• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam Penagihan Piutang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam Penagihan Piutang"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam Penagihan Piutang Negara dan Analisis

Membicarakan mengenai sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara, maka salah satu acara yang dapat dilakukan dengan membangun sistem yang mengelola piutang negara salah satunya yaitu Pelangi yaitu aplikasi Penatausahaan hasil Piutang Negara dan Lelang. Aplikasi Pelangi didefinisikan sebagai sistem informasi terpadu yang meliputi pendataan piutang negara dan lelang, pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang cepat yang mana dilakukan oleh salah satu staff hukum dan informasi yaitu bendahara penerimaan.

Pembangunan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara dimaksudkan untuk memberikan informasi dalam menyediakan data piutang negara yang lebih tersusun dengan baik sebagai bahan analisis dalam menunjang pengambilan keputusan. Dengan kata lain data yang dihasilkan sangat berguna bagi pimpinan dalam mendukung pengambilan keputusan serta debitur RSUP Dr. Sardjito dapat mengetahui biaya administrasi dan piutang negara yang telah terkalkulasi dengan baik.

Pelaksanaan aplikasi Pelangi (Penatausahaan hasil Piutang Negara dan Lelang) dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Yogyakarta. Latar belakang penerapan Aplikasi Pelangi di KPKNL Yogyakarta dikarenakan volume

(2)

45

pekerjaan dan kegiatan penatausahan/pencatatan atas piutang negara terus meningkay seiring dengan tugas DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yang semakin kompleks. Dilain hal, kebutuhan data atas penatausahaan hasil pengelolaan piutang negara maupun lelang sangat diperlukan baik oleh pihak DJKN, jajan vertikal dibawahnya seperti KPKNL ataupun pihak debitur salah satunya yaitu debitur dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hal ini didukung oleh penjelasan yang dikutip dari narasumber dalam penelitian ini, kutipan penjelasannya sebagai berikut :

“Latar belakang penerapan aplikasi pelangi dikarenakan adanya kesadaran akan pentingnya suatu informasi atas piutang negara yang tepat dan akurat. Selain itu jika dilakukan manual sulit untuk dilakukan karena ribuan berkas terdapat di KPKNL Yogyakarta” (Sarjana, S.H , hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Berdasarkan kutipan diatas, maka KPKNL Yogyakarta melakukan penerapan Aplikasi Pelangi dalam rangka pengelolaan data piutang negara dan lelang sehingga dapat mempermudah proses pengumpulan, pendokumentasian data debitur RSUP Dr. Sardjito dan besaran piutang maupun biaya administrasi. Selain adanya permasalahan/kendala dalam pengelolaan data piutang negara secara manual penerapan Aplikasi Pelangi di KPKNL Yogyakarta juga didasarkan pada tujuan untuk memperoleh kemudahan dalam pengumpulan, penggunaan dan manajemen data pengelolaan piutang negara sehingga debitur RSUP Dr. Sardjito dapat menerima informasi yang informatif tersusun secara rapih dan akurat.

(3)

46

Aplikasi Pelangi di KPKNLYogyakarta sudah ada sejak tahun 2000an dengan berbasis desktop. Berikut merupakan tampilan aplikasi Pelangi yang digunakan oleh KPKNL Yogyakarta.

Gambar 3. 1 Tampilan Aplikasi Pelangi

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Dalam subbab ini peneliti akan mendeskripsikan analisis mengenai implementasi sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada KPKNL Yogyakarta. Analisis ini meliputi design aplikasi pelangi, proses pelaksanaan piutang negara dan analisis kendala yang dihadapi dalam implementasi sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara meliputi penggunaan aplikasi pelangi.

3.1.1 Desain Implementasi Sistem Informasi Pelayanan Publik atas Pengelolaan Piutang Negara

(4)

47

Penggunaan Aplikasi Pelangi berbasis desktop akan muncul form login seperti gambar dibawah ini yang telah peneliti gambarkan sebelumnya. Setelah memasukkan username dan password maka tampilan berikutnya sebagai berikut :

Gambar 3. 2 Tampilan Login

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Cara melakan log in pada Aplikasi Pelangi dengan memasukan username, password, IP Address dan tahun anggaran pada saat aplikasi dijalankan. Setelah yakin data yang dimasukkan benar maka klik login.

a) Username untuk administrator pertama kali penggunaan yaitu “admin” (tanpa tanda petik) diikuti kode KPKNL masing-masing user. Untuk password isi dengan kode KPKNL masing-masing user.

b) Untuk IP Address, isi dengan “localhost” (tanpa tanda petik) jika aplikasi menggunakan database yang dibentuk di komputer masing-masing (tidak terkoneksi dengan server). Jika aplikasi terkoneksi dengan server maka diisi dengan IP Address masing-masing KPKNL/Pusat.

(5)

48

Gambar 3. 3 Tampilan Menu Utama

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu ini berisikan semua fitur yang berisikan semua fitur yang diperlukan dalam sistem. Menu utama ini digunakan sebagai panduan bagi operator di Seksi Hukum dan Informasi bagian Bendahara Penerimaan. Menu utama ini berisikan sub menu seperti beranda, referensi, kas umum, mutasi dan saldo, laporan, realisasi, backup dan restore data, bantuan dan lain-lain. Data-data umum akan tercetak pada kop cetakan form-form pelaporan, buku kas umum, buku pembantu dan lain-lain. Selanjutnya target penerimaan yang dimasukkan dijadikan patokan awal dalam hal pelaporan pertanggungjawaban PNBP (Perhitungan Persentase Penerimaan dan Penyetoran).

(6)

49

Berikut langkah-langkah pengeditan data referensi umum penataushaan hasil piutang negara dan lelang :

1) Klik tombol edit.

2) Masukkan perubahan data-data umum KPKNL dan target penerimaan pada tahun anggaran pada saat login.

3) Klik tombol simpan jika yakin data-data yang telah dimasukkan sudah benar.

Gambar 3. 4 Menu Tampilan Pejabat

(7)

50

Menu tampilan pejabat digunakan oleh operator di Seksi Hukum dan Informasi untuk melakukan penginputan data terkait penatausahaan hasil piutang negara dan lelang pada KPKNL Yogyakarta. Hanya satu orang pejabat/pegawai aktif yang boleh terdaftar dalam satu jabatan dalam kegiatan penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Bila ada pergantisn/perubahan pejabat/pegawai dapat melakukan proses edit dan mengubah status menjadi non aktif kemudian melakukan penginputan pejabat/pegawai baru dengan status aktif.

Berikut ini langkah-langkah penginputan data referensi data refensi pejabat aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Klik tombol baru untuk membuka kolom-kolom data pejabat/pegawai. 2) Masukan data-data pejabat/pegawai terkait.

3) Klik tombol simpan jika yakin data-data yang dimasukan sudah benar. 4) Data pejabat/pegawai yang dimasukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Berikut ini langkah-langkah pengeditan data referensi pejabat aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik data yang akan dilakukan pengeditan (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan nomor NIP pegawai).

2) Klik tombol edit.

3) Masukan perubahan data-data pejabat/pegawai terkait. 4) Klik tombol simpan jika data-data sudah benar.

(8)

51

Berikut langkah-langkah penghapusan data referensi pejabat aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik datan yang ajan dihapus (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan nomor NIP pegawai).

2) Klik tombol hapus.

3) Data pejabat/pegawai dihapus dari database.

Menu BKU (Buku Kas Umum) dan BP (Buku Pembantu)

Gambar 3. 5 Tampilan BKU dan BP

(9)

52

Pada menu ini, operator dapat melihat dan menyajikan data user yang berkepentingan mengenai data terkait buku kas umum dan buku pembantu penatausahaan pengurusan piutang dan lelang. Berikut langkah-langkah pengeditan data referensi Buku Kas Umum dan dan Buku Pembantu penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Klik tombol edit

2) Masukan data-data BKU dan BP yang akan digunakan dalam kegiatan penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Apabila data yang dimaksudkan belum terdaftar, maka bisa menambahkan sendiri di menu referensi kode.

3) Klik tombol simpan jika yakin data-data yang dimasukan sudah benar.

(10)

53

Gambar 3. 6 Menu Rekening

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu rekening merupakan menu yang digunakan oleh administrator oleh bendahara penerimaan dalam mencatat jenis rekening yang akan ditampung. Menu ini menampilkan rekening penampungan piutang dan lelang dam hanya satu rekening aktif yang noleh terdaftar dalam satu jenis rekening dalam kegiatan penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Bila ada pergantian/perubahan rekening dapat dilakukan proses edit dan mengubah status menjadi non aktif kemudian laukan penginputan rekening baru dengan status aktif. Data-data akan tercetak pada cetakan form pelaporan data rekening dan menjadi

(11)

54

dasar pencatatan transaksi khusunya yang dilakukan melalui rekening penampungan.

Langkah-langkah penginputan data referensi rekening aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Klik tombol Baru untuk membuka kolom - kolom data rekening.

2) Masukan data - data rekening. Apabila data yang dimaksudkan belum terdaftar, maka bisa menambahkan sendiri di menu referensi kode.

3) Klik tombol Simpan jika yakin data - data yang dimasukan sudah benar. 4) Data rekening yang dimasukan dapat dilihat di tabel sebelah bawah.

Berikut langkah-langkah pengeditan data referensi rekening aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik data yang akan dilakukan pengeditan (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol Cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan Nomor Rekening).

2) Klik tombol Edit.

3) Masukan perubahan data - data rekening.

4) Klik Tombol Simpan jika yakin data - data yang dimasukan sudah benar. Berikut langkah-langkah penghapusan data referensi pejabat aktif terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik data yang akan dihapus (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol Cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan Nomor Rekening). 2) Klik tombol Hapus.

(12)

55 Menu Kode

Gambar 3. 7 Menu Kode

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu ini merupakan menu kode yang digunakan apabila data-data kode dalam proses penginputan data dalam referensi belum terdaftar. Berikut Langkah - langkah penginputan data kode referensi terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Klik tombol baru untuk membuka kolom - kolom data kode. 2) Masukan data - data kode yang perlu ditambahkan.

3) Klik tombol simpan jika yakin data - data yang dimasukan sudah benar. 4) Data kode referensi yang dimasukan dapat dilihat di tabel sebelah bawah.

(13)

56

Berikut ini langkah-langkah pengeditan data kode referensi terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik data yang akan dilakukan pengeditan (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan Nomor Kode Input).

2) Klik tombol edit.

3) Masukan perubahan uraian kode referensi.

4) Klik tombol simpan jika yakin data - data yang dimasukan sudah benar.

Berikut ini langkah penghapusan data kode referensi terkait penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang :

1) Pilih/klik data yang akan dihapus (pada tabel sebelah bawah) atau klik tombol cari untuk mempercepat proses pencarian data (berdasarkan Nomor Kode Input).

2) Klik tombol hapus.

3) Data kode referensi dihapus dari database.

Berdasarkan pada buku catatan Aplikasi Pelangi, jika akan melakukan perubahan kode input pada suatu referensi, maka terlebih dahulu input kode referensi yang baru sesuai dengan langkah-langkah penginputan diatas, kemudian ubah referensi data BKU dan BP atau rekening sesuai dengan kode yang baru. Selanjutnya melakukan pengahpausan kode referensi pada kode yang lama.

(14)

57

Gambar 3. 8 Menu Rekap

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu rekap pada sistem informasi pengelolaan piutang negara ini dalam hal Aplikasi Pelangi merupakan rangakaian fasilitas rekap data yang sangat berguna dalam proses pengembalian uang jaminan atau penyetoran ke Kas Negara/Pihak Ketiga seperti KPKNL Yogyakarta sebagai catatan awal dalam mencatat ke pengeluaran.

Berikut ini langkah-langkah perekapan dan pencetakan data penerimaan dan pengeluaran :

1) Masukan kriteria data yang akan direkap pada kolom yang disediakan.

(15)

58 pada tabel disebelah bawah.

3) Klik tombol preview untuk melihat cetakan rekap data sebelum dicetak atau klik tombol cetak untuk langsung mencetak rekap data.

Nomor Bukti dan Pengelolaan Dokumen

Gambar 3. 9 Menu Nomor Bukti dan Pengelolaan Dokumen

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu nomor bukti dan pengelolaan dokumen dalam penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang digunakan sebagai nomor unik pada pengarsipan dokumen/bukti pencatatan. Nomor Bukti dihasilkan secara otomatis oleh sistem setelah data penerimaan atau pengeluaran diinput kedalam database. Struktur nomor bukti yang dihasilkan :

(16)

59

• 5 digit pertama menunjukan kode KPKNL. Lihat Tabel Referensi\Tabel KPKNL.

• 4 digit kedua menunjukan tahun pembukuan/anggaran.

• 1 digit ketiga menunjukan transaksi penerimaan/pengeluaran. Lihat Tabel Referensi\Tabel Debit/Kredit.

• 1 digit keempat menunjukan tema pencatatan. Lihat Tabel Referensi\Tabel Tema Pencatatan.

• 2 digit kelima menunjukan jenis transaksi. Lihat Tabel Referensi\Tabel Transaksi.

• 1 digit keenam menunjukan cara pembayaran. Lihat Tabel Referensi\Tabel Cara Bayar.

• 5 digit ketujuh/terakhir menunjukan kode unik/urutan transaksi. Jumlah maksimal transaksi adalah 99.999 transaksi.

Contoh : Nomor bukti 07103.2013.DL01.2-00087

Cara membaca Nomor Bukti : KPKNL Yogyakarta Tahun Anggaran 2014. Penerimaan Lelang berupa Uang Jaminan (Peserta). Nontunai-Urutan transaksi ke 87. Selain itu berikut langkah-langkah pengarsipan dokumen/bukti pencatatan : 1) Siapkan 2 buah map dengan mencantumkan label KODE KPKNL dan TAHUN

ANGGARAN dicover bagian depan. 1 map untuk bukti penerimaan dan 1 map lagi untuk bukti pengeluaran.

2) Catat transaksi penerimaan/pengeluaran. Setelah proses penginputan data selesai, nomor bukti secara otomatis muncul didepan layar. Arsipkan dokumen/bukti pencatatan dengan cara membubuhkan nomor bukti terlebih

(17)

60

dahulu pada dokumen/bukti pencatatan. Ambil 8 digit terakhir nomor bukti. Contoh : DL01.2-00087 atau DL01.2-87

3) Simpan bukti penerimaan/pengeluaran yang telah dibubuhi nomor bukti ke dalam map yang telah disiapkan.

Selain itu berikut langkah-langkah pengarsipan dokumen/bukti pencatatan :

4) Siapkan 2 buah map dengan mencantumkan label KODE KPKNL dan TAHUN ANGGARAN dicover bagian depan. 1 map untuk bukti penerimaan dan 1 map lagi untuk bukti pengeluaran.

5) Catat transaksi penerimaan/pengeluaran. Setelah proses penginputan data selesai, nomor bukti secara otomatis muncul didepan layar. Arsipkan dokumen/bukti pencatatan dengan cara membubuhkan nomor bukti terlebih dahulu pada dokumen/bukti pencatatan. Ambil 8 digit terakhir nomor bukti. Contoh : DL01.2-00087 atau DL01.2-87

6) Simpan bukti penerimaan/pengeluaran yang telah dibubuhi nomor bukti ke dalam map yang telah disiapkan.

(18)

61

Gambar 3. 10 Menu LPJ Bendahara

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Pada menu LPJ Bendahara terdapat laporan piutang yang di debit oleh debitur RSUP Dr. Sardjito yang mana status pelunasan nantinya sesuai dengan pelunasan debitur terkait. Dalam menu tersebut dijelaskan secara umum maupun detail terkait dengan piutang negara yang dilakukan oleh debitur RSUP Dr. Sardjito. Berikut ini langkah-langkah untuk menyetak laporan pertanggungjawaban bendahara :

1) Klik tombol Baru untuk membuka kolom - kolom data input LPJ Bendahara. 2) Masukan tanggal, mata uang, dan bulan periode pelaporan yang dikehendaki

(19)

62 otomatis.

3) Isi data yang masih kosong sesuai dengan Hasil Pemeriksaan Kas dan Hasil Rekonsiliasi Internal pada UAKPA.

4) Klik tombol cetak untuk melihat cetakan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara sebelum dicetak.

Menu LPJ PNBP

Gambar 3. 11 Menu LPJ PNBP

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Berikut ini langkah-langkah pencetakan Laporan Pertanggungjawaban PNBP : 1) Klik tombol Baru untuk membuka kolom - kolom data input Laporan

(20)

63

2) Masukan tanggal dan bulan periode pelaporan yang dikehendaki kemudian klik tombol Lihat. Kolom saldo masing - masing kolom terinput secara otomatis. 3) Klik tombol Preview untuk melihat cetakan Laporan Pertanggungjawaban

PNBP sebelum dicetak atau klik tombol Cetak untuk langsung mencetak Laporan Pertanggungjawaban PNBP.

Menu Statistik PNBP

Gambar 3. 12 Menu Statistik PNBP

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu Statistik PNBP adalah tampilan menu yang menjelaskan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Pada aplikasi tersebut menjelaskan secara visual mengenai penerimaan negara bukan pajak pada KPKNL Yogyakarta yang

(21)

64

mana hasil tersebut diperoleh dari debitur RSUP Dr. Sardjito. Berikut ini langkah-langkah pencetakan laporan dan statistic PNBP :

1) Masukan tanggal periode pelaporan yang dikehendaki kemudian klik tombol Perbaharui. Diagram Pie Statistik Penerimaan dan Tabel Persentase Penerimaan PNBP muncul secara otomatis.

2) Klik tombol Cetak Laporan Penerimaan untuk melihat cetakan Laporan dan Statistik PNBP sebelum dicetak.

Menu Backup

Gambar 3. 13 Menu Backup

(22)

65

Pada gambar diatas terdapat menu backup data. Kegiatan backup database penatausahaan hasi pengurusan piutang negara dan lelang diperlukan untuk menjaga agar data tetap aman bilamana terjadi kerusakan baik hardware maupun software serta berfungsi sebagai data riwayat dalam kegiatan penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Berikut ini langkah-langkah backup database :

1) Silahkan berikan nama untuk file yang akan dibackup (nama default "BCKPELANGI" (tanpa tanda petik) diikuti tanggal di komputer). Jika akan memberikan nama selain nama default, jangan menambahkan karakter SPASI dalam penamaannya.

2) Klik tombol Browse dan pilih folder yang akan dijadikan tempat menyimpan file hasil backup. Kemudian klik tombol Select.

3) Setelah yakin data yang dimasukan benar, klik tombol Backup untuk membackup database penatausahaan hasil pengurusan piutang negara dan lelang. Data backup terdapat di folder yang dipilih pada angka 2.

(23)

66

Gambar 3. 14 Menu Restore

Sumber : KPKNL Yogyakarta

Menu restore digunakan pada Aplikasi Pelangi untuk memperbaharui database atau mengganti database sesuai data yang sudah backup sebelumnya. Kegiatan ini sewaktu-waktu diperlukan bilamana terjadi kerusakan pada baik hardware maupun software. Selain itu restore data berfungsi apabila bendahara penerimaan melakukan kegiatan pencatatan transaksi dilapangan menggunakan laptop. Data hasil pencatatan dilapangan bisa di backup dan direstore di komputer KPKNL Yogyakarta.

3.1.2 Pelaksanaan Mengenai Proses Terjadinya Piutang Negara Hingga Pelunasan Piutang Negara pada KPKNL Yogyakarta

(24)

67

3.1.2.1 Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan sistem penagihan piutang negara pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta

1) Sub Bagian Umum

Prakik penyelesaain piutang negara macet pada umumnya diawali dengan upaya-upaya dari pihak Penyerah Piutang dengan menyerahkan berkas tentang debitur yang digunakan untuk diverifikasi oleh Sub Bagian Umum. Apabila berkas-berkas yang dipersyaratkan telah lengkap, maka Sub Bagian Umum akan memberikan Surat Tanda Terima Penyerahan Piutang Macet, untuk kemudian digandakan dan diserahkan kepada Sub.Bagian Piutang Negara dan Sub Bagian Hukum dan Informasi.

2) Seksi Piutang Negara

Seksi piutang negara atau dahulu dikenal dengan sebutan PUPN (Piutang Urusan Piutang Negara) menyelesaiakan pengurusan piutang negara macet yang telah diserahkan oleh instansi pemerintah berdasarkan landasan hukum yang mengatur salah satunya adalah Undang- Undang No.49 Prp. Tahun 1960 yang mengatur secara khusus baik dari segi kelembagaan, tugas, dan kewenangan serta tata cara pengurusan piutang negara. Tujuan yang ingin dicapai dari undang - undang dalam prosedur pengurusan dan penyelesaain dengan cepat dan efektif. Dalam kasus ini, seksi piutang negara KPKNL Yogyakarta menangani piutang macet yang diserahkan pengurusannya oleh salah satu instansi pemerintah sebagai kreditur (PP) sedangkan pihak debiturnya merupakan pasien- pasien rumah sakit tersebut

(25)

68

(PH). Dengan adanya verifikasi berkas, pihak PN akan memperhitungkan jumlah hutang yang harus dibayar debitur yang berupa piutang pokok serta biaya administrasi. Setelah itu, akan dikirimkan surat panggilan kepada debitur, apabila tidak ada konfirmasi maka selanjutnya akan dilakukan survei oleh pihak PN ke tempat tinggal debitur untuk mengetahui apakah debitur sanggup untuk melunasi hutangnya atau tidak meski telah dilampirkan surat miskin dari RT setempat ataupun surat keterangan tidak mampu jika berdasarkan survei serta tanya jawab atau wawancara di lingkungan debitur bahwa debitur tersebut tidak sanggup bayar, maka akan terjadi penghapusan hutang namun berdasarkan proses serta hukum. Dalam kasus Piutang Instansi Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) tidak ada penetapan barang jaminan yang diberlakukan pada debitur sehingga tidak adanya barang sita seperti yang dilakukan PN pada debitur lainnya contohnya debitur dari pihak bank. Karena tidak ada barang sita, penetapan proses selanjutnya tidak melibatkan pihak penilaian serta lelang. Pihak yang terkait selanjutnya dalam kasus RSUP Dr. Sardjito yaitu bagian bendahara penerimaan yang berada di Seksi Hukum dan Informasi.

3) Seksi Hukum dan Informasi yang terdiri dari : a) Bendahara Penerimaan, yang bertugas :

1. Menerima pembayaran hasil pengurusan piutang negara yang terdiri atas uang hak PP, Biad PPN, dan jasa giro :

(26)

69

2. Membukukan penerimaan uang hasil pengurusan piutang negara dan pelaksanaan lelang berdasarkan bukti yang sah ke dalam buku-buku Bendahara Penerimaan

3. Menyetor penerimaan tunai ke dalam rekening penampungan atau memindahbukukan uang dari rekening penanmpungan kepada yang berhak

4. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

b) Pembantu Bendahara Penerimaan

Tugas Pembantu Bendahara Penerimaan ditetapkan oleh Bendahara Penerimaan dan Atasan Langsung Bendahara Penerimaan. Pembantu Bendahara Penerimaan bertugas membantu Bendahara Penerimaan dalam hal :

1) Membukukan dalam buku pembantu penyelesaian piutang dan nota kredit setelah menerima bukti setor dari Bendahara Penerimaan.

2) Melakukan verifikasi dan identifikasi atas nota kredit/setoran/rekening koran yang diterima

3) Melakukan konfirmasi atas nota kredit tidak jelas, nota dinas retur 4) Membuat konsep surat antara lain pemindahbukuan hak PP, biad PPN

c) Kepala Seksi Hukum dan Informasi (Atasan Langsung Bendahara Penerimaan).

(27)

70

Kepala Seksi Hukum dan Informasi (Atasan Langsung Bendahara Penerimaan) bertugas mengawasi terlaksananya pelaksanaan tugas penatausahaan penerimaan dan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku antara lain dengan cara :

1) Meneliti semua dokumen atau warkat atau bukti-bukti yang terkait dengan proses penerimaan dan pemindahbukuan atau penyetoran

2) Menandatangani cek atau giro, kuitansi dan nota pembayaran

3) Melakukan pemeriksaan kas, rekening Koran dan buku-buku yang digunakan baik pemeriksaan secara rutin maupun sewaktu-waktu

4) Meneliti konsep surat dan laporan yang akan dikirimkan

5) Melaksanakan penugasan lain yang ditetapkan oleh kepala kantor

Berikut ini adalah prosedur penyerahan piutang macet pada KPKNL Yogyakarta:

1. Pihak Penyerah Piutang Negara akan memberikan Surat Penyerahan Pengurusan Piutang Macet kepada KPKNL yang terdiri dari lampiran data berupa :

a) Pelimpahan Piutang macet bulan bersangkutan b) Surat Panggilan Penyelesaian Administrasi c) Surat Perjanjian Sanggup Membayar Hutang d) Rekap Biaya Penanggung Hutang

2. Setelah berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) tersebut diterima oleh KPKNL pada Sub Bagian Umum, selanjutnya akan dilakukan verifikasi kelengkapan berkas. Setelah berkas dinyatakan lengkap, Sub Bagian Umum

(28)

71

akan membuatkan Surat Tanda Terima Pengurusan Piutang Macet untuk diserahkan kepada Penyerah Piutang sebagai

3. Sub Bagian Umum menggadakan Surat Penyerahan Piutang Macet yang terdiri dari lampiran data berupa :

a) Pelimpahan piutang macet bulan bersangkutan b) Surat panggilan penyelesaian administrasi c) Surat perjanjian sanggup membayar hutang d) Rekap biaya penanggung hutang

Untuk kemudian diserahkan kepada Sub. Bagian Piutang Negara dan Sub. Bagian Hukum dan Informasi.

4. Pada Seksi Hukum dan Informasi, akan dilakukan pembuatan Nomor Register Data Penyerahan Piutang Macet hingga mengarsipkan ke dalam Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN)

5. Sedangkan pada seksi Piutang Negara, akan dilakukan verifikasi data Penyerahan Piutang Macet, untuk selanjutnya dibuatkan Resume Hasil Penelitian Khusus (RPHPK), dan diterbitkannya Surat Penerimaan Pengurusan Piutang Negara (SP3N), serta Surat Panggilan ke 1

6. Surat panggilan ke-1 akan langsung ditujukan kepada debitur agar segera datang ke KPKNL Yogyakarta untuk kemudian dilakukan Berita Acara Tanya Jawab (BATJ) atau Wawancara. Dalam sesi wawancara tersebut, debitur akan dimintai informasi mengenai pengakuan akan hutang yang ada, penyebab munculnya hutang, dan cara debitur dalam melakukan penyelesaian piutangnya. Berita acara Tanya jawab (BATJ) juga akan

(29)

72

dihadiri saksi- saksi yang disiapkan oleh seksi PN dan setelah menempuh kesepakatan bahwa debitur sanggup untuk mengangsur atau melunasi utangnya maka akan diterbitkan Surat Pernyataan Bersama (PB).

7. Jika debitur tidak datang dalam panggilan ke 1, maka akan dibuatkan Surat Panggilan Terakhir oleh Saksi Piutang Negara. Apabila debitur tidak datang juga, maka seksi piutang negara negara akan mengirimkan Surat Penetapan Jumlah Piutang Negara (PJPN) ke alamat debitur. Namun apabila memang tidak ada itikad baik dari debitur untuk menyelesaikan hutangnya, maka Seksi Piutang Negara akan menerbitkan Surat Paksa (SP).

8. Lain halnya jika debitur datang ke KPKNL Yogyakarta dengan membawa serta menunjukkan Surat Panggilan yang telah dikirimkan pihak KPKNL Yogyakarta atau Surat Penetapan Jumlah Piutang Negara (PJPN) untuk membayar angsuran/ melunasinya, maka seksi PN akan membuatkan pengantar pembayaran dan debitur dapat membayarkannya melalui Bank BRI. Maka secara otomatis uang pembayaran tersebut akan tersimpan ke dalam Rekening Penampungan Piutang KPKNL Yogyakarta yang nantinya data yang ada di dalam Rekening Penampungan Piutang tersebut dapat dijadikan acuan Oleh Bendahara Penerimaan untuk melakukan pembukuaan atau pelaporan.

9. Setelah melakukan pembayaran debitur akan mendapatkan bukti setor dari bank, selanjutnya bukti setor tersebut diserahkan ke seksi PN untuk difotocopy. Bukti setor asli tetap dibawa debitur. Sedangkan hasil fotocopy bukti setor akan diserahkan ke seksi HI untuk dilakukan crosscheck sesuai

(30)

73

berkas awal Penyerhan Piutang Macet dan dijadikan salah satu acuan Bendahara Penerimaan untuk melakukan pembukuan atau pelaporan.

3.1.2.2 Komponen Pelaksanaan Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam Pengelolaan Piutang Negara

Dalam pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam pengelolaan piutang negara menggunakan Aplikasi Pelangi terdapat komponen -komponen yang saling berhubungan satu sama lain yang digunakan untuk memproses informasi menjadi sebuah kebutuhan bagi organisasi. Komponen-komponen tersebut sangat mempengaruhi kegiatan suatu sistem informasi dalam melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengawasan yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Komponen tersebut adalah :

a) Perangkat Keras (hardware) b) Perangkat Lunak (software) c) Sumber Daya Data

d) Sumber Daya Manusia (brainware)

Dalam pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara, komponen-komponen tersebut saling memiliki keterkaitan untuk menciptakan tujuan Aplikasi Pelangi yaitu mempermudah pengelolaan dalam pencatatan piutang negara agar hasil yang diberikan kepada debitur RSUP Dr. Sardjito maupun pihak manajemen dapat menghasilkan data

(31)

74

yang akurat, relevan dan akuntabilitas sehingga tidak terjadi adanya penumpukan biaya administrasi yang memberatkan debitur RSUP Dr. Sardjito.

a) Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras merupakan salah satu fungsi komponen yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi-fungsi penyiapan data, pemasukan data, penyimpanan dan pengeluaran data yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian, komponen perangkat keras yang digunakan oleh KPKNL Yogyakarta dalam mendukung sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara adalah sebagai berikut :

Komponen input :

• Keyboard : Acer

• Mouse : Acer

• DVD RW : Acer

Komponen proses dan penyimpanan :

• Processor : Intel Pentium 4 3,00Hz • Motherboard : Intel LGA775

• RAM : 256 MB

• Wireless : D-Link • VGA : Intel 8656 • LAN Card : 10/100 combo • Hard disk : 80 GB

(32)

75 • Hard disk jaringan : 200 GB

Komponen output :

• Monitor : Acer AL 1716 • Printer : Epson

• Scanner : Epson

• Speaker : Acer

Kepala Seksi Hukum dan Informasi mengatakan bahwa perangkat keras komputer yang digunakan masih memiliki kekurangan, yaitu masih sering terjadi keterlambatan dalam proses penggunaan komputer. Keterlambatan tersebut disebabkan komputer yang terkadang loading berlangsung lama. Berikut kutipan dan penjelasan yang diberikan :

“Kelemahannya terdapat di hardware karena komputer sudah tua. Jadi kecepatannya mempengaruhi loading lama” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Berdasarkan hasil observasi peneliti, kelengkapan perangkat keras di KPKNL Yogyakarta sudah cukup memadai dalam mendukung proses pengelolaan piutang. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari salah satu operator di Seksi Hukum dan Informasi. Berikut ini kutipan pernyataannya sebagai berikut :

“Kelengkapan komputer seperti keyboard, mouse, monitor, speaker sudah baik” (Sarjana, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

(33)

76

Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan oleh peneliti dan didukung oleh kutipan-kutipan pegawai yang memiliki kompetensi untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa perangkat keras yang digunakan dalam mengelola dan memanfaatkan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara sudah lengkap, namun untuk beberapa jenis perangkat komputer perlu diperbaharui. Hal ini diperlukan agar proses pengelolaan dan pemanfaatan Aplikasi Pelangi dalam mengelola piutang dapat berjalan sesuai tujuan dan fungsinya.

b) Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak atau software merupakan suatu sistem yang menghubungkan suatu unit komputer (hardware) dengan pengguna (user) agar dapat tercipta suatu sistem yang dapat berfungsi sesuai perintah user. Selain itu software juga dapat dikatakan sebagai penerjemah perintah-perintah yang dijalankan oleh pengguna komputer. Dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara, perangkat lunak (software) digunakan untuk mempermudah proses berjalannya sistem yang meliputi rangkaian perintah pemrosesan data-data dan prosedur agar dapat bekerja dengan baik.

Keberlangsungan pelaksanaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara masih berbasis desktop yang mana aplikasi pelangi tersebut belum berbasis web. Selain itu, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti juga didukung dengan hasil wawancara dengan

(34)

77

salah satu informan yang mengatakan bahwa aplikasi tampilan pelangi bersifat mudah dipahami (user friendly). Berikut kutipan pernyataan dari informan tersebut :

“Aplikasi Pelangi untuk mengelola piutang termasuk mudah dipahami karena tampilannya tidak membingungkan”(Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi pelayanan publik dan pengelolaan piutang negara sebagai berikut :

• Operating system : Windows XP • Bahasa pemrograman : PHP

Perkembangan teknologi yang dipakai dalam penerapan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara menggunakan aplikasi pelangi. Sistem operasi yang digunakan oleh Seksi Hukum dan Informasi sebagai pengelola aplikasi pelangi minimal sudah menggunakan windows xp, bahkan terdapat beberapa komputer telah menggunakan windows7 sebagai basic operasinya. Pernyataan ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti KPKNL Yogyakarta. Selain itu informasi ini juga didukung oleh kutipan dari penjelasan salah satu pegawai pada Seksi Hukum dan Informasi. Berikut ini kutipan dari informan :

“Sistem operasinya minimal di Seksi HI itu windows XP tapi ada juga windows7” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

(35)

78

Hampir semua sistem operasi yang ada pada KPKNL Yogyakarta menggunakan windows XP, maka aplikasi lain yang akan diinstal disesuaikan dengan spesifikasi komputer yang ada. Windows XP digunakan sebagai sistem operasi dikarenakanmempunyai kelebihan dibandingkan OS yang lain yaitu lebih familiar dan mudah digunakan oleh pengguna.

c) Sumber Daya Data

Data merupakan fakta-fakta yang dapat menjadi informasi yang bermanfaat. Pengelolaan data KPKNL Yogyakarta yang mana piutang dari RSUP Dr. Sardjito selain dilakukan oleh Seksi Piutang Negara, Seksi Hukum dan Informasi terlibat dalam pemrosesan data melalui sistem. Data tersebut disimpan kedalam suatu tempat yang dinamakan database. Pembangunan

database bagian dari aplikasi pelangi ini digunakan oleh user dengan

mengakses dan menyajikan suatu bentuk tampilan yang mana mempermudah penggunaan data tersebut untuk menjalankan tugas pengguna sistem (user).

Database pengelolaan piutang yang ada pada KPKNL Yogyakarta

diolah menggunakan aplikasi pelangi dapat mempermudah proses pengelolaan mulai dari input data piutang sampai dengan output data tersebut. Proses input data piutang debitur dimulai dengan pemberian berkas piutang oleh Seksi Piutang Negara dan diserahkan kepada Seksi Hukum dan Informasi sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang telah diterapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan No 207/KN/2017 mengenai penggunaan aplikasi pengurusan piutang negara.

(36)

79

Dari segi keamanan data, sata ini data pengelolaan piutang yang dikelola melalui aplikasi pelangi oleh Seksi Hukum dan Informasi keamanannya terjaga dengan syarat memasukan username dan password sehingga tidak semua orang dapat melihat data piutang yang bersifat rahasia. Informasi ini didapatkan berdasarkan wawancara dengan salah satu informan kutipan informan sebagai berikut :

“Kemanaan data selalu terjaga karena tidak sembarang orang dapat mengakses data piutang, meskipun pihak debitur telah meninggal dan keluarga yang akan membayar harus tetap dibawakan surat kuasa untuk tahu berapa besar piutangnya” (Sarjana, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Selain pengamanan data untuk menjaring siapa saja yang berwenang untuk mengakses Aplikasi Pelangi pengamanan data juga dilakukan untuk menjaga database melalui pemasangan antivirus pada sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara di dalam aplikasi pelangi.

Keakuratan data merupakan hal yang mutlak yang harus menjadi kriteria suatu informasi. Hal ini dikarenakan pembuatan keputusan diharuskan memanfaatkan informasi terbaru dari suatu data, maka diperlukan kecepatan dalam pemutahiran data agar pemanfaatan data tersebut menjadi informasi yang akurat untuk dijadikan suatu acuan pengambilan keputusan. Data yang dimutahirkan oleh Seksi Hukum dan Informasi berdasarkan file data piutang yang terakhir, maka database dalam aplikasi pelangi dapat dimutahirkan.

(37)

80

Informasi ini juga didukung dengan adanya pernyataan dari informan sebagai berikut :

“Database disini sudah diolah dengan baik, namun berkas dari Seksi Piutang Negara harus ditunggu terlebih dahulu baru bisa diproses pada Seksi HI” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

d) Sumber Daya Manusia (brainware)

Sumber daya manusia merupakan hal paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu sistem dalam sebuah organisasi. KPKNL Yogyakarta selaku organisasi yang berorientasi pada publik sangat bergantung pada kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Dalam hal ini, salah satu faktor sukses atau tidaknya pelaksanaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi di KPKNL Yogyakarta dipengaruhi oleh sumber daya manusianya. Ketiga komponen yang telah dipaparkan sebelumnya, hanya dapat beroperasi bila difungsikan oleh sumber daya manusia. Dengan kata lain, jika tidak ada sumber daya manusia, maka komponen-komponen lainnya tidak akan beroperasi dengan baik yang akan berdampak pada tidak berjalannya suatu sistem yang telah dibuat. Setiap sistem informasi yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur sumber daya manusia dalam hal ini pegawai yang ada pada Seksi Hukum dan Informasi yang mengelola sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi.

Sumber daya manusia yang terkait dengan dengan aplikasi pelangi di KPKNL Yogyakarta dibagai menjadi dua jenis, yaitu sumber daya manusia

(38)

81

yang mengelola aplikasi pelangi secara langsung yaitu pegawai yang ada di Seksi Hukum dan Informasi. Fungsi dari pegawai di Seksi Hukum dan Informasi ini adalah sebagai pengelola langsung, penyaji data yang dibutuhkan oleh user dan pemilik kewenangan untuk mengizinkan atau tidaknya pemutahiran di aplikasi pelangi. Sumber daya manusia kedua adalah sumber daya manusia yang memanfaatkan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi secara langsung , baik sumber daya manusia yang memanfaatkan hasil olahan data (user, pejabat yang berkepentingan serta debitur RSUP Dr. Sardjito) maupun sumber daya manusia yang memanfaatkan data untuk melihat dan memutahirkan data mereka sendiri.

Sumber daya manusia yang berkaitan langsung dalam pengelolaan aplikasi pelangi adalah pegawai yang ada pada Seksi Hukum dan Informasi dalam melaksanakan pengelolaan aplikasi pelangi, pegawai yang ada pada Seksi Hukum dan Informasi enam orang. Keenam pegawai tersebut berlatar belakang yang berbeda yaitu dari lulusan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) maupun dari universitas negeri maupun swasta di Indonesia. Informasi ini peneliti dapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu anggota Seksi Hukum dan Informasi. Kutipan wawancara peneliti dengan informan sebagai berikut :

“Disini kebanyakan lulusan STAN, lainnya ada yang dari universitas negeri juga swasta. Jurusannya macam-macam” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

(39)

82

Berkaitan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai Seksi Hukum dan Informasi dalam mengelola aplikasi pelangi dan menyajikan data hasil olahan tersebut kepada user, pegawai Seksi Hukum dan Informasi sudah cukup berkompeten dalam mengelola aplikasi pelangi. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara yang telah peneliti paparkan diatas dan hasil observasi yang peneliti lakukan di Seksi Hukum dan Informasi. Peneliti dapat mengatakan pegawai kompeten karena pada saat peneliti melakukan observasi langsung, terlihat bahwa pegawai terampil dalam menggunakan aplikasi pelangi.

Kompetensi pegawai dalam mengelola data melalui aplikasi pelangi dapat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan oleh para pejabatan yang bersangkutan mengenai piutang negara yang ditanggung oleh debitur RSUP Dr. Sardjito. Semakin berkompeten pegawai dalam mengelola data piutang negara melalui aplikasi pelangi, maka semakin cepat informasi tentang piutang negara dapat digunakan dan di distribusikan hasilnya baik kepada pihak internal maupun eksternal, salah tatunya yaitu debitur RSUP Dr. Sardjito.

KPKNL Yogyakarta telah memberikan pelatihan khusus kepada para pegawai khususnya pada Seksi Hukum dan Informasi sebagai pengolah data piutang negara secara langsung. Informasi ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan, kutipan wawancaranya sebagai berikut “

“Sering diadakan agenda untuk pelatihan seperti menulis artikel, menggunakan aplikasi seperti pelangi, pencapaian target piutang. Biasanya diadakan di ruang serbaguna karyawan dikumpulkan untuk mendengar

(40)

83

wawasan dari narasumber terkait pokok bahasan topik”. (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan oleh peneliti dan didukung oleh kutipan-kutipan pegawai yang memiliki komptetensi untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka dapat dikatan bahwa sumber daya manusia (brainware) dalam pengelolaan data melalui aplikasi pelangi sudah cukup berkompeten ditambah lagi dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada pengelola sehingga menghasilkan data yang tepat dan cepat kepada

user seperti pejabat ataupun debitur RSUP Dr Sardjito.

3.1.3 Kendala dalam Implementasi Sistem Informasi Pelayanan Publik atas Pengelolaan Piutang Negara

Berdasarkan data yang diperoleh melakui hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan terdapat beberapa kendala yang dihadapi KPKNL Yogyakarta dalam penggunaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi. Pada subbab ini, peneliti mengungkapkan kendala-kendala secara umum yang dihadapi oleh KPKNL Yogyakarta. Kendala-kendala tersebugt terkait dengan pelaksanaan aplikasi pelangi di KPKNL Yogyakarta.

3.1.3.1 Belum Terbangunnya Jaringan yang Baik

Jaringan merupakan salah satu komponen penting yang dapat memberikan perubahan dalam pengaksesan informasi dan data-data pegawai. Dengan adanya jaringan maka proses penyampaian informasi data pengelolaan piutang dapat

(41)

84

tercapai dengan cepat. Dalam mengimplementasi pelaksanaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi terdapat kendala jaringan intranet dan internet yang dipakai.

Jaringan LAN yang dipakai oleh Seksi Hukum dan Informasi untuk menyampaikan data dari Seksi Hukum dan Informasi kepada Seksi Piutang Negara yang mana nantinya ada output berupa dokumen tagihan yang akan ditagihkan kepada debitur RSUP Dr. Sardjito masih terkendala oleh jaringan. Informasi ini peneliti dapat berdasarkan wawancara dengan salah satu informan yang menyebutkan :

“Pemberian data dari Seksi HI ke PN ataupun PN ke HI masih berupa berkas mentahan yang dikasi di map merah tidak pakai LAN” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa penyampaian informasi pegawai antar satu unit dengan unit lain dalam satu lingkungan KPKNL Yogyakarta terganggu karena buruknya jaringan LAN. Hal ini berakibat pada tidak efisiensinya informasi, yang seharusnya dapat menghemat waktu untuk mendapatkan informasi tanpa harus mendatangi unit yang bersangkutan.

Selain itu jaringan intranet yang digunakan Seksi Hukum dan Informasi untuk mengakses aplikasi pelangi terkadang terputus, hal ini juga dirasakan langsung oleh peneliti ketika peneliti diperlihatkan tentang aplikasi pelangi oleh salah satu pegawai di Seksi Hukum dan Informasi. Pada saat itu, peneliti menemukan bahwa koneksi intranet terputus sehingga Seksi Hukum dan Informasi

(42)

85

terhambat untuk mengakses aplikasi pelangi. Perihal terputusnya jaringan intranet ini juga didukung oleh pernyataan salah satu pegawai di Seksi Hukum dan Informasi.

“Komputer koneksinya dengan wireless kadang suka putus jaringannya” (Sarjana, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Terputusnya jaringan yang sedang dipakai ini berakibat pada lambatnya pengelolaan informasi yang sangat merugikan user yang berada di dalam lingkungan KPKNL Yogyakarta. Permasalahan jaringan yang paling penting untuk segera diselesaikan adalah permasalahan pada pengembangan jaringan internet yang mencakup KPKNL Yogyakarta. Jaringan internet yang ada pada setiap seksi terkadang terganggu sehingga mengakibatkan pemutahiran data khususnya dari Seksi Hukum dan Informasi kepada Seksi Piutang Negara terkadang terhambat.

Data yang mutahir merupakan data yang paling akurat untuk di manfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh user. Dalam implementasi aplikasi pelangi di KPKNL Yogyakarta, pemutahiran data piutang negara secara umum dilakukan oleh Seksi Piutang Negara dan Seksi Hukum dan Informasi, namun penggunaan aplikasi akhirnya berada pada Seksi Hukum dan Informasi. Jika terjadi keterlambatan data biasanya karena data piutang negara diproses terlebih dahulu oleh Seksi Piutang Negara karena membutuhkan proses pemasukan data.

3.1.3.2 Kurangnya Jumlah Tenaga Pengelola Sistem Informasi Pelayanan Publik dalam Pengelolaan Piutang Negara pada Aplikasi Pelangi

(43)

86

Sumber daya manuia merupakan faktor utama dalam keberhasilan suatu sistem, halini dikarenakan segala sesuatu faktor dan komponen dikendalikan oleh sumber daya manusia. Pegawai pada KPKNL Yogyakarta merupakan manusia yang mengelola dan mengolah data pegawai pada aplikasi pelangi secara langsung. Pegawai yang mengelola aplikasi pelangi hanya berjumlah satu orang. Informasi ini didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan.

“Jumlah pegawai yang mengoperasikan aplikasi pelangi hanya satu orang dalam KPKNL Yogyakarta. Ribuan berkas piutang dari RSUP Dr. Sardjito diolah pada aplikasi pelangi” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Dari kutipan wawancara diatas dapat dikatan bahwa kendala yang berkaitan dengan sumber daya manusia di KPKNL Yogyakarta adalah kurangnya jumlah pegawai dalam mengelola aplikasi pelangi. Menurut peneliti, pengelolaan data piutang negara yang terdapat ribuan berkas pada Seksi Hukum dan Informasi hanya dikelola oleh satu orang saja. Karena tugas pengelolaan data oleh user aplikasi pelangi yaitu mulai dari penginputan berkas hingga menyajikan data hasil akhir tugas tersebut cukup berat maka dibutuhkan penambahan personil untuk mengelola aplikasi pelangi.

3.1.3.3 Lemahnya Perangkat Pendukung

Salah satu kendala dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan publik dalam pengelolaan piutang negara pada aplikasi pelangi masih terdapat permasalahan terkait perangkat pendukung seperti hardware. Dalam implementasi

(44)

87

aplikasi pelangi di KPKNL Yogyakarta unit komputer yang diguanakan masih terdapat komputer yang lama. Hal ini menyebabkan penghambatan saat mengolah data aplikasi pelangi. Informasi tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu informan sebagai berikut:

“Komputer yang digunakan kadang suka error karena ada komputer seri lama” (Aris Rochmad Sopiyan, S.H, hasil wawancara. 19 Juni 2017).

Terkait dengan kendala yang dihadapi, spesifikasi unit komputer yang digunakan oleh Seksi Hukum dan Informasi merupakan spesifikasi lama dan perlu diperbaharui. Sebaiknya KPKNL Yogyakarta memperhatikan tentang spesifikasi yang terbaru dari unit komputer pengelola aplikasi pelangi. Hal ini dikarenakan unit komputer yang digunakan untuk mengelola ribuan berkas piutang negara agar mengantisipasi terjadinya error.

Gambar

Gambar 3. 1 Tampilan Aplikasi Pelangi
Gambar 3. 2 Tampilan Login
Gambar 3. 3 Tampilan Menu Utama
Gambar 3. 4 Menu Tampilan Pejabat
+7

Referensi

Dokumen terkait

PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA 35 SSAS adalah pada penyelenggaraan program-program seni rupa kontemporer,. melalui pameran, diskusi,

Penggal I secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal dengan wujud fisik bangunan khas rumah lama, atau rumah kampung. Atap pelana atau limasan. Dilihat dari tampilan

berbasis tehnologi informasi dalam meningkatkan Proses Pembelajaran Agama.. Islam di MAN 2 tulungagung

Untuk mengetahui apakah suatu program atau proyek telah dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien seperti yang diharapkan, evaluasi perlu dilakukan pada

Rujukan Berita Acara pe Desember 2016 tentang h pengadaan jasa pemeliha tahun anggaran 2017.. Berkaitan dengan rujukan dan perawatan alat angk melakukan rapat pembuk

Penulisan skripsi yang berjudul “Fungsi Media Massa Dalam Pembentukan Opini Masyarakat” ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Tujuan : Mengetahui berbagai informasi yang terdapat pada peta geologi, peta topografi, dan peta satuan lahan Kabupaten Bogor dengan skala tertentu.. 1.1.7 Pengenalan Peta Tanah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi Kepribadian dan gambaran kompetensi pedagogik guru fisika Madrasah aliyah kota Makassar serta untuk