• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru Al Quran Al Hadits dalam Meningkatkan Menghafal Siswa di MTsN Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Guru Al Quran Al Hadits dalam Meningkatkan Menghafal Siswa di MTsN Ngantru Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

87

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis membahas hasil penelitian yang berasal di dapat

dari lapangan dan menjawab fokus penelitian dengan merujuk pada bab II pada

skripsi ini, dapat didiskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Data yang dibahas dalam skripsi ini bersumber dari observasi dan wawancara

dengan guru MTsN Ngantru dan juga beberapa siswa.

Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing

temuan penelitian akan dibahas dengan mengacu pada teori ataupun pendapat para

ahli yang kompeten dalam mengatasi kesulitan belajar agar benar-benar dapat

menjadikan setiap temuan tersebut kokoh dan layak untuk dibahas.

A.Upaya Guru Al-Qur’an Hadits dalam Meningkatkan Hafalan Siswa di MTsN Ngantru Tulungagung.

Upaya adalah suatu usaha untuk mendorong pembaruaan pendidikan

dan membangun manusia-manusia seutuhnya, serta mewujudkan suatu

masyarakat belajar, didalam suatu upaya mengantisipasi masa depan,

terutama yang berhubungan dengan nilai dan sikap, serta pengembangan

(2)

mampu menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif.

sehingga siswa akan aktif dalam mengikuti suasana pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di MTsN Ngantru bahwa

salah satu bentuk upaya guru Al Quran Hadits untuk meningkatkan

menghafal bagi siswa upaya pertama yang dilakukan oleh guru Al Quran

Hadits tersebut melalui Pembiasaan dengan cara menyuruh siswa untuk

membaca Al Quran setiap pagi sebelum pelajaran dimulai. Jadi 15 menit

sebelum anak-anak harus sudah masuk kelas untuk membaca Al-Qur’an

yang dalam hal ini memicu aspek afektifnya. Karena aspek afektif diperoleh

melalui proses internalisasi yaitu suatu proses kearah petumbuhan batiniah

siswa, sehingga siswa akan lebih menyadari akan artinya suatu nilai yang

terkandung dalam suatu pengajaran agama.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Armai Arief dalam bukunya

Pengantar Ilmu dan Metodologi Islam, bahwa pembiasaan dalam teori

perkembangan anak didik, dikenal ada teori konvergensi, dimana pribadi

dapat dibentuk oleh lingkunganya dan dengan mengembangkan potensi dasar

yang ada padanya. Potensi dasar ini dapat menjadi penentu tingkah laku

(melalui proses). Oleh karena itu potensi dasar di MTsN Ngantru selalu

diarahkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Salah satu cara

yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi dasar tersebut adalah

melalui kebiasaan yang baik.95

95 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta: Ciputat Pers,

(3)

Ditinjau dari segi ilmu psikologi kebiasaan seseorang erat kaitannya

dengan figur yang menjadi panutan dalam perilakunya. Seorang anak terbiasa

sholat karena orang tua yang menjadi figurnya selalu mengajak dan memberi

contoh kepada anak tersebut tentang sholat yang mereka laksanakan setiap

waktu salat. Demikian pula kebiasaan-kebiasaan lainnya. Oleh karena itu,

syarat-syarat yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan pendekatan

pembiasaan dalam pendidikan yaitu:

1. Mulailah pembiasaaan itu sebelum terlambat.

2. Pembiasaan hendaklah dilakukan secara kontiniu, teratur dan berprogram.

3. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten dan tegas.

4. Pmbiasaan yang pada mula hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara

berangsur-angsur dirubah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan

menjadi kebiasaan yang disertai dengan kata hati anak didik itu sendiri.

Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainya di dalam proses

pendidikan, pendekatan pembiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek yang

saling bertentangan; yaitu kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan

1. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah aspek tetapi juga

berhubungan dengan aspek bathiniah.

b. Kekurangan

Kelemahan pembiasaan ini adalah membutuhkan tenaga

(4)

dalam menanamkan sebuah nilai kepada anak didik. Oleh karena itu

pendidik yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan pendekatan ini adalah

pendidik pilian yang mampu menyelaraskan antara perkataan dan

perbuatan, sehingga tidak ada kesan bahwa pendidik hanya mampu

memberikan nilai tetapi tidak mampu mengamalkan nilai yang

disampaikannya terhadap anak didik.

Pembiasaan merupakan metode yang sangat penting dan

dibutuhkan dalam setiap satuan pendidikan. Dengan tujuan untuk

mengetahui maju mundurnya suatu kualitas pendidikan mengetahui

kelemahan-kelemahan peserta didik, dan mengetahui kurang efektifnya

suatu metode yang ditetapkan oleh pendidik, serta untuk menjadi yang

lebih baik untuk ke depannya.

Tanpa adanya pembiasaan sebelum mulai pembelajaran , guru

tidak mengetahui seberapa jauh keberhasilan peserta didik dan juga guru

tidak mengetahui kekurangan tentang metode-metode yang diterapkan

selama proses belajar mengajar berlangsung.

Dari pernyataan diatas dapat menyimpulkan bahwa dengan

pendidikan pembiasaan menghafal Al Quran diharapkan akan

memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat terbiasa dan

terlatih untuk menghafal Al Quran.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi upaya yang

digunakan guru Al Quran Hadits selain menggunakan pembiasaan juga

(5)

upaya pemberian nilai atau poin untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa dalam hal menghafal Al Quran Hadits. Dalam rencana penilaian

pendidik juga menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

pada siswa, dengan pemberian nilai ini pendidik juga mengevaluasi ulang

materi pembelajaran yang sudah diajarkan guna untuk memperbaiki

tingkat pemahaman siswa yang nilainya masih dibawah KKM.

Oleh sebab itu dari pihak kepala sekolah juga memberikan

dukungan terhadap pendidik untuk memberikan bimbingan khusus bagi

siswa yang kurang bisa membaca Al Quran di MTsN Ngantru

Tulungagung tersebut. Bahwa tujuan dari bimbingan tersebut untuk

mendampingi para siswa yang tidak bisa membaca Al Quran yang

kedepanya diharapkan dapat lebih mudah untuk membaca dan menghafal

Al Quran.

Dapat diambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan menunjukkan bahwa aplikasi guru Al-Qur’an Hadits dalam

meningkatkan menghafal Al-Qur’an terealisasi dengan baik. Upaya

tersebut dilakukan untuk menambah semangat siswa untuk lebih giat

belajar. Akan tetapi alangkah lebih baiknya apabila seorang guru

menguasai karakteristik psikologi anak didik dan mengetahui latar

(6)

B.Hambatan Guru Al Quran Hadits dalam Upaya Meningkatkan Hafalan Siswa di MTsN Ngantru Tulungagung.

Seperti yang diungkapkan guru Al Quran Hadits di MTsN Ngantru

kemarin bahwasanya hambatan yang dialaminya bermacam-macam di Setiap

aktivitas dalam upaya mengembangkan dibidang keilmuan dipengaruhi oleh

hambatan baik yang bercorak intrinsik maupun ekstrinsik. Demikian juga

halnya upaya meningkatkan menghafal Al Quran pada anak. Ada beberapa

hambatan guru Al Quran Hadits di MTsN Ngantru. dalam meningkatkan

menghafal siswa yaitu:

1. kurangnya kesadaran anak didik akan pentingnya belajar membaca

Al-Qur’an.

Tidak semua murid di MTsN Ngantru mengetahui pahala menghafal Al

Quran untuk anak yang mengetahui hal itu dia akan selalu senang dalam

mengikuti kegiatan pembiasaan menghafal Al Quran yang diprogramkan

sekolah, sebaliknya untuk anak yang acuh dia akan biasa saja bahkan akan

berusaha membolos untuk tidak mengikuti pembiasaan.

2. keadaan lingkungan keluarga yang tidak memperhatikn secara maksimal

karena orang tua mereka disibukkan mencari nafkah sehingga kurang

begitu mengontrol dan memberi arahan kepada anaknya.

Banyak siswa di MTsN Ngantru orang tuanya tidak memperhatikan

anaknya secara maksimal, ini disebabkan karena orang tua mereka

disibukkan mencari nafkah sehingga kurang begitu mengontrol dan

(7)

Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Sosial orang tua

merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

anak. Orang tua yang yang dapat mendidik untuk anak-anaknya dengan

cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam

pelajarnya. Sebaliknya orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan

anak-anaknya, acuh tak acuh bahkan tidak memperhatikan sama sekali

tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya.96 Dan perlu diketahui bahwa

keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.

Selain orang tua, sebagai seorang guru Agama khususnya guru Al Quran

Hadits harus bisa menjadi teladan yang baik dan terus menerus mensuport

siswanya untuk semangat belajar, dan memotivasi dalam menghafal Al

Quran walaupun terdapat beberapa hambatan, dan hendaknya hambatan itu

tidak dijadikan beban.

3. kurang disiplinya waktu yang seharusnya setelah jam pulang sekolah

ketika di rumah waktunya tersita banyak untuk bermain. Dan di MTsN

Ngantru Tulungagung yang digunakan untuk bimbingan membaca Al

Quran hanya 15 menit itupun dilaksanakan pada saat waktu pembiasaan

berlangsung dan ini sangat kurang padahal belajar untuk menghafal Al

Quran memerlukan waktu yang sangat banyak.

Dapat diambil kesimpulan berdasarkan dari hasil uraian data yang

telah diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor

penghambat guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan menghafal

(8)

Qur’an di MTsN Ngantru seperti yang telah dipaparkan di depan. Untuk itu

sebagai seorang guru harus bisa menjadi teladan yang baik dan terus menerus

mensuport siswanya untuk semangat belajar walaupun terdapat beberapa

hambatan, dan hendaknya hambatan itu tidak dijadikan sebagai beban.

C.Solusi dari Hambatan Guru Al Quran Hadits dalam Upaya Meningkatkan Hafalan Siswa di MTsN Ngantru Tulungagung.

Selain itu, terdapat juga solusi dari hambatan yang dialami Guru

Al-Qur’an Hadits dalam upaya meningkatkan hafalan Al-Qur’an yang meliputi;

1. Mengulang bacaan.

Dengan mengulang beberapa kali bacaan ayat-ayat beserta terjemahanya

Al Quran secara tidak langsung sedikit demi sedikit akan selalu diingat

oleh penghafalnya.

2. Membaca dengan berpasangan.

Untuk melatih daya pada aspek kognitifnya dengan menghafal secara

berpasangan maka secara langsung terjadi interaksi antara si pembaca dan

pendengar yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuanya karena yang

secara langsung tidak bisa menghafal per ayat akan semakin mudah untuk

menghafalnya.

3. Penilaian akhir.

Pada penilaian akhir ini akan menentukan atau mengukur sejauh mana

tingkat penguasaan atau pemahan materi yang diperoleh oleh peserta

didiknya selama menjalankan proses pembelajaran.

(9)

Solusi guru Al-Qur’an Hadits dalam upaya meningkatkan menghafal anak

pada mata pelajaran Al Quran Al Hadits adalah adanya fasilitas yang

memadai. Hal ini dibuktikan adanya buku-buku yang tersedia di

perpustakaan seperti buku tajwid, iqro’ maupun Al-Qur’an dan

terjemahnya. Sehingga anak-anak bisa meminjam kapan saja ketika sedang

membutuhkan.

Suharsimi Arikunto dalam bukunya Organisasi dan Administrasi

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan sarana pendidikan adalah adalah semua fasilitas yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar, baik baik yang bergerak maupun yang

tidak bergerak agar pencapain tujuan pendidikan dapat berjalan dengan

lancar, teratur, efektif, dan efisien.97

6. Adanya pelajaran tilawah (Tilawatil Quran), pelajaran tilawatil Qur’an.

Dalam hal ini bertujuan untuk membangkitkan kecintaan anak terhadap

Al-Qur’an dan dapat menyalurkan bakat dalam membaca Al-Qur’an.

Pendekatan tilawah ini meliputi membacakan ayat-ayat Allah yang

bertujuan memandang fenomena alam sebagai ayat-nya, mempunyai

keyakinan bahwa semua ciptaan Allah memiliki keteraturan yang

bersumber dari Rabb Al Alamin, serta memandang bahwa segala yang ada

tidak diciptakanya secara sia-sia belaka. Bentuk tilawah mempunyai

indikasi tafakkur (berfikir) dan tadzakkur (berdzikir), sedangkan

aplikasinya adalah pembentukan kelompok ilmiah, bimbingan ahli,

97

(10)

kompetisi ilmiah dengan landasan akhlak islam, dan kegiatan-kegiatan

ilmiah lainya, misalnya penelitian, pengkajian, seminar, dan sebagainya.98

Dapat diambil kesimpulan berdasarkan dari hasil uraian data yang

telah diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa

faktor pendukung untuk mengatasi hambatan guru Al-Qur’an Hadits dalam

meningkatkan menghafal Al-Qur’an di MTsN Ngantru seperti yang telah

dipaparkan di depan. Untuk itu sebagai seorang guru harus bisa menjadi

teladan yang baik dan terus menerus mensuport siswanya untuk semangat

belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah klik selanjutnya muncul menu Check My Registration klik tulisan Tambah Pada menu regristrasi, isi sesuai data yang diminta dan SIMPAN klik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang memengaruhi pemakaian alat pelindung diri (APD) pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT.. Jenis

Alternatif III yaitu melakukan pelebaran jalan untuk lengan Utara yang semula 8,2 meter menjadi 8,7 meter dan untuk lengan Timur yang semula 7,6 menjadi 9,1 m,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

Based on the results we can conclude that the combination detrend-deseasonal (based on the decomposition method) as data preprocessing in FFNN yields a great impact on the increasing

Digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Sarung

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) serta Kaitannya Terhadap Status Kesehatan Pada Petugas Pengumpul Sampah Rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi gelombang rencana dan kemiringan lereng bangunan pemecah gelombang berpengaruh terhadap berat lapis lindung yang digunakan,