LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENGANTAR ILMU TANAH (TSL 202)
ZEISA BINTAN TSALITSAN / A24130036
KELOMPOK 1 (JUM’AT)
ASISTEN PRAKTIKUM:
1. Dede Sulaiman, SP 2. Indah Aprilya 3. Salimah Fiddaroini
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan Pengantar Ilmu Tanah. Isi dari laporan praktikum ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan dalam praktikum berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk mengikuti Ujian Praktikum Pengantar Ilmu Tanah serta syarat dalam kontrak perkuliahan bahwa mahasiswa wajib membuat laporan mingguan selama praktikum berlangsung. Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen, staf pengajar, dan pembimbing dalam praktikum mata kuliah Pengantar Ilmu Tanah yang selalu membimbing dan mengajari saya dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu saya dalam hal penyusunan laporan ini. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya mohon maaf atas kesalahan yang ada di laporan ini. Atas perhatian dari Bapa / Ibu dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Tanah dan pembimbing praktikum saya ucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan bagi kita semua.
Bogor, Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
Daftar Tabel iii
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
II.METODE 3
2.1. Bahan dan Alat 3
2.1.1. Bahan dan Alat Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah 3
2.1.2. Bahan dan Alat Morfologi Tanah 3
2.1.3. Bahan dan Alat Pengenalan Pupuk 3
2.1.4. Bahan dan Alat Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 3
2.1.5. Bahan dan Alat Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan
Pupuk dan Kapur 4
2.1.6. Bahan dan Alat Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 4
2.1.7. Bahan dan Alat Pengenalan peta tanah, peta kemampuan lahan dan peta
kesesuaian lahan 4
2.2. Prosedur 4
2.2.1 Prosedur praktikum tekstur, warna, dan kosistensi tanah 4
2.2.2. Prosedur Praktikum Morfologi Tanah 5
2.2.3. Prosedur Pengenalan Pupuk 5
2.2.4. Prosedur Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 5
2.2.5. Prosedur Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk
dan Kapur 6
2.2.6. Prosedur Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 6
2.2.7. Prosedur Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan dan Peta Kesesuaian
Lahan 6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 6
3.1. Hasil 6
3.1.1. Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah 6
3.1.3. Pengenalan Pupuk 9
3.1.4. Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 12
3.1.5. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
16
3.1.6. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan 19
3.1.7. Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian Lahan 23
3.2. PEMBAHASAN 25
3.2.1. Pembahasan tekstur, warna, dan konsistensi 25
3.2.2. Pembahasan Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik 26
3.2.3. Pembahasan Pengenalan Pupuk 27
3.2.4. Pembahasan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah 28
3.2.5. Pembahasan Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan
Pupuk dan Kapur 29
3.2.6. Pembahasan Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan 30
3.2.7. Pembahasan Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian
Lahan 31
Gambar. Segitiga tekstur tanah 32
Gambar. Andosol Sukamantri 32
Gambar. Latosol Darmaga 33
Gambar. Podsolik Darmaga 33
DAFTAR PUSTAKA 34
Daftar Tabel
Tabel. Tekstur dengan metode kuantitatif 6
Tabel. Kelas tekstur dengan menggunakan segi tiga tekstur 7
Tabel. Tekstur lapang (metode kualitatif) 7
Tabel. Deskripsi profil Latosol Darmaga 8
Tabel. Deskripsi profil Podsolik Darmaga 9
Tabel. Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikatan
berbagai Jenis Pupuk yang Dijual Di Pasaran 9
Tabel. Air Tersedia 15
Tabel. Distribusi Ukuran Pori 15
Tabel. Status hara tanah Podsolik 16
Tabel. Status hara tanah Latosol 17
Tabel. Hasil perhitungan kebutuhan kapur 18
Tabel. Peta RBI, Sistem Lahan, dan Peta Geologi 19
Tabel. Dua formasi geologi hasil volkan salak 20
Tabel. Dua formasi geologi berumur tersier 20
Tabel. Informasi wilayah yang dibatasi pada peta RBI 21
Tabel. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor 21
Tabel. Peta Tanah 23
Tabel. Peta Kemampuan Lahan 23
1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Tanah terdapat di mana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu-batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain.
Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organic dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Tanah adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil alam tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat tertentu akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak sebagai atau terhadap batuan induk dalam keadaan wilayah tertentu selama jangka waktu tertentu (Anonim, 2007).
Air dalam tanah berasal dan air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Di samping percampuran bahan mineral dengan bahan organic, maka dalam proses pembentukan tanah terbentuk pula lapisasn-lapisan tanah atau horison-horison. Oleh karena itu, dalam definisi ilmiahnya tanah (soil) adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organic, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman. Tanah (soil) berbeda dengan lahan (land) karena lahan meliputi tanah beserta faktor-faktor fisik lingkungannya aseperti lereng, hidrologi, iklim, dan sebagainya.
Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan disebut edaphologi. Dalam hal ini dipelajari sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman seperti pemupukan, pengapuran dan lain-lain.
Tanah yang tertutup vegetasi yang tebal selalu mempunyai run off minimum. Pembajakan tanah dapat untuk menghasilkan permukaan tanah yang kasar yang membantu run off, tetapi permukaan tanah yang halus/gundul bila terkena air hujan akan membentuk kulit yang keras dan dapat mengurangi infiltrasi serta tingkat waktu, yaitu waktu yang dibutuhkan bervariasi yang tergantung pada stabilitas struktur tanah. Run off maksimal dari tanah berlereng akan terjadi. Ketika sisa-sisa bahan tertimbun di bawah dan permukaan menjadi lembab (Thomson, 1979). Dengan meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah, maka Ilmu Tanah menjadi ilmu yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajari dengan baik perlu pengelompokan lebih lanjut kedalam bidang-bidang yang lebih khusus. Beberapa bidang-bidang khusus dalam Ilmu Tanah tersebut antara lain Fisika Tanah, Kimia Tanah, kesuburan tanah, konservasi (pengawetan) Tanah dan Air, Mikrobiologi Tanah.
1.2. Tujuan
Praktikum terdiri atas tujuh materi yang mempunyai tujuan berbeda, diantaranya sebagai berikut.
1.1.1 Tekstur, Warna, dan Konsistensi
Tujuan : Mengetahui perbandingan liat, debu, dan pasir sebagai penentu tekstur serta perbedaan jenis tanah di Dramaga berdasarkan tekstur, warna, dan konsistensi.
1.1.2 Morfologi Tanah Latosol dan Podsolik
Tujuan : Mendeskripsikan profil tanah latosol dan podsolik di Dramaga
1.1.3 Pengenalan Pupuk
Tujuan : Memberikan pengetahuan tentang perbedaan jenis-jenis pupuk kimia yang biasa digunakan dalam kegiatan pertanian
1.1.4 Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah
Tujuan : Menganalisis beberapa sifat kimia dan fisika tanah yang penting pada beberapa contoh tanah latosol dan podsolik
Tujuan : Mengetahui status hara tanah latosol dan podsolik serta cara perhitungan untuk menentukan kebutuhan pupuk dan kapur dalam pertanian
1.1.6 Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi, dan Peta Satuan Lahan
Tujuan : Mengetahui berbagai informasi yang terdapat pada peta geologi, peta topografi, dan peta satuan lahan Kabupaten Bogor dengan skala tertentu
1.1.7 Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, dan Peta Kesesuaian Lahan
Tujuan : Menentukan karakteristik lahan berdasarkan informasi dalam peta tanah, mengetahui faktor penghambat pada lahan berdasarkan informasi pada peta kemampaun lahan dengan skala tertentu, dan menentukan kesesuaian lahan.
II.METODE 2.1. Bahan dan Alat
2.1.1. Bahan dan Alat Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah
Pada praktikum ini menggunakan beberapa alat dan bahan di antaranya:
1. Tanah latosol Dramaga
2. Tanah podsolik Dramaga
3. Tanah andosol Sukamantri
4. Tanah regosol Ciomas
5. 4 buah ember plastik kecil
6. 4 buah piring plastik kecil
7. 4 buah sendok plastik kecil
8. Air
9. Buku standar warna Munsell khusus tanah (Munsell Soil Color Chart)
10. Segi tiga tekstur
2.1.2. Bahan dan Alat Morfologi Tanah
1. Profil tanah latosol di kebun sawit Cikabayan
3. Cangkul
4. Air
5. Buku standar warna Munsell khusus tanah (Munsell Soil Color Chart)
6. Kertas indikator pH
7. Cangkul
2.1.3. Bahan dan Alat Pengenalan Pupuk
1. Berbagai macam pupuk yang dijual di pasaran
2.1.4. Bahan dan Alat Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah
1. Kertas fotocopy yang berisi materi praktikum pengenalan data sifat kimia dan fisik tanah
2. Alat tulis
2.1.5. Bahan dan Alat Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
1. Lembar fotokopi PIT materi 5 2. Alat Tulis
3. Kertas
2.1.6. Bahan dan Alat Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan
1. Peta
2. Kertas HVS
3. Alat Tulis (Pensil, Pena, Penggaris)
2.1.7. Bahan dan Alat Pengenalan peta tanah, peta kemampuan lahan dan peta kesesuaian lahan
1. Alat tulis
2. Satuan peta tanah
3. Peta kemampuan lahan
2.2. Prosedur
2.2.1 Prosedur praktikum tekstur, warna, dan kosistensi tanah
Pada praktikum ini dilakukan klasifikasi tanah berdasarkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Selain itu, pada praktikum kali ini menguji konsistensi tanah.
Metode kuantitatif memiliki prosedur sebagai berikut:
2. Bandingkan persentase kandungan pasir, debu, dan liat pada suatu masa tanah
3. Klasifikasikan masa tanah tersebut berdasarkan perbandingan persentase kandungan pasir, debu, dan liat pada segi tiga tekstur
Selanjutnya, metode kualitatif memiliki prosedur sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil masa tanah dalam ember ke sebuah piring
3. Beri sedikit air agar masa tanah tersebut lembab
4. Selanjutnya, masa tanah tersebut dipijat dan dipilin di antara ibu jari dan telunjuk hingga menjadi pasta tanah yang sempurna
5. Perhatikan rasa kasar, lengket, dan licinnya
6. Selajutnya pasta tanah dibuat gulungan-gulungan sambil diperhatikan daya tahannya tekanan dan kelekatannya pada ibu jari dan telunjuk
7. Hasil pengamatan berdasarkan perasaan terhadap pasta tanah ini kemudian dibandingkan dengan cirri-ciri tertentu pada tabel cirri penentu kelas tekstur tanah dengan metode perasaan
Setelah itu, konsistensi tanah ditetapkan dalam 3 kondisi air yaitu konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsistensi kering. Konsistensi tanah dalam keadaan basah memiiki prosedur yaitu:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil masa tanah dalam ember ke sebuah piring
3. Beri sedikit air agar masa tanah memiliki kadar air lebih tinggi daripada kapasitas lapang
4. Selanjutnya, untuk menentukan sifat kelekatan, ambil pasta tanah tersebut lalu tekan di antara ibu jari dan telunjuk kemudian ibu jari dan telunjuk tersebut direngganggkan.
5. Selanjutnya, pasta tanah tersebut dipijat dan dipilin di antara ibu jari dan telunjuk untuk menentukan sifat plastis
2.2.2. Prosedur Praktikum Morfologi Tanah
2. Amatilah profil tanah galian tersebut dengan menentukan batas-batas horizon (batas antar lapisan tanah).
3. Apabila batas antar lapisan tanah sulit ditentukan, maka tusuk-tusuk tanah dengan pisau dan tentukan batas kedalamannya untuk mencari batas antar lapisan tanahnya.
4. Amati sifat biologi dan sifat fisik tanah tersebut dengan melihat aktivitas akar dari tegakan pohon yang ada disekitar tanah.
2.2.3. Prosedur Pengenalan Pupuk
Diamati sebanyak 38 jenis pupuk yang sudah disediakan. Kemudian, setiap jenis pupuk diklasifikasikan berdasarkan nama pupuk, rumus kimia, bentuk, warna, dan unsur ikatan. Masing-masing pupuk tersebut digolongkan berdasarkan kandungannya (pupuk tunggal atau pupuk majemuk).
2.2.4. Prosedur Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah
1. Menganalisis tampilan data fisika tanah yang diterbitkan oleh Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian IPB pada tanggal 28 Juni 2013 mengenai data ukuran pori dan air tersedia sudah sesuai apa tidak
2. Menganalisis mengenai data permeabilitas dan kadar air maksimum yang dapat disimpan pada tanah
3. Menghitung kandungan bahan organik, nisbah C/N, kandungan P dan K di dalam tanah (P2O5 dan K2O), Kejenuhan basa dan Kejenuhan Al pada praktikum pengenalan Data Kimia Tanah
4. Menentukan tekstur tanah yang terdapat pada praktikum tersebut.
2.2.5. Prosedur Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
1. Menentukan status kesuburan tanah Latosol dan Podsolik berdasarkan yang digunakan pada praktikum minggu 8.
2. Menentukan jumlah pupuk phonska yang diperlukan dan pupuk lain yang harus ditambahkan berdasarkan data pada lembar tugas praktikum 5. 3. Menentukan jumlah pupuk majemuk yang diperlukan dan berapa pupuk
lain yang harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang telah ditentukan.
4. Menentukan jumlah kapur yang harus diberikan pada beberapa macam tanah yang telah diketahui kedalaman tanah, dosis kapur, dan particle density.
2.2.6. Prosedur Pengenalan Peta Topografi, Peta Geologi dan Peta Satuan Lahan 1. Persiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan
2.2.7. Prosedur Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan dan Peta Kesesuaian Lahan
1. Memperhatikan peta kemampuan lahan.
2. Menghitung luas lahan untuk usaha pertanian.
3. Mencatat kelas kemampuan lahan dan faktor pembatasnya.
4. Memperhatikan satuan peta tanah.
5. Mengelomp;okkan SPT ke dalam kelas kesesuaian lahan.
6. Mencatat luas lahan yang termasuk kelas S2 dan S3 beserta faktor-faktor pembatasnya.
7. Menyebutkan kelas kesesuaian lahan pada SPT-7 dan SPT-10 untuk tanaman semusim dan tanaman tahunan serta menyebutkan factor pembatasnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil
3.1.1. Tekstur, Warna, dan Konsistensi Tanah
a. Tekstur berdasarkan hasil analisis laboratorium (metode Kuantitatif)
Tabel. Tekstur dengan metode kuantitatif <
1. Kelompokkan kelas ukuran butir berdasarkan USDA
Jawab: Pasir (sand) 0.05-2 mm, Debu (silt) 0.002-0.05 mm, dan Klei (clay) <0.002 mm
2. Tentukan kelas teksturnya dengan menggunakan segi tiga tekstur
Tabel. Kelas tekstur dengan menggunakan segi tiga tekstur N
o.
Liat (%) Debu (%) Pasir (%) Tekstur
a. 15 45 40 Lempung
b. 15 60 25 Lempung Berdebu
c. 40 40 20 Liat Berdebu
d. 10 30 60 Lempung Berpasir
Tabel. Tekstur lapang (metode kualitatif)
No. Jenis Tanah Tekstur Warna Konsistensi Basah
Kering Lembab Kelekatan Plastisitas
1. LatosolDarmaga LempungBerliat
Dark yellowish Brown
Dark
Brown AgakLekat SangatPlastis
2. PodsolikDarmaga LiatBerdebu
Dark
3. AndosolSukamantri LempungBerpasir
Very Dark Greyish Brown
Very Dark
Brown TidakLekat TidakPlastis
4. RegosolCiomas PasirBerlempung YellowishBrown Very DarkBrown TidakLekat AgakPlastis
3.1.2. Morfologi tanah a. Latosol Darmaga b. Podsolik Darmaga a. Morfologi Latosol Darmaga
Macam Tanah : Latosol
Fisiografi : Kipas alluvium vulkanik
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Tuf volkan intermedier Farmasi Geologi : Qav
Drainase : Baik
Vegetasi : Bukan asli
Penggunaan Tanah : Dominan untuk tanaman tahunan, spesifik untuk kelapa sawit
Lokasi : Kebun Percobaan Cikabayan Darmaga
Tabel. Deskripsi profil Latosol Darmaga Horison
Uraian
Nomor Simbol Kedalaman (cm)
I A1 0-17,5
Dark Reddish Brown (5YR ¾); liat berdebu (si.cl); gumpal bersudut,halus, sedang; teguh, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang agak banyak dan perakaran sedang yang sedikit.
II A2 17,5-50 Dark Reddish Brown (5YR
gumpal bersudut, halus, sedang, gembur, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang sedikit dan perakaran sedang yang sedikit.
III B1 50-78,5
Dark Reddish Brown (2,5YR 3/6); klei (c); gumpal
bersudut, sedang,
sedang(antara lemah dan kuat), teguh, lekat. Plastis; baur; dijumpai perakaran halus yang sedikit dan Plastis; baur; tidak dijumpai perakaran.
Catatan : Perakaran halus sampai kedalaman cm Perakaran sedang sampai kedalaman cm
Perakaran kasar sampai kedalaman cm
b. Morfologi Podsolik Darmaga Macam Tanah : Podsolik Fisiografi : Struktural
Topografi : Bergelombang
Bahan Induk : Batuan klei, tertutup bahan volkanik Formasi Geologi : Qva
Drainase : Baik
Vegetasi : Asli
Penggunaan Tanah : Dominan untuk tanaman tahunan , spesifik untuk kapuk dan semak belukar
Lokasi : Kebun Percobaan Cikabayan Darmaga
Tabel. Deskripsi profil Podsolik Darmaga Horison
Uraian Nomor Simbol Kedalaman(cm)
dan perakaran kasar sedikit.
II A2 15-40
Redish Yellow (7,5 YR 6/6); klei (cl); halus, sedang, teguh, sangat lekat. Plastis; jelas; dijumpai perakaran halus banyak, perakaran sedang sedikit dan perakaran kasar sedikit.
III B1 40-70
Very Pale Brown (10YR 7/4); lempung liat berpasir(s. Cl. L); pejal, kuat, ekstrim teguh, lekat. Tidak dijumpai perakaran.
Catatan: Perakaran halus sampai kedalaman 28 cm Perakaran sedang sampai kedalaman 30 cm Perakaran kasar sampai kedalaman 40 cm
3.1.3. Pengenalan Pupuk
Tabel. Nama, Rumus Kimia, Bentuk, Warna, Unsur Utama, dan Unsur Ikatan berbagai Jenis Pupuk yang Dijual Di Pasaran
No
Kristal Putih Mg S
-5. Ferro
-Chlorida keputiha
Tohor CaO Serbuk Putih 90%CaO -
-15. Paten
Pink Ca, Mg Phospat
K2O, 4%
28. Zeolit - Granula
r Abu-abu - -
-- Serbuk Coklat 18,67%
P2O5
3.1.4. Pengenalan Data Sifat Kimia dan Sifat Fisika Tanah
a. Data sifat kimia tanah dan tekstur tanah yang disediakan dan sudah dilengkapi dengan tugas
- P2O5 - K2 O
- Kejenuhan basa - Kejenuhan Al
A. DATA SIFAT KIMIA TANAH
---(ppm)--- ---(me/100g)--- (ppm) -(me/100g)- (%) -(me/100g)- ---
(%)---8,30 2,00 0,71 750,7 5
28,4 9,47 1,67 0,61 198,2 5
5,77 2,22 0,53 172,2 5
4,94 1,74 0,89 209,2 5
Contoh perhitungan pada CT 1
1. Kandungan bahan organik
= C org × 1,724
= 2,55 × 1,724
= 4,39 %
2. Nisbah C/N
¿ C Org
N Total
¿2,55
0,23
¿11,08
3. P2O5
= Mr P2O5 Ar P2
× ppm P
= 14262 × 10,20
= 23,36 ppm
4. K2O
Konversi K → K2O = 390
= ppm K × Mr K2O Ar K2
= 276,9 × 9478
= 333,7 ppm
5. Kejenuhan Basa
¿8,30+2,00+0,71+0,72
18,91
= 0,62%
6. Kejenuhan Al
Al=Al−dd KTK ×100
¿ 0,19
18,91×100
¿1
B. DATA SIFAT FISIKA TANAH
AIR TERSEDIA
Tabel. Air Tersedia
NO Kadar Air (% v/v) pada PF Air Tersedia
(%)
PF 2.54 PF 4.2
1 31,08 20,18 10,88
2 33,04 20,51 12,53
3 30,83 21,69 19,14
4 32,88 28,68 6,22
5 28,25 22,21 7,03*
6 31,46 20,09 10,37*
7 31,27 21,95 9,32
8 30,95 21,75 9,20
9 28,45 20,47 9,98*
10 33,92 25,29 8,63
Ket : Tanda (*)berartitidaksesuai
Seharusnya : 7,03 adalah 6,04
10,37 adalah 11,37
9,98 adalah 7,98
DISTRIBUSI UKURAN PORI
Tabel. Distribusi Ukuran Pori NO Porositas
(%)
PF1 PF2 PF
2.54
SangatCepat Cepat Lambat
1 55,30 50,42 38,97 31,08 4,88 11,45 7,85
2 51,51 44,88 41,35 33,04 6,65 3,51 8,31
3 53,14 42,20 35,34 30,83 13,94* 6,88* 4,51
4 52,52 41,29 34,55 32,88 11,23 5,75* 2,67
5 50,41 42,02 34,43 28,25 8,39 7,59 5,18
6 47,52 42,14 36,98 31,46 5,38 8,16* 5,51*
7 48,05 40,65 36,41 31,27 7,40 4,24 5,14
8 55,31 45,07 37,81 30,95 10,23* 7,27* 5,85
9 51,93 43,48 38,83 28,45 8,44* 7,88* 10,38
10 50,90 45,72 43,85 33,92 4,19* 2,37 9,43
Ket : Tanda (*) berarti tidak sesuai
Seharusnya : 13,94 adalah 10,94
10,23 adalah 10,24
8,44 adalah 8,45
4,19 adalah 4,88
6,88 adalah 6,86
5,75 adalah 5,74
8,16 adalah 5,16
7,27 adalah 7,26
7,88 adalah 4,05
5,51 adalah 5,52
3.1.5. Pengenalan Evaluasi Kesuburan Tanah, Menghitung Kebutuhan Pupuk dan Kapur
Tabel. Status hara tanah Podsolik
Sifat Tanah Nilai CT podsolik Status kesuburan Podsolik
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PH(H2O) 6,63 4,57 4,34 4,57 5,52 N M SM M M
C_organik (%) 1,1 0,88 1,14 0,64 0,46 R SR R SR SR
N-total (%) 0,25 - - - - S - - -
-C/N 4,4 - - - - SR - - -
-KTK (me/100g) 12,24 11,01 11,59 8,12 10,9
8 R R R R R
Tabel. Status hara tanah Latosol Sifat
Tanah Nilai CT Latosol Status Kesuburan CT Latosol
K-dd
b. Hasil perhitungan kebutuhan pupuk (Tugas no. 2 dan no. 3)
1. Phonska (15-15-15) Phonska (P2O5) =
100
15 × 100 = 666, 67 kg Dalam 666,67 kg phonska mengandung : N = 15
100 × 100 = 100 kg K2O = 15
100 × 666,67 = 100 kg
Urea
kekurangan kebutuhan N = 200 – 100 = 100 kg Urea yang dibutuhkan = 100
45 × 100 = 222,22 kg
KCl
Kekurangan kebutuhan K2O = 150 – 100 = 50 kg KCl yang dibutuhkan = 100
50 × 50 = 100 kg
Jadi pupuk yang dibutuhkan yaitu 666,67 kg Phonska, 222,22 kg Urea, dan 100 kg KCl.
2. Pupuk Majemuk (15-0-15) K2O yang dibutuhkan =
Maka pupuk majemuk yang dibutuhkan = 100
15 x 180,77 = 1.205,13 kg
N = 15
100 x 1.205,13 = 180,77 kg
Urea
Kekurangan kebutuhan urea = 250 – 180,77 =69,23 kg Urea yang dibutuhkan = 10045 x 69,23 = 153,84 kg
SP-36
Kebutuhan P2O5 = Mr PAr P2O2 5 x kg P = 14262 x 100 = 229,63 kg
SP-36 yang dibutuhkan = 100
36 x 229,63 = 636,2 kg
Jadi pupuk yang dibutuhkan yaitu 1.205, 13 kg pupuk majemuk, 153,84 kg urea, dan 636,2 kg SP-36.
c. Hasil perhitungan kebutuhan kapur
Tabel. Hasil perhitungan kebutuhan kapur
No Contoh Tanah Kandungan Al-dd(me/100g) Kebutuhan Kapur (me/100g)
1 Latosol CisasahSukajad 1,25 2,34
2 Latosol CisasahSukajad 0,62 1,16
3
Latosol Dukuh Menteng Pasir Eurih
0,19 0,36
4 Podsolik TrimurjoLampung Tengah 4,50 8,44
5
Podsolik Air
Naningan Tanggamus
6,00 11,25
6
Podsolik Air
Naningan Tanggamus
Contoh perhitungan (no.1) :
Daya netralisasi 805, maka jumlah kapur yang dibutuhkan yaitu = 100
80 x 1,875 ton = 2,34 ton/ha
3.1.6. Pengenalan Peta Geologi, Peta Topografi dan Peta Satuan Lahan a. Peta yang digunakan dalam praktikum
Tabel. Peta RBI, Sistem Lahan, dan Peta Geologi
No. Macam Peta Judul Peta Skala
1. Peta RBI Leuwiliang Edisi 1
Tahun 2008 1 : 25.000
2. Peta Sistem Lahan Peta Satuan Lahan
di Kabupaten
Bogor
1:250.000
3. Peta Geologi 1:100.000
b. Informasi dari peta RBI skala 1 : 25.000 (20 cm x 20 cm)
1. Wilayah adminitrasi
2. Koordinat batas areal : 6 LU 31’ 15” – 6 34’ 00” LU
106 42’ 17” – 106 45’ 00” BT
3. Penutupan atau penguasaan lahan
Penutupan atau penguaasaan lahan yang teramati dalam peta meliputi sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun, semak belukar, tegal atau ladang, rumput atau tanah kosong.
4. Sungai yang mengalir
Meliputi danau (Situ Gede dan Situ Burung), jeram, mata air ,sungai, sungai musiman, sungai perkiraan.
5. Kisaran Elevasi Lahan
Ketinggian tempat paling rendah yaitu 136 mdpl dan paling tinggi 197 mdpl.
c. Dua formasi geologi yang dihasilkan volkan salak
Tabel. Dua formasi geologi hasil volkan salak No. Formasi
Geologi
Umur Susunan Batuan
1. Q vsl Quarter Aliran lava , andesit basal denga piroksen (augit), lava flow basaltic andesite with piroxene (augit) 2. Q vsb Quarter Lahar, breksi tufan dan lapili,
bersusunan andesit basal umumnya lapuk sekali.
d. Dua formasi geologi berumur tersier
Cijangkar. Anggota ini diperkirakan batu pasir berlapis silang.
e. Formasi geologi di wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
1. Q svl
2. Q vsb
f. Informasi tentang wilayah yang dibatasi 20 cm x 20 cm pada peta RBI skala 1 : 25.000
Tabel. Informasi wilayah yang dibatasi pada peta RBI
No. Bentuk Lahan Perkiraan Jenis Batuan Induk dari
Tuf batu apung napal dengan molusea, bergamping
Batu lempung dengan lempung bitamen dan sisipan ligait dan sisa damar.
g. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor
Tabel. Tiga satuan lahan pada peta system lahan Kabupaten Bogor
No. Satuan Lahan
1. Tefra berbutir halus Kelompok besar tanah :
Dyslrapeets 20-60 % Satuan Peta, Tekstur
Deretan bulan dengan curah hujan rata rata lebih dari 200 mm = 4-12 dan kurang dari 1000 mm = 0-5 Suhu rata-rata terendah hingga tertinggi 22-32 C
2. Cigudeg PAN (Pandeglang)
Luas : 2477 km2 Tefra berbutir halus,
aluvium muda
Kelompok besar tanah :
Deretan bulan dengan curah hujan rata rata lebih dari 200 mm = 5-10 dan kurang dari 100 mm = 0-3 Suhu rata-rata terendah hingga tertinggi 22-32 C
3.1.7. Pengenalan Peta Tanah, Peta Kemampuan Lahan, Peta Kesesuaian Lahan a. Peta Tanah
Tabel. Peta Tanah
No. Satuan Peta Tanah (SPT) Karakteristik Lahan 1. SPT 12
Pc . yb−c−11 Hm
Podsolik coklat kekuningan, teksturnya halus, drainasenya sedang, bentuk wilayah bukit-bukit rendah (hummocky), bahan induknya batu liat, tanaman semusimnya S-3t. Tanaman tahunannya 2t. Padi sawahnya S-3t,w.
2. SPT 11
¿−c−N L
Grumusol kelabu, teksturnya halus, drainasenya terhambat, bentuk wilayahnya datar, bahan induknya aluvium atau koluvium, tanaman semusimnya S-2s, tanaman tahunannya S-3s, padi sawahnya S-2s.
b. Peta Kemampuan Lahan (Skala 1 : 250.000 & Skala 1 : 50.000)
Tabel. Peta Kemampuan Lahan
No. Kelas Kemampuan Lahan Faaktor Penghambat
1. II Normal (sedikit penghambat)
2. III Normal (Sedikit penghambat),
bentuk wilayah berombak sampai
bergelombang, kekeringan
3. IV Normal (sedikit penghambat), bentuk wilayah berombak sampai
bergelombang, kekeringan
musiman, miskin, fisik tanah buruk (konkresi dan kerikil), muka air tanah, genangan musiman, bentuk
wilayah berbukit sampai
bergunung, erosi.
c. Peta Kesesuaian Lahan
Tabel. Peta Kesesuaian Lahan No. Kelas Kesesuaian
Lahan SPT Faktor Penghambat
1. S-2
(Tanaman Semusim) S-3
(Tanaman Tahunan)
7 S= kedalaman efektif,
tekstur di daerah perakaran, dan kapasitas menahan air.
2. U
(Tanaman Semusim) U
(Tanaman Tahunan)
3.2. PEMBAHASAN
Gambar. Segitiga tekstur tanah
Gambar. Latosol Darmaga
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Kadar Lengas Tanah.http://www.misouryuniversity.com. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014
Bailey, Harry H. 1986. Dasar- dasar Ilmu Tanah.. Lampung: Universitas Lampung
Buckman, Harry O. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya Aksara
Buurman, P. 1980. Red Soils in Indonesia. Wageningen: Centre for Agricultural Publishing and Documentation
Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Foth, Henry D, 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga
Harjadi, Sri Setyati M.M., 1988. Pengantar Agronomi. PT Gramedia, Jakarta.
Hillel, D. 1982. Introduction to Soil Rhysics. Academic Press., Inc. San Diego, California
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K
Sanchez. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Bandung: ITB
Sarwono. 1987. Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Jakarta: Penebar Swadaya
Soegiman.1982. Ilmu Tanah. Bogor: IPB
Suhardi, 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Kanisius, Yogyakarta
Sutanto, R. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius
Sutarman.1993. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: Bharata Karya Aksara
Tan, Kim H. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: UGM Press
Kesan dan Pesan Asisten Praktikum
Kesan saya kepada kaka asisten praktikum yaitu kaka asisten sangat baik dan mau mengajarkan kita sampai kita mengerti. Meskipun banyak mahasiswa yang acuh tak acuh tetapi kaka asisten tetap mengajarkan mahasiswa sampai bisa. Dan kaka asisten praktikum sangat sabar dalam menjelaskan materi karena ada beberapa mahasiswa yang ingin diulangi penyampaian materinya. Apabila praktikum di lapangan kaka asisten praktikum menemani kita dan menjelaskan sampai kita mengerti. Meskipun di lapangan sangat panas tetapi kaka kaka tetap semangat menjelaskan dan menemani kita dalam praktikum di luar lapangan. Dan kami sangat berterima kasih kepada kaka kaka asisten praktikum. Apabila tidak ada kaka kaka kita tidak akan mengerti dalam materi praktikum ini.