• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Evol.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Evol.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Protista merupakan kelompok taksonomi dari filum Protista syn. Protoctista, Protista merupakan kelompok taksonomi dari filum Protista syn. Protoctista, yaitu organisme eukariotik yang uniseluler dan kadang-kadang kolonial atau yaitu organisme eukariotik yang uniseluler dan kadang-kadang kolonial atau kurang sering multiseluler dan biasanya meliputi protozoa, alga, dan beberapa kurang sering multiseluler dan biasanya meliputi protozoa, alga, dan beberapa  jamur

 jamur (seperti (seperti jamur jamur lendir). lendir). Protista Protista adalah adalah eukariota, eukariota, sehingga sehingga setiap setiap selsel memiliki nukleus. Dapat pula berupa protista sederhana seperti paramecium dan memiliki nukleus. Dapat pula berupa protista sederhana seperti paramecium dan amoeba, dapat cukup mirip dengan bakteri.

amoeba, dapat cukup mirip dengan bakteri.

Revolusi oksigen dianggap merupakan awal dari perubahan di bumi, hal Revolusi oksigen dianggap merupakan awal dari perubahan di bumi, hal tersebut mengakibatkan tiga hal pokok bagi prokariot anaerob yaitu :

tersebut mengakibatkan tiga hal pokok bagi prokariot anaerob yaitu : 1.

1. Musnah, karena tidak mapu beradaptasi dengan habitat yang aerobMusnah, karena tidak mapu beradaptasi dengan habitat yang aerob 2.

2. Beradaptasi, tetap sebagai prokariot anaerob tetapi hidup di tempat yangBeradaptasi, tetap sebagai prokariot anaerob tetapi hidup di tempat yang anaerob, seperti di lumpur, bersembunyi di lubang yang dalam dan lain-lain. anaerob, seperti di lumpur, bersembunyi di lubang yang dalam dan lain-lain. 3.

3. Bersimbiosis dengan prokariot lain dan membentuk kehidupan baru sebagai selBersimbiosis dengan prokariot lain dan membentuk kehidupan baru sebagai sel eukariot yang dikenal sebagai protista.

eukariot yang dikenal sebagai protista.

Protista memiliki informasi morfologi dan ultrastruktur yang lebih banyak Protista memiliki informasi morfologi dan ultrastruktur yang lebih banyak dibandingkan dengan prokariot. Para ilmuwan berpikir bahwa protista adalah dibandingkan dengan prokariot. Para ilmuwan berpikir bahwa protista adalah eukariota tertua. Jika demikian, mereka harus telah berevolusi dari sel prokariotik. eukariota tertua. Jika demikian, mereka harus telah berevolusi dari sel prokariotik. Teori endosimbiotik memberikan penjelasan yang paling diterima secara luas. Itu Teori endosimbiotik memberikan penjelasan yang paling diterima secara luas. Itu karena didukung oleh adanya bukti. Teori endosimbiotik diduga menjelaskan karena didukung oleh adanya bukti. Teori endosimbiotik diduga menjelaskan  bagaimana

 bagaimana sel-sel sel-sel eukariotik eukariotik muncul. muncul. Simbiosis Simbiosis sel-sel sel-sel prokariota prokariota menimbulkanmenimbulkan keanekaragaman sel. Sel yang hanya memiliki mitokondria akan berkembang keanekaragaman sel. Sel yang hanya memiliki mitokondria akan berkembang menjadi

menjadi sel sel hewan. hewan. Sel ySel yang ang memiliki kloromemiliki kloroplas dplas dan an mitokondria akanmitokondria akan  berkembang

 berkembang menjadi menjadi sel sel tumbuhan. tumbuhan. Baik Baik mitokondria mitokondria maupun maupun kloroplaskloroplas  berkembang menjadi organel dan sel eukariot.

 berkembang menjadi organel dan sel eukariot. B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.

1. Apa yang dimaksud dengan protista dan pembagian supergrup protista?Apa yang dimaksud dengan protista dan pembagian supergrup protista?

2.

2.

Bagaimana Bagaimana sel sel eukariotik eukariotik pertama pertama berevolusi berevolusi menurut menurut teoriteori endosymbiotic?

endosymbiotic?

3.

3.

Bagaimana bukti dari teori endosimbiotic sehingga mendukung adanyaBagaimana bukti dari teori endosimbiotic sehingga mendukung adanya evolusi protista?

(2)

C.

Tujuan

1. Mengetahui evolusi protista menurut teori endosymbiotic.

2. Mengetahui bukti dari teori endosimbiotic sebagai pendukung adanya evolusi protista

D. Manfaat

1. Menjadi pengetahuan mengenai perkembangan evolusi eukariotik.

2. Menjadi bahan pertimbangan untuk pengkajian evolusi eukariot yang lebih dalam lagi berdasarkan bukti-bukti yang semakin banyak dan keakuratan data molekuler.

(3)
(4)

BAB III. ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pembahasan

Protista merupakan anggota dari eukariot uniseluler yang beraneka ragam dan  baru ditemukan. Antoni van Leuwehoek pertama kali mengamati organisme tersebut, ia mengamati setetes air kolam di bawah mikroskop cahaya dan dapat mengungakapkan sebuah dunia yang menakjubkan dari protista uniseluler. Beberapa protista menggerakan dirinya dengan flagela yang melecut seperti cambuk, sedangkan yang lain merayap dengan tonjolan mirip gumpalan.

Hingga akhir-akhir ini para ahli biologi menganggap bahwa pengamatan selama 300 tahun telah menyingkapkan sampel representatif dari spesies protista yang masih ada. Semua protista dahulu diklasifikasikan dalam satu kingdom tunggal protista, namun kemajuan dalam sistematika eukariotik telah menyebabkan kingdom ini runtuh. Jelas bahwa protista sebenarnya polifiletik. Beberapa protista berkerabat lebih dekat dengan tumbuhan, fungi, atau hewan dibandingkan dengan sesama protista.

Protista mulai muncul di bumi sekitar 2 milyar tahun yang lalu dibuktikan oleh fosil tertua pada lapisan prekambium. Fosil ini disebut acritarch (kalo bisa cari gambar[nya ehehe). Semua jenis protista adalah eukariot. Protista sangat  beragam ada yang uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler dalam bentuk koloni. Protista berbeda dengan prokariot karena protista memiliki inti sel (nukleus) yang terbungkus membran, mitokondria, kloroplas, sistem endomembran, dan sitoskeleton. Bukti yang mendukung evolusi prokariot menjadi eukariot adalah bahwa kloroplas dan mitokondria diduga merupakan evolusi dari bakteri prokariot yang bergabung secara endosimbiotik. Dugaan ini diperkuat karena baik mitokondria maupun kloroplas memiliki genom yang terdiri atas molekul DNA sirkuler, RNA, dan ribosom. Ribosom kloroplas mirip dengan ribosom prokariot, begitu pula ribosom mitokondria juga mirip dengan prokariot.

Protista bersama tumbuhan, hewan dan fungi diklasifikasikan sebagai eukariot. Sel eukariot memiliki nukleus dan organel terselubung membran yang lain seperti mitokondria dan aparatus golgi. Organel semacam itu menyediakan

(5)

lokasi yang spesifik bagi kebelangsungan fungsi tertentu, menjadikan struktur dan organisasi sel-sel eukariot lebih kompleks dari pada sel prokariotik.

Lynn Margillus, seorang ahli mikrobiologi kenamaan, adalah yang pertama mencetuskan hipotesis endosimbiosis untuk menjelaskan asal-usul mitokondria. Saat ini hipotesis itu telah diterima sebagai fakta dalam dunia sains, meskipun masih banyak aspek yang perlu diteliti mengenainya. Oleh karena itu, hipotesis tersebut telah dapat disebut sebagai teori. Teori endosimbiosis menyatakan bahwa organel-organel utama eukariota, yaitu mitokondria dan kloroplas, berasal dari simbion-simbion bakteri yang telah mengalami spesialisasi melalui koevolusi dengan sel inangnya. Hal itu dibuktikan oleh penelitian mengenai rRNA dan data-data molekuler lainya (Pace 1997:735).

Menurut teori endosimbiotik, sel-sel eukariotik pertama berevolusi dari hubungan simbiosis antara dua atau lebih sel prokariotik. Sel prokariotik yang lebih kecil ditelan oleh (atau menginvasi) sel prokariotik yang lebih besar. Sel-sel kecil (sekarang disebut endosymbionts) manfaat dari hubungan dengan mendapatkan habitat yang aman dan nutrisi. Sel-sel besar (sekarang disebut host) diuntungkan dengan mendapatkan beberapa molekul organik atau energi yang dilepaskan oleh endosimbion. Akhirnya, endosimbion berkembang menjadi organel dari sel inang. Setelah itu, tidak bisa hidup tanpa yang lain.

Beberapa endosymbionts adalah bakteri aerobik. Mereka khusus untuk memecah bahan kimia dan melepaskan energi. Mereka berevolusi ke dalam mitokondria sel eukariotik. Beberapa sel kecil yang cyanobacteria. Mereka khusus

(6)

untuk fotosintesis. Mereka berkembang menjadi kloroplas sel eukariotik. Teori endosimbiotik menjelaskan bagaimana sel-sel eukariotik muncul.

Teori Endosimbion menyatakan bahwa evolusi eukariota dari prokariota melibatkan serikat simbiotik nenek moyang sebelumnya. Secara khusus, teori endosimbiosis adalah teori yang menjelaskan tentang pembentukan mitokondria

dan kloroplas yang berasal dari penggabungan atau simbiosis sel prokariotik ke dalam sel prokariotik lain yang lebih besar. Kata “endo” berarti dalam, dan “simbiosis” berarti hubungan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain. Nenek moyang ini termasuk sel inang, mitokondria, kloroplas, dan sebuah  prokariot yang memberikan gerak seluler. Dalam teori tersebut juga sudah

dijelaskan bahwa nenek moyang mitokondria adalah bakteri yang hidup bebas seperti Daptobacter dan Bdellovibrio, sedangkan nenek moyang kloroplas adalah sianobacteria dan prokariot adalah archaebacterium.

Adapun penemuan yang memperkuat Teori Endosimbion adalah penemuan yang dilakukan oleh Kwang W. Jeon. Dia menyaksikan pembentukan sebuah simbiosis amuba dan bakteri dimana amuba menjadi tergantung pada endosimbion bakteri. Jeon mengetahuinya dengan melakukan transplantasi inti antara amuba terinfeksi dan amuba yang kurang bakteri. Penemuan ini menunjukan bahwa endosimbiosis bisa memberikan mekanisme utama untuk evolusi seluler dan mampu menjelaskan pengenalan spesies baru. Selain bukti tersebut terdapat bukti lain yang dapat mendukung Teori Endosimbion, yaitu gagasan tentang asal endosimbiotik mitokondria dan kloroplas. Di jelaskan  bahwa mitokondria baru dan kloroplas dapat timbul hanya dari mitokondria dan

(7)

kloroplas yang sudah ada sebelumnya, karena mitokondria dan kloroplas tidak dapat dibentuk dalam sel yang tidak memiliki keduanya sebab gen nuklirnya hanya kode untuk beberapa protein.

Teori itu menjelaskan asal-usul mitokondria sebagai berikut: beberapa sel  purba dapat mengingesti (menelan) partikel-partikel makanan melalui invaginasi (pelekukan ke dalam) endositik dari membran plasmanya. Barangkali ada setidaknya sebuah sel pencari makanan berukuran besar dan mampu berfermentasi yang telah menelan satu atau lebih bakteri respirasi kecil, namun tidak dapat mencernanya. Endosimbion tersebut dapat bertahan hidup pada lingkungan yang kaya akan nutrisi dan dapat bersembunyi dari sel predator. Sebaliknya, sel-sel inang pencari makan mendapatkan keuntungan energi dari respirasi oksidatif melebihi sel fermentasi. Keuntungan-keuntungan komplementer tersebut kemudian berevolusi menjadi sebuah hubungan simbiosis “hidup bersama” sampai ke suatu titik di mana salah satu entitas tidak dapat hidup tanpa entitas lainya. Proses penggabungan sel inang dan endosimbion-endosimbionya tersebut diduga telah memunculkan mitokondria pada sel-sel eukariotik modern setidaknya 1,5 milyar tahun yang lalu.

(8)

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Menurut Teori Endosimbion evolusi protista yang berupa eukariotik berasal dari simbion-simbion dari sel prokariotik yang lebih kecil yang ditelan oleh sel prokariotik yang lebih besar dan akhirnya endosimbion berkembang menjadi organel dari sel inang.

2. Bukti adanya evolusi protista sebagai pendukung teori Endosimbion yaitu adanya fosil acritarch pada lapisan prekambium sekitar 2 milyar tahun yang lalu. Dapat juga dibuktikan dengan adanya penemuan Kwang W. Jeon yang menyaksikan pembentukan simbiosis amuba dan bakteri dimana amuba menjadi tergantung pada endosimbion bakteri.

Protista kemungkinan besar berevolusi dari sel prokariotik, seperti yang dijelaskan oleh teori endosymbiotic. Teori ini didukung dengan baik oleh bukti.

(9)

DAFTAR REFERENSI

Abercrombie, M. 1993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.

Albert, Bruce. 1989.  Molekular Biology of The Cell. London: Garlan Publishing Inc.

Campbell, Reece, Mitchell. 2003. Biologi edisi ke 5. Jakarta: Elangga.

Keeton, William T. 1980.  Biological Science, Third edition.  New York: W.W  Norton & Company.

Otto, James & Towle Albert. 1975.  Modern Biology.  New York: Holt, Rineheart and Winston.

Pace, N.R. 1997.  A Molecular View of Microbial Diversity and The Biosphere. Science.

Price, John t. 1971. The Origin and Evolution of Life. London: English Univesities Press.Ltd.

Stanfield, W., R.Cano, and J.Colome. 2003.  Molecular and Cell Biology.  New York: McGraw-Hill.

Referensi

Dokumen terkait

mengalami kerusakan atau mempunyai perubahan-peruabahan kimiawi sehingga tidak dapat dipergunakan, maka kerugian perusahaan akan menjadi semakin besar dengan semakin besarnya

Probiotik dapat menekan keberadaan bakteri patogen dalam saluran pencernaan dan mendukung perkembangan bakteri menguntungkan yang berdampak secara tidak langsung

Pendidikan sebagai suatu sistem adalah suatu komponen yang saling berhubungan secara teratur dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut

Peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan

Laissez-faire berarti bahwa mahzab pemikiran ekonomi neoklasik memegang pandangan pasar yang murni atau liberal secara ekonomi: bahwa pasar bebas sebaiknya dibiarkan pada seperti

Bakteri Rhizobium merupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yang berada di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya

Adanya kekakuan dinding perut yang volunter (disengaja oleh pasien) mengakibatkan pemeriksaan abdomen ini menjadi kurang bermakna. Sebaliknya, kekakuan perut

Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat. Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi