• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

PADA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020 - 2021 KE KABUPATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TANGGAL 12 – 16 DESEMBER 2020

KOMISI V DPR RI JAKARTA 2020

(2)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 2 DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN……….……….… 3

I.1. Maksud dan Tujuan ………….………..……….. 3

I.2. Lokasi dan Waktu ………….……….……….. 3

I.3. Agenda Kunjungan ……….…….……… 4

II. HASIL KUNJUNGAN DAN TEMUAN LAPANGAN……….……….….……….. 5

III. REKOMENDASI ……….………..…...……. 7

(3)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 3 LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI

PADA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021

KE KABUPATEN MANGGARAI BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TANGGAL 12 – 16 DESEMBER 2020

================================================== I. PENDAHULUAN

Pemerintah telah menetapkan Labuan bajo sebagai salah satu dari 5 (lima) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas. Kebijakan ini berimplikasi pada banyaknya program yang telah dianggarakan oleh Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya untuk membangun infrastruktur dan sarana transportasi di Labuan Bajo.

Dukungan APBN ini demi mewujudkan konektivitas dan aksesibilitas masyarakat dan wisatawan dalam rangka memberikan daya dorong pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UMKM-UMKM, dan juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat di kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT.

1.1. Dasar Hukum

1) Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib,

Pasal 7 huruf d; dan

4) Hasil keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI Tanggal 23 November 2020. 1.2. Maksud dan Tujuan

1) Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung program-program pembangunan infrastruktur dan transportasi yang di biayai langsung dari APBN.

2) Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang mungkin masih ada pada pembangunan infrastruktur KSPN Labuan Bajo Provinsi NTT, sehingga dapat dicarikan solusinya.

(4)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 4 3) Untuk menyerap aspirasi dari masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat terkait

pembangunan infrastruktur dan transportasi di KSPN Labuan Bajo dalam rangka memberikan daya dorong pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan, tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja ini adalah dalam rangka melaksanakan sebagian fungsi dan tugas Dewan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

1.3. Lokasi dan Waktu

1. Pelaksanaan Kunjungan dan Pertemuan diadakan pada tanggal 12 – 16 Desember 2020. 2. Lokasi Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur

1.4. Agenda Kunjungan

1) Peninjauan Jalan Nasional dalam Kota Labuan Bajo; 2) Peninjauan Pembangunan Puncak Waringin;

3) Peninjauan Pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo; 4) Peninjauan Penataan Kawasan Pulau Rinca;

5) Pertemuan Komisi V DPR RI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan Mitra Kerja Komisi V DPR RI.

(5)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 5 II. HASIL KUNJUNGAN DAN TEMUAN LAPANGAN

Beberapa temuan lapangan terkait dengan Kunjungan Kerja Komisi V ke KSPN Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut:

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR)

1. Pembangunan KSPN Labuan Bajo telah dilakukan oleh Kementerian PUPR, baik pembangunan jalan, penataan kawasan wisata Labuan Bajo, pembangunan air minum bersih, dan program-progam lainnya. Oleh karena itu, aspek pemeliharaan dan preservasi dari program-program ini perlu dikaji agar tetap terjaga dimasa yang akan datang, misalnya pemeliharaan trotoar dan taman yang telah dibangun sepanjang jalan di Labuan bajo, termasuk rencana kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat untuk pemeliharaannya.

2. Penataan pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo harus menampilkan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Manggarai Barat.

3. Percepatan pembangunan air minum bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, wisata dan hotel-hotel serta fasilitas publik lainnya di KSPN Labuan Bajo.

4. Peningkatan sosialisasi program kepada masyarakat lokal agar tidak menimbulkan kegaduhan dan penolakan dari masyarakat, misalnya polemik penataan kawasan Pulau Rinca dengan proyek berkonsep Jurassic Park yang dipandang oleh masyarakat dan LSM akan mengancam keberlangsungan hidup binatang Komodo.

5. Diperlukan jalan pendukung untuk beroperasinya konteiner dari Terminal Multipurpose ke Labuan Bajo atau ke kota di sekitarnya agar tidak melewati jalan nasional lintas utara yang telah dibangun yang merupakan jalan untuk akses wisata.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. Finishing pekerjaan Bandara Komodo tidak terlalu rapi dan kebersihan lingkungan bandara ditingkatkan agar masyarakat dan wisatawan dapat menggunakan fasilitas publik tersebut dengan aman dan nyaman.

2. Perlu dipercepat pemasangan garbarata di Bandara Komodo agar penumpang tidak terkena hujan.

3. Pengembangan Bandara Komodo dengan skema KPBU dengan pihak asing menjadi perhatian Komisi V DPR RI, sebab selama beberapa tahun terakhir anggaran Kementerian Perhubungan untuk membanguan Bandara Komodo dinilai cukup besar.

(6)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 6 4. Ditjen Perhubungan Laut dan PT. Pelindo III tidak boleh mengabaikan/pengecualian wajib

terhadap analisis dampak lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan Terminal Multipurpose di Wae Kelambu Labuan Bajo.

5. Sehubungan dengan perkembangan dan peningkatan arus angkutan penumpang dan barang yang sangat meningkat setiap tahun dan penerimaan PNBP semakin meningkat pada kantor UPP II Labuan Bajo, maka perlu dilakukan peningkatan statusnya menjadi Kantor Kesyabandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Labuan Bajo.

KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

1. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi harus memiliki perencanaan pembangunan Kawasan Pedesaan dan Desa Wisata dalam mendukung KSPN Labuan Bajo. Hal ini penting agar kegiatan wisata tidak hanya terfokus di Labuan Bajo, tetapi juga sampai ke desa-desa.

2. Dalam rangka pengembangan kawasan wisata, perlu melakukan identifikasi kawasan pariwisata dan desa wisata di sekitar KSPN Labuan Bajo.

3. Percepatan pembangunan kawasan transmigrasi, terutama akses jalan dan kebutuhan air minum bersih.

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN/BASARNAS

1. Dibutuhkan pelabuhan khusus untuk bersandarnya kapal Basarnas, sebab saat ini masih berlabuh/parkir di tengah laut.

2. Dibutuhkan mess/rumah bagi kru dan pilot helikopter Basarnas yang ditempatkan di Bandara Komodo.

3. Sering kali terjadi kecelakaan di wilayah laut sekitar KSPN Labuan Bajo. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kesiapan personil dan fasilitas Basarnas dalam meminimalisir kematian dan kehilangan korban, termasuk pembangunan kantor SAR sendiri untuk KSPN Labuan Bajo. 4. Basarnas harus melakukan mapping kebutuhan personil dan fasilitas dalam mendukungg KSPN

Labuan Bajo, termasuk mapping titik lokasi yang sering terjadi kecelakaan kapal wisatawan. BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG)

1. Perlu ditingkatkan keakuratan dan mitigasi informasi cuaca, baik di bandara maupun untuk kegiatan wisata dan penyeberangan.

2. Papan informasi cuaca diperbanyak di Kota Labuan Bajo untuk memudahkan wisatawan memantau perkembangan cuaca.

(7)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 7 III. REKOMENDASI

1. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah melakukan pembangunan infrastruktur dan transportasi di KSPN Super Prioritas Labuan Bajo dalam rangka mendukung aksesilibitas, konektivitas dan pelayanan publik yang maksimal terhadap masyarakat dan wisatawan. Selanjutnya Komisi V DPR RI meminta kepada pemerintah agar menyiapkan sumber daya untuk memelihara infrasturktur yang telah dibangun demi keberlanjutannya.

2. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan agar dalam pembangunan sarana dan prasarana KSPN Labuan Bajo harus mengutamakan penataan fasilitas di pulau-pulau yang menjadi daya tarik utama wisata di KSPN Labuan Bajo, misalnya penataan fasilitas dermaga, jalur jalan dan tempat istirahat bagi wisatawan.

3. Komisi V DPR RI meminta Pemerintah untuk melakukan kajian yang mendalam dengan melibatkan konsultan nasional dan internasional dalam penataan KSPN Labuan Bajo agar tidak hanya berdasarkan persepsi Kementerian/Lembaga masing-masing, melainkan berdasarkan kebutuhan pengembangan wisata yang berkelanjutan dan memiliki outcome yang berdampak

multisector bagi masyarakat.

4. Komisi V DPR RI meminta agar pembangunan KSPN Labuan Bajo harus mengedepankan local

wisdom dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar

penataannya sesuai dengan karakteristik lokal dan sesuai dengan kebutuhan konservasi Komodo sebagai ciri khas KSPN Labuan Bajo.

5. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan untuk mengkaji kembali rencana pengembangan Bandara Komodo dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di masa yang akan datang, sebab Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan pengembangan Bandara Komodo dengan anggaran yang cukup besar dengan total anggaran TA. 2020 sebesar Rp. 205.650.241.262, antara lain untuk kegiatan perpanjangan runway termasuk marking, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, dan pemotongan bukit daerah transisional.

6. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan PT. Pelindo III untuk tidak mengabaikan/ pengecualian wajib terhadap analisis dampak lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan Terminal Multipurpose di Wae Kelambu Labuan Bajo.

7. Komisi V DPR RI meminta Kementerian/Lembaga Mitra Kerja Komisi V untuk melakukan koordinasi dan konsultansi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat Propinsi

(8)

Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Manggarai Barat, 2020 Hal 8 Nusa Tenggara Timur dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan KSPN Labuan Bajo sehingga sesuai dengan masterplan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah setempat.

8. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi agar memiliki perencanaan dalam pengembangan Kawasan Pedesaan dan mapping Desa Wisata di KSPN Labuan Bajo agar wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Labuan Bajo tetapi juga dapat menikmati wisata di desa-desa demi pemerataan pertumbuhan ekonomi.

9. Komisi V DPR RI meminta Basarnas untuk melakukan mapping titik lokasi yang sering terjadi kecelakaan di wilayah laut KSPN Labuan Bajo serta menyiapkan fasilitas SAR dan personil untuk meminimalisir korban.

10. Komisi V DPR RI meminta BMKG untuk meningkatkan keakuratan informasi cuaca serta memperbanyak media share untuk memudahkan wisatawan mengetahui cuaca di KSPN Labuan Bajo.

IV. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020 - 2021 ke Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dilaksanakan pada tanggal 12 – 16 Desember 2020. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR RI dan untuk ditindaklanjuti Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan sarana transportasi di KSPN Labuan Bajo.

JAKARTA, DESEMBER 2020

KETUA TIM KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI V DPR RI

KE KABUPATEN MANGGARAI BARAT ttd

H. MUHAMAD ARWANI THOMAFI A-467

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh tidak langsung lingkungan kelembagaan terhadap pengelolaan usaha ramah lingkungan dengan peubah mediasi orientasi pasar, orientasi keberwirausahaan, teknologi ramah

Hal ini sebagai dampak dari lahirnya Mahkamah Syar'iyah di Provinsi Aceh, maka wewenang Mahkamah Syar'iyah sebagai pengadilan khusus seperti yang dijelaskan dalam Pasal

Mewujudkan konsep perancangan Action Figure Center yang mewadahi fungsinya yang dapat membantu pengunjung merasakan suasana imajinatif melalui pengolahan ruang dalam dan fasad

Pusat film animasi di Yogyakarta ,dimana merupakan sentral kegiatan yang berkaitan dengan perfilman khususnya animasi,kegiatan di sini adalah : Tempat produksi film animasi (

RSUD dr. Soetijono Blora, merupakan salah satu unsur pendukung tugas Bupati di bidang pelayanan kesehatan paripurna. Soetijono Blora terakhir kali dibentuk berdasarkan

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan di Bidang Konservasi Air Tanag dan Air Baku, Pusat Air Tanah dan Air Baku, Kementerian Pekerajaan Umum dan

menasihati para putranya, “Ingatlah, ingatlah bahwa kamu harus mendirikan dasarmu di atas batu karang Penebus kita, yaitu Kristus, Putra Allah; supaya bilamana iblis akan mengi-

Sewaktu Anda berperan serta dalam kegiatan ini sebagai perorangan, bersama teman Anda, dan dalam kuorum, Lembaga Pertolongan, serta kelompok institut Anda, Anda akan membina