• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BNPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BNPP"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN

MENTERI PUPR, MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BNPP Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : II

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Rabu, 05 Februari 2020 Waktu : Pukul 10.50 s.d. 15.05 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara - Jakarta

Ketua Rapat : Lasarus,.S.Sos, M.Si / Ketua Komisi V DPR RI / F-PDIP

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : Membahas Persiapan Infrastruktur dan Transportasi Pendukung di Lima Destinasi Prioritas Wisata Nasional

Hadir : 32 dari 52 orang Anggota dengan rincian A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

7 orang Anggota dari 10 Anggota: 1. H. Herson Mayulu,S.IP

2. IR.Sudjadi 3. Sukur Nababan 4. Mochamad Herviano

5. Bob Andika Mamana Sitepu.SH 6. H.M. Rifqinizamy Karsayuda 7. Bambang Suryadi, SH,MH

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 6 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

(2)

2. Dr. H. Gatot Sudjito, M.Si

3. H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST 4. H. Ansar Ahmad, SE, MM

5. H. Hasan Basri Agus

6. H. Tubagus Haerul Jaman, SE 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 2 2 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Sudewo,ST, MT

2. Ir. Eddy Santana Putra, MT 4. FRAKSI NASDEM:

3 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs.H.Tamanuri,MM

2. Sri Wahyuni 3. Roberth Rouw

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 5 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I 2. H. Irmawan, S.Sos, MM

3. Ruslan M Daud 4. H. Dedi Wahidi, S.Pd 5. H. Syafiuddin, S.Sos

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 3 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik, .S.Sos

2. H. Irwan, S.IP, MP 3. Drh. Jhoni Allen Marbun

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 2 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Ahmad Syaikhu

2. H. Suryadi Jaya Purnama, ST

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 1 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. H.A. Bakri H.M. SE

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

ANGGOTA YANG IZIN DAN SAKIT: 1. Hj. Sadarestuwati, SP, M.MA (F-PDIP) 2. Sarce Bandaso Tandiasik, SH (F-PDIP) 3. H. Andi Iwan Darmawan Aras, SE, M.Si

(3)

(F-GERINDRA)

4. Iis Edhy Prabowo, S.Hum, MM (F-GERINDRA)

5. Hj. Hanna Gayatri, SH (F-PAN

B. PEMERINTAH:

1. Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan)

2. Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR) 3. A. Haris Achadi (Kepala BNPP) 4. John Wempi Wetipo (Wamen PUPR) 5. R. Agus H. Purnomo (DJP2)

6. Nowie Riyanto (DGU) 7. Zulfikri (DJKA)

8. Milatia Moemin (Dirut Damri)

9. Syahputra Sembiring (Direktur Operasi Pelindo I)

10. Prasetyaadi (Dirut Operasional Pelindo II)

11. Farid Padang (Dirut Pelindo IV) 12. Muhammad Awaluddin (Dirut AP2) 13. Faik Fahmi (Dirut AP1)

14. Amrozi Hamidi (Dirut KAI) 15. Daniel Putur (CEO LION)

16. Veranita Yosephine (CEO Air Asia) 17. Irfan Sewaputra (Garuda)

18. Amirullah HZ (Basarnas)

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Om swastiastu,

Namo Buddhaya.

Yang saya hormati dan kita banggakan Wakil Ketua DPR RI, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Yang terhormat saudara Menteri Perhubungan beserta jajarannya,

Saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta jajarannya,

Saudara Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, yang hari ini diwakili oleh salah satu Deputi karena yang bersangkutan berhalangan hadir ada tugas ke luar,

(4)

Yang saya hormati tamu undangan dari Maskapai Penerbangan, dari Garuda, kemudian dari Lion Air, dari Sriwijaya dan Air Asia,

Kemudian hadir pula dari PT. Pelindo I sampai dengan Pelindo IV, dari Pelni, kemudian PT. KAI, ASDP dan dari Perum PPD,

Bapak dan Ibu sekalian yang saya hormati dan saya cintai.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul pada siang hari ini untuk menghadiri rapat yang sudah kita agendakan sesuai dengan undangan yang telah kami sampaikan.

Sebelum dilanjutkan, kami perkenalkan Anggota Komisi V DPR RI yang baru, Saudara Sudewo, S.T. mohon berdiri, tepuk tangan buat beliau, Nomor Anggota A-99 dari Dapil Jawa Tengah III. Menggantikan saudara Ade Rezki Pratama, S.E., M.M., yang pindah ke Komisi IX DPR RI.

Berdasarkan informasi dari sekretariat, sekarang sudah hadir 26 Anggota dari 9 Fraksi yang berbeda, maka sesuai dengan Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib dan izinkanlah saya membuka rapat pada hari ini dan berdasarkan ketentuan pada Pasal 246 Ayat (1) Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.50 WIB) (RAPAT TERBUKA UNTUK UMUM)

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada saudara Menteri Perhubungan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat dan Kepala BNPP atau yang mewakili yang telah memenuhi undangan kami pada hari ini, serta hadirin yang kami muliakan.

Saudara-saudara sekalian.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, pemerintah telah memutuskan lima kawasan strategis pariwisata nasional menjadi destinasi wisata super prioritas; yaitu KSPN Danau Toba, KSPN Borobudur, KSPN Mandalika, KSPN Labuan Bajo dan KSPN Likupang.

Perlu kami sampaikan pada kesempatan Rapat Kerja dengan Menteri PUPR pada tanggal 28 Agustus 2019 dan Rapat Kerja dengan Menteri Perhubungan tanggal 3 September 2019 tentang pembahasan RKA K/L dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2020, telah disampaikan kepada Komisi V beberapa program pembangunan infrastruktur PUPR dan Perhubungan di lima daerah wisata super prioritas tersebut.

Namun demikian, masih terdapat permasalahan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur di destinasi wisata prioritas antara lain:

(5)

1. Infrastruktur akses konektivitas menuju destinasi wisata masih perlu dibenahi, baik berupa terminal bandara, runway dan taxi way, dermaga pelabuhan, serta konektivitas jalan menuju tempat wisata.

2. Perlunya peningkatan standar fasilitas sosial dan fasilitas umum yang tersedia di lokasi wisata.

3. Masih diperlukan penataan pemukiman dan pengelolaan sampah di kawasan wisata

4. Masih ada problem pengaturan dan pengendalian tata ruang yang masih harus dibenahi, termasuk di dalamnya juga soal kewenangan pengaturan penataan wilayah ini antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Saudara Pimpinan,

Saudara Wakil Ketua DPR RI,

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati dan saudara Menteri, Bapak dan Ibu saudara sekalian yang kami muliakan.

Demikian sebagai pengantar dari kami pada rapat hari ini untuk selanjutnya saya persilakan untuk diberi kesempatan kepada saudara Menteri Perhubungan. Dilanjutkan nanti dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan BNPP untuk menyampaikan paparannya terkait beberapa hal yang tadi kami sampaikan. Sehingga ke depan ketika nanti pusat-pusat utama pariwisata ini sudah kita bangun, apa yang kita harus antisipasi sebelum ini semua selesai, bisa kiranya untuk kita deteksi dini salah satunya melalui rapat kita pada hari ini.

Untuk mempersingkat waktu, saya persilakan terlebih dahulu saudara Menteri Perhubungan untuk menyampaikan paparannya, nanti dilanjutkan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Saya persilakan.

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI): Terima kasih Pak Ketua Komisi V.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Shalloom.

Om swastiastu.

Namo Buddhaya dan salam kebajikan. Yang saya hormati Wakil Ketua DPR, Ketua Komisi V, Wakil Ketua Komisi V,

Dan bapak ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita bisa berkumpul untuk membahas suatu topik-topik yang sangat memberikan suatu kemanfaatan bagi bangsa Indonesia.

(6)

Bapak Ketua,

Bapak-bapak Wakil Ketua, Bapak ibu Anggota Komisi V.

Sesuai dengan agenda hari ini, izinkan kami menyampaikan program dan kegiatan Kementerian Perhubungan dalam mendukung lima destinasi super prioritas pariwisata dengan pokok penyampaian sebagai berikut.

Yang pertama berkaitan dengan visi Presiden dalam RPJMN 2020-2024. Yang kedua adalah agenda pembangunan Kementerian Perhubungan pada 2020-2024. Tiga, kebijakan Kementerian Perhubungan pada destinasi wisata. Empat, APBN 2020 Kementerian Perhubungan untuk mendukung pariwisata dan kelima program dan kegiatan sektor perhubungan dalam mendukung lima destinasi.

Bapak Wakil Ketua DPR, Bapak Ketua Komisi V, Wakil Ketua Komisi V,

Dan para Anggota Komisi V dan hadirin sekalian.

Sesuai dengan visi misi Presiden yang telah dikristalisasikan dalam RPJMN 2020-2024 terdapat tujuh pembangunan yaitu:

1. Ketahanan ekonomi dan pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan; 2. Pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan;

3. SDM berkualitas dan berdaya saing;

4. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; 5. Infrastruktur dan ekonomi dan pelayanan dasar;

6. Lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan iklim dan stabilitas Polhukam dan transportasi pelayanan publik.

Dalam rangka menjalankan visi misi tersebut, Kementerian Perhubungan mengembangkan tugas bersama Kementerian PU meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, keselamatan dan keamanan dan meningkatkan pelayanan transportasi. Sesuai dengan arahan Presiden lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur transportasi diharapkan dapat berhubungan menghubungkan pusat-pusat wisata, pusat-pusat ekonomi dan pusat kawasan industri.

Kementerian Perhubungan telah menetapkan lima agenda prioritas selama 2020-2024. Dukungan terhadap pariwisata, logistik, daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan, Ibu kota negara baru dan peningkatan mutu SDM khususnya bidang transportasi.

Kementerian Perhubungan berkomitmen bahwa pembangunan infrastruktur transportasi akan dilaksanakan secara fokus tepat sasaran dan tercapai saja output-nya. Namun bukan tercapai output-nya tapi juga jauh lebih dari itu dirasakan outcome bagi masyarakat. Kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan mendorong pertumbuhan wilayah.

(7)

Bapak Ketua Komisi V, Wakil Ketua Komisi V,

Dan hadirin khususnya Anggota Komisi V yang saya hormati.

Bapak Presiden Jokowi telah menetapkan pariwisata sebagai prioritas dan sebagai backbone pertumbuhan ekonomi nasional untuk meningkatkan devisa negara. Untuk mewujudkan itu Presiden memberikan arahan mengeksekusi proyek infrastruktur yang terhubung dengan destinasi wisata secara eksplisit transportasi membantu percepatan pengembangan pariwisata, khususnya di lima destinasi super prioritas.

Dukungan terhadap pengembangan pariwisata dilakukan secara masif di lima destinasi prioritas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas penumpang; 2. Membuat jalur kereta api pariwisata;

3. Membangun terminal pelabuhan laut destinasi pariwisata; 4. Pembangunan dermaga danau dan lain-lain; dan

5. Pelayanan subsidi operasional untuk antarmoda.

Agar manfaat tiga DSP tersebut segera terwujud, maka Bapak Presiden untuk infrastruktur lima destinasi 2020, selanjutnya 2021 akan difokuskan pada yang lainnya dan 2020 Kementerian Perhubungan mengalokasi 2,9Triliun untuk infrastruktur dan pelayanan transportasi di lima destinasi super prioritas.

Bapak Wakil Ketua DPR, Bapak Ketua Komisi V, Bapak Wakil Ketua Komisi V,

Dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Dapat disampaikan bahwa destinasi Toba Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan sebanyak 1.000.000.000.000,- dengan sektor darat perkeretaapian, udara. Danau ditopang oleh dua bandara dan juga beberapa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan dermaga-dermaga yaitu diantaranya di Ajibata, Tarutung, Dolok Sanggul dan beberapa tempat yang lain.

Selanjutnya pembangunan dermaga penyebrangan sembilan tempat yaitu Ajibata, yang kedua Ambarita, yang ketiga Tigaras, ke empat Simalindo, kelima di Marbun Toruan, ke enam di Tongging, ke tujuh di Balige, ke delapan di Muara dan ke sembilan Sepinggan. Pembangunan itu juga akan dilengkapi dengan beberapa kapal, juga bus air yang akan melengkapi konektivitas yang ada di Danau Toba.

Sedangkan kereta api kita melakukan suatu perbaikan beberapa jalur, khususnya di Pematang Siantar dan menuju Parapat dan juga kita akan membuat peningkatan di Araskabu dan Tebing Tinggi Siantar.

Bapak Wakil Ketua DPR, Ketua Komisi V,

(8)

Wakil Ketua Komisi V,

Dan Bapak Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Selanjutnya Borobudur juga kita mengalokasikan suatu jumlah yang cukup memadai 1,2Triliun. Di mana dibangunnya bandara baru di Kulon Progo dan nanti akan merefungsikan Adi Sucipto sebagai bandara pesawat propeller. Namun demikian, bandara yang baru akan kita kembangkan menjadi suatu bandara internasional yang bisa cukup luas. Selain itu juga menggunakan Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarno menjadi suatu aksesibilitas Borobudur dan kami membuat link antara ke empat bandara itu dengan aksesibilitas kereta api dari Semarang ke Solo, ke Yogya, bahkan sampai ke daerah Purwokerto dan sebagainya.

Berikutnya destinasi Mandalika yang merupakan dukungan 2020 juga kita lakukan suatu pengembangan dan berkolaborasi dengan AP1, kita mengembangkan bandara yang ada di Lombok dan kita harapkan itu menjadi suatu tujuan wisata yang cukup baik. Apa lagi kita akan membangun atau mengadakan kegiatan formula. Selain itu di Lombok, kita juga akan mengembangkan Dermaga Gili Mas yang dikelola oleh Pelindo III, diharapkan dimungkinkannya kegiatan cruise di tempat itu.

Bapak Wakil Ketua DPR, Bapak Ketua Komisi V, Wakil Ketua Komisi V,

Dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Labuan Bajo adalah satu daerah yang baik sekali. Kita melakukan suatu effort dengan memberikan suatu APBN kurang lebih Rp 400.000.000.000,- di beberapa sektor dan secara khusus kita mengadakan proyek KPBU di Labuan Bajo, Bandara Komodo dan ada satu kolaborasi antara APBN dan biaya dari swasta kurang lebih 1,2Triliun dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun. Selain itu kita juga akan menggunakan terminal multi purpose bersama-sama dengan Kementerian PU yaitu menggunakan Pelabuhan Labuan Bajo eksisting untuk kegiatan khususnya pariwisata. Sedang kegiatan yang logistik akan kita pindahkan di tempat lain yang namanya Waiklambu.

ASDP menjadi suatu andalan dari pada konektifitas yang ada di Labuan Bajo dan kita juga akan membangun Kapal Bottom Glass sebanyak 2 unit, di mana ini bisa melengkapi kegiatan-kegiatan pariwisata yang ada di situ.

Yang saya hormati Wakil Ketua DPR, Ketua Komisi V,

Wakil Ketua Komisi V,

Dan Bapak Ibu sekalian Anggota Komisi V.

Di Kupang kita juga melakukan suatu upaya dimana ada dedikasi sebanyak 150.000.000.000,- sektor darat dan laut kita kembangkan. Sedangkan Bandara Ratulangi yang dikelola AP1 dikembangkan oleh AP1

(9)

dan kemungkinan kita juga akan merekrut swasta untuk mengembangkan yang biayanya lebih dari 500.000.000.000,- untuk menjadikan runway-nya menjadi 2.800.

Likupang menjadi tempat yang utama, oleh karenanya kita akan membangun pelabuhan di sana dan kita juga akan kolaborasi dengan masyarakat setempat untuk memberdayakan kapal Bottom Glass yang kita akan bangun paling tidak sebanyak dua unit.

Bapak Wakil Ketua DPR, Bapak Ketua Komisi V, Bapak Wakil Ketua Komisi V,

Dan Bapak dan Ibu Anggota Komisi V dan hadirin.

Demikian penjelasan kami atas lima destinasi, nanti kami siap berdiskusi karena kolaborasi antara kementerian di lima destinasi ini sangat baik dan inshaAllah memberikan devisa yang banyak bagi pemerintah atau bangsa Indonesia di masa mendatang.

Terima kasih. Shalloom.

Om shanti shanti om.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Terima kasih Pak Menteri Perhubungan.

Selanjutnya kami persilakan Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

MENTERI PUPR RI (MOCHAMAD BASUKI HADIMULJONO): Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Bapak Wakil Ketua DPR RI yang saya banggakan, Bapak Ketua dan Wakil Ketua Komisi V,

Ibu Bapak Anggota Komisi V yang terhormat.

Menambahkan apa yang disampaikan oleh Bapak Menteri Perhubungan, jadi sesuai dengan visi Presiden Jokowi untuk pariwisata, Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju akan membangun atau meningkatkan 10 destinasi Bali baru. Kenapa dengan pariwisata? Karena dianggap bahwa pariwisata ini lebih cepat untuk membuka lapangan kerja dengan biaya yang lebih murah.

Jadi intinya untuk pariwisata adalah karena kita dapat bersaing dengan negara lain. Hanya dengan pariwisatalah kita dapat bersaing karena memang

(10)

mempunyai keunikan sendiri di Indonesia, satu itu. Yang kedua, cepatnya membuka lapangan kerja dan biaya murah untuk membuka satu lapangan kerja dibandingkan dengan upaya ekonomi lainnya.

Sepuluh destinasi wisata menurut saya bapak ibu sekalian, saya kira sudah mengenal sudah ada Danau Toba dan lain-lainnya. Hanya pada tahun 2020 ini difokuskan pada lima destinasi wisata prioritas, khususnya untuk infrastruktur tahun 2020 ini harus selesai lima, sehingga 2021 kita sudah akan menyentuh yang lima lainnya. Dengan selesainya nanti akhir tahun 2020, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus bisa memulai. Jadi sekarang beliau sedang mendesain event-nya kemudian nanti setelah selesai ini baru promosi besar-besaran untuk tahun 2021.

Untuk Kementerian PUPR dukungan infrastruktur pada lima KSPN super prioritas ini, sejak tahun 2019 sudah kami lakukan. Jadi untuk Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado Bitung di Likupang. Untuk Danau Toba pada tahun 2019 ada 838 Miliar dan 2020 ini 1,556 Miliar. Kemudian Borobudur tahun 2019 ada 78 Miliar, tahun 2020 1,1 Miliar. Mandalika 2019, 481 dan 2020 ini 683. Labuan Bajo 2019, 83 Miliar dan 2020 1,3 Triliun. Sedangkan Likupang dari 187 Miliar tahun 2019, tahun 2020, 520 Miliar. Dengan demikian total anggaran pada lima destinasi wisata ini 2019 1,6 Triliun dan 2020 5,2 Triliun.

Bapak Ibu sekalian yang kami hormati.

Kita masuk pada setiap KSPN. Di Danau Toba di tahun 2019 kita sudah mulai dengan pelebaran Alur Tano Ponggol yang untuk bisa sehingga nanti dan Pulau Samosir bisa dilayari keliling oleh kapal yang sedang disiapkan oleh Menteri Perhubungan. Kemudian dengan pembangunan Embung Kabupaten Tapanuli Utara dan Samosir untuk penyediaan air bersihnya. Kemudian jembatan, penggantian Jembatan Tano Ponggol nanti ada desainnya. Kemudian pelebaran jalan menuju standar dari Onan Runggu sampai ke Nainggolan. Kemudian di pemukiman, penataan kawasan Parapat dan perumahan peningkatan kualitas rumah swadaya, khususnya nanti untuk homestay-homestay yang di setiap KSPN harus ada homestay-nya.

Kemudian kami perkenalkan nanti ini ada arsiteknya, Pak Nuri Antar yang ditugasi untuk mendesain kawasan-kawasan wisata di lima destinasi ini.

Kemudian anggaran tahun 2020 sebesar 1,5Triliun untuk Danau Toba kita merealisasi Embung dan pembangunan penyediaan air baku di Kaldera Toba. Kawasan Kaldera ini adalah kawasan baru yang di bawahnya sudah ada desa yang bisa nanti langsung ke Samosir.

Kemudian jalan, kita meneruskan pembangunan jalan lingkar Siborong-borong dan pembangunan Kantor Revo Medan Brastagi dan kami juga ditugasi untuk penataan Kampung Ulos Hutaraja di Samosir dan Huta Sialagan tempat persidangan zaman itu, nanti ada gambarnya. Kemudian dengan pembangunan TPA Sidikalang dan perumahan pembangunan sarana

(11)

hunian pendukung kota wisata, itu yang kami sampaikan tadi untuk yang homestay.

Bapak-bapak sekalian.

Ini adalah progress dari Alur Tano Ponggol yang tadinya sempit kita lebarkan menjadi 25 meter sehingga nanti kapal bisa melayari keliling Samosir. Dilakukan pengerukan di alur ini dan pembuatan saluran, ini sekarang sudah hampir selesai untuk pelebaran alur tersebut. Sekarang sedang kita lelang untuk jembatannya. Jadi jembatan yang di atas itu sudah selesai desainnya dan bulan ini sudah kita lelangkan untuk bisa nanti kita mulai akhir Maret konstruksinya.

Kemudian jalan tol Kuala Tanjung Tebing Tinggi Parapat, saya kira ini ada terusannya dari apa yang sudah kita lakukan selama ini dari Tebing Tinggi dan kita akan teruskan sampai dengan Parapat dalam rangka konektivitas dari Medan ke Danau Toba ini. Kemudian peningkatan jalan lingkar Samosir sepanjang 145KM, ini mungkin tinggal kalau tidak keliru 15 sampai 20KM. Lainnya sudah selesai hanya kemarin di Komisi V juga diminta di sebagian jalan itu tidak menaik bukit. Mungkin dulu ada desain dari bapak bupati yang lama, makanya kita akan lanjutkan dengan yang di pesisirnya.

Kemudian penataan kawasan Parapat. Jadi ini adalah Parapat yang akan kita perbaiki, ini jadi kawasan yang memang layak menjadi kawasan destinasi yang akan kita bangun dan ini saya kira semua 2020 sekarang sedang dalam tahap lelang.

Selanjutnya adalah Hutaraja. Hutaraja ini adalah untuk daerah ulos, ini adalah Kampung Ulos yang juga. Jadi kelima destinasi ini sudah dikunjungi tidak hanya sekali oleh Bapak Presiden, dan beliau juga mengarahkan langsung desain-desainnya untuk bisa menjadikan mengubah penampakan dari kawasan destinasi ini. Danau Toba ini akan bisa diakses dari beberapa pintu, baik dari Parapat maupun di Brastagi dan dari yang lain saya lupa namanya, tapi itu nanti semua ada gapuranya sendiri. Dan kita tetap mempertahankan konstruksi gorga dari rumah adat di Danau Toba ini. Ini juga sudah dilelang, jadi ini hanya satu-satunya menurut kami yang kami sudah lihat itu kampung yang memproduksi ulos. Yang selanjutnya adalah Huta Siallagan, Siallagan ini adalah yang tempat untuk persidangan zaman kerajaan dulu, jadi diminta untuk kita juga kita apa, kita renovasi.

Kemudian untuk KSPN Borobudur bapak-bapak sekalian, di tahun 2019 ada 77,5 Miliar antara lain untuk kegiatan di sumber daya air, jalan dan jembatan, pemukiman dan perumahan. Jadi kalau Borobudur ini dengan nanti selesainya New Yogyakarta Airport, kita juga akan mencapai Borobudur ini baik dari Jalan Magelang maupun dari Kulon Progo langsung. Nah sekarang juga kita akan mulai lebarkan jalan-jalan provinsi dari Kulon Progo langsung ke Borobudur.

(12)

Sedangkan untuk capaian New Yogyakarta Airport-nya sendiri dari Yogya yang sekitar 50KM, itu saat ini dengan jalan nasional yang ada dicapai sekitar 1,5 jam saya kira ini terlalu lama, tapi nanti kami sedang melelangkan jalan tol Kulon Progo-Yogya-Solo. Mudah-mudahan ini akan segera dapat kita kerjakan dan selesai mungkin dalam 1-2 tahun ke depan, termasuk jalan tol dari Bawen ke Yogya semua sudah ada panlok-nya, trase dan panlok-nya untuk bisa segera sekarang sedang dalam proses lelang.

Untuk tahun 2020 di KSPN Borobudur ini adalah pembangunan prasarana pengendali, karena ini ada dua sungai yang menuju ke New Yogyakarta Airport yang pada saat awalnya dulu pernah tergenangi banjir, ini kita lakukan pembangunan prasarana pengendali banjirnya.

Kemudian untuk jalan-jalan rehabilitasi Minor Balaputra Dewa dan pelebaran jalan menuju standar Roro Mendut, ini yang menuju dari Kulon Progo ke Borobudur. Kemudian pemukiman pembangunan TPS tiga di Magelang dan TPA regional di Piyungan dan perumahan, pembangunan sarana hunian pendukung ini tadi yang disampaikan adalah untuk homestay-homestay-nya.

Bapak-bapak sekalian.

Progresnya adalah untuk penyediaan air baku yang kemarin juga diresmikan di Bendung Kamijoro oleh Bapak Presiden. Bendung Kamijoro ini di Sungai Progo yang sebagian debitnya airnya untuk air bersih, baik untuk Kulon Progo Yogya dan untuk New Airport di Yogyakarta ini.

Kemudian rehabilitasi jalan Balaputra Dewa, ini kita akan bikin lebih baik dan sekarang sedang dalam proses lelang. Selanjutnya adalah pelebaran jalan menuju standar Blondo-Mendut di Kabupaten Magelang, saya kira ini ada eksistingnya di bawah akan kita bikin menjadi yang dalam rencana desainnya.

Kemudian penataan kawasan pemukiman Borobudur ini adalah kawasan-kawasan Borobudur yang akan kita perbaiki arsitekturalnya untuk bisa lebih menarik wisatawan ke Borobudur ini dan penataan kawasan pemukiman Borobudur di gerbang-gerbang dan rest area Klangon Kabupaten Kulon Progo ini juga kita teruskan.

Ibu Bapak sekalian.

Yang tadi dengan yang saya sampaikan tadi jalan tol misalnya dari Bawen ke Yogya, ini juga ingin menarik atau menyatukan kawasan KSPN Yoglosemar (Yogya, Solo, Semarang). Sekarang cruise ya, Kapal Cruise wisata yang dia bersandar di Tanjung Mas Semarang menginap tetap di kapal tapi kami sudah memperbaiki kawasan Kota Lama Semarang. Dan nanti ada jalan tol yang Bawen ke Yogya, mudah-mudahan wisatawan yang datang ke Semarang juga akan tinggal lebih lama di Semarang karena konektifitasnya akan lebih baik dan beberapa destinasi wisatanya terutama di Kota Lama Semarang tersebut.

(13)

Untuk 2020 di Mandalika, ada dari 2019 dan 2020. Pada tahun 2020 di Mandalika ini tidak hanya di Pantai Mandalika, tapi juga di 3 pulau Gili yang akan kita perbaiki. Kami akan membuat penyediaan air baku dari Bendungan Pengga, kemudian pembangunan saluran pengendali banjir di KEK Mandalika. Pengga ini sudah jadi bendungannya, nah ini kita akan meng-instal TPA-nya untuk air bersihnya.

Kemudian jalan jembatan, pembangunan jalan Bandara Internasional Lombok ke Kuta di Mandalika, ini karena masuk juga untuk aksesibilitas ke Mandalika. Jadi langsung menjadi jalan bukan jalan tol tapi jalan nasional yang lebih dekat.

Kemudian sektor pemukiman pengembangan wisata di tiga Gili, Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, serta pembangunan promenade Gerupuk. Kemudian perumahan seperti yang tadi saya sampaikan adalah untuk membangun homestay-homestay baik di Mandalika maupun di tiga Gili tersebut.

Progress-nya di sini adalah pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika yang sudah kita desain akan kita lelangkan. Kemudian pembangunan jalan dari Kuta ini yang sudah jadi, tapi akan kita bikin yang baru yang langsung ke Mandalika dengan panjang hanya 17 KM dan rencana promenade di Desa Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah ini juga sedang di dalam desain dan kita akan lelangkan pada bulan Juni 2020.

Dan untuk pengembangan kawasan Gili, kemarin pada saat gempa besar, Gili Trawangan, Gili Air juga terdampak. Nah kami sekalian memperbaiki baik dermaga maupun jalan lingkarnya sambil menata kawasan-kawasannya yang sepanjang jalan lingkar yang sekarang lebih banyak apa belum begitu teratur. Banyak dermaga juga yang runtuh kemarin dengan adanya gempa besar ini sekalian kita perbaiki. Penataan kawasan tiga gili lainnya ini kita juga sudah mendesainnya dengan lebih baik.

Kemudian Labuan Bajo. Ibu Bapak sekalian,

Bapak Wakil Ketua DPR,

Bapak Ketua dan Wakil Ketua Komisi V, Ibu Bapak sekalian yang kami hormati.

Labuan Bajo ini juga menjadi kawasan yang agak eksklusif karena memang tempatnya jauh lebih baik, terutama untuk diving dan adanya benda purbakala serta komodo tadi, beberapa komodo. Jadi tahun 2020 kebetulan juga diprogramkan untuk pertemuan G-20 pada tahun 2021 sehingga kita sekaligus memperbaiki untuk mempromosikan kawasan wisata Labuan Bajo. Dari 1,3 Triliun sumber daya air, kita menambah kapasitas air minum yang sekarang sudah ada kita tambah 100 liter per detik lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan yang akan datang.

(14)

Kemudian untuk pengembangan Pantai Loh Buaya di Pulau Rinca. Jalan, peningkatan jalan kawasan Wecicu. Jadi ini termasuk nanti pembuatan jalan perbaikan jalan ya dari tadi yang disampaikan oleh Bapak Menteri Perhubungan sekarang ini Pelabuhan Kontainer yang ada di Labuan Bajo akan dipindah Wae Kelambu dan akan ada sedikit ada tiga titik untuk sementara perbaikan geometrik jalannya untuk bisa mengangkut logistik. Namun di sana bukan dari Wae Kelambu ke Labuan Bajo bukan berupa kontainer, tapi sudah dipindah ke truk-truk yang lebih kecil. Kemudian pemukiman, penerangan kawasan Marina, pembangunan IPA dan SPAM Wae Mese yang menjadi tambahan 100 liter per detik yang tadi kami sampaikan. Kemudian juga pembangunan homestay-nya.

Lanjut, ini adalah pembangunan Labuan Bajo, ini dulu di Bari tetapi sekarang sudah dipindah ke Wae Kelambu. Kemudian ini sarana di Pulau Rinca, ini sudah didesain dermaganya oleh Pak Yori Antar dan ini sedang dalam lelang sekarang ini. Ini nanti dari dermaga ini menuju ke tempatnya komodo semua sudah elevated karena tidak boleh satu bidang antara komodo dan pengunjungnya. Kemudian dari Jalan Soekarno-Hatta di atas dan Jalan Soekarno-Hatta bawah itu kita perbaiki pembangunannya, sehingga orang bisa melihat ke pantai berjalan kaki. Karena ini sangat dekat sekali dengan Puncak Waringin yang menjadi pusat suvenir yang sekarang lagi dibangun.

Ini penataan tadi Pantai Marina. Kalau yang ini adalah sebelumnya adalah yang di atas ini, atas kanan itu yang sekarang itu jadi di pelabuhan apa di Kota Labuan Bajo ini juga masuk kontainer-kontainer. Ini yang akan dipindah ke Wae Kelambu, sehingga yang di sini yang di Labuan Bajo khusus untuk ya untuk para penumpang. Nah ini sedang akan kita perbaiki kawasannya. Yang di atas itu adalah Pulau Pramuka, jadi akan kita perbaiki dari ujung sini langsung sampai ke Pulau Pramuka itu yang namanya tadi Pantai Marina sampai Bukit Pramuka. Ini akan kita perbaiki menjadi kawasan yang bisa diakses dengan jalan kaki.

Selanjutnya adalah Puncak Waringin. Ini adalah pusat untuk melihat ke laut dengan bagus, tapi tidak hanya untuk suvenir, tapi ini akan menjadi di daerah terus lanjut. Nah itu adalah sebelah kirinya adalah untuk yang namanya nanti Kreatif Hub, jadi Menteri Pariwisata sudah merencanakan di Danau Toba, di Kota Lama Semarang dan di Puncak Waringin Labuan Bajo mau membuat Kreatif Hub untuk training-training penenun dan kerajinan tangan yang ada di lokasi tersebut. Sekaligus ini sangat dekat dengan Airport sehingga kalau orang mau nunggu dari pada di Airport, mereka nunggu di sini sambil melihat pemandangan dan pusat-pusat suvenir serta Kreatif Hub ini. Ini akan selesai pada tahun 2020. Sekarang yang di atas ini sudah selesai, tahun 2020 ini yang tempat Kreatif Hub untuk yang training-training dan landscape-nya. Kemudian SPAM Wae Mese ini yang tadi kami sampaikan menambah 100 liter per detik. Sekarang sudah ada sekitar 100 juga tapi ini atau 50 tapi ini akan kita tambah menjadi ditambah 100 liter per detik.

Kemudian untuk KSPM Manado-Bitung-Likupang, pada tahun 2020 ada 520 Miliar, sumber daya air, pembangunan pengendali banjir, kemudian

(15)

prasarana air tanah untuk air baku karena di sana daerah pantai. Kemudian jembatan, MOR apa pembangunan Manado atau ring road II III. Kemudian peningkatan jalan, trotoar dan backing track Pantai Pulisan itu seberangnya dari Likupang. Kemudian pembenahan kawasan Pantai Malalayang di Kota Manado ini daerah yang kalau ibu bapak sekalian tempat kuliner, tapi kita perbaiki nanti ada desainnya dan penataan ecotourism village di Bunaken. Kemudian juga untuk pembangunan homestay-homestay.

Lanjut, ini adalah di kawasan Likupang yang sekarang memang sudah kita perlebar aksesibilitasnya, ini akan kita teruskan pada tahun 2020 ini. Lanjut, ini adalah peta dari pembangunan Manado atau ring road III. Lanjut, Pantai Pal Likupang akan kita perbaiki dan kemudian ecotourism di Bunaken, kemudian kawasan Pantai Malalayang. Jadi nanti ini ibu bapak sekalian kalau eksistingnya itu yang di atas itu kan banyak kios-kios makan nah ini kita perbaiki sehingga tidak menghalangi orang melihat pantainya. Jadi ini akan kita sekarang sedang lelang akan dilaksanakan pada 2020 ini.

Bapak Wakil Ketua DPR,

Bapak Ketua Wakil Ketua Komisi V, Ibu Bapak Anggota yang kami hormati.

Demikian laporan kami, kami akan siap untuk mendapatkan masukan dan juga arahan dari Komisi V DPR RI. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Terima kasih Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Terakhir kami ingin mendengar juga Pak karena ini kawasan wisata prioritas, aktivitas masyarakat cukup banyak di sini dan ini area pantai pasti memerlukan juga dari terkait dengan keamanan para pengunjung dan seterusnya, sejauh mana kesiapan Basarnas sendiri dalam rangka menyikapi lima destinasi wisata ini dari sisi sarana prasarana dan seterusnya. Nanti juga tolong disampaikan kepada kita supaya ini bisa beriringan Pak dan di sini juga tidak tergambar nanti di mana posisi kantor Basarnas-nya di lima destinasi wisata tadi.

Silakan Pak.

BNPP/BASARNAS:

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Yang terhormat Bapak Wakil Ketua DPR RI,

Bapak Ketua Komisi V DPR RI, Bapak Wakil Ketua Komisi V DPR RI,

(16)

Serta Bapak dan Ibu Anggota Komisi V DPR RI.

Yang saya hormati Menteri Perhubungan dan Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sebelumnya saya mohon maaf karena Kabasarnas tidak bisa hadir pada kesempatan pagi hari ini, karena beliau sedang menghadiri pertemuan internasional di INSARAG dan mohon izin saya Deputi Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan mewakili beliau pada kesempatan pagi hari ini.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Basarnas untuk menyampaikan penjelasan dalam pembahasan Persiapan Infrastruktur dan Transportasi Pendukung di Lima Destinasi Prioritas Wisata Nasional.

Wakil Ketua DPR RI,

Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI,

Serta Bapak dan Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Peran Basarnas dalam mendukung penyelenggaraan prioritas wisata nasional diwujudkan antara lain dengan memberikan rasa aman kepada wisatawan. Untuk itu Basarnas berupaya melakukan penguatan kelembagaan dengan pembentukkan unit siaga SAR, peningkatan Pos SAR menjadi Kantor SAR kelas B dan peningkatan Kantor SAR kelas B menjadi kelas A.

Upaya lain yang dilakukan Basarnas adalah melengkapi sarana dan prasarana serta peralatan secara bertahap untuk menunjang kegiatan pelayanan SAR yang disesuaikan dengan karakteristik daerah wisata seperti daerah perairan, daerah rawan gempa dan lain sebagainya.

Dalam hal sumber daya manusia, Basarnas juga melakukan upaya peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas. Pada tahun lalu, kami laporkan bulan November 2019 Basarnas mendapatkan sertifikasi internasional dari organisasi internasional di bawah PBB yaitu INSARAG untuk tim SAR kebencanaan. Terkait dengan masalah sumber daya manusia ini, memang ada keterbatasan, oleh karena itu Basarnas melakukan pembinaan terhadap potensi pencarian dan pertolongan.

Kami sangat berterima kasih kepada Pimpinan dan para Anggota Komisi V DPR RI yang telah mendukung terwujudnya program pembinaan 10.000 potensi SAR yang merupakan salah satu program prioritas nasional. Pembinaan potensi SAR ini juga dilakukan di kawasan wisata nasional.

Pada kesempatan ini akan kami sampaikan upaya-upaya Basarnas untuk mendukung suksesnya lima destinasi prioritas wisata nasional yaitu; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo.

Yang terhormat Wakil Ketua DPR RI,

(17)

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu tujuan wisatawan. Upaya-upaya yang dilakukan Basarnas dalam mendukung kesuksesan di Danau Toba salah satunya dalam bidang kelembagaan adalah dengan pembentukan Pos SAR di Danau Toba.

Dalam bidang sarana dan prasarana Basarnas akan meresmikan Gedung Pos SAR Danau Toba dalam waktu dekat. Kemudian Basarnas menempatkan Alut berupa rescue boat, rigid inflatable boat, perahu kaset dan Jet Ski serta peralatan SAR lainnya.

Selanjutnya dalam bidang sumber daya manusia, Basarnas telah memiliki personil dengan kualifikasi Urban SAR Internasional dan Selam untuk memberikan pelayanan SAR yang profesional. Basarnas telah menyelenggarakan pembinaan potensi SAR dengan melaksanakan pelatihan water rescue bagi 34 orang potensi SAR di sekitar Danau Toba. Upaya lainnya adalah dengan mengusulkan penambahan jumlah personil SAR yang akan mendukung kesuksesan destinasi wisata Danau Toba.

Bapak Wakil Ketua DPR RI,

Bapak Ketua dan Wakil Ketua Komisi V, Serta Bapak dan Ibu para Anggota Komisi V.

Selanjutnya untuk destinasi wisata Borobudur. Dalam bidang kelembagaan untuk mendukung destinasi wisata Borobudur, Basarnas didukung oleh Kantor SAR Yogyakarta dan Kantor SAR Semarang. Di mana di Kantor SAR Semarang ini kita juga punya Pos SAR di Wonosobo. Selain itu Basarnas didukung juga oleh Pos SAR Cilacap yang pada tahun ini yang sebelumnya merupakan Pos SAR Semarang, sekarang sudah menjadi Kantor SAR.

Kemudian di bidang sarana dan prasarana, Basarnas mengupayakan pengembangan Gedung Kantor SAR Cilacap dan pemenuhan peralatan Kantor SAR Cilacap sesuai standar peralatan Kantor SAR kelas B, antara lain peralatan urban SAR guna mendukung terselenggaranya wisata di Borobudur.

Di bidang sumber daya manusia, Basarnas pada tahun 2019 telah melaksanakan pembinaan potensi di Magelang, Purworejo dan Temanggung. Upaya Basarnas lainnya adalah dengan mengusulkan penambahan jumlah personil yang akan mendukung kesuksesan destinasi wisata Borobudur.

Selanjutnya untuk destinasi wisata di Mandalika. Dalam bidang kelembagaan untuk mendukung destinasi wisata di Mandalika, Basarnas memiliki Kantor SAR di Mataram yang sudah ditingkatkan dari kelas B menjadi kelas A dan tentunya terkait dengan personil dan kebutuhan peralatan akan disesuaikan.

Kemudian di bidang sarana dan prasarana, Basarnas mengupayakan pembangunan Kantor Unit Siaga SAR Mandalika dan pemenuhan peralatan urban SAR dikarenakan daerah Nusa Tenggara Barat yang rawan terjadi

(18)

gempa. Termasuk juga adalah peralatan vehicle accident rescue untuk membantu dalam penanganan kecelakaan di sirkuit yang akan dibangun yang bertaraf internasional serta penambahan sarana SAR laut berupa rigid inflatable boat dan rubber boat.

Di bidang sumber daya manusia, Basarnas juga memiliki kualifikasi yang tadi saya sampaikan yaitu kualifikasi urban SAR internasional. Basarnas juga telah menyelenggarakan pembinaan potensi SAR dengan melaksanakan pelatihan water rescue bagi 40 orang potensi SAR di Sumbawa. Upaya Basarnas lainnya adalah dengan mengusulkan penambahan jumlah personil SAR yang akan mendukung kesuksesan di destinasi wisata ini.

Yang saya hormati Bapak Wakil Ketua DPR RI, Bapak Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Serta bapak dan ibu Anggota Komisi V.

Selanjutnya untuk destinasi wisata di Likupang. Dalam bidang kelembagaan untuk mendukung destinasi wisata, Basarnas memiliki Kantor SAR di Manado yang kebetulan ini juga sudah satu kabupaten dan Pos SAR di Tahuna dan Amurang, serta akan merencanakan untuk mendirikan unit siaga di Bitung.

Selanjutnya di bidang sarana dan prasarana, Basarnas merencanakan pembangunan Kantor Unit Siaga SAR di Likupang dan pemenuhan peralatan urban SAR dikarenakan sering terjadinya gempa. Penambahan sarana berupa kapal serta peralatan SAR laut berupa peralatan selam.

Terkait SDM, termasuk di Kantor SAR Manado atau di daerah sekitar Likupang, Basarnas telah melakukan pelatihan kepada potensi pencarian pertolongan yaitu pelatihan channel rescue kepada lima orang tim SAR di Kotamobagu. Upaya Basarnas lainnya adalah mengusulkan penambahan jumlah personil SAR yang akan mendukung kesuksesan di destinasi wisata ini.

Selanjutnya yang terakhir yaitu terkait dukungan untuk destinasi wisata di labuan Bajo. Dalam bidang kelembagaan untuk mendukung destinasi wisata ini, Basarnas telah memiliki Kantor SAR di Maumere dan Pos SAR di Labuan Bajo.

Selanjutnya dalam bidang sarana dan prasarana, Basarnas merencanakan pengembangan Gedung Pos SAR di Labuan Bajo. Penambahan Alut kapal yang dilengkapi dengan chamber dan rencana penempatan helikopter, serta pemenuhan peralatan urban SAR dikarenakan sering terjadi gempa dan banyaknya hotel di sekitar Labuan Bajo. Serta tentunya penambahan sarana rib rubber boat, rescue car, trap personil serta peralatan SAR laut berupa peralatan selam.

Terkait di bidang SDM pencarian pertolongan, kita telah melakukan pembinaan kepada potensi pencarian pertolongan dengan melaksanakan

(19)

pelatihan water rescue bagi 45 orang potensi SAR di Maumere dan 30 orang potensi SAR di Larantuka Flores Timur dan termasuk beberapa anggota personil di sekitar Labuan Bajo.

Wakil Ketua DPR RI,

Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI,

Serta Bapak dan Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan rapat pembahasan Persiapan Infrastruktur dan Transportasi Pendukung di Lima Destinasi Prioritas Wisata Nasional. Atas perhatian dan dukungan Pimpinan serta Anggota Komisi V DPR RI, kami ucapkan terima kasih, sekian.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Terima kasih yang mewakili Kepala Basarnas sudah menyampaikan paparannya.

Kami hormati teman-teman Anggota Komisi V, Pak Wakil Ketua DPR RI.

Sekarang kita masuk ke pendalaman materi rapat kita pada hari ini. Untuk mempersingkat waktu ya saya harap kita kalau dapat tertib dengan tema kita pada hari ini, supaya rapat kita tidak molor. Karena nanti agenda-agenda lain kita sudah jadwalkan sesuai dengan agenda-agenda yang kita susun di Rapat Internal kemarin. Jadi kita pada hari ini khusus membahas masalah bagaimana penjelasan pemerintah terkait dengan lima daerah destinasi utama yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terhormat, Wakil Menteri,

Kemudian Pak Menteri Perhubungan dan yang mewakili Kepala Basarnas. Tadi dalam paparan semua sudah kita simak pak dalam proses persiapan sampai nanti seperti apa desain dari pada masing-masing tempat ini semua tadi sudah disampaikan kepada kita. Baik untuk mempersingkat waktu, sesuai daftar yang ada di tempat saya. Saya persilakan untuk yang pertama Pak Ruslan Daud, Pak Ruslan Daud ada?

Oh lagi keluar, baik Pak Hasan Basri silakan, ya bersiap-siap nanti Pak Ruslan Daud.

F-PG (Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M.): Baik, terima kasih.

(20)

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Bapak Wakil Ketua DPR RI,

Bapak Ketua Komisi V dan Pimpinan Komisi V yang kami hormati, Kemudian yang kami hormati Bapak Menteri Perhubungan,

Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Bapak Wakil Menteri dan dari Basarnas, Seluruh Staf yang hadir dan rekan-rekan Komisi V DPR RI yang kami hormati. Pertama-tama, izinkan kami menanggapi beberapa hal. Pertama setelah kami mendengar tadi informasi dari Bapak Menteri dan dari Basarnas tentang lima daerah destinasi yang tadi disampaikan, memang kami belum semua daerah itu yang kami kunjungi. Yang sudah kita kunjungi baru daerah Labuan Bajo ya saya sendiri ya, tapi kalau Danau Toba juga sudah pernah dulu kebetulan saya sekolah di Usu Medan.

Bapak-bapak sekalian yang berbahagia.

Setelah melihat dari rencana anggaran yang akan diluncurkan daerah sana, rasanya ya sebagai orang daerah yang mewakili Dapil dari Provinsi Jambi pak, rasanya kita iri juga gitu. Di satu sisi memang ini sudah perintah program Bapak Presiden bahwa ini adalah skala prioritas dengan lima daerah pariwisata. Padahal sebenarnya di daerah kami juga Jambi ada juga potensi wisata yang rasanya juga luar biasa juga ya, tapi mungkin kekurangan kelemahan kami adalah mempromosikannya keluar.

Salah satu contoh misalnya Candi Muaro Jambi itu lebih tua dari Candi Borobudur supaya kita tahu dan itu memang bukan hanya terus terang bukan dibuat-buat, itu diakui oleh agama Budha sendiri gitu dan Atisa tokoh agama Buddha dulu yang berada di Nalanda itu belajarnya di Jambi di Muaro Jambi. Itu satu.

Yang kedua, kita juga di Kerinci ada Danau Kerinci, ada gunung tertinggi di Sumatera, maksud saya gunung tertinggi dan ada danau juga tertinggi di sana, itu Danau Tujuh itu dan banyak potensi lain lagi. Maksud kami adalah jangan sampai nanti ada kesenjangan antara propinsi ini pak. Di satu sisi dana terlalu besar kita luncurkan kepada satu daerah tertentu destinasi wisata yang tadi diharapkan Bapak Presiden, tapi juga tolong diperhatikan daerah-daerah lain yang mempunyai potensi tentang itu gitu, tentang wisata. Dan mungkin itu menjadi harapan kami kepada Pak Menteri untuk menjadi perhatian ke depan itu. Kalaulah itu dikembangkan, semua daerah-daerah potensi yang kita miliki, kami yakin juga tidak kalah menariknya nanti dengan kawasan-kawasan wisata yang lainnya.

Bapak Menteri yang kami hormati.

Di satu sisi misalnya salah satu contoh, jalan antar provinsi jalan nasional saja pak, itu di daerah kami Jambi itu memalukan gitu. Padahal itu jalan nasional, tapi kita sudah menghambur-hambur uang yang cukup besar terhadap tadi program itu. Sekali lagi bukan kami tidak senang dengan

(21)

rencana Bapak Presiden itu, tidak, tapi dalam membagi kue di pusat tolong juga dipikirkan terutama hal-hal yang sangat mendasar terutama masalah infrastruktur jalan. Jalan berlobang-lobang gitu, apa lagi kemarin menghadap hari Natal dan Tahun Baru ini, sebab biasanya kalau menghadap Lebaran karena anggaran sudah jalan, kalau Natal Tahun Baru jalannya belum begitu perbaikannya belum banyak gitu.

Nah oleh sebab itu sekali terutama Bapak Menteri Pekerjaan Umum, Bapak Menteri Perhubungan, hal-hal yang seperti ini mungkin kami mohon keadilan dalam hal pembagian anggaran-anggaran dari pusat kepada daerah ini. Jangan sampai di satu sisi daerah ini sudah terlalu maju di tingkat kabupaten, tapi di kami daerah provinsi saja jalan antar provinsi saja itu belum jadi perhatian dari Pak Menteri. Itu harapan kami kepada Pak Menteri.

Itu saja sebenarnya sekedar himbauan kepada Pak Menteri untuk ke depan gitu. Kami sekali lagi bahwa apa yang direncanakan ini kita mendukung sepenuhnya sesuai dengan harapan Bapak Presiden, tapi tolong sekali lagi jangan sampai daerah-daerah wisata potensial lainnya juga tolong diperhatikan. Demikian.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Baik, terima kasih.

Saya ingatkan kembali teman-teman, nanti kalau soal kepentingan Dapil, kepentingan daerah, nanti kita ada arena khusus pak. Kita ada nanti pembahasan anggaran khusus nanti, silakan teman sampaikan Dapil masing-masing. Sekarang kita fokus pada materi rapat kita pada hari ini terkait dengan persiapan pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur di lima destinasi wisata.

Dari apa yang tadi disampaikan oleh pemerintah, saran masukan dan seterusnya terkait dengan materi rapat hari ini supaya nanti kita tidak melebar ke mana-mana gitu loh. Kalau yang lain-lain kita kemarin sudah internal dan akan kita siapkan tempat khusus untuk kita bahas bersama juga dengan Menteri terkait.

Selanjutnya ke Pak Tamanuri, bersiap-siap Pak Ansar Ahmad. F-P.NASDEM (Drs. H.TAMANURI, M.M.):

Terima kasih Pak Pimpinan.

Yang kami hormati Pak Wakil DPR, Yang terhormat Pak Pimpinan,

(22)

Yang kami hormati Pak Menteri PU, Menteri Perhubungan,

Yang mewakili Kepala BNPP, Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama, kami tentu bangga melihat rencana-rencana yang akan difokuskan dalam lima destinasi pariwisata ini. Akan tetapi kami belum mendengar tadi itu bahwa ini hanya terfokus kepada tempat-tempat itu tertentu, objek-objek wisata itu tertentu. Sebetulnya sebelum sampai ke objek wisata itu, ini masih kita mengikuti jalan apa jalan dari bandara, apa jalan dari Ibu Kota Provinsi ke situ, apa ada yang 30 Kilo, mungkin ada yang 50 Kilo, tapi di Bajo itu ada beberapa ratus meter.

Nah ini harus kita perhatikan juga pembangunan kiri kanannya dan ini akan sangat bermanfaat. Kalau dia di situ ada Kebun Lada, Kebun Lada ini diperbaiki, kalau di situ ada Kebun Karet, Kebun Karetnya juga bisa jadi objek wisata, kalau ada Kebun Pala, Kebun Pala bisa menjadi objek wisata.

Nah oleh karena itu, ini mesti mendapat perhatian juga. Di samping itu kalau ada daerah-daerah kumuh sebelum menjadi objek wisata, mesti kita perhatikan dengan tentunya program-program yang ada di ke-PU-an. Jangan sampai orang-orang dari luar, ya kalau kita orang Indonesia sendiri mungkin tidak ya sudah terbiasa seperti itu, tapi orang-orang dari luar melihat kondisi kumuh sebelum dia sampai di objek wisata itu, ini akan mengurangi dari pada keindahan objek wisata yang sudah kita desain sedemikian rupa.

Kemudian yang perlu juga saya sampaikan, mengenai banyaknya program ini tentu memerlukan suatu komunikasi antara kami-kami yang ada di DPR ini dengan aparat-aparat atau pejabat-pejabat yang ada di kementerian. Kami terus terang saja pak, kami Anggota DPR ini sangat sulit berhubungan dengan dirjen-dirjen ini.

Jangankan dari dirjen-dirjen, kepala-kepala Biro sulit kami berhubungan, ditelepon tidak mau ngangkat, di WA tidak mau membalas. Nah sedangkan kita perlu komunikasi supaya kita bisa menyelesaikan hal-hal yang patut kita selesaikan, terutama ini di Kementerian PUPR saya katakan. Tolong ini pak disampaikan kepada dirjen-dirjen, kepala-kepala Bironya supaya kalau ditelepon sama Anggota Dewan diangkatlah. Kami tidak meminta proyek, hanya menyampaikan keluhan-keluhan dari masyarakat. Ini perlu disampaikan.

Kemudian ini Alhamdulillaah syukur ini ada Lion Air. Lion Air kami berterima kasih masyarakat berterima kasih, satu-satunya pesawat yang tiketnya murah adalah Lion Air. Cuma di sini yang perlu dipertimbangkan kasihan sama rakyat itu dia tiketnya murah, cuma bagasinya bayar lebih dari 5 Kilo bayar 60.000 per Kilo. Jadi kalau perempuan itu minimal kalau jalan itu 10-20 Kilo itu, kalau 20 kali 60 berarti 1.200.000 dia harus bayar bagasi. Ini tolong pak, tolong diperhatikan, ini kan nyekek rakyat pak. Jadi mohon ini. Cuma itu pak yang kami sampaikan.

(23)

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Baik ya, penghargaan khusus kepada Lion Air pak yang sudah mengangkut warga kita di Wuhan untuk dibawa ke Indonesia, tepuk tangan buat Lion Air, tapi Pak Tamanuri belakangnya nembak juga pak. Ya kita apresiasi pak atas nama Pimpinan pak, yang mewakili Lion Air kita mengucapkan terima kasih pak atas nama rakyat, apa yang sudah dilakukan Lion Air luar biasa. Bukan perusahaan penerbangan yang berplat merah pak yang melakukan evakuasi ini, adalah perusahaan swasta murni yang bisa melakukan ini. Ini kami turut berbangga pak, nanti kami akan ajak diskusi Garuda kenapa Garuda tidak bisa gitu. Baik, salam hormat pak untuk jajaran Lion Air dari Komisi V DPR RI dan Pimpinan DPR RI juga ada di sini.

Selanjutnya Pak Ansar Ahmad, bersiap-siap Pak Ruslan Daud. F-PG (H. ANSAR AHMAD, S.E., M.M.):

Terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Selamat pagi,

Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pak Wakil Ketua DPR RI,

Ketua Komisi V,

Para Pimpinan kemudian teman-teman Anggota Komisi V, Kemudian Pak Menteri PUPR beserta Bapak Wakil Menteri, Kemudian Bapak Menteri Perhubungan,

Kemudian Kepala BNPP (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan).

Pak Ketua ini mesti diluruskan ini Pak Ketua, kalau kita memang Basarnas, nomenklaturnya Basarnas saja gitu, karena nomenklaturnya BNPP tapi lebih glamor namanya Basarnas. Kalau Basarnas sebaiknya nomenklaturnya diubah supaya tidak bingung juga masyarakat gitu.

Nah kemudian para Dirjen, Para Sekjen,

Para Deputi serta jajaran kementerian yang hadir yang saya hormati.

Nama saya Ansar Ahmad, No. Anggota A-285 dari Fraksi Partai Golkar, Dapil Provinsi Kepulauan Riau.

Pertama, saya ingin sampaikan bahwa kawasan KSPN ini sangat menggembirakan dari hasil kunjungan kita, pemerintah pusat memang sangat

(24)

serius mengembangkan berbagai infrastruktur di sana. Walaupun mungkin karena kami berbagi tugas belum semua tempat yang dapat kami kunjungi masing-masing, akan tetapi kemarin kita coba mencatat, me-record beberapa hasil diskusi kita khususnya di Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat itu.

Nah ada beberapa masukan yang perlu kami teruskan pada pertemuan ini. Pertama terkait dengan BNPP. Labuan Bajo itu sudah men-declare sebagai kawasan pariwisata premium, premium tourism destination. Kalau kita sudah men-declare seperti itu maka service-nya mesti luxury service. Akan tetapi kondisinya masih banyak yang sangat kurang, terutama dukungan tidak hanya infrastruktur dalam bentuk jalan, kemudian dermaga, tapi soal sarana keselamatan.

Pak Ketua, kita memang mesti mendukung tambahan anggaran BNPP ini Pak, karena di kawasan-kawasan wisata ini perlu kapal-kapal Basarnas yang memadai. Saya lihat kemarin itu kapalnya dari Fiberglass, panjangnya kalau tidak salah hanya 12 Meter. Kalau moonsun itu musim gelombang, 2 Meter, 3 Meter, 4 Meter. Kemarin kata Kepala Basarnas di sana, Basarnas lagi saya ini, Kepala BNPP di sana pernah mau mengevakuasi turis di sana, turisnya menolak karena tidak visible kapalnya pak. Maka tidak hanya di Labuan Bajo, tapi di kawasan-kawasan KSPN yang lain ini perlu menjadi perhatian kita, karena pariwisata itu sangat kompetitif. Kalau ada turis meninggal karena kelalaian kita, itu beritanya di luar luar biasa.

Yang kedua Pak Menteri saya minta pemerintah pusat bargaining dengan pemerintah daerah. Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran banyak di sana, jalan, pelabuhan, tapi pemerintah daerahnya masih cukup ambivalent pak. Daerah-daerah kumuhnya masih banyak di sana. Jalan-jalan di perkotaannya masih sangat kecil-kecil sekali. Kalau bisa pemerintah pusat bargaining pak, pemerintah daerah merehabilitasi jalan-jalan kampung-kampung di kota-kota yang masih relatif kecil dan masih perlu mendapat perhatian soal kebersihan. Jangan kita hanya kita berslogan wisata premium tapi kenyatannya tidak premium gitu. Jadi Pak Ketua itu.

Kemudian yang kedua Pak Menteri Perhubungan, saya kira kita apresiasi pak kalau bandara itu tahun anggaran ini diperpanjang. Yang kita pertanyakan hanya pengelolaannya. Kemarin saya dengar pengelolaannya itu swasta yaitu Changi dan CAS itu pak. Nah mungkin kita perlu ada landasan hukumnya, nanti Bapak jelaskan kalau boleh. Kemudian proporsi share holders-nya karena bandara ini cukup strategis gitu. Nah kita khawatir karena ini daerah-daerah di Timur ya, maka kita perlu memberikan perhatian khusus untuk pengelolaan bandara. Kalau prinsipnya kita setuju, mudah-mudahan kalau Changi dengan CAS ini bergabung, saya kira jaringan mereka cukup bagus. Kalau kemarin 2019 baru 117.000 saya lihat penumpang yang ke sana pak, ke depan mungkin bisa 2-3 kali lipat cepat ini. Kalau potensi alamnya tak diragukan lagi.

Nah kemudian Pak Menteri, ini mungkin di luar sedikit pak, soal maskapai penerbangan, khususnya Sriwijaya pak. Kita minta penjelasan

(25)

bagaimana kondisi Sriwijaya hari ini. Saya sebenarnya bangga dengan maskapai Sriwijaya dan saya hobi naik Sriwijaya itu. Pesawatnya tak terlalu banyak saya yakin maintenance-nya bagus, tapi saat ini sudah semakin surut pak, saya tidak tahu kenapa itu. Saya dari Kepulauan Riau dari Tanjung Pinang ke Jakarta itu dulu tiap hari, sekarang sudah tiga kali satu Minggu. Jadwalnya jam 07.30 berangkatnya kadang-kadang jam 12.00 jam 01.00 kadang-kadang batal dikembalikan uang penumpang.

Lebih baik pak ada kepastian dan kalau bisa Pak Menteri agar sama-sama duduk satu meja agar maskapai ini jangan sampai wujuduhu waadamihi ada, tapi tiada gitu, karena kita harus apresiasi, terima kasih Sriwijaya ini juga membantu menjangkau kawasan-kawasan yang minim penerbangan. Harapan kita Sriwijaya bisa tetap eksis.

Nah saya kira mungkin itu pak karena tidak bisa yang lain-lain, sebenarnya saya mau mempertanyakan perkembangan Jembatan Batam-Bintan sama Pak Menteri. Kemarin DPRD kita ke PU pak, ada salah seorang Direktur yang mengatakan jangan bermimpi Jembatan Batam-Bintan itu cepat dibangun. Saya tidak mengerti pak kalau ada Direktur yang bicara begitu, sementara Pemda Provinsi sudah kemari, Pemda sudah siap menyediakan untuk terase-nya, bahkan katanya perlu ada pelabuhan di sana begini begitu dulu dibangun.

Saya kira tidak perlu jembatan itu tempat arus lalu lintas orang dan logistik, walaupun itu ada kawasan pabean non-pabean karena kawasan FTZ di sana, tiga kawasan ini oleh Pak Menteri Perekonomian akan segera di FTZ-kan menyeluruh. Jadi tidak perlu ada embel-embel tambahan ini itu pak.

Pak Menteri kalau boleh tolong rapat koordinasi pak, kalau boleh kami hadirlah pak. Kemarin Pak Menko Perekonomian dua hari di sana memberikan dukungan penuh, karena potensinya kawasan itu. Kami tak kecil hati Bintan itu tak dapat KSPN. Kepulauan Riau itu pak tahun 2019, 2.500.000 turis asingnya, No.2 setelah Bali, itu 1.000.000 di Pulau Bintan, turis asing loh pak ini bukan domestik apa lagi sama domestik, 800.000 itu di Batam, sisanya di Karimun dan Anambas, kita tidak dapat KSPN.

Kemudian pak, kami sarankan untuk kawasan KSPN sebaiknya ada pola lainlah yang kita bangun. Pemerintah saya kira cukup pak untuk mengurangi beban biaya APBN membangun akses-akses ke kawasan seperti contoh Likupang, ini ide saja pak. Saya lihat kawasannya masih mentahlah begitu untuk dikembangkan. Kenapa harus pemerintah yang bangun di dalam kawasan itu, dukungan-dukungan pariwisata, seperti tempat-tempat tinggal dan lain sebagainya, taman ini dan itu, kacamata kita beda dengan kacamata orang yang punya visi pariwisata pak. Kenapa tidak kawasan itu pak kita serahkan ke satu operator, operator itu yang mengembangkan infrastruktur di dalam, mengundang investor dengan cara mereka, membangun kawasan itu. Di Bintan itu Bintan Resort itu pak, sepenuhnya itu dikelola oleh swasta. Jalannya dibangun swasta di dalam. Pemda hanya membangun jalan di luarnya saja pak. Bahkan air mereka kembangkan sendiri di seluruh

(26)

kebutuhan resort-nya, sehingga kacamatanya kena pak. Jangan turis maunya A kita bangun B. Turis itu kacamatanya beda, apa lagi turis asing pak tidak suka yang modern-modern kita bangun yang ini begitu.

Jadi saya kira mungkin itu perlu didiskusikan kembali pak, supaya APBN tidak terlalu terbebani karena banyak daerah-daerah lain yang masih membutuhkan infrastruktur dan lain sebagainya. Sebaiknya operator-operator diserahkan pengelolaan kawasan itu mereka yang mengelola itu mengundang investor mengembangkan itu. Kita hanya mendapatkan setoran pajak hotel, restoran, hiburan dan lain-lain yang menjadi kewajiban mereka. Barangkali pola itu jauh lebih baik.

saya kira itu Pak Ketua, nanti soal jembatan yang lain berikutnya. Terima kasih.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Baik. Terima kasih Pak Ansar Ahmad masukannya. Ya soal Jembatan Bintan ini nanti kita bicara khusus Pak saat kita bahas anggaran nanti kita pertajam lagi.

Sekarang Pak Ruslan Daud. Tidak ada ya. Baik saya silakan Pak Bakri, siap-siap Pak Irwan.

F-PAN (H. A. BAKRI H.M., S.E.): Terima kasih Pak Ketua.

Wakil Ketua DPR yang saya hormati,

Pimpinan Komisi dan Anggota Komisi V yang saya banggakan, Pak Menteri beserta seluruh jajarannya.

Sebenarnya banyak yang mau saya sampaikan, tapi pembicara terdahulu sudah pada dimakannya semua tadi ini, cuma mungkin yang perlu penekanan saya apa yang disampaikan oleh saudara saya tadi terakhir ini berbicara tentang investasi. Ini mungkin memang perlu Pak Menteri, karena kita lihat tadi itu yang dipaparkan oleh Pak Menteri Perhubungan, PU, semuanya itu nilainya tinggi-tinggi semua pak. Kalau kita boleh terbuka hari ini sebenarnya kita semuanya sama, hati saya dengan Pak Hasan Basri Agus sama kecemburuan itu pasti tumbuh. Nah kalau dikelola dengan pola-pola yang disampaikan oleh saudara saya terdahulu tadi, saya pikir mungkin kebagian semua nanti ini. Oleh sebab itu mungkin sekedar saran saja ke Pak Menteri supaya ini bisa menjadi pikiran.

Terus yang kedua, di lain sisi kita mungkin menginginkan turis luar ya, tapi sementara lokal sendiri banyak juga. Oleh sebab itu Pak Menteri juga mungkin perlu memikirkan wisata-wisata kecil. Ini tambahan ya Pak Ketua ya,

(27)

wisata-wisata kecil kita lihat banyak sekarang ini muncul di berbagai macam dan ini tidak jauh beda dengan kunjungan-kunjungan dari pada wisata luar.

Terus yang lebih terpenting juga saya pikir mungkin termasuk angkutan. Kesempatan mungkin tidak salah, mungkin Pimpinan saya juga ingin mendengar dari Airline kesiapan mereka terhadap rencana-rencana ini mungkin, baik itu dari Garuda, dari swasta lain-lainnya. Karena bagaimana pun juga ujung-ujungnya bukan hanya kita mengharapkan, apa yang disampaikan tadi di sini bukan hanya semata-mata mengharapkan turis luar, tapi lokal pun juga sangat-sangat diharapkan untuk bisa berinteraksi di situ.

Nah bagaimana sebenarnya trik ataupun rencana dari pada Menteri Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara strategi-strategi. Karena kalau masih juga tiket yang sampai hari ini masih dirasakan mahal, ya saya pikir luar akan datang mungkin, tapi yang kita harapkan betul dari lokal pun di sini bisa berinteraksi ke berbagai macam daerah. Itu mungkin Pak Ketua dari saya tambahan saja.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Terima kasih Pak Bakri, singkat, padat, jelas. Pak Irwan silakan. Bersiap-siap Pak Rifqi. F-PD (H. IRWAN, S.IP., M.P.):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Yang saya hormati Wakil Ketua DPR,

Pimpinan Komisi V serta Rekan-rekan Komisi V, Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR, Bapak Menteri Perhubungan,

Bapak Kepala Basarnas serta seluruh jajaran.

Pertama-tama, saya apresiasi kerja kementerian dalam mendukung pembangunan dan pengelolaan kawasan strategis pariwisata nasional. Yang mana ada lima super prioritas yang tadi sudah dijelaskan, namun mungkin ada beberapa pertanyaan dan masukan terkait kesiapan kementerian untuk sampai akhir tahun benar-benar terealisasi yang direncanakan tadi terkait anggaran.

Kemudian dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi kita juga masih main di 5% apakah itu juga tidak mempengaruhi untuk realisasi pada akhir tahun nanti? Pada prinsipnya juga memang kita ke depan harus membangun pembangunan pariwisata ini karena harus kita kurangi ya

(28)

pembangunan dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak terbarukan, tetapi jangan sampai juga pembangunan pariwisata ini menimbulkan masalah baru. Karena menurut data yang saya punya Bank Dunia sendiri 53% ya rumah tangga yang punya akses air bersih di kawasan pariwisata utama itu masih belum.

Tadi agar ke depan maksudnya dari lima kawasan ini Kementerian PUPR juga memperhatikan dari akses air bersih buat masyarakat di lima kawasan wisata itu, kemudian sanitasi baru 66% serta layanan pengangkutan sampahnya sendiri 46%. Jangan sampai terpusat tadi perencanaan dari sisi jembatan, pelabuhan, ataupun akses menuju pariwisatanya.

Kemudian di sini lingkungan lain juga tidak boleh dilupakan, jangan sampai kasus Monas ya, terjadi sudah dikerjakan kemudian dihentikan karena isu lingkungan juga sangat-sangat penting. Jangan sampai pembangunan infrastruktur pariwisata ini justru mengorbankan kondisi keanekaragaman hayati, kondisi tutupan hutan yang ada di lima kawasan prioritas itu.

Kemudian pelibatan pengusaha lokal Pak Menteri ya, serta masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata ini menjadi penting. Jangan sampai kita bangun sebuah kawasan tapi masyarakatnya justru terpinggirkan tidak menjadi aktor, termasuk pengusaha-pengusaha lokalnya.

Kemudian kalau opsi lain kalau jika kemudian sampai mau pertengahan akhir tahun kesiapan daerah, nah terkait pembebasan lahan atau kemudian tidak maksimal terserap. Apakah kemudian anggaran yang begitu besar tadi bisa dialihkan ya ke kawasan pariwisata yang lain? Ini juga perlu dipikirkan.

Kemudian Pimpinan, saya bukan cemburu ya, saya cukup dari Kalimantan Timur sangat bahagia kita dianugerahi IKN tapi perlu juga saya pertanyakan di sini mekanisme penentuan kawasan strategis pariwisata nasional ini apa? Karena yang saya tahu semua provinsi itu punya potensi pariwisata yang luar biasa tidak kalah dengan yang disampaikan tadi. Dan bicara asas keadilan, semua provinsi juga punya rencana tata ruang provinsi yang di mana di situ juga ada kawasan-kawasan strategis pariwisata daerah yang ingin ditonjolkan.

Karena sekali ditentukan sebagai kawasan pariwisata apa namanya kawasan strategis pariwisata nasional seperti ini, saya lihat gelontoran dana semua ke situ. Pembangunan pelabuhan ya, jembatan, jalan, serta infrastruktur lain dan itu cukup membawa APBN ke kawasan tersebut. Nah bagaimana dengan provinsi-provinsi lain yang juga punya potensi?

Ini perlu diperhatikan Pimpinan, saya juga mengusulkan agar kawasan strategis pariwisata nasional ini ya tiap-tiap provinsi saja. Ya karena semua provinsi saya pikir punya destinasi pariwisata yang bagus, punya kearifan lokal yang bagus pula.

(29)

Mungkin yang terakhir juga, saya tadi melihat di Kalimantan tidak ada sama sekali ya kawasan strategis pariwisata nasional, mungkin dalam kaitannya perencanaan Pak Jokowi untuk IKN di Kalimantan Timur saya pikir perlu ya di Kalbar, Kalteng, Kalsel, ataupun di Kaltara dan di Kaltim-nya ada kawasan strategis pariwisata nasional yang mana bisa mendukung terkait keberadaan IKN nanti. Mungkin itu Pimpinan.

Terima kasih banyak.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT / KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.SOS, M.Si./ F-PDIP):

Baik, terima kasih Pak Irwan.

Kalimantan sudah kebagian IKN Pak Irwan, biar nanti Pak Irwan kita investasi saja di sana bikin pariwisata di Kalimantan Timur. Baik selanjutnya Pak Rifqi, bersiap-siap Pak Daniel Mutaqien.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Bapak Wakil Ketua DPR RI,

Pimpinan Komisi V,

Para Anggota Komisi V yang kami hormati,

Para Menteri dan para mitra kerja Komisi V yang hadir pada kesempatan hari ini yang kami banggakan.

Kita tahu bahwa pariwisata ini memberikan kontribusi lebih kurang 8 sampai 10% terhadap produk domestik brutto kita dalam beberapa tahun yang terakhir ini. Dan dari persentase itu Bali memang penyumbang paling besar dari industri pariwisata yang ada di Indonesia saat ini, karena itu ikhtiar pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk membangun 10 daerah prioritas daerah pariwisata super prioritas tentu kita sambut baik.

Dan karena itu pembangunan infrastruktur di lima daerah pariwisata super prioritas pada tahun 2019 dan 2020 itu kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan beserta seluruh jajarannya.

Yang kedua, saya ingin menegaskan dua isu yang tadi sudah disampaikan oleh teman-teman bahwa kita perlu mengantisipasi persoalan sosiologis dari dampak pembangunan kawasan pariwisata super prioritas yang sekarang sedang kita laksanakan ini. Ada dua hal yang perlu kita antisipasi. Satu, ketimpangan pembangunan di dalam provinsi itu sendiri. Kita

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam

Hasil Uji chi square didapatkan nilai ρ-value (0.00) <α (0.05) artinya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan

8. Hasil pengindraan jauh berupa foto udara dihasilkan oleh … a. Wahana penginderaan jauh yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 km dpal pada saat perekaman

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data profil pendidikan jenjang pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah

Alokasi anggaran pendidikan Islam masih kurang satu triliun koma empat puluh delapan milar (1 triliun 48 miliar). Di samping itu Ditjen Pendis belum mampu memenuhi bukan nggak

3.2 Activity Diagram Konfigurasi IP 41 3.3 Activity Diagram Konfigurasi Alokasi Cache 41 3.4 Activity Diagram Konfigurasi Proses Pemblokiran 42 3.5 Activity Diagram

Antuk sih Ida Shang Hyang Widi Wasa, Sekadi daging Pamidabdab semeton dadia sane sampun praside cumpu kayune sareng sami, Angganing Manggala Dadia lan Prawantaka Yadnya Pemerajan