• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERAPI BERMAIN BERNYANYI DAN MENARI.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERAPI BERMAIN BERNYANYI DAN MENARI.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL TERAPI BERMAIN BERNYANYI DAN MENARI

PROPOSAL TERAPI BERMAIN BERNYANYI DAN MENARI

DI RUANG ABIMANYU RSUD

DI RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR

SANJIWANI GIANYAR

TANGGAL 29 MARET 2019

TANGGAL 29 MARET 2019

OLEH: KELOMPOK 3 OLEH: KELOMPOK 3

1.

1. MEINDHA MEINDHA NURRINTAN NURRINTAN (P07120017083)(P07120017083) 2.

2. NI NI KADEK KADEK SRI SRI DAMAYANTI DAMAYANTI (P07120017086)(P07120017086) 3.

3. I I GEDE GEDE DWI DWI YASA YASA SUGIHARTA SUGIHARTA (P07120017091)(P07120017091) 4.

4. NI NI KADEK KADEK ASRI ASRI YASTITI YASTITI (P07120017095)(P07120017095) 5.

5. NI NI PUTU PUTU SUKMA SUKMA PRATIWI PRATIWI (P07120017100)(P07120017100) 6.

6. LUH LUH GEDE GEDE YUNIASTI YUNIASTI WIDHIASIH WIDHIASIH JORAREIS JORAREIS (P07120017108)(P07120017108) 7.

7. NI NI MADE MADE NILA NILA WARSIKI WARSIKI (P07120017113)(P07120017113) 8.

8. I I KADEK KADEK SURYA SURYA MAHARDIKA MAHARDIKA (P07120017118)(P07120017118)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKNIK KESEHATAN DENPASAR POLTEKNIK KESEHATAN DENPASAR PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019 TAHUN AJARAN 2019

(2)

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PLASTISIN

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PLASTISIN

PADA ANAK USIA < 3

PADA ANAK USIA < 3 TAHUN DI RUANG ABIMANYU

TAHUN DI RUANG ABIMANYU

RSUD SANJIWANI GIANYAR

RSUD SANJIWANI GIANYAR

PADA TANGGAL 29 MARET 2019

PADA TANGGAL 29 MARET 2019

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan  pengalaman trauma pada anak, yai

 pengalaman trauma pada anak, yaitu ketakutan dan ketegangan atau stu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. tress hospitalisasi. StressStress ini dengan orang tua, kehilangan control dan perlakuan akibat tindakan invasive yang ini dengan orang tua, kehilangan control dan perlakuan akibat tindakan invasive yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya pada anak akan menimbulkan berbagai reaksi seperti menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya pada anak akan menimbulkan berbagai reaksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tindakan tidak kooperatif terhadap menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tindakan tidak kooperatif terhadap aktivitas sehari-hari serta menolak tindakan keperawatan yang diberikan oleh petugas aktivitas sehari-hari serta menolak tindakan keperawatan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

kesehatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani merupakan rumah sakit rujukan yang Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani merupakan rumah sakit rujukan yang memfasilitasi pemeriksaan lebih modern dan beragam jenisnya yang juga merupakan memfasilitasi pemeriksaan lebih modern dan beragam jenisnya yang juga merupakan  penyebab stres

 penyebab stress bagi s bagi anak-anak yang anak-anak yang berada di berada di rumah sakit, rumah sakit, orang tua orang tua atau pengasuh atau pengasuh anak yanganak yang mendampinginya untuk dilakukan pemeriksaan. Dalam hal ini rumah sakit juga memfasilitasi mendampinginya untuk dilakukan pemeriksaan. Dalam hal ini rumah sakit juga memfasilitasi dan berupaya kearah yang positif sehingga anak m

dan berupaya kearah yang positif sehingga anak m ersa lebih nyaman, dapat beradaptasi denganersa lebih nyaman, dapat beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit, begitu juga orang tua atau pengasuh yang medampingi anak. Upaya lingkungan rumah sakit, begitu juga orang tua atau pengasuh yang medampingi anak. Upaya yang dilakukan adalah meminimalkan pengaruh negative hospitalisasi yaitu melakukan yang dilakukan adalah meminimalkan pengaruh negative hospitalisasi yaitu melakukan kegiatan “Play Theraphy Program”. Manfaat play therahy program dalam penanganan anak kegiatan “Play Theraphy Program”. Manfaat play therahy program dalam penanganan anak yang dirawat di rumah sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan yang dirawat di rumah sakit maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan lewat permainan, mempercepat proses adaptasi, anak mudah diajak bekerja sama ketakutan lewat permainan, mempercepat proses adaptasi, anak mudah diajak bekerja sama dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.

dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.

Karena pentingnya manfaat terapi bermain dalam penanganan anak yang mengalami Karena pentingnya manfaat terapi bermain dalam penanganan anak yang mengalami hospitalisasi maka dalam hal ini perawat melaksanakan program terapi bermain pada hospitalisasi maka dalam hal ini perawat melaksanakan program terapi bermain pada anak-anak yang sedang dirawat di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Denpasar.

(3)

B.

B. Konsep Terapi BermainKonsep Terapi Bermain 1.

1. Pengertian Terapi BermainPengertian Terapi Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak (Thompson dan Henderson, 2007).

mengembangkan imajinasi anak (Thompson dan Henderson, 2007).

Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan dan sesudah tindakan operatif. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan  pasien

 pasien anak, anak, terapi terapi bermain bermain merupakan merupakan suatu suatu kegiatan kegiatan didalam didalam melakukan melakukan asuhanasuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Nursalam, 2005).

dan perkembangan anak selanjutnya (Nursalam, 2005).

International Assosiation for Play Theraphy dalam Mashito (2017) menyebutkan International Assosiation for Play Theraphy dalam Mashito (2017) menyebutkan  bahwa

 bahwa terapi terapi bermain bermain adalah adalah penggunaan penggunaan secara secara sistematik sistematik dari dari model model teoritis teoritis untukuntuk memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain menggunakan kekuatan memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain menggunakan kekuatan teraupetik permainan untuk membantu konseling mencegah atau men

teraupetik permainan untuk membantu konseling mencegah atau men yelesaikan kesulitan-yelesaikan kesulitan-kesulitan psikososial dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

kesulitan psikososial dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berpilaku dewasa. (Alimul, 2009)

mempersiapkan diri untuk berperan dan berpilaku dewasa. (Alimul, 2009) Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alattanpa mempergunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak (Sudono, 2000).

mengembangkan imajinasi anak (Sudono, 2000). 2.

2. Macam-macam terapi bermainMacam-macam terapi bermain a)

a) Bermain aktifBermain aktif

Bermain aktif adalah bermain dengan kegembiraan yang timbul dari apa yang Bermain aktif adalah bermain dengan kegembiraan yang timbul dari apa yang dilakukan anak itu sendiri. Kebanyakan anak melakukan berbagai bentuk bermain dilakukan anak itu sendiri. Kebanyakan anak melakukan berbagai bentuk bermain aktif, tetapi banyaknya waktu yang digunakan dan banyaknya kegembiraan yang akan aktif, tetapi banyaknya waktu yang digunakan dan banyaknya kegembiraan yang akan diperoleh dari setiap permainan sangat bervariasi. Berbagai bentuk

diperoleh dari setiap permainan sangat bervariasi. Berbagai bentuk bermain aktif yangbermain aktif yang  popular dikalangan anak adalah:

 popular dikalangan anak adalah: 1)

1) Bermain Bebas dan Spontan merupakan bentuk bermain aktif yang merupakanBermain Bebas dan Spontan merupakan bentuk bermain aktif yang merupakan wadah untuk melakukan apa, kapan, dan bagaimana mereka ingin melakukannya. wadah untuk melakukan apa, kapan, dan bagaimana mereka ingin melakukannya.

(4)

Anak-anak terus bermain selama kegiatan itu menimbulkan kegembiraan dan Anak-anak terus bermain selama kegiatan itu menimbulkan kegembiraan dan kemudian berhenti bila perhatian dan kegembiraan dari permainan itu berkurang. kemudian berhenti bila perhatian dan kegembiraan dari permainan itu berkurang. Terdapat tiga alasan berkurangnya minat anak dalam bermain bebas dan spontan. Terdapat tiga alasan berkurangnya minat anak dalam bermain bebas dan spontan. Pertama, kebanyakan permainan itu bersifat menyendiri, anak berkurang minatnya Pertama, kebanyakan permainan itu bersifat menyendiri, anak berkurang minatnya  pada

 pada saat saat timbul timbul keinginan keinginan mempunyai mempunyai teman. teman. Kedua, Kedua, karena karena kegembiraan kegembiraan daridari  jenis

 jenis bermain bermain ini ini terutama terutama timbul timbul dari dari eksplorasi, eksplorasi, ketika ketika rasa rasa ingin ingin tahu tahu merekamereka telah terpenuhi dengan apa yang tersedia. Ketiga, karena cepatnya pertumbuhan telah terpenuhi dengan apa yang tersedia. Ketiga, karena cepatnya pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.

dan perkembangan kecerdasan anak. 2)

2) Permainan Drama adalah bentuk bermain aktif di masa anak-anak, melalui prilakuPermainan Drama adalah bentuk bermain aktif di masa anak-anak, melalui prilaku dan bahasa yang jelas, berhubungan dengan materi atau situasi seolah-olah hal itu dan bahasa yang jelas, berhubungan dengan materi atau situasi seolah-olah hal itu mempunyai atribut yang lain ketimbang yang sebenarnya. Jenis bermain ini dapat mempunyai atribut yang lain ketimbang yang sebenarnya. Jenis bermain ini dapat  bersifat

 bersifat reproduktif reproduktif atau atau produktif produktif yang yang bentuknya bentuknya sering sering disebut disebut kreatif. kreatif. DalamDalam  permainan

 permainan drama drama reproduktif reproduktif dan dan produktif, produktif, anak anak sendiri sendiri yang memainkayang memainkan n peranperan  penting, menirukan karakter yang dikaguminya dalam kehidupan nyata atau dalam  penting, menirukan karakter yang dikaguminya dalam kehidupan nyata atau dalam

media massa, atau ingin menyerupainya. media massa, atau ingin menyerupainya. 3)

3) Bermain Konstruktif adalah bentuk bermain dimana anak-anak menggunakanBermain Konstruktif adalah bentuk bermain dimana anak-anak menggunakan  bahan untuk

 bahan untuk membuat membuat sesuatu ysesuatu yang bukan ang bukan untuk tujuan untuk tujuan yang yang bermanfaat melainkanbermanfaat melainkan lebih ditujukan bagi kegembiraannya yang diperolehnya dari membuatnya. lebih ditujukan bagi kegembiraannya yang diperolehnya dari membuatnya. Kebanyakan bermain konstruktif adalah reproduktif, dimana anak mereproduksi Kebanyakan bermain konstruktif adalah reproduktif, dimana anak mereproduksi objek yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari atau dalam media massa ke objek yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari atau dalam media massa ke dalam bentuk konstruksinya, misalnya kue dari tanah liat untuk mewakili kue yang dalam bentuk konstruksinya, misalnya kue dari tanah liat untuk mewakili kue yang dilihatnya di rumah atau kemah Indian seperti dilihatnya dalam buku atau melalui dilihatnya di rumah atau kemah Indian seperti dilihatnya dalam buku atau melalui layar televisi.

layar televisi. 4)

4) Musik merupakan bermain aktif atau pasif, bergantung bagaimana penggunaMusik merupakan bermain aktif atau pasif, bergantung bagaimana pengguna annya.annya. Musik dapat berbentuk reproduktif atau produktif. Apabila anak memproduksi Musik dapat berbentuk reproduktif atau produktif. Apabila anak memproduksi kata-kata dan nada yang dihasilkan orang lain atau jika mereka berdansa mengiringi kata-kata dan nada yang dihasilkan orang lain atau jika mereka berdansa mengiringi irama musik seperti yang telah diajarkan, bentuknya reproduktif. Sebaliknya bila irama musik seperti yang telah diajarkan, bentuknya reproduktif. Sebaliknya bila menyusun sendiri kata-kata sebuah lagu atau menghasilkan nada untuk kata-kata menyusun sendiri kata-kata sebuah lagu atau menghasilkan nada untuk kata-kata yang ditulis orang lain, atau melakukan langkah dansa baru untuk menyertai musik, yang ditulis orang lain, atau melakukan langkah dansa baru untuk menyertai musik,  bentuknya

(5)

Menyanyi merupakan bentuk paling umum dari ekspresi musical karena tidak Menyanyi merupakan bentuk paling umum dari ekspresi musical karena tidak membutuhkan latihan teknis.

membutuhkan latihan teknis. 5)

5) Mengumpulkan adalah kegiatan bermainn yang umum di kalangan anak-anak dariMengumpulkan adalah kegiatan bermainn yang umum di kalangan anak-anak dari semua latar belakang semua ras, agama dan sosioek

semua latar belakang semua ras, agama dan sosioekonomis. Biasanya dimulai padaonomis. Biasanya dimulai pada tahun-tahun prasekolah, yakni pada anak usia 3 tahun. Pada mulanya anak tahun-tahun prasekolah, yakni pada anak usia 3 tahun. Pada mulanya anak mengumpulkan segala sesuatu yang menarik perhatiaannya, tanpa mempersoalkan mengumpulkan segala sesuatu yang menarik perhatiaannya, tanpa mempersoalkan kegunaannya. Sejak anak memasuki sekolah hingga mencapai masa puber, kegunaannya. Sejak anak memasuki sekolah hingga mencapai masa puber, mengumpulkan benda yang menarik perhatiannya pada saat itu atau yang serupa mengumpulkan benda yang menarik perhatiannya pada saat itu atau yang serupa dengan benda yang dikumpulkan temannya merupakan salah satu bentuk bermain dengan benda yang dikumpulkan temannya merupakan salah satu bentuk bermain yang terpopuler bagi anak laki-laki dan perempuan. Kegiatan ini memiliki rasa yang terpopuler bagi anak laki-laki dan perempuan. Kegiatan ini memiliki rasa  bangga

 bangga karena karena memiliki memiliki koleksi koleksi yang yang lebih lebih banyak banyak ketimbang ketimbang temannya, temannya, dandan mereka sering terlibat dalam musim tukar-menukar atau barter

mereka sering terlibat dalam musim tukar-menukar atau barter yang panjang.yang panjang. 6)

6) Mengeksplorasi seperti halnya bayi yang memperoleh kegenbiraan besar dariMengeksplorasi seperti halnya bayi yang memperoleh kegenbiraan besar dari mengeksplorasi apa saja yang baru atau berbeda, demikian pula halnya dengan anak mengeksplorasi apa saja yang baru atau berbeda, demikian pula halnya dengan anak yang lebih besar. Akan tetapi, permaianan eksplorasi anak yang lebih besar berbeda yang lebih besar. Akan tetapi, permaianan eksplorasi anak yang lebih besar berbeda dari kegiatan eksplorasi bayi yang sifatnya bebas dan spontan.

dari kegiatan eksplorasi bayi yang sifatnya bebas dan spontan. 7)

7) Permainan dan Olah Raga adalah perlombaan dengan serangkaian peraturan, yangPermainan dan Olah Raga adalah perlombaan dengan serangkaian peraturan, yang dilakukan sebagai hiburan atau taruhan. Bettelheim menjelaskan mereka dilakukan sebagai hiburan atau taruhan. Bettelheim menjelaskan mereka merupakan kegiatan yang dicirikan oleh peraturan yang disetujui dan mempunyai merupakan kegiatan yang dicirikan oleh peraturan yang disetujui dan mempunyai  persyaratan dan

 persyaratan dan peraturan peraturan yang diadakan yang diadakan oleh oleh luar untuk luar untuk memanfaatkan memanfaatkan kegiatankegiatan tersebut dengan cara yang diinginkan, dan tidak untuk kesenangan yang tersebut dengan cara yang diinginkan, dan tidak untuk kesenangan yang diperolehnya. Istilah olah raga biasanya dikaitkan dengan pertandingan antar tim diperolehnya. Istilah olah raga biasanya dikaitkan dengan pertandingan antar tim yang sangat terorganisasi, misalnya sepak bola, atau

yang sangat terorganisasi, misalnya sepak bola, atau bola basket dll.bola basket dll.  b)

 b) Bermain PasifBermain Pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Dalam kegiatan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Dalam kegiatan  bermain

 bermain kadang kadang tidak tidak dapat dapat dicapai dicapai keseimbangan keseimbangan dalam dalam bermain, bermain, yaitu yaitu apabilaapabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini:

terdapat hal-hal seperti dibawah ini: 1)

1) Kesehatan anak menurun.Kesehatan anak menurun. 2)

(6)

3)

3) Tidak ada kesempatan belajar dari Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.alat permainannya. 4)

4) Tidak mempunyai teman bermain.Tidak mempunyai teman bermain.

Hiburan merupakan bentuk bermain pasif, tempat anak memperoleh Hiburan merupakan bentuk bermain pasif, tempat anak memperoleh kegembiraan dengan usaha yang minimum dari kegiatan orang lain. Bentuk hiburan kegembiraan dengan usaha yang minimum dari kegiatan orang lain. Bentuk hiburan yang paling umum di kalangan anak adalah sebagai berikut: Membaca sebagai yang paling umum di kalangan anak adalah sebagai berikut: Membaca sebagai kesenangan tidak merupakan bentuk hiburan yang populer, dan anak-anak meneruskan kesenangan tidak merupakan bentuk hiburan yang populer, dan anak-anak meneruskan kegembiraan dibacakan, seperti ketika mereka ma

kegembiraan dibacakan, seperti ketika mereka masih kecil. Jauh sebelum anak mampusih kecil. Jauh sebelum anak mampu membaca dan sebelum mereka mampu mengerti arti setiap kata kecuali yang membaca dan sebelum mereka mampu mengerti arti setiap kata kecuali yang sederhana, mereka ingin dibacakan. Sampai mereka dapat membaca dengan usaha sederhana, mereka ingin dibacakan. Sampai mereka dapat membaca dengan usaha minimum dan bagi kebanyakan anak hal ini

minimum dan bagi kebanyakan anak hal ini tidak terjadi sebelum kelas tiga atau empat.tidak terjadi sebelum kelas tiga atau empat. Membaca Komik merupakan cerita kartun yang unsur ceritanya kurang penting Membaca Komik merupakan cerita kartun yang unsur ceritanya kurang penting ketimbang gambarnya. Kebanyakan komik yang dicetak sekarang berkaitan dengan ketimbang gambarnya. Kebanyakan komik yang dicetak sekarang berkaitan dengan  petualangan ketimbang komedi dan daya tariknya timbul dari aspek emosional.

 petualangan ketimbang komedi dan daya tariknya timbul dari aspek emosional. 3.

3. Fungsi BermainFungsi Bermain

Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris-motorik, Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris-motorik,  perkembangan

 perkembangan intelektual, intelektual, perkembangan perkembangan social, social, perkembangan perkembangan kreativitas,kreativitas,  perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi.

 perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi. a)

a) Perkembangan SensorisPerkembangan Sensoris –  –  Motorik  Motorik 

Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik merupakan Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk  perkembangan fungsi otot. Misalnya, alat permainan

 perkembangan fungsi otot. Misalnya, alat permainan yang digunakan untuk bayang digunakan untuk bayi yangyi yang mengembangkan kemampuan sensoris-motorik dan alat permainan untuk anak usia mengembangkan kemampuan sensoris-motorik dan alat permainan untuk anak usia toddler dan prasekolah yang banyak membantu perkembangan aktivitas motorik baik toddler dan prasekolah yang banyak membantu perkembangan aktivitas motorik baik kasar maupun halus.

kasar maupun halus.  b)

 b) Perkembangan IntelektualPerkembangan Intelektual

Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal warna, bentuk, ukuran, sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal warna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih diri untuk tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Pada saat anak bermain mobil-mobilan, kemudian bannya memecahkan masalah. Pada saat anak bermain mobil-mobilan, kemudian bannya terlepas dan anak dapat memperbaikinya maka ia telah belajar memecahkan terlepas dan anak dapat memperbaikinya maka ia telah belajar memecahkan masalahnya melalui eksplorasi alat mainannya dan untuk mencapai kemampuan ini, masalahnya melalui eksplorasi alat mainannya dan untuk mencapai kemampuan ini,

(7)

anak menggunakan daya

anak menggunakan daya pikir dan imajinasinya semaksimal mungkin. Semakin seringpikir dan imajinasinya semaksimal mungkin. Semakin sering anak melakukan eksplorasi seperti ini akan semakin terlatih kemampuan anak melakukan eksplorasi seperti ini akan semakin terlatih kemampuan intelektualnya.

intelektualnya. c)

c) Perkembangan SocialPerkembangan Social

Perkembangan social ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan Perkembangan social ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan menerima. lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk mengembangkan hubungan Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk mengembangkan hubungan social dan belajar memecahkan masalah dari hubungan tersebut. Pada saat melakukan social dan belajar memecahkan masalah dari hubungan tersebut. Pada saat melakukan aktivitas bermain, anak belajar berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan aktivitas bermain, anak belajar berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan  bicara,

 bicara, dan dan belajar belajar tentang tentang nilai nilai social social yang yang ada ada pada pada kelompoknya. kelompoknya. Hal Hal ini ini terjaditerjadi terutama pada anak usia sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler terutama pada anak usia sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler dan prasekolah adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas sosialnya dan prasekolah adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas sosialnya dilingkungan keluarga.

dilingkungan keluarga. d)

d) Perkembangan KreativitasPerkembangan Kreativitas

Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan mewujudkannya Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan mewujudkannya kedalam bentuk objek dan/atau kegiatan yang dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, kedalam bentuk objek dan/atau kegiatan yang dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan mencoba untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan anak akan belajar dan mencoba untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang kreativitasnya membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang kreativitasnya untuk semakin berkembang.

untuk semakin berkembang. e)

e) Perkembangan Kesadaran DiriPerkembangan Kesadaran Diri

Melalui bermain, anak mengembangkan kemampuannya dalam mengatur Melalui bermain, anak mengembangkan kemampuannya dalam mengatur mengatur tingkah laku. Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan mengatur tingkah laku. Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan membandingkannya dengan orang lain dan menguji kemampuannya dengan mencoba membandingkannya dengan orang lain dan menguji kemampuannya dengan mencoba  peran-peran

 peran-peran baru baru dan dan mengetahui mengetahui dampak dampak tingkah tingkah lakunya lakunya terhadap terhadap orang orang lain.lain. Misalnya, jika anak mengambil mainan temannya sehingga temannya menangis, anak Misalnya, jika anak mengambil mainan temannya sehingga temannya menangis, anak akan belajar mengembangkan diri bahwa perilakunya menyakiti teman. Dalam hal ini akan belajar mengembangkan diri bahwa perilakunya menyakiti teman. Dalam hal ini  penting

 penting peran peran orang orang tua tua untuk untuk menanamkan menanamkan nilai nilai moral moral dan dan etika, etika, terutama terutama dalamdalam kaitannya dengan kemampuan untuk memahami dampak positif dan negatif dari kaitannya dengan kemampuan untuk memahami dampak positif dan negatif dari  perilakunya terhadap orang lain

 perilakunya terhadap orang lain f)

(8)

Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapatkan orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima di kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima di lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok yang ada lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok yang ada dalam lingkungannya. Melalui kegiatan bermain anak juga

dalam lingkungannya. Melalui kegiatan bermain anak juga akan belajar nilai moral danakan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta belajar etika, belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta belajar  bertanggung-jawab

 bertanggung-jawab atas segala atas segala tindakan tindakan yang telah yang telah dilakukannya. dilakukannya. Misalnya, merebutMisalnya, merebut mainan teman merupakan perbuatan yang tidak baik dan membereskan alat permainan mainan teman merupakan perbuatan yang tidak baik dan membereskan alat permainan sesudah bermain adalah membelajarkan anak untuk bertanggung-jawab terhadap sesudah bermain adalah membelajarkan anak untuk bertanggung-jawab terhadap tindakan serta barang yang dimilikinya. Sesuai dengan kemampuan kognitifnya, bagi tindakan serta barang yang dimilikinya. Sesuai dengan kemampuan kognitifnya, bagi anak usia toddler dan prasekolah, permainan adalah media yang efektif untuk anak usia toddler dan prasekolah, permainan adalah media yang efektif untuk mengembangkan nilai moral dibandingkan dengan memberikan nasihat. Oleh karena mengembangkan nilai moral dibandingkan dengan memberikan nasihat. Oleh karena itu, penting peran orang tua untuk mengawasi anak saat anak melakukan aktivitas itu, penting peran orang tua untuk mengawasi anak saat anak melakukan aktivitas  bermain dan mengajarkan nilai moral, seperti baik/buruk atau benar/salah.

 bermain dan mengajarkan nilai moral, seperti baik/buruk atau benar/salah. 4.

4. Prinsip Bermain di Rumah SakitPrinsip Bermain di Rumah Sakit

Menurut Supartini (2004), terapi bermain yang dilaksanakan di rumah sakit tetap Menurut Supartini (2004), terapi bermain yang dilaksanakan di rumah sakit tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan anak. Ada beberapa prinsip permainan pada anak harus memperhatikan kondisi kesehatan anak. Ada beberapa prinsip permainan pada anak di rumah sakit.

di rumah sakit.

Pertama, permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang Pertama, permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan anak. Apabila anak harus tirah baring, harus dipilih permainan yang dapat dijalankan anak. Apabila anak harus tirah baring, harus dipilih permainan yang dapat dilakukan di tempat tidur, dan anak tidak boleh diajak bermain dengan kelompoknya di dilakukan di tempat tidur, dan anak tidak boleh diajak bermain dengan kelompoknya di tempat bermain khusus yang ada di ruang rawat.

tempat bermain khusus yang ada di ruang rawat.

Kedua, permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana. Kedua, permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana. Pilih jenis permainan yang tidak melelahkan anak, menggunakan alat permainan yang ada Pilih jenis permainan yang tidak melelahkan anak, menggunakan alat permainan yang ada  pada anak atau yang tersedia di ruangan (Supartini, 2004).

 pada anak atau yang tersedia di ruangan (Supartini, 2004).

Ketiga, permainan harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Anak kecil Ketiga, permainan harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Anak kecil  perlu rasa nyaman dan yakin terhadap

 perlu rasa nyaman dan yakin terhadap benda-benda benda-benda yang dikenalnya, seperti boneka yang dikenalnya, seperti boneka yangyang dipeluk anak untuk memberi rasa nyaman dan dibawa ke tempat tidur di malam hari dipeluk anak untuk memberi rasa nyaman dan dibawa ke tempat tidur di malam hari (Wong, et al, 2009).

(Wong, et al, 2009).

Melibatkan orang tua. Satu hal yang harus diingat bahwa orang tua mempunyai Melibatkan orang tua. Satu hal yang harus diingat bahwa orang tua mempunyai kewajiban untuk tetap melangsungkan upaya stimulasi tumbuh kembang pada anak kewajiban untuk tetap melangsungkan upaya stimulasi tumbuh kembang pada anak

(9)

walaupun sedang dirawat di rumah sakit termasuk dalam aktivitas bermain anak. Perawat walaupun sedang dirawat di rumah sakit termasuk dalam aktivitas bermain anak. Perawat hanya bertindak sebagai fasilitator sehingga apabila permainan diiniasi oleh perawat, orang hanya bertindak sebagai fasilitator sehingga apabila permainan diiniasi oleh perawat, orang tua harus terlibat secara aktif dan mendampingi anak mulai dari awal permainan sampai tua harus terlibat secara aktif dan mendampingi anak mulai dari awal permainan sampai mengevaluasi hasil permainan bersama dengan perawat dan orang tua

mengevaluasi hasil permainan bersama dengan perawat dan orang tua anak lainnya (Wong,anak lainnya (Wong, et al, 2009).

et al, 2009). 5.

5. Klasifikasi BermainKlasifikasi Bermain a)

a) Berdasarkan isi permainana.Berdasarkan isi permainana. 1)

1) Sosial Affective PlayIntiSosial Affective PlayInti

Permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara Permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain.

dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain. 2)

2) Sense of Pleasure PlaySense of Pleasure Play

Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak. Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak. Misalnya, bermain dengan pasir.

Misalnya, bermain dengan pasir. 3)

3) Skill PlaySkill Play

Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan terampil bermain sepeda.

terampil bermain sepeda. 4)

4) Games atau PermainanGames atau Permainan

Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle

atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle 5)

5) Unoccupied Behaviour Unoccupied Behaviour 

Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum, tertawa, Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum, tertawa, memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya anak memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang ada tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang ada disekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan disekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak senang dan asyik dengan situasi serta lingkungannya tersebut.

asyik dengan situasi serta lingkungannya tersebut. 6)

6) Dramatic PlayDramatic Play

Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya melalui permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau ibunya

(10)

 b)

 b) Ditinjau dari karakter Ditinjau dari karakter  1)

1) Social anlooker playSocial anlooker play

Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa ada inisiatif Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan.

untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. 2)

2) Solitary playSolitary play

Pada pemainan ini anak tampak berada dalam kelompok permaian, tetapi Pada pemainan ini anak tampak berada dalam kelompok permaian, tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda denga anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda denga n teman yang lain, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman n teman yang lain, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman sepermainannya.

sepermainannya. 3)

3) Paralel playParalel play

Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak satu dengan Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak satu dengan anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya permainan ini dilakukan pada usia anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya permainan ini dilakukan pada usia toddler.

toddler. 4)

4) Associative playAssociative play

Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak yangla Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak yangla in tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tujuan permainan in tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tujuan permainan tidak jelas.Misalnya, bermain boneka atau masak-masakan.

tidak jelas.Misalnya, bermain boneka atau masak-masakan. 5)

5) Cooperative playCooperative play

Aturan permaian dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini, juga Aturan permaian dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan. Misalnya, bermain sepak bola.

tujuan dan pemimpin permainan. Misalnya, bermain sepak bola. C.

C. Konsep Bernyanyi dan MenariKonsep Bernyanyi dan Menari 1.

1. PengertianPengertian

Bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara Bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara  beraturan

 beraturan dan dan berirama berirama baik baik diiringi diiringi oleh oleh iringan iringan musik musik ataupun ataupun tanpa tanpa iringan iringan musik.musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan  bernyanyi ad

 bernyanyi adalah kalah kegiatan egiatan yang menyang menyenangkan yenangkan bagi bagi mereka, dmereka, dan an pengalaman pengalaman bernyanyibernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. (Jamalus, 1988:46)

mengungkapkan pikiran dan perasaannya. (Jamalus, 1988:46)

Menari adalah ungkapan persaaan atau ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan Menari adalah ungkapan persaaan atau ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak yang ritmis dan indah. Menari berarti memainkan tari (menggerak-gerakkan melalui gerak yang ritmis dan indah. Menari berarti memainkan tari (menggerak-gerakkan

(11)

tubuh dengan irama). Menari merupkan keterampilan khusus, bahkan bakat itu tubuh dengan irama). Menari merupkan keterampilan khusus, bahkan bakat itu menentukan kualitas tarinya. Namun, demikian bukan berarti bahwa seseorang yang menentukan kualitas tarinya. Namun, demikian bukan berarti bahwa seseorang yang kurang berbakat tidak mempunyai peluang untuk menjadi penari yang berkulitas. Karena kurang berbakat tidak mempunyai peluang untuk menjadi penari yang berkulitas. Karena semua ketrampilan bisa dipelajari, dilatih, dan dibiasakan.

semua ketrampilan bisa dipelajari, dilatih, dan dibiasakan. 2.

2. TujuanTujuan a.

a. Tujuan UmumTujuan Umum

Setelah dilakukan permainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan Setelah dilakukan permainan, diharapkan pada anak dapat mengembangkan mental dan kreativitasnya melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap mental dan kreativitasnya melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap stress, serta dapat meningkatkan optimalisasi kemampuan diri.

stress, serta dapat meningkatkan optimalisasi kemampuan diri.  b.

 b. Tujuan KhususTujuan Khusus

Setelah bermain anak diharapkan: Setelah bermain anak diharapkan: 1)

1) Dapat mengembangkan social, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.Dapat mengembangkan social, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. 2)

2) Dapat beradaptasi dengan stress dalam diriDapat beradaptasi dengan stress dalam diri 3)

3) Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhiKebutuhan bermain anak dapat terpenuhi 4)

4) Kooperatif perawatan dan pengobatanKooperatif perawatan dan pengobatan 5)

5) Memfasilitasi anak untuk mengekpresikan perasaannyaMemfasilitasi anak untuk mengekpresikan perasaannya 6)

6) Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anakMeningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak 7)

7) Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehatMenciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat 8)

8) Menigkatkan kreatifitas bermainMenigkatkan kreatifitas bermain 3.

3. Waktu KegiatanWaktu Kegiatan Hari/Tanggal

Hari/Tanggal : : Jumat, Jumat, 29 29 Maret Maret 20192019 Pukul

Pukul : : 10.0010.00 –  –  10.30 WITA 10.30 WITA Tempat

Tempat : : Ruang Ruang Abimanyu Abimanyu RSUD RSUD Sanjiwani Sanjiwani GianyarGianyar 4.

4. SasaranSasaran a.

a. Anak usia < 3 tahun yang dirawat di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani GianyarAnak usia < 3 tahun yang dirawat di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar Jumlah peserta minimal 3 orang anak dan didampingi oleh orang tua

Jumlah peserta minimal 3 orang anak dan didampingi oleh orang tua  b.

 b. Keadaan umum mulai membaikKeadaan umum mulai membaik c.

c. Pasien dapat dudukPasien dapat duduk d.

(12)

5.

5. MetodeMetode

Metode pelaksanaan yaitu dengan praktik bermain langsung dengan menggunakan Metode pelaksanaan yaitu dengan praktik bermain langsung dengan menggunakan iringan musik. Setiap anak akan bernyanyi dan menari bersama, kemudian leader iringan musik. Setiap anak akan bernyanyi dan menari bersama, kemudian leader memimpin jalannya permainan dengan menginstruksikan pada anak-anak untuk bernyanyi memimpin jalannya permainan dengan menginstruksikan pada anak-anak untuk bernyanyi dan menari bersama. Fasilitator ikut berperan dalam pendampingan anak ketika

dan menari bersama. Fasilitator ikut berperan dalam pendampingan anak ketika bernyanyibernyanyi sambil menari, kemudian, observer menilai jalannya permainan.

sambil menari, kemudian, observer menilai jalannya permainan. 6.

6. MediaMedia

Media yang digunakan adalah musik Media yang digunakan adalah musik 7.

7. PengorganisasianPengorganisasian a.

a. Leader Leader : : Ni Ni Kadek Kadek Sri Sri DamayantiDamayanti Tugas

Tugas : : - - Membuat Membuat proposalproposal

-- Membuka jalan bermainMembuka jalan bermain -- Menjelaskan tujuanMenjelaskan tujuan

-- Memperkenalkan perangkatMemperkenalkan perangkat  b.

 b. Co Co Leader Leader : : Ni Ni Made Made Nila Nila WarsikiWarsiki Tugas

Tugas : : - - Menjelaskan Menjelaskan alur alur pelaksanaan pelaksanaan bermainbermain

-- Menjelaskan peraturan kegiatan sebelum kegiatan dimulaiMenjelaskan peraturan kegiatan sebelum kegiatan dimulai -- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompokMampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok c.

c. Fasilitator Fasilitator : Luh : Luh Gede Gede Yuniasti Yuniasti Widhiasih Widhiasih JorareisJorareis Meindha Nurrintan

Meindha Nurrintan  Ni Putu Sukma Pratiwi  Ni Putu Sukma Pratiwi

I Kadek Surya Mahardika I Kadek Surya Mahardika  Ni Kadek Asri Yastiti  Ni Kadek Asri Yastiti Tugas

Tugas : : - - Memfasilitasi Memfasilitasi anak anak yang yang kurang kurang aktif.aktif.

-- Berperan sebagai role model bagi anak selama kegiatanBerperan sebagai role model bagi anak selama kegiatan  berlangsung.

 berlangsung.

-- Membantu anak bila anak mengalami kesulitan.Membantu anak bila anak mengalami kesulitan. -- Mempersiapkan alat dan tempat bermain.Mempersiapkan alat dan tempat bermain.

d.

d. Observer Observer : : I I Gede Gede Dwi Dwi Yasa Yasa SugihartaSugiharta Tugas

(13)

-- Mencatat perilaku verbal nonverbal anak selama kegiatanMencatat perilaku verbal nonverbal anak selama kegiatan  berlangsung.

 berlangsung.

-- Memantau kelancaran acara dan perkembangan sertaMemantau kelancaran acara dan perkembangan serta Karakteristik anak.

Karakteristik anak.

8.

8. Rencana KegiatanRencana Kegiatan a.

a. Rencana KegiatanRencana Kegiatan

 No

 No WaktuWaktu TerapiTerapi Anak Anak  KetKet 1

1 10 10 menit menit Mengatur Mengatur posisiposisi Pembukaan: Pembukaan:

a.

a.Co-Leader membukaCo-Leader membuka dan mengucapkan dan mengucapkan salam

salam

b.

b.Memperkenalkan diriMemperkenalkan diri terapis terapis c. c. MemperkenalkanMemperkenalkan  pembimbing  pembimbing d.

d.Memperkenalkan anakMemperkenalkan anak satu persatu dan anak satu persatu dan anak saling berkenalan saling berkenalan dengan temannya dengan temannya

e.

e.Kontrak waktu denganKontrak waktu dengan anak  anak  f. f. MempersilahkanMempersilahkan Leader  Leader  Menjawab salam Menjawab salam Mendengarkan Mendengarkan Mendengarkan Mendengarkan

Mendengarkan dan saling Mendengarkan dan saling  berkenalan  berkenalan Mendengarkan Mendengarkan Mendengarkan Mendengarkan 2

2 15 menit15 menit Kegiatan Bermain:Kegiatan Bermain:

a.

a. Leader menjelaskanLeader menjelaskan

cara permainan cara permainan b. b. MembagikanMembagikan  permainan  permainan c.

c. Leader, co-leader, danLeader, co-leader, dan Fasilitator memotivasi Fasilitator memotivasi anak  anak  Mendengarkan Mendengarkan Menerima permainan Menerima permainan Bermain Bermain Bermain Bermain

(14)

d.

d. FasilitatorFasilitator

mengobservasi anak  mengobservasi anak  e.

e. Menanyakan perasaanMenanyakan perasaan anak 

anak 

Mengungkapkan perasaan Mengungkapkan perasaan

3

3 5 menit5 menit Penutup:Penutup: a.

a. Leader menghentikanLeader menghentikan  permainan

 permainan b.

b. Menanyakan perasaanMenanyakan perasaan anak 

anak  c.

c. Memperlihatkan hasilMemperlihatkan hasil  permainan  permainan d. d. MembagikanMembagikan souvenir/kenang-kenangan pada semua kenangan pada semua anak yang bermain anak yang bermain e.

e. Menanyakan perasaanMenanyakan perasaan anak 

anak  f.

f. Co-leader menutupCo-leader menutup acara

acara g.

g. Mengucapkan salamMengucapkan salam

Selesai bermain Selesai bermain Mengungkapkan perasaan Mengungkapkan perasaan Menunjukkan hasil Menunjukkan hasil  permainan  permainan Senang Senang Mengungkapkan perasaan Mengungkapkan perasaan Mendengarkan Mendengarkan Menjawab salam Menjawab salam  b.

 b. Alur permainanAlur permainan 1)

1) Leader membagikan alat peraga sesuai dengan tema nyanyianLeader membagikan alat peraga sesuai dengan tema nyanyian 2)

2) Minta anak untuk mengikuti arahan fasilitator dalam gerakan Minta anak untuk mengikuti arahan fasilitator dalam gerakan tarian sambiltarian sambil  bernyanyi

 bernyanyi 3)

3) Berikan waktu 15 menit untuk bermain dengan bentuk bernyanyi dan menariBerikan waktu 15 menit untuk bermain dengan bentuk bernyanyi dan menari

9.

9. Posisi Tempat BermainPosisi Tempat Bermain L L CC O O F F F F F F F F

(15)

Keterangan : Keterangan : a. a. : Leader: Leader  b.  b. : Co-Leader: Co-Leader c. c. : Observer: Observer d. d. : Fasilitator: Fasilitator e. e. : Anak: Anak f.

f. : Orang Tua: Orang Tua

10.

10. EvaluasiEvaluasi 1.

1. Evaluasi StrukturEvaluasi Struktur 

 Sarana yang sudah disiapkan sebelum acara di mulai yaitu music sebagai panduanSarana yang sudah disiapkan sebelum acara di mulai yaitu music sebagai panduan anak untuk bernyanyi dan menari

anak untuk bernyanyi dan menari 

 Media yang akan dipakai sudah disiapkan 1 hari sebelum proses pelaksanaanMedia yang akan dipakai sudah disiapkan 1 hari sebelum proses pelaksanaan kegiatan dilaksanankan.

kegiatan dilaksanankan. 

 Struktur peran sudah ditentukan yaitu Ni Kadek Sri Damayanti sebagai Leader, NiStruktur peran sudah ditentukan yaitu Ni Kadek Sri Damayanti sebagai Leader, Ni Made Nila Warsiki sebagai Co-Leader, I Gede Dwi Yasa Sugiharta Sebagai Made Nila Warsiki sebagai Co-Leader, I Gede Dwi Yasa Sugiharta Sebagai Observer,

Observer, Luh Gede Yuniasti Widhiasih JoraLuh Gede Yuniasti Widhiasih Jorareis, Meindha Nurrintan, Ni Kadek Asrreis, Meindha Nurrintan, Ni Kadek Asrii Yastiti, Ni Putu Sukma Pr

Yastiti, Ni Putu Sukma Pratiwi, I Kadek Surya Matiwi, I Kadek Surya Mahardika ahardika sebagai Fasilitator.sebagai Fasilitator. 

 Kontrak waktu dengan keluarga sudah dilakukan satu hari sebelum terapi bermainKontrak waktu dengan keluarga sudah dilakukan satu hari sebelum terapi bermain yaitu tanggal 28 Maret 2019.

yaitu tanggal 28 Maret 2019. L L O O F F C C

(16)

2.

2. Evaluasi ProsesEvaluasi Proses

 Leader sudah memandu jalannya permainan dari permainan dimulai hingga selesai.Leader sudah memandu jalannya permainan dari permainan dimulai hingga selesai. 

 Anak-anak dapat merespon dengan baik apa yang diberikan leader saat bermain.Anak-anak dapat merespon dengan baik apa yang diberikan leader saat bermain. 

 Anak-Anak dapat mengikuti nyanyian dan gerakan yang dicontohkanAnak-Anak dapat mengikuti nyanyian dan gerakan yang dicontohkan 

 Kegiatan bernyanyi dan menari dapat berjalan dengan lancar.Kegiatan bernyanyi dan menari dapat berjalan dengan lancar. 

 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan perannya.Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan perannya.

3.

3. Evaluasi HasilEvaluasi Hasil

 Jangka PendekJangka Pendek

Anak mampu mengikuti kegiatan terapi bermain serta tidak adanya anak yang Anak mampu mengikuti kegiatan terapi bermain serta tidak adanya anak yang menangis ataupun ingin meninggalkan kegiatan terapi bermain sebelum selesai. menangis ataupun ingin meninggalkan kegiatan terapi bermain sebelum selesai.

 Jangka PanjangJangka Panjang

Anak dapat meningkatkan kreatifitas, imajinasi dan keterampilannya dalam Anak dapat meningkatkan kreatifitas, imajinasi dan keterampilannya dalam merangkai gerakan dan bernyanyi

(17)

LAMPIRAN LAMPIRAN

NAMA

NAMA ANAK ANAK EVALUASIEVALUASI VERBAL VERBAL EVALUASI NON EVALUASI NON VERBAL VERBAL HASIL HASIL

(18)

DAFTAR NAMA PESERTA TERAPI BERMAIN DAFTAR NAMA PESERTA TERAPI BERMAIN

NO

(19)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Alimul. 2009.

Alimul. 2009. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika Mashito. 2017.

Mashito. 2017.  Pengertian  Pengertian Terapi Terapi Bermain.Bermain.   Termuat Termuat dalam:dalam: digilib.uinsby.ac.id/15165/8/Bab%202.pdf diakses pada tanggal 14 Mei 2018

digilib.uinsby.ac.id/15165/8/Bab%202.pdf diakses pada tanggal 14 Mei 2018  Nursalam.

 Nursalam. 2005.2005. Asuhan Keperawatan  Asuhan Keperawatan Bayidan Anak Bayidan Anak (Perawat (Perawat dan Bidan) dan Bidan) Edisi Edisi 1.1.Jakarta:Jakarta: Salemba Medika.

Salemba Medika. Purnajaya, H. 2014.

Purnajaya, H. 2014. Proposal  Proposal Terapi Terapi Bermain Bermain pada pada Anak Anak . [online]. Termuat dalam:. [online]. Termuat dalam: https://www.academia.edu/6573544/PROPOSALTERAPI-BERMAIN-ANAK.

https://www.academia.edu/6573544/PROPOSALTERAPI-BERMAIN-ANAK. diakses pada tanggal 14 Mei 2018.

diakses pada tanggal 14 Mei 2018. Sudono. 2000.

Sudono. 2000.Sumber BElajar dan Alat PermainanSumber BElajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo. Jakarta. Grasindo Supartini, Yupi. 2004.

Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak  Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak . Jakarta: EGC. Jakarta: EGC Thompson and Henderson. 2007.

Thompson and Henderson. 2007. Counseling Children. Seventh Edition.Counseling Children. Seventh Edition. Belmont:Belmont: Thompson Coporation.

Thompson Coporation. Wong. 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung menggunakan metode contextual teaching and learning di SD 1 Sembungharjo Metode Dalam Penelitian

Di gunakan untuk memutihkan pulp y ang berkualitas sebab dapat mengoksidasi bahan yang bukan merupakan selulosa dengan kerusakan pada selulosa yang minimum, dan

Komponen Materi atau bahan ajar merupakan sesuatu yang disajikan oleh guru untuk diolah dan dipahami oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Sebaliknya bagi orang Cina, tujuan mencari sesuatu di balik banyak hal adalah menemukan, bukan sesuatu yang lebih dari apa yang tertangkap indera, melainkan menemukan

Fungsinya bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan untuk memperpanjang usia plastik-plastik tersebut dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna, yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung menggunakan metode contextual teaching and learning di SD 1 Sembungharjo Metode Dalam Penelitian

Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk

Pembebasan tersebut didasarkan pada prinsip bahwa hukum adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya dan hukum itu tidak ada untuk dirinya sendiri, melainkan untuk sesuatu yang lebih luas