IKATAN AKUNTAN INDONESIA
iljffi il]$ffi r{ fi ffi ilHTft lt$l rfi ffi ljtTfi $ ilN{ffi r'ifi $4l [j r,{*iirffi $ffi ft $ $ffi $4 ffi ffi TlJtffi tr{ffi i
ii I x{'f ii!.il{ {itiix [lii
Ppjk-40 Kuantitatif Universitas Andalas Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat i RttaniOa trnas PuFa
perilaku waiib Pajak untuk Menggunakan E-filing I Fauzan Misra, (Studi Empiris Pada Waiib Pajak Badan Perusa' i Firdaus haan Manufaktur di Kota
Padang)
l Kelas 6Kode Jenis Penelitian lnstitusi Judul
The Use ol Financial Ratios to Predict Financial Distress ln lndonesia
Penulis Akpm-143 Kuantitatil STIE YKPN Yogya'
karta
Kartika Susanti, Soegiharto Akpm-77 Kuantitatif Universitas Airlangga The Enhancement Decision Through los:
Evi-dence To Leverage, Debt Maturity, and Protective Covenant
Determinants ol Risk Disclosure Level: Case of lndonesia
Yulliana Ekanin' grum, Taenal Fanani, Khusnul PrasetYo, Agus Widodo Mar* juwono
Akpm-07 Kuantitatif Universitas lndonesia Akhir Syabani,
Sylvia Veronica Siregar Akpm-76 Kuantitatil Universitas Airlangga Meta-analysis: A Decade Study About The
Determinants 0f Earnings Response Coefficient (Erc) in lndonesia
Fitria Pranandari, Zaenal Fanani, Khusnul PrasetYo' Agus Widodo Mar* juwono
Kelas 7
Kode Jenis Penelitian lnstitusi I Judul Penulis Sipe-18 Mix Method Universitas MultimAe'
dia Nusantara
Penolakan Pengguna (User Hesistance) Ter-hadap Perilaku Berbagi Pengetahuan Melalui Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial
Albertus Fani Prasetyawan
Sipe-45 Kualitatif Universitas Kristen Maranatha Bandung
Komitmen Profesi Akuntan dan Komitmen Kantor Akuntan Publik Determinan Terhadap Kualitas Audit
Mathius Tandiontorg
Kelas
I
Kode Jenis Penelitian lnstitusi Judul Penulis
Sipe-75 Kuantitaif
U**"t*
lndonesia I Rengarun Spesialisasi Auditor, Ukuran KAP'I pred-iksi Kebangkrutan, dan Ketidakstabilan
Profit-I abilitas Terhadap Kemungkinan Teriadinya Fraud
I Pada LaPoran Keuangan
Ruri Aulia, Fitriany
Sipe-71 Kuantitatif
ffingarun
Tenure Audit dan Rotasi AuditorI tertriOap Kualitas Audit dengan Ukuran Kantor
I RXuntan'Publik Sebagai Variabel Moderasi
Elizabeth Flosalina Gultom, Fitriany
Nasiorul Altrurtanni 1!l
lo'*".
Mathius Tandiontong
Komitmen
Profesi
Akuntan
dan
Komitmen
Kantor
Akuntan
Pubtik
Determinan terhadap
Kualitas
Auditl
MATHTUS
TANDIONTON*-(Jniversitas Kristen M aranath u Bandung
Ahstract:
fuali4ruuditis the output ofihe Public Accountant(KAP)in
providingauditseruicesto theuser. Demandsare high qualrtyby stakeholders. However,it
isironic, because manyKAPis notoplimalio meet the expectationsof serv,ice users. Lhriousfnanciul scara*tlsareriJbinvolvingpublic
accountingpractitioners. Thisresult, employersdoubt the integrity ofphtic accountingaudrt. This stuuya
uims toobtainempirical eviclenceta evshntethe infiuence afrhe qccaunting profession's commitment
and
organizational commitmentthe
implicationsforattdit
t1uality. This study useda swryeymethodexplanation,
althoughthe descriptionalso 'conlainsa description,
but
csarelqtiotrslresearchfocus i,son theexplanotion
afthe
relationship betweerwariablesisv'erification.Vsriablesv,ereoperatiorualizedin
this
shtdy,
namely: professiornlcontmitment, organizationalcommitment, andauditqtnlityis
morefimdomentaltotheiralicators.
Datqcollectedthroughthedistribution of
questionnairesto
thetargetrespondents,
as
wellaslimitedinterviewssruddoatmentotiok studiesin an attempt to addan explanatoryelementoJihe survsy
results.The unitaf analysis isthe Public Accauntant(KAP) inlndonesiowith a poptlation of4I?KAP.
Proportionolsamplingmethodis simpleraralomonT9KAPwith
the
targetresponse
issent347qtrestionnairesaccountant. Technicalanolysis ondtest dataonalysisperformedbyStructural Equationtu{odeling(S&M). The results sho,,*ed that: (})the accoemiing prafessioru's cornmitment to significantlyaffect thequality of theaudit, (2) pnblic accaunting firmcommitmentto signiftcantlyaffect
theqwlity
of
theaudit,orul
(3)commitmenttothe
accounting prafessionand organizationalcomtnitmerutKA P sirnu\tane ous l7wffec taudi t quali ty
Keywords:Prafessional commitment, orgcnizational commitntent, audit t1uality
'survei terhadap Akuntan yang bekerja sebagai Auditor pada KAP di Indonesia
.
Author can be contacted at: m tandlontong(@yahoo.in
Mathius Tandiontong
I.
PENDAHULUANKantor
Akuntan
Publik
(KAP),dalam
penyediaanjasanya disadari
bahwameningkatnya persaingan yang semakin tajam antar
KAP,
telah mendorong jasa AkuntanPublik dalam kategori
"sulit"
untuk berprilaku profesional. Akibatnya, terdapatKAP
yangmementingkan klien dan laba yang bssar, sehingga Efika Profesi Akuntan Publik tidak lagi
dapat ditegakkan secara baik. Pelanggaran demi pelanggaran menjadi catatan yang dapat
menurunkan citra Profesi Akuntan, khususnya profesi Akuntan Publik, seperti manipulasi
laporan
keuangandengan
sengajadisusun
agar
saham perusahaantetap
diminatiInvestor.Berbagai skandal akuntansi yang
terjadi
dalamkurun waktu
lO
tahun terakhirternyata tidak pernah lepas dari peran akuntan.Pengguna Jasa
Audit
rneragukan integritasAkuntan Publik, Setidaknya 10 KAP mendapat sanksi dari pemerintah karena kurang berhasil
mengernban misinya melindungi kepentingan akuntan yang dinilai merniliki kcntribusi dalam
banyak kasus kebangkrutan perusahaan. Pengguna Jasa Audit rneragukan integritas Akuntan
Publik, Menurunnya kepercayaan publik terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan
publik, dan belum optimalnya kepuasan pengguna jasa audit.
Arens,
Elder
dan
Beasley (2010) menyatakanprofesi
akuntanp"btik
memilikitanggung
jawab yang
sangatbesar dalam
mengemban kepercayaanyang
diberikanmasyarakat, Setidaknya: ( 1) kewajiban kepada
klien,
kewajiban kepada hukum biasanyamuncul karena adanya kegagalan dalam melaksanakan penugasan audit sesuai dengan waktu
yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai
,
Eagal dalam menemukan kesalahandan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik; (2) Kewajiban perdata bagi pihak ketiga
(pemegang saham
g
salon investor, pernasolq kreditur, karyawan dan pelanggan), kewajibanini
biasanya timbul karena pihak ketiga yamg merasa dirugikan atas pengambilan keputusaftyang
salah, karena mengandalkan laporan keuanganhasil
audit yang menyesatkan; (3)Kewajiban pidana bagr pihak ketiga, kewajiban
ini
biasanya muncul karena akuntan publikikut terlibat secara langsung bersama-sama dengan klien dalam melakukan tindakan kriminal.
Komitrnen profesi sangat diperlukan bagi semua prof,esi karena jasa profesi dinikmati
oleh
masyarakat padaumufirny4
sehingga masyarakattidak
dirugikan atasjasa
yangcliberikan
oleh
profesi tersebut (Boreham, 2000). Profesi akuntmrpublik
hams rnemilikiintegritas, independen dan bebas dari semua kepentingan tersebut, menegakkan kebenaran,
kemarnpuan teknis dan profesionalisme, dan komitmen profesi harus selalu drjaga dengan
menernpatkan aspek mcralitas ditempat l,ang tertinggi (Gibbins dan Webb, 2001).Akuntan
Mathius Tandiontong
bukan hanya sekedar
ahli
tetapi harus dapat melaksanakan pekerjaan profesinya denganmenerapkan standar
profesi yang
dise'pakati, menjaga akuntabilitasprofesi, dan
selalumenjnnjung tinggl kode etik profesi yang ada (Whan,
et
aI., z}}4).Profesi akuntan publikdituntut untuk mengenali kepentingan stakeholder, namun etika profesi tetap teqaga, dalarn
hal
ini
tidak terlepas dari komifinen organisasi dimana profesi akuntan publik bekerj4 yakniKantor Akuntan publik (McPhail, 2001).
Skandal akuntansi yang marak terjadi akftir-akhir ini, berakibat tuiunnya kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntan dan kualitas audit yang dihasilkan. Namun demikian
belurn
jelas
benar apakahkomitnen profesi
akuntanpublik
dan komitmenKAP
dapatmempengaruhi kepuasan Auditor (Akuntan publik) mauprm implementasi Audit tndependen
atas Laporan Keuangan, yang diduga alian berimplikasi pada kualitas audit yang dijalankan,
Banyak
pihak
yang mendefinisikan kualitas audit, namuntidak
adadefinisi
yang pastitentang kualitas audit
itu
sendiri.Hal
ini
disebabkantidak
adany,a pernahaman umummengenai faktor pen).usun kualitas audit dan sering tejadi
konflik
peran arfiara berbagaipengguna laporan audit (Sutton, 1993).
Penelitian
ini
didasarkan pada model yang diperoleh dari fenomena di lapangan yangterbentuk didasarkan pada teori-teori
parsial
antar model, sehinggadari
beberapa teoripendukung tersebut diperoleh suatu bentuk model, seperti penelitian Ahmad, Anantharaman
dan
IsmailQA14
yang mengkaji komitnen profesi dengan menggunakan dimensi orientasietik,
karakterisik profesi, dan kodeetik
profesi. Selanjutnya penelitian Rosnidah (2008)mengkaji kualitas audit dengan menggunakan dimensi (1) Kuatitas teknis, (2> Kualitas
jasa
(3) Hubungan auditor-klien, dan
(
) Independensi.Berdasarkan latar belakang penelitian tersebu! maka identifikasi masalah penelitian
ini
adalah sejauhmanakomitmen profesi akuntan
dan
komitmen
organisasikantor
akuntan
publik
berpengaruh terhadap kualitasaudit
II.
KAJIAN
PUSTAKA1.
Konsep Komitmen ProfesiAkuntan
Ahrnad, Anantharaman, dan Ismail
QAn)
menyatakan komitrnen profesional pentingbagi profesi akuntansi karena mengarah ke sensitivitas yang lebih besar terhadap isu-isu etika
dan keterlibatan meningkat pekerjaan. Komitrnen profesional terhadap profesi akuntansi
sebaiknya
dikernbangkanselama pendidikan
tersier
atau pada
tahap
sosialisasiantisipatif.Hasilpenelitian Sweeney,
Quirin,
Fisher
(2003) terhadap349 auditor
yangMathius Tandiontong
mewakili perusahzum-perusahaim internasional, nasional dan regional menunjulftan bahwa
ukuran perusahaam berbanding
terbalik
dengan komitmen profesional, namun komitmenprofesi erat kaitannya dengan ketaatan akuntan pada Standar Profesi, Akgntabilitas Profesi
yffigharus diperhatikan sebagai wujud dari komitmen profesinya, dan etika profesi.
Tidak
mudah bagi akuntanpublik
untuk memenuhi harapan para stakehokler-nyatetapi tetap harus ditingkatkan agar profesi
ini
mendapat kepercayaan masyarakat. HaItersebut dinyatakan oleh
Kell
(2000) sebagai berikut:Ethics is a topic that receiving a greatdeal af attention throughout our society today. This ottention
is an
indicatiottaf
both theimportance of etltical behavior to maintaining
a civil
society, anda
signr.ficarct number at'notuble instances
of
unetical behavion T'he authorsbeliwe
rhaf ethical behavioris
thebackbone
of
thepractice
of pubtic
accountingand
diservingaf
serious studyby
altaccounting student.
Pada penelitian
ini
menelusuri komitrnen profesi akuntan dari dimensi:(l)
Ketaatanakuntan
pada standar profesi, meliputi: (a) Patuh pada standar auditing,(b)
Kebijakan PengendalianMutu,
(c) Standar Umum dan Standm Audit, (d) Memahami hak-hak istimewaAkuntan
Publik,
dm
(e)
Memahtrni Tanggung Jawab atas pernyataan keuangan; (Z>Akuntabilitas
Profesi,meliputi: (a)
Tanggungiawab pada Pelencanaan dan Pelaksanaanaudit, (b) Tanggung jawab terhadap profesi, (c) Komiffiren atas kebenaran dan keadilan, (d)
Komitrnen
pada citra akuntan,(d)
Komitmen
pada perilaku Akuntan,(e)
Men dhmdankonspirasi dengan Hien, (f) Pengungkapan rahasia informasi klien, (g) Kewajaran penentuan
fee profesi, (h) Bebas dari target yg tidak realistis,
(i)
Komunikasi tertulis dengan akuntanterdahulu, dan
fi)
Terhindardari
Related Party (hubungan khusus);(3)
Etika
Profesi.meliputi: (a) Tanggungjawabprofesi, (b) Kepentingan tlmum, (c) Integitas, (d)
Objekti{
(e)Independensi,
(f)
Kornpetensi dan kehati-hatian Profesional,(h)
Kerahasiaan,(i)
StnadarTeknis
(Konlad
2AA2; Chen, Silverthorng danHurg,
2006; Bryant, Moshavi,dan
Nugen,20A7; Gary, Bennie dan Chen, 20A7; Povel dan Winton, 2007; Francis, Z0A9; Marshall,
Smith, Armsftong.z}l0;Arens, Elder, dan Beasley,2010; McDowall, dan Jackling,2010).
2.
Komitmen Organisasi KantorAkuntan
publik
Robbins dan Judge (2009) mendefinisikan organizationalcommitment sebagai "the
d.egree
to
whichan
employee identifieswilh
aparticular
organizationand
its goals andwishes
to
maintain membershipin
the
organization".Organizatiorual {-lommitmeni telahdidefinisikan dan diukur dengan berbagai cara seperti Yousef (2002), Bryant, Hunton dan
Stone (2004),
Biggs dan
Swailes (2005), danCetin
(2006), dalarn pandangan merekaMathius Tandiontong
memiliki
kesamaan nnaknadalam ikatan antara karyawan dengan organisasinya (bandor
linking of
the employeeto
the organizatian), sedangkan berbedaanterletakpada bagaimanaikatan
itu
tfl'bentuk.
Hasil
penelitian mengukur"atlitudinal
commitment". Attitudinalcommitment
didefinisikan
sebagaibedkut:
"lherelstive strength
of
an
individual'sidentification
v,ith
and involvementin
aparticular
organization".Hal
tersebut tercermindalam beberapa indikator
yaitu:
(l)
strorug beliefin
and ccceptance oJ'the or^ganizston'sgoals and vqlaes, (2) u,illingtess
lo
exert effort on lhe organization's beha$, (3.) a desire tonuxintain membership.
Windsor (1995), Weiner dan Vardi (1998), Cuverson (2$02), dan Pamell
&
Crandall(2003) menganjurkan bahwa organizational commitment terdni dari
tiga
komponen yangdapat dibedakan,
yaitu:
{a) Affective Contnitment,(b)
Continu*tce Commitntent,dm
{c}Norwative Contntitment. Hasil penelitian para
ahli
tersebut menunjukkan:(t)
KomitrnenAfsktif (ffibctive
Cornmitment)
didefinisikan sebagaikomitmen yarrug didasari poras&msecara emosional
untuk
selalu
terlibat
dalarn orgarrisasi; karyawan dengan alfectivecommitment yang kuat (strang
ffictive
commitnterct) akarl- terus bekerja pada perusahaanyang
bersangkutankarena
mereka
secaraemosional
sangat menginginkannya: {2)Continuance
{lommitment,
didefinisikan sebagai keinginanuntuk
tetap
tinggal
ataubergabung dengan organisasi karena pertimbangan
cost and
heneftt;
(3)
NormativeCommitment mengemukakan bahwa
individu
tersebut tetaptinggal
di
dalam organisasikmena adanya paksaan dari pihak lalrn (refers to a peyson's feelings oJ abligation ta stry,rvith
an organization because
of
pressuresfrom others).Dengan demikian komitrnen
organisasi (Organizational
Commitment)rnerupakankeinginan seorang auditor dalarn
hal
ini
akuntmpublik
secara sukarela untukselalu
terlibat
atauloyal
terhadap suatu kantor AkuntanPublik
dengan tujuan tertentu.Komitrnen Kautor Akuntan
dari
3
dimensi,yaitu:
(1)
Komitmen
Afektif,
meliputi:
(a)Kepedulian dalam karir Akuntan
Publih
$)
Identi{iliasi dengan pekerjaan Akuntan Pubtik,(c) Rasa
Memiliki
Akuntan Publik, (d) Keterikatan emosional Akuntan Publik dengan KantorAkuntan Publik, (e) Akuntan Publik bagian dari Kantor Akuntan Publik,
(f)
Makna pribadipekerjaan Akuntan
Publik;
(2) Komitmen Kontinum,
meliputi: (a) Kebutuhan AkuntanPublik
dalam Kantor AkuntanPublik,
(b)
Tanggung Jawab Kantor AkuntanPublik,
(c)Stabilitas
Kehidupan,
(d)
Pilihan PekerjaanLain, (e)
Pengorbanan Pribadi,(f)
Tersediaaltenatif pekejaan
lain
selain AkuntanPublik;
(3)Komitmen
Normafif,
meliputi:
(a)Kewajiban pada Organisasi, (b) Kewajiban Moral, (c) Perasaan Bersalah saat meninggalkan
Kantor Akuntan
Publik,
(d)
Kesetiaan (loyalitas) organisasi,(e)
Merasa berhutang budiMathius l-andiontong
(Feather dan Rauter, 2004; Biggs dan Swailes, 2005; Chen, Silverthorne, dan
H*g,
2OO6;Kreitrrer dan Kinicki,20A7; Bryant, Moshavi, dan Nugen, 20A7; Robbins dan Judge,20A9>.
2.
Konsep KualitasAudit
(Audit Quulity)Kualitas
audit
(Audit Quality)
sebagaiprobabilitas dirnana
seorang auditormenemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya (Aldhizer,
Miller
danMoraglio,
1995). Akuntanpublik
merupakanpihak
yangdianggap mamplr menjernbatani kepentingan
pihak investor
dankreditor
dengan pihakmanajemen dalam mengelola keuangan perusahaan
(Amrnad4
2000).Sebagai perantaradalam kondisi yang transparan maka akuntan harus dapat bertindak
jujur,
bijaksan4 danprofesional.Akuntan
publik
harus mempunyai tanggungjawab moral untuk
menaberiinformasi
secara lengkap danjujur
mengenaikinerja
perusahaan kepadapihak
yangmempunyai wewedlang untuk memperoleh informasi tersebut (Nasution, 2007).Berdasarkan
teori
agensi yang mengasumsikan bahwa manusiaitu
selalu self-interesl maka kehadiranphd(
ketiga)atrg
m$eperr{en sebagai medrator pada hubungan aDtara pnnsrpal dan agen sangat diperlukan, dalam halini
adalah auditor independen. Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi (Beasley, Jiarnbalvo, dan Subramanyam, 1998;Li
Dang et al, 2A0q.Audit yang berkualitas akan mampu mengurangi faktor ketidakpastian yang berkaitan
dengan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajernen. Perbaikan terus menerus
atas kualitas audit harus dilakukan, karena
itu
wajarjika kernudian kualitas audit rnenjaditopik yang selalu memperoleh perhatian yang mendalam dari profesi akuntan, pemerintah dan
masyarakat serta para investor. Benh (1997) dalam Agoes (2003) mengatakan ada 12 atribut
kualitas
jasa
audit
yaitu: (1)
Pengalamanfim
audit dan
CPAfir*
denganklien,
(2)pengalaman di bidang industri klien; (3) Tingkat responsif audito r (CPA
firm)
ataskebutuhanklien; {4}
Tingkat
kepatuhan CPArtr*
dengaa SPAP-kompetensiteknis;
(5)
Tingkatkepatuhan CPA
/irm
dengan standar uurum (generalaudit
standar)- independensi; (6)Tingkat kepatuhan CPA
firm
dengan standar umum (general audit stand.ard-due care; {7)Konutmen CPA -ftrm terhadap kualitas;
(8)
Keteriibatan (involvemenr) pimpinan pelaksaila{executive}; (9) Pelaksanaan pekerjaan lapangan; (10) Keterlitratan dengan komite audit;
il
l)
Kode etik profesi akuntan pablik dan pengetahuan auditing; (12) Staf CPA
.fir*
yang tetapmempefiahankan sikap skepti s.
Kualitas
audit
sulit
diukur
secaraobjektif,
sehingga para peneliti menggunakanberbagai dimensi kualitas audit yang berbeda-beda. Seperti
Duff {2A0q
dan RosnidahMathius 'fandiontong
(2008),menggunakan dimensi
kualitas teknis,
terdiri dari
indikator:
(a)
reputasi; (b); (c) jaminan; dan (d) hubungan auditor-klien. Dimensi kualitas jasa terdiri dari
indikator: (a) empati; (b) daya tanggap; dan (c) jasa non-audit. Sedangkan dimensi hubungan
auditor-klien,
terdiri
dari indikator: (a) keahlian;(b)
pengalarnan; dan(c)
status. Dimensiindependensi hanya
terdiri
dart
satu indikatoryaitu
obyektivitas. Dimensi-dimensi danindikator-indikator kualitas audit
ini
digunakan dalam penelitian ini.Dalam penelitian
ini
kualitas audit dipandang dari dimensi:(l)Orientasi
masukan(Input
Orientotion), meliputi: (a) Penugasan personel; (b) untuk melaksanakan perjanjian;(c) Konsultasil; (d) Supervisi; (e) Pengangkatan; (f) Pengembangan profesi; (g) Prornosi; dan
(h) Inspeksi. (2) Orientasi Proses (Processes Orientution),
meliputi:
(a) Independensi; (b)Kepatuhan pada standar
audit;
(c)
Pengedalianaudit;
dan(d)
Kompetensi auditor. (3)Orientasi Keluaran (Output Orientation), meliputi:(a) Kinerja auditor; (b) Penerirnaarr dan
kelangsungen kerjasama dengan klien; dan (c) Due proftssional care. (4)
Tindak lanjut
atasrekomendasi
audit
meliputi:
(a)
Jajaran manajemenklien
mendukung implementasirekomendasi
Auditor;
(b)
Peraturan
internal
klien
memungkinkanuntuk
meng-implementasikan rekomendasi audit; (c) Sistem
di
perusahaanklien
memungkinkan untukmengimplementasikan rekomendasi audit, (d) Budaya
di
perusahaanklien
memungkinkanunhrk rnengimplementasikan rekomendasi dari
Auditor;
dan (e) Fasilitasfisik
di perusahaanklien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari auditor(Gerral{
danKeith,
1994; Ramy dan Failk,
1996; Herrbach,
2001; Hay dan Davi s, 2AA2;Duff,
2AA4;Fleming dan Romanus, 2A01).
Keterkaitan antar Yariabel
Akuntan
publik
dalam
menjalankanpraktik
profesionalnya sepenuhnya harusmengikuti aturan
etika
yangtelah
ditetapkan dengan berbagai konsekuensinya. Namundemikian, pada umffirlnya masyarakat tidak mengetahui aturan-aturan yang har-us diikuti oleh
akuntan publik sehingga terdapat kesenjangm (gap)antara harapan masyarakat dan
aturan-aturan yang membatasi
praktik
akuntanpublik. Gap
ini
terkad*g
dapat melmrnculkanpersepsi yang salah dmi masyarakatterhadap profesi akuntan publik. Salah satu contoh klasik
adalah pengguna jasa akuntan publik belum dapat secara tegas memilah pengerlian "Audit
Failure
"
dan "Business F-ailure"
(Windsor,2aa3, William,Za$
danWyman, 2003).Selain rnasalah ProJbssional Commitment dan Organizational Commitment, masalah
lain yang dihadapi akuntan publik di Indonesia atau diduga mempunyai kontribusi terhadap
bisnis
akuntanpublik
di
Indonesia adalah kepuasankerja
(Job Satisfoction). Beberapah'Iathitrs Tandiontong
penelitian terdahulu (MessmeE 2002 dan Camp, 2003) mengemukakau batrwa kinerja dan
Kepuasan
Kerja
mempunyai hubungan, rneskipun hubungannya belum konsisten, auditoryang mengalarrr organizational-proJbssionol
conflict
cenderung mempunyai kinerjayang
rendah dan cenderung mempunyai keinginan berpindah (turnover intention) yang tinggi
(Harrel, 1986)- Penelitian lain (Gregson,
lgg})
dalam Behsvioral Research in Accountingmeneliti keterkaitan antara
job
sotisfaction, organizationol cammitment- dan turnover dsnpeformance hasllnya menunjukkan adanya keterkaitan antara organizational commitment darr
turnover-
Auditor
yang mempunyai organizational commitment tinggirnemiliki
turnoverintention yang rendah, demikian pula sebaliknya. Auditor yang mempunyai organizationaf
commitmenl darrr
iob
satisfoction tinggi j,rga cenderung mempunyai kineria
yang lebih baik.Peneliti lain yang melalcukan penelitian dan hasilnyz serupa antma lain: Backman, 2000; dan
Aizzatet al, 2001.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa audit yang dilakukan akuntan tidak dapat
secara langsung mempengaruhi kepercayaan pengguna
jasa audit.
Salah satu penelitiantersebut terkait dengan kontribusi proses audit terhadap keputusan manajemen keuangan
perusahaan dapat dijelaskan melalui penelitian Wood (2005). Wood berkesimpulan bahwa
auditor memberikan kontribusi bagi manajer keuangan berupa pemberian inibrmasi tentang
bagaimana melakukan standar akuntansi yang baik dan mengrmplementasikan
pengawasan-Dengan kata lain pelaksanaan auditing oleh auditor memberikan kontribusi kep ada manajer
keuangan berupa arahan bagaimana melalrukan akuntansi yang benar dan implementasi
pengawasan, sedangkan saran-saran yang lain masih belum dapat diimplernentasikan karena
adanya anggapan bahwa akuntan bukanlah
ahli
bisnis atau stqkeholder. Dengan demikiansaran yang diterbitkan oleh auditor ekstemal belum
tentu
dapat dilaksanakan, termasuk olehmanajer keuangan.
Hal
ini
mengindikasikan, proses audit tidak begitu saja mempengaruhikepercayaan pengguna jasa akuntan.
Penelitian Bruynseels, Knechel dan Willekens (2005) menunjukkan adanya dukungan
bahwa auditor spesialis lebih disukai untuk memenuhi kebuhrhan going concern perusahaan
yang akan bangkrut- Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahr,va paraspesialis tidak
terikat pada
inisiatif
operasional. Bahkan terdapat temuan menmik bahwa kantor akuntanyang rnenggunakan metodologi risiko bisnis cenderung tidak disukai terkait dengal isu going
conc:ern. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pada perusahaan
yang
akan bangkrut adanya auditor cenderungtidak
akan banyak rnemberikal banyakperubahan pada perusahaan.
Mathius Tandiontong
Dengan
kata
lain
rekomendasidari
auditorlebih
sesuaiuntuk
berperan sebagaitindakan preventif dm bukan tindakan kuratif. Hal tersebut sejalao dengan bukti empiris lain
yang menunjukkan bahwa
high quality
audits diharapkan oleh pasaruntuk
melindungireputasi perusahaan, lnenurunkan cost of capiral, menghindarkan
diri
dari legal
tiabitity
durmenghindarkan biaya agensi. Hamilton dan Stoke (2002)
menjelaskg
peran standar- auditsebagai
sekumpulan ketentuan bestpractice.
Standarisasi prosesaudit
memungkinkanauditor rnenjalank an best practice dan memberikan arahan kepada perusahaan yang diaudit.
Dengan de'lrrikian,
inti
manfaat pemeriksaan bukan pada informasi dan rekomsndasisaja, melainkan juga pada implementasi rekomendasi audit yang dilakukan oleh entitas yang
diperiksa. Dengan kata
lain
aspek impelementasi rekomendasi auditdinilai
sangat pentingdalam rnendorong entitas perneriksaan
untuk
rnemenuhi rekornendasi y-ang diharapkan,sebagai salah satu dimensi dari kualitas audit. Narnun demikian agent tidak serta merta dapat
menjalankan rekomendasi audit,
jika
pemahaman tentang manfaat audit independen ataslaporan keuangan dinilai kurang memadai dan berdampak pada kualitas audit yang diterima.
Terkait dengan hal tersebut dalam penelitian
ini
ingin diketahui secara lebih jelas bagaimanasesungguhnya pengaruh
komitmen
profesi akuntan dan
komitmen
kantor
akuntanpublik
terhadap kepuasankerja auditor
dalam implementasiaudit
independen ataslaporan keuangan dan implikasinya terhadap kualitas audiL
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat digambarkan paradigma penelitian
ini
sebagaiberikut:
Gamtrar
I,
Paradigma Penelitian
Komitmen Profesi Akuntan:
L. Taat Standar Profesi;
2. Menjaga Akuntabilitas Profesi;
3. mengimplemetasikanEtika
Profesi KualitasAudit:
L. Orientasi masukan;
2. Orientasi Proses; 3. Orientasi Keluaran;
4. Tindak lanjut atas rekomendasi audit Komitmen KAP:
1. Adanya Komitmen Afektif
2. Adanya Komitmen Kontinum
3. Adanya Komitmen Nomatif
Mathius Tandiontong
tlipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual dan pmadigroa penelitian
ini,
maka dapat diajukanhipotesis bahwa:(t)
Kornitnen
profesi akuntan secara pmsial berpengaruh secarapositif
terhadap kualitas audit:
(2) Komitnen
Kantor Akuntan Publik secara parsial berpengaruhpositif terhadap kuditas audit; dan (3) komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi
kantor akuntan publik secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
peneritian
ini
*eng-J:H:::]#)'ffi'#
(E xptana t o
ry
surv e y M e t h o rt)Berfujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya
joga
mengandung deskripsi,tetapi
sebagai pemelitian kuantitatif fokusnya terletak padapenjelasan hubungan antar variabel. Konsekuensi penelitian
ini
diperlukan operasionalisasivariabel yang lebih mendasar ke,pada indikator-indikatornya, Sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, penelitian
ini
digunakan Structural Equotion Modeling (SEM), dengan alasanbahwa model
ini
merupakan pendekatan terintegrasi antara Factor Analysis, Path Analysis,df;rr Structural Model, danmerupakan analisis data dengan konstruksi konsep.
Variabel penelitian dioperasionalisasikan mengacu pada semua variabel dalam hipotesis
yang telah dirumuskan, yaitu:
(1) Yariabel Komitmen
ProfesiAkuntan,
yaitu keinginanakuntan (individu) secara sukarela untuk selalu taat pada Sfandar Profesi, yang rneliputi:
patuh pada standar auditing, kebijakan pengendalian
mufu,
standar umum dan standar audit,memahami hak-hak istimewa Akuntan,
dan
memahami tanggungjawab
atas perny ataankeuangan; menjaga
Akuntabilitas
Profesi, yang meliputi: tanggung jaw'ab pada perenceurauuldan pelaksanaall audit, tanggung
jawab
terhadap profesi, komitmen atas kebenaran dankeadilan, komitmen pada
citra
Akuntan, komitmen pada peritaku Akuntan, menghindarikonspirasi dengan
klien,
pengungk apan rahasiainformasi
klien,
kewajaran penentuanfeeptofesi, bebas dari target yg tidak realistis, komunikasi tertulis dengan akuntan terdahulu,
dan terlrindar dari Related Party (hubungan khusus); mengimplemetasikan
Etika
Profesi,yang meliputi: tanggung jawab profbsi, kepentingan umum, integritas,
objektif
independensi,kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan standm teknis;
(2)
VariabelKomitmen
OrganisasiKantor Akuntan Publik (KAP),
merupakan keinginan seorangauditor dalam hal
ini
akuntan secara sukarela untuk selalu terlibat atau loyal terhadap KAPdengan
tujuan teltentu.
Komitmen organisasiKAP
tercermindari:
adanya KornitrnenMathius Tandiontong
akuntan' rasa
memiliki
akuntan, keterikatan emosional akuntan dengan organisasiKAp,
Akuntan bagian dari KAP, makna pribadi pekerjaan akuntan; adanya
l(omitmen Kontinum,
yang meliputi: kebutuhan akuntan dalam KAP, tanggung Jawab
KAP,
stabilitas kehidupan,pilihan pekerjaan lain, pengorbanan pfibadi, tersedia altenatjf pekejaan Iain selain akuntan;
adaya
Komitmen Normatif,
meliputi: kewajiban pada organisasiKAp,
kewajiban moral,perasaan bersalah saat tneninggalkan KAP, kesetiaan (loyalitas) orgardsasi, rnerasa berhutang
budi;(3)Kualitas
audi(
merupakan probabilitas seorang auditor dalam menemukan danmelaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akpntansi
klien. Kualitas audit ini tercennin dari:(a) Orientasi masukan, meliputi: penugasan personel
oleh KAP,
untuk
melaksanakanpe{anjian,
Konsultasi,
Supervisi,
pengangkatan,Pengembangan profesi, Promosi dan Inspeksi; (b) Orientasi Proses, meliputi: Independensi,
Kepatuhan pada standar audit, Pengedalian audiq
dan
Kompetensi auditor;(c)
OrientasiKeluar*n,
meliputi: Kinerja auditor, Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien;dau
Due professional care;(d)Tindak lanjut
atas rekomendasiaudit,
meliputi: Jajaranmanajemen
klien
mendukung implementasi rekomendasiAuditor;
Peraturan internal Hienmernungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Sistem di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi audit; Budaya di perusahaan klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari Auditor; dan Fasilitas
fisik
diperusahaan
klien
memungkinkan untuk mengimplementasikan rekomendasi dari auditor.Unit
analisis penelitian adatah Kantor AkuntanPublik,
sebagai surnber informasiadalah Akuntan yang berkerja pada Kantor Akuntan Publik
di
Indonesia. Ukuran populasipenelitian
ini
adalah4l7 Kantor Akuntan Publik.Ukuran sampel penelitian ditentukan otehbentuk analisis sesuai dengan hipotesis yang diajukan.Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan teknik proportional simple random sonrpling, diperoleh ukuran sampel 79
KAP.Teknik
pengumpulandxa
dilakukan denganTeknik
KornunikasiTidak
langsungrnenggunakan Kuesioner sebagai instrumen,dan
Teknik
Komunikasi Langsung dilak-ukandengan
cara
wawancara terbatas.Pengujian
kesesuaianmodel,
dilakukan
denganmenggunakan beberapa indeks goodness of
fi
les, (GFT), yaitu: nilai probabilitas {p-.value)statistik chi-square, ntlai Root Mesns Square
Error
of Approximation (RMSEA),Gootlness-tf-fit
Index (GFI), Adiusted. Goodness-oj .fit InrJex (AGFI), Normecl F'it Inclex (NFI),Tucker-I'ewis Index
(TLI)
atau Non Normedl;it
Indeks(NNFI),
dan Coruparative F'it Indeps (CFI).Pengujian dan kriteria kesesuaian model diringkaskan seperti teriihat padaTabel 3.2 sebagai
berikut:
Mathius Tandiontong
Tabel
l.
Ukuran Goodness of
Fit
Test':'
--,-- ,.'l"r''
.*onu,
,lG$gSUAn*mou4 ..,,..',,:,
fn
.cU
N.-' ', ,: r"t .. r.. , ::::, ,l .l ,.:
P-value
RMSEA
GFI, AGFI, NFLTLI, dan CFI
1,00 (model/r sempuma)
0,00 (mulel.fi sernpurna)
Q00 (model tadakfr): I,00(modellr sempuma)
> 0,05
> t),09
> 0,90
r::::rr._:"_1.:t:ri,..: i..:;1,. _ .. :.:trVIPLIKASI ,:''P,ADA'IfO,
..'.,",
,'
.Diterima
Diterima
Diterirna
.
.l llj,.].r.::....:,; r,,
KEPUTUSAN
,l
Modelll Modellr
Model.fi
Sumber :Hair, et
al
(200d), danlllijanto eA08j.Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji
,sraris ficF
danr4i
Statistic Student'st.
Untukpengujian simultan dilakukan dengan
uji
statisticF
denganKriteria: (1)
Jikanilai
Fhitone)Ftuu"t maka HsRiject, sehingga
Hr
diterirna; (2) Jikanilai
Fr,imng(
Ftuu"r maka ]HNot Riject,sehingga
Hr
ditolak. Sedangkan untuk pengujian parsial, ditakukan dengan menggunakanstatistik student's
t,
dengan kriteria:(l)
Jikanilai
thitune) t66s maka
HoRijec/, sehingga Hrditerima; (2) Jika nilai tutune
(
ttuu"r makaHNot
Rijecf, sehingga Hr ditolak.IV. HASIL PENELITIAN
DAN PEMtsATIASANDeskripsi
dari
masing-masingvmiabel
berdasarkan tanggapan responden, yaitu347Akuntan
dari
117KAP
selaku Auditoryang berpraktik pada Kantor Akuntan Publik diIndonesia,dapat diringkaskan ke dalam Tabel 2sebagai berikut:
[image:14.595.95.523.40.248.2]Mathius Tandiontong
t.
2.
3.
:,
: ', ''
VARIABEE:LATENI ., :: .. . I ,t :. I . 'ti I i: , -,, ,.
i.:r..j,-t:-VARIABFL TERAMATI
Komitmen Profesi Akuntan (KP)
a.
Ketaatan pada Standar profesib.
AkuntabilitasProfesic.
Etika ProfesiKomitmen Organisasi KAP (KO)
a.
Komitmen Al'ektifb,
Komitrnen Kontinums
KomitmenNormatif Kualitas Audit (AQ)a.
Orientasi Masukan (Input Oriented)b.
Orietasi Proses {Process Oriented)c.
Orietasi Keluaran (Outcome Oriented)d.
Tindak Lanjut atas Rekomendasi Audit" SI(oR'"
:: I :
DICAPAI 31.607 6.531 14.509 10.567 22.013 7.653 7.9A4 6.456 24.377 8.579 5.090 4.001 6.747 SKOR,'
IDEAL .
41.640
8 67s
19.085 13.880 29.495 10.410 10.410 8.675 32.965 t7_145 6.940 5.245 8.675 {"1;\ 75.91 75.29 76.02 76.13 74.63 73_52 75.91 74.42 73.95 7A_64 "73.34 76.87 77.31 Tabel2.
Rekapitulasi Hasil yang Dicapai
Masin g-m asi n g Variabel Laten/Yaiiabel Teram ati
Sumber: Hasil Perhitungan ltMS, 2012
Pengaruh komimren
profesi
akuntandan
komitmen
organisasiKAP
terhadapkepuasan kerja auditor dalam impleme,ntasi audit independen atas laporan keuangan dan
implikasinya terhadap kualitas audit. Secara
rinci
akan diuraikan berdasarkan hipotesis yangdiajukan, secara keseluruhan model yangdihasilkan penelitian irn dapat digambarkan sebagai
berikut:
fOx-| .4e4
I
\
\
r2s\{5--Gambar 2.
Model Struktural Pengaruh
Komitmen Profesi (KP) dan Komitmen Organisasi (KO) terhadap Kualitas Audit (KA)
[image:15.595.83.524.55.700.2]Mathius Tandiontong
Uji Goodness
offit
StatisticsHasii
ketepatanmodel
yangkeseluruhan)
ditmjukkan
oleh ukurandiringkaskan seperti terlihat pa&Tabel
diperoleh (pengujian model
kesesuaian model (Gooc{ness
4 sebagai berikut:
Tabel 4.
valnasi Kriteria Goodness of Fit Indices
1'1Cmrr;
Df
:
3557 3998,169 Diharapkan kecil Marginal Signifi cance Probabilitv 0,0000 > 0.05 MarqinalCMTN/DF 1"124 < 2,00 Baik
RMSEA 0.0640 < 0.08 Baik
Goodness of Fit Index
(GfI)
0,89 > 0-90 MarginalNormed Fit Index (NFI) o.97 > 0,90 Baik
Sumber : I)ata primer diolai,
,U
2Hasil pengujian model dengan memperhatikan
nilai
y2, maka diperoleh nilai1'
b"sa,dengan Significance Probability (0,000) lebih
kecil dari
0,05. Tetapi karena rasio CMINdengan
DF
masih kurang dari2,
maka dapat dinyatakan rnodel struktural yang terbentukdapat diterima
(fit
dengan data).llkuran
Goodnessof
Fit
Srafisticsyang
lainnya j,rgamenur{ukkan model masih dapat digunakan dimana RMSEA untuk model struktural 0,064
Iebih kecil dari nilai
kritis
0,8 dan Normed Fit Index (I.IFI) model A,gT lebih besar dari nilaikritis
(0,90). Adapunnilai
GFI model masuk dalam kriteria marginal. Berdasarkan ukurankecocokan model yang diperoleh dapat disimpulkan model struktural yang terbentgk sesuai
dengan data dan dapat dikatakan memenuh
i
knteriG o o dn e s s a/' tri t .Hasil pengujian hipotesis"Komitmen profesi akuntan dan komitmen kantor akuntan
publik secara signifikanberpengaruh positif terhadap kualitas aurlit,rnenpnjukkan hasil yang
terlihat pada Tabel 4.3 lsebagai berikut:
secara simultan atau
of
fitstatistics)
dapat [image:16.595.90.523.109.324.2]Mathius Tandiontong
Tabel 5.
h KP dan KO terhadao I(r
,11:.:
tni i
KP dan KO dengan
KA
:
.961 .000 143,699 .924 HalRejectKP secara parsial terhadap KA
:
=(Fr:.629)*(r:.957) .000 4.339 .601 HsReiect
K0
secara parsial terhadap KA:
:(Fz:.341)*(r=.%7) .000 2.673 --.,LJ.)4-, k\lReject
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Komitmen profesi akuntan dan komitrnen
organisasi kantor akuntan publik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas
audit baik secara parsial maupun secara simultan. Persamaan terbenhrk sebagai berikut:
KA,:.0 r,qZ9w
+ 0,341KO +
0,076
Pengaruh komitmen profesi akuntan dan komifmen Organisasi
Kantor
AkuntanPublik
terhadap Kualitas
Audit
Hasil penelitian
ini
rnenunjukkan pengaruh komitnen profesi akuntan dan komitmenOrganisasi Kantor Akuntan
hlblik
terhadap Kualitas Audit sejalan dengan hasil penelitianLie,
Song dan Wong (2005) berkesimpulan bahwa komitnaen organisasiKAP yffig
lebihtinggi cenderung memberikan.jasa audit yang lebih berkualitas. Namun penelitian Lie, Song
dan Wong tidak menjelaskan kenapa hanya komifinen orgarisasi yang diamati. Penelitian ini
rnemperlihatkan bahwa komifinen profesi tidak kecil pengaruhnya terhadap kualitas audit.
Sebagai anggota dari suatu profesi, akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga ketaatan
pada standar
perilaku etis
rnerekayang
tertuang dalam standarprofesi.
Akuntan j,rgatnempunyai tanggung
jawab untuk
kompeten dan menjaga integritas serta objektivitasmereka,
ini
menunjukkan perlunya akuntabilitas profesi tertanam padadiri
akuntan. Ketaatandan akuntabilitas sangat erat kaitannya dengmr etika profesi akuntan.
Komitmen profesi
akuntandan
komitmen
organisasiKAP
berpengaruh sacffiabermakna terhadap kualitas audit, namun belum optimum. FIaI
ini
terlihat bahwa masih adafaktor residu, yaitu faktor selain komitmen profesi akuntan dan komitmen organisasi KAP
yang
jo8t
turut berpengmuh terhadap kualitas audit. Faktor residu tersebutdiduga
adalahfaktor fokus pada kepuasan klien, seperti (1) Perilaku auditor yang berorientasi pada klien,
klien
yang puas adalah prioritas utama auditor, namun tetap pada rambu-rambu (standar [image:17.595.86.527.54.221.2]Mathius Tandiontong
profesi, akuntabilitas, etika profesi, komitmen
afekti{
kornitmen normative, dan kornitmenKontinuei),
(2)
Tujuan pribadi auditor dan organisasiKAP
yang konsisten, kebersamaan,pembelajaran, dan berorientasi pada
tindakan;
(3)
Hasrat dan kenikamatan, Iingkunganorganisasi
KAP
ditandai oleh adanya hasrat, kenikmatan, motivasi, komitment, ilham dansemangat.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitiandan
pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal,yaitu:(l)
Komifinen profesi akuntan secara signifikam berpengaruh positif terhadap kualitasaudit; (2) Komihnen Kantor Akuntan Publik secara signifikan berpengaruh positif terhadap
kualitas audit; dan
(3)
Komitmen profesi akuntan dankomitnen
Kantor Akuntan Publiksecara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian semakin luas
peran
tinggi
kornitrnen profesi akuntan dan komitmen organisasi Kantor Akuntan Publik,rnaka akan sernakin berimplikasi pada kualitas audit. Meskipun demikian masih aCa faktor
lain
yang berpengaruh terhadap kualitas audit,ini
terlihat belumoptimalnya
Komitrnenprofesi akuntan dan komitmen organisasi KAP terhadap implementasi audit independen atas
laporan keuangan, diduga faktor fokus pada kepuasan
klien,
seperti: perilaku auditor yangberorientasi
pada
klien,tujuan
pribadi auditor
dan
organisasiKAP
yang
konsisten(kebersamaan, p embelajaran, dan berorientasi pada
tindakan)-REFERENSI
AranYa, N., J. Polick, and J. Amemic. 1981. An Exiamination
of
Proffesional Commitmentin
Public Accountin g. Aecounting. Organi zctti ons and Socie ty.Vot. 6.No .4, pp2l -280.Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Mart S. Beasle-v- 2010, Auditing & Assurance Services Arc lrrtegrated Approach. I3rt' Edition - New Jerselt: Prentice Hall.
Beasley, C.. M. Defond, J. Jiarnbalvo, and K. R. Subramanyam" 1998, " llllle Effect of Audit on The Quatity of
Earnings Managcme nL'', C o n I e inp o r o ry A c c o u n t i ng Re s ea r ch, I 5 (spring).
Becker, C.L. et al.. 1998. The EfiFect of Audit Quality on Eamings Management.Contemporary Accounting Research 15 (1): l-24.
Besacier Nathalie Gonthier dan Alain Schatt. 20A7. Determinants of Audit Fees for French Quoted Firms. Mana ge ric I Audi ting Jouma I . Y ol. 2Z No. 2, pp. I 3 9- I 60
BoYnton, William C., and Raymond N. Johnson 2005. Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity
o.f Financial Reporting. S'h Edition. Nerv York : John Wiley and Sons- Inc.
BPKP. ZA{JS.Peraturan BPK Nomor: 0l T'ahun 2A07 TentanE; Stcrndar Pemeriksaan Keuangan Negarc. Jakarta:
BPK-RI.
Bradley, S., Petrescu- A. and Simmons- R.2A04-The impacts of human resource mnnergement practice,s and pay inequality on u,orkers' iob sotis.{'action , Working Paper 031, Department of Economics, Lancaster
University
Managernentpubl icationslv iewpdf/ 00 027 6 I
School. available
at: http://rvurv. lurns.l ancs.ac.ul/Bruynseels, Liesbeth W. Robert Knechel, and Marleen Willekens.20l
l.
Auditor Differentiation, MitigatingManagement Actions, and Audit-Reporting Accuracy for Distressed Firms. Auditing: A Journal
af
Practice & Theory'. Februar-v 201l, Vol. 30, No. l, pp. l-20.
Mathius Tandiontong
Bryant S. E., Moshavi, D., and T. V.Nugen,2007-A Field Study on Organizatioml Commihnent, Professional Commitment and Peer Mentonng.Database for Advances in Information Svstem,3S.(2): 61-74
Bulmer, Janelle, et al, 2A04- The Diverse Roles of Professional Accountants in Business, Working Paper Seminar,pp. 10-11.
Castle N G, 2007. Assessing Job Satisfaction of Nurre Aides In Nursing Homes: 'Ihe Nursing Home Nurse Aide Job Satisfaction Questionnaire. Journal of Geontological Nursing,33 (5): 41 47
Chang, S., and [,ee, M. 2006. Relationship Among Personality Traits, Job Characteristics, Job Satisfaction, and
Organizational Commitrnent: An empirical study in Tair,r,an. The Business Review. Vol- 6., No. I, pp.
zal:247
Chen J., Silvenhome, C., and Hung,
I.
2006. Organizational Communication, Job Stress, Organizational Comrnitrnent lob Performance of Accounting Professionals in Taivvan and funerica. Lecdership and Or gani zati on Deve lapme nl Journal, 27 (_4): ?42-249Choi, Jong. Hg., Jeong Bon Kim
&
Yoonseok Z,ang. 2A06. The Association between Audit Quality ancl Abnormal Audtt l;ees. Melalui http:i/papers^ssrn.com./ s0I3/JELJOUR Results.c&n?from name:joumalBrowse&j oumalid:84 57 29 . 121 / A
2[il1.
DeAngelo, L.E 1981. Auditor Size and Audit QualityJounutl af Accounting and Economics. (Desember)
183-I99
--.|
1981. Auditor Independont, "LorA' Balling", and Disclosure Regulation. Joumal of Accounting andEconornics 3. Agustus.p. ll3-127.
Deis, D.R and G.A. Grotur. 1992. Determinant of Audit Quality
n
The Public Sector. The Accounling Revierv.Juli. P. 463479.Duff, Angus. 2004. Understanding Audit Quatity: The View
of
Auditors, Auditees and Investors.http :/iaaahg.or#AM2005/displav. cfin7fi lenAme 12.0 lS
nfi
\.
D),e,
R.
1993. Auditing Standards, Legal Liabilitv and Auditor Wealth, Journal of Political Economy,Vol.l0l.pg 887-914
Elder, Randat J. 1997. A Comment on Audit Quaiity in Audits of Federal Programs by Non-Federai Auditors. Accounting Harizon Vo.l I No.I. American Accounting Association
Elitzur Ramy dan Haim Failk, I996.Planned Audit QualifJoarnal of Accounting & Public Policy,15.247-269"
Feltham, G. A., J. S. Hughes, and D. A. Simunic. 1991. Empirical Assessment of The Impact of Auditor Quality
on The Valuation OfNew Issues. Joumal ofAccounting & Economics 14 375-399.
Ferguson, Andrew and Bill Rafuse, 2004.Who Audits the auditors ? The international Peer Review ofthe office
of &e auditors general of Canada-International Journal oJ-Govemment Auditing, October.
Ferris, KR, 1981, Organizational Commitment and Performance in a professional accounting firrn,4ceounling Organization and Society, Vol 6: 317-326
Fogarty, T. J. 2011. The Social Construction of Research Advice: The American Accounting Association plays Miss Lonelv hearts. Accounting and rhe Pubtic Interest (l 1): 32-51
Francis and Yu, 2$09. Big 4 Office Size and Audit Qualiq,, The Accounting Review.84 (5),1521.
Frankel, R., M. Johnson and K. Nelson: zOA7,,,The Relation betrveen Auditors" Fees forNonaudit Services and
Earnings Managemerrt" . The Accounting Reviw 77(Suppl.)" 7l-105.
Ghosh, Aloke dan Robert Pan,lewicz. 2008. The Impact of Regulation on Auditor Fees: Evidence from rne
Sarbanes-Oxley Act. Melalui http://papers. ssm.com/s013/JElJoURResults.cfrn?fromname:journal Brorvse&journalid-84 57 1 4. [20/8/20 I 1].
Goodrvin, Jenny dan Dar,'id Goodwin. 1999. .Ethical Judgments Across Cultures:
A
Comparison betrveen business Students from Malaysia and New Zealand" . .Iountal of Business Ethics 18 267-281.Gregson, T.J. Wendel, and J. Aono, 1994, Role Ambiguity- Role Conflict
and
Perceived environmental uncertaintv: Ars the scales measuring separate constructs for accountants?. Behavioral Research In AccountingJournol, No 5: pp 144-159.Gunther, Jefhr,v W and Rober and More, 2002. Auditing the auditors: Oversight or Overkill ? Federal Reserve Bank of Dallas Economic and Financial Poltcy Review,Vol I No.5
Guy" M. C." Wayne Alderman and A[an J. Winters, l996.Auditing Forth Worth: The Dryden Fress, Hartcourt Brace College Publisher.
Hall, M., D. Smith, and K. Langfield-Smith. 2005. Accountants' Commitment to Their Profession: Multiple
dimensions of processional comrnitment and opporlunities for future research. Behavioral Research in
Accounting. 17: 89-109.
Hay, David dan David Davis. 2002. The Voluntary Choice of An Audit of Any
kvel
of Quality: Auditing: A Journal of Paractice and Theory. Vo. 23 No.2.Hendriksen, Eldon S-, dan Michael Van Breda. 2000. Accounting ltheory.smEdition,Invin-McGraw-Hill
Herrbach, Olivier. 2001. Audit Quality, Auditor Behaviour and the Psychological Contract. The European Accounting Revi ew 2A01, lA'.4, 7 87 -802
Hoitash, Rani, Ariel Markelevich dan Charles A. Ban'agato.2007. Auditor Fees and Audit Quality. Managerial
Audfting Journal.Y o1.22 (8). pp. 7 6l-7 86
Mathius Tandiontong
Hunt, Allen K. and Ayaler*' Lulseged. 2AA7. "Client importance and non-Big 5 auditors" reporting decisions" Journctl ofAccountinganct Public policT,,Volume 28 Issue 2, March--Apil}00l,pages ZIZ-ZIL
Iefhey, C., and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitnent, and Rule Observance Auitudes: A study of CPAS and Corporate Accountants. Behavioral Research in Accounting, 8: 8-3L
Jensen, Kevan L dan Jeff L. Palme, 2005. Audit Procurement: Managing Audit Quality and Audit Fee in
Respone to Agency Costs. Auditing: A Journal of Practice and Theory Yo.24 No. 2 Nopember 2005 pp27-48
Kalbers, Lawrence P- and Timothy
J.
Fogarty, 1993.'Audit Comrnittee Effestiveness:An Enrpirical lnvestigation oflhe Contribution of Power". A .Iournal af Practice and Theary,.Yol l2.No. l.Keamey, Edr,vard F, Jeffrey W.Green, Roldan Fenandez and Comelius E Tierney, 2AA6. Pbderal (iovernment Awcliting: Laws, Regulations, Standctrds, Practices and Sarbanes-Oxley. John Willev & Sons, Inc. Konradt. Laweey' F.2AA2^ Attditing Cancepts and applications, A Risk-Analysis Approach,Sth Edition, West
Publishing Company.
Krishnan, Jal'anthi G. 2003. Audit Quality and the Pricing of Discretionary Accruals. Autliting: A Jatrnal oJ'
Practice & Theory. 22(l): 7A9-112,6.
-.,
2005. Audit Committcc Quality and Intcrnal Control: Axd Enrpirical Analysis. T'he Acwunting
Review.I,bl. 80, No.2. pp 649-625.
Lauwers, Timothy J., Robert Ramsa.v, David H. Sinosan., Jerry R. Strawser,2AAT- Auditing and Assurance S e ru i c e. Second Edition -McGmw-Hi ll.h-win. New york
Lok, P., and J- Crawford, 2AA4. The Effect of Orgwizatronal Culiure and Leadership St-vle on Job Satisfaction
And
Organizational Commitment:A
Cross-National Comparison, Journalof
Management Development, 23 (4\: 32 I -338Lou'ensohil, S., L. E. Johnson.- R. J. Elder dan S. P. Davies. 2007. "Auditor Specializxiorq Perceived Audit
Quality'. and Audit Fee in the Local Govemment Audit Market." Journal 0f Accounting and. Public Policy, 76,705:732.
Malone, Charles F dan Robin W. Roberts. 1996. Factors Associated with the lncidence of Audit Quality. Auditing: A Journal o/'Practice and Theory Vo. 15 No. 2.
Marshall" Rex, Malcolm Smith, Robert Armstrong. 2010- Ethical issues facing tax prafessionals: A camparative survey of tar agents and practitioners in Australia. Asian Review ofAccounting.Volume IS Issue 3, pp.
197 -22A.
Mautz, R.K dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosaplry of Auditing. Sarasota: American Accounting Associafion.
McDowall, Tracey and Beverley Jackling. 2010. Attitudes towards the accounting professiorn: an Australian perspective Astan Review of Accounting volume 18 Issue 3, pp. 30-49.
McPhail, K.
J.
2001. The Ethical Challenges of Globalisation: Criticat Reflections on the ISBEE 2nd WorldCongress in Sao Paulq Blrazll' , Business Ethics: A European Review,10, 78-82.
-.,
201I "A Revierv of The Emergence of Post-Secular Critical Accounting and a Provocation from Radical Orthodoxy." Critical Perspect'ives in Accounting I0.l0l6/j.cpa.2011.0I.007.
Meier, H.H dan J. Fuglister. 1992. How to Improve Audit Quality: Perceptions of Auditors and Clients. The Ohio CPA Jou rnal.Juni. p. Zl-24.
Meyer JP- et al. 2003, Organizational Cornmitment and lob Performance: its the nature of the commitment thaf counts. ,Iournal of Applied Psychalog;, Vol 74: 152-156
Miller, C.L.- D" B. Fedor dan R. J. Ramsay. 2006. Effect Discussion of Audit Reviervs on Auditors Motivation
and Performance. Behqviorsl Research inAccounting. Vol. lB
Mills, David. 1993. Qua\iry'' Auditing. First Edition.Capman and Hall.London UK.
Paulin, Michdle, Ronald J. Ferguson, and Jasmin Bergeron, 2A06. Service Climate and Organizational Comrnitment: The Impcrtance cf Custorner Linkages. Journq! af Business Research, Vol. 59, pp-
906-915
Pemerintah Republik Indonesia, 201t. LIU No 5 tahun 201I tentang Akuntan Publik.
Robbins, Stephen P., dan Timofy- A Judge. 2009. Organizational Behavior. 13 Edition. Person Educatiorq Inc. New Jersev.
Schoeroeder M, S. J Salamon dan D, W. Vickey. 1986. Audit Quatity: the Perseption Audit Committee, Chairperson and Audit Partners. Auditing: A Joumol Prqctice and Iheory. Vol 13 Supplement
Sutton, S.G. i993. Toward An Understanding of Tire Factors Aflbcting The Quality of The Auclit Frocess.
Decision Sciences.Yol. 24. p. 88- 105.
Teoh, S.H dan T.J.Wong. 1993. Perceived Audit Qualrty and The Earnings Response Coefficient. The
Accounring Review. Ap.il. p. 346-366
Ward, Suzanne Pinac, Dan R. Ward, dan Alan B. Deck. 1993. "Certified Public Accountants: Ethical Perception Skills and Attitudes on Ethics Education". Journal oJ'Business Ethics 12: 601-610.