PENGGUNAAN MEDIA KARTU KUARTET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN MINAT MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PALASARI III KECAMATAN PAMEUNGPEUK
KABUPATEN BANDUNG
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 SDN Palasari III Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Marliah Ulfah 0902895
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
Penggunaan Media Kartu Kuartet Untuk Meningkatkan Kemampuan Dan Minat Menulis karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SDN Palasari III
Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung
Oleh
Marliah Ulfah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan
© Marliah Ulfah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ABSTRACT
USING QUARTET CARD MEDIA TO INCREASE CAPABILITIES AND INTERESTS WRITE DESCRIPTION ARTICLE STUDENT GRADE IV PALASARI III ELEMENTARY SCHOOL PAMEUNGPEUK SUBDISTRICT
BANDUNG REGENCY
By Marliah Ulfah
0902895
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KUARTET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN MINAT MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA
KELAS IV SDN PALASARI III KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG
Oleh Marliah Ulfah
0902895
DAFTAR ISI
Lembar Persembahan ………..… i
Pernyataan ……….. ii
Abstrak ……….. iii
Kata Pengantar ……….. iv
Ucapan TerimaKasih ……….. v
Daftar Isi ……… vii
Daftar Tabel ……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat dan Hasil Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan ... 6
F. Penjelasan Istilah ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Menulis 1. Hakikat Keterampian Menulis ... 8
2. Fungsi Menulis ... 8
3. Tujuan Menulis ... 9
B. Karangan Deskripsi 1. Pengertian Karangan Deskripsi……… 11
2. Ciri – Ciri Karangan Deskripsi………. 12
C. Media Pembelajaran 1. Hakikat Media Pembelajaran ……….. 13
2. Manfaat Media Pembelajaran ……….. 13
3. Jenis dan Kriteria Media Pembelajaran ……….. 13
2. Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan
Menggunakan Media Permainan Kartu Kuartet………. 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian ... 18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
C. Subjek Penelitian ... 19
D. Prosedur Penelitian ... 19
E. Instrumen Penelitian ... 22
F. Pengolahan Data ………... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Peneitian ... 28
B. Hasil Penelitian ... 30
1. Siklus ke-1 ……….. 30
2. Siklus ke-2 ……….. 40
3. Siklus ke-3 ……….. 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Perencanaan Pembelajaran ……….. 58
2. Pelaksanaan Pembelajaran ……….. 59
3. Hasil Belajar Siswa ………. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………...………. 61
B. Saran …….………. 62
DAFTAR PUSTAKA ……….. 63
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar harusnya dikembangkan proses pembelajaran yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Pada pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan yang harus dimilki siswa secara utuh, antara lain: keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Berhasil tidaknya sebuah pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis dapat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut diantaranya guru, siswa, metode mengajar, teknik pembelajaran, kurikulum dan pemanfaatan media yang ada.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang paling sulit. Kesulitannya berkaitan dengan bagaimana cara mengungkapkan gagasan yang akan ditulis. Nurgiyantoro (1996:27) mengemukakan “dibanding dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lain, kegiatan menulis lebih sulit dikuasai oleh penutur bahasa asli yang bersangkutan sekalipun”.
Pengajaran bahasa melibatkan guru, siswa, buku pengajaran dan alat bantu mengajar. Sebagai guru, kita harus mempunyai berbagai kemampuan menggunakan berbagai strategi mengajar, situasi siswa saat belajar, bahan yang akan diajarkan, dan alat peraga atau media untuk menunjang pengajaran kita berhasil dengan baik.
Untuk mendapatkan kualifikasi sangat baik dan memahami materi dengan hasil yang memuaskan, maka pembelajaran harus berlangsung dengan baik dan benar.
Terdapat anggapan umum bahwa pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu dicemaskan kemampuan siswa untuk menguasainya. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam penguasaan pelajaran Bahasa Indonesia ini.
Bukti bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak mudah diperkuat dengan nilai yang masih rendah, baik dari semester 1 maupun semester 2. Nilai yang peneliti dapatkan dari siswa kelas IV SDN palasari III yang berjumlah 30 orang, nilainya antara lain: (1) siswa yang mempunyai nilai ≤ 60 sebanyak 27 orang; (2) siswa yang mempunyai nilai ≤ 65 sebanyak 1 orang; dan (3) siswa yang mempunyai nilai ≤ 70 sebanyak 2 orang. Dengan nilai KKM pada mata pelajaran bahasa Indonesia 65.
Selain itu hasil observasi yang didapat di SDN Palasari III terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran siswa, diantaranya kurangnya motivasi pada siswa dan kurangnya minat siswa pada pembelajaran mengarang deskripsi karena pembelajaran yang monoton.
Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar membutuhkan media sebagai alat pendukung. Dengan kata lain, guru harus bisa menyediakan dan menyiapkan media yang cocok untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia agar dapat memperkecil tingkat kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar.
meningkatkan kemampuan dan minat belajar siswa, media memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang lebih baik dan efektif.
Dengan adanya hal tersebut, penulis tertarik menggunakan variasi lain dalam pengajaran menulis, yaitu menggunakan sebuah media permainan berupa kartu kuartet. Ide untuk menggunakan media ini muncul ketika melihat permainan yang dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar seusai pulang sekolah. Maka peneliti berkeyakinan bahwa media ini dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Oleh karena itu, penulis ingin mengujicobakan permainan kartu kuartet ini dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
Adapun fungsi media gambar (kartu kuartet) secara umum menurut Basuki dan Farida (2001:42) yaitu:
1. Mengembangkan kemampuan visual 2. Mengembangkan imajinasi anak
3. Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas.
4. Meningkatkan kreativitas siswa
Dalam pembelajaran ini peran guru tidak semata-mata hanya ceramah, tetapi harus bisa merangsang dan memotivasi siswa agar aktif dalam pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan minat siswa dalam menulis yaitu dengan menggunakan kartu kuartet sebagai bahan dan media pembelajaran.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian mengenai: “PENGGUNAAN MEDIA KARTU KUARTET UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN DAN MINAT MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PALASARI III KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kemampuan dan minat siswa menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan media permainan kartu kuartet?
2. Bagaimanakah kemampuan dan minat siswa menulis karangan deskripsi setelah menggunakan media kartu kuartet?
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media kartu kuartet dan setelah menggunakan media kartu kuartet dalam Pembelajaran menulis karangan deskripsi?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan masalah penelitian yang dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan dan minat siswa menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan media permainan kartu kuartet. 2. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan dan minat siswa menulis
karangan deskripsi setelah menggunakan media kartu kuartet.
3. Mendapatkan gambaran mengenai perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media kartu kuartet dan setelah menggunakan media kartu kuartet dalam Pembelajaran menulis karangan deskripsi.
D. Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan baik bagi peneliti, siswa, bahkan bagi sekolah. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis:
memperbaiki mutu pembelajaran menulis karangan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis karangan deskripsi.
2. Manfaat Praktis a. Sekolah
Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan inovasi dalam upaya mengembangkan kemampuan menulis pada anak melalui media kartu kuartet.
b. Siswa
Penggunaan media kartu kuartet diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya dalam aspek menulis, karena ada unsur bermain dan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam mengungkapkan ide, gagasan serta pengalamanya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat dinikmati oleh orang lain.
c. Guru
Sebagai bahan gambaran bagi guru selaku praktisi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis pada anak sekolah dasar melalui kartu kuartet.
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan menulis anak sekolah dasar.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan pengetahuan tentang cara meningkatkan kemampuan menulis pada anak sekolah dasar.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka hipotesis yang diajukan adalah penggunaan media kartu kuartet terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
F. Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang salah terhadap judul penelitian ini, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian sebagai berikut:
a. Menulis
Tarigan (1986:21) mengatakan “menulis adalah menurunkan atau menuliskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat memahami bahasa dan gambar grafik itu”. Widyamarta (1991:90) mengatakan ”menulis sebagai suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada didri sendiri dalam tulisan”.
Dari pendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkan pengertian menulis sebagai kemampuan menulis lambing-lambang grafik yang diperoleh dari suatu proses kegiatan berpikir manusia yang hendakmengungkapkan sesuatu kepada orang lain secara tertulis.
b. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang mengutamakan suatu hal secara terperinci dan hal tersebut dapat tergambar, terlukis, dan hidup dalam pikiran orang yang membacanya.
c. Media
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses pembelajaran”.
d. Kartu Kuartet
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Model Penelitian
Penelitian ini dimaksud sebagai kajian refleksi diri dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan minat menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Palasari III Kab.Bandung. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindak kelas atau classroom action research yang di kembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1986). Penelitian tindak kelas ini merupakn refleksi yang dilakukan oleh peneliti didalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Alasan peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas karena Penelitian tindakan kelas dilaksanakan atas dasar masalah yang benar-benar dihadapi oleh guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran didalam kelas.
Model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep penelitian tindakan yang terdiri dari empat komponen pokok, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2010:131). Oleh karena itu, dalam penelitian inipun akan menggunakan tahapan tersebut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Palasari III Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.
2. Waktu penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Palasari III Kecamatam Pameungpeuk Kabupaten Bandung, jumlah siswa adalah 30 orang
D. Prosedur penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yang dinamakan siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebagai acuan untuk melaksanakan tindakan berikutnya.
Prosedur tindakan pertama yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, setelah RPP dibuat barulah tindakan dilaksanakan. Bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan melalui lembar observasi. Setelah melaksanakan observasi, langkah berikutnya adalah merefleksi semua kegiatan yang telah dilaksanakan.
1. Tahap pelaksanaan dan Pengamatan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri
dari tiga siklus dimana pada setiap siklus memiliki empat tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Siklus I
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan media kartu kuartet pada
pembelajaran bahasa Indonesia dengan kegiatan sebagai berikut;
1. Guru memberikan contoh karangan deskripsi.
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang contoh karangan deskripsi yang
telah diberikan.
3. Guru meminta siswa membuat kelompok kecil.
4. Masing – masing siswa diberi lembar observasi untuk mengamati gambar
kartu kuartet yang didapat.
5. Siswa melakukan kegiatan pengamatan terhadap gambar yang didapat.
7. Siswa mengembangkan hasil pengamatannya menjadi sebuah karangan
deskripsi.
8. Siswa mengumpulkan karangannya kepada guru.
Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan media kartu kuartet. Pelaksanaan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.
Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar Bahasa Indonesia serta menyesuaikan
dengan ketercapaian indikator kemudian penulis mengulang kegiatan pada
siklus II menggunakan media yang sama agar hasil belajar memenuhi
indikator pencapaian yang telah ditetapkan.
Siklus II
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan media kartu kuartet pada
pembelajaran bahasa Indonesia dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Guru meminta siswa membuat kelompok kecil dengan jumlah 4 orang.
2. Membahas hasil tulisan siswa pada pertemuan sebelumnya.
3. Mengingat materi yang telah diajarkan sebelumnya.
4. Guru menjelaskan permainan kartu kuartet dan cara bermain kartu kuartet.
5. Setiap kelompok diberi 1 pak kartu kuartet.
6. Siswa bermain kartu kuartet.
7. Setiap siswa yang telah selesai bermain, membuat karangan deskripsi
menurut tema dan objek yang didapatkannya.
Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan
menggunakan media kartu kuartet. Pelaksanaan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi dan yang telah disusun.
Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar Bahasa Indonesia serta menyesuaikan
dengan ketercapaian indikator kemudian penulis mengulang kegiatan pada
siklus III menggunakan media yang sama agar hasil belajar memenuhi
indikator pencapaian yang telah ditetapkan dan hasil lebih meningkat.
Siklus III
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan sama dengan siklus sebelumnya menggunakan
media kartu kuartet pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan kegiatan
sebagai berikut:
1. Guru meminta siswa membuat kelompok kecil dengan jumlah 4 orang.
2. Membahas hasil tulisan siswa pada pertemuan sebelumnya.
3. Mengingat materi yang telah diajarkan sebelumnya.
4. Guru menjelaskan permainan kartu kuartet dan cara bermain kartu kuartet.
5. Setiap kelompok diberi 1 pak kartu kuartet.
6. Siswa bermain kartu kuartet.
7. Setiap siswa yang telah selesai bermain, membuat karangan deskripsi
menurut tema dan objek yang didapatkannya.
Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan media kartu kuartet. Pelaksanaan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi dan yang telah disusun.
Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar Bahasa Indonesia serta menyesuaikan
dengan ketercapaian indikator kemudian penulis menganalisis serta membuat
Alur tindakan dapat dilihat pada gambar berikut:
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen juga sebagai suatu metode pengumpulan data mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran menulis karangan deskripsi.
2. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto:2006).
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Adapun alat yang digunakan dalam tes ini adalah berupa pertanyaan sejauh mana kemampuan siswa menulis karangan deskripsi pada setiap siklus.
F. Pengolahan Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis terhadap hasil pembelajaran siswa
Data yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan perbandingan antara hasil test sebelum pembelajaran (pre test) dengan hasil tes sesudah pembelajaran (post test) dengan menggunakan standar acuan KKM.
Dari hasil tes dan observasi tersebut, peneliti membandingkan presentasi ketercapaian seluruh indikator dari setiap kelompok pada siklus satu dan siklus kedua. Selisih hasil tes siklus satu dan siklus dua merupakan hasil belajar (Arikunto, 2006).
2. Analisis terhadap tanggapan siswa
Setelah pembelajaran selesai disetiap akhir siklus yang dilaksanakan, peneliti membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Adapun langkah-langkah dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penskoran
Kriteria Penilaian
N
o Aspek yang dinilai
Bobot penilaia
n
Nilai
Skor 1 2 3 4 5
1
Mekanik:
- Ejaan dan tanda baca - Kalimat
- Diksi
3 3 2
2
Kualitas isi karangan (kedeskripsian):
- Pengalaman pancaindera
- Pelukisan/Penjabara n
- Daya imajinasi
4 4
Dengan rincian penilaian sebagai berikut,
- Kesalahan pada ketiga unsur dan diulang lebih dari tiga kali. b. Kalimat 5 paling banyak mengandung dua kesalahan
- Struktur kalimat tidak benar dan paling banyak mengandung paling banyak tiga sesalahan kata yang membangun kalimat tepat.
2 - Pilihan kata kurang tepat, ketepatan kata yang membangun kalimat kurang.
- Pilihan kata kurang tepat, kata pembangun kalimat kurang, perbendaharaan kata terbatas.
- Terperinci dan jelas
- Terperinci tetapi sedikit
- Kreatif dan imajinatif
- Kreatif tetapi kurang imajinatif - Tidak kreatif
- Tidak imajinatif
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung skor siswa dan skor rata-rata siswa adalah sebagai berikut,
R = Nilai x Bobot Penilaian
Keterangan:
R = Skor Siswa
c. Rumus menghitung skor rata-rata siswa
=
Keterangan :
= Rata-rata hitung
x = Nilai yang didapat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan baru peneliti dilapangan tentang “Penggunaan Media Kartu Kuartet untuk Meningkatkan Kemampuan dan
Minat Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SDN Palasari III Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan dan minat siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan media kartu kuartet hanya mencapai rata-rata 45,27 atau hanya mencapai 6,67% berarti hanya ada dua orang siswa yang mencapai KKM pada pembelajaran menulis karangan deskripsi ini.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil siswa menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media kartu kuartet. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perolehan nilai siswa pada setiap siklusnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran yang dapat diuraikan. 1. Perencanaan pembelajaran harus dirancang dan dipersiapkan oleh guru
dengan sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.
2. Hasil dari penelitian ini hendaknya disosialisasikan kepada guru sekolah dasar agar menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Guru dapat menggunakan media kartu kuartet ini sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi atau pembelajaran lainnya, karena dari hasil penelitian yang penulis lakukan menggunakan media kartu kuartet ini dapat meningkatkan kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Cahyani, Isah., Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
Hamalik, Oemar. (1986). Media Pendidikan. Bandung: ANGKASA.
Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindak Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat Pendidikan dan kebudayaan.
Keraf, Gorys. (1982). Eksposisi dan Deskripsi. Jakart: Nusa Indah.
Kusuma, Hendra. (2010). Pembelajaran Menulis karangan Deskripsi Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Permainan Kartu Kuartet (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2009/2010). Bandung: FPBS UPI (tidak diterbitkan).
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
Resmini, N., Hartati, T. dan Cahyani, I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.
Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Kurtekpend UPI.
Sadiman, Arief S. Dkk. (2011). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: RajawaliGrafindo
Semi, Atar. (2007). Dasar – dasar Keterampilan Menulis. Bandung: ANGKASA.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa