• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengantar ilmu sosiologi program tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengantar ilmu sosiologi program tanah"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU TANAH (TSL 202)

ZEISA BINTAN TSALITSAN / A24130036

KELOMPOK 1 (JUM’AT)

ASISTEN PRAKTIKUM:

1. Dede Sulaiman, SP 2. Indah Aprilya 3. Salimah Fiddaroini

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan Pengantar Ilmu Tanah. Isi dari laporan praktikum ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan dalam praktikum berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk mengikuti Ujian Praktikum Pengantar Ilmu Tanah serta syarat dalam kontrak perkuliahan bahwa mahasiswa wajib membuat laporan mingguan selama praktikum berlangsung. Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen, staf pengajar, dan pembimbing dalam praktikum mata kuliah Pengantar Ilmu Tanah yang selalu membimbing dan mengajari saya dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu saya dalam hal penyusunan laporan ini. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya mohon maaf atas kesalahan yang ada di laporan ini. Atas perhatian dari Bapa / Ibu dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Tanah dan pembimbing praktikum saya ucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan bagi kita semua.

Bogor, Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

Daftar Tabel iii

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 2

II.METODE 3

2.1. Bahan dan Alat 3

2.1.1. Bahan dan Alat Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah 3

2.1.2. Bahan dan Alat Morfologi Tanah 3

2.1.3. Bahan dan Alat Pengenalan Pupuk 3

2.1.4. Bahan dan Alat Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 3

2.1.5. Bahan dan Alat Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan

Pupuk dan Kapur 4

2.1.6. Bahan dan Alat Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 4

2.1.7. Bahan dan Alat Pengenalan peta tanah, peta kemampuan lahan dan peta

kesesuaian lahan 4

2.2. Prosedur 4

2.2.1 Prosedur praktikum tekstur, warna, dan kosistensi tanah 4

2.2.2. Prosedur Praktikum Morfologi Tanah 5

2.2.3. Prosedur Pengenalan Pupuk 5

2.2.4. Prosedur Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 5

2.2.5. Prosedur Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk

dan Kapur 6

2.2.6. Prosedur Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 6

2.2.7. Prosedur Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan dan Peta Kesesuaian

Lahan 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 6

3.1. Hasil 6

3.1.1. Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah 6

(4)

3.1.3. Pengenalan Pupuk 9

3.1.4. Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 12

3.1.5. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur

16

3.1.6. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan 19

3.1.7. Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian Lahan 23

3.2. PEMBAHASAN 25

3.2.1. Pembahasan tekstur, warna, dan konsistensi 25

3.2.2. Pembahasan Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik 26

3.2.3. Pembahasan Pengenalan Pupuk 27

3.2.4. Pembahasan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 28

3.2.5. Pembahasan Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan

Pupuk dan Kapur 29

3.2.6. Pembahasan Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan 30

3.2.7. Pembahasan Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian

Lahan 31

Gambar. Segitiga tekstur tanah 32

Gambar. Andosol Sukamantri 32

Gambar. Latosol Darmaga 33

Gambar. Podsolik Darmaga 33

DAFTAR PUSTAKA 34

(5)

Daftar Tabel

Tabel. Tekstur dengan metode kuantitatif 6

Tabel. Kelas tekstur dengan menggunakan segi tiga tekstur 7

Tabel. Tekstur lapang (metode kualitatif) 7

Tabel. Deskripsi profil Latosol Darmaga 8

Tabel. Deskripsi profil Podsolik Darmaga 9

Tabel. Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikatan

berbagai Jenis Pupuk yang Dijual Di Pasaran 9

Tabel. Air Tersedia 15

Tabel. Distribusi Ukuran Pori 15

Tabel. Status hara tanah Podsolik 16

Tabel. Status hara tanah Latosol 17

Tabel. Hasil perhitungan kebutuhan kapur 18

Tabel. Peta RBI, Sistem Lahan, dan Peta Geologi 19

Tabel. Dua formasi geologi hasil volkan salak 20

Tabel. Dua formasi geologi berumur tersier 20

Tabel. Informasi wilayah yang dibatasi pada peta RBI 21

Tabel. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor 21

Tabel. Peta Tanah 23

Tabel. Peta Kemampuan Lahan 23

(6)
(7)

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tanah terdapat di mana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu-batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain.

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organic dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Tanah adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil alam tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat tertentu akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak sebagai atau terhadap batuan induk dalam keadaan wilayah tertentu selama jangka waktu tertentu (Anonim, 2007).

Air dalam tanah berasal dan air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Di samping percampuran bahan mineral dengan bahan organic, maka dalam proses pembentukan tanah terbentuk pula lapisasn-lapisan tanah atau horison-horison. Oleh karena itu, dalam definisi ilmiahnya tanah (soil) adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organic, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman. Tanah (soil) berbeda dengan lahan (land) karena lahan meliputi tanah beserta faktor-faktor fisik lingkungannya aseperti lereng, hidrologi, iklim, dan sebagainya.

(8)

Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan disebut edaphologi. Dalam hal ini dipelajari sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman seperti pemupukan, pengapuran dan lain-lain.

Tanah yang tertutup vegetasi yang tebal selalu mempunyai run off minimum. Pembajakan tanah dapat untuk menghasilkan permukaan tanah yang kasar yang membantu run off, tetapi permukaan tanah yang halus/gundul bila terkena air hujan akan membentuk kulit yang keras dan dapat mengurangi infiltrasi serta tingkat waktu, yaitu waktu yang dibutuhkan bervariasi yang tergantung pada stabilitas struktur tanah. Run off maksimal dari tanah berlereng akan terjadi. Ketika sisa-sisa bahan tertimbun di bawah dan permukaan menjadi lembab (Thomson, 1979). Dengan meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah, maka Ilmu Tanah menjadi ilmu yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajari dengan baik perlu pengelompokan lebih lanjut kedalam bidang-bidang yang lebih khusus. Beberapa bidang-bidang khusus dalam Ilmu Tanah tersebut antara lain Fisika Tanah, Kimia Tanah, kesuburan tanah, konservasi (pengawetan) Tanah dan Air, Mikrobiologi Tanah.

1.2. Tujuan

Praktikum terdiri atas tujuh materi yang mempunyai tujuan berbeda, diantaranya sebagai berikut.

1.1.1 Tekstur, Warna, dan Konsistensi

Tujuan : Mengetahui perbandingan liat, debu, dan pasir sebagai penentu tekstur serta perbedaan jenis tanah di Dramaga berdasarkan tekstur, warna, dan konsistensi.

1.1.2 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik

Tujuan : Mendeskripsikan profil tanah latosol dan podsolik di Dramaga

1.1.3 Pengenalan Pupuk

Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang perbedaan jenis-jenis pupuk kimia yang biasa digunakan dalam kegiatan pertanian

1.1.4 Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah

Tujuan : Menganalisis beberapa sifat kimia dan fisika tanah yang penting pada beberapa contoh tanah latosol dan podsolik

(9)

Tujuan : Mengetahui status hara tanah latosol dan podsolik serta cara perhitungan untuk menentukan kebutuhan pupuk dan kapur dalam pertanian

1.1.6 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan

Tujuan : Mengetahui berbagai informasi yang terdapat pada peta geologi, peta topografi, dan peta satuan lahan Kabupaten Bogor dengan skala tertentu

1.1.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan

Tujuan : Menentukan karakteristik lahan berdasarkan informasi dalam peta tanah, mengetahui faktor penghambat pada lahan berdasarkan informasi pada peta kemampaun lahan dengan skala tertentu, dan menentukan kesesuaian lahan.

II.METODE 2.1. Bahan dan Alat

2.1.1. Bahan dan Alat Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah

Pada praktikum ini menggunakan beberapa alat dan bahan di antaranya:

1. Tanah latosol Dramaga

2. Tanah podsolik Dramaga

3. Tanah andosol Sukamantri

4. Tanah regosol Ciomas

5. 4 buah ember plastik kecil

6. 4 buah piring plastik kecil

7. 4 buah sendok plastik kecil

8. Air

9. Buku standar warna Munsell khusus tanah (Munsell Soil Color Chart)

10. Segi tiga tekstur

2.1.2. Bahan dan Alat Morfologi Tanah

1. Profil tanah latosol di kebun sawit Cikabayan

(10)

3. Cangkul

4. Air

5. Buku standar warna Munsell khusus tanah (Munsell Soil Color Chart)

6. Kertas indikator pH

7. Cangkul

2.1.3. Bahan dan Alat Pengenalan Pupuk

1. Berbagai macam pupuk yang dijual di pasaran

2.1.4. Bahan dan Alat Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah

1. Kertas fotocopy yang berisi materi praktikum pengenalan data sifat kimia dan fisik tanah

2. Alat tulis

2.1.5. Bahan dan Alat Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur

1. Lembar fotokopi PIT materi 5 2. Alat Tulis

3. Kertas

2.1.6. Bahan dan Alat Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan

1. Peta

2. Kertas HVS

3. Alat Tulis (Pensil, Pena, Penggaris)

2.1.7. Bahan dan Alat Pengenalan peta tanah, peta kemampuan lahan dan peta kesesuaian lahan

1. Alat tulis

2. Satuan peta tanah

3. Peta kemampuan lahan

2.2. Prosedur

2.2.1 Prosedur praktikum tekstur, warna, dan kosistensi tanah

Pada praktikum ini dilakukan klasifikasi tanah berdasarkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Selain itu, pada praktikum kali ini menguji konsistensi tanah.

Metode kuantitatif memiliki prosedur sebagai berikut:

(11)

2. Bandingkan persentase kandungan pasir, debu, dan liat pada suatu masa tanah

3. Klasifikasikan masa tanah tersebut berdasarkan perbandingan persentase kandungan pasir, debu, dan liat pada segi tiga tekstur

Selanjutnya, metode kualitatif memiliki prosedur sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil masa tanah dalam ember ke sebuah piring

3. Beri sedikit air agar masa tanah tersebut lembab

4. Selanjutnya, masa tanah tersebut dipijat dan dipilin di antara ibu jari dan telunjuk hingga menjadi pasta tanah yang sempurna

5. Perhatikan rasa kasar, lengket, dan licinnya

6. Selajutnya pasta tanah dibuat gulungan-gulungan sambil diperhatikan daya tahannya tekanan dan kelekatannya pada ibu jari dan telunjuk

7. Hasil pengamatan berdasarkan perasaan terhadap pasta tanah ini kemudian dibandingkan dengan cirri-ciri tertentu pada tabel cirri penentu kelas tekstur tanah dengan metode perasaan

Setelah itu, konsistensi tanah ditetapkan dalam 3 kondisi air yaitu konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsistensi kering. Konsistensi tanah dalam keadaan basah memiiki prosedur yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil masa tanah dalam ember ke sebuah piring

3. Beri sedikit air agar masa tanah memiliki kadar air lebih tinggi daripada kapasitas lapang

4. Selanjutnya, untuk menentukan sifat kelekatan, ambil pasta tanah tersebut lalu tekan di antara ibu jari dan telunjuk kemudian ibu jari dan telunjuk tersebut direngganggkan.

5. Selanjutnya, pasta tanah tersebut dipijat dan dipilin di antara ibu jari dan telunjuk untuk menentukan sifat plastis

2.2.2. Prosedur Praktikum Morfologi Tanah

(12)

2. Amatilah profil tanah galian tersebut dengan menentukan batas-batas horizon (batas antar lapisan tanah).

3. Apabila batas antar lapisan tanah sulit ditentukan, maka tusuk-tusuk tanah dengan pisau dan tentukan batas kedalamannya untuk mencari batas antar lapisan tanahnya.

4. Amati sifat biologi dan sifat fisik tanah tersebut dengan melihat aktivitas akar dari tegakan pohon yang ada disekitar tanah.

2.2.3. Prosedur Pengenalan Pupuk

Diamati sebanyak 38 jenis pupuk yang sudah disediakan. Kemudian, setiap jenis pupuk diklasifikasikan berdasarkan nama pupuk, rumus kimia, bentuk, warna, dan unsur ikatan. Masing-masing pupuk tersebut digolongkan berdasarkan kandungannya (pupuk tunggal atau pupuk majemuk).

2.2.4. Prosedur Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah

1. Menganalisis tampilan data fisika tanah yang diterbitkan oleh Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian IPB pada tanggal 28 Juni 2013 mengenai data ukuran pori dan air tersedia sudah sesuai apa tidak

2. Menganalisis mengenai data permeabilitas dan kadar air maksimum yang dapat disimpan pada tanah

3. Menghitung kandungan bahan organik, nisbah C/N, kandungan P dan K di dalam tanah (P2O5 dan K2O), Kejenuhan basa dan Kejenuhan Al pada praktikum pengenalan Data Kimia Tanah

4. Menentukan tekstur tanah yang terdapat pada praktikum tersebut.

2.2.5. Prosedur Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur

1. Menentukan status kesuburan tanah Latosol dan Podsolik berdasarkan yang digunakan pada praktikum minggu 8.

2. Menentukan jumlah pupuk phonska yang diperlukan dan pupuk lain yang harus ditambahkan berdasarkan data pada lembar tugas praktikum 5. 3. Menentukan jumlah pupuk majemuk yang diperlukan dan berapa pupuk

lain yang harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang telah ditentukan.

4. Menentukan jumlah kapur yang harus diberikan pada beberapa macam tanah yang telah diketahui kedalaman tanah, dosis kapur, dan particle density.

2.2.6. Prosedur Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 1. Persiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan

(13)

2.2.7. Prosedur Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan dan Peta Kesesuaian Lahan

1. Memperhatikan peta kemampuan lahan.

2. Menghitung luas lahan untuk usaha pertanian.

3. Mencatat kelas kemampuan lahan dan faktor pembatasnya.

4. Memperhatikan satuan peta tanah.

5. Mengelomp;okkan SPT ke dalam kelas kesesuaian lahan.

6. Mencatat luas lahan yang termasuk kelas S2 dan S3 beserta faktor-faktor pembatasnya.

7. Menyebutkan kelas kesesuaian lahan pada SPT-7 dan SPT-10 untuk tanaman semusim dan tanaman tahunan serta menyebutkan factor pembatasnya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil

3.1.1. Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah

a. Tekstur berdasarkan hasil analisis laboratorium (metode Kuantitatif)

Tabel. Tekstur dengan metode kuantitatif <

1. Kelompokkan kelas ukuran butir berdasarkan USDA

Jawab: Pasir (sand) 0.05-2 mm, Debu (silt) 0.002-0.05 mm, dan Klei (clay) <0.002 mm

2. Tentukan kelas teksturnya dengan menggunakan segi tiga tekstur

Tabel. Kelas tekstur dengan menggunakan segi tiga tekstur N

o.

Liat (%) Debu (%) Pasir (%) Tekstur

a. 15 45 40 Lempung

b. 15 60 25 Lempung Berdebu

c. 40 40 20 Liat Berdebu

d. 10 30 60 Lempung Berpasir

(14)

Tabel. Tekstur lapang (metode kualitatif)

No. Jenis Tanah Tekstur Warna Konsistensi Basah

Kering Lembab Kelekatan Plastisitas

1. LatosolDarmaga LempungBerliat

Dark yellowish Brown

Dark

Brown AgakLekat SangatPlastis

2. PodsolikDarmaga LiatBerdebu

Dark

3. AndosolSukamantri LempungBerpasir

Very Dark Greyish Brown

Very Dark

Brown TidakLekat TidakPlastis

4. RegosolCiomas PasirBerlempung YellowishBrown Very DarkBrown TidakLekat AgakPlastis

3.1.2. Morfologi tanah a. Latosol Darmaga b. Podsolik Darmaga a. Morfologi Latosol Darmaga

Macam Tanah : Latosol

Fisiografi : Kipas alluvium vulkanik

Topografi : Bergelombang

Bahan Induk : Tuf volkan intermedier Farmasi Geologi : Qav

Drainase : Baik

Vegetasi : Bukan asli

Penggunaan Tanah : Dominan untuk tanaman tahunan, spesifik untuk kelapa sawit

Lokasi : Kebun Percobaan Cikabayan Darmaga

Tabel. Deskripsi profil Latosol Darmaga Horison

Uraian

Nomor Simbol Kedalaman (cm)

I A1 0-17,5

Dark Reddish Brown (5YR ¾); liat berdebu (si.cl); gumpal bersudut,halus, sedang; teguh, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang agak banyak dan perakaran sedang yang sedikit.

II A2 17,5-50 Dark Reddish Brown (5YR

(15)

gumpal bersudut, halus, sedang, gembur, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang sedikit dan perakaran sedang yang sedikit.

III B1 50-78,5

Dark Reddish Brown (2,5YR 3/6); klei (c); gumpal

bersudut, sedang,

sedang(antara lemah dan kuat), teguh, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang sedikit dan Plastis; baur; tidak dijumpai perakaran.

Catatan : Perakaran halus sampai kedalaman cm Perakaran sedang sampai kedalaman cm

Perakaran kasar sampai kedalaman cm

b. Morfologi Podsolik Darmaga Macam Tanah : Podsolik Fisiografi : Struktural

Topografi : Bergelombang

Bahan Induk : Batuan klei, tertutup bahan volkanik Formasi Geologi : Qva

Drainase : Baik

Vegetasi : Asli

Penggunaan Tanah : Dominan untuk tanaman tahunan , spesifik untuk kapuk dan semak belukar

Lokasi : Kebun Percobaan Cikabayan Darmaga

Tabel. Deskripsi profil Podsolik Darmaga Horison

Uraian Nomor Simbol Kedalaman(cm)

(16)

dan perakaran kasar sedikit.

II A2 15-40

Redish Yellow (7,5 YR 6/6); klei (cl); halus, sedang, teguh, sangat lekat. Plastis; jelas; dijumpai perakaran halus banyak, perakaran sedang sedikit dan perakaran kasar sedikit.

III B1 40-70

Very Pale Brown (10YR 7/4); lempung liat berpasir(s. Cl. L); pejal, kuat, ekstrim teguh, lekat. Tidak dijumpai perakaran.

Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 28 cm Perakaran sedang sampai kedalaman 30 cm Perakaran kasar sampai kedalaman 40 cm

3.1.3. Pengenalan Pupuk

Tabel. Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikatan berbagai Jenis Pupuk yang Dijual Di Pasaran

No

Kristal Putih Mg S

-5. Ferro

(17)

-Chlorida keputiha

Tohor CaO Serbuk Putih 90%CaO -

-15. Paten

Pink Ca, Mg Phospat

(18)

K2O, 4%

28. Zeolit - Granula

r Abu-abu - -

-- Serbuk Coklat 18,67%

P2O5

3.1.4. Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah

a. Data sifat kimia tanah dan tekstur tanah yang disediakan dan sudah dilengkapi dengan tugas

(19)

- P2O5 - K2 O

- Kejenuhan basa - Kejenuhan Al

(20)

A. DATA SIFAT KIMIA TANAH

---(ppm)--- ---(me/100g)--- (ppm) -(me/100g)- (%) -(me/100g)- ---

(%)---8,30 2,00 0,71 750,7 5

28,4 9,47 1,67 0,61 198,2 5

5,77 2,22 0,53 172,2 5

4,94 1,74 0,89 209,2 5

(21)

Contoh perhitungan pada CT 1

1. Kandungan bahan organik

= C org × 1,724

= 2,55 × 1,724

= 4,39 %

2. Nisbah C/N

¿ C Org

N Total

¿2,55

0,23

¿11,08

3. P2O5

= Mr P2O5 Ar P2

× ppm P

= 14262 × 10,20

= 23,36 ppm

4. K2O

Konversi K → K2O = 390

= ppm K × Mr K2O Ar K2

= 276,9 × 9478

= 333,7 ppm

5. Kejenuhan Basa

(22)

¿8,30+2,00+0,71+0,72

18,91

= 0,62%

6. Kejenuhan Al

Al=Al−dd KTK ×100

¿ 0,19

18,91×100

¿1

B. DATA SIFAT FISIKA TANAH

AIR TERSEDIA

Tabel. Air Tersedia

NO Kadar Air (% v/v) pada PF Air Tersedia

(%)

PF 2.54 PF 4.2

1 31,08 20,18 10,88

2 33,04 20,51 12,53

3 30,83 21,69 19,14

4 32,88 28,68 6,22

5 28,25 22,21 7,03*

6 31,46 20,09 10,37*

7 31,27 21,95 9,32

8 30,95 21,75 9,20

9 28,45 20,47 9,98*

10 33,92 25,29 8,63

Ket : Tanda (*)berartitidaksesuai

Seharusnya : 7,03 adalah 6,04

10,37 adalah 11,37

9,98 adalah 7,98

(23)

DISTRIBUSI UKURAN PORI

Tabel. Distribusi Ukuran Pori NO Porositas

(%)

PF1 PF2 PF

2.54

SangatCepat Cepat Lambat

1 55,30 50,42 38,97 31,08 4,88 11,45 7,85

2 51,51 44,88 41,35 33,04 6,65 3,51 8,31

3 53,14 42,20 35,34 30,83 13,94* 6,88* 4,51

4 52,52 41,29 34,55 32,88 11,23 5,75* 2,67

5 50,41 42,02 34,43 28,25 8,39 7,59 5,18

6 47,52 42,14 36,98 31,46 5,38 8,16* 5,51*

7 48,05 40,65 36,41 31,27 7,40 4,24 5,14

8 55,31 45,07 37,81 30,95 10,23* 7,27* 5,85

9 51,93 43,48 38,83 28,45 8,44* 7,88* 10,38

10 50,90 45,72 43,85 33,92 4,19* 2,37 9,43

Ket : Tanda (*) berarti tidak sesuai

Seharusnya : 13,94 adalah 10,94

10,23 adalah 10,24

8,44 adalah 8,45

4,19 adalah 4,88

6,88 adalah 6,86

5,75 adalah 5,74

8,16 adalah 5,16

7,27 adalah 7,26

7,88 adalah 4,05

5,51 adalah 5,52

3.1.5. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur

(24)

Tabel. Status hara tanah Podsolik

Sifat Tanah Nilai CT podsolik Status kesuburan Podsolik

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

PH(H2O) 6,63 4,57 4,34 4,57 5,52 N M SM M M

C_organik (%) 1,1 0,88 1,14 0,64 0,46 R SR R SR SR

N-total (%) 0,25 - - - - S - - -

-C/N 4,4 - - - - SR - - -

-KTK (me/100g) 12,24 11,01 11,59 8,12 10,9

8 R R R R R

Tabel. Status hara tanah Latosol Sifat

Tanah Nilai CT Latosol Status Kesuburan CT Latosol

(25)

K-dd

b. Hasil perhitungan kebutuhan pupuk (Tugas no. 2 dan no. 3)

1. Phonska (15-15-15) Phonska (P2O5) =

100

15 × 100 = 666, 67 kg Dalam 666,67 kg phonska mengandung : N = 15

100 × 100 = 100 kg K2O = 15

100 × 666,67 = 100 kg

Urea

kekurangan kebutuhan N = 200 – 100 = 100 kg Urea yang dibutuhkan = 100

45 × 100 = 222,22 kg

KCl

Kekurangan kebutuhan K2O = 150 – 100 = 50 kg KCl yang dibutuhkan = 100

50 × 50 = 100 kg

Jadi pupuk yang dibutuhkan yaitu 666,67 kg Phonska, 222,22 kg Urea, dan 100 kg KCl.

2. Pupuk Majemuk (15-0-15) K2O yang dibutuhkan =

Maka pupuk majemuk yang dibutuhkan = 100

15 x 180,77 = 1.205,13 kg

(26)

N = 15

100 x 1.205,13 = 180,77 kg

Urea

Kekurangan kebutuhan urea = 250 – 180,77 =69,23 kg Urea yang dibutuhkan = 10045 x 69,23 = 153,84 kg

SP-36

Kebutuhan P2O5 = Mr PAr P2O2 5 x kg P = 14262 x 100 = 229,63 kg

SP-36 yang dibutuhkan = 100

36 x 229,63 = 636,2 kg

Jadi pupuk yang dibutuhkan yaitu 1.205, 13 kg pupuk majemuk, 153,84 kg urea, dan 636,2 kg SP-36.

c. Hasil perhitungan kebutuhan kapur

Tabel. Hasil perhitungan kebutuhan kapur

No Contoh Tanah Kandungan Al-dd(me/100g) Kebutuhan Kapur (me/100g)

1 Latosol CisasahSukajad 1,25 2,34

2 Latosol CisasahSukajad 0,62 1,16

3

Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih

0,19 0,36

4 Podsolik TrimurjoLampung Tengah 4,50 8,44

5

Podsolik Air

Naningan Tanggamus

6,00 11,25

6

Podsolik Air

Naningan Tanggamus

(27)

Contoh perhitungan (no.1) :

Daya netralisasi 805, maka jumlah kapur yang dibutuhkan yaitu = 100

80 x 1,875 ton = 2,34 ton/ha

3.1.6. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan a. Peta yang digunakan dalam praktikum

Tabel. Peta RBI, Sistem Lahan, dan Peta Geologi

No. Macam Peta Judul Peta Skala

1. Peta RBI Leuwiliang Edisi 1

Tahun 2008 1 : 25.000

2. Peta Sistem Lahan Peta Satuan Lahan

di Kabupaten

Bogor

1:250.000

3. Peta Geologi 1:100.000

b. Informasi dari peta RBI skala 1 : 25.000 (20 cm x 20 cm)

1. Wilayah adminitrasi

(28)

2. Koordinat batas areal : 6 LU 31’ 15” – 6 34’ 00” LU

106 42’ 17” – 106 45’ 00” BT

3. Penutupan atau penguasaan lahan

Penutupan atau penguaasaan lahan yang teramati dalam peta meliputi sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun, semak belukar, tegal atau ladang, rumput atau tanah kosong.

4. Sungai yang mengalir

Meliputi danau (Situ Gede dan Situ Burung), jeram, mata air ,sungai, sungai musiman, sungai perkiraan.

5. Kisaran Elevasi Lahan

Ketinggian tempat paling rendah yaitu 136 mdpl dan paling tinggi 197 mdpl.

c. Dua formasi geologi yang dihasilkan volkan salak

Tabel. Dua formasi geologi hasil volkan salak No. Formasi

Geologi

Umur Susunan Batuan

1. Q vsl Quarter Aliran lava , andesit basal denga piroksen (augit), lava flow basaltic andesite with piroxene (augit) 2. Q vsb Quarter Lahar, breksi tufan dan lapili,

bersusunan andesit basal umumnya lapuk sekali.

d. Dua formasi geologi berumur tersier

(29)

Cijangkar. Anggota ini diperkirakan batu pasir berlapis silang.

e. Formasi geologi di wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000

1. Q svl

2. Q vsb

f. Informasi tentang wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000

Tabel. Informasi wilayah yang dibatasi pada peta RBI

No. Bentuk Lahan Perkiraan Jenis Batuan Induk dari

 Tuf batu apung napal dengan molusea, bergamping

 Batu lempung dengan lempung bitamen dan sisipan ligait dan sisa damar.

g. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor

Tabel. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor

No. Satuan Lahan

(30)

1. Tefra berbutir halus Kelompok besar tanah :

 Dyslrapeets 20-60 % Satuan Peta, Tekstur

Deretan bulan dengan curah hujan rata rata lebih dari 200 mm = 4-12 dan kurang dari 1000 mm = 0-5 Suhu rata-rata terendah hingga tertinggi 22-32 C

2. Cigudeg PAN (Pandeglang)

Luas : 2477 km2 Tefra berbutir halus,

aluvium muda

(31)

Kelompok besar tanah :

Deretan bulan dengan curah hujan rata rata lebih dari 200 mm = 5-10 dan kurang dari 100 mm = 0-3 Suhu rata-rata terendah hingga tertinggi 22-32 C

3.1.7. Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian Lahan a. Peta Tanah

Tabel. Peta Tanah

No. Satuan Peta Tanah (SPT) Karakteristik Lahan 1. SPT 12

Pc . yb−c−11 Hm

Podsolik coklat kekuningan, teksturnya halus, drainasenya sedang, bentuk wilayah bukit-bukit rendah (hummocky), bahan induknya batu liat, tanaman semusimnya S-3t. Tanaman tahunannya 2t. Padi sawahnya S-3t,w.

2. SPT 11

¿−c−N L

Grumusol kelabu, teksturnya halus, drainasenya terhambat, bentuk wilayahnya datar, bahan induknya aluvium atau koluvium, tanaman semusimnya S-2s, tanaman tahunannya S-3s, padi sawahnya S-2s.

b. Peta Kemampuan Lahan (Skala 1 : 250.000 & Skala 1 : 50.000)

Tabel. Peta Kemampuan Lahan

No. Kelas Kemampuan Lahan Faaktor Penghambat

1. II Normal (sedikit penghambat)

2. III Normal (Sedikit penghambat),

bentuk wilayah berombak sampai

bergelombang, kekeringan

(32)

3. IV Normal (sedikit penghambat), bentuk wilayah berombak sampai

bergelombang, kekeringan

musiman, miskin, fisik tanah buruk (konkresi dan kerikil), muka air tanah, genangan musiman, bentuk

wilayah berbukit sampai

bergunung, erosi.

c. Peta Kesesuaian Lahan

Tabel. Peta Kesesuaian Lahan No. Kelas Kesesuaian

Lahan SPT Faktor Penghambat

1. S-2

(Tanaman Semusim) S-3

(Tanaman Tahunan)

7 S= kedalaman efektif,

tekstur di daerah perakaran, dan kapasitas menahan air.

2. U

(Tanaman Semusim) U

(Tanaman Tahunan)

(33)

3.2. PEMBAHASAN

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Gambar. Segitiga tekstur tanah

(41)

Gambar. Latosol Darmaga

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Kadar Lengas Tanah.http://www.misouryuniversity.com. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014

Bailey, Harry H. 1986. Dasar- dasar Ilmu Tanah.. Lampung: Universitas Lampung

Buckman, Harry O. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya Aksara

Buurman, P. 1980. Red Soils in Indonesia. Wageningen: Centre for Agricultural Publishing and Documentation

Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Foth, Henry D, 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga

Harjadi, Sri Setyati M.M., 1988. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, Jakarta.

Hillel, D. 1982. Introduction to Soil Rhysics. Academic Press., Inc. San Diego, California

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K

Sanchez. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Bandung: ITB

Sarwono. 1987. Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Jakarta: Penebar Swadaya

Soegiman.1982. Ilmu Tanah. Bogor: IPB

Suhardi, 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Kanisius, Yogyakarta

Sutanto, R. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius

Sutarman.1993. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya Aksara

Tan, Kim H. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: UGM Press

(43)

Kesan dan Pesan Asisten Praktikum

Kesan saya kepada kaka asisten praktikum yaitu kaka asisten sangat baik dan mau mengajarkan kita sampai kita mengerti. Meskipun banyak mahasiswa yang acuh tak acuh tetapi kaka asisten tetap mengajarkan mahasiswa sampai bisa. Dan kaka asisten praktikum sangat sabar dalam menjelaskan materi karena ada beberapa mahasiswa yang ingin diulangi penyampaian materinya. Apabila praktikum di lapangan kaka asisten praktikum menemani kita dan menjelaskan sampai kita mengerti. Meskipun di lapangan sangat panas tetapi kaka kaka tetap semangat menjelaskan dan menemani kita dalam praktikum di luar lapangan. Dan kami sangat berterima kasih kepada kaka kaka asisten praktikum. Apabila tidak ada kaka kaka kita tidak akan mengerti dalam materi praktikum ini.

Gambar

Tabel. Tekstur dengan metode kuantitatif
Tabel. Deskripsi profil Latosol Darmaga
Tabel. Deskripsi profil Podsolik Darmaga
Tabel. Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikatanberbagai Jenis Pupuk yang Dijual Di Pasaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

128–496 MB dari memori yang tersedia di Raspberry Pi adalah dua kali minimum 64 MB yang diperlukan untuk menjalankan Slackware Linux pada sistem ARM atau i386..

Berdasarkan hasil penelitian dan pem- bahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) prinsip-prinsip Cognitive Load Theory dalam bahan ajar geometri SMP yang

Akan tetapi, bagi mahasiswa yang menganggap ada nilai yang tidak akurat, maka diperbolehkan untuk menghubungi dosen pengasuh mata kuliah dengan menyertakan alasan dalam waktu

Pertemuan kedua, hasil dari lembar observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah

Simpulan yang dapat dirumuskan mengacu pada pembahasan di atas, yaitu : (1) Pengaruh persepsi keadilan distributif dalam pemulihan layanan pada kepuasan, menunjukan

Selain menerapkan pembagian fifty-fifty, dari ketujuh perkara yang dianalisis tentang gugatan harta bersama oleh isteri yang tidak bekerja terhadap suami yang bekerja

Bagaimana pun juga, kiwari tidak dapat eksis secara bebas, tetapi harus mempunyai hubungan dengan konstruksi. Rangka bangunan harus dipotong dalam dimensi-dimensi yang cukup

Dengan memiliki harapan karir maka akan terjadi perubahan pada orang tersebut dengan ciri-ciri : (1) Suka memperhatikan keadaan orang yang bekerja pada profesi