• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Akar dan Konfigurasi Saluran Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jumlah Akar dan Konfigurasi Saluran Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen di Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gigi molar satu mandibula adalah gigi permanen pertama yang erupsi sekitar usia 6 tahun.1,2 Anatomi gigi berupa pit dan fisur pada permukaan oklusal menyebabkan gigi rentan terhadap karies karena sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam.3 Kurangnya pemahaman serta anggapan yang keliru dari orang tua bahwa gigi ini masih akan digantikan menyebabkan mereka lalai untuk merawatnya.2 Gigi ini merupakan gigi yang paling kuat dalam lengkungnya dan mempunyai fungsi untuk menghaluskan makanan. Gigi molar selain memiliki peran dalam mastikasi, juga berfungsi untuk mempertahankan vertikal dimensi dan kontinuitas lengkung rahang, menjaga gigi lainnya untuk tetap berada pada lengkungnya. Kehilangan gigi ini akan menyebabkan pergerakan dan tipping pada gigi di sampingnya.4 Hal ini menyebabkan gigi ini penting untuk dipertahankan, salah satunya yaitu dengan melakukan perawatan saluran akar.1,5,6 Penelitian Ahmed dkk pada tahun 2005 di Pakistan mengenai frekuensi dan distribusi gigi yang telah mendapat perawatan endodonti menunjukkan bahwa gigi molar satu mandibula merupakan gigi yang paling sering mendapatkan perawatan endodonti dengan karies sebagai etiologi utamanya.1

Perawatan endodonti atau perawatan saluran akar adalah prosedur perawatan kimia dan mekanis yang dapat diterima secara biologis pada saluran akar untuk mengeliminasi penyakit pulpa dan periradikular serta untuk meningkatkan penyembuhan dan perbaikan jaringan radikular.7 Dari perspektif biomekanikal, hal ini berarti pembersihan, pembentukan dan desinfeksi yang memungkinkan pengisian saluran akar.5,8

Berdasarkan penelitian Hoen dkk (2002), gigi molar satu merupakan gigi mandibula yang paling sering mengalami kegagalan perawatan endodonti dan membutuhkan perawatan ulang.9 Salah satu penyebab dari kegagalan perawatan

(2)

2

saluran akar adalah pembuangan jaringan pulpa dan mikroorganisme dari saluran akar yang tidak adekuat.5 Penelitian Khan dkk (2010) di Pakistan pada 75 pasien dengan komplain pasca perawatan endodontik menunjukkan bahwa kegagalan disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab utama kegagalan ini yaitu karena pengisian saluran akar kurang baik (40%), pengisian tidak mencapai apeks (34,7%) dan adanya saluran akar yang tidak terisi (17,3%).10 Penelitian Hoen dkk (2002) di Detroit, Amerika pada 1100 kasus perawatan endodonti yang mengalami kegagalan menunjukkan bahwa 42% penyebab kegagalan adalah adanya saluran akar yang tidak terawat.9 Hal ini disebabkan oleh kegagalan klinisi dalam mendeteksi saluran tersebut.11,12 Oleh karena itu, disamping perlunya penggunaan mikroskop maupun radiografi digital seperti cone-beam computed tomography (CBCT), pengetahuan tentang morfologi akar dan saluran akar merupakan persyaratan penting untuk menunjang keberhasilan perawatan saluran akar.6,11-14

Gigi molar satu mandibula permanen memiliki morfologi akar dan saluran akar yang paling kompleks diantara gigi mandibula.15 Bentuk paling umum dari akar gigi molar satu mandibula adalah gigi ini memiliki dua akar dan tiga saluran akar dengan dua saluran pada akar mesial dan satu saluran pada akar distal.13,15 Akan tetapi, berbagai variasi morfologi internal dan eksternal akar dapat dijumpai pada gigi ini. Hal ini ditunjukkan dengan variasi jumlah akar dan saluran akar serta konfigurasinya. Variasi ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.5 Morfologi saluran akar gigi merupakan morfologi yang sangat kompleks karena pada saluran akar sering terdapat penyempitan, percabangan, dan pembengkokan saluran akar.11-13

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Miloglu dkk (2012) di Turki pada 533 gambar CBCT gigi molar satu mandibula menunjukkan bahwa 97,6% gigi molar satu mandibula memiliki dua akar dan 2,4% memiliki tiga akar. 0,4% memiliki dua saluran akar, 69,9% memiliki tiga saluran akar, 28,7% empat saluran akar dan 1% memiliki lima saluran akar. Morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci yang ditemukan pada akar mesial adalah 0,4% tipe I, 32,8% tipe II, 2,3% tipe III, 59,5% tipe IV, 2,4% tipe V, 0,4% tipe VI dan 1,3% tipe VIII. Juga terdapat 0,6% tipe

(3)

3

II dan 0,4% tipe III berdasarkan klasifikasi Gulabivala, sedangkan pada akar distal, morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertuci yang ditemukan yaitu 74,7% tipe I, 12,3% tipe II, 1,5 % tipe III, 9,7% tipe IV, dan 1,8% tipe V.15

Penelitian Chourasia dkk (2011) di India pada 150 gigi molar satu mandibula menyatakan bahwa 94,6% memiliki dua akar dan 5,3% memiliki tiga akar. 64% memiliki tiga saluran akar, dan 36% memiliki empat saluran akar. Morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci yang ditemukan pada akar mesial adalah 36,6% tipe II, 54% tipe IV, 0,6% tipe V, dan 8% tipe VI. Juga terdapat 0,6% tipe IV berdasarkan klasifikasi Gulabivala. Pada akar distal, morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci yang ditemukan yaitu 65,3% tipe I, 20,6% tipe II, 1,3% tipe III, 9,3% tipe IV dan 3,3% tipe V.5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai jumlah akar dan konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan bedasarkan klasifikasi Vertucci. Klasifikasi Vertucci dipilih karena merupakan klasifikasi yang paling umum digunakan dan dianggap sudah cukup lengkap. Jika ditemukan konfigurasi yang tidak terdapat dalam klasifikasi Vertucci, akan digunakan klasifikasi Gulabivala.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Berapakah jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan?

2. Bagaimanakah tipe konfigurasi saluran akar pada akar mesial gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan berdasarkan klasifikasi Vertucci?

3. Bagaimanakah tipe konfigurasi saluran akar pada akar distal gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan berdasarkan klasifikasi Vertucci?

(4)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:

1. Untuk mengetahui jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan.

2. Untuk mengetahui tipe konfigurasi saluran akar pada akar mesial gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan berdasarkan klasifikasi Vertucci.

3. Untuk mengetahui tipe konfigurasi saluran akar pada akar distal gigi molar satu mandibula permanen pada beberapa populasi di kota Medan berdasarkan klasifikasi Vertucci.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai data dan informasi mengenai jumlah akar dan konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen di Medan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perawatan saluran akar.

2. Sebagai bahan masukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi, khususnya di bidang biologi oral dan ilmu konservasi gigi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi dokter gigi, sebagai informasi mengenai jumlah akar dan konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen dalam mendukung keberhasilan perawatan saluran akar gigi.

2. Bagi peneliti, sebagai data untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai jumlah akar dan konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen.

Referensi

Dokumen terkait

Di usia 7 tahun, tahap perkembangan akar gigi molar satu permanen mandibula telah memasuki tahap G (dinding saluran akar gigi tampak sejajar tetapi ujung apikal gigi masih

Gambar 3 : Resorpsi pada permukaan distal akar gigi molar dua desidui akibat gigi molar pertama permanen kanan maksila erupsi ektopik.. gigi molar

Comparative evaluation of modified canal staining and clearing technique, cone beam computed tomography, peripheral quantitative computed tomography, spiral

asil Pengamatan Tipe Margin Tubulus Dentin Pada Dentin Tertier Pada Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di.. Pancur Batu

melakukan penelitian pada gigi molar dua mandibula tentang panjang akar gigi. molar dua mandibula dengan menggunakan radiografi periapikal pada

Berdasarkan data pengukuran saluran akar gigi molar pertama permanen rahang bawah pada lampiran B diperoleh data rata-rata panjang saluran akar mesial pada sampel

Sebagai saran, 1) gutta percha sebaiknya digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar pada gigi permanen dengan saluran akar yang telah tertutup sempurna karena memiliki

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Panjang Saluran Akar Gigi Molar Pertama Permanen Rahang Bawah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran