- gikan organisasi itu sendiri. Karena perbaikan kredit dari restrukturisasi yang dijalankan secara tidak benar, hanya bersifat sementara. Sehingga walaupun restrukturisasi sudah dilaku- kan, kredit tersebut akan kembali menjadi kredit macet setelah lewat dari 3 bulan dari masa restruk. Dapat disimpulkan, BPR hanya memperpan- jang masalah bukan menyelesaikan masalah. Selain itu, pihak yang akan dirugikan tentunya adalah nasabah itu sendiri. Terutama apabila restrukturi- sasi dilakukan tanpa persetujuan dari debitur. Ini tentunya akan menimbul-
kan risiko hukum dan reputasi bagi BPR.
Peran Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Manajemen Risiko tentunya san- gat berpengaruh dalam mengantisipa- si adanya praktik restrukturisasi yang salah. Pejabat Eksekutif Manajemen Risiko dapat memberikan rekomendasi kepada komite kredit apakah nasabah benar - benar layak untuk direstruk- turisasi atau tidak dan melihat potensi risiko yang akan muncul dari tindakan tersebut. Sedangkan SPI bertugas sebagai pengawas untuk memeriksa adanya kekurangan kelengkapan mau- pun penyimpangan dari restrukturisasi kredit yang sudah dilakukan. Langkah restrukturisasi akan sangat membantu nasabah dan berdampak positif untuk organisasi, namun jika dilakukan den- gan benar sesuai dengan filosofi awal.
Disinilah integritas kita diuji untuk bertindak jujur, dengan niat yang baik, dan pada koridor yang tepat. Salam Keren dan Juara!
Kontributor : Mariska Ayu Aidia
MOOD CONTROL
RESTRUKTURISASI,
BENARKAH MENYELESAIKAN
MASALAH?
EMPLOYEE GET CUSTOMER
& DIRECT SELLING
Program Employee Get Customer dan Direct Selling yang dicetuskan pada bulan Juli 2019 oleh Bank Nusumma Jateng ini membawa dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan jumlah nasabah baru dan kekompakan antar karyawan khususnya di Bank Nusumma Jateng.
Employee Get Customer adalah program dimana setiap karyawan wajib mengenalkan Bank Nusumma dari ling- kungan terdekatnya yaitu mulai dari keluarga, tetangga, teman sepermainan yang bertujuan mencapai Misi Bank Nusumma nomor 1 yaitu menjadi Bank yang dikenal dekat dengan masyarakat dan juga untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang dilayani oleh Bank Nusumma.
Direct Selling atau merupakan program rutin bulanan yang dilakukan olah seluruh tim cabang bertujuan untuk meningkatkan keeratan Bank Nusumma dengan masyara- kat. Setiap satu bulan sekali pada hari Sabtu atau Minggu
seluruh cabang Bank Nusumma akan berpartisipasi pada acara – acara masyarakat seperti car free day, bazar, page- laran seni dan budaya, hingga perayaan – perayaan lokal.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan edukasi dan layanan keuangan di booth Pondok Nusumma hingga mengadakan games menarik.
Menurut Tim Cabang Tegal, padanya program ini membuat mereka bangga karena dapat konsisten mengenalkan Bank Nusumma ke jangkauan yang lebih luas, dan lebih dari itu kekompakan atanr individu dalam tim semakin terbangun.
Selama 6 bulan dijalankan, terdapat 461 orang nasabah baru yang kini bergabung dengan Bank Nusumma Jateng Cabang Tegal. Bank Nusumma, makin Dekat, makin Mulia, dan makin Terpercaya!
Kontributor : Yulianda Antera Fanal
NUSUMMA
DALAM ANGKA
(DALAM RIBUAN)
Kontributor : Desinaya Agdi
Sejak tahun 2015 sampai saat ini, Bank Nusumma Group telah mengalami kemajuan yang siginifikan dimana pertumbuhan dari tahun ke tahun terus menuju tren positif. Dan akan terus ditingkatkan demi memberi pelayanan keuangan yang terbaik untuk
masyarakat.
TOTAL NASABAH
TOTAL ASSET
DANA PIHAK KETIGA
PINJAMAN YANG DISALURKAN
Dengan meningkatnya animo masyarakat terhadap akses ke layanan keuangan dan semakin menjamurnya lembaga keu- angan, maka lembaga pembiayaan dituntut terus untuk dapat meningkatkan layanannya, salah satunya dalam proses ana- lisis calon debitur yang menjadi perhatian khusus sehingga mampu menilai kelayakan pendanaan serta menunjang bis- nis lebih kompetitif dan memberikan service excellent kepa- da nasabah. Untuk menajwab tantangan tersebut diperlukan dukungan teknologi informasi dalam pemrosesan aplikasi kre- dit.
Salah satu teknologi informasi yang dikembangkan untuk mendukung pemrosesan aplikasi kredit ini adalah Loan Or- gination System (LOS). Loan Origination System (LOS) adalah aplikasi yang berbasis web untuk mendukung proses aplika- si kredit dimana proses ini administrasi ini dilakukan secara komputerisasi / digitalisasi mulai dari tahap pengajuan kredit hingga tahap approval. Dengan menggunakan aplikasi Loan Origination System ini akan memberikan keuntungan bagi bank antara lain :
Fitur-fitur yang dalam Loan Origination System antara lain :
1. Business Process Management: Fleksibilitas dalam menen- tukan alur kerja baik dalam satu atau lebih line of business 2. Decision Support System: Kemampuan dalam memberikan keputusan terhadap kebijakan penilaian terhadap suatu pa- rameter
3. Business Intelligent: Mengintegrasikan berbagai macam data untuk menjadi integrasi laporan yang lebih komprehensif Jadi jika dirangkum maka keunggulan dari aplikasi Loan Origi- nation System (LOS) :
1. Meningkatkan Profitabilitas 2. Mengurangi resiko bisnis 3. Meningkatkan bisnis agility
Dengan sistem pemrosesan aplikasi kredit yang terpadu maka waktu layanan dapat dimaksimalkan dan data yang dikum- pulkan lebih valid dan reliable/selalu dapat dipercaya sehin- gga dapat diandalkan sebagai alat bantu pengambilan kepu- tusan kredit pada khususnya bisnis perbankan secara umum.
LOAN ORIGINATION
SYSTEM [LOS]
Kontributor : Donny RinaldiAplikasi Core Banking System (CBS) adalah aplikasi inti yang merupakan jantung dari sistem perbankan. Sebelum Tahun 1970-an biasanya diperlukan waktu paling sedikit satu hari untuk melihat transaksi dalam rekening karena setiap cabang bank memiliki server sendiri dan data baru dapat diperbaha- rui melalui proses Akhir Hari (EoD -End of Day) yang mengi- rimkan data cabang dalam bentuk batch ke data center.
Pada tahun 2020 ini, akses ke core banking sudah dilakukan secara real time melalui proses online dan data disimpan se- cara terpusat di data center atau data center cloud. Ini artin- ya semua transaksi yang terjadi langsung di update ke server data center dan setiap nasabah bisa melakukan transaksi dari cabang manapun selama cabang bank itu dapat mengakses aplikasi dari pusat data. Hal ini didukung oleh kemajuan tek- nologi komputer dan komunikasi yang memungkinkan infor- masi untuk dibagikan antar cabang secara cepat dan efisien.
Core Banking sebagai sistem back-end dari sistem perbankan yang menangani proses transaksi perbankan sehari-hari, dan melakukan update posting ke rekening dan catatan keuangan lainnya. Sistem Core Banking biasanya menangani pencatatan Customer Service, tabungan, deposito, kredit, pembukuan, termasuk perhitungan bunga tabungan, bunga deposito, bia- ya yang masih harus dibayar (bmhd) deposito, bunga kredit, perhitungan pendapatan yang akan di terima (pyad), penyu- sutan provisi dan inventaris dengan integrasi langsung ke sis-
tem buku besar dan pelaporan.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 75/
POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) / Bank Pembia- yaan Rakyat Syariah (BPRS), di dalam melaksanakan kegiatan usahanya BPR/BPRS diwajibkan menyelenggarakan teknolo- gi informasi, minimal meliputi Aplikasi Inti Perbankan (Core Banking Aplication) yaitu Sistem Elektronik berupa aplikasi untuk proses akhir seluruh transaksi perbankan yang terjadi sepanjang hari, termasuk pengkinian data dalam pembukuan BPR dan BPRS, yang paling sedikit mencakup fungsi nasabah, simpanan, pinjaman, akuntansi dan pelaporan.
Aplikasi Core Banking ini juga memungkinkan Bank mengu- rangi biaya operasional dan meminimalisir adanya human error. Dengan Core Banking System pengelolaan data per- bankan akan lebih efektif dan efisien, selain itu data yang di- kumpulkan juga dapat digunakan sebagai bahan analisa agar dapat mengambil keputusan strategis yang tepat.
CORE BANKING SYSTEM
Kontributor : Deden Budi Awaludin